LAPORAN KASUS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Praktik Klinik Kebidanan I
Progam Studi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong
DISUSUN OLEH:
CHIKA DHEA SOFIA ARIFIN
(21530122014)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
Laporan Praktik Klinik Kebidanan I “ asuhan kebidanan persalinan pada ibu hamil NY.Y
umur 32 tahun G4P3A0 usia kehamilan 38 minggu di puskesmas tanjung kasuari kota
sorong” dapat tersusun hingga selesai. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
atas bimbingan dan arahannya kepada semua pihak, khususnya kepada :
1. Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong sekaligus
pembimbing lahan
2. Adriana Egam S.ST, M.Kes selaku Ketua Program Study Kebidanan
3. Cory C. Situmorang, M.Keb selaku Ketua Program Studi DIV Kebidanan
4. Veronika Morin S.Kep.Ns.Nn selaku Kepala Puskesmas Sorong Barat
5. Rahmaniar , STr . Keb selaku pembimbing institusi
6. Bid.Dewi A. STr. Keb selaku pembimbing lahan di ruangan KIA/KB yang telah
membimbing saya dalam pelaksanaan praktek klinik kebidanan di Puskesmas sorong
barat
7. Ny. Y selaku pasien dan responden yang bersedia memberikan waktunya untuk saya
dalam penyusunan laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.5 Tujuan...............................................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................................................
1.3 Manfaat.............................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................
2.1 Definisi..............................................................................................................................
2.2 Klasifikasi Bayi Baru Lahir..............................................................................................
2.3 Kondisi Normal Bayi Baru Lahir......................................................................................
2.4 Pemeriksaan atau Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir........................................................
2.5 Nutrisi bayi baru lahir.......................................................................................................
BAB III............................................................................................................................................
TINJAUAN KASUS.......................................................................................................................
A. Pengkajian............................................................................................................................
BAB IV..........................................................................................................................................
PEMBAHASAN............................................................................................................................
BAB V...........................................................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................................
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
5.2 Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.3 Manfaat
a. Manfaat bagi institusi
Bagi Institusi adalah agar mengetahui kesenjangan antara teori dengan praktik
yang sudah dilakukan dilahan praktik.
b. Manfaat bagi lahan praktik
Hasil dari laporan kasus yang dilakan dapat menambah wawasan dan
informasi dalam melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Bayi baru
lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram, umur
kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan,
menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan.
Bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Beralih dari ketergantungan
mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor yang mempengaruhi
perubahan fungsi dan proses vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi.
Selain itu pengaruh kehamilan dan proses persalinan mempunyai peranan penting
dalam morbiditas dan mortalitas (Kemenkes RI, 2020).
Masa gestasi atau dapat disebut dengan umur kehamilan merupakan waktu
dari konsepsi yang dihitung dari ibu hari pertama haid terakhir (HPHT) pada
ibu sampai dengan bayi lahir (Novieastari et al., 2020).
1) Bayi kurang bulan: bayi yang lahir <259 hari (37 minggu).
2) Bayi cukup bulan: bayi yang lahir antara 259–293 hari (37 minggu–42
minggu).
3) Bayi lebih bulan: bayi yang lahir >294 hari (>42 minggu).
Bayi lahir ditimbang berat badannya dalam satu jam pertama jika bayi lahir
3
1) Bayi berat badan lahir rendah: bayi yang lahir dengan berat badan <2,5 kg.
2) Bayi berat badan lahir cukup: bayi yang lahir dengan berat badan antara
2,5kg – 4kg.
3) Bayi berat badan lahir lebih: bayi yang lahir dengan berat badan >4 kg.
2.3 Kondisi Normal Bayi Baru Lahir
Kondisi bayi baru lahir normal (Kemenkes RI, 2020) :
a. Lihat postur, tonus dan aktivitas : Posisi tungkai dan lengan fleksi, Bayi sehat
akan bergerak aktif.
b. Lihat kulit : Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda,
tanpa adanya kemerahan atau bisul.
c. Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang
tidak menangis : Frekuensi napas normal 30-60 kali per menit.
d. Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri setinggi
apeks kordis : denyut jantung normal 100-160 kali per menit.
e. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan thermometer : Suhu normal adalah
36,5 - 37,5º C.
f. Lihat dan raba bagian kepala : Bentuk kepala terkadang asimetris karena
penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya hilang dalam 48 jam.
Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit membonjol saat
bayi menangis.
g. Lihat mata : Tidak ada kotoran/secret.
h. Lihat bagian dalam mulut Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian
yang terbelah.
i. Lihat dan raba perut : Perut bayi datar, teraba lemas.
j. Lihat tali pusat : Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang
tidak enak pada tali pusat atau kemerahan sekitar tali pusat.
k. Lihat punggung dan raba tulang belakang : Kulit terlihat utuh, tidak terdapat
lubang dan benjolan pada tulang belakang.
l. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah : Tidak terdapat sindaktili,
polidaktili, siemenline, dan kelainan kaki (pes equino varus dan vagus).
4
m. Lihat lubang anus : Terlihat lubang anus dan periksa apakah mekonium sudah
keluar.
