A. PENDAHULUAN
Pernahkah kamu merasa rasa lapar ketika sedang melakukan suatu kegiatan. Apa yang
akan kamu lakukan ketika perutmu sudah berbunyi? Jika sedang istirahat sekolah, mungkin
kamu akan segera pergi menuju kantin untuk membeli makanan yang dapat mengenyangkan
perutmu bukan? Bagaimana proses yang terjadi ketika makanan masuk ke dalam mulutmu?
Makanan yang kamu konsumsi sehari-hari akan diolah dalam sebuah sistem, yaitu sistem
pencernaan. Sistem Pencernaan Manusia adalah sekelompok organ-organ yang berfungsi
untuk mencerna, menghancurkan makanan, menyerap molekul-molekul kecil, dan
membuang sisa makanan yang tidak dicerna secara mekanik maupun kimiawi. Pada
mekanismenya, terjadi tahap ingesti, digesti, absorbsi, dan defekasi.
Video makan
Halaman 1
Keterangan Video:
Video Makan (sebagai apersepsi) (8:05-9:04)
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=wetpyrOujGc
B. INDIKATOR KOMPETENSI
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat:
Menganalisis organ-organ penyusun sistem pencernaan pada manusia
Menganalisis gangguan pada sistem pencernaan manusia dan upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. URAIAN MATERI
1. Proses Pencernaan Manusia
Subbab ini proses memaparkan tentang proses pencernaan manusia.
Pencernaan makanan merupakan kegiatan dalam tubuh manusia untuk mencerna,
menghancurkan makanan, menyerap molekul-molekul kecil, dan membuang sisa makanan
yang tidak dicerna. Secara garis besar, mekanisme proses pencernaan manusia terjadi dalam
empat tahapan, yaitu:
1) Ingesti adalah proses memasukkan makanan ke dalam mulut yang merupakan organ
sistem pencernaan
2) Digesti merupakan tahap yang penting untuk memecah makromolekul menjadi
bagian yang lebih kecil dan ukurannya sesuai untuk proses absorbsi. Digesti dibagi
menjadi dua jenis:
a. Pencernaan mekanik, yaitu proses mengolah makanan yang dilakukan secara
mekanik, termasuk mengunyah makanan menjadi bagian yang lebih kecil di dalam
mulut dengan bantuan gigi dan otot. Selain itu, terjadi juga di otot polos pada
lambung dan gerakan peristaltik di kerongkongan.
b. Pencernaan kimiawi, yaitu salah satu aktivitas yang dibantu oleh enzim dalam
memecah bentuk makanan dari molekul berukuran besar menjadi molekul
berukuran kecil yang dapat diserap oleh sel tubuh. Pencernaan kimiawi terjadi di
mulut, lambung, dan usus halus.
3) Absorbsi (penyerapan) adalah penyerapan nutrisi ke dalam sel sistem pencernaan
dan bergerak menuju pembuluh darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
4) Defekasi (eliminasi) merupakan tahap terakhir dari proses pencernaan yang
membuang sisa makanan. Makanan yang tidak tercerna masuk ke dalam usus besar
(kolon) di mana airnya diserap kembali. Sisa makanan yang berbentuk semi-padat
(feses) dipindahkan melalui usus besar (kolon) menggunakan gerakan peristaltik dan
tersimpan di rektum. Sedangkan yang padat dibuang melalui anus.
