Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN NY.W G3 P2 A0 HAMIL 41MINGGU


DENGAN KEBUTUHAN PEMASANGAN INFUS DI RUANG IGD
RSUD
SUNAN KALIJAGA DEMAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Stase Ketrampilan Dasar Kebidanan (KDK)

Oleh:
Deny Rahmawati
NIM.42022170140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Komprehensif
Asuhan Kebidanan Ny.W Dengan Kebutuhan Pemasangan Infus
di Ruang IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak

Oleh:
Deny Rahmawati
NIM.42022170140

Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing CI

(Atun Wigati, M.Kes (Yulita)


NIDN: 0626108501)
NIP.19827132009032005

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan

(Bdn Indah Puspitasari, S.SiT M.Keb)


NIDN. 0628098801
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan pendahuluan ini dengan tepat pada waktunya. Penulisan pada
laporan ini yang berjudul ‘‘ Asuhan Kebidanan Ny.W Dengan Kebutuhan
Pemasangan Infus di Ruang IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak”
merupakan salah tugas Stase Ketrampilan Dasar Kebidanan (KDK).
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya menerima kritik dan
saran dengan senng hati untuk memperbaiki laporan saya lebih lanjut.
Tentunya dalam menulis laporan ini dapat diselesaikan tidak luput
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami ucapkan
terimkasih yang sebesar besarnya pada pihak yang terkait yang telah
membantu memberikan arahan dalam penyusunan laporan yang saya
buat ini.

Kudus, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iii
DAFTAR IS………………………………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2
D. Manfaat Penulisan…………………………………………………………3
BAB II TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data……………………………………………………………5
B. Interpretasi Data…………………………………………………………...10
C. Intervensi……………………………………………………………………11
D. Implementasi……………………………………………………………….11
E. Evaluasi…………………………………………………………………….13
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian Data…………………………………………………………..15
B. Interpretasi Data…………………………………………………………..16
C. Intervensi…………………………………………………………………..16
D. Implementasi dan Evaluasi………………………………………………17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………….19
B. Saran………………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..21
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal)
dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi
atau abnormal. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Angka Kematian Bayi (AKB)
atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan indikator yang sangat
sensitif terhadap upaya pelayanan kesehatan terutama yang
berhubungan dengan bayi baru lahir perinatal dan neonatal. Angka
Kematian Bayi adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian
bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu.
Oligohidramnion merupakan suatu keadaan dimana air ketuban kurang
dari normal yaitu 500 ml yang mempunyai resiko terjadinya gawat janin
maupun infeksi. Terdapat insiden oligohidramnion sekitar 3,9 % dari
seluruh kehamilan, namun estimasi sekitar 12 % dari kehamilan usia
40 minggu atau lebih. Penyebab pasti terjadinya oligohidramnion
masih belum diketahui. Beberapa keadaan berhubungan dengan
oligohidramnion hampir selalu berhubungan dengan obsrtuksi saluran
traktus urinarius janin atau renal agenesis. Sebab oligohidramnion
secara primer karena pertumbuhan amnion yang kurang baik,
sedangkan secara sekunder yaitu ketuban pecah dini.
Oligohidramnion mempunyai hubungan erat dengan mortalitas
dan morbiditas perinatal. Kurangnya cairan ketuban tentu saja akan
mengganggu kehidupan janin bahkan dapat mengakibatkan kondisi
gawat janin dan bisa menyebabkan kematian janin. Efek lainnya janin
berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
pertumbuhannya terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan.
Sesaat setelah dilahirkan pun, sangat mungkin bayi beresiko tak
segera bernafas secara spontan dan teratur. Oligohidramnion dapat
terjadi dimasa kehamilan trimester pertama dapat menekan organ-
organ janin dan menyebabkan kecacatan, seperti kerusakan paru-
paru, tungkai dan lengan.
Oligohidramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan
juga meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian
bayi dalam kandungan. Jika oligohidramnion terjadi di masa kehamilan
trimester terakhir, hal ini mungkin berhubungan dengan pertumbuhan
janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamilan, oligohidramnion
dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran,
termasuk kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada
janin dan menyebabkan kematian janin.
Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan,
semakin buruk prognosisnya. Jika terjadi pada trimester II, 80-90%
akan mengakibatkan mortalitas. Bila terjadi pada kehamilan lanjut akan
terjadi cacat bawaan, cacat karena tekanan atau kulit menjadi tebal
dan kering. Dengan demikian bila bidan menghadapi kecurigaan
terhadap oligohidramnion maka merujuk pasien merupakan sikap yang
paling tepat.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny.W usia 30 tahun
dengan Oligohidramnion Di RSUD Sunan Kalijaga Demak

