Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Oleh:

Nadya Bianca (1902612036)


Gde Arisetyawan Dharmaputra (1902612097)
Nsurrasimmha Shaastie Naidu (1902612194)

Pembimbing:

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH DENPASAR
2021
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) DOKTER MUDA
DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FK UNUD/ RSUP SANGLAH

Nama/NIM : 1. Nadya Bianca (1902612036)


2. Gde Arisetyawan Dharmaputra (1902612097)
3. Nsurrasimmha Shaastie Naidu (1902612194)

Judul : Kehamilan Ektopik Terganggu


Hari/Tanggal Presentasi : Khamis, 17, Juni 2021

STATUS NAMA TANDA


TANGAN
PEMBIMBIN
G
PENGUJI

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya laporan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya yang berjudul ‘Kehamilan Ektopik
Terganggu’. Laporan ini dibuat dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik
Madya di Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.

Referat ini disusun sebagai salah satu prasyarat dalam mengikuti


Kepaniteraan Klinik Madya (KKM) di Departemen/KSM Obstetrik dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah. Pada
kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan ini, antara lain:

1. Dr. dr. I Wayan Megadhana, Sp.OG (K), selaku Ketua


Departemen/KSM
Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah, Denpasar.

2. Dr.dr.I.G.N. Harry Wijaya Surya, Sp.OG, selaku koordinator


pendidikan
sarjana Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar atas bimbingan secara moral yang diberikan.

3. dr. Endang Sri Widiyanthi, Sp. OG (K) selaku penguji dalam


pembuatan referat ini.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca.

Denpasar, Juni 2021

iii
Tim Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................i
Lembar Persetujuan .........................................................................................…..iii
Kata Pengantar........................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

BAB II LAPORAN KASUS


2.1 Identitas Pasien…...................................................................................... 2
2.2 Anamnesis................................................................................................. 2
2.3 Pemeriksaan fisik...................................................................................... 4
2.4 Pemeriksaan penunjang............................................................................. 5
2.5 Diagnosis …….......................................................................................... 6
2.6 Penatalaksanaan........................................................................................ 6
2.7 Perjalanan Operasi....................………………………………………… 6
2.8 Perkembangan Kesehatan Pasien..........................................................… 9

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Daftar Permasalahan............................................................................…. 13
3.2 Analisis Kebutuhan Pasien...................................................................… 13
3.2.1 Kebutuhan Fisik Biomedis...........................................................… 14
3.2.2 Analisis Biopsikososial...............................................................… 14
3.3 Saran....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 19

v
BAB I
PENDAHULUAN

Kehamilan adalah suatu keadaan terimplantasinya produk konsepsi yang


terletak baik di uterus atau tempat lain di dalam tubuh dimana pada akhirnya dapat
terjadi aborsi atau kelahiran spontan maupun elektif.1 Kehamilan ektopik adalah
suatu kehamilan dimana pertumbuhan dan perkembangan sel telur yang telah
dibuahi tersebut tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri.
Kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah kehamilan ektopik yang mengalami
abortus ataupun ruptur dikarenakan kehamilan sudah melebihi kapasitas ruang
implantasi. Dari pemeriksaan fisik dapat ditemukan riwayat amenorea, perdarahan
pervaginam, dan nyeri perut bawah dimana nyeri ini semakin berat dan dari
pemeriksaan cavum douglass didapatkan menonjol.2
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, 1
dari 250 ibu hamil mengalami kehamilan ektopik, 80% dialami wanita hamil pada
usia 35 tahun ke atas, dan 60% dialami wanita dengan paritas pertama dan kedua.3
Kehamilan ektopik terjadi di sekitar 1-2% total kehamilan, dan 2-5% kehamilan
pada pasien yang menggunakan assisted reproductive technology. Kehamilan
ektopik masih menjadi penyebab 4-10% kematian terkait kehamilan dan
menyebabkan insidensi kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya menjadi
tinggi.4,5
Penyebab pasti dari kehamilan ektopik belum diketahui, tapi dapat terjadi
karena kerusakan pada tuba fallopi. Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan
kehamilan biasa, seperti mual, payudara mengeras, dan menstruasi terhenti.
Gejala-gejala tersebut akan terasa semakin parah seiring waktu dan dapat
menyebabkan banyak komplikasi khususnya perdarahan karena rupturnya tuba
fallopi atau lokasi kehamilan ektopik lainnya dimana perdarahan ini dapat
menyebabkan syok hipovolemik.4
Pengalaman Belajar Lapangan ini terdiri dari laporan kesehatan pasien dan
riwayat persalinan pasien. Selain itu, akan dibahas mengenai faktor-faktor yang
memiliki peranan terhadap kondisi kehamilan serta persalinan pasien. Diharapkan
laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembacanya.

