Anda di halaman 1dari 82

SEMINAR

PEMERIKSAAN MOTORIK
IGM ARDIKA ARYASA

Pembimbing:
dr. Ketut Widyastuti, Sp.S (K)
Pemeriksaan Motorik

Tenaga Tonus

Trofi Refleks
Persiapan
Alat
Palu refleks
Meteran

Posisi di samping kanan pasien


PEMERIKSAAN
TENAGA
Syarat TIDAK KOOPERATIF &
KESADARAN MENURUN
• Observasi gerakan
spontan, posisi
KOOPERATIF ekstrimitas
• Bandingkan tenaga • Tes yang dilakukan
ekstremitas kanan & kiri, atas • Rangsang nyeri
& bawah, proksimal & distal (supraorbita,
• Interpretasi dengan derajat sternum, kuku)
kekuatan • Posisikan
ekstrimitas pada
posisi sulit
• Tes menjatuhkan
lengan & tungkai
• Kesan: lateralisasi
Derajat Kekuatan Otot
(The Medical Research Council Scale of Muscle Strength)
Derajat Kekuatan Otot Interpretasi
0 Tidak ada kontraksi
1 Sedikit ada kontraksi
2 Pergerakan aktif tanpa gravitasi
3 Pergerakan aktif melawan gravitasi
4- Pergerakan aktif melawan gravitasi dan resistensi ringan

4 Pergerakan aktif melawan gravitasi dan resistensi sedang

4+ Pergerakan aktif melawan gravitasi dan resistensi


submaksimal
5 Pergerakan aktif melawan gravitasi dan resistensi maksimal

Paresis Penurunan kekuatan otot


(derajat kekuatan 1-4)
Plegi / Paralisis Hilangnya kekuatan otot
(derajat kekuatan 0)

Campbell WW, 2005


Area Sendi Otot Saraf Pemeriksaan

Abduksi lengan
atas setinggi bahu
Bahu Deltoid Radiks C5, C6
Adduksi lengan
atas
Radiks C5, C6 (n.
Bisep Fleksi siku
muskulokutaneus)
Siku
Radiks C6-C8 (n.
Trisep Ekstensi siku
radialis)
Fleksor Karpi
Radiks C6, C7
Radialis Mengepal & fleksi
Fleksor Karpi pergelangan
Radiks C7-T1
Pergelangan Ulnaris
Tangan Ekstensor Karpi
Radiks C6, C7 Mengepal &
Radialis
ekstensi
Ekstensor Karpi pergelangan
Radiks C7, C8
Ulnaris

Estiasari, 2018
M. Trapezius (Atas)

➢ Radiks C3, 4
➢ N. spinal accessory
➢ Bahu diangkat melawan
tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Trapezius
(Tengah & Bawah)

➢ Radiks C3, 4
➢ N. spinal accessory
➢ Bahu didorong ke belakang
melawan tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Rhomboids
M. Deltoid

M. Supraspinatus

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Pectoralis Mayor

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Biceps

➢Radiks C5, 6
➢N. musculocutaneous
➢Fleksi lengan bawah pada sendi siku
melawan tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Triceps

➢Radiks C6–8
➢N. radialis
➢Sendi siku pada posisi setengah
fleksi-ekstensi, ekstensi lengan
bawah pada sendi siku melawan
tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Brachioradialis

➢Radiks C5, 6
➢N. radialis
➢Fleksi lengan bawah melawan
tahanan dalam posisi netral (tidak
pronasi maupun supinasi).

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Supinator

➢Radiks C5–7

➢N. radialis

➢Supinasi melawan tahanan pada


lengan yang ekstensi.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Pronator Teres

➢ Radiks C6, 7
➢ N. medianus
➢ Pronasi melawan tahanan pada
lengan yang ekstensi.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
Fleksi Pergelangan Tangan

➢M. Flexor carpi radialis

➢M. Flexor carpi ulnaris

➢Fleksi pada pergelangan tangan


melawan tahanan

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Estiasari, 2018


➢ M. Flexor carpi radialis
➢ Radiks C6, 7
➢ N. medianus
➢ Fleksi pergelangan tangan ke arah
radial melawan tahanan.

➢ M. Flexor carpi ulnaris


➢ Radiks C7, 8; T1
➢ N. ulnaris
➢ Fleksi pergelangan tangan ke arah
ulnar melawan tahanan atau
Abduksi jari kelingking melawan
tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
Ekstensi Pergelangan Tangan

➢M. Extensor carpi radialis longus


➢M. Extensor carpi radialis brevis
➢Extensor carpi ulnaris
➢Lengan bawah dalam posisi pronasi
dan pergelangan sedikit ekstensi.
Ekstensi pada pergelangan tangan
melawan tahanan

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Estiasari, 2018


 M. Extensor carpi radialis
 Radiks C6–8
 N. radialis
 Ekstensi pergelangan tangan ke
arah radial melawan tahanan; jari-
jari tetap ekstensi.