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan pada Ny. W usia 30 tahun
dengan Oligohidramnion Di RSUD Sunan Kalijaga Demak secara
komprehensif dan melaksanakan asuhan kebidanan dengan tepat
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif terhadap asuhan
Ny. W usia 30 tahun dengan Oligohidramnion Di RSUD Sunan
Kalijaga Demak
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif terhadap Ny. W
usia 30 tahun dengan Oligohidramnion Di RSUD Sunan
Kalijaga Demak
c. Mampu menginterprestasikan data dan menemukan diagnosa
masalah utama dan kebutuhan Ny. W usia 30 tahun dengan
Oligohidramnion Di RSUD Sunan Kalijaga Demak
d. Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. W usia 30 tahun
dengan Oligohidramnion Di RSUD Sunan Kalijaga Demak
e. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada Ny. W
usia 30 tahun dengan Oligohidramnion Di RSUD Sunan
Kalijaga Demak

D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan


1. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase
Ketrampilan Dasar Kebidanan Program Studi Pendidikan
Profesi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Kudus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
secara langsung sekaligus penanganan dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama di akademik, serta menambah
wawasan dalam penerapan proses manajemen Asuhan
Kebidanan dengan Pemasangan infus pada ibu dengan
Oligohidramnion.
b. Bagi Profesi
Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan
sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran asuhan
kebidanan serta meningkatkan ketrampilan dalam Asuhan
Kebidanan dengan Pemasangan infus pada ibu dengan
Oligohidramnion.
c. Bagi Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi
banding dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan
Pemasangan infus pada ibu dengan Oligohidramnion.

d. Bagi Institusi Pendidika


Dapat dijadikan bahan referensi perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Kudus dalam Stase Ketrampilan Dasar
Kebidanan (KDK) Program Studi Pendidikan Profesi
Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN NY. W USIA 30 TAHUN DENGAN KEBUTUHAN


PEMASANGAN INFUS DI RUANG IGD RSUD SUNAN KALIJAGA
DEMAK

A. PENGKAJIAN DATA :
No. Rekam medis : KLJG01200-29-96-17
Nama Pengkaji : Deny Rahmawati
Hari/Tanggal Pengkajian : Senin, 31-7-2023
Waktu Pengkajian : Pukul 15.40 WIB
Tempat Pengkajian : IGD RSUD Sunan Kalijaga
Demak
1. DATA SUBJEKTIF

a. Identitas Klien

Istri Suami
Nama : Ny. W Tn. R
Usia : 30 tahun 30 tahun
Suku : Jawa jawa
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta
Alamat : Karangrowo1/1 Karangrowo1/1
Demak Demak

b. Alasan Datang
Ibu datang atas anjuran dokter SPOG setelah USG dengan
hasil air ketuban sedikit

c. Keluhan Utama
Ibu menyatakan kehamilannya sudah melebihi tanggal
perkiraan persalinan dan merasakan Perut kenceng-
kenceng tapi masih jarang .

d. Riwayat Kehamilan
Ini merupakan kehamilan ketiga, tidak pernah keguguran.
Gerakan Janin dirasakan aktif lebih dari 10x/ hari, dan
gerakan terakhir dirasa sekitar 5 menit yang lalu, ibu merasa
nyeri saat bayi janin bergerak. HPHT pada tanggal 15-10-
2022, TP tanggal 22-7-2023. Satu tahun terakhir sejak ibu
tidak memakai kb, ibu mengatakan siklus haid sudah kembali
teratur yaitu 1 bulan 1 kali (siklus haid 30 hari). Setiap bulan
ibu periksa ke bidan. Selama kehamilan ibu periksa sudah
10 kali. Ibu USG 2 kali sebelumnya. Ibu sudah disuntik
imunisasi TT 1 kali, tidak pernah minum obat obatan selain
dari bidan dan jamu jamuan. Pada kehamilan ini tidak ada
tanda-tanda bahaya yang dirasakan. Merasa khawatir
terhadap keadaan janin

e. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


Usia Tempat Usia Berat Jenis Ket
No Penolong
. Anak Persalinan Kehamilan Bayi Kelamin