Tampilan 1 Tampilan 2
Halaman 2
Keterangan Animasi:
Pertama, muncul gambar manusia yang sedang memasukkan makanan ke dalam
mulutnya dengan keterangan ingesti
Kedua, mulut mulai mengunyah makanan tersebut menggunakan gigi dan dicampur
dengan enzim amilase, bentuk makanan sudah berubah menjadi bolus dengan
keterangan digesti
Ketiga, bolus masuk ke dalam kerongkongan dan didorong dengan gerakan peristaltic
menuju lambung
Keempat, bolus masuk ke dalam lambung, lalu dicampurkan dengan getah lambung
dan diaduk dengan gerakan peristaltik oleh otot sfingter menjadi kimus
Kelima, kimus masuk ke dalam usus halus, dan terjadi absorbsi nutrisi makanan
Keenam, kimus masuk ke dalam usus besar untuk dibusukkan dan absorbsi air dan
membentuk feses
Ketujuh, feses yang sudah memadat didefekasi oleh anus
1. Jika siswa mengklik tombol Play maka animasi akan mulai bergerak
2. Jika siswa mengklik tombol Pause maka animasi berhenti
3. Jika siswa mengklik tombol Stop maka animasi berhenti dan kembali ke kondisi awal
Halaman 3
4) Usus halus
Usus halus adalah bagian terpanjang dari saluran pencernaan tempat berlangsung
sebagian besar pencernaan dan penyerapan secara difusi aktif. Penyerapan
(absorbsi) makanan dan nutrisi ke dalam sel sistem pencernaan dan bergerak
menuju pembuluh darah melalui vili untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Usus halus
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Usus dua belas jari (duodenum), melanjutkan proses pencernaan mekanik dan
mendorong makanan menjauh dengan gerakan peristaltik. Pencernaan kimiawi
bergantung pada tiga organ tambahan, yaitu pankreas, hati, dan empedu.
b. Usus tengah (jejunum), terjadi hidrolisis karbohidrat dan asam amino melalui
lapisan usus. Pencernaan kimiawi dan absorbsi terbesar terjadi.
c. Usus penyerapan (ileum), penyerapan garam empedu dan vitamin menuju
pembulu darah
5) Pankreas
Kelenjar berukuran besar yang terletak di bawah lambung, berfungsi sebagai
kelenjar endokrin (menghasilkan hormon menuju darah dan jaringan fluida) dan
kelenjar eksokrin (menghasilkan enzim pencernaan).
6) Hati (Liver)
Organ yang berperan penting dalam pencernaan lemak dan detoksifikasi darah. Hati
menghasilkan getah empedu, memproses vitamin dan lemak, dan menyintesis
banyak protein plasma. Hati berperan dalam menjaga keseimbangan kadar glukosa
darah. Ketika kadar glukosa dalam darah rendah, hati akan melepaskan glukosa
dengan cara memecah glikogen. Selain itu, hati mengatur kadar kolestrol dalam
darah.
7) Kantung empedu
Organ tambahan yang menyimpan getah empedu hingga kimus terpancing keluar
menuju usus dua belas jari. Getah empedu berwarna kuning kehijauan karena
mengandung pigmen bilirubin yang terbentuk dari pemecahan hemoglobin dan
berperan dalam mengemulsi lemak.
8) Usus besar
Usus yang berfungsi menyerap kembali air dari bahan makanan yang tidak tercerna
dan memproses bahan sisa. Pada usus besar, terdapat perpanjangan yang disebut
usus yang buntu merupakan bagian penting dalam fermentasi makanan yang sudah
dicerna, yaitu apendiks (umbai cacing) berbentuk seperti jari sebagai perpanjangan
usus buntu yang berfungsi dalam imunitas. Usus besar merupakan “rumah” bagi
banyak bakteri, salah satunya Escherichia coli. yang membantu proses pencernaan
yaitu pembusukan makan. Terjadi jugaa proses defekasi (eliminasi), makanan yang
tidak tercerna masuk ke dalam usus besar (kolon) dimana airnya diserap kembali.
Sisa makanan yang berbentuk semi-padat dipindahkan melalui usus besar (kolon)
menggunakan gerakan peristaltik dan tersimpan di rektum, sedangkan yang padat
dibuang melalui anus.
9) Anus
Organ terbuka yang ada di akhir dari sistem pencernaan sebagai tempat keluar dari
bahan-bahan yang dibuang (tinja). Tinja merupakan sisa yang dibuang dari sistem
pencernaan, tinja lama kelamaan menjadi padat selama berjalan di usus besar
dengan peristaltik.
