Oleh :
Fitria Ningsih
1820332007
1
LEMBARAN PERSETUJUAN
Judul Laporan : Kajian Asuhan Kebidanan Pada Ny. S G2P1A0H1 Usia Kehamilan
10-11 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Arosuka
NIM : 1820332007
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipresentasikan dihadapan dosen pembimbing
Praktik Klinik Program Studi S2 Kebidanan Program Pascasarjana Universitas Andalas
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan Dosen Pendamping
Praktik Klinik Praktik Klinik
Prof Dr. dr. Hj.Yusrawati, Sp.OG (K) Bd. Aldina Ayunda Insani, M.Keb
NIP : 19650624199203 2 001 NIP : 198801212019032010
Mengetahui,
Ketua Program Sudi S2 Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul Laporan : Kajian Asuhan Kebidanan Pada Ny. S G2P1A0H1 Usia Kehamilan
10-11 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Arosuka
NIM : 1820332007
Laporan ini telah dipresentasikan dihadapan dosen pembimbing Praktik Klinik Program Studi
Pascasarjana Ilmu Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Pada Tanggal 05
November 2020
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan Dosen Pendamping
Praktik Klinik Praktik Klinik
Prof Dr. dr. Hj.Yusrawati, Sp.OG (K) Bd. Aldina Ayunda Insani, M.Keb
NIP : 19650624199203 2 001 NIP : 198801212019032010
Mengetahui,
Ketua Program Sudi S2 Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan
Tujuan dari penulisan laporan Kasus ini untuk memenuhi salah satu Syarat
Tugas Residensi Praktik Klinik, Program Studi Magister Ilmu Kebidanan Fakultas
kendala namun dengan segala keterbatasan kemampuan semua dapat diatasi. Penulis
menyadari banyak pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
Prof.Dr.dr. Yusrawati, SpOG(K) dan ibu Bd. Aldina Ayunda Insani, M.Keb.
Penulis menyadari dalam penyususan laporan tugas kasus ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
` Penulis
4
DAFTAR ISI
f. Penatalaksanaan ........................................................................................ 26
5
BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................. 29
A. Data Subjektif ................................................................................................... 30
B. Data Objektif ...................................................................................................... 33
C. Analisa ................................................................................................................. 34
D. Penatalaksanaan ................................................................................................ 34
E. Catatan Perkembangan ................................................................................... 35
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, dimana kejadian ini
dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan, mual dan muntah merupakan
Syahril, 2018).
Pada kehamilan trimester I mual biasa terjadi pada pagi hari, malam hari
bahkan setiap saat. Gejala-gejala ini terjadi kurang lebih 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan
muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon esterogen dan Hormon
Hiperemsis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa
kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan atau
al, 2015 ).
7
Kehamilan dengan komplikasi mual muntah merupakan gejala yang umum
terjadi pada sekitar 70% sampai 85% dari seluruh kehamilan. Insidensi terjadinya
kasus hiperemesis gravidarum sebesar 0,8% sampai 3,2% dari seluruh kehamilan
atau sekitar 8 sampai 32 kasus per 1000 kehamilan (Nisak Ana Zumrotun dan Wigati
Atun, 2018).
dengan angka kejadian yang beragam yaitu mulai dari 0,3% di Swedia, 0,5% di
Indonesia adalah mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan (Maruroh dan Ikke
R,2016:204).
berbagai faktor risiko lainnya. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan
hiperemesis gravidarum adalah ibu dengan usia muda, ibu dengan kehamilan
8
dalam beberapa kehamilan, dan ibu yang sering mengkonsumsi minuman
beralkohol (London, 2014). Selain itu faktor lain yang juga berhubungan dengan
kehamilan yang terlalu dekat, ibu dengan status perokok aktif, dan obesitas
B. Rumusan Masalah
2020.
