DEPARTEMENT OF RADIOLOGY
FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF LAMPUNG
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
2019
Journal
PENDAHULUAN
3
ETIOLOGI
Terdapat 4 kategori etiologi pneumoperitoneum: iatrogenik, spontan, trauma, dan penyebab lainnya.9
1 2 3 4
Iatrogenik Spontan Traumatis Lain-lain
Operasi, endoskopi, perforasi ulkus Trauma tumpul atau obat (obat steroid dan obat
pemasangan NGT, peptikum, obstruksi trauma tembus, yang antiinflamasi nonsteroid)
penggunaan usus, iskemia usus, keduanya dapat dan pneumatosis coli atau
instrument ginekologi, megakolon toksik, menentukan perforasi intestinalis, terkait saluran
peritoneal dialysis, dan kondisi saluran usus. genital perempuan (setelah
dan resusitasi peradangan seperti koitus, seks orogenital, dan
pernafasan secara apendisitis akut, bahkan kadang-kadang
agresif. enterokolitis setelah berolahraga pada
nekrotikans, dan periode postpartum).
tuberkulosis.
4
GEJALA KLINIS
Anamnesis
• nyeri perut akut yang
persisten, progresif, dan
1
terus-menerus sepanjang
waktu.
• Demam
• Mual Pemeriksaan Fisik
• muntah. 2 • Nyeri difus pada palpasi
• Tanda peritonitis
5
PERAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DAN CT DALAM DIAGNOSIS
PNEUMOPERITONEUM
Instrumen CT 64-detektor saat ini dapat memindai seluruh tubuh dari paru-
06 paru ke ruang panggul dalam waktu 10 detik pada ketebalan bagian
kurang dari 1 mm.
Dengan demikian, CT multidetektor mungkin lebih baik
daripada CT heliks tunggal atau konvensional untuk
07 diagnosis perforasi saluran gastrointestinal karena
banyak dari pasien ini dalam kondisi yang buruk dan
tidak dapat menahan nafas dengan lama.
Gambaran Pneumoperitoneum pada Radiografi
Ada banyak kemungkinan gambaran pneumoperitoneum.
Radiografi abdomen posisi berdiri (erect) lebih baik daripada radiografi abdomen
2 posisi terlentang (supine) yang menunjukkan udara bebas.
9
Pada radiografi abdomen posisi supine, udara peritoneum bebas dapat
4 terlihat, pada berbagai bentuk dan ukuran, dapat berlokasi di posisi berbeda.
Tanda udara bebas ini dapat dikategorikan menjadi 4 grup :
•
•
Bowel-related sign
Right-upper-quadrant sign ETIOLOGY
• Peritoneal ligament-related sign
• tanda yang lain.
10
Gambaran Pneumoperitoneum pada Radiografi
Bowel-Related Signs
• Rigler Sign
• Triangle Sign
Right-Upper-Quadrant Signs
• Hyperlucent Liver Sign
• Anterior Superior Oval Sign
• Fisura untuk Ligament Teres Sign
• Kantong empedu yang terlihat
• Doge Cap Sign
• Hepatic Edge Sign
• Dolphin Sign
11
Gambaran Pneumoperitoneum pada Radiografi
Peritoneal Ligament-Related Signs
• Falciform Ligament Sign
• Extrahepatic Ligamentum Teres Sign
• “Inverted V” Sign
• Urachus Sign
• Transverse Mesocolon and Root of Small Bowel Mesentery Signs
• Meso-Appendix Sign
ETIOLOGY
Tanda lain dari Pneumoperitoneum
• Football Sign
• Cupola Sign
• Left-Sided Anterior Superior Oval Sign
• Subphrenic Radiolucency
• Focal Radiolucency
12
Gambar 1. posisi posteroanterior tegak lurus (A) and lateral (B) radiografi thorax
menunjukkan pneumoperitoneum dibawah hemidiaphragms.kanan dan kiri
13
Gambar 2. Foto abdomen posisi dekubitus lateral kiri: tanda pneumoperitoneum (panah).