Halaman 4
Animasi Organ-Organ Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya
Keterangan Animasi:
Pertama, muncul gambar organ pencernaan dengan tanda nomor di sembilan organ
sistem pencernaan.
1. Jika siswa mengarahkan pointer ke arah salah satu organ, maka akan muncul
penjelasan fungsi dari organ tersebut
2. Jika siswa mengarahkan pointer menjauh dari gambar organ, maka penjelasan akan
tertutup
Sumber: http://mgmp.p4tkipa.net/?p=11283
Halaman 5
Penyakit ketika usus tidak bisa menyerap air sebanyak yang seharusnya, feses akan
menjadi lembek dan berair. Diare juga berpotensi menyebabkan dehidrasi pada
penderitanya. Diare diasbabkan virus, bakteri, dan protista. Diare dapat ditangani
dengan mengonsumsi antiobiotik.
6) Konstipasi
Menyebabkan seseorang Buang Air Besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam seminggu,
selain itu, tinja yang dikeluarkan keras, kering, dan sulit untuk dikeluarkan. Konstipasi
ini disebabkan terhalanginya usus besar, dehidrasi, gerak peristaltik yang tidak baik,
dehidrasi, kelaparan, dan kecemasan.
Keterangan Gambar:
a. Gambar Obesitas
Sumber: necturajuice.com
b. Gambar Maag (Gasritis)
Sumber: sweetadditions.net
c. Gambar Karies Gigi
Sumber: i.ytimg.com
d. Gambar Hepatitis
Sumber: webmd.com
Halaman 6
dari penjual di pinggir jalan juga sebaiknya dihindari untuk mencegah makanan yang
tidak higienis masuk ke dalam tubuh dan mengganggu kerja organ-organ sistem
pencernaan manusia.
2) Minum air mineral secara rutin
Tubuh manusia terdiri atas 72% air seperti yang dijelaskan pada gambar 31.
Kebutuhan air pada tubuh manusia termasuk kebutuhan paling penting karena
berpengaruh dengan kerja seluruh organ tubuh. Maka, untuk menjaga kesehatan
sistem pencernaan, dianjurkan untuk meminum air mineral delapan gelas dalam sehari
demi memenuhi kebutuhan tubuh akan air.
3) Konsumsi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna
Seperti yang sudah kamu pelajari sebelumya, tubuh kita perlu mengonsumsi makanan
dengan nutrisi seimbang untuk melakukan fungsi tubuh sebagaimana mestinya.
Konsumsi makanan sehat ini menjadi salah satu upaya penting dalam menjaga
kesehatan sistem pencernaan manusia. Selain itu, dengan mengonsumsi makanan
dengan nutrisi seimbang, maka kita akan memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrrisi.
Keterangan Gambar:
e. Gambar Junkfood
Sumber: idntimes.com
f. Gambar Minum Air Mineral secara rutin
Sumber: Kemendikbud, 2017
g. Gambar Makanan dengan nutrisi seimbang
Sumber: Biggs, 2008
D. LATIHAN
1. Menyusun Organ Sistem Pencernaan Manusia
Sususnlah organ-organ pencernaan dengan urutan yang sesuai!
Halaman 7
Keterangan Simulasi Latihan:
Pertama, muncul gambar manusia dan organ-organ pencernaan di bagian pinggir.
1. Siswa menarik gambar organ dari bagian pinggir menuju gambar manusia
2. Jika siswa meletakkan gambar organ di tempat yang tepat, gambar organ akan diam
3. Jika siswa meletakkan gambar organ di tempat yang salah, gambar organ akan kembali
ke tempat semula.
4. Jika susunan gambar sudah sesuai, maka akan muncul pemberitahuan bahwa jawaban
benar.
