Anda di halaman 1dari 2

Nama : Karlos Berlusconi Sihaloho

NIM : 1961050081

Dalam dunia yang semakin modern, banyak sekali cara untuk penularan berbagai
parasit ataupun mikroorganisme lainnya. Parasit yang definitif maupun opportunistic dapat
menginfeksi manusia. Contohnya adalah Anisakis.sp. Parasit tersebut merupakan bagian dari
Nematoda yang hospes definitif nya adalah anjing laut, burung laut, dan ikan-ikan yang
tinggal di laut dalam. Parasit tersebut juga menginfeksi hospes aksidental yaitu manusia. Cara
penularan nya adalah lewat food-borne atau kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi
dengan parasit tersebut. Sementara itu, hewan-hewan Molusca dan crustacea merupakan
hospes intermediate. Dalam kecanggihan teknologi zaman sekarang, bukan hal yang tidak
mungkin Anisakis.sp dapat menginfeksi hospes yang berada jauh dari habitat alami nya.
Sebagai contoh, Anisakis.sp meninfeksi dalam tubuh ikan-ikan dan juga produk kaleng.
Mengonsumsi ikan mentah seperti dibeberapa negara menyebabkan infeksi oleh parasit ini
menjadi tinggi.

Anisakis.sp merupakan parasit yang masuk kedalam bagian dari nematoda.


Menyebabkan penyakit yang disebut Anisakiasis. Parasit ini menyebabkan allergin pada
manusia karena terdapat kira-kira 2 allergen yang sampai saat ini berhasil ditemukan berkat
kemajuan teknologi molekuler yaitu Ani s2 dan Ani s3 yang paling banyak ditemukan pada
Anisakis simplex. Protein yang paling banyak terdapat di 2 zat allergen tersebut adalah
Paramyosin dan Tropomyosin yang banyak terdapat di otot hewan invertebrate. Diduga
menjadi allergen karena kedua protein tersebut mempunyai struktur molekuler yang berbeda
dengan manusia yang dapat menyebabkan alergi pada manusia. Dikarenakan larva maupun
cacing anisakis bukan merupakan parasit alamiah manusia, maka tidak akan timbul respon
imun yang spesifik. Dikarenakan mempunyai struktur protein yang hampir sama dengan
invertebrate lainnya, maka dikhawatirkan akan terjadi reaksi silang dengan produk-produk
laut lainnya seperti ikan,udang, dan produk laut lainnya.
Patofisiologi dari anisakiasis ini dimulai kurang dari 1 jam saat terjadi penempelan
parasit pada jaringan mukosa usus. Hasilnya adalah timbulnya les hemorhagik dan larva
membuat terowongan disaluran usus. Parasit ini dapat bertahan hidup sampai lebih dari 14
hari yang akan menimbulkan peradangan persisten dan timbulnya granuloma yang akan
menyebabkan ulkus pada saluran cerna.

Daftar Pustaka

Adawiyah R, Maryanti E, Siagian FE.Anisakis.sp dan Alergi yang


diakibatkannya. Jurnal Ilmu Kedokteran. 2014;8:38-45

Anda mungkin juga menyukai