1
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien


Nama : Ni Made Sri Dewi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Buruan, 19 November 1987
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : Sarjana
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Nama Suami : I Gst Bagus Harta Wibawa
Alamat : Br. Dinas Buruan Tengah, Penebel, Tabanan
No. CM : 21024252
Tanggal MRS : 11 Juni 2021

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri Perut Bawah yang hebat

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan membawa surat pengantar dari dokter Sp.OG dengan
Kehamilan Ektopik. Pasien G3P2A0 mengaku hamil 7 minggu. HPHT 23
April 2021. Pasien datang dalam keadaan sadar di IGD Kebidanan RSUP
Sanglah tanggal 11 Juni 2021 pukul 15.50 WITA dengan keluhan nyeri
perut. Nyeri perut dikatakan terus menerus. Pasien mengatakan juga
mengalami adanya pendarahan pervagina sejak 1 hari SMRS. Pasien tidak
menghitung jumlah pendarahannya.

2
Riwayat Menstruasi
Pasien mengalami menarke pada usia 14 tahun. Menstruasi sebelum hamil
dikatakan teratur setiap bulannya dengan siklus 28 hari. Lama menstruasi
dalam 1 siklus adalah 5 sampai 7 hari dengan volume kurang lebih 60cc.
Keluhan saat menstruasi tidak ada. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
dikatakan pada 23 April 2021.

Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah 1 kali dan berencana menikah kembali. Hubungan
pasien dengan Suami pertama berlangsung selama 11 tahun (2008-2019)
dan memiliki 2 orang anak. Saat ini pasien bersama dengan calon suaminya
yang mendampingi pasien.

Riwayat Pemakaian Kontrasepsi


Pasien pernah menggunakan kontrasepsi IUD sejak 2011 sampai 2020.

Riwayat Obstetri
G3P2A0
I. Perempuan, 10 Januari 2009, dibantu dokter, normal, 3150gr
II. Laki-laki, 23 Juni 2011, dibantu dokter, normal 4150gr
III. Hamil saat ini

Riwayat Antenatal Care (ANC)


Pasien sudah melakukan pemeriksaan kehamilannya sebanyak 1 kali di
dokter kandungan

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes
mellitus dan asma disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
maupun makanan serta riwayat kejang. Pasien tidak memilki riwayat
penyakit ginekologi.

3
Riwayat Sosial dan Keluarga
Pasien merupakan pekerja wiraswasta. Setelah bercerai pasien kembali
tinggal bersama keluarganya. Pasien mengaku tidak pernah memiliki
riwayat merokok, konsumsi minuman beralkohol maupun obat – obatan
terlarang.

2.3 Pemeriksaan Fisik (Senin, 15 Juni 2021, pk 10.00 WITA)


Status Present
Keadaan Umum : Baik
GCS : E4V5M6 (Compos Mentis)
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
Respirasi : 18 x/ menit
Suhu Aksila : 36,7oC
Berat Badan : 56kg
Tinggi Badan : 160cm
BMI : kg/m2
VAS : 3/10

Status General
Kepala : Normocephali
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, cowong -/-, isokor
THT : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Cor : S1S2 Tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat

4
Status Obstetri
Mamae :
 Inspeksi : bentuk simetris, puting susu menonjol,
pengeluaran (-), kebersihan cukup
Abdomen :
 Inspeksi : Tampak perut membesar, terdapat luka operasi
 Palpasi :
 Pemeriksaan Leopold
I. - Tidak dapat dievaluasi
II. - Tidak dapat dievaluasi
III. - Tidak dapat dievaluasi
IV. Tidak dapat dievaluasi.
 Tinggi fundus tidak dievaluasi
 His (-)
 Gerak janin (-)
 Auskultasi : Tidak di evaluasi
Pemeriksaan Anogenital
 Vagina Toucher:Pukul

