Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA

BAYI NY “L” DENGAN BCB/SMK/SPT DI PKM MASAMBA

TANGGAL 18 JANUARI TAHUN 2023

OLEH

KELOMPOK 4:

ELNIWATI NIM : B.22.03.004

NUR AOLIYAH NIM : B.22.03.011

SRI WAHYUNI MANGALIK NIM : B.22.03.014

YURNI LAMLATO NIM : B.22.03.016

DINI FEBRIANA DAMOGALAD NIM : B.22.03.065

HARDIANA. B NIM : B.22.03.090

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. puji dan syukur
tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
“Manajemen Asuhan Kebidana Komprehensif Pada Bayi Ny “L” Dengan Bcb/Smk/Spt di Pkm
Masamba Tanggal 18 Januari Tahun 2023” dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis berharap
Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Laporan studi kasus ilmiah ini disusun secara optimal dan didukung oleh berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan Laporan ini. Selain itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dalam struktur kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis dengan
terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Laporan ini dapat lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Masamba, 18 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
a. Latar belakang.............................................................................................................. 4
BAB II : TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 6
A. Tinjauan Teori Tentang bayi baru lahir ....................................................................... 6
a. Pengertian bayi baru lahir...................................................................................... 6
b. Klasifikasi bayi baru lahir..................................................................................... 6
c. Perubahan Fisiologi Pada Masa Neonatus ........................................................... 7
d. Hal-hal yang perlu dipantau pada bayi baru lahir................................................. 7
e. Komponen asuhan bayi baru lahir......................................................................... 7
BAB III: STUDI KASUS ........................................................................................................ 8
Langkah I : Identifikasi Data Dasar......................................................................................... 8
Langkah II : Identifikasi Masalah/ Diagnosa Aktual............................................................... 10
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial....................................... 11
Langkah IV : Mengidentifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Tindakan Segera/Kolaborasi 12
Langkah V : Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh ......................................................... 12
Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan Dan Penatalaksaan............................................... 14
Langkah VII : Evaluasi............................................................................................................. 14
BAB IV: PEMBAHASAN ...................................................................................................... 23
BAB III : PENUTUP................................................................................................................ 25
Kesimpulan............................................................................................................................... 25
Saran......................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 sampai 42 Minggu dan berat badan lahir
2500 - 4000 gram (Neoni NKR, 2021)
Asuhan masa neonatus sangat diprioritaskan karena merupakan masa kritis dari
kematian bayi. Dua pertiga dari kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan,
60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan
yang teratur pada waktu nifas dan bayinya, dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan
bayinya (Prawirohardjo 2009 dalam Galuh Nadya Safira, 2019)
Menurut data profil kesehatan Indonesia data menunjukkan jumlah kematian
balita pada tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian balita, menurun dibandingkan tahun 2020,
yaitu sebanyak 28.158 kematian. Dari seluruh kematian balita, 73,1% diantaranya terjadi
pada masa neonatal (20.154 kematian). Dari seluruh kematian neonatal yang dilaporkan,
sebagian besar diantaranya (79,1%) terjadi pada usia 0-6 hari, sedangkan kematian pada usia
7-28 hari sebesar 20,9%. Sementara itu, kematian pada masa post neonatal (usia 29 hari-11
bulan) sebesar 18,5% (5.102 kematian) dan kematian anak balita (usia 12-59 bulan)
sebesar 8,4% (2.310 kematian) (Kemenkes, 2021).
Tahun 2020, jumlah kematian bayi sebanyak 37 kasus dari 5074 kelahiran hidup
atau 7,29 per 1000 kelahiran hidup dengan capaian kinerja sebesar 138,2%. Pada tahun 2019
Jumlah kematian bayi (0-11 bulan) sebanyak 31 kasus per 5047 Kelahiran Hidup atau 6,14
per 1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target nasional, Angka Kematian bayi
tahun 2020 berada pada angka 20,6 per 1000 Kelahiran Hidup. maka AKB di kabupaten
Luwu Utara masih sesuai dengan target yang telah ditetapkan.. Angka Kematian Bayi tahun
ini sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2019, namun masih tetap berada
dalam koridor target Angka kematian bayi tahun 2020 yaitu maksimal 11,8 per 1000
kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi masih didominasi oleh sebab klasik seperti BBLR,
asfiksia, infeksi dan komplikasi lainnya (Dinkes Luwu Utara, 2020).
Kurang tepatnya penanganan bayi baru lahir yang sehat juga akan menyebabkan
neonatal dengan komplikasi yaitu neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat

4
menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia,
tetanusneonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan
kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan
dengan manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang merupakan suatu pendekatan terpadu
dalam tatalaksana bayi umur 1 hari - 2 bulan.( Sabillah, Zenith Aura 2021).