C. Tujuan
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan
dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280
hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama
bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai
karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama
dan sperma atau disebut dengan fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini segera
membelah diri sampai stadium morula selama 3 hari dan bergerak kea rah
rongga rahim oleh rambut getar tuba dan kontraksi tuba, hasil konsepsi tiba
pada kavum uteri pada tingkat blastula. Hasil konsepsi akan menamakan
yang berisi masa sel dalam akan mudah masuk kedalam desi dua,
menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Apabila
11
lengkap pada kehmilan kurng lebih 16 minggu, dan berfungsi untuk
memberikan makanan kepada janin. Respirasi janin untuk tempat sekresi bagi
janin, dan tempat pembentukan hormon dan juga tempat menyalurkan segala
kebutuhan janin.di dalam rahim janin juga diproteksi oleh air ketuban,volume
air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc, air ketuban
kehamilan yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal ini dikenal dalam
12
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Perabaan Jari
Usia Kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat PX
36 3 jari di bawah PX
40 Pertengahan pusat PX
otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
Adanya hipervaskularisasi
4) Ovarium
13
5) Mammae
1) Volume darah
Volume darah total dan volume darah naik pesat sejak akhir trisemester
2) Protein darah
menigkat ( Prawirohardjo,2016)
3) Hemoglobin
haemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh
14
hemoglobin pada wanita hamil dalam keseluruhan lebih besar dari pada
c. Sistem pernapasan
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada
leluasa bergerak.
d. Sistem Pencernaan
berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang
(emesis), biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan
morming sicknes.
gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar atau perasaan ingin
sampai lebih dari 10 kali per hari Saliva meningkat dan pada trimester
15
pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama
akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit
sering terjadi ini disebabkan oleh konstipasi dan peningkatan tekanan pada
tertekan oleh uterus yang mulai membesar dan akhir kehamilan bila kepala
janin mulai turun pintu atas panggul tertekan kembali sehingga timbul
sering BAK.
e. Kulit
16
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan huperpigmentasi alat-alat tertentu.
hormon yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga
pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
f. Perubahan metabolisme.
adalah :
tidak hamil kadar sebesar 155 mEq perliter menurun sampai 145 – 147
mEq perliter.
dapat di keluarkan pada laktasi. Maka dari itu, perlu di perhatikan agar
17
i. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,6 – 16,5 selama hamil.
muntah dalam kehamilan, atau memperburuk dalam gejala yang sudah ada.
Kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, atau
menambah gejala mual muntah. Ibu hamil dapat merasa bersalah tentang
kelamin tertentu juga dapat mengalami respon positif atau negative secara
ekstrem, hal ini pada akhirnya dapat memunculkan gejala fisik seperti mual
dan muntah. faktor psikis, kematangan jiwa, dan penerimaan ibu tersebut
18
a. Trimester pertama (1-12 minggu)
mencemaskan agar menjadi ibu yang baik. Ini terutama berlaku pada ibu
selama trimester ini umumnya wanita merasa sehat dan terbesar dari masa
kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada trimester pertama.
Pada trimester ini pula ibu mulai merasakan gerakan bayinya sehingga ia
persiapan aktif kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Wanita tersebut mungkin
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul saat melahirkan.
d. Diagnosis kehamilan
1) Tanda Kehamilan
19
(7) Meningkatnya pigmentsi kulit dan timbulnya striae
(4) Ballottement
(1) Identifikasi kerja jantung janin yang tersendiri dari kerja jantung
wanita hamil
kehamilan.