1 6 th Bidan 39 minggu Bidan 3100 gr Laki-laki Meninggal


usia 7
bulan
2 4 th Bidan 39 minggu Bidan 4400 gr Laki-laki Hidup

3 Hamil ini
f. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga
Ibu tidak pernah merasakan nyeri di sebelah dada kiri tidak ada
gejala penyakit jantung, ibu tidak pernah merasakan sesak nafas,
tidak ada gejala penyakit ashma, ibu tidak pernah merasakan jika
terdapat luka tidak kunjung sembuh dan kering tidak ada gejala
penyakit diabetes militus, ibu tidak pernah merasakan pipis
bernanah, pipis terasa panas tidak ada gejala penyakit IMS, ibu
tidak ada gejala tekanan darah tinggi.
g. Riwayat Psikososial ekonomi
1) Status Perkawinan
Ini merupakan pernikahan pertama bagi ibu dan suami sudah
menikah selama 8 tahun dan sah.
2) Respon Ibu dan keluarga terhadap kehamilan Ibu
Ibu merasa sangat senang dengan kehamilan ketiga ini karena
ibu sudah merencanakannya. Ibu pun merasa tenang menanti
persalinan. Suami dan keluarga memberi dukungan dan respon
yang baik untuk kehamilan ketiga ini.
3) Riwayat KB
Sebelumnya ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama 5
tahun.
4) Respon Keluarga
Ibu merasa sangat senang karena keluarga memberi dukungan
dan respon yang baik untuk kehamilan ini.
5) Pengambilan keputusan dalam keluarga
Ibu mengatakan selalu mendiskusikan segala hal dengan
suami, keputusan diambil secara bermusyawarah dengan
suami.
6) Budaya dan kepercayaan
Tidak ada budaya apapun di sekitar keluarga dan lingkungan
tempat tinggal.
h. Pola kegiatan sehari-hari
1) Pola nutrisi
Sebelum hamil, ibu makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur,
telur. Sekarang saat hamil makan 3 kali sehari menu nasi,
sayur, ikan. Makan terakhir pada pukul 12.30 WIB.
Pola hidrasi
Sebelum hamil minum ±5 gelas sehari. Sekarang saat hamil
minum ±4 gelas sehari. Minum terakhir pukul 12.50 WIB.
2) Eliminasi
Selama hamil, intensitas buang air kecil meningkat ±7-9x
sehari berwarna kuning jernih tidak ada keluhan ketika buang
air kecil. Intensitas buang air besar tidak berubah, 1x sehari
berawarna kuning kehitaman, kadang terasa keras.
3) Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
Ibu mengatakan bahwa kegiatan ibu sehari-hari adalah
kegiatan ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu dan
mengepel.
4) Pola istirahat tidur
Ibu tidur ±6 jam sehari dan ibu tidur siang 1 jam sehari

2. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Antropometri : BB sebelum hamil : 61 kg

BB : 73 kg

TB: 160 c

Lila : 28 cm
Tanda-tanda Vital

- Tekanan darah : 130/80 mmHg


- Nadi : 90 kali/ menit

- Respirasi : 20 kali/ menit

- Suhu: 36,6 0C

f. Pemeriksaan Fisik

1). Wajah : Tidak ada oedema pada wajah

2). Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

3). Bibir dan Mulut: Bibir berwarna merah segar, tidak pucat.

4). Lidah dan gusi berwarna merah muda. Gigi tidak carries.

5). Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe.

6). Payudara : Kedua payudara simetris, puting susu menonjol, tidak


ada massa atau benjolan, tidak ada nyeri tekan, belum keluar
kolostrum.

