Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat dan kasih-Nya, penulis
dapat menyelesaikan Modul Ilmu Biomedik Dasar: Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan. Modul ini dibuat untuk
membantu membantu mahasiswa mencapai kemampuan keterampilan dan kompetitif dalam bidang ilmu biomedik
dasar.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam penyusunan modul ini sehingga banyak kekurangan
atau jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran untuk perbaikan modul ini sangat penulis harapkan. Sekalipun
demikian, penulis tidak melupakan jasa berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasinya.
Demikianlah modul tersebut dibuat, semoga dapat dipergunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan
pencapaian visi dan misi Prodi Keperawatan Curup Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Deskripsi Singkat
Modul ini memberikan kemampuan kepada siswa untuk menjelaskan anatomi fisiologi sistem pencernaan
pada manusia, serta mahasiswa memahami pengertian sistem pencernaan, anatomi dari sistem pencernaan, fisiologi
dari masing masing anatomi sistem pencernaan dan cara kerja dari
sistem pencernaan.
Relevansi
Materi modul anatomi fisiologi sistem pencernaan ini diberikan pada semester ganjil. Materi ini sebagai dasar
bagi mahasiswa keperawatan untuk mengetahui anatomi fisiologi dari tubuh manusia dan sistem sistem yang ada di
dalamnya.
Tujuan
Tujuan pembelajaran: Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan modul ini diharapkan mahasiswa
memahami anatomi fisiologi sistem pencernaan pada manusia.
Petunjuk Belajar
Modul ini terdiri dari materi dan gambar bagian bagiannya. Untuk mampu memahami materi tersebut mahasiswa
diharapkan mempelajari setiap pokok pembahasan dengan seksama.
Pernahkah anda mendengar Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar tentang Sistem Pencernaan? Pasti diantara kalian
tidak mungkin ada yang tidak tau tentang sistem pencernaan. Bagi kalian yang belum tau atau balum mendengar apa
itu Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar tentang Sistem Pencernaan, maka bacalah modul ini sehingga kalian dapat
mengetahui lebih dalam tentang sistem pencernaan.
Mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar adalah salah satu mata kuliah yang wajib dicapai dan diikuti oleh mahasiswa
tingkat satu D III Keperawatan. Oleh karena tu, mata kuliah ini menjadi awal mula mahasiswa untuk mengetahui
anatomi dari tubuh manusia dan sistem-sistem yang ada didalamnya.
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami anatomi fisiologi sistem pencernaan pada manusia.
Indikator Pembelajaran
2 gerakan peristaltik
Gerakan peristaltik merupakan gerakan mendorong makanan di sepanjang saluran pencernaan . gerakan
ini timbul akibat refleks dari adanya regangan pada saluran pencernaan oleh isi lumen . gelombang
kontraksi berjalan lambat sekitar 1- 2 cm/ detik atau lebih tergantung pada saluran pencernaan
3. Ventrikulus (Lambung)
2. Esofagus (Kerongkongan)
Esofagus berfungsi untuk menggerakkan makanan dari faring ke ventrikulus melalui gerakan peristaltik.
3. Ventrikulus (Lambung)
Ventrikulus berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan, menampung makanan, menghancurkan
dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung,memproduksi kimus, digesti
protein, memproduksi mukus dan absorpsi nutrien.
Proses pencernaan makanan secara umum dalam sistem pencernaan pada manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut . disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah
makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum) menjadi gula sederhana (matosa)
maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada Ph antara 6,8 –
7 dan suhu 370c .
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung
karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi
menggunakan zat/enzim sebagai berikut;
(1) Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI) . Hanya dimiliki oleh bayi
(2) Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton
Selain itu , terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.
Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengelmusikan lemak. Zat warna empedu
berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu
merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan
melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap . karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam
bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukan sisa makanan , bakteri E.coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk
banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang
melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
b. Tahap faringeal
Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior ( arkus palatoglosus) dan refleks
menelan segera timbul . laring akan tertarik ke atas dan epiglitis melipat untuk mencegah makanan masuk
ke trakea . otot faring mendorong makanan ke esofagus
c. Tahap esofageal
pada tahap ini terjadi gerakan peristaltik yang membawa bolis ke lambung
d. Bolus memasuki lambung melalui gerakan peristaltik esophagus
Latihan
2. Anatomi fisiologi , modul Swa –intruksional .5 sistem perkemihan dan sistem pencernaan .E/2,cambrigde communication
limited `