3. Gerakan janin berkurang adalah ibu sudah tidak merasakan gerakan janin
20
4. Demam tinggi merupakan suatu masalah,demam tinggi dapat
5. Mual muntah yang merupakan gejala yang wajar yang sering di alami
oleh ibu hamil trimester 1. Tetapi jika tidak cepat ditangani secara
a. Maternal
nistagmus,ataksia dan kejang, jika hal ini tidak segera ditangani akan
b. Fetal
kehamilan trimester pertama, muntah begitu hebat dimana apa yang segala
21
terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit seperti apendisitis, pielititis
dan sebagainya(Cathy,2015)
yang mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, dimana
kejadian ini dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan, mual dan
HCG yang tinggi seperti pada penyakit trofoblastik kehamilan atau kehamilan
kembar .
selama kehamilan dengan intensitas lebih sering dan durasi lebih lama daripada
mual dan muntah yang biasa dialami pada trimester pertama. Terkait dengan
kehamilan(Cathy,2015)
kehamilan trimester pertama, muntah begitu hebat dimana apa yang segala
22
dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum
b. Faktor organik
c. Faktor Psikologis
konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi
kesukaran hidup.
23
3. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
bagian dari plasenta selama masa kehamilan. dapat menjadi faktor mual dan
muntah. Khusus nya karena periode mual dan muntah gestasional yang
paling umum adalah 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu HCG
S. (2018)
menurun untuk memberikan nutrisi dan mengkonsumsi O2. Oleh karena itu
24
Dampak dari semua masalah tersebut menimbulkan komplikasi
a. Hepar
tanpa nekrosis.
b. Ginjal
perdarahan ventrikel.
dari 10 kali muntah akan tetapi apabila keadaan umum itu terpengaruh
a. Tingkat 1 = Ringan
makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigastrium, nadi sekitar
100 kali per menit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah
b. Tingkat II = Sedang
25
Mual dan muntah hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah, lemah apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor,
nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat
konstipasi. Dapat pula terjadi asetonuria dan dari nafas keluar bau
aseton.
koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan
tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi
perubahan mental.
Namira, W. S. (2018)
koma).
26
c. Fisik : Dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun,
biru.
konsultasi psikologi.
6. Penatalaksanaan
tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
umum :
a. Tatalaksana Umum
merupakan gejala fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan.
27
4) Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat.
9) Obat-obatan
sakit.
diRSUD Arosuka:
lakukan.
28
8) Memasang infuse sesuai dengan IK pemasangan infuse.
10) Setelah melakukan tindakan cuci tangan dengan sabun di air yang
a) Tingkat I adalah pemberian cairan infuse D10%. Karena tubuh ibu harus
pemberian obat oral beberapa jenis obat oral juga bisa diberikan kepada
b) Tingkat II adalah :
(1) Beri penjelasan pada pasien dan keluarga tindakan yang akan di
lakukan.
29
(5) Mencuci tangan dengan dengan sabun di bawah air mengalir lalu
(10) Setelah melakukan tindakan cuci tangan dengan sabun di air yang
(3) Diet hiperemesis I. Diet ini diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi
bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama dengan
makanan tetapi 1-2 jam setelahnya. Karena pada diet ini zat gizi
lama.
30
C. Kewenangan Bidan Dalam Asuhan Hiperemesis Gravidarum
1. Standar kompetensi
bidan bahwa terdapat 9 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang bidan
dapat dilakukan oleh bidan terdapat pada standar pelayanan kebidanan yaitu :
komplikasinya.
31
(2)bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu, bidan
berwenang melakukan.
c. Persalinan normal,
32
BAB III
TINJAUAN KASUS
NO. MR :348102
Hari/Tanggal :-/ 26 Oktober 2020
Hari/Tanggal :-/ 1 Oktober 2020
Waktu : 18.10 WIB
Tempat : RSUD Arosuka
A.DATA SUBJEKTIF
1.Identitas Istri Suami
Nama Ny. S Tn.T
Umur 24 tahun 30 tahun
Suku Minang Minang
Agama Islam Islam
Pendidikan - -
Pekerjaan IRT Karyawan Swasta
Alamat Kayu aro Kayu aro
Sejak 22 September 2020 Ibu di rumah mengalami mual dan muntah sehari
Pukul 17.00 Wib tanggal 1 oktober 2020 ibu pun ke BPM bersama suami
Ibu dan suami datang ke IGD kebidanan sampai pada pukul 18.10 WIB. Di
IGD kebidanan ibu dilakukan pemeriksaan TTV TD: 100/70 mmHg, Nadi:
86 X/Mnt, Pernafasan :21 X/Mnt, Suhu: 36,8, Cek keton urin, PP test.
33
Serta darah ibu di ambil untuk mengetahui hasil HB ibu, Ibu di pasang Infus
di tangan kanan dengan cairan infus D10% dengan tetesan 20 Tetes/mnt. dan
Pada pukul 18.30 Wib terapi yang ibu dapatkan di IGD di berikan
akan di pindah kan ke ruang nifas pada pukul 20.00 Wib untuk di observasi
lebih lanjut.
➢
HPHT 23-07-2020. Ibu baru 2 kali periksa ke Bidan. Periksa pertama pada
saat usia kehamilan ibu 7 minggu dan periksa ke2 pada saat usia
4.Riwayat Persalinan
34
6.Riwayat Penyakit
7.Riwayat Psikososial
Sebelum hamil ibu mengatakan makan dan minum seperti kala normalnya
2) Eliminasi : Normal
3) Istirahat
Sebelum hamil ibu tidur 6-7 jam sehari, saat hamil ibu tidur 6-7 jam
sehari. Tiap malam dan siang hari tidur 1-2 jam. Saat hamil ibu tidak bisa
4) Seksual
9. Riwayat Kontrasepsi
anak.
35
A. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Antropometri
1) BB Sebelum hamil : 57 Kg
2) BB Saat hamil : 52 Kg
Tanda Vital
1) TD : 100/70mmHg
2) Nadi : 80x/m
3) Pernafasan : 21x/m
4) Suhu : 36,9C
2. Pemeriksaan Fisik
cekung.
36
Terdapat Infus di tangan kanan ibu dengan cairan infuse D10 % kolf ke I,
3. Pemeriksaan Penunjang
3. ASSASSMENT
Hiperemesis Gravidarum.
4. PENATALAKSANAAN
bubur.
37
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG hasil :
e. 06.10 Wib meberikan ibu pot urine dan memberitahu agar air pipis
38
Catatan Perkembangan
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan pusing mual serta muntah nya berkurang, Tetapi ibu masih lemas.
Ibu sudah mau makan dengan 5 sendok bubur ayam, 3 potong buah apel dan 1 gelas
air putih.
B. DATA OBJEKTIF
a. KU : Baik
b. Kesadaran : CM
c. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 86 X/Mnt
RR : 21 X/Mnt
S d. : 36,7C
Mata e. : konjungtiva tidak anemis, sclera putih, mata tampak cekung
Mulut : bibir tampak pucat, lidah tampak kotor.
39
D. PLANNING
40
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal :-/, 3 oktober 2020
Waktu :13.00 WIB
Tempat :Ruang Nifas RSUD Arosuka
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mual serta muntah berkurang , muntah kurang lebih 1 kali. Tetapi
ibu masih lemas. Ibu sudah mau makan dengan 7 sendok bubur ayam, 4 potong
buah papaya dan 1 gelas air putih.
B. DATA OBJEKTIF
a. KU : Baik
b. Kesadaran : CM
c. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 86 X/Mnt
RR : 20 X/Mnt
S : 36,4C
d. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera putih, Mata cekung.
e. Mulut : bibir tampak pucat,lidah kering.
f. Abdomen : Adanya nyeri pada epigastrium, Ballotement (-), kandung
kemih kosong
41
g. Ekstremitas : Tidak ada Oedema dan varises, tampak terlihat pucat, turgor
kulit berkurang, kulit teraba dingin. Di tangan kanan ibu terpasang
Infus dengan cairan infuse D10% kolf ke 3, tetesan 20 tpm .