2.4 Pemeriksaan Penunjang

USG TVS (11 Juni 2021)

Darah Lengkap (11 Juni 2021)


 WBC : 6,04 x 103 µl
 Hemoglobin : 12,80 g/dl
 Hematocrit : 38,50 %
 Platelet : 192,00 x 103 µl

Darah Lengkap (12 Juni 2021)


 WBC : 13,13 x 103 µl
 Hemoglobin : 12,70 g/dl

5
 Hematocrit : 37,00 %
 Platelet : 144,00 x 103 µl

2.5 Diagnosis
Diagnosis masuk : G3P2000 7 minggu, Nyeri Akut Abdomen ec
Kehamilan Ektopik Terganggu
Diagnosis akhir : Post Laparotomi, Kornuektomi Sinistra, Partial
Salpingektomi Sinistra 11/6/2021 et causa KET
2.6 Penatalaksanaan
 MRS
 Tindakan Operatif Laparotomi
 Pra operatif
 Konsul TS Anestesi
 Monitoring : keluhan, tanda-tanda vital,
 KIE pasien dan keluarga tentang keadaan pasien, diagnosis dan rencana
penanganan, pengawasan lanjutan, komplikasi dan prognosisnya

2.7 Perjalanan Operasi


Jumat, 11 Juni 2020
Pukul 22.00 WITA
S Pasien datang dengan nyeri perut dengan surat pengantar
dari dokter Sp.OG dengan KET
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Status present :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- Suhu aksila : 36oC
- Skor nyeri : VAS 3/10
Status General :
Kepala : mata anemis (-/-), cowong (-/-)
Thoraks

6
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

A G3P2000 7 minggu, Nyeri Akut Abdomen ec Kehamilan


Ektopik Terganggu
P Laparotomi
Pukul 21.45 WITA(Anestesi)
S Evaluasi praanestesi, nyeri perut (+)
O BB : 56 kg
TB : 160 cm
SSP : CM
Respirasi : RR 16x/menit, vesikuler, SpO2 99%
Kardiovaskular :
- Nadi : 74x/menit
- Tekanan Darah : 117/66 mmhg
- S1S2 tunggal reguler tanpa murmur
Gastrointestinal : distensi tidak ada
Urogenital : spontan
Muskuloskeletal : normal
A Pasien saat ini dengan status fisik ASA I
P Pada prinsipnya Anestesi siap mefasilitasi tindakan
dengan risiko
Pukul 22.00 WITA (Laporan Operasi)
Pasien dilakukan anestesi RA-BSA pada pukul 22.00 WITA
dan di operasi pukul 22.15 WITA
-RA BSA
-Septik antiseptik lapangan operasi denga etadin dan alohol.
Dilakukan persempitan dengan duk steril
-Insisi Midline infraumbilikal, perdalam sampai menembus
peritoneum
-Evaluasi organ genitalia interna, tampak hemoperitoneum
(positif), tampak Ruptur Cornual Pregnancy sinistra, ovarium
sinistra normal, adenosa dekstra normal. Diputuskan dilakukan
fornuektomi sinistra dan partial salpingektomi sinistra
-Evaluasi Pendarahan Aktif (tidak ada), selanjutnya dilakukan

7
cuci cavum abdomen
-Tutup luka dinding abdomen lapis demi lapis sampai kulit pasien
-tutup luka operasi dengan sufratule, kasar steril dan hipafiks
- Operasi Selesai
A Kehamilan Ektopik Terganggu
P Planning diagnosis:
- cek DL 6 jam post operasi
Tatalaksana:
- IVFD RL 500 CC 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1 gram tiap 12 jam IV
- Analgetikasesuai TS Anestesi
- Puasa 6 Jam post operasi
- Mobilisasi dini bertahap
Monitoring:
- Keluhan, tanda vital, perdarahan,
KIE