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori Tentang bayi baru lahir


a. Pengertian bayi baru lahir
Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0–28 hari), dimana
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menuju luar rahim dan
terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi hingga umur kurang satu bulan
merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan
berbagai masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat bisa
berakibat fatal (Kemenkes RI, 2020).
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.
Neonatus adalah organisme yang berada pada periode adaptasi kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin. (Sabillah, Zenith Aura 2021)
Periode ini merupakan periode yang sangat rentan terhadap suatu infeksi
sehingga menimbulkan suatu penyakit. Periode ini juga masih membutuhkan
penyempurnaan dalam penyesuaian tubuhnya secara fisiologis untuk dapat hidup di luar
kandungan seperti sistem pernapasan, sirkulasi, termoregulasi dan kemampuan
menghasilkan glukosa (Juwita & Prisusanti, R. D. 2020).

b. Klasifikasi bayi baru lahir


Bayi baru lahir dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut (Manuaba, 2014)
yaitu :
1. Bayi baru lahir menurut masa gestasinya :
1. Kurang bulan (preterm infant) : <37 minggu
2. Cukup bulan (term infant) : 37-42 minggu
3. Lebih bulan (postterm infant) : 42 minggu atau lebih
4. Bayi baru lahir menurut berat badan lahir:
i. Berat lahir rendah : <2500 gram
ii. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram
iii. Berat lahir lebih : >4000 gram (Metriani, Ni Wayan, 2021).

6
c. Perubahan Fisiologi Pada Masa Neonatus
Menurut Armini 2017 perubahan fisiologi pada masa neonatus adalah:
1. Sistem Pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi baru lahir normal terjadi dalam 30 menit pertama
sesudah lahir.Respirasi pada neonatus biasanya pernapasan diafragmatik dan
abdominal, sedangkan frekunsi dan dalamnya belum teratur.
2. Peredaran darah
Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah darah yang melalui
tranfusi plasenta dan pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian
naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 85/40 mmHg.
3. Suhu Tubuh
Mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi baru lahir ke
lingkungannya :
a. Konduksi (panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang
kontak langsung dengan tubuh bayi)
b. Konveksi (panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang
sedang bergerak).
c. Radiasi (panas dipancarkan dari BBL kluar tubuhnya ke lingkungan
yang lebih dingin.)
d. Evaporasi (panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada
kecepatan dan kelembapan udara)
4. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lbih luas dari tubuh orang dewasa,
sehingga metabolisme basal per Kg BB akan lebih besar, sehingga BBL harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, artinya energi diperoleh dari
metabolisme karbohidrat dan lemak.
5. Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
Tubuh BBL mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih besar
dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna
karena :
a. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa
b. Ketidakseimbangan luas permukaan glomerulus dan volume tubulus
proksimal
c. Renal blood flow relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
7
6. Imunoglobulin
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang dan lamina propia
ilium dan apendiks. Pada BBL hanya terdapat gama globulin G, sehingga
imunologi dari ibu dapat melalui plasenta karna berat molekulnya kecil.
7. Traktus Digdtivus( Lambung )
Traktus digestivus relatif lebih berat dan lebih panjang dibandingkan dengan
orang dewasa. Pada neonatus traktus digestivus mengandung zat yang berwarna
hitam kehijauan yang terdiri dari mukopolisakarida dan disebut mekonium.
Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10 jam pertama dan 4 hari biasanya
tinja sudah berwarna normal.
8. Hati
Segera setelah lahir, hati menunjukan perubahan kimia dan morfologis, yaitu
kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak serta glikogen Sel
hemopoetik juga mulai berkurang, walaupun memakan waktu lama.Ezim hati
belum aktif benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada
neonatus juga belum sempurna.
9. Keseimbangan Asam Basa
PH darah pada waktu lahir rendah karena glikolisis aneorobik. Dalam 24 jam
neonatus telah mengompensasi asisosis ini (Amanda, Riska Nova 2022).

d. Hal-hal yang perlu dipantau pada bayi baru lahir


Menurut Rocmah (2013), hal- hal yang perlu dipantau pada bayi baru lahir
adalah :
a. Suhu badan dan lingkungan.
b. Tanda-tanda vital.
c. Berat badan.
d. Mandi dan perawatan kulit.
e. Pakaian.
f. Perawatan tali pusat.
g. Pemantauan tanda-tanda vital.
h. Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur dan anus.

