Anda di halaman 1dari 7

Schizophrenia

Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

Quotes yang cukup menarik dari penulis Kalau dilihat dari diagnosis, sekarang ada 2
Amerika, Molly Haskell, “Kegilaan adalah sistem yang dapat digunakan yaitu ICD-10
sesuatu yang bisa melepaskan ketakutan.” (milik WHO) dan DSM (milik Amerika). Saat
Melepaskan artinya membuat kita menjadi DSM-4 masih ada kesamaan klasifikasi dengan
semakin takut. Kegilaan bisa berarti positif ICD-10, tapi DSM-5 yang keluar sekitar 2 tahun
seperti seniman karena memang mereka lalu itu sudah jadi satu sebagai Schizophrenia
berada di posisi ekstrim. Hanya saja kalau saja klasifikasinya. Apakah dia paranoid,
semakin memunculkan ketakutan maka itu ke catatonic, dll. Amerika menganggap toh
arah negatif. terapinya sama saja, jadi klasifikasinya satu.
Namun kita masih menggunakan ICD-10 di
Dahulu posisi bagian psikiatri selalu di sebelah Indonesia (sesuai PPDGJ III). Di textbook juga
kamar jenazah, karena dianggap bisa di kelompokkan sesuai ICD-10 untuk
menyelesaikan antara akan meninggal atau mengetahui tipenya yang mana, misal kalau
selamat, tapi sekarang sudah berbeda. paranoid delusi dan halusinasinya khas, catato
Buktinya kalau mau ngelamar kerja sekarang ada psikomotor yang terganggu, dst.
sudah harus dilengkapi dengan surat
keterangan sehat jiwa. (dokternya bahas tentang stupor seperti lilin,
jadi kalau orang diposisikan dengan postur sulit
Schizophrenia ini memiliki sejarah yang dia akan bertahan lama. Maaf kurang jelas)
sangat panjang, bahkan di kedokteran
dikatakan paling sulit karena belum
menemukan titik temu. Mulai dari istilah yang
mengatakan “cognitive madness” namun
setelah perkembangan jaman mulai
terminologi kognitif itu berubah bahwa ini
hanya permasalahan biologis saja. Namun,
belakangan mulai muncul bahwa obat-obat
yang ditemukan itu ternyata ada yang masih
belum menyelesaikan masalah gejala yang
hilang namun fungsi kognitif tidak membaik.
Mulailah orang berpikir bahwa kognitif
ternyata ada hubungannya dan perlu
penanganan.
Jadi untuk menegakkan diagnosis, kita
hanya perlu 2 gejala (misal delusi
dengan halusinasi) yang berjalan
selama 1 bulan minimal untuk
gejala aktifnya, dan berlangsung
paling tidak selama 6 bulan. Misal
kalau orang teriak-teriak ngamuk baru
2-3 hari itu belum Scizhophrenia. Jadi
nanti kita tanya ke keluarga “sudah
berapa lama ini berlangsung?”
biasanya mudah mengenali gejala aktif,
tapi gejala prodormalnya agak sulit.
Misal mulai bicara sendiri (gejala aktif)
itu kita bisa tau dari kapan, tapi mulai
malas (prodormal) agak sulit tau dari
kapan.

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.
Schizophrenia
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

Ada gejala positif (yang tidak ada jadi ada) dan ▪ Buruknya kondisi ekonomi
negatif (dari ada jadi menurun/gak ada). Positif ▪ Merasa tidak ada harapan
misal mulai ngomong-ngomong sendiri,
negatif misal menjauhi lingkungan sosial Secara genetik, dulu orang sangat optimis
(mengganggu fungsi sosial). Tapi harus bukan dengan penelitian genom. Tapi zonk. Karena
karena kondisi medis tertentu, misal tanyakan interaksi lingkungan, interaksi antar gen itu
apakah ada penggunaan zat (mariyuana, sabu- sangat-sangat komplek. Sehingga sampai saat
sabu) apabila ada maka itu bukan Schizophren, ini belum mampu menjelaskan penyebab
melainkan efek penggunaan obat. ICD-10 Schizophrenia. Lihat saja gambar ini.
menggunakan kode F entah F20-F29 itu
Schizophrenia.

Kalau dilihat dari Epidemiologi negara kita


paling parah, angkanya di atas 295 per 100.000
penduduk pada tahun 2002. Makin tahun terus
meningkat.