7). Abdomen : Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi

8). Palpasi : terdapat nyeri tekan saat di palpasi, pada saat di palpasi
bagian janin mudah teraba.

Mc. Donald : 33 cm

Leopold I : TFU 3 jari dibawah Proseusus Xifoideus, bagian fundus


teraba bokong,

Leopold II : Teraba punggung kanan dan ekstremitas kiri

Leopold III : Bagian terendah kepala dan sudah tidak dapat


digoyangkan

Leopold IV : Divergen.

Denyut jantung janin (DJJ) 150 x/menit, reguler. Puntum maksimum


terdengar sangat jelas di bawah pusat sebelah kanan.

TBJ : (TFU -11)x 155 = 3410 gram.


8). Ekstremitas : Tangan kanan dan kiri : Kedua kuku kemerahan
dan tidak ada edema.

9) Kaki kanan dan kiri : Kedua kuku kemerahan, tidak ada edema
dan tidak ada varises. Refleks patella (+)/(+)

10). Genetalia : Vulva dan vagina tidak terdapat varises dan


pembengkakan, vagina tidak ada benjolan. Pemeriksaan dalam : portio
tebal lunak, tidak ada pembukaan.

3. Data Penunjang
a. USG pada tanggal 31-7-23 : gravida 41 minggu, janin tunggal hidup
intrauterine, presentasi kepala. Air ketuban sedikit
(oligohidramnion).

b. Laborat

- Golongan darah :B

- Hb : 12,0 gr %

- HBSAg : NR

- VCT : NR

B. INTERPRETASI DATA
Diagnosa kebidanan G3P2A0 usia kehamilan 41 minggu dengan
Oligohidramnion, janin tunggal, hidup intrauterine, presentasi kepala.
DS:
1. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang ke 3
2. Ibu mengatakan berusia 30 tahun
3. Ibu mengatakan masih merasakan perut kenceng-kenceng tapi
masih jarang
4. Ibu mengatakan usia kehamilannya sudah melebihi tanggal
taksiran persalinan
5. Ibu mengatakan telah periksa ke dokter spesialis kandungan dan di
USG dengan hasil air ketubannya sedikit
6. Ibu mengatakan datang ke Rumah sakit atas anjuran dokter
7. Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya

DO:

1. Kesadaran : Composmentis

2. TTV :

TD : 130/70mmHg Suhu : 360 c

Nadi : 84x/mnt RR : 21x/mnt

3. His 1X lama 10 detik

4. VT : Pembukaan 1 cm Kepala turun Hodge I kulit ketuban melekat


PPV : Lendir

5. Laborat :

Golongan darah :B

Hb : 12,0 gr %

HBSAg : NR

VCT : NR

Masalah :
Ibu menyatakan cemas dengan kehamilannya yang melebihi
tanggal perkiraan persalinan dan air ketubannya sedikit