C. ASSASSMENT
Ny. S Usia 24 tahun G2P1A0H1 Hamil 10-11 minggu dengan
Riwayat Hiperemesis Gravidarum
D. PLANNING
1. Memberikan cairan infuse D10% kolf ke 3.
2. Memberitahu ibu agar memenuhi kebutuhan Nutrisi, Elimnasi dan Istirahat.
3. Memberitahu ibu agar makan seing tapi sedikit-sedikit.
4. Memberitahu ibu agar istirahat yang cukup.
5. Menganjurkan ibu untuk sering minum sari buah agar mengurangi rasa
mual yang ibu rasakan seperti air jeruk manis yang hangat dan minum yang
manis supaya lebih berenergi.
6. 18.00 Wib Ondansentron dengan dosis 3 Mg dan Neurobion 4 gram/2
ml/12 jam. diberikan secara di drip ke cairan Infus.
7. 18.05 Wib Injek Ranitidine di berikan secara IV
Bolus/12 jam. Data rekamedic pasien :
a. 22.00 Wib obsrvasi tanda-tanda vital ibu dengan hasil TD : 100/90
mmHg, Nadi : 89x/mnt, pernafasan : 20x/mnt, suhu : 36,8ºC
b. 06.10 Wib Wib memberikan ibu pot urine dan memberitahu agar air
pipis ibu ditampung kedalam pot untuk dilakukan pengecekan keton
urin negative (-).
c. 08.00 Wib Memberitahu ibu agar segera sarapan pagi dengan menu
bubur ayam.
42
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal : -/, 4 oktober 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Nifas RSUD Arosuka
A. DATA SUBJEKTIF
ibu sudah tidak mual dan muntah. Ibu sudah tidak lemas. Ibu sudah mau
makan dengan satu porsi bubur ayam, 6 potong buah pepaya dan 1 gelas air
putih.
B. DATA OBJEKTIF
a. KU : Baik
b. Kesadaran : CM
c. TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 X/Mnt
RR : 20 X/Mnt
S : 36,6C
: konjungtiva tidak anemis, sclera putih, konjung tiva merah
d. Mata muda.
e. Mulut : bibir sudah tidak pucat merah muda, lidah sudah tidak
kering .
f. Abdomen : Tidak nyeri pada epigastrium, Ballotement (-), kandung
kemih kosong
g.Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises, tidak pucat, kulit teraba sudah
tidak dingin.
43
B. ASSASSMENT
Ny. S Usia 24 tahun G2P1A0H1 Hamil 10-11 minggu dengan
Riwayat Hiperemesis Gravidarum
C. PLANNING
44
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
Dari data yang diperoleh Ny.S usia 24 tahun didapatkan data klien Ibu
pernah keguguran. Ibu mengeluh mual dan muntah sejak 2 minggu yang lalu,
muntah 12 kali sehari. Hal ini sesuai dengan teori bahwa mual muntah yang
gravidarum.
pada masa kehamilan yaitu perubahan pada sistem pencernaan. Selama masa
hamil nafsu makan berkurang, sekresi usus berkurang, fungsi hati berubah dan
bising usus berkurang sehingga terjadi stagnasi isi lumen usus disampaikan ke
berdampak pada rasa mual dan muntah serta tidak nafsu makan.