 M. Extensor carpi ulnaris


 Radiks C7–8
 N. radialis
 Ekstensi pergelangan tangan ke
arah ulna melawan tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Extensor Digitorum

➢M. Radiks C7, 8


➢N. Radialis
➢Pronasi lengan bawah, stabilisasi
pergelangan, pasien diminta utk
ekstensi jari-jari pada sendi
metacarpophalangeal melawan
tahanan

Waxman SG, 2010;


Campbell WW, 2005
M. Flexor digitorum Superfisialis

 Radiks C7, 8; T1
 N. medianus
 Fleksi jari-jari pada proksimal
interphalangeal melawan tahanan.

Waxman SG, 2010;


Campbell WW, 2005
M. Flexor Digitorum Profundus

➢Radiks C7, 8; T1
➢N. medianus
➢Fleksi jari-jari pada distal
interphalangeal melawan tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Palmar Interossei
➢Radiks C8, T1
➢N. ulnaris
➢Adduksi jari-jari melawan tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Dorsal Interossei

➢M. Dorsal interossei


➢Radiks C8, T1
➢N. ulnaris
➢Abduksi jari-jari melawan tahanan.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
Abdominal Muscle
Extensor of Spine
Area Sendi Otot Saraf Pemeriksaan

Iliakus (L2-L4) Fleksi tungkai


Iliopsoas
Psoas (L1-L4) terhadap panggul
Panggul
Ekstensi tungkai
Gluteus maksimus L5-S2
terhadap panggul

Hamstring L5-S2 Fleksi lutut


Lutut
Kuadrisep Femoris L2-L4 Ekstensi lutut

Tibialis Anterior L4, L5 Dorsofleksi


Pergelangan Kaki
Gastroknemius S1, S2 Plantarfleksi

Estiasari, 2018
M. Iliopsoas

➢Radiks L1–4

➢N. femoralis

➢Fleksi pada lutut dan fleksi pada


sendi panggul (sekitar 90°) yang
difleksikan lagi melawan tahanan.
➢Fleksor panggul.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Gluteus Maximus

➢ Radiks L 5; S1, 2
➢ N. gluteus inferior
➢ Pasien tengkurap, mencoba
mengangkat lutut (posisi fleksi)
melawan tahanan ke bawah dari
pemeriksa
➢ Ekstensor panggul

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Quadriceps Femoris

➢Radiks L2–4

➢N. femoralis

➢Pasien tidur terlentang, ekstensi


tungkai bawah pada sendi lutut
melawan tahanan
➢Barkeeper’s hold

➢Ekstensor lutut.

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Hamstring
➢ Radiks L5; S1, 2
➢ N. sciatic
➢ Pasien tidur tengkurap, Fleksi
tungkai bawah pada sendi lutut
melawan tahanan.
➢ Fleksor Lutut

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010
M. Tibialis Anterior

➢ Radiks L4, 5
➢ N. peroneus profundus
➢ Dorsofleksi kaki melawan
tahanan
➢ Berdiri pada tumit, mengangkat
jari setinggi-tingginya

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
M. Gastrocnemius

➢ Radiks S1, 2
➢ N. tibialis
➢ Tungkai Bawah ekstensi dengan
plantar fleksi melawan tahanan
➢ Memegang tumit pasien
menggunakan tangan &
melawan injakan kaki dengan
bagian volar lengan bawah
➢ Berdiri pada ujung kaki

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Waxman SG, 2010; Estiasari, 2018
Otot-otot Jari Kaki

➢M. Ekstensor Digitorum & M.