Kebutuhan :
Informasi dan terminasi kehamilan sesuai advis dokter yaitu
pemasangan infus Ringer laktat 20 tetes /menit dan pemberian
gastrul 1/8 tablet
C. INTERVENSI /RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF
Hari senin, 31 juli 2023 jam 15. 40
a. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini
baik, namun jumlah air ketuban sedikit
b. Melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG, advice :
- Terminasi kehamilan dengan induksi persalinan yaitu infus
RL 20 tetes/menit
- Pemberian gastrul 1/8 di ruang melati
- Lengkapi pemeriksaan laborat
c. Observasi kemajuan persalinan dan kesejahteraan ibu dan janin
d. Informed consent tentang pemasangan infus dan rencana terminasi
kehamilan dengan induksi persalinan. Ibu dan keluarga bersedia
e. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB agar tidak
mempengaruhi his dan penurunan kepala
f. Meganjurkan ibu untuk makan dan minum
g. Menganjurkan ibu untuk lebih banyak miring ke kiri agar mempercepat
penurunan kepala
h. Merencanakan untuk evaluasi pukul 18.00
i. Dokumentasi
j. Mengantar Ibu ke ruang VK pukul 16.30 WIB
D. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
No Waktu Implementasi
1. 15.40 Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang kondisi ibu dan
WIB Tindakan yang akan dilakukan
Evaluasi: sudah dilakukan penjelasan kepada ibu dan suami
2 15.50 Memberikan inform consent kepada suami
Evaluasi : suami sudah menandatangani inform conset yang telah
diberikan
3. 16.00 Melakukan persiapan pemasangan infus RL 20 Tpm yaitu :
WIB 1. Standar infus
2. Cairan infus RL
3. IV Catheter ukuran 18
4. Perlak
5. Tourniquet
6. Plester
7. Gunting
8. Bengkok
9. sarung tangan bersih
10. Kassa steril
11. Alkohol swab
12. Betadin
Evaluasi : sudah dilakukan persiapan alat
4. 16.05 Melakukan Persiapan Tindakan pemasangan infus kepada ibu
WIB dengan Langkah-langkah:
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat
3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan
dirasakan selama pemasangan infus
4. Atur posisi pasien / berbaring
5. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan
selang infus dan gantungkan pada standar infus
6. Menentukan area vena yang akan ditusuk
7. Pasang alas
8. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan
ditusuk
9. Pakai sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
11. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke
jantung
12. Pastikan jarum IV masuk ke vena
13. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
14. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
15. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
16. Atur tetesan infus 20 tetes permenit
17. Lepas sarung tangan
18. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama
pelaksana, tanggal dan jam pelaksanaan
19. Bereskan alat
20. Cuci tangan
Evaluasi : sudah pemasangan infus dengan cairan RL 20 tetes
permenit
5. 16.15 Memberikan edukasi kepada keluarga dan pasien tentang Tindakan
WIB yang telah dilakukan
Evaluasi : Sudah dilakukan edukasi kepada pasien

6. 16.20 Melakukan persiapan pemindahan pasien ke ruang VK


WIB Evaluasi : Sudah dilakukan koordinasi dengan petugas VK
7. Melakukan pendokumentasian dengan melengkapi askeb
16.30
Evaluasi : Dokumentasi askeb sudah dilengkapi
WIB

E. EVALUASI

Hari/tanggal : Senin, 31-Juli 2023


No Waktu Implementasi
1. 15.40 Memberikan inform consent kepada suami
WIB
2 15.50 Evaluasi : suami sudah menandatangani inform conset yang telah
WIB diberikan
3. 16.00
WIB Evaluasi : sudah dilakukan persiapan alat
4. 16.05W Evaluasi : sudah dilakukan pemasangan infus dengan cairan RL 20 tetes
IB permenit sesuai prosedur
5. 16.15W Evaluasi : Sudah dilakukan edukasi kepada pasien
IB
6. 16.25 Evaluasi : Sudah dilakukan koordinasi dengan petugas VK
WIB
7. Evaluasi : Pendokumentasian terlampir
16.30
WIB
BAB III PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis akan membahas kesenjangan dan kesesuaian


antara teori dengan kenyataan yang ada dilapangan serta faktor penunjang dan
penghambat selama penulis melakukan asuhan pada Ny. W dengan
oligohidramnion, di Ruang IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak.

A. PENGKAJIAN DATA
1. Data Subjektif
a. Untuk mendapatkan data subjektif, dilakukan pengkajian dengan
teknik wawancara kepada pasien dengan cara melakukan tanya
jawab dengan pasien, bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan.
b. Dari hasil pengkajian tanggal 31 Juli 2023, ditemukan bahwa Ny. W
usia 30 tahun hamil 41 minggu, hari pertama haid terakhir tanggal 15-
10-2023 (taksiran persalinan tanggal 22- 7- 2023). Menurut
perhitungan usia kehamilan ibu dari tanggal hari pertama haid
terakhir sampai pada tanggal pengkajian menggunakan rumus Negel
(+7 pada tanggal, - 3 pada bulan, +1 pada tahun) adalah 41 minggu 2
hari. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Wiknjosastro (2006) umur
kehamilan dapat ditentukan dengan Rumus Naegle yaitu dihitung hari
haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan
tahun ditambah 1 (satu).
c. Dari hasil anamnesa didapatkan usia ibu 30 tahun, usia yang paling
aman atau bisa dikatakan waktu reproduksi sehat adalah antara umur
20 tahun sampai umur 35 tahun. Hal ini sesuai yaitu umur ≥ 35 tahun
pada usia tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu (anemia, malaria,
tuberkulosa jantung, payah jantung, diabetes mellitus, HIV/AIDS,
toksoplasmosis, dan pre-eklamsi ringan) dan terjadi penurunan dari
organ reproduksi. Ibu mengaku ini merupakan kehamilan yang ketiga
dan belum pernah keguguran.