Pada trimester I sering terjadi penurunan nafsu makan akibat nusea (mual)
atau vomitus (muntah) yang merupakan akibat perubahan saluran cerna dan
(HCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon
45
progesteron menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami
terhadap terjadinya mual dan muntah. Hal ini diperberat dengan adanya penyebab
Keadaan dehidrasi dan intake yang kurang mengakibatkan penurunan berat badan
yang terjadi bervariasi tergantung durasi dan beratnya penyakit. Pencernaan serta
absorbsi karbohidrat dan nutrisi lain yang tidak adekuat mengakibatkan tubuh
membakar lemak untuk mempertahankan panas dalam tubuh, jika tidak ada
beberapa hasil pembakaran dari metabolisme lemak terdapat dalam darah dan urin
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Safari, 2017) menjelaskan mual dan
muntah dapat disebut fisiologis apabila frekuensi kurang atau sama dengan 10
kali dalam satu hari, tidak mengganggu aktivitas atau ibu hamil masih dapat
melakukan aktivitas yang wajar dan masih dapat makan dan minum meskipun
10 kali dalam 24 jam atau setiap saat sehingga mengganggu kesehatan dan sering
di temukan pada kehamilan trimester I. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh
(Safari, dkk, 2012) mendapatkan frekuensi mual muntah ≤10 kali sebanyak 96,6%
46
Pada riwayat psikososial didapatkan bahwa ibu sangat mengharapkan
kehamilan ini, dikarenakan ibu belum memiliki anak perempuan. Hal ini sesuai
Gangguan psikologis yang terinpilasi pada gejala fisik ini dapat berupa mual
merupakan salah satu keadaan gangguan psikologis yang diubah dalam gejala
menyebabkan terjadinya stress. Ibu yang dalam keadaan stress ini dapat
kehamilan, yang dapat di deteksi dari darah atau air seni wanita hamil ± 10 hari
sesudah pembuahan. HCG ini dapat menstimulasi terjadinya mual dan muntah
pada ibu hamil. Teori lain juga mengemukakan bahwa saat wanita mengetahui
jenis kelamin janinnya, ia dapat mengalami emosi positif atau negative secara
bayi berjenis kelamin tertentu, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan stress
B. Data Objektif
47
Hasil pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum tampak lemah,
kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 88 kali permenit,
suhu 36.7°, pernafasan 20 kali permenit, terjadi penurunan berat badan selama
hamil 2 Kg. Mata cekung, pada mulut terlihat lidah kering dan kotor,turgor
kulit kurang elastis. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tanda gejala
lebih mengurang, dan mata sedikit ikterik. Berat badan turun dan mata menjadi
dengan teori bahwa pada kasus hiperemesis gravidarum yang ekstrem, vomitus
kardi.
hasil (+) dan pemeriksaan urin didapatkan hasil keton positif(+++). Hal ini
sesuai dengan teori bahwa Mual muntah yang berlebihan dapat menyebabkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tidak sempurna, maka terjadilah ketosis atau keton dengan
O2. Oleh karena itu dapat terjadi perubahan metabolism menuju kearah
48
C. Analisa
Berdasarkan data yang diperoleh dari data subjektif dan data objektif
kulit mengurang, lidah terlihat kotor dan kering, nadi cepat, berat badan turun,
yang dapat ditegakan pada Ny. S 24 tahun, G2P1A0H1, hamil 10-11 minggu
D. Penatalaksanaan
pemantauan muntah dan urine, pemberian cairan dan obat. Ibu disarankan untuk
memperhatikan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi serta beri motivasi ibu
untuk psikologisnya. Hal ini sesuai dengan teori pengobatan selama kehamilan
pengganti dan obat untuk dapat membantu proses pemulihan kondisi ibu dengan
pemberian obat yang aman untuk ibu serta janin. Dan dapat membantu mengganti
cairan dan elekteolit yang keluar melalui muntah. Isolasi dan pengobatan
wanita hamil karena perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas
49
dapat memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang berbagai
dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa 5-10%
dengan keuntungan dapat mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai
sumber energi, sehingga terjadi perubahan metabolisme dari lemak dan protein
cairan yang masuk dan keluar melalui kateter, nadi, tekanan darah, suhu dan
subjektif dan objektif serta menyusun sebuah analisa agar diperoleh diagnosa
Hal ini sesuai dengan teori bahwa pemberian cairan parenteral yang cukup
50
keuntungan dapat mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai
Hal ini sesuai dengan teori bahwa multivitamin, pirodiksin dan atau tiamin
menoleransi cairan melalui mulut dan urin menunjukan sedikit atau tidak
ada keton dan enselopati Wernicke merupakan salah satu komplikasi yang
cairan ini selama 4 hari sebanyak ± 8 kalf keadaan umum ibu semakin
membaik.
lambung ibu menurun, ibu tidak lagi merasakan nyeri pada epigastrium.