2.8 PERKEMBANGAN KESEHATAN IBU (BELUM)


Jumat, 11 Juni 2021
22.15 WITA
S Telah dilakukan laparotomi, Kornuektomi Sinistri (+),
Partial Salpingektomi Sinistra.
Nyeri pasca luka operasi (+) minimal
O Status present:
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 80x/mnt
- RR: 18x/mnt
- Suhu: 36,50C
- Ekstremitas: hangat
Status General:
Kepala : mata anemis (-/-)
Thoraks
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

8
Status Ginekologi
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+)
Luka Operasi Terawat (+)
Vg : Pendarahan (-), Dc (+)

A Ruptur Cornual Pregnancy Sinistra Post Kornuektomy


+ Partial Salpingektomy Sinistra Hari ke-0
P Perawatan Post Operasi.
- cek DL 6 jam post operasi
Tatalaksana:
- IVFD RL 500 CC 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1 gram tiap 12 jam IV
- Analgetikasesuai TS Anestesi
- Puasa 6 jam post operasi
- Mobilisasi dini bertahap
- 12 jam post op
Monitoring:
- Keluhan, tanda vital, perdarahan
- KIE

Sabtu, 12 Juni 2021


Pukul 06.30 WITA
S Nyeri pasca luka operasi (+) minimal, makan minum
(+) sedikit, mobilisasi miring kanan miring, BAB (-),
BAK (+) spontan, flatus (-)
O Status present:
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 85x/mnt
- RR: 20x/mnt
- Suhu: 36,80C
- Ekstremitas: hangat
Status General:
Kepala : mata anemis (-/-)

9
Thoraks
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+)
Luka Operasi Terawat (+)
Vg : Pendarahan (-), Dc (+)

A Ruptur Cornual Pregnancy Sinistra Post Kornuektomy


+ Partial Salpingektomy Sinistra Hari ke-1
P - Perawatan Post Operatif
Tatalaksana :
- IVFD RL 500 CC 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1 gram tiap 12 jam IV
- Analgetikasesuai TS Anestesi
- Mobilisasi dini bertahap
- Diet bubur biasa
Monitoring:
- Keluhan, tanda vital, perdarahan
- KIE

Minggu, 13 Juni 2021


Pukul 07.15 WITA
S Nyeri luka post operasi (+) minimal, mobilisasi (+)
flatus (+) BAK (+) spontan, makan minum (+) sedikit
O Status present:
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 80x/mnt
- RR: 22x/mnt
- Suhu: 36,70C
- Ekstremitas: hangat
Status General:
Kepala : mata anemis (-/-)

10
Thoraks
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+)
Luka Operasi Terawat (+)
Vg : Pendarahan (-),
Kontraksi (+)
Luka pasca operasi terawat dengan baik
Vagina : lokia (+), perdarahan (-)
A Ruptur Cornual Pregnancy Sinistra Post Kornuektomy
+ Partial Salpingektomy Sinistra Hari ke-2
P - Usul Poliklinis Kontrol (16/6/2021)
Tatalaksana
- Aff Flatus
- Cefixime 200 mg tiap 12 jam PO
- Paracetamol 1000 mg tiap 8 jam PO
- Omeprazole Cap 20 mg tiap 12 jam PO
- Boleh Pulang (14/6/2021)

Senin, 14 Juni 2021


Pukul 08.15 WITA
S Sudah BAB (+)
O Status present:
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi: 80x/mnt
- RR: 22x/mnt
- Suhu: 36,70C
- Ekstremitas: hangat
Status General:
Kepala : mata anemis (-/-)
Thoraks

11
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+)
Luka Operasi Terawat (+)
Vg : Pendarahan (-)

A Post Salpingektomy Sinistra Hari ke-3 atas Indikasi


Kehamilan Ektopik Terganggu
P - Boleh Pulang
Tatalaksana
- Pulang, Konsul tanggal 18/6/2021 ke dokter
Sp.OG
- Terapi Oral dilanjutkan
- Konseling terkait luka operasi dan diet bubur