Sumber: http://mgmp.p4tkipa.net/?p=11283
Sumber: http://mgmp.p4tkipa.net/?p=11283
Halaman 8
Keterangan Kuis
Pertama, muncul teka teki silang yang belum terisi
1. Siswa mengisi jawaban yang sesuai
2. Jika siswa sudah selesai mengerjakan seluruh pernyataan, maka akan muncul nilai
Kunci jawaban
Mendatar
1. Kariesgigi
5. Hepatitis
Menurun
1. Konstipasi
2. Obesitas
3. Gasritis
4. Diare
Halaman 9
Keterangan Instrumen:
Pertama, muncul pernyataan kebiasaan dalam menjaga organ pencernaan dengan skala
1-5 (tidak pernah dilakukan-sering dilakukan)
1. Siswa memilih salah satu nomor dalam masing-masing perilaku
2. Jika siswa sudah selesai mengerjakan seluruh pernyataan, maka akan muncul analisis
kebiasaan menjaga kesehatan sistem pencernaan
Sumber: http://mgmp.p4tkipa.net/?p=11283
E. TES
Bentuk soal pilihan ganda
Jumlah soal : 20 butir yang dimunculkan acak sebanyak 10 butir
Opsi Jawaban : 5 opsi
Contoh Soal:
1. Ketika seseorang memakan nasi, lama kelamaan nasi berubah rasa menjadi manis
walaupun ia tidak makan sesuatu yang manis, proses yang menyebabkan terjadinya
perubahan adalah…
a. Proses mekanik oleh gigi dan lidah menyebabkan nasi berubah jadi molekul yang
lebih kecil
b. Proses mekanik oleh lidah dan gigi yang merubah nasi menjadi bolus
c. Proses kimiawi oleh enzim amylase yang memecah molekul amilum menjadi
maltosa
d. Proses kimiawi oleh saliva yang mengandung mukosa dan enzim ptyalin sebagai
antibakteri
a. Mulut
b. Kerongkongan
c. Usus Halus
d. Usus Besar
3. Mita merasakan perutnya perih dan terasa panas. Sebelumnya, ia makan tidak
teratur dan makan makanan pedas. Penyakit yang diderita Mita adalah…
a. Maag (Gastritis)
b. Diare
c. Konstipasi
d. Radang Usus Buntu
Halaman 10
4. Tinja dapat menjadi indikator kesehatan sistem pencernaan. Jika tinja seseorang
bertekstur cair dan perutnya terasa mulas. Penyakit yang diderita orang tersebut
adalah…..
a. Maag (Gastritis)
b. Diare
c. Konstipasi
d. Radang Usus Buntu
5. Diare dapat timbul karena mengonsumsi makanan yang tidak higenis. Salah satu
pencegahan yang dapat kamu lakukan agar tidak terkena diare adalah…
a. Minum air yang sangat banyak
b. Tidak jajan sembarangan
c. Olahraga yang cukup
d. Tidak makan makanan berkarbohidrat tinggi
Kunci jawaban:
1. C
2. D
3. A
4. B
5. B
Setiap soal yang benar akan diberi skor = 20, salah = 0. Siswa dinyatakan tuntas
mempelajari materi ini jika mendapatkan nilai lebih dari 60 dan jika nilai siswa kurang dari
60 maka siswa diperintahkan mengulangi untuk mempelajari materi ini
F. REFERENSI
Biggs, A., Hagins, W. C., Holliday, W. G., dkk. 2008. Glencoe Science Biology. New
York: McGraw-Hill.
Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., dkk. Biology 8th Edition. San Fransisco:
Pearson Benjamin Cunmings.
Fowler, S., Roush, R., dan Wise, J. 2017. Concepts of Biology. Houston: OpenStax.
Hoefnagels, M. 2012. Biology: Concepts and Investigations, 2nd edition. New York:
McGraw-Hill.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemendikbud.
Pujaatmaka, A. H., Fardiaz, D., dan Taufik, A. 1993. Kimia Pangan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Purves, W. K., Sadava, D. Orians, G., dkk. 2003. Life: The Science of Biology, 7th
edition. USA: Sinauer Associates and W. H. Freeman.
Rye, C., Wise, R., Jurukovski, V., dkk. 2017. Biology. Houston: Openstax.
Sumardjo, D. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata Fakultas Kedokteran Bioeksakta. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Halaman 11