Human Right Watch bahkan mengatakan


bahwa Indonesia bukan lagi paradise,
khususnya Bali bagi orang yang mengalami
gangguan jiwa. Pemerintah belum ada respon
greget untuk masalah ini.
Dilihat dari faktor keluarga bahwa kalau kedua
Prevalensi gender laki dan perempuan sama. orang tuanya mengalami Schizophrenia, dia 6%
Cuman bedanya onsetnya, laki-laki lebih awal peluangnya jadi Schizophrenia. Kalau kembar
(10-25 tahun) sedangkan perempuan (25-35 identik lebih besar lagi peluangnya. Detilnya
tahun). Semakin telat kena Schizophrenia cek gambar berikut. Di populasi umum saja
maka semakin baik prognosisnya (terkait peluangnya 1%, jadi kita tidak ada yang
dengan perkembangan kognitif, kalau awal terbebas dari Schizophrenia ini. Tergantung
udah rusak kan otaknya belum berkembang bagaimana kita menghadapi stress.
baik). Untuk usia di bawah 10 tahun dan di atas
60 tahun kasusnya sangat sangat jarang. Jadi
kalau curiga Shcizophrenia, pikir dulu apa tidak
salah diagnosis? Beda dengan retardasi mental
atau contact disorder.

Pada tahun 2013 sudah ada research. Research


ini belum mengubah mindset masyarakat.
Anehnya Bali (2,3%) yang tertinggi, padahal
pulau Surga. Lalu, 14,3% dari mereka yang
gangguan jiwa mengalami pemasungan
(sekitar 44.000 jiwa mengalami pemasungan). Faktor prenatal dan perinatal mulai
Research tahun 2008 di Bali, melihat data sbb: diperhatikan. Bahwa 9 bulan dalam kandungan
▪ 38 psikiatris itu yang menentukan. Jadi selama itu kalau
▪ 4 juta warga ibunya banyak masalah, konflik, dkk. maka
▪ 9.000 orang mengalami gangguan jiwa akan menjadi faktor risiko nanti di masa
▪ 350 dipasung dewasanya muncul gangguan kejiwaan (ada
▪ Kesehatan mental belum diprioritaskan budaya Bali yang laki gak boleh potong rambut
▪ Kurangnya informasi psikoedukasi kalau istri hamil, itu supaya yang laki gak ada
▪ Kurangnya transportasi (RSJ Bangli ke yang mauin karena gondrong jadi istrinya gak
Negara misalnya makan waktu > 2 jam) stress). Tanya ortu kita tentang 9 bulan itu dulu

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.
Schizophrenia
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

apa yang terjadi, cocokkan dengan wajah kita juga dopamin tidak mampu menjelaskan,
di depan cermin, kalau senyum berarti baik aja, kenapa dopamin sudah ditekan tapi gejalanya
kalau cemberut berarti ada masalah. masih ada. Sehingga yang lain mulai dikaitkan.
Sehingga nanti jangan kaget kalau obat
Schizophrenia itu ada aspirin (anti-inflamasi).
Kalau dari neuroprogressive teories, karena
sekarang imaging (pencintraan) sudah bagus.
Dulu belum ada MRI, CT scan, tapi sekarang
sudah ada MRI, functional MRI, ada Tec-Scan
(?) kemudian berwarna pula. Sehingga
perkembangan neuroimaging sangat besar (dr.
Radiologi masa depannya cerah). Untuk
penentuan terapi farmako atau psikoterapi,
dilihat gambar hasil neuroimaging, kalau gini
farmako, kalau gitu psikoterapi (tidak
Kalau dari neurodevelopmental teories, juga dijelaskan oleh dr. Jales). Perbandingan otak
mengatakan semakin dini dia mengalami maka orang normal dengan Schizophrenia sbb.
prognosisnya tambah buruk, relapsenya
tambah buruk, pertumbuhan normal tidak
tercapai. (Maaf guys aku gak mudeng sama
gambar ini x_x)

Kini kita perhatikan gejala prodormalnya.


Kalau dari neurochemical teories, dahulu Kalau bisa memahami gejala prodormal yang
hanya dopamin saja (D1, D2) dicurigai. Tapi ada di awal, maka peluang mengalami
saat ini dopamin sudah sampai D5. Ternyata kronisitas semakin kecil. Early sign dari gejala
itu perjalanannya perlahan, maka dari
itu Schizophrenia dikatakan sebagai
gangguan yang sifatnya kronis. Karena
butuh waktu sampai gejala aktif muncul,
jadi perlahan maka dikatakan perlu
diamati selama minimal 6 bulan. Tidak
jarang setahun, dua tahun keluarga
tidak sadar dikira dia sakti dan punya
kemampuan ekstra. Tapi bukan berarti
orang yang bisa lihat itu Schizophrenia
(jangan memvonis).