BAB III
HASIL KUNJUNGAN

12
3.1 Daftar Permasalahan
Kunjungan dilakukan ke ruang rawat pasien di ruang rawat inap obstetri
RSUP Sanglah, Denpasar pada hari Senin, 15 Juni 2021 pukul 10.00 WITA.
Saat kami wawancarai, pasien mengatakan masih sedikit nyeri pada luka
jahitan operasi pada perut pasien namun dikatakan nyeri tersebut sudah
sangat jarang terjadi, keluhan buang air besar maupun buang air kecil
disangkal. Buang angin pasien dikatakan normal. Nafsu makan pasien baik.
Pasien sudah mampu melakukan aktivitas ringan seperti berdiri dan berjalan
dekat seperti berjalan ke kamar mandi.

3.2 Analisis Kebutuhan Pasien


3.2.1 Kebutuhan Fisik Biomedis
Kecukupan Gizi
Keadaan gizi pasien dapat dikatakan cukup baik. Menurut pengakuan pasien,
dalam sehari pasien biasa makan 3 kali sehari dengan menu berupa nasi
dengan lauk daging, tempe atau tahu. Pasien juga rutin mengonsumsi sayur
dan buah-buahan. Pasien mengaku pola makan setelah dilakukan operasi
tetap baik, seperti halnya sebelum ataupun selama kehamilan dimana pasien
tidak mengalami penurunan nafsu makan.

Akses Pelayanan Kesehatan


Akses kesehatan pasien terbilang cukup mudah, yakni fasilitas kesehatan
terdekat berjarak hanya sekitar 1 km, namun pasien tidak pernah
memeriksakan kesehatannya pada puskesmas dekat rumahnya. Saat
mengetahui kehamilannya dari tes urin, pasien segera memeriksakan
kandungannya ke dokter spesialis kandungan dimana disini pasien diketahui
memiliki kehamilan ektopik dan akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah.

Lingkungan

13
Pasien tinggal bersama orang tua-nya di sebuah rumah dengan luas sekitar
9x9 m2. Rumah tersebut merupakan rumah orang tua dari pasien, karena
pasien telah bercerai dengan suaminya. Bangunan rumah pasien seperti
layaknya bangunan rumah Bali pada umumnya. Rumah pasien terdiri dari
tiga buah kamar, satu dapur, dan satu buah kamar mandi. Ventilasi dan
penerangan, serta pengairan rumah pasien dikatakan baik dengan sumber air
PDAM. Tempat tinggal pasien berada di kawasan yang cukup padat
penduduk, dimana banyak rumah lain disekitarnya.

Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang


Pasien tinggal bersama orang tuanya di Tabanan, pasien mengatakan
mendapatkan dukungan fisik dan emosional yang cukup dari kedua orang tua
pasien serta dari calon suami pasien, sehingga pasien tidak pernah mengalami
stress atau masalah emosional lainnya selama kehamilan maupun saat pasien
mengetahui mengenai kehamilan ektopiknya.

3.2.2 Analisis Biopsikososial


Lingkungan Biologis
Pasien seorang wanita berusia 33 tahun dan kehamilan saat ini merupakan
kehamilan ketiga pasien. Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
memiliki kelainan saat kehamilan dimana anak pertama dan kedua pasien
lahir secara pervaginam dan aterm tanpa komplikasi apapun. Pasien mengaku
sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Faktor keturunan juga
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Gizi
Gizi pasien tergolong baik. Pasien makan tiga kali sehari. Saat hamil, pasien
mengaku tidak mengalami perubahan pola dan nafsu makan, mual dan
muntah tidak pernah dirasakan oleh pasien, setelah dilakukan operasi pada
pasien, pola serta nafsu makan pasien juga dikatakan cukup baik.