14
Gambar 3 Radiografi perut lateral tabel silang menunjukkan bukti pneumoperitoneum
15
Gambar 4. Anteroposterior foto abdomen posisi supine menunjukkan tanda Rigler (panah).
16
Gambar 5. Potongan aksial CT scan: tanda Rigler (panah).
17
Gambar 6. Cross-table lateral radiografi abdomen: Tanda segitiga (panah)
18
Gambar 7. radiografi thorax anteroposterior posisi supine menunjukkan tanda hyper-lucent liver
19
Gambar 8. Pemeriksaan CT Abdomen : Scout view. Gambaran hiperlusen liver sign (panah).
20
Gambar 9. Axial view dari CT scan : adanya udara bebas pada ruangan perihepatic.
Sebuah gambaran bubble gas kecil yang terperangkap di fisura ligamentum teres (panah)
21
Gambar 10. Axial view dari CT scan yang menunjukkan 2 otot berada di antara diafragma
secara anterolateral (panah) yang digambarkan karena udara bebas yang berdekatan.
Bahkan, ligament falciform (panah) terlihat karena udara bebas.
22
Gambar 11. Pemeriksaan CT (A) Scout view : adanya pneumoperitoneum yang banyak.
Ligamentum teres sign dapat diobservasi. (B. Axial scan, panah).
23
Gambar 12. Pemeriksaan CT : axial view. Adanya “inverted V”
24
Gambar 13. Pemeriksaan CT : scout view : adanya hiperlusen liver sign dan rigler sign.
Udara intraperitoneal bebas mengidentifikasimesocolon transversal (panah).
25
Gambar 14. Pemeriksaan CT. Scout view : Terdapat football sign
26
KESIMPULAN
• Diagnosis dari perforasi organ berongga didasarkan dasarkan adanya bukti tanda
pneumoperitoneum.
• Udara intraperitoneum dapat berarti temuan benigna yang tidak berbahaya atau
indikator sensitif pada perforasi organ berongga yang tiba-tiba dan mengancam nyawa.
• Proyeksi secara berdiri dengan posisi dekubitus kiri adalah view yang paling sensitif
untuk mengetahui kumpulan sedikit udara intraperitoneum
• Proyeksi posisi terlentang seharusnya dapat diminimalisasi khususnya pada pasien dengan
penyakit kritis. Hal ini penting bagi radiografer untuk mengetahui tanda dari
pneumoperitoneum pada pemeriksaan foto abdomen dan CT scan.
PICO
P (Problem) C (Comparison)
Banyak tanda yang dapat muncul dalam pemeriksaan foto Banyak tanda yang dapat muncul dalam pemeriksaan
abdomen, foto thorax, ataupun CT scan yang foto abdomen, foto thorax, ataupun CT scan yang
mengindikasikan adanya pneumoperitoneum. Jurnal ini mengindikasikan adanya pneumoperitoneum. Jurnal ini
membahas berbagai tanda tersebut. membahas berbagai tanda tersebut.
I (Intervension) O (Outcome)
Tidak ada intervensi dalam jurnal ini CT scan merupakan modalitas paling sensitif dalam
mendeteksi pneumoperitoneum, tetapi foto polos abdomen
tetap menjadi pilihan karena tersedia secara luas, dapat
dengan mudah dilakukan pada pasien yang dirawat, dan
digunakan untuk menyingkirkan etiologi utama
VIA
V (Validity) I (Importancy) A (Applicability)
• Jurnal “Spectrum of Signs of Jurnal ini menjelaskan berbagai Penelitian ini dapat
Pneumoperitoneum ” macam spektrum tanda diterapkan di RS Abdul
• Penerbit : Elsevier-Seminar in pneumoperitoneum dalam foto Moeloek dikarenakan sudah
Ultrasound, CT and MRI radiografi dan CT scan tersedianya alat-alat
• Tanggal 1 Juli 2015 pemeriksaan, dan ahli
• DOI : radilogis yang berkompeten
http://dx.doi.org/10.1053/j. dalam membaca hasil
sult.2015.10.008 pemeriksaannya
Journal reading
Thank
Yo u
30