Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALINLETAK SUNGSANG


DENGAN SC PADA Ny.J UMUR 41 TAHUN G2P1A0 UK 39 MINGGU
DI PUSKESMAS BAAMANG 1 SAMPIT

Oleh :

ONE JULIANA SETIAWAN

NIM. 202108032

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2021
PERSETUJUAN

Laporan praktik dengan judu l“ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

LETAK SUNGSANG DENGAN SC PADA Ny.J UMUR 41 TAHUN G2P1A0

UK 39 MINGGU” di Puskesmas Baamang I Sampit telah disetujui oleh

pembimbing.

Hari/tanggal : Maret 2021

Sampit, Maret 2021


Mahasiswa

Mengetahui,
One juliana setiawan
Dosen Pembimbing
Pembimbing Lahan

Nunik Ike Yunia Sari SST.,M.MPH Syaripahnoor S.Tr.Keb

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan “ Asuhan Kebidanan

Pada Ibu Bersalin Letak Sungsang Dengan SC Pada Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0

UK 39 Minggu Di Puskesmas Baamang I Sampit.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan menyusun laporan ini tidak lepas dari

bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk itu

penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.

Hal ini karena keterbatasan pengetahuann dan kemampuan yang penulis miliki.

Untuk itu kritik dan saran yang bermanfaat guna perbaikan dan kesempurnaan

makalah ini sangat penulis harapkan.

Sampit, Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.........................................................................................1
1.2 RumusanMasalah....................................................................................3
1.3Tujuan.......................................................................................................3
1.4Manfaat.....................................................................................................4
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA
2.1 Kajian darisumberpustaka........................................................................
2.2 Kajian darijurnalpenelitian.......................................................................
BAB 3 TinjauanKasus
3.1 Data subjektif...........................................................................................
3.2 Data Objektif............................................................................................
3.3 Analisa .....................................................................................................
3.5 Implementasi............................................................................................
3.6 Evaluasi....................................................................................................
BAB 4 Pembahasan
4.1 Pembahasan..............................................................................................
BAB 5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan...............................................................................................
5.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin,

plasenta dan ketuban) dari dalam rahim lewat jalan lahir atau dengan jalan lain

(Reeder, 2012). Persalinan merupakan pengalaman hidup yang dapat menimbulkan

potensi positif dan negative bagi psikologis ibu (Bryanton, dkk, 2018). Pengalaman

persalinan pada ibu primipara akan mempengaruhi persepsi, respon, kebutuhan dan

dukungan dalam menghadapi persalinan (Nurlaela, 2018).

Persalinan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pervaginam dan pelahiran

sectio caesarea. Persalinan pervaginam adalah keluarnya hasil konsepsi melewati

jalan lahir yang dapat dilakukan tanpa bantuan alat (persalinan spontan) dan

dengan bantuan alat (obstetric koperatif). Pelahiran section caesarea adalah

persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan

dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh dan berat janin diatas 500

gram yang sering disebut dengan sectioca sarea (SC) (Mitayani, 2011; Green,

2012).

Sectio caesarea merupakan tindakan yang beresiko, dampak yang

ditimbulkan antara lain, berupa pendarahan, infeksi, anesthesia, emboli paru-paru,

kegagalan ginjal akibat hipotensi yang lama. Pasien yang menjalani persalinan

dengan metode SC biasanya merasakan berbagai ketidak nyamanan. Ketidak

nyamanan seperti, rasa nyeri dari insisi abdominal dan efek samping dari anestesi.
Proses persalinan yang dialami oleh ibu dengan SC juga akan berpengaruh pada

respon fisilogis setelah melahirkan (Reeder, 2011).

Kelahiran melalui SC dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan

psikologis terutama pada pengalaman SC yang tidak direncanakan (emergensi)

(Green, 2012). Berdasarkan kondisi pasien, tindakan SC dibedakan menjadi dua

yaitu, SC terencana (elektif) dan SC darurat (emergensi). SC terencana (elektif)

merupakan tindakan operasi yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.

Kondisi ini dilakukan jika ada masalah kesehatan pada ibu atau ibu menderita suatu

penyakit, sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, misalnya

janin presentasi bokong, plasenta previa, masalah kesehatan ibu dan janin.

Sedangkan SC darurat (emergensi) dilakukan ketika proses persalinan normal

sedang berlangsung, namun karena suatu keadaan kegawatan, misalnya induksi

yang gagal, prolaps tali pusat, pendarahan, maka SC harus segera dilakukan

(Oxorn& Forte, 2010).

Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya

letak sungsang  berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang

terjadi pada 25% dari  persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28 minggu

terjadi pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi pada

1-3% persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka di dapatkan suatu perumusan

masalah yaitu “ Bagaimana Penerapan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Letak

Sungsang Dengan SC Pada Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 39

Minggu di Puskesmas Baamang I Sampit Dengan Pendokumentasian SOAP”

1.3 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Letak Sungsang Dengan SC Pada Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0 Usia

Kehamilan 39 Minggu secara komprehensif.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Melakukan Pengkajian Data Subjektif Pada Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0

Usia Kehamilan 39 Minggu

b. Melakukan Pengkajian Data Objektif Pada Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0

Usia Kehamilan 39 Minggu

c.Melakukan Analisa Pada Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan

39 Minggu

d. Melakukan Penatalaksanaan Ny.J Umur 41 Tahun G2P1A0 Usia

Kehamilan 39 Minggu.
1.4 MANFAAT

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai metode penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan

tugasnya dalam menyusun laporan, membimbing dan mendidik mahasiswa

agar lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan serta sebagai

tambahan bahan referensi di perpustakaan tentang asuhan kebidanan.

1.4.2 BagiIbu dan Keluarga

Ibu dan Keluarga mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan secara

komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan mulai dari

kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan Keluarga Berencana.

1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan

Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah

ada serta mutu pelayanan kesehatan berupa penyuluh kesehatan khususnya

dalam upaya deteksi dini kehamilan.

1.4.3 Bagi Lahan Praktek

Menambah pengetahuan dan referensi tentang pemberian asuhan

kebidanan secara continuity of care pada kehamilan, persalinan, nifas,

neonatus, dan keluarga berencana secara berkesinambungan dengan

pendekatan manejemen kebidanan.


BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1TeoriMedis

A. Pengertian Persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa social yang ibu dan keluarga

menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah

melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan

untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga

memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin (Saifuddin,2010).

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.Persalinan adalah suatu

proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar,

dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar,2011)

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan yang cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu

maupun janin (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2011).

B. Letak Sungsang

1. Pengertian
Letak sungsang merupakan letak janin yang memanjang dengan bokong

sebagai bagian terendah (persentasi bokong). Persalinan sungsang adalah

persalinan untuk melahirkan janin yang membujur dalam uterus dengan

bokong atau kaki pada bagian bawah dimana bokong atau kaki akan

dilahirkan terlebih dahulu dari pada anggota badan lainnya.

Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian

terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. (Prawirohardjo, 2013)

Persalinan letak sungsang adalah persalinan yang terjadi pada letak

bokong yang lahir terlebih dahulu dari pada yang bagian-bagian lainnya.

Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahirter lebih

dahulu, sedangkan persalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan

bagian terbesar bayiakan lahir terkhir.

2. Diagnosis

Pergerakan anak teraba oleh ibu di perut bagian bawah,dibawah pusat,

dan ibu sering merasa adanaya benda keras (kepala) mendesak tulang iga.

Pada pemeriksaan secara palpasi, akan teraba bagian keras, bundar, dan

melenting pada fundus uteri, sedangkan pada bagian atas dari simpi sisakan

teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.(Sondakh,2013)

Pada punggung anak setinggi pusat akan terdengar bunyi jantung anak

jika pembukaan sudah besar, maka dapat teraba tiga tonjolan tulang pada

pemeriksaan dalam. Tiga tonjolan tulang tersebut adalah kedua tuber os

sisischii dan ujung ost sacrum. Selain itu, diantara tiga tonjolan tulang

tersebut dapat diraba dan anus dan genetalia anak..


Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pada pemeriksaan

luar, di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat,

yakni kepala, dan kepala teraba di fundus uteri. Kadang-kadang bokong

janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi

bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala. Seringkali wanita tersebut

menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain dari pada kehamilannya yang

terdahulu, karena terasa penuh di bagian atas dan gerakan terasa lebih

banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan

setinggi atau sedikit lebih tinggi dari pada umbilikus. (Sondakh,2013).

Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat

dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau

banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan

dalam. Apabila masih ada keragu-raguan, harus dipertimbangkan untuk

melakukan pemeriksaan ultrasonografik atau M.R.I. ( Magnetic Resonance

Imaging). Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong

yang ditandai dengan adanya sakrum, kedua tuber os sisiskii, dan anus. Bila

dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan.

Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari

yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih

sama dengan panjang telapak tangan. Pada persalinan lama, bokong janin

mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit membedakan wajah dan

bokong. Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan bokong dengan muka

karena jari yang akan dimasukkan kedalam anus mengalami rintangan otot,
sedangkan jari yang dimasukkan kedalam mulut akan meraba tulang rahang

dan alveola tanpa ada hambatan. Pada presentasi bokong kaki sempurna,

kedua kaki dapat diraba disamping bokong, sedangkan pada presentasi

bokong kaki tidak sempurna, hanya teraba satu kaki di samping bokong.

(Ningrum,2012).

3. Bentuk-bentuk Letak Sungsang

Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditetukan beberapa

bentuk letak sungsang sebagai berikut:

a. Letak bokong murni

 Teraba bokong

 Kedua kaki menjungkit keatas sampai kepala bayi

 Kedua kaki bertindak sebagai spalk

b. Letak bokong kaki sempurna

 Teraba bokong

 Kedua kaki berada di samping bokong

c. Letak bokong tak sempurna

 Teraba bokong

 Di samping bokong teraba satu kaki

d. Letak kaki

 Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut

 Dapat dibedakan: letak kaki, bila kaki terendah; letak lutut bila lutut

terendah.
 Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan dengan

melakukan pemeriksaan dalam, pemeriksaan poto abdomen , dan

pemeriksaan ultra sonografi.

3. Penyebab Letak Sungsang

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari:

a. Sudut ibu

b. Keadaan rahim

 Rahim arkuatus

 Septum pada rahim

 Uterus dupleks

 Mioma bersama kehamilan

c. Keadaan plasenta

 Plasenta leta krendah

 Plasenta previa

d. Keadaan jalan lahir

 Kesempitan panggul

 Deformitastulangpanggul

 Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran

keposisi kepala.

e. Sudut janin

Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang:

 Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

 Hidro sefalus atau anensefalus


 Kehamilan kembar

 Hidramnion atau oligohidromnion

 Prematuritas.

Dalam keadaan normal, bokong mencari tempat yang lebih luas sehingga

terdapat kedudukan letak kepala. Di samping itu kepala janin merupakan bagian

terbesar dan keras serta paling berat. Melalui hokum gaya berat. Melalui hukum

gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas panggul. Dengan

gerakan kaki janin, keteganagn ligamentum rotundum dan kontraksi Braxton

hicks, kepala janin berang surangsur masuk kepintu atas panggul.

Penyebab letak sungsang adalah sebagai berikut:

a. Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, jumlah air

ketuban masih banyak, dan ukuran kepala anak relative besar.

b. Hidramnion sehingga anak mudah bergerak.

c. Plasenta previa karena menghalang itu turunya kedalam pintu atas panggul.

d. Bentuk rahim yang abnormal, seperti uterus bikornis.

e. Panggul sempit.

f. Kelainan bentuk kepala, yaitu hidrosefalus dan anensefalus karena kepala

urang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.

4. Konsep Penatalaksanaan Letak Sungsang

Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena

dapat menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan

kematian bayi. Menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambi ltindakan.

a. Saat kehamilan melakukan versi luar


b. Persalinan diselsaikan dengan:

1) Pertolongan persalinan pervaginam.

a) Pertolongan fisiologis secara brach

b) Ekstraksi parsial

 Secara klasik

 Secara Mueller

 Secara loevset

c) Persalinan kepala

 Secara manurriceauveit smellie

 Mempergunakan ekstraksi forsep

d) Ekstraksi bokong totalis

 Ekstarksi bokong

 Ekstraksi kaki.

2) Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea

Prosedur persalinan sungsang perabdominan:Beberapa kriteria yang

dipakai pegangan bahwa letak sungsang harus  perabdominam adalah :

 Primi gravida tua

 Nilai social tinggi

 Riwayat persalinan yang buruk

 Janin besar, lebih dari 3,5-4 kg

 Dicurigai kesempitan panggul

 Prematurita

 Usia> 35 tahun
2.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Jurnal Ilmiah

1. Gambaran Indikasi Ibu Bersalin Dengan Tindakan Seksio Caesarea Estu

Rinukti, Sujiyatini, Nur Djanah Tahun 2011.