d. Ny. W mengaku tidak memiliki faktor resiko yang menyebabkan


oligohidramnion yaitu tidak mengalami dehidrasi, preeklamsia,
diabetes dan hypoxia kronis.
e. Ibu datang ke Rumah sakit pada tanggal 31 Juli 2023 pukul 15.40
WIB anjuran dokter spesialis kandungan setelah dilakukan USG
terlihat air ketuban sedikit. Hal ini sesuai bahwa gambaran klinis dari
oligohidramnion antara lain adalah ibu merasa nyeri di perut pada
setiap pergerakan anak. Pada saat ibu merasakan adanya kontraksi
ibu merasa nyeri sekali. Hal ini sesuai bahwa pada oligohidramnion
sewaktu ada his akan sakit sekali.
2. DATA OBJEKTIF
a. Pada pengkajian data objektif yang didapatkan dari hasil pemeriksaan
fisik kepada Ny. W didapatkan bahwa keadaan umum baik. Dilihat
dari kesadaran ibu dapat diajak berkomunikasi dengan baik
(composmentis). Dilihat dari tanda-tanda vital ibu juga baik dan
cenderung normal yaitu tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90x/menit,
respirasi 20x/menit, suhu 36,6oC.
b. Pada pemeriksaan abdomen dengan inspeksi uterus tampak lebih
kecil dari usia kehamilan dan pada saat diukur menggunakan cara Mc.
Donald didapatkan tinggi fundus uteri 33 cm. Pada saat dilakukan
palpasi bagian janin mudah teraba. Hal ini sesuai bahwa gambaran
klinis dari oligohidramnion antara lain uterus tampak lebih kecil dari
usia kehamilan dan bagian janin mudah teraba pada saat dilakukan
pemeriksaan palpasi.
c. Pada pemeriksaan genetalia, vulva vagina tidak terdapat varises,
pembengkakan dan vagina tidak ada benjolan. Pemeriksaan dalam :
portio tebal lunak, pembukaan portio 1 cm.
d. Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan USG dan
diperoleh hasil bahwa cairan ketuban sedikit, hal ini sesuai yaitu untuk
mendiagnosis oligohidramnion, dapat mempergunakan ultrasonografi
yang dapat menentukan jika air ketuban kurang dari 500 cc.