2.4 Pemeriksaan atau Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir
Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi
dari kehidupan intra uterine ke ekstra uterine berjalan dengan lancar dan tidak ada
kelainan. Pemeriksaan medis komprehensif dilakukan dalam 24 jam pertama
kehidupan. Pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera
serta kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran
Pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan dengan dua tahap, yaitu :
1. Tahap pertama adalah pengkajian setelah bayi lahir, yang bertujuan untuk
mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan luar uterus, yaitu dengan melakukan penilaian APGAR. Penilaian
ini meliputi appearance (warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (refleks
atau respon terhadap rangsang), activity ( tonus otot), dan respiratory effort
( usaha bernapas).
2. Tahap kedua adalah pengkajian keadaan fisik bayi baru lahir. Pengkajian ini
dilakukan untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau tidak mengalami
penyimpangan.
Menurut Kemenkes (2013) nutrisi yang diperlukan untuk bayi baru lahir yaitu
ASI eksklusif merupakan pemberian ASI tanpa makanan atau minuman tambahan
lain pada bayi umur 0-6 bulan. Untuk meningkatkan produksi ASI maka ibu
dianjurkan untuk melakukan hal berikut ini :
1. Menyusui dengan cara-cara yang benar.
5
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
NO. REGISTER :
7
ginjal, hepatitis B,
tuberculosis, HIV positif, trauma/penganiayaan.
3. Riwayat intranatal
Komplikasi :
1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha nafas 2 2 2
3 Tonus otot 1 1 2
4 Reflek 1 2 2
5 Warna kulit 2 2 2
Total 8 9 10
9
II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Respirasi : 45 x/menit
Antropometri
2. Pemeriksaan Fisik
i. Lengan tangan : pergerakan aktif, jumlah jari tangan lengkap dan tidak
k. Abdomen : tidak ada pendarahan tali pusat, tali pusat segar, tidak
ada kembung
l. Genetalia : perempuan, bersih, labia membuka, lobang anus ada
10
m. Tungkai dan kaki : kaki sama panjang, jumlah jari kaki
lengkap dan tidak ada jari tambahan
n. Punggung : tidak ada benjolan, tidak ada spina bifida
3. Refleks
4. Eliminasi
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
Hasil : Agar tenaga medis dan pasien terhindar dari infeksi nosokomial.
(…………………….) (…………………….)
Pembimbing
Institusi (….............
(…………………….)
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang salah satu
tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia dengan
menggunakan pendekatan, yaitu secara continuity of care. Asuhan yang telah diberikan ini
juga secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi penekanan AKI di Indonesia yang
diharapkan dapat turun sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada bab ini penulis
menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara teori dengan asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir yang diterapkan di Pustu Tanjung Kasuari. Adapun masalah maupun
kendala yang dijumpai dari ibu sehingga memiliki kesenjangan antara teori, berikut akan
di bahas.
Pada observasi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dilakukan pertama setelah
bayi lahir setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Bayi Ny Y tidak di temukan adanya
masalah, berat badan 3400 gram, panjang badan 47 cm, reflekes aktif bayi sudah BAK,
BAB meconium berwarna kehitaman. Pada perawatan bayi baru lahir terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik yaitu tidak di lakukan IMD.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Resiko terbesar kematian bayi baru lahir terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan. Pada fase ini, dibutuhkan asuhan bayi baru lahir yang dapat mencegah
suatu hal yang tidak diinginkan. Asuhan bayi baru lahir merupakan suatu asuhan
yang diberikan kepada bayi pada jam pertama kelahiran dan diteruskan sampai 24
jam setelah kelahiran yang bertujuan untuk deteksi dini adanya kelainan dan
komplikasi. Asuhan bayi baru lahir dapat berupa penilaian bayi baru lahir segera
setelah lahir, pelindungan ternal, merawat tali pusat, inisisasi menyusui dini,
pencegahan pendarahan, pencengahan infeksi mata, pemberian imunusasi
Hepatitis B, pemberian ASI selanjutnya, pemeriksaan BBL. Asuhan masa neonatal
yang diberikan haruslah dibuat secara menyeluruh dan rasional atau sesuai dengan
kondisi bayi pada saat itu, sehingga menjadi suatu asuhan yang
berkesinambungan yang salah satu asuhannya adalah pencengahan kehilangan
panas pada bayi baru lahir. Banyak informasi yang harus disampaikan serta
ajarkan orang tua bayi agar saat kemabali ke rumah, ibu dapat melaksanakannya
sendiri.
5.2 Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Mahasiswa dapat lebih memahami tentang bayi baru lahir yang dijumpai di
lahan praktek.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir Selama Social Distancing. Jakarta: Kemenkes RI
World Health Organization. Too Many Babies Are Born Too Small. Geneva;
2019.
www.who.int/news-room/detail/16-05-2019-too-manybabies-are-born-too-small.
Juwita, S., & Prisusanti, R. D. (2020). Asuhan Neonatus. Pasururuan: Qiara Media.
https://books.google.co.id/books?id=xDDwDwAAQBAJ&pg=PA2&dq=k
lasifikasi+bayi+menurut+berat+lahir+dan+masa+gestasi&hl=jv&sa=X&v
ed=2ahUKEwiXyIjynrPuAhWUb30KHcu7A0kQuwUwAXoECAIQCA#v
=onepage&q=klasifikasi bayi menurut berat lahir dan masa
gestasi&f=false. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan ibu dan bayi baru
lahir. Jakarta: Kemenkes RI.
15