Ekstensor Hallucis
➢Radiks L5-S1

➢N. peroneus profundus

➢Dorsofleksi jari kaki melawan


tahanan

Campbell
CampbellWW,
WW,2005;
2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010
Otot-otot Jari Kaki
➢M. Fleksor Digitorum & M.
Fleksor Hallucis
➢Radiks L5, S1-2

➢N. Tibialis, N. Plantar Medial


➢Plantarfleksi jari kaki melawan
tahanan

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010


Pemeriksaan Kelemahan Ringan
Pronator Drift (Barre’s
sign)
Tangan kedepan, posisi
supinasi, mata tertutup
Observasi pergerakan
tangan selama 30 detik
Interpretasi : Pronasi
pada telapak tangan,
fleksi pada sendi siku

Campbell WW, 2005;


Pemeriksaan Kelemahan Ringan
Arm Roll
Pasien diinstruksikan
untuk mengepalkan
kedua tangan, dengan
posisi kepalan tumpang
tindih satu dengan
lainnya
Kepalan tangan
dirotasikan ke arah
depan dan belakang

Campbell WW, 2005;


Knee Dropping Test
• Kelemahan: lutut ekstensi dan panggul eksorotasi
PEMERIKSAAN
TONUS
Tegangan otot pada waktu istirahat atau TAHANAN terhadap gerakan pasif saat
kontrol volunter tidak ada

➢ Syarat : ➢ Cara :
➢Pasien rileks ➢Inspeksi
➢Palpasi (konsistensi,
➢Gerakkan otot, gerakan pasif lambat,
sambil pasien cepat, parsial & total
diajak bicara ROM)
➢Ulangi tiap gerakan
dengan kecepatan
berbeda

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010


Pemeriksaan Tonus
Teknik pemeriksaan tonus otot:
Tes ‘kepala jatuh’
Tes ‘lenggang lengan’
Tes ‘lengan jatuh’ / arm dropping
Tes menggoyang-goyangkan tangan
Tes tungkai goyang Wartenberg
Tes ‘tungkai jatuh’

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010; Estiasari, 2018


Ekstremitas Atas

Arm Dropping Test

Estiasari, 2018
Ekstremitas Bawah
Tes Pendulum
Tungkai Wartenberg

Estiasari, 2018
Pemeriksaan Tonus
• INTERPRETASI
1. Normotoni
2. Atoni
3. Hipotoni
4. Hipertoni
• Spastik
• Rigid

Campbell WW, 2005; Fuller G, 2008; Sidharta, 2010


PEMERIKSAAN
TROPIK
Inspeksi Palpasi
➢Bandingkan simetrisitas bentuk otot ➢ Menilai massa otot, konsistensi,
kanan dan kiri kontur
➢Pendataran, lekukan,
penonjolan dari otot
➢Otot wajah, bahu, panggul,
bagian ekstrimitas distal →
periksa secara spesifik

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


➢Pengukuran
➢Dapat digunakan pita pengukur → perbedaannya kecil
➢Sebaiknya dilakukan dari satu titik pasti / landmarks dan tempat
pengukurannya dicatat (misal : olecranon, SIAS, patella)
➢Ekstrimitas yg diukur harus dalam posisi yg sama, dan kondisi yang
sama.

Campbell WW, 2005


Interpretasi
Otot Normal
Semielastis dan kembali ke bentuk semula setelah ditekan Atropi
Berkurangnya volume jaringan otot, disertai perubahan kontur
atau bentuk
- atrofi neurogenik - atrofi artogenik
- atrofi miogenik - disuse atrophy
Hipertropi
Meningkatnya volume jaringan otot. Otot menjadi firm dan hard
Pseudohipertropi
Membesar tetapi terasa seperti karet kenyal saat palpasi
Jaringan otot digantikan oleh jaringan lemak dan fibrosa

Campbell WW, 2005


PEMERIKSAAN
REFLEKS
Refleks = Jawaban Syarat :
motorik terhadap
suatu rangsangan Penderita berada dalam
keadaan rileks (santai)
sensorik Tonus otot hendaknya dalam
keadaan optimal
Rangsang regang hendaknya
Hal yang dinilai : cukup memadai
1. adanya kontraksi otot Perkusi dilakukan dengan
2. adanya gerakan sendi palu refleks, dapat dilakukan
secara langsung atau tidak
langsung

Ngoerah, 1990
Refleks Segmen Medula Spinalis Saraf Perifer

Bisep C5, C6 Muskulokutaneus

Trisep C7, C8 Radialis

Brakioradialis C5, C6 Radialis

Dinding Perut Profunda T5 – T12 Interkostal

Patella L3, L4 Femoralis

Achilles S1 Skiatikus

Estiasari, 2018
Derajat Refleks Keterangan
- Arefleksia
+ Hiporefleksia, ada kontraksi otot, tanpa gerakan sendi

++ Normal, kontraksi otot, gerakan sendi


+++ Hiperrefleksia, dengan perluasan, klonus (-)
++++ Hiperrefleksia, dengan perluasan, klonus (+)

1. Refleks Fisiologis
a. Deep refleks : refleks tendon, refleks periost
b. Superficial refleks : refleks kulit

2. Refleks Patologis

Campbell WW, 2005; Sidharta,


2010
1. Refleks Fisiologis Ekstremitas Atas

Refleks Biceps (C5,6; N. Musculo cutaneus)