B. INTREPRETASI DATA
Berdasarkan pengkajian data subjektif, Ny. W usia 30 tahun hamil (gravida)
anak ketiga dan belum pernah keguguran (abortus). Hari pertama haid
terakhir (HPHT) : 15-10-2022. Data objektif yang diperoleh adalah
Pemeriksaan leopold : fundus teraba bokong, punggung teraba sebelah
kanan, bagian terendah teraba kepala. Pada pemeriksaan inspeksi
didapatkan uterus lebih kecil dari usia kehamilan, pemeriksaan Mc. Donald :
33 cm, pada saat palpasi abdomen bagian janin mudah teraba, selain itu dari
pemeriksaan penunjang yaitu USG gravida 41 minggu, janin tunggal, hidup
intrauterine, presentasi kepala. Air ketuban sedikit, maka dapat ditegakkan
analisa Ny. W usia 30 tahun, G3P2A0, hamil 41 minggu dengan
oligohidramnion. Janin tunggal, hidup intrauterine, presentasi kepala.
C. INTERVENSI/RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF
Berdasarkan analisa yang telah ditegakkan, pengkaji dapat membuat
rencana asuhan sesuai manajemen kebidanan untuk memenuhi kebutuhan
klien dan metalaksanakan tindakan-tindakan kebidanan sesuai dengan
rencana asuhan yang diberikan serta mengevaluasi hasil dari asuhan
tersebut.
Berdasarkan analisa yang telah ditegakkan, penatalaksanaan yang
dilakukan adalah penatalaksanaan aktif karena usia kehamilan ibu sudah
aterm sehingga janin sudah siap untuk dilahirkan. Pada NY. W usia 30 tahun
dalam perencanaan dilakukan:
1. Observasi keadaan umum, tanda vital, kemajuan persalinan dan
kesejahteraan janin
2. melakukan Pemasangan Infus Rl 20 Tetes per menit terminasi
kehamilan dengan cara induksi dengan gastule 1/8 tab dan dilahirkan
secara pervaginam dengan tetap memantau kemajuan persalinan,
memantau kesejahteraan ibu dan janin. Hal ini sesuai yaitu
Oligohidramnion pada kehamilan aterm mungkin dilakukan penanganan
aktif dengan cara induksi persalinan.
3. Memberikan Edukasi kepada Keluarga selalu memberikan dukungan
kepada Ibu. Hal ini sesuai dengan Ali (2009), Keluarga sebagai tempat
yang aman dan damai untuk istrahat dan pemulihan serta membantu
penguasaan terhadap emosi. Merupakan dukungan emosional yang
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan pengertian terhadap orang
yang bersangkutan misalnya reward, pujian dan sebagainya.

D. IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN DAN EVALUASI


Penatalaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana matang dan terperinci ( Nurdin dan Usman, 2008)
Pada Kasusu Ny. W penatalaksanaan yang dilakukan adalah:
1. Observasi keadaan umum, tanda vital, kemajuan persalinan dan
kesejahteraan janin
Evaluasi: sudah dilakukan pemantauan Keadaan umum composmentis,
tekanan darah : 130/70 mmhg, nadi : 80x/menit, suhu : 36OC RR:
20X/menit, His : 1kali dalam 10 menit lama 10 detik
2. Melakukan Pemasangan Infus Rl 20 Tetes per menit
Evaluasi: Telah dilakukan pemasangan infus RL 20 Tetes permenit,
tetesan lancar, tangan tempat pemasangan infus tidak kesakitan
3. Melimpahkan Tindakan ke petugas VK/ Ruang melati tentang Tindakan
terminasi kehamilan dengan cara induksi dengan gastule 1/8 tab dan
dilahirkan secara pervaginam dengan tetap memantau kemajuan
persalinan, memantau kesejahteraan ibu dan janin. Hal ini sesuai yaitu
Oligohidramnion pada kehamilan aterm mungkin dilakukan penanganan
aktif dengan cara induksi persalinan.
Evaluasi : sudah dilakukan pelimpahan Tindakan
4. Memberikan Edukasi kepada Keluarga selalu memberikan dukungan
kepada Ibu. Hal ini sesuai dengan Ali (2009), Keluarga sebagai tempat
yang aman dan damai untuk istrahat dan pemulihan serta membantu
penguasaan terhadap emosi. Merupakan dukungan emosional yang
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan pengertian terhadap orang
yang bersangkutan misalnya reward, pujian dan sebagainya.
Evaluasi : sudah dilakukan dukungan emosional dengan memberikan
edukasi kepada ibu dan keluarga
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian melalui anamnesa, pemeriksaan fisik,
diagnosa yang ditegakkan dan dilakukan rencana sesuai kebutuhan, serta
pembahasan kesesuaian serta kesenjangan antara teori dan kenyataan
yang telah diuraikan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa asuhan
kebidanan pada ibu hamil dan bersalin dengan oligohidramnion melalui
pendekatan manajemen kebidanan secara komprehensif dan tepat, secara
umum telah dapat dilakukan.
1. Data subjektif
Pada kasus dapat diperoleh data subjektif pada Ny. W usia 30 tahun.
Merupakan kehamilan yang ke-3, tidak pernah keguguran, HPHT : 15-
10-2022 TP : 22-7-2023. Mengeluh perut kenceng-kenceng tapi masih
jarang dan bayinya belum lahir sampai sekarang
2. Data objektif
Didapatkan bahwa keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
tanda- tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan data bahwa uterus lebih kecil dari usia kehamilan, pada
pemeriksaan Mc. Donald 33 cm, pada palpasi leopold I TFU teraba 3 jari
dibawah PX, teraba bokong. Leopold II teraba punggung sebelah kanan.
Leopold III teraba kepala. Pemeriksaan DJJ : 150 x/menit, teratur. Pada
pemeriksaan genitalia terdapat vulva dan vagina tidak ada varises dan
benjolan, pembukaan portio 1 cm kepala turuh hodgeI. Pada
pemeriksaan USG dan diperoleh hasil gravida 41 minggu, janin tunggal
hidup, presentasi kepala, cairan ketuban sedikit
3. Interpretasi Data yang ada meliputi masalah pada ibu
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif maka dapat
ditegakkan diagnosa yaitu Ny. W usia 30 tahun G3P2A0 hamil 41
minggu dengan Oligohidramnion. Janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala.
4. Masalah potensial pada ibu dengan hidramnion yaitu resiko terjadinya
IUFD
5. Antisipasi atau Tindakan segera
Melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk terminasi kehamilan
dengan cara induksi dan dilahirkan secara pervaginam dengan tetap
memantau kemajuan persalinan, memantau kesejahteraan ibu dan janin.
6. Rencana asuhan kebidanan pada ibu meliputi mengobservasi keadaan
umum, tanda vital, kemajuan persalinan dan kesejahteraan bayi,
melakukan pemasangan infus RL 20 tetes permenit, memberikan gastrul
1/8 tablet, dan menberikan dukungan emosial dengan edukasi kepada
ibu dan keluarga
7. Pelaksanaan asuhan kebidanan mengobservasi keadaan umum, tanda
vital, kemajuan persalinan dan kesejahteraan bayi, melakukan
pemasangan infus RL 20 tetes permenit, memberikan gastrul 1/8 tablet,
dan menberikan dukungan emosial dengan edukasi kepada ibu dan
keluarga
8. Evaluasi asuhan kebidanan pada ibu , sudah dilakukan pemberian infus
RL 20 tetes per menit
9. Dokumentasi yang dilakukan sesuai dengan manajemen kebidanan
varney