Persalinan Seksio Caesarea (SC) memiliki berbagai manfaat, tetapi juga

meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dan kematian. Jumlah persalinan SC di

RS Panti Rapih terjadi peningkatan mulai tahun 2009 sampai tahun 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikasi ibu bersalin dengan tindakan

seksio caesarea di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2011. Jenis

penelitian deskriptif dengan rancangan survei. Sampel adalah seluruh ibu bersalin

dengan tindakan SC yang tercatat dalam rekam medik di RS Panti Rapih tahun

2011 sebanyak 593. Instrumen penelitian menggunakan format pengumpul data,

dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu

bersalin dengan tindakan SC di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2011

adalah mayoritas umur reproduksi sehat (84,0%) dan paritas berisiko (59,9%).

Mayoritas indikasi SC berdasarkan faktor ibu adalah APS (45,3%), sedangkan

berdasarkanfaktorjaninadalahletaksungsang (32,9%). Simpulan indikasi SC di

Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2011 berdasarkan factor ibu paling banyak atas

permintaan sendiri dan berdasar faktor janin letak sungsang.


2. Gambaran Persalinan Letak Sungsang Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado Bonatua A. Putra Eddy Suparman Hermie M. M. Tendean Tahun

2016

Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam

rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah. Penyebab terjadinya letak

sungsang tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa factor risiko antara lain:

kelainan uterus, gemeli, janin mudah bergerak (pada multipara, hidramnion,

prematur), dan fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada

(pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali). Penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan gambaran persalinan letak sungsang. Jenis penelitian ialah

retrospektif deskriptif melalui rekam medik di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado periode Januari – Desember 2014. Hasil penelitian mendapatkan 152

kasus persalinan letak sungsang yaitu sebesar 2,2% dari total 3347 persalinan.

Persentase tertinggi ditemukan pada ibu multipara (64,5%); usiaibu>35 tahun

(28,9%); usia kehamilan 37-40 minggu (78,3%); complete breech (66,4%);

persalinan perabdominal (78,3%). Berat badan lahir bayi letak sungsang terbanyak

pada rentang 2500-3500 g (65,1%) dengan nilai apgar terbanyak pada nilai 4-6

(61,2%).
BAB 3

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN LETAK SUNGSANG
DENGAN SC PADA Ny.J UMUR 41 TAHUN G2P1A0 UK 39 MINGGU DI
PUSKESMAS BAAMANG I SAMPIT

Nama Istri :Ny.J Nama Suami : Tn.R


Umur : 41 Th .Umur : 45 Th
Alamat : Tangkilan Lor Alamat : Tangkilan Lor
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Swasta

ANAMNESA

Tanggal : 3-03-2021

oleh : Bidan

1. Pasiendatang : Hari :SelasaTanggal: 3-03-2021 jam : 15.00 WIB

2. Gravida : 2

3. Haidterakhir :2-6-2021
TafsiranPersalinan :10-3-2021

4. Perkawinan: 1 kali, dengan suami sekarang :17 th, umur pertama kali kawin 26 th

5. Riwayat persalinan yang lalu normal spontan pervaginam

6. Mulai sakit , tanggal, 3-3-2021 jam,10.00 WIB

7. Pengeluaran pervaginam :Tidak ada

STATUS PRESENT :

Keadaan umum :Baik kesadaran : Composmentis TB:160 cm BB : 60 kg

Tensi: 120/80 mmhg nadi :84 x/m suhu : 360C pernafasan :20 x/m

Anggota gerak: Normal oedema :Tidak varises : Tidak

Tinggi FU : 31cm, 3 jari dibawah px . His:1 kali dalam 10 menit lamanya 15detik

PALPASI :

LEOPOLD I : Bagian yang ada di fundus teraba bulat dan keras(kepala)

LEOPOLD II : Punggung kanan, teraba keras memanjang seperti papan

LEOPOLD III : Teraba bulat, lunak dan tidak melenting keras (bokong)

LEOPOLD IV : Belum masuk PAP

TFU (Mc. D) : 3 jari dibawah px (31 cm)

TBJ : (33-11) x 155 = 3.410 gram

AUSKULTASI:

DJJ : Frekuensi 144 x/ menit, teratur ( Ya/tidak ) ,kuat ( Ya/tidak)

PERKUSI :

Reflek Patela : kanan +, Kiri +


Perut :tidak kembung

KALA 1 ( kala pembukaan)

Tgl. : 3-03-2021 jam :17.00 WIB

Hasil VT : Pembukaan 2

DIAGNOSA
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny.J Umur 41Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 39

Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin Inpartu Kala I Fase Laten Letak Sungsang

Dengan SC

PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam keadaan

normal dan letak janin sungsang

2. Mengobservasi tanda-tanda vital, denyut jantung janin (DJJ) dan his

3. Menganjurkan ibu untuk puasa tidak makan dan minum karena persiapan operasi

Caesar selama 6 jam

4. Mengajarkan teknikrelaksasi dan pengaturan napas pada saat kontraksi, ibu menarik

napas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama timbul kontraksi

5. Memberikan motivasi kepada ibu bahwa proses operasi akan berjalan lancar, dan

berdoa menurut kepercayaannya.