 Lengan setengah ditekuk
di sendi siku, lengan
bawah sedikit pronasi

 Pemeriksa meletakkan ibu


jari atau jari pd tendon
biseps pasien & lakukan
perkusi

(+) → kontraksi m. biceps


fleksi sendi siku & supinasi

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


Refleks Triceps (C7,8; N. Radialis)
• Lengan setengah ditekuk di
sendi siku
• Perkusi tendon m. triceps di
atas olecranon

(+) → kontraksi m. triceps


ekstensi sendi siku

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


Refleks Radius (C5,6; N. Radialis)
- Lengan setengah fleksi,
tangan sedikit pronasi
- Perkusi proc. stiloideus radii

(+)→kontraksi m. brakioradialis
fleksi siku, supinasi lengan bawah

Ngoerah, 1990 ; Sidharta, 1990; Estiasari, 2018


Refleks Ulna (C8, T1; N. Ulnaris)
- Lengan setengah fleksi, tangan sedikit pronasi
- Perkusi dorsal proc. Stiloideus ulna

(+) → kontraksi m. pronator kuadratus


pronasi lengan bawah
aduksi pergelangan tangan

Ngoerah, 1990 ;
Sidharta, 1990
Refleks Statokinetik
 Reflek Meyer (jari jempol)
Tekan jari tengah semaksimal mungkin mendekati telapak
tangan
(+) → aposisi jempol

 Refleks Leri
- Lengan dlm keadaan ekstensi dengan bagian ventralnya
menghadap ke atas.
- Fleksi semaksimal mungkin jari-jari & tangan penderita
(+) → fleksi pd siku lengan

Ngoerah, 1990
2. Refleks Fisiologis Ekstremitas Bawah

Knee Pees Reflex (L2,3,4; N. Femoralis)


 Tungkai fleksi di sendi lutut
 Perkusi ligamentum patella

(+) →kontraksi m. quadriceps


femoris, ekstensi sendi lutut

Campbell WW, 2005 ; Fuller G, 2008; Estiasari, 2018


Achiles Pees Refleks
(L5, S1,2; N. Tibialis)

• Fleksi sendi panggul & lutut,


dorsofleksi kaki
• Perkusi tendon achiles

(+) → kontraksi m. gastrocnemius,


plantar fleksi kaki

Campbell WW, 2005 ; Fuller G, 2008; Estiasari, 2018


3. Refleks Superfisial

• N. Median dan Ulnar


• Gores pd telapak tangan → (+) fleksi jari
atau penutupan tangan
• Berlebihan : Grasp reflex

Campbell WW, 2005; Ngoerah, 1990; Sidharta P, 1990


Refleks Dinding perut (T8-T12)

 Goresan pada dinding


perut dapat diarahkan
menuju, keluar, atau
sejajar dengan umbilikus

(+)→kontraksi otot
abdomen, deviasi
umbilikus ke arah stimulus

Campbell WW, 2005; Ngoerah, 1990; Sidharta P, 1990; Estiasari, 2018


Refleks Kremaster (L1,2)

• Pasien terlentang, paha


sedikit abduksi
• Goreskan palu reflek di kulit
paha medial, dari distal ke
proximal tungkai

(+)→kontraksi otot
kremaster, elevasi testis
ipsilateral

Ngoerah, 1990;
Sidharta P, 1990
Refleks Anus
 Refleks anus luar (S4,5)
Goreskan ujung tajam pd dinding anus
(+) → kontraksi sfingter ani eksterna

 Refleks anus dalam (S4,5)


Masukkan jari telunjuk ke anus
(+) → kontraksi sfingter ani interna

Ngoerah, 1990
Refleks Gluteal
• L4-S2 • Beri stimulus pada glan penis/
klitoris → periksa di bagian
• N. Inferior gluteal dan cabang rektum
ramus posterior N. Lumbar &
• Kontraksi pada sfingter
sacral
• Pada wanita lebih sulit
• Penggoresan pada bokong → (+) dimunculkan
kontraksi otot gluteal ipsilateral
Refleks Plantar (S1,2)
 Gores ujung palu reflek pd
telapak kaki
(+) → plantar fleksi jari kaki

Campbell WW, 2005 ;


Sidharta P, 1990
Refleks Patologis
Refleks Hoffman

 Ekstensi jari tengah pasien,


dorsofleksi pergelangan tangan,
& jari lain fleksi parsial
 Pemeriksa menahan jari tengah
pasien dgn jempol & telunjuk
pemeriksa, petik
kuku jari tengah