8
i. Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan
tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi
maupun ekspirasi. Frekuensi pernafasan 30-50 kali per menit.
j. Nadi dapat dipantau disemua titik -titik nadi perifer.
k. Tekanan darah dipantau jika ada indikasi
(Sugandi, 2019).

e. Komponen asuhan bayi baru lahir


Menurut Eniyati 2012 Komponen asuhan bayi baru lahir meliputi :
b. Pencegahan infeksi.
c. Penilaian segera setelah lahir.
d. Pencegahan kehilangan panas.
e. Asuhan tali pusat.
f. Inisiasi Menyusui Dini.
g. Manajemen laktasi.
h. Pencegahan infeksi mata.
i. Pemberian vitamin K.
j. Pemberian imunisasi.
k. Pemeriksaan BBL (Sugandi, 2019).

9
BAB III

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA BAYI

NY “L” DENGAN BCB/SMK/SPT DI PKM MASAMBA

TANGGAL 18 JANUARI TAHUN 2023

 No. Register : xxxxx

Tanggal masuk : 18 Januari 2023, Pukul : 06.25 wita

Tanggal pengkajian : 18 Januari 2023, Pukul : 20.00 wita

Nama pengkaji : Nur Aoliyah

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Orang tua Bayi


a. Nama : Ny “L”/ Tn “P”
b. Umur : 31 thn/ 32 thn
c. Nikah/ lamanya : 7 thn
d. Suku : Bugis
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA/SD
g. Pekerjaan : IRT/Petani
h. Alamat : Desa “L”

B. Data Biologis atau Fisiologis


1. Keadaan Bayi : Bayi lahir tanggal 18 Januari 2023 pukul 11.33 wita, berat
badan lahir 2600 gram, panjang badan 46 cm, A/S : 8/10, jenis kelamin
laki-laki
2. Riwayat kehamilan dan persalinan

10
a. Kehamilan
i. Ibu mengatakan Umur kehamilan 38-40 minggu
ii. Perlangsungan kala I : ±7 jam
iii. Perlangsungan kala II : ± 10 menit

b. Persalinan

1) BB B ayi :2600 g ram

2) PB B ayi : 46 c m

3) KU B ayi : B aik  

4) Apgar S core : 8/10

5) Proses Kelahiran Bayi : Secara spontan

3. Riwayat pemenuhan/ kebutuhan dasar bayi

a. Nutrisi / cairan : Bayi mengisap dengan sempurna

 b. Personal hygiene : Pakaian dalam bayi di ganti setiap kali basah

c. Eliminasi

BAK : 2 kali s ejak kelahiran

BAB :1 k ali se jak kelahiran

d. Istirahat : Bayi kebanyakan tidur

e. Imunisasi : Sudah diberikan Imunisasi HB-O & Vit K 

4. Pemeriksaan Fisik
a. Pertumbuhan
BB : 2600 gr am
PB : 46 cm
LK : 35 cm
LD : 33 cm
LP : 32 cm

11
b. Tanda-tanda Vital
Denyut jantung : 126 x/mnt (N : 100 – 160 x/mnt)
Suhu b adan : 36,8 oC (N : 36,5 – 37,5oC)
Pernafasan : 46 x/mnt (N : 30-60 x/ mnt)
c. Kepala : Rambut hitam lurus, tidak ada benjolan atau kaput lingkar kepala
33 cm

d. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus

e. Hidung : S imetri k iri d an k anan

f. Telinga : Simetris kiri dan kanan,tidak ada secret

g. Mulut : Banyak terdapat lendir,bibir tampak kering

h. Leher : Tidak a da k elainan

i. Dada dan perut : Tali pusat basah dan tertutup pakaian longgar,

  lingkar dada 33 cm

 j. Bahu dan lengan atas : Tidak ada kelainan

k. Genitalia dan anus : Tampak lubang anus / testis dalam skrotum

dan ujung penis berlubang.

l. Ektremitas

1) Tangan dan kaki : Jari tangan dan kaki lengkap

LANGKAH II: IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa Aktual:
1. BCB/SMK/Spontan

Data Subjektif :
12
a. Ibu mengatakan HPHT tanggal
2 1 – 04 – 2022

Data Objektif :

a. HTP tanggal 28 – 01 - 2023


 b. Bayi lahir tanggal 18 – 01 - 2023, pukul 11.33 WITA
c. Bayi lahir dengan spontan

d. A/S= 8/10

Intrepretasi Data
Bayi lahir cukup bulan dengan umur kehamilan 38 minggu 5 hari, di hitung dari HPHT
yaitu tanggal 21 April 2023 sampai pada saat pengkajian setelah bayi lahir tanggal 18
Januari 2023.

LANGKAH III: IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Diagnosa Masalah Potensial:

1. Potensial terjadi hipotermi


Data Subjektif :
Tidak ada data penunjang
Data Objektif :
a.A / S : 8 /10
b.TTV :
S : 36,8 o C (normal 36,50 – 37,50 o C)
N : 126 x / i (normal 100 – 160 x / i)
P : 46 x / i (normal 30 – 60 x / i)
Intrepretasi Data
Suhu normal bayi adalah antara 36,5-37,5°C. Hipotermia dibagi menjadi tiga jenis yaitu
stres dingin, hipotermia sedang, dan hipotermia berat. Batasan stres dingin suhu antara
35,5-36,4°C, hipotermia sedang suhu antara 32-35,4°C, dan hipotermia berat apabila suhu
kurang dari 32°C. Bila tubuh dan ekstremitas hangat maka interpretasinya adalah normal.
(Wandita, Setya, 2016).bayi baru lahir kehilangan panas 4x lebih besar daripada orang
dewasa, selain itu pusat pengaturan panas tubuh belum berfungsi sempurna dan bayi belum
mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar tidak kedinginan (Catur, Agustina
2019).

13
LANGKAH IV: TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan tindakan segera/kolaborasi.

LANGKAH V: RENCANA TINDAKAN


Tujuan Asuhan:
1. Bayi dalam keadaan normal
2. Bayi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan
dari intra uterin ke eksterna uterin
3. Hipotermi tidak terjadi
Kriteria:
1. Warna kulit kemerahan
2. Frekwensi jantung teratur 120-160 x/mnt
3. Bayi menangis kuat dan dapat bernafas dengan teratur 

Rencana Asuhan:
Tanggal 18 Januari 2023, pukul 20.00 WITA
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
Rasional : tangan yang kotor dapat menjadi tempat berkembangbiaknya
mikroorganisme, dimana apabila menyentuh pasien dapat terkontaminasi tidak terjadi
kehilangan panas pada bayi yang akan mengakibatkan hipotermi.

2. Observasi tanda-tanda vital

Rasional : Tanda-tanda vital memberikan gambaran dalam menentukan tindakan


selanjutnya.
3. Timbang BB bayi
Rasional : BB bayi sangat penting untuk menetapkan kalori dan cairan bayi dengan
mengetahui perubahan BB bayi maka kita dapat mengetahui kondisi bayi.
4. Bedong dengan kain hangat
Rasional : perawatan bayi dengan terbungkus akan menghindari terjadinya konduksi
dan evaporasi
5. Observasi eliminasi bayi
Rasional : untuk mengetahui keseimbangan intake dan output.
6. Gantikan pakaian atau popok bayi tiap kali basah
Rasional : pakaian bayi akan mempengaruhi suhu badan yang dapat mengakibatkan

14
evaporasi
7. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya secara on demand.
Rasional : pemberian ASI secara teratur sangat membantu dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi, serta akan berperang dalam proses termoregulasi bayi. Banyak
dampak positifnya bagi bayi antara lain menjalin/memperkuat ikatan emosional antara
ibu dan bayi, memberikan kekebalan pada bayi melalui kolostrum, membantu
pemenuhan nutrisi bayi, dan lain-lain
8. Anjurkan pada ibu untuk mengkomsumsi makanan dengan gizi seimbang
Rasional : kecukupan asuhan gizi pada ibu menyusui sangat mempengaruhi produksi
ASI yang dibutuhkan bayi.
9. Ajarkan pada ibu tehnik dan posisi menyusui yang baik dan benar, yaitu :
a. Usahakan pada saat menyusuiibu dalam keadaan tenang
b. Memasukkan semua areolla mammae kedalam mulut bayi
c. Ibu dapat menyusui dengan cara duduk atau berbaring sesuai kenyamanan
dengan santai dan dapat menggunakan sandaran (bantal)pada punggung
d. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas, jari yang lain menopang dibawah
payudara
e. Berikan ASI pada bayi secara teratur dengan selang waktu 2-3 jam atau dengan
cara on demand. Setelah salah satu payudara mulai terasa kosong, sebaiknya
ganti pada payudara yang satunya.
f. Setelah selesai menyusui oleskan ASI payudaranya, biarkan kering sebelum
kembali memakai bra, langkah ini berguna untuk mencegah lecet pada puting
g. Sendawakan bayi tiap kali habis menyusui untuk mengeluarkan udara dari
lambung bayi agar bayi tidak kembung dan muntah
Rasional : bayi akan tampak tenang karena mudah menghisap ASI, pemenuhan nutrisi
bayi cukup dan mencegah terjadinya puting susu lecet dan tidak terasa nyeri.
10. Lakukan pendokumentasian
Rasional : pencatatan yang baik dapat menjadi pegangan petugas jika terjadi sesuatu
pada pasien.

LANGKAH VI: IMPLEMENTASI


Tanggal 18 Januari 2023, pukul 20.10 WITA
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
Hasil : petugas sudah mencuci tangan.

15
2. Mengobservasi tanda-tanda vital telah dilakukan
Hasil :
Heart Rate : 126 x/menit.
Pernafasan : 46 x/menit
Suhu : 36,8ºC
3. Membedong dengan kain hangat
Hasil : bayi dibungkus (dibedong)
4. Mengobservasi eliminasi bayi
Hasil : BAK sudah 2 kali dan BAB 1 kali selama pengkajian.
5. Mengganti pakaian atau popok bayi tiap kali basah
Hasil : bayi sudah memakai popok
6. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya selama 6 bulan dan
mengkomsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar produksi ASI lancar
Hasil : ibu mau menyusui bayinya dan telah siberi ASI sedikit-sedikit tapi sering.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi makanan bergizi
Hasil : ibu bersedia melakukan apa yang telah dianjurkan
8. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
Hasil : ibu paham dan mengerti cara menyusui yang baik dan benar
9. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan bayinya
dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
10. Melakukan pendokumentasian
Hasil : sudah melakukan pendokumentasian
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 18 Januari 2023, pukul 20.35 WITA

1. Keadaan umum bayi baik dan bayi telah pulang kerumah

2. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi ditandai bayi selalu menyusui

3. Keadaan bayi baik.

Heart Rate : 126 x/menit

Pernafasan : 46 x/menit

Suhu : 36,8

16
17
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA BAYI

NY “L” DENGAN BCB/SMK/SPT DI PKM MASAMBA

TANGGAL 18 JANUARI TAHUN 2023

 No. Register : xxxx

Tanggal masuk : 18 Januari 2023, Pukul : 06.25 wita

Tanggal pengkajian : 18 Januari 2023, Pukul : 20.00 wita

Nama pengkaji : Nur Aoliyah

Identitas Orang tua Bayi

a. Nama : Ny “L”/ Tn “P”


b. Umur : 31 thn/ 32 thn
c. Nikah/ lamanya : 7 thn
d. Suku : Bugis
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA/SD
g. Pekerjaan : IRT/Petani
h. Alamat : Desa “L”

Data Subjektif (S)


1. Ibu mengatakan bayinya sudah BAK 
2. Ibu mengatakan bayinya sudah BAB
3. Ibu mengatakan bayinya dapat menyusu dengan baik

Data Objektif (O)


1. Masa gestasi 38 minggu 5 hari
2. Pernafasan 46 x/mnt
3. Kulit bayi kamerah-merahan
4. Frekwensi jantung teratur (146x/mnt )
5. Tali pusat tidak lembab dan bersih

18
6. Bayi menyusu dengan baik

Assessment (A)
BCB/SMK/Spontan hari pertama

Planning (P)
Tanggal 18 Januari 2023, Pukul : 08.10 WITA

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi


Hasil : petugas sudah mencuci tangan.
2. Mengobservasi tanda-tanda vital telah dilakukan
Hasil :
Heart Rate : 126 x/menit.
Pernafasan : 46 x/menit
Suhu : 36,8ºC
3. Membedong dengan kain hangat
Hasil : bayi dibungkus (dibedong)
4. Mengobservasi eliminasi bayi
Hasil : BAK sudah 2 kali dan BAB 1 kali selama pengkajian.
5. Mengganti pakaian atau popok bayi tiap kali basah
Hasil : bayi sudah memakai popok
6. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya selama 6 bulan dan
mengkomsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar produksi ASI lancar
pukul
Hasil : ibu mau menyusui bayinya dan telah siberi ASI sedikit-sedikit tapi sering.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi makanan bergizi
Hasil : ibu bersedia melakukan apa yang telah dianjurkan
8. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar
Hasil : ibu paham dan mengerti cara menyusui yang baik dan benar
9. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan bayinya
dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
10. Melakukan pendokumentasian
Hasil : sudah melakukan pendokumentasian

19
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA BAYI

NY “L” DENGAN BCB/SMK/SPT DI PKM MASAMBA

TANGGAL 03 FEBRUARI TAHUN 2023

 No. Register : xxxxx

Tanggal masuk : 18 Januari 2023, Pukul : 06.25 wita

Tanggal pengkajian : 03 Februari 2023, Pukul : 16.10 wita

Nama pengkaji : Nur Aoliyah

Identitas Orang tua Bayi

a. Nama : Ny “L”/ Tn “P”


b. Umur : 31 thn/ 32 thn
c. Nikah/ lamanya : 7 thn
d. Suku : Bugis
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA/SD
g. Pekerjaan : IRT/Petani
h. Alamat : Desa “L”

Data Subjektif (S)


Ibu mengatakan bayi bergerak aktif, menyusui dengan baik, BAB nya encer berwarna kuning
cair dan ada gumpalan kecil seperti biji cabai, sehari dapat BAB 2-3 kali sehari. BAK nya
berwarna jernih dan dapat BAK 6-7 kali sehari. Bayi menyusui kurang lebih 10 kali sehari.
Bayi tetap dijemur setiap pagi.
Data Objektif (O)
1. Keadaan umum : Baik
2. Penilaian awal
a. Menangis kuat : Ya
b. Warna kulit : Kemerahan

20
c. Tonus otot : Bergerak aktif
3. BB Bayi: 3060 gram
4. TTV bayi
S : 36, 7 o C
N : 85 x / i
P : 32 x / i
5. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bersih, tidak ada caput sucsedanium
Mata : Konjungtiva tidak anemis dan skelera tidak ikterik
6. Tali pusat sudah pupus

Assessment (A)
BCB/SMK/Spontan hari ke 16

Planning (P)
Tanggal 03 Februari 2023, Pukul : 16.10 WITA

1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa keadaan
bayi saat ini dalam keadaan sehat.
Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan bayinya.
2. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, dengan bayi di berikan topi
pada kepalanya dan dibedong.
3. Hasil : bayi sedang dibedong
4. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan bayi.
Hasil : bayi terlihat bersih
5. Menganjurkan ibu untuk mengganti baju bayi jika basah/lembab.
Hasil : ibu bersedia mengganti
6. Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, jika bayi tampak lemas, demam pada bayi hingga
kejang, dan tiba-tiba tidak dapat atau tidak bisa menyusui, bayi terlihat kuning, bayi
tampak gelisah, berat bayi cepat menurun, muntah terus-menerus, BAB berlendir atau
berdarah atau tidak BAB selama 3 hari maka diharapkan ibu dapat membawa bayi ke
fasilitas kesehatan terdekat.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia
7. Mengevaluasi ibu tentang cara menyusui bayinya

21
Hasil : ibu menyusui bayinya secara on demand, jika bayinya tidur lebih dari 2 jam ibu
akan membangunkan bayinya untuk menyusu, ASI ibu keluar banyak. Ibu sudah
melakukannya sesuai pendidikan kesehatan yang sudah diberikan.
8. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin memantau eliminasi bayi.
Hasil : Ibu mengerti.
9. Memberitahu ibu untuk datang ke Puskesmas Masamba kembali saat bayi berumur 1
bulan untuk imunisasi dasar yang kedua yaitu BCG dan Polio 1.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia
10. Menjelaskan ibu tujuan diberikan imunisasi dan Polio
Hasil : ibu mengerti

22
BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab penulis ini akan menguraikan pembahasan perihal Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Bayi Ny “L” Dengan Bcb/Smk/Spt Di Pkm Masamba Tanggal 18 Januari
Tahun 2023

Bayi lahir normal

Dari hasil data subjektif Ny. L usia 31 tahun G3P1A1, HPHT 21 April 2022, TP 28
Januari 2023, Usia Kehamilan 38 minggu 5 hari , ini merupakan anak ketiga, dengan riwayat
keguguran 1 kali. Ibu melahirkan normal pada hari Rabu, 18 Januari 2023 pukul 11.33 WIB. Ibu
dan keluaga tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menahun maupun menular seperti jantung,
hipertensi, asma, malaria, DM, ginjal hepatitis. Ibu tinggal di perkampungan yang bersih dan
nyaman. Sumber air yang digunakan sehari-hari dari sumur. Ibu mempunyai fasilitas pembuangan
sampah. Ibu sering datang memeriksakan kehamilannya dipelayanan kesehatan dan ibu juga telah
mendapatkan suntik TT.

Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 sampai dengan 4000 gram (Wahyuni, 2012).
Pengertian Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi antara usia 20 minggu sampai
kurang dari 37 minggu atau 259 hari gestasi, dihitung dari hari pertama haid terakhir
(WHO,2009). Berdasarkan usia kehamilan Ny.L saat persalinan yaitu 38 minggu 5 hari dengan
HPHT 21 April 2022, TP 28 Januari 2023. Maka sesuai dengan teori dimana usia kehamilan 37-
42 minggu termasuk aterm atau cukup bulan. Dapat di simpulkan bayi Ny.L bayi cukup bulan.

Data identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interprensi yang


benar atas data-data yang telah dikumpulkan pada hari pertama atau hari kelahiran bayi tanggal 18
januari 2023. Berdasarkan data yang ditemukan bayi ny “L” dalam keadaan baik dengan BB 2600
gram yang berada dalam batas normal.

Berdasarkan hasil analisis data interpretasi data diperoleh dari data pertama, maka
diagnosis atau masalah aktual pada bayi Ny ‘L’ adalah: BCB, SMK, SPT

1. Diagnose BCB/Bayi Cukup Bulan mengacu pada konsep teori bahwa bayi cukup
bulan adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu (259-293 hari),

23
maka hal ini sesuai dengan data yang ada yaitu hasil bila dihitung dari HPHT :
sampai bayi Ny ‘L’ dilahirkan yaitu tanggal 21 April 2022-18 januari 2023 (38-40
mgg).
2. Diagnosa SMK/Sesuai Masa Kehamilan mengacu pada teori Sesuai masa
kehamilan (SMK) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir 10 – 90 persentil
menurut grafik Lubchenco. Bayi baru lahir yang normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram;
dapat bernafas dengan teratur dan normal; dan organ fisik lengkap serta dapat
berfungsi dengan baik (Macdougall, 2003). Maka hal ini sesuai dengan data yang
ada dimana Tafsiran Berat Bayi yang dihitung dengan rumus Rumus Formula Dare
saat umur kehamilan ibu 38-40 mgg yaitu TFU x LP = TBJ (31 x 84 = 2609 gram).
3. Diagnosa SPT/spontan mengacu pada teori manuaba 1998 dimana kelahiran
spontan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
sudah cukup bulan, melalui jalan lahir (pervaginam), dengan kekuatan ibu sendiri
atau tanpa bantuan.

Pada bayi ny “L” saat dilakukan pengkajian setelah lahir bayi tidak langsung
menangis namun setelah dilakukan penghisapan lendir dan rangsangan taktil pada bayi, bayi
mulai meringis lalu menangis menandakan sudah tidak ada penghalang pada jalan napas bayi.
Sehingga pada kasus bayi ny “L” tidak diperlukan tindakan segera seperti resusitasi dan
pemberian O2.

Asuhan selanjutnya yakni pada pada bayi yakni menjaga kehangatan bayi dengan
mengeringkan tubuh bayi dan membungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering. Nilai
kembali keadaan bayi yaitu usaha napas, prekuensi denyut jantung dan warna kulit. Dalam hal ini
bayi terlihat kemerahan dengan frekuensi pernapasan 32 x/i dan DJA 85 x/i serta berat badan yang
sudah naik menjadi 3060 gram.

Demikian dapat dilihat bahwa proses manajemen kebidanan yang diterapkan pada
bayi Ny ‘L’ dengan diagnosa BCB,SMK, SPT bayi lahir normal dengan keadaan bayi baik.

24
BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan

Berdasarkan Laporan kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Bayi baru


lahir normal Ny “L” Dengan Bcb/Smk/Spt Di Pkm Masamba Tanggal 18 Januari Tahun 2023.
Asuhan yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan TTV pada bayi, kemudian membedong
dan menjaga kehangatan bayi baru lahir normal. yang dilaksanakan menggunakan metode
pendekatan SOAP (subjektif, objektif, assessment, planning). Pada kasus Ny. L proses yang
dilakukan adalah memberikan konseling tentang cara menyusui yang baik dan benar. Dan hasil
nya terlihat bahwa bayi Ny.L dapat menyusu dengan baik. Setelah penulis mengumpulkan data
secara keseluruhan maka dapat dibuat kesimpulan yaitu, Analisis sesuai dengan data yang telah
dikumpulkan. Analisis data yang diperoleh yaitu neonatus normal, keadaan umum baik.

C. Saran
1. Bagi Puskesmas diharapkan Puskesmas dapat mempertahankan pelayanan asuhan
kebidanan yang sudah baik diharapkan bidan dapat memberikan / melaksanakan sesuai
standar asuhan kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan asuhan kebidanan sesuai standar dapat dilakukan
pada semua pelayanan kebidanan dan diharapkan Laporan kasus ini sebagai bahan
masukan, sebagai contoh asuhan manajemen bagi penulis selanjutnya.
3. Bagi Pelaksana asuhan selanjutnya diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada
klien. Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik dan program-
program yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan, sehingga asuhan yang
diberikan berkualitas dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Riska Nova 2022. Suhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A Di Praktik Mandiri Bidan
Choirul Mala Palembang Tahun 2022. Diploma thesis, STIK Bina Husada Palembang.
Diakses tanggal 31 Januari 2023.

Dinkes Luwu Utara, 2021. Laporan Capaian Kinerja Tahun 2021.

Galuh Nadya Safira, 2019. Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.R Di
Puskesmas Kelurahan Sukapura Jakarta Utara Tahun 2019. Hal 3-4. Diakses tanggal 31
Januari 2023.

Juwita, S., & Prisusanti, R. D. (2020). Asuhan Neonatus. Pasururuan: Qiara Media.
https://books.google.co.id/books?
id=xDDwDwAAQBAJ&pg=PA2&dq=klasifikasi+bayi+menurut+berat+lahir+dan+masa+
gestasi&hl=jv&sa=X&ved=2ahUKEwiXyIjynrPuAhWUb30KHcu7A0kQuwUwAXoECA
IQCA#v=onepage&q=klasifikasi bayi menurut berat lahir dan masa gestasi&f=false.

Kemenkes, 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI. Kementrian
Kesehatan, 2021

Metriani, Ni Wayan, 2021. Gambaran Kejadian Infeksi Bayi Baru Lahir Di Ruang Perinatologi
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Tahun 2020. Diakses tanggal 31
Januari 2023

Neoni, Ni Kadek Ratih 2021 Gambaran Tingkat Suhu Tubuh Pada Bayi Baru Lahir Normal Di
Rsud Karangasemm Tahun 2021. HAL 6-7. Diakses tanggal 02 Februari 2023.

Sabillah, Zenith Aura 2021. Asuhan Kebidanan Neonatus Pada Bayi Ny. E Neonatus Cukup
Bulan Sesuai Masa Kehamilan di Rs PMI Kota Bogor. Diakses tanggal 02 Februari 2023

Sugandi, Rida Afrisca Imatul 2019. Gambaran Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) Di Wilayah Kerja Puskesmas Wagir Kabupaten Malan. Diploma
(D3) thesis, Poltekkes RS dr. Soepraoen. Diakses tanggal 04 Februari 2023

26
27

Anda mungkin juga menyukai