6. Memberitahu ibu dan keluarga persiapan operasi sehingga harus di rujuk ke rumah

sakit terdekat
7. Mengkonsultasikan dengan rumah sakit terdekat mengenai keadaan ibu

8. Mempersiapkan surat rujukan dan mempersiapkan ibu dan keluarga.

9. Menganjurkan kepada keluarga untuk senantiasa berdoa untuk kelancaran

operasinya dan untuk kesehatan ibu dan bayinya nanti

EVALUASI :

Subjektif

1. Ibu mengatakan cemas dan takut dioperasi

2. Ibu mengatakan siap untuk melakukan operasi cesar

Objektif

1. TTV dalam batas normal

2. Persiapan rujukan ke rumah sakit terdekat

3. Persiapan untuk operasi cesar sudah dilakukan

4. Persiapan masuk ruang operasi

Assesment

Persiapan operasi cesar

Planning

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaanya

2. TTV dalam batas normal


3. Ibu sedang puasa untuk persiapan operasi

4. Ibu bersedia melakukanya

5. Ibu merasa cemas dan takut

6. Memberitahu ibu dan keluarga untuk persiapan rujukan kerumah sakit

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam

rahim dengan kepala berada di fundus dan bokong di bawah. Persalinan pada bayi

dengan presentasi sungsang dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,

kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah

atau di bagian pintu atas panggul. Pada letak sungsang berturut-turut lahir bagian-

bagian yang makin lama makin besar,dimulai dari lahirnya bokong, bahu

kemudian kepala.

Pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi,

sedangkan pada kehamilan cukup bulan, sebagian besar janin ditemukan dalam

Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim

dengan kepala berada di fundus dan bokong di bawah. Persalinan pada bayi

dengan presentasi sungsang dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,
kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah

atau di bagian pintu atas panggul.

Pada letak sungsang berturut-turut lahir bagian-bagian yang makin lama

makin besar,dimulai dari lahirnya bokong, bahu kemudian kepala. Pada kehamilan

belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada

kehamilan cukup bulan, sebagian besar janin ditemukan dalam

1. Data Subjektif

Berdasarkan dari data subjektif didapatkan keluhanNy.J berdasarkan hasil

USG janin dalam kandungannya berada di posisi sungsang, dan usia Ny.J jua

memasuki risiko tinggi sehingga demi keselamatan ibu dan bayi sehingga di

lakukan operasi cesar.

Persalinan SC dilakukan untuk mencegah komplikasi yang menyebabkan

kematian pada ibu maupun janin , menyatakan bahwa ibu yang melahirkan

pertama kali, berusia 35 tahun atau wanita usia 40 tahun keatas memiliki penyakit

yang beresiko

lbu yang mengandung bayi dengan letak sungsang memiliki risiko terhadap

kematian ibu dan janin. Apabila dipaksakan untuk lahir secara pervaginam dapat

berisiko terhadap menurunnya kecerdasan bayi. Persalinan pada bayi dengan letak

sungsang juga berisiko terhadap terjadinya komplikasi pada ibu seperti

perdarahan, trauma persalinan, dan infeksi serta komplikasi pada bayi seperti

asfiksia yang menyebabkan kematian bayi.

Mengingat besarnya risiko persalinan pervaginam pada bayi dengan letak

sungsang maka persalinan dengan tindakan seksiocaesarea baik dilakukan. Hal ini
sesuai denganteori yang dikemukakan peneliti, yang menyebutkan bahwa salah

satu indikasi dilakukannya persalinan dengan tindakan seksiocaesarea adalah letak

sungsang

2. Data Objektif

Menurut teori data yang diperoleh melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan data tersebut

meliputi :Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Sistemis, Pemeriksaan Penunjang.