(+) → gerakan fleksi & adduksi ibu


jari, fleksi jari telunjuk & jari-jari
lain

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


Refleks Tromner
 Pemeriksa menahan jari tengah
pasien yg diekstensikan parsial,
biarkan tangan pasien terjuntai
 Kemudian jentikkan jari tengah
pasien dgn tangan lainnya

(+) → gerakan fleksi & adduksi


ibu jari, fleksi jari telunjuk & jari-
jari lain

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


Babinski dan Variannya
 Refleks Babinski
Gores dr tumit ke atas, telusuri
bag lateral. Sampai di pangkal
kelingking, bengkok ke medial,
berakhir di pangkal jempol kaki
(+) → dorsofleksi ibu jari dan atau
disertai pemekaran jari lainnya

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


• Refleks Chaddock
Goreskan pd kulit di bawah maleolus
eksterna

• Refleks Oppenheim
Dgn jempol & jari telunjuk, urut
tulang betis dari atas ke bawah

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


• Refleks Gordon
Pijat otot betis dgn keras

• Refleks Schaeffer
Pijat tendon achilles dgn keras

Campbell WW, 2005; Estiasari, 2018


 Refleks Bing
Beri rangsang tusuk pd kulit dorsum
pedis

 Refleks Gonda
Lakukan plantar fleksi dari jari ke4

 Refleks Stransky
Abduksi jari ke-5

Campbell WW, 2005 ;


Sidharta P, 1990
Rossolimo & Mendel Bechterew
• Rossolimo
Perkusi telapak kaki di daerah basis jari kaki ke-2 sampai
5
• Mendel Bechterew
Perkusi dorsum di daerah basis jari kaki ke-2 sampai 5
(+) → plantar fleksi dari jari ke-2 sampai 5

Ngoerah, 1990; Estiasari, 2018


Klonus
• Klonus Patella
Patella kita pegang antara jempol
& telunjuk; tekan patella ke arah
distal tiba-tiba
• (+) → kontraksi berulang m.
quadriceps femoris

 Klonus Pergelangan Kaki


Tungkai posisi fleksi
Lakukan dorsofleksi kaki tiba-tiba
 (+) → kontraksi berulang m.
gastroknemius
Campbell WW, 2005 ;
Sidharta P, 1990
REFLEKS PRIMITIF

•Refleks Snout
•Refleks Menetek
•Refleks Memegang (Grasp)
•Refleks Palmomental
Refleks Snout
→Pasien menutup matanya
→Perkusi pada bibir atas

Normal ----- tidak ada reaksi


Positif ----- kontraksi otot-otot di sekitar bibir/ di
bawah hidung

Campbell WW, 2005 ;


Sidharta P, 1990
Refleks Menetek
→Sentuhan pada bibir

Normal----- tidak ada reaksi


Positif ----- gerakan bibir, lidah & rahang bawah
seolah-olah menetek

Campbell WW, 2005 ;


Sidharta P, 1990
Refleks Memegang (GRASP)
 Penempatan jari pemeriksa pd
telapak tangan pasien
 Tarik tangan pemeriksa
 Minta pasien utk melepaskan jari
pemeriksa

 Normal → pasien bisa melepaskan


jari pemeriksa
 (+) → tanpa disadari tangan pasien
menggenggam jari pemeriksa

Campbell WW, 2005 ;


Sidharta P, 1990
Refleks Palmomental
→Gores dgn ujung gagang palu refleks ke kulit telapak tangan
bagian tenar

Normal----- tidak ada reaksi


Positif ----- kontraksi m. mentalis &
m. Orbikularis oris ipsilateral

Campbell WW, 2005 ;


Sidharta P, 1990
DAFTAR PUSTAKA
 Benjamin C. 2006. Nervous System. Pearson Education,
Inc
 Estiasari, R. 2018. Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis.
Ed 1. Perkisa.
 Campbell WW. 2005. DeJong’s The Neurologic
Examination, 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins
 De Myer’s.2011. The Neurologic Examination,6th ed.
McGraw Hill
 Fuller G. 2008. Neurological Examination Made Easy, 4th
ed. Churchill Livingstone Elsevier
 I Gst. Ng. Gd. Ngoerah. 1990. Dasar-dasar Ilmu Penyakit
Saraf. Airlangga University Press
 Sidharta P. 2010. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi.
Jakarta : PT. Dian Rakyat
 Waxman SG. 2002. Clinical Neuroanatomy, 25th ed.
McGraw Hill
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai