Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS G3 P2 A0


DI PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Disusun Oleh:

Yoga

2021-01-14401-052

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA NY.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS G3 P2 A0 DI
PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Nama : Yoga
NIM : 2021-01-14401-052

Laporan Ini Telah Disetujui


Pada Tanggal, Juni 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dina Rawan G. Rana, Ners.,M.Kep Azizah, S.Kep., Ners

Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma Tiga Keperawatan

Vina Agustina, Ns, M.Kep.


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.M
Dengan Diagnosa Medis G3 P2 A0 Di Puskesmas Pahandut Palangka Raya”. Asuhan
Keperawatan ini disusun guna melengkapi tugas Praktik Praklinik Keperawatan II (PPK II).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid, S.Pd,. M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya.
2. Ibu Vina Agustina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Bapak Zia Abdul Aziz, Ners., M.Kep selaku penanggung jawab mata kuliah Praktik
Praklinik Keperawatan II.
4. Ibu Dina Rawan G. Rana, Ners.,M.Kep selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini.
5. Ibu Azizah, S.Kep., Ners selaku Pembimbing Lahan yang telah banyak memberikan
saran, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan keperawatan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, Juni 2023

Yoga
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit 5


2.1.1 Definisi 5

2.1.2 Anatomi dan Fisiologi 7

2.1.3 Etiologi 12

2.1.4 Patofisiologi 15

2.1.5 Komplikasi 15

2.1.6 Manifestasi Klinis16

2.1.7 Klasifikasi 17

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang 19

2.1.9 Penatalaksanan 22

2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan 24


2.2.1 Pengkajian Keperawatan 25
2.2.2 Diagnosa Keperawatan 25
2.2.3 Intervensi Keperawatan 26
2.2.4 Implementasi Keperawatan 27
2.2.5 Evaluasi Keperawatan 27

BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN


3.1 Pengkajian 44
3.2 Diagnosa 45
3.3 Intevensi 46
3.4 Implementasi 47
3.5 Evaluasi 51
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Masalah


Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas pembuahan,
implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan berakhir pada kehamilan bayi.
Ketika spermatozoa bertemu dengan ovum maka dimulailah awal kehamilan, setiap
kehamilan selalu diawali dengan konsepsi yaitu pembuahan ovum oleh spermatozoa dan
nidasi dari hasil konsepsi tersebut (Wiknjosastro 1991). Selama aktivitas hubungan seksual,
pria mengejakulasikan rata-rata 300 juta sperma ke dalam vagina. Lamanya kehamilan kira-
kira 280 hari atau 36-40 minggu di hitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Walaupun
begitu akan lebih tepat apabila kita menghitung umur janin dari saat konsepsi meski tidak
berbeda jauh dari ovulasi (selisih beberapa jam) ovulasi terjadi + 2 minggu sebelum haid
yang akan datang maka apabila dihitung dari saat ovulasi, lamanya kehamilan 38 minggu
atau 266 hari (Yongky dkk 2017).
Standar asuhan selama kehamilan dilakukan kunjungan Ante-Natal Care (ANC)
minimal 4 (empat) kali yaitu pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu), pada trimester II
(usia kehamilan 14 -27 minggu), dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28 – 40 minggu)
(Ari Sulistyawati 2016).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), 2 lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Dwi Asrih, dkk 2015).
Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain: perasaan distensi berkurang
(lightening), perubahan serviks, persalinan palsu, ketuban pecah, blood show, lonjakan
energi, gangguan pada saluran cerna.

1.2. Rumus Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa interval dan asuhan bayi baru
lahir serta melakukan pendokumentasian 5 kebidanan yang telah dilakukan pada Ibu Hamil,
Bersalin, Neonatus, Nifas dan KB yang dilakukan di tahun 2019. Ruang lingkup Perubahan
fisiologis trimester ke-3 yang terdiri dari ibu hamil, bersalin, masa nifas, neonatus dan KB,
yaitu :
a. Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil di trimester ke-3 ?
b. Apa perubahan anatomi fisiologi pada kala 1 pada ibu bersalin?
c. Perubahan apa saja fisiologis yang terjadi pada ibu nifas?
d. Apa saja perubahan fisiologi pada bayi baru lahir (BBL)?
e. Apa saja asuhan kebidanan pada keluarga berencana (KB) ?
1.3. Tujuan
Mendapatkan gambaran secara nyata dan menggembangkan pola pikir dalam asuhan
kebidanan secara continuity of care pada Ibu Hamil, Bersalin, Neonatus, Nifas dan KB
dengan kasus pesalinan normal sesuai Standart Asuhan Persalinan Normal (APN) melalui
pendekatan manajemen kebidanan.
1.4. Manfaat
a. Bagi BPM/ Klinik Hasil asuhan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk
tempat lahan praktek dalam meningkatkan pelayanan kebidanan dalam memberikan
konseling mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi baru lahir (BBL), Nifas, Keluarga
Berencana (KB).
b. Bagi Penulis Diharapkan dari hasil asuhan ini penulis dapat menerapkan asuhan
kebidanan secara komprehensif mulai dari ibu Hamil, Persalinan, Bayi baru lahir
(BBL), Keluarga Berencana (KB). Sesuai dengan pembelajaran yang telah ada.
c. Bagi Responden Dapat menambah pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu selama
Hamil, Persiapan Persalinan, Perawatan bayi, Perawatan masa nifas dan KB

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kehamilan
2.1.1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi
(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan
pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm)
(Manuaba, dkk., 2012).
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani,
2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu
proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan dilanjutkan
dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisar 40 minggu.

2.1.2. Anatomi Fisiologi Kehamilan


Proses kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu kesatuan dari
konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai
persiapan menyongsong kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi
(Sitanggang dkk, 2012).
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-35 tahun, hanya 420 buah ovum yang
dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Setiap bulan wanita
melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh
umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur. Pelepasan telur (ovum) hanya
terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus menstruasi normal 28 hari.
2. Spermatozoa
Sperma bentuknya seperti kecebong terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus). Leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
Panjang ekor kira-kira sepuluh kali bagian kepala. Secara embrional, spermatogonium
berasal dari sel-sel primitive tubulus testis. Setelah bayi laki-laki lahir, jumlah
spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai akil balig (Dewi dkk,
2011: 62). Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks,
spermatogonium berasal dari primitive tubulus, menjadi spermatosid pertama,
menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa. Sebagian besar
spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai
tuba falopii. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup
selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
3. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/koitus) terjadi ejakulasi sperma
dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, dimana akan melepaskan cairan
mani berisi sel sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi
dalam masa ovulasi, maka ada kemungkinan sel sperma dlm saluran reproduksi
wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Pertemuan sel sperma dan sel telur inilah yang disebut sebagai konsepsi/fertilisasi
(Dewi dkk, 2011:67). Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan
spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba.

Menurut Manuaba dkk, keseluruhan proses konsepsi berlangsung seperti uraian


dibawah ini:
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang
vitelus.
c. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi
dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.
4. Nidasi atau implantasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim dekat fundus uteri.
Terkadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua yang disebut
tanda Hartman (Dewi dkk, 2011:71).
Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista, suatu
bentuk yang di bagian luarnya adalah trofoblas dan di bagian dalamnya disebut massa
inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas akan
berkembang menjadi plasenta. Sejak trofoblas terbentuk, produksi hormone hCG
dimulai, suatu hormone yang memastikan bahwa endometrium akan menerima
(reseptif) dalam proses implantasi embrio.
5. Plasenta
Plasenta adalah organ vital untuk promosi dan perawatan kehamilan dan
perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh jaringan janin dan ibu
untuk dijadikan instrumen transfer nutrisi penting (Afodun et al , 2015).
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia
plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi.
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.

Plasenta dewasa/lengkap yang normal memiliki karakteristik berikut:


1) Bentuk budar /oval
2) Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3) Berat rata-rata 500-600 gr.
4) Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di
tengah/sentralis, disamping/lateralis, atau tepi ujung tepi/marginalis.
5) Di sisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (katiledon)
yang diliputi selaput tipis desidua basialis.
6) Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh
korion) menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7) Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu)
meningkat sampai 600-700 cc/ menit (aterm) (Dewi dkk, 2011:84)

2.1.3. Etiologi Kehamilan


Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
1. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri
dari suatu nucleus yang terapung – apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida dan kromoson radiata.
2. Spermatozoa
Spermatozoa adalah terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukaran zat antara ibu, anaknya dan sebaliknya.

2.1.4. Klasifikasi Kehamilan


Kehamilan menurut (Prawirohardjo, 2011:34) diklasifikasikan dalam 3
trimester, yaitu :

1. Trimester ke satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)


2. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu)
3. Trimester ketiga dari bulan tujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).

2.1.5. Patofisiologi ( WOC ) Kehamilan


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai
darah ke sel- sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi
dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan
plasenta
WOC / PATHWAY ANTENATAL

Kehamilan

Trimester III (usia kehamilan


minggu ke-27- minggu ke-38
Trimester I (Usia kehamilan Trimester II (usia
sampai 40
minggu 1- minggu ke-13) kehamilan minggu ke- 14-
minggu ke-26
Pemeriksaan laboratorium

Peningkatan progesteron Pembesaran Perubahan fisiologis pada


uterus abdomen HbsAg Positif

Diafragma Menekan daerah


Dilatasi pelvis tertekan punggung dan pinggang
dan ureter
Penekanan
HCL lambung meningkat kandung kemih Proses penyakit
Tonus otor menurun
Nyeri akut
Kurang Mual, muntah,
pengetahuan
Daya tampung Laju aliran Ekspansi dada nafsu makan
Mual dan muntah urin menurun urin lebih tidak maksimal turun
Frekuensi lambat
berkemih Ketidakefektifa Krisis
Media
n pola nafas situasional
Resiko pemenuhan nutrisi meningkat perkembangbia
Resiko defisit
kurang dari kebutuhan kan Kurang asupan
volume cairan Kehamilan
tubuh mikroorganism makanan
e beresiko

Gangguan pola eliminasi Ansietas


Resiko infeksi saluran
kemih Ketidakseimbangan Resiko
nutrisi kurang dari ketidakefektifan
kebutuhan tubuh proses
kehamilan-
melahirkan
2.1.6. Manifestasi Klinis
Berikut adalah tanda-tanda dugaan adanya kehamilan :
a. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Amenorea (terlambat datang bulan).
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
de Graaf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir
dengan perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan
persalinan.
2) Mual dan muntah (Emesis).
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari
disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini
dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang
3) Ngidam.
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
4) Sinkope atau pingsan.
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16
minggu.
5) Payudara tegang.
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan
deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan
tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama.
6) Sering miksi.
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Pada trimester II, gejala ini sudah mulai
menghilang.
7) Konstipasi atau obstipasi.
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus,
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
8) Pigmentasi kulit.
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit disekitar pipi (kloasma gravidarum),
pada dinding perut (striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam)
dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting, susu
makin menonjol, kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah
manifes sekitar payudara).
9) Epulis.
Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.
10) Varises atau penampakan pembuluh darah vena.
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genitalia eksterna,
kaki, betis dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat
menghilang setelah persalinan.

b. Tanda dugaan kehamilan


1. Rahim membesar, sesuai dengan usia kehamilan.
2. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks,
tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks dan teraba ballotement.
1) Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus
uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam
forniks posterior & tangan satunya pada dinding perut atas symphyse,
maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali
terpisah dari cerviks.
2) Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina) Warna selaput
lendir vulva & vagina menjadi ungu.
3) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
4) Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi.
5) Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher,rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras karena berkontraksi.
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu.

c. Tanda pasti kehamilan

1) Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada


minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-
160 kali permenit.
2) Adanya gerakan janin pada palpasi
3) Teraba bagian janin pada palpasi
4) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG, adanya skelet janin pada gmbr X Ray

2.1.7. Komplikasi Kehamilan


Komplikasi dalam kehamilan dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Hiperemesis gravidarum
Adalah mual atau muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan
gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan
hidup ibu hamil.
2. Pre eklampsia
Adalah kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau 15 mmHg
disertai dengan oedema, adanya protein urine dan apabila komplikasi
berlanjut bisa terjadi eklampsia.
3. Abortus
Kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu atau berat janin
kurang dari 1000 gram.
4. Kehamilan kembar
5. Kelainan letak pada kehamilan, meliputi :
a. Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin di
fundus uteri.
b. Letak lintang.

2.1.8. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah
a. Haemoglobin
Pemeriksaan dan pengawasan Haemoglobin (Hb) dapat dilakukan
dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli
dapat digolongkan sebagai berikut : Tidak anemia jika Hb 11 gr%,
anemia ringan jika Hb 9-10 gr%, anemia sedang jika Hb 7-8 gr%,
anemia berat jika Hb <7 gr%.
b. Golongan darah
Golongan darah ABO adalah faktor Rhesus (Rh). Ibu dengan rhesus
negatif beresik mengalami keguguran, amniosentesis, atau trauma
uterus, harus diberi antigammaglobulin D dalam beberapa hari
setelah pemeriksaan. Jika titrasi menunjukkan peningkatan respons