B. SARAN
1. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit diharapkan memiliki prosedur tetap mengenai
penatalaksanaan oligohidramnion.
2. Bagi Klien dan keluarga
Klien dan keluarga diharapkan mengerti akan tanda kehamilan yang
mungkin terjadi, serta klien diharapakan untuk mengikuti program
keluarga berencana karena memiliki resiko tinggi jika hamil lagi.
3. Bagi penulis
Penulis mengetahui tindakan dan penanganan yang tepat pada klien
dengan oligohidramnion sehingga tidak terjadi komplikasi berkelanjutan
pada oligohidramnion.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo: 2009.
2. World Health Organization (WHO). Maternal Mortality Rate. 2015.
(www.who.int/en/diakses 20 Maret 2018)
3. Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
4. Dinkes Jawa Barat. Profil kesehatan 2015. Bandung : Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat. (http://www.depkes.go.id diakses 31 Mei 2018)
5. Sastrawinata, S, dkk. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reporoduksi Edisi
2. Jakarta: EGC : 2004.
6. Khumaira, M. Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka : 2004.
7. Oman, S Kathleen dkk. Alih bahasa Andry Hartono. Panduan Belajar
Keperawatan Emergency. Jakarta: EGC : 2012.
8. Prawirohardjo,S.Ilmu kebidanan.Jakarta :Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo : 2009.
9. Manuaba, dkk. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB. Jakarta:
EGC : 2010.
10. Hidayati, R. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika : 2009.
11. Saifuddin, Abdul Bari. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: 2014.
12. Mochtar, Rustam. Sinopsis obstetric. Jakarta: EGC: 2013.
13. Sondakh, Jenny J.S. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Erlangga: 2013.
14. Asrinah, Shinta Siswoyo Putri, dkk. Konsep kebidanan. Yogyakarta: Graha
Ilmu: 2010.
15. Cunningham FG, Gant NF, dkk. Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23.
Jakarta: EGC: 2013.

Anda mungkin juga menyukai