Pada langkah ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari

pemeriksaan yang dilakukan langsung kepada pasien dan semua sumber yang

berkaitan dengan kondisi klien. Dalam prakteknya pengkajian sudah dilakukan

sesuai dengan teori, meliputi pengkajian data objektif, sehingga dalam melakukan

pengkajian data objektif sudah dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan tidak

ada kesenjangan antara teori dan praktik.

3. Analisa

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benaratas data-data yang telah

dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga

ditemukan masalah atau diagnose spesifik. Dilahan prektek interpretasi data sudah

dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan tidak ada kesenjangan antara teori

dengan praktek.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny.J Umur 41Tahun G2P1A0 Usia

Kehamilan 39 Minggu Janin Tunggal Hidup Intra uterin Inpartu Kala I Fase Laten Letak

Sungsang Dengan SC di Puskesmas Baamang I Sampit

4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang diberikan yaitu tentang memberitahu mengenai hasil

pemeriksaan tanda-tanda vital dalam keadaan normal dan letak janin sungsang

mengobservasi tanda-tanda vital, denyut jantung janin (DJJ) dan his menganjurkan

ibu untuk puasa tidak makan dan minum karena persiapan operasi Caesar

mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan napas pada saat kontraksi, ibu

menarik napas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama timbul

kontraksi memberikan motivasi kepada ibu bahwa proses operasi akan berjalan

lancar, dan berdoa menurut kepercayaannya. Memberitahu ibu dan keluarga

persiapan operasi melakukan pemasangan infus, pasang dawercateter, baju

operasi, menganjurkan kepada keluarga untuk senantiasa berdoa untuk kelancaran

operasinya dan untuk kesehatan ibu dan bayinya nanti

Menurut teori penatalaksanaan disesuaikan dengan rencana manajemen yang

telah dibuat, demi kelancaran dalam penatalaksanaan. Pada kasus diatas

pelaksanaan sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

Sehingga pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik.

5. Evaluasi

Menurut teori evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi keaktifan asuhan yang

sudah diberikan meliputi teratasi masalah apakah sudah sesuai dengan


diagnosanya. Pada kasus ini evaluasi sudah dibuat sesuai dengan teori dan

perencanaan serta pelaksanaan yang ada, sehingga dalam kasus ini tidak

ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik.

Pada kasus Ny.J evaluasi sudah dilakukan dengan teori. Evaluasi pada kasus

ini adalah persiapan untuk operasi cesar, hasil pemeriksaan telah disampaikan,

Ny.J dapat mengatasi persalinannya dengan tenang.

BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Persalinan Seksio Caesarea (SC) memiliki berbagai manfaat, tetapi juga

meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dan kematian. Letak sungsang adalah

janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus

dan bokong di bawah. Penyebab terjadinya letak sungsang tidak diketahui, tetapi

terdapat beberapa factor risiko antara lain: kelainan uterus, gemeli, janin mudah

bergerak (pada multipara, hidramnion, prematur), dan fiksasikepala pada pintu atas

panggul tidak baik atau tidak ada (pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali).

5.2 Saran

1 Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat menerapkan hidup sehat terutama Pola makan agar

terhindar dari berbagai resiko penyakit.

2.Bagi Institusi Kesehatan


Diharapkan institusi kesehatan dapat menerapkan pendidikan asuhan

kebidanan dengan tetap dalam proses belajar mengajar dan perbaiki praktek

pembelajaran jadi lebih efektif dan lebih efesien sehingga kualitas sumberdaya di

institusi meningkat

3. Bagi Penulis

Agar lebih meningkatkan dan mengembangkan lagi pengetahunan tentang

kehamilan sehingga kedepannya dapat memberikan asuhan yang komprehensif

dan meningkatkan pelayanan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Benson, RC. 2000. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

Djanah Nur, 2011 Gambaran Indikasi Ibu Bersalin Dengan Tindakan Seksio Caesarea

Diakses Pada Tanggal 16 Maret 2021 Jam 13.30 Wib

Hestiantoro Alhadi. 2011. Angka Kejadian Seksio Sesarea Berdasarkan Grade of

Urgency di Rumah Sakit Bedah dan Kebidanan Syafira Pekan Baru. FKUII.

Prawirohardjo S. In: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, 2018;

Putra, A Bonatua Dkk.2016 Gambaran Persalinan Letak Sungsang Di RSUP Prof. Dr.

R. D. Kandou Manado Diakses Pada Tanggal 16 Maret 2021 Jam 13.00 WIB.

Sastrawinata S, Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF. In: Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan

Reproduksi. Jakarta: EGC, 2013;

Anda mungkin juga menyukai