Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

PARTUS PREMATURUS IMMINENS (PPI)

Oleh:
Ni Luh Sari Darmayanti (1902612093)
Luh Komang Trisa Ardia Pramesti (1902612151)
Tu Bagus Adnan Angga Prawira (1902612175)

Penguji:
dr. Ryan Saktika Mulyana,SpOG(K)

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH DENPASAR
2021
LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN
PARTUS PREMATURUS IMMINENS (PPI)

Oleh:
Ni Luh Sari Darmayanti (1902612093)
Luh Komang Trisa Ardia Pramesti (1902612151)
Tu Bagus Adnan Angga Prawira (1902612175)

Penguji:
dr. Ryan Saktika Mulyana,SpOG(K)

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH DENPASAR
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) DOKTER MUDA

DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FK UNUD/ RSUP SANGLAH

Nama/NIM : 1. Ni Luh Sari Darmayanti (1902612093)


2. Luh Komang Trisa Ardia Pramesti (1902612151)
3. Tu Bagus Adnan Angga Prawira (1902612175)

Judul : Partus Prematurus Imminens (PPI)


Hari/Tanggal Presentasi : Kamis, 17 Juni 2021

STATUS NAMA TANDA TANGAN

PENGUJI dr. Ryan Saktika Mulyana,SpOG(K)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya laporan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat dalam rangka
mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Departemen/KSM Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr.dr.T.G.A.Suwardewa, Sp.OG(K), selaku Ketua Departemen/KSM
Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.
2. Dr.dr.I.G.N. Harry Wijaya Surya, Sp.OG, selaku koordinator
Pendidikan sarjana Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK
Unud/RSUP Sanglah Denpasar.
3. Pasien dan keluarga yang bersedia dikunjungi pada pelaksanaan PBL
kali ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca.

Denpasar, Juni 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.......................................................................................................i
Lembar Persetujuan...................................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................iii
Daftar Isi..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II LAPORAN KASUS..................................................................................3
2.1 Identitas Pasien..................................................................................................3
2.2. Anamnesis.........................................................................................................3
2.3. Pemeriksaan Fisik (13 Juni 2021, Pk. 16.00 WITA)........................................5
2.4. Pemeriksaan Penunjang....................................................................................7
2.5. Diagnosis...........................................................................................................8
2.6. Penatalaksanaan................................................................................................8
2.7. Perjalanan Persalinan........................................................................................9
2.8. Observasi Rawat Inap.....................................................................................15
BAB III HASIL KUNJUNGAN..........................................................................17
3.1 Daftar Permasalahan.......................................................................................17
3.2 Analisa Kebutuhan Pasien...............................................................................17
3.2.1 Kebutuhan Fisik Biomedis...................................................................17
3.2.2 Analisa Biopsikososial.........................................................................18
3.3 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

Partus Prematurus Imminens (PPI) atau ancaman kelahiran prematur


merupakan adanya kontraksi uterus disertai dengan perubahan serviks berupa
dilatasi dan effacement sebelum 37 minggu usia kehamilan serta dapat
menyebabkan kelahiran prematur.1 Berdasarkan definisi dari World Health
Organization, kelahiran prematur merupakan kelahiran hidup yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37 minggu.2 Lebih lanjut, kelahiran prematur dapat
dikategorikan menjadi prematur awal dan akhir. Prematur awal adalah ketika bayi
lahir sebelum 33 minggu dan prematur akhir adalah ketika bayi lahir antara 34
dan 36 minggu.3
Perkiraan kelahiran prematur dari 184 negara menggunakan data tahun
2010 menunjukkan bahwa sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun di
seluruh dunia dengan tingkat kelahiran prematur global sekitar 11%.4 Sebuah
studi baru-baru ini menemukan bahwa tingkat kelahiran prematur global
meningkat dari 9,8% pada tahun 2000 menjadi 10,6% pata tahun 2014. Jumlah
kelahiran prematur khususnya di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 6,6 juta
(44,6%).5 Kelahiran prematur disebabkan oleh banyak faktor, seperti stress,
infeksi, solusio plasenta, plasenta previa, riwayat kelahiran prematur atau aborsi,
perawatan prenatal yang tidak memadai, merokok, usia ibu <18 atau >40 tahun,
gizi buruk, perdarahan vagina, dan ketuban pecah dini (KPD).6
Ketuban pecah dini mempengaruhi sekitar 3% dari semua kehamilan di
Amerika Serikat, dimana infeksi intra-amniotik paling sering dikaitkan dengan
KPD, terutama pada awal usia kehamilan.3 Komplikasi kelahiran prematur adalah
penyebab utama kematian anak di bawah usia 5 tahun secara global pada tahun
2016, terhitung sekitar 16% dari semua kematian. Komplikasi umum dari
kelahiran prematur adalah tingginya tingkat sindrom gangguan pernapasan, sepsis,
kejang, ensefalopati iskemik hipoksia serta masalah penglihatan dan
pendengaran.5 Kelahiran prematur juga dikaitkan dengan pengeluaran biaya yang
signifikan untuk sistem kesehatan, dimana keluarga dengan bayi prematur sering
mengalami masalah psikologis dan keuangan yang cukup besar.7