Akses Pelayanan Kesehatan

14
Akses kesehatan pasien terbilang mudah dari segi jarak maupun segi biaya.
Selama kehamilan pasien hanya pernah satu kali melakukan pemeriksaan ke
dokter spesialis kandungan pada saat usia kehamilan pasien 7 minggu dan
saat itulah diketahui kondisi kehamilan ektopik pasien dan pasien langsung
dirujuk ke RSPU Sanglah, Denpasar. Untuk biaya pengobatan pasien
ditanggung oleh pasien sendiri.
Faktor Psikososial
Pasien adalah seorang pekerja swasta yang sudah memiliki 2 anak dari
pernikahan sebelumnya. Pasien bercerai dengan suami pertama pasien pada
tahun 2019 dan kehamilan ketiga saat ini merupakan anak pasien dengan
calon suami kedua pasien. Saat ini pasien masih tinggal bersama dengan
kedua orang tuanya setelah berpisah dengan suami pertama pasien. Pasien
mengatakan selama kehamilan dan saat mengetahui kondisi kehamilan
ektopik pasien, maupun setelah dilalakukan operasi pada pasien, pasien tidak
merasa stress maupun kesepian karena pasien mendapatkan dukungan yang
cukup dari kedua orang tua pasien serta calon suami pasien.

3.3 Saran

1. Menyampaikan kepada pasien mengenai kehamilan ektopik yang


dimilikinya yang terdiri dari pengertian, penyebab, tindakan apa saja
yang akan atau sudah dilakukan kepada pasien serta tujuan dari tindakan
tersebut, dan komplikasi apa saja yang bisa terjadi.
2. Menjaga asupan makanan pasien yaitu tinggi protein, zat besi, kalsium
dan menyarankan pasien untuk mengonsumsi cukup cairan dengan
tujuan untuk membantu mempercepat proses pemulihan pasien.
3. Sebaiknya tidak melakukan hubungan intim terlebih dahulu sampai 4-6
minggu setelah operasi dengan tujuan untuk memulihkan dahulu kondisi
organ intim pasien.
4. Istrahat yang cukup minimal 8 jam sehari untuk memulihkan kondisi.
5. Merawat bekas luka jahitan dengan selalu menjaga kebersihan luka dan
menjaganya agar tetap kering sehingga tidak mudah menimbulkan

15
infeksi pada bekas luka. Meminta pasien untuk segera datang ke faskes
terdekat jika terdapat tanda-tanda infeksi pada bekas luka jahitan pasien
seperti demam, kemerahan, atau keluarnya nanah dari bekas jahitan,
maupun tanda atau gejala lainnya yang terasa aneh oleh pasien.
6. Mengingatkan pasien untuk tidak lupa mengonsumsi obat-obatan yang
diberikan oleh dokter serta untuk datang kontrol sesuai jadwal yang
sudah diberikan.
7. Menyarankan pasien agar tidak stress dan selalu berpikiran positif.
Hindari rasa cemas dan gelisah yang berlebihan. Apabila ada hal-hal
yang terasa kurang dipahami dapat ditanyakan kepada orang sekitar atau
berkonsultasi dengan dokter atau bidan.
8. Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk memperhatikan
kebersihan lingkungan rumah, pencahayaan dan ventilasi yang baik,
sanitasi, dan higinitas makanan yang dikonsumsi, karena faktor
lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya infeksi.
9. Menyarankan kepada ibu agar untuk sementara tidak melakukan
aktivitas berat terlebih dahulu dan meminta keluarga untuk ikut
membantu pasien dalam melakukan aktivitas tersebut jika dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

16
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Kehamilan, Persalinan dan
Nifas Normal. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta. 2014.

2. Dewi TP dan Risilwa M. Kehamilan Ektopik Terganggu: Sebuah


Tinjauan Kasus. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2017:17(1)

3. World Health Organization. Maternal Mortality. WHO [Internet]. 2015.


Available from: www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en

4. Jacob L, Kalder M, Kostev K. Risk factors for ectopic pregnancy in


Germany: a retrospective study of 100,197 patients. German Medical
Science. 2017;15

5. Marion L dan Meeks G. Ectopic pregnancy: History, incidence,


epidemiology, and risk factors. Clinical Obstetrics & Gynecology.
2012;55(2):376-386.

1. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong C, Dashe J, Hoffman B, et al.


Cesarean delivery and peripartum hysterectomy. In: William’s Obstetrics.
24th ed. New York: Mc Graw HIl; 2011. p. 587–607. 
2. Louis HS. Cesarean Delivery. Medscape. 2017. Diakses dari:
https://emedicine.medscape.com/article/263424-overview

17
18

Anda mungkin juga menyukai