Hal ini sudah sesuai dengna teori bahwa pada keadaan yang lebih
51
pancreas, tetapi bekerja secara sentral sebagai antagonis terhadap reseptor
RSUD kurang lebih 15-17 kali atau hari setelah diberikan asuhan di RSUD
pada hari ke2, 3, dan 4 sudak tidak muntah namun hanya mual saja.
3. Memberikan motivasi kepada ibu agar ibu tetap bersemangat dan selalu
52
Setelah diberkan asuhan kepada klien selama dirawat 4 hari klien
asuhan di berikan terapi sesuai dr.SpOG dan pada hari ke- 4 klien
mengatakan sudah tidak terlalu mual dan sudah tidak muntah. Pada
pemeriksaan keton urine pun masuk Rumah Sakit Positif(+++) dan setelah
dilakukan asuhan dan dilakukan pengecekkan keton urin hasil nya menjadi
negatif(-), dan pada hari ke 4 atau hari klien terakhir di rawat di RSUD
mengatakan sudah tidak terlalu mual dan sudah tidak muntah. Nafsu
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengetahui masalah yang terjadi pada pasien serta penatalaksanaan yang telah
1. Data Subjektif
Ny.S yang datang dengan keluhan mual muntah sejak 2 minggu yang lalu,
muntah sehari kurang lebih 15kali, tidak ada nafsu makan, lemas, nyeri
pada ulu hati.
2. Data Objektif
Hasil pemeriksaan mulut didapatkan bibir kering, lidah kering, mata
cekung, abdomen terasa nyeri pada epigastrium, pada pemeriksaan
penunjang didapatkan urinalisa tes HCG positif, ketonurina positif (+++).
3. Analisa
Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang telah didapatkan
ditegakkan Ny.S dengan hiperemesis gravidarum.
4. Penatalaksanaan
Penanganan hiperemesis gravidarum dilakukan sesuai SOP RSUD, teori
dan kompetensi kewenangan bidan meliputi memperbaiki keadaan umum,
menurunkan asam lambung, mengurangi mual muntah, dan
menghilangkan benda keton dalam tubuh serta mengurangi resiko
kesakitan pada ibu dan janin.
54
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran-saran guna
perbaikan asuhan kebidanan pada kasus hiperemesis gravidarum sebagai
berikut :
1. Untuk Rumah Sakit
Diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan kesehatan dengan
cara memberikan asuhan kebidanan khususnya pada klien dengan
hiperemesis gravidarum.
2. Untuk Klien dan Keluarga
Diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan wawasan untuk klien dan
keluarga mengenai tanda-tanda, komplikasi, dan penanganan pada kasus
hiperemesis gravidarum.
3. Untuk Profesi
Dapat mengaplikasikan teori yang didapat pada masa pendidikan kedalam
praktek lapangan dalam berbagai asuhan sesuai dengan wewenang yang
telah diterapkan sehingga asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
pelayan kebidanan dan bermanfaat bagi klien dan keluarga.
55
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, dan Spong. 2016. Obstetri Williams.
Edisi 23. Jakarta: EGC.
.
Oktavia, Lina. 2016. Kejadian Hiperemesis gravidarum ditinjau dari jarak
kehamilan dan paritas. Jurnal Ilmu kesehatan Aisyah 1(2) : 41-45.
56
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Safari, Fifi Ria Ningsih. 2017. Hubungan Karakterisik dan Psikologis Ibu Hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD H.ABD.Manan Situpang
Kisaran. Jurnal Wahana Inovasi 6 (1) : 202-212.
Sesarina, Okky Rizka, Nyayu Fitriani, Siti Hildani Thaib. 2017. Gambaran Pasien
Hiperemesis Gravidarum di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Umum Daerah Bari Palembang Periode Januari 2010- Desember 2012.
5(2).
Yuliana. 2015. Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dalam Menghadapi Masa
Persalinan Di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kebidanan dan
Ilmu Kesehatan Volume 2 / Nomor 2 / November 2015.
51
57