1
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ini terdiri dari laporan
kesehatan pasien, persalinan pasien, dan kunjungan pasien. Selain itu, akan
dibahas mengenai faktor-faktor yang memiliki peranan terhadap kondisi
kehamilan serta persalinan pasien. Diharapkan laporan ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembacanya.

BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Identitas Pasien

Nama : NWLA
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Seraya, 29 Juni 1994
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Nama Suami : IGS
Alamat : Jl. Kenyeri Gg. Meduri No. 15, Denpasar
No. CM 21024404
Tanggal MRS : 13 Juni 2021

2.2. Anamnesis

Keluhan Utama

Keluar cairan melalui vagina sejak pukul 17.00 WITA tanggal 12 Juni 2021.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dirujuk dari Rumah Sakit Bakti Rahayu dalam keadaan sadar di IGD
Kebidanan RSUP Sanglah dengan ambulans pada tanggal 12 Juni 2021
pukul 19.00 WITA dengan keluhan keluar cairan melalui vagina sejak
pukul 17.00 WITA. Cairan pervaginam dikatakan berwarna bening, tidak
terdapat lendir, tidak terdapat bercak darah, dan cairan dikatakan tidak
berbau. Riwayat nyeri hilang timbul baru dirasakan sejak 19.00 WITA
pada tanggal 13 Juni 2021. Pasien mengatakan gerak janin mulai dirasakan
sejak bulan Maret 2021. Pasien memiliki riwayat anemia sejak usia
kandungan 23 minggu yang diketahui saat melakukakn ANC di
Puskesmas.
Riwayat Menstruasi

Pasien mengalami menarke pada usia 14 tahun. Menstruasi sebelum hamil


dikatakan teratur setiap bulannya dengan siklus 28 hari. Lama menstruasi
dalam 1 siklus adalah 3-4 hari. Hari pertama haid terakhir (HPHT) pasien
adalah 12 Oktober 2020. Tafsiran persalinan didapat dari USG yaitu pada
tanggal 19 Juli 2020.

Riwayat Pernikahan
Pasien menikah satu kali sejak tahun 2020 hingga sekarang atau sudah
berlangsung selama 1 tahun. Pasien menikah pertama kali pada usia 26
tahun.

Riwayat Pemakaian Kontrasepsi


Pasien mengatakan tidak ada penggunaan kontrasepsi.

Riwayat Obstetri
Hamil pertama kali.

Riwayat Antenatal Care (ANC)


Pasien melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak kurang lebih 7 kali
selama kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan dilakukan di bidan
sebanyak kurang lebih 3 kali dan 4 kali melakukan pemeriksaan ke dokter
spesialis kandungan. Saat melakukan kontrol kehamilan, pasien tidak
pernah memiliki keluhan terhadap kehamilannya. Awal kehamilan
diketahui pada waktu umur kehamilan 8 minggu saat melakukan
pemeriksaan di bidan karena belum haid selama 1 bulan. Berat badan
pasien sebelum hamil 45 kg dan berat badan saat ini 55 kg dengan tinggi
badan 155 cm. Pasien belum mendapat Imunisasi Tetanus Toxoid (TT).
Tekanan darah pasien selama kehamilan terpantau normal.

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes
mellitus dan asma disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
maupun makanan serta riwayat kejang. Pasien tidak memilki riwayat
penyakit ginekologi.

Riwayat Sosial dan Keluarga


Pasien merupakan seorang pegawai swasta. Selama kehamilan pasien
sudah mengurangi aktivitas terutama aktivitas berat dan lebih banyak
beristirahat. Suami pasien juga merupakan seorang pegawai swasta.
Selama kontrol kehamilan pasien selalu didampingi oleh suami. Pasien dan
suami mengaku tidak pernah memiliki riwayat merokok, konsumsi
minuman beralkohol maupun obat – obatan terlarang.

