SISTEM DIGESTIVUS
Dr darmadi SpPD
PENDAHULUAN
Saluran pencernaan memberi tubuh persediaan akan air, elektrolit dan
makanan secara terus menerus.
Oleh sebab itu diperlukan :
(1) pergerakan makanan melalui saluran pencernaan,
(5) pengaturan semua fungsi ini oleh sistem lokal, saraf dan hormon.
Sistem ini seluruhnya terletak di dinding usus mulai dari esofagus dan
memanjang sampai ke anus
Sistem saraf enterik terutama terdiri atas 2 pleksus .
Persarafan simpatis berasal dari medula spinalis antara segmen T-5 dan
L-2, menginervasi seluruh traktus gastrointestinal.
Ujung saraf simpatis sebagian besar mensekresi norepinefrin dan juga
epinefrin dalam jumlah sedikit.
Pada umumnya perangsangan saraf simpatis menghambat aktifitas
traktus gastrointestinal, menimbulkan banyak efek yang berlawanan
dengan yang ditimbulkan oleh sistem parasimpatis.
Pada tahap yang ringan, pengaruh langsung norepinefrin menghambat
otot polos traktus intestinal kecuali otot mukosa.
PENGATURAN HORMON
Gastrin, berfungsi dalam perangsangan sekresi asam lambunhg dan
perangsangan pertumbuhan mukosa lambung
Kolesistokinin, menimbulkan kontraksi kuat kandung empedu,
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus, menghambat kontraksi
lambung
REFLEKS-REFLEKS GASTROINTESTINAL
Refleks-refleks yang seluruhnya terintegrasi di dalam sistem saraf enterik
dinding usus. Meliputi refleks yang mengatur banyak sekresi
gastrointestinal, peristaltik, kontraksi mencampur, efek penghambatan
lokal, dsb.
Refleks-refleks dari usus ke ganglia simpatis prevertebra dan kemudian
kembali ke traktus gastrointestinal yang jauh.
Refleks gastrokolik; sinyal dari lambung untuk pengosongan kolon.
Refleks enterogastrik; sinyal dari kolon dan usus halus untuk menghambat
motilitas dan sekresi lambung. Refleks kolonoileal; sinyal dari kolon untuk
menghambat pengosongan isi ileum ke dalam kolon.
PROSES MENELAN
Menelan adalah mekanisme yang kompleks, pada umumnya dapat dibagi
menjadi 3 tahap.
Tahap volunter ; makanan secara sadar ditekan dan digulung ke arah
posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan ke belakang
terhadap palatum
DEFEKASI
Fungsi utama kolon adalah (1) absorpsi air dan elektrolit dari kimus untuk
membentuk feses yang padat, (2) penimbunan bahan feses sampai dapat
dikeluarkan
Defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi, termasuk refleks kontraksi
rektum dan relaksasi sfingter anus.
Refleks ini adalah refleks intrinsik yang diperantarai oleh sistem saraf
enterik setempat di dalam dinding rektum