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.
Schizophrenia
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

Premorbid dari gangguan ini yang perlu Contoh progresivitas seniman Schizophrenia
diperhatikan di antaranya: yang menggambar kucing. Di awal lukisannya
▪ Pendiam, pasif, dan introvert (banyak tenang sampai akhirnya tidak berwujud kucing
orang tua yang seneng). Kalau lagi. Maka hati-hati dengan pasien gangguan
anaknya penurut gak ngelawan. Ini jiwa, di awal bisa saja tenang tapi kita tidak
calon-calon pasien gangguan jiwa. tahu perubahannya (tiba-tiba muncul
▪ Waktu kecil punya teman sedikit halusinasi atau delusi). Tadi kita yang ngajak
(bisa dihitung jari). ngomong baik-baik bisa dianggap mengancam
▪ Waktu remaja tidak pernah pacaran (ada kasus adik ipar paginya baik-baik aja,
(Degus tolong kondisikan), tidak ditinggal mebanten malah ngebacok dari
punya teman dekat, dan menghindari belakang).
olahraga tim.
▪ Menghabiskan banyak waktu di TV Penanganannya seperti apa? Kalau sudah
(gak mau diajak keluar), Anak kecil Schizophrenia pertama-tama adalah medikasi
yang disodorin gadget, suka denger / pengobatan / obat. Karena secara biologis di
musik, dan main game dengan otak terjadi ketidak seimbangan
mengabaikan aktivitas sosial. neurotransimer maka yang pertama adalah
▪ OCD (suka mengulang-ngulang; misal obat-obatan. Kalau dokter umum ini masih 3A
pasien yang najis dia terus cuci tangan (berikan penanganan pertama, kemudian
aja). OCD merupakan salah satu rujuk, dan follow-up). Lalu intervensi
gambaran gejala prodormal. psikososial, karena ini tidak terkait dengan
pasien saja, tapi keluarga dan lingkungan yang
juga berinteraksi dengan pasien. Secara tidak
langsung dapat menstigma pasien gila, buduh,
dll. Terakhir rehabilitasi dengan tujuan
mengembalikan fungsi mereka ke fungsi
normal. Bagaimana mereka bisa bekerja dan
berperilaku sosial kembali. Tidak cukup hanya
menghilangkan gejalanya saja. Sehingga tidak
sepenuhnya gangguan ini dapat diselesaikan di
rumah sakit, melainkan lebih baik di rumah
Gejala halusinasi (persepsi tanpa rangsangan sendiri (ada contoh pasien relapse/kumat
indra). Ini contoh halusinasi visual. Ada 5 hanya karena di rumah dikasi makan 2x, waktu
halusinasi sesuai panca indra; halusinasi di RS 3x, hal ini tidak diperhatikan oleh RS).
visual, auditori, rasa, raba, penciuman. Jadi Relapse yang berulang kali, prognosisnya
misal kalau kita tanya, “ada denger suara-suara tambah buruk.
bapak?” Dia bilang enggak, padahal dia
ngerasa ada binatang gerak-gerak di Untuk pengobatan tadi, melihat data bahwa
tangannya. Jadi usahakan tanya kelimanya. 9.000 orang mengalami gangguan jiwa berat
dan tidak mendapat penanganan karena
kondisi miskin, maka rekomendasinya adalah
free of charge (mereka tidak mampu, KTP tidak
punya, gak dimasukin KK karena dianggap
beban aja). Lalu obat yang diberikan yang long-
acting (karena mereka bosan minum obat).
Kendalanya obat-obatan gratis di Indonesia
yang masih mampu diberikan Pemerintah itu
obat tahun 1970 yaitu fluphenazine (Rp100K
satu ampul untuk 4 minggu [sebenarnya 33
hari]) sementara di Australia itu obat tahun
2015 yaitu Aripiprazole lauroxil dan
Louis Wain (1860–1939).

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.
Schizophrenia
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

Paliperidone palmitate (Rp1,5 juta untuk 2 untuk mengatasi efek sampingnya. Efek
minggu). Kalau di Australia pasien itu sampingnya di gambar di bawah.
hanya membayar 5 dolar, subsidi
pemerintahnya 300 dolar untuk pasien tipe Untuk psikososial terapi bisa bersifat individu,
ini selama sebulan. Di Indonesia anggaran family, sosial, dll. sesuai list di bawah. Karena
untuk kesehatan cuma 3% dari APBN, tidak ada SPO (Standar Prosedur Operasional)
sedangkan untuk gangguan jiwa ini 1% dari dari Kemenkes, sehingga banyak daerah
mengembangkan metodenya sendiri. Ada yang
3% itu.
nampung semua pasien, terapinya hanya
dengan diikat katanya di ikatannya ada
Obat-obatannya ada 1st generation dan kekuatan untuk ngilangin roh-rohnya. Ada
ada 2nd generation. Kita Indonesia di PPK1 yang disiram dan dibuat bekerja.
di Puskesmas hanya mampu memberi obat
generasi pertama. Untuk generasi kedua Outcome-nya ada 4R yang perlu
berdasarkan formularium nasional hanya diperhatikan. Bisa Relapse, Response (ada
boleh di PPK2 yaitu di RSUD Tingkat 3
harapan kalau ditangani, Remisi dan Recovery
(Rumah Sakit Tersier). Karena perbedaan
(kalau kita mau memberikan mereka
ini menyebabkan penanganannya tidak kesempatan untuk direhab).
selesai-selesai. Di RSJ Provinsi Bali ngasi
aripiprazole (1 tab. Rp60K). Ketika Permasalahan lainnya adalah stigma, karena
dipulangkan ke Puskesmas obatnya gak penanganan yang masih buruk, akhirnya
ada, putus obat, akhirnya relapse lagi. banyak pasien yang mengalami gangguan jiwa,
Itulah sistem kita, belum terintegrasi. Mau muncul lah stigma di masyarakat. Bahwa
ngambil ke RSJ lagi? Kendala transportasi. gangguan jiwa itu artinya tidak bisa diobati dan
Akhirnya ini yang buat keluarga hopeless. merupakan kutukan Tuhan. Jadi siapa yang
berani melawan Tuhan? Ya sudah dipasung aja.
Poster di publik juga belum banyak untuk
Untuk efek samping, yang 1st sosialisasi gangguan jiwa ini.
generation paling banyak menyebabkan
EPS dan prolactin elevation. Tapi yang 2nd [sisanya dokternya nunjukin apa yang sudah
generation memang tidak menimbulkan Beliau lakukan melalui penelitian, dsb.]
EPS dan prolactin elevation, tapi untuk
weight gain dan dislipidemia itu terjadi dan
lebih bahaya karena metabolic syndrome.
Tapi kalau EPS itu karena sudah dari tahun
50an kita pakai, maka dokter lebih yakin

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.
Schizophrenia
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

Jadi yang kita harapkan tentu adanya


destigmatisasi. Berikut adalah dampak
terhadap kesehatan mental apabila kita
tangani di rumah mereka, tidak di RSJ.

Tambahan dari sumber luar. Gejala


Schizophrenia itu ada gangguan pembicaraan,
perilaku, afek, persepsi, dan pikiran. Diuraikan
sbb:

Gangguan Pembicaraan
Proses pikir yang terganggu pada skizofren
adalah proses asosiasi. Asosiasi longgar berarti
tidak adanya hubungan antar ide. Jadi orang
skizofren kalimat-kalimat yang diucapkan tidak
berhubungan, bahkan kadang sebelum satu
ide selesai disampaikan dia sudah pindah ke
ide lain. Mungkin juga terjadi pemindahan
maksud, misal bermaksud mengatakan tani
tapi justru mengatakan sawah. Bentuk yang
paling parah adalah adanya inkoherensi. Tidak
jarang juga menggunakan arti simbolik, misal
maksud ngomong berani tapi justru nyebutin
merah.

Jangan lupa pastikan bahwa penyebab dari


gejala yang timbul (misal halusinasi) adalah
bukan akibat efek candu obat bius, atau obat-
obatan lain karena penyakit tertentu.

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.
Schizophrenia
Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ (K)

Timeline Perkembangan Obat Skizofren

Grafik Gejala Prodormal

“Our bond makes us survives” -guskoky


CEFTRIAXONE in our heart.

Anda mungkin juga menyukai