2.3. Pemeriksaan Fisik (13 Juni 2021, Pk. 07.00 WITA)


Status Present
Keadaan Umum : Baik
GCS : E4V5M6 (Compos Mentis)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 kali per menit
Respirasi : 16 kali per menit
Suhu Aksila : 36,3 ℃
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 155 cm
BMI : 22,9 kg/m2
VAS : 2/10
Status General
Kepala : Normocephali
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, cowong -/-, isokor
THT : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Cor : S1 S2 normal, regular, murmur (-)
Pulmo : suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetric
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas,
akral hangat
Status Obstetri
Mamae
 Inspeksi : bentuk simetris, hiperpigmentasi aerola
mammae dextra et sinistra (+), tampak
penonjolan aerola mammae, pengeluaran (-),
kebersihan cukup
Abdomen
 Inspeksi : tampak perut membesr dan tidak disertai adanya
striae gravidarum, luka SC maupun luka lainnya
 Palpasi : Pemeriksaan Leopold
I. Teraba bagian bulat dan lunak (kesan
bokong). Tinggi fundus uteri ½ pusat-px
(31cm)
II. Teraba bagian keras memanjang di sisi
kanan ibu (kesan punggung)
III. Teraba bagian bulat dan keras (kesan
kepala)
IV. Bagian bawah sudah masuk pintu atas
panggul (divergen)
 His (+) 2-3x/10’ ~ 20-25”
 Gerak janin (+)

 Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar paling keras di


sebelah kanan bawah umbilicus dengan
frekuensi 140 x/menit
Pemeriksaan Anogenital
 Vagina Toucher
Pukul 07.00 WITA (13 Juni 2021) diperiksa oleh dr. Novy
Pembukaan 2 cm, effacement 50%, ketuban (-), teraba kepala,
sutura sagitalis melintang, penurunan Hodge I, tidak teraba bagian
kecil atau tali pusat
2.4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Lengkap (12 Juni 2021, pukul 20.35 WITA)
Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
NE% 90.30 % 47-80 Tinggi
LY% 7.70 % 13-40 Rendah
MO% 1.40 % 2.0-11.0 Rendah
EO% 0.40 % 0.0-5.0
BA% 0.20 % 0.0-2.0
NE# 11.34 103/uL 2.50-7.50 Tinggi
LY# 0.97 103/uL 1.00-4.00 Rendah
MO# 0.18 103/uL 0.10-1.20
EO# 0.05 103/uL 0.00-0.50
BA# 0.02 103/uL 0.0-1.0
RBC 3.83 103/uL 4.0-5.2 Rendah
HGB 8.40 106/uL 12.0-16.0 Rendah
HCT 27.60 % 36.0-46.0 Rendah
MCV 72.10 fL 80.0-100.0 Rendah
MCH 21.90 pg 26.0-34.0 Rendah
MCHC 30.40 g/dL 31-36 Rendah
RDW 16.70 % 11.6-14.8 Tinggi
PLT 428.00 103/uL 140-440
MPV 9.10 fL 6.80-10.0
NLR 11.73 <= 3.13 Tinggi
LED 109.0 Mm/jam < 20 Tinggi

Pemeriksaan Status Besi (12 Juni 2021, pukul 21.34 WITA)


Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
Serum 20.34 ug/dL 50-170 Rendah
ion/besi
TIBC 467.01 ug/dL 261.00-478.00
Feritin 5,62 ng/mL 13 - 150 Rendah
Pemeriksaan Urine Lengkap (12 Juni 2021, pukul 21.41 WITA)

Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan

Berat Jenis 1.006 1.003-1.035


Kekeruhan Jernih
pH 6.50 4.5-8
Leukosit Negatif Leuco/uL negatif
Nitrit Negatif mg/dL negatif
Protein Negatif mg/dL Negatif
Glukosa Negatif mg/dL Negatif
Keton Negatif mg/dL Negatif
Darah Negatif ery/uL Negatif
Urobilinogen Normal mg/dL Normal
Bilirubin Negatif mg/dL negatif
Warna Kuning Kuning
Leukosit sedimen 0.4 /LPB <=7
Eritrosit sedimen 0.3 /LPB <=5

2.5. Diagnosis
Diagnosis masuk : G1P0000 34 minggu 5 hari, tunggal hidup,
anemia ringan (8,40) hipokromik mikrositer,
PPI (keluar air), PBB = 1982 gram
Diagnosis akhir : P0101, partus spontan belakang kepala, post
partum hari ke-1, anemia ringan (8,40)
hipokromik mikrositer
2.6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan IGD
- Cefixime 100 mg tiap 12 jam PO
- Dexsametason 12 mg tiap 24 jam IM
- Nifedipine 20 mg PO
b. Penatalaksanaan Rawat Inap
- Paracetamol 500 mg tiap 24 jam PO
- Metylergometrin 0,125 mg tiap 12 jam PO
- Sulfas Ferosus 300 mg tiap 12 jam PO
- Vitamin C 100 mg tiap 24 jam PO

2.7. Perjalanan Persalinan


Minggu, 13 Juni 2021
Pukul 07.00 WITA
S Pasien datang dengan keluhan keluar cairan melalui vagina sejak
pukul 17.00 WITA (tanggal 12 Juni 2021) tanpa disertai nyeri hilang
timbul. Riwayat nyeri hilang timbul baru dirasakan sejak 19.00
WITA pada tanggal 13 Juni 2021. Gerak janin (+) baik. Riwayat
anemia sejak usia kandungan 23 minggu yang diketahui saat
melakukakn ANC di Puskesmas.
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu aksila : 36,80C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen :
His 2-3x/10 menit ~ 20-25 detik, DJJ 140x/menit
Pemeriksaan Leopold :
I. Teraba bagian bulat lunak (kesan bokong).
II. Teraba bagian keras memanjang pada sisi kanan (kesan
punggung kanan)
III. Teraba bagian bulat keras (kesan kepala dan tidak dapat
digerakkan)
IV. Bagian bawah sudah masuk pintu atas panggul (divergen)
Vagina :
Vaginal Toucher :
PØ 2 cm, eff 50%, ketuban (-)
Teraba kepala, sutura sagitalis melintang, penurunan HI, Tidak
teraba bagian kecil/tali pusat.
A G1P0000 34 minggu 6 hari, tunggal hidup, partus prematurus
imminens (keluar air) ec susp anemia defisiensi besi
P Lanjutkan evaluasi
Pukul 13.20 WITA
S Evaluasi his adekuat.
Nyeri perut hilang timbul (+), keluar air pervaginam (+), gerak anak
(+)
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu aksila : 36,80C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen :
His 3-4x/10 menit ~ 30-35 detik, DJJ 148x/menit
Vagina :
Vaginal Toucher :
PØ 4 cm, eff 50%, ketuban (-)
Teraba kepala, penurunan H II, Tidak teraba bagian kecil/tali pusat.
A G1P0000 34 minggu 6 hari, tunggal hidup, partus prematurus
imminens (keluar air), anemia ringan (8,40). H-M, gagal konservatif,
Partus kala I, PBB : 1982 gr
P Ekspektatif pervaginam, Pantau partograf WHO
Pukul 16.55 WITA
S Ibu ingin mengedan
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu aksila : 36,80C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen :
His 4-5x/10 menit ~ 40-45 detik, DJJ 140x/menit
Vagina :
Vaginal Toucher :
PØ lengkap, ketuban (-)
Teraba kepala, UUK depan, penurunan H II Tidak teraba bagian
kecil/tali pusat.
A G1P0000 34 minggu 6 hari, tunggal hidup, anemia ringan (8,40) H-
M, gagal konservatif, Partus kala II, PBB 1982
P Pimpin persalinan
Pukul 17.03 WITA
S Lahir bayi laki-laki, Berat badan 1850 gr, kelainan (-), nyeri jalan
lahir (+)
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu aksila : 36,80C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen : TFU Sepusat, kontraksi (+) baik
Vagina : tampak tali pusat menjulur
A P0101 PSPT b PP hari ke – 0 PK III, anemia ringan (8,40)
P Manajemen aktif kala III
Pukul 17.10 WITA
S Lahir plasenta kesan lengkap, hematoma(-), kalsifikasi(-) nyeri jalan
lahir (+)
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu aksila : 36,80C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen: TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina: perdarahan aktif (-), lochia (+)
A P0101 PSPT b PP hari ke – 0 PK IV, anemia ringan (8,40) H-M
P Observasi 2 jam post partum
Pukul 19.10 WITA
S Nyeri jalan lahir (+), BAK (+) spontan, pendarahan aktif (+)
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu aksila : 36,80C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen :
Distensil (-), BU (+) N, TFU 2 jari di bawah pusat,
Vagina : pendarahan (+), kondisi jalan lahir (+)
A P0101 PSPT b PP hari ke – 0, anemia ringan (8,40) H-M
P Perawatan post partum

LAPORAN PARTUS
13 Juni 2021
Pk 16.55 Ibu dipimpin menern saat puncak his dalam posisi setengah
duduk. Saat kepala crowning perineum teraba elastis. Selanjutnya
dilakukan perasat ritgen dengan tangan kanan menahan perineum
dan tangan kiri mengatur defleksi kepala, dengan suboksiput
sebagai hipomoklion. Lajirlah bertutur-turut ubun-ubun kecil,
ubun-ubun besar, dahi, hidung, mult, dagu hinggu seluruh kepala
dilahirkan. Muka dan hidung dibersihkan dengan kasa steril
sambil menunggu putar paksi luar dilakukan pemeriksaan lilitan
tali pusat – tidak ada lilitan tali pusat. Dengan kedua tangan
memegang kepala bayi secara posisi biparietal dilakukan tarikan
cunam kebawah untuk melahirkan bahu anterior dan tarikan
cunam ke atas untuk melahirkan bahu posterior. Sanggah susur
dilakukan untuk melahirkan badan dan seluruh ekstremitas.
Pk 17.03 Lahir bayi laki-laki 1850 gram, panjang badan 45 cm, AS 8-9,
kelainan kongenital (-), anus (+)
Manajemen aktif kala III:
- injeksi oksitosin 10 IU IM
- masase fundus uteri
- peregangan tali pusat terkendali
Pk 17.10 Lahir plasenta kesan lengkap, hematom dan kalsifikasi tidak ada
Evaluasi:
Abdomen: TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina: perdarahan aktif (-), lochia (+)
Assessment : P0101 partus spontan belakang kepala, post partum hari
ke-0,
Planning diagnosis : tidak ada
Planning terapi : - Observasi 2 jam post partum
- Parasetamol 500 mg tiap 8 jam
- Methylergometrine 0,125 mg tiap 8 jam
- Sulfas Ferosus 300 mg tiap 12 jam
- Cefixime 100 mg tiap 12 jam
- Vitamin C 100 mg tiap 12 jam
Monitoring : Keluhan, vital sign, kontraksi, perdarahan
KIE : - ASI eksklusif
- KB post partum
- Mobilisasi dini
- Personal hygiene
Laporan Observasi 2 jam Post Partum
TENSI NADI
TGL/JAM KONTRAKSI PERDARAHAN
(mmHg) (x/menit)
13-06-2021 / 110/70 82 (+) Baik Tidak ada
17.25
13-06-2021 / 100/70 84 (+) Baik Tidak ada
17.40
13-06-2021 / 100/70 82 (+) Baik Tidak ada
17.55
13-06-2021 / 110/70 86 (+) Baik Tidak ada
18 10
13-06-2021 / 110/70 84 (+) Baik Tidak ada
18.40
13-6-2021 / 110/70 82 (+) Baik Tidak ada
19.10

2.8. Observasi Rawat Inap


Senin, 14 Juni 2021
Pukul 06.00 WITA
S Nyeri jalan lahir (+), BAK spontan (+)
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present:
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 16x/menit
- Suhu aksila : 36,30C
Status General :
Kepala. : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Ekstremitas : Akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen :
TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina : Lochia (+)
A P0101 PSPT b PP hari ke – 1, anemia ringan (8,40) H-M
P Perawatan post partum poliklinis
BAB III
HASIL KUNJUNGAN

3.1 Daftar Permasalahan


Wawancara dilakukan pada tanggal 14 Juni 2021 pada pukul 10.00 WITA.
Pada saat diwawancara, pasien menyatakan sudah tidak merasakan keluhan
seperti nyeri. Saat ini, bayi pasien masih dirawat di NICU RSUP Sanglah
karena berat badan yang kurang dan dikatakan harus observarsi lebih lanjut.
ASI diberikan secara rutin melalui botol karena bayi masih di NICU dan
pasien masih dirawat di Cempaka 2. Nafsu makan pasien dikatakan baik.
Pasien juga sudah bisa melakukan aktivitas ringan seperti berjalan ke kamar
mandi. Saat kami wawancara, pasien ditemani oleh suami, orang tua, dan
mertua pasien. Pasien dibantu oleh suami dan keluarga untuk mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.

3.2 Analisa Kebutuhan Pasien

3.2.1 Kebutuhan Fisik Biomedis


Kecukupan Gizi
Pasien dikatakan biasa makan 3-4 kali sehari dengan menu berupa nasi,
lauk pauk dan sayuran yang berbeda setiap harinya, dan terkadang diselingi
buah. Sejak diketahui hamil, pasien mengaku menjadi lebih mudah lapar
sehingga pasien lebih sering makan dari sebelumnya. Penurunan nafsu makan
tidak dirasakan pasien walaupun pada awal kehamilan pasien mengalami
mual, tetapi pasien mengatakan bahwa nafsu makannya masih tetap baik.

Akses Pelayanan Kesehatan


Akses kesehatan pasien terbilang mudah karena lokasi rumah pasien yang
masih di sekitar wilayah perkotaan. Terdapat IGD dalam jarak tempuh kurang
lebih 15 menit. Pasien mengatakan saat awal kehamilan pasien datang ke
bidan untuk melakukan pemeriksaan, dan kemudian rutin pergi ke dokter
spesialis kandungan. Pasien memeriksakan kehamilannya sebanyak 7 kali ke
dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit dekat tempat tinggal pasien. Jarak
antara rumah pasien dan RSUP Sanglah kurang lebih 10 kilometer, dan
ditempuh selama kurang lebih 25 menit.

Lingkungan
Pasien tinggal bersama suami dan mertua di sebuah rumah permanen
dengan luas bangunan sekitar 2x100 m2. Bangunan merupakan bangunan baru
dan sudah menggunakan atap genteng, tembok batako bercat putih, dan lantai
terbuat dari keramik. Rumah pasien terdiri dari tiga tempat tidur dan satu
kamar mandi. Pasien memasak di dapur yang berlokasi di bagian bagian
belakang bangunan. Penerangan kamar cukup baik dan cahaya matahari yang
masuk pada pagi dan siang hari cukup baik. Ventilasi kamar juga cukup baik.
Kamar mandi pasien cukup bersih, penampungan air dengan ember, saluran
pembuangan limbah lancar. Sumber air menggunakan air PDAM. Tempat
tinggal pasien berada di kawasan yang lumayan padat penduduk. Warga di
sekitar rumah merupakan keluarga juga dan hubungan pasien dengan tetangga
dikatakan sangat baik.

Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang


Pasien dan suami berasal dari Bali. Selama pernikahan, pasien mengaku
tidak pernah ada masalah serius dengan suami, orang tua, mertua, dan iparnya.
Pasien dibantu oleh suami, orang tua, dan mertuanya selama masa kehamilan
hingga persalinan. Suami pasien juga mengerti keadaan pasien. Orang tua dan
mertua pasien juga terus mendampingi pasien selama masa persalinan, pada
saat wawancara, pasien juga sedang ditemani oleh suami, orang tua, dan
mertua pasien. Berdasarkan hal ini, bisa dikatakan bahwa kebutuhan emosi
dan kasih sayang pasien terpenuhi.

3.2.2 Analisa Biopsikososial

Lingkungan Biologis
Pasien seorang wanita berusia 26 tahun dan saat ini merupakan anak
pertama untuk pasien. Pasien mengaku sebelumnya tidak memiliki riwayat
penyakit sistemik. Faktor keturunan juga tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit tertentu.
Gizi
Gizi pasien tergolong baik. Pasien makan tiga sampai empat kali sehari.
Saat hamil, pasien mengaku mengalami perubahan pola dan nafsu makan.
Mual pernah dirasakan tetapi tidak pernah sampai muntah, mual dirasakan
tidak sampai mengganggu aktivitas pasien dan hanya dirasakan saat trimester
pertama.

Akses Pelayanan Kesehatan


Akses kesehatan pasien terbilang mudah dari segi jarak dan biaya. Pasien
dapat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit.
Pasien tergolong keluarha menengah ke bawah, pembiayaan sejak kehamilan
hingga persalinan ditanggung BPJS.

Faktor Psikososial
Sebelum hamil, pasien merupakan seorang pegawai swasta. Pasien
menikah pada tahun 2020 pada usia 26 tahun. Pasien mengatakan sejak awal
pernikahan sampai saat ini, pasien tidak pernah memiliki masalah yang serius
dengan suami pasien. Suami pasien juga bekerja sebagai pegawai swasta.
Suami pasien sangat mengerti keadaan pasien saat ini, dan ikut mengurus bayi
mereka. Orang tua dan mertua pasien ikut menemani pasien dari sebelum
persalinan hingga saat ini. Tetangga di sebelah rumahnya memiliki hubungan
yang baik dengan pasien dan selalu memberikan dukungan positif kepada
pasien.

3.3 Saran
1. Pasien disarankan untuk menjaga asupan nutrisi. Disarankan kepada pasien
untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi, tidak hanya dari kuantitas
tetapi juga dari segi kualitas karena hal tersebut akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas ASI yang akan diberikan kepada anak pasien. Selain itu,
pasien juga dihimbau untuk makan secara teratur dengan menu yang
seimbang dan juga mengonsumsi vitamin tambahan dan mineral seperti tablet
besi.
2. Pasien disarakankan untuk tetap memberikan ASI ekslusif selama enam bulan
pertama kepada bayinya. ASI merupakan sumber nutrisi yang baik bagi bayi,
selain itu ASI juga dapat mencegah risiko infeksi dan menjadi metode
kontrasepsi alami. Dengan pemberian ASI juga dapat meningkatkan ikatan
antara ibu dan bayi.
3. Menyarankan pada pasien untuk merawat luka bekas jahitannya dan selalu
menjaga kebersihan alat kelamin. Memberitahu cara membersihkan alat
kelamin, yaitu dengan menggunakan air mengalir dengan arah dari depan ke
belakang.
4. Memberikan edukasi kepada pasien agar sebaiknya tidak melakukan
hubungan suami istri selama 4-6 minggu setelah melahirkan untuk
memulihkan kondisi organ intim.
5. Mengingatkan pasien untuk kontrol kembali ke rumah sakit sesuai tanggal
yang ditetapkan oleh rumah sakit serta segera memeriksakan diri apabila
terdapat keluhan pasca persalinan, memberikan pengetahuan mengenai
keluhan pasca persalinan seperti perdarahan maupun demam berkepanjangan
sehingga pasien bisa waspada.
6. Pasien disarankan untuk selalu memperhatikan kondisi bayi seperti
memperhatikan adanya perubahan kulit menjadi kuning, perubahan suhu
menjadi demam, dan memperhatikan frekuensi kencing dan BAB bayi.
7. Menyarankan pasien untuk menghindari stress, rasa cemas, dan gelisah
berlebihan. Memberitahu bahwa apabila ada hal-hal yang kurang dipahami,
maka dapat menanyakan kepada orang sekitar atau berkonsultasi dengan
bidan atau dokter.
8. Menyarankan kepada pasien dan suami agar memperhatikan kebersihan
lingkungan, menjaga sanitasi dan higienitas makanan yang dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Widiana, IKO., Putra, IWA., Budiana, ING., Manuaba, IBGF.


Karakteristik Pasien Partus Prematurus Imminens di Rsup Sanglah
Denpasar Periode 1 April 2016-30 September 2017. E-Jurnal Medika
Udayana. 2019; 8(3).
2. World Helath Organization. Preterm birth. 2018 . [Diakses pada 15 Juni
2021] Tersedia di: http://www.who.int/en/news-
room/factsheets/detail/preterm-birth.
3. Suman, V dan Luther, EE. Preterm Labor. 2021. [Diakses pada 15 Juni
2021] Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536939/
4. World Health Organization. Born too soon: the global action report on
preterm birth. 2012. [diakses pada 15 Juni 2021] Tersedia di:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44864/9789241503433_en
g.pdf;jse
5. Chawanpaiboon S, Vogel JP, Moller A, Lumbiganon P, Petzold M, Hogan
D, et al. Articles Global , regional , and national estimates of levels of
preterm birth in 2014 : a systematic review and modelling
analysis. 2019;37–46.
6. Cnattingius, S., Villamor, E., Johansson, S., Bonamy, AKE., Persson, M.,
Wikström, AK., & Granath, F. Maternal obesity and risk of preterm
delivery. Jama. 2013; 309(22):2362-2370.
7. Berard, A., Le Tiec, M., & De Vera, MA. Study of the costs and
morbidities of late-preterm birth. Archives of Disease in Childhood-Fetal
and Neonatal Edition. 2012; 97(5):F329-F334.

Anda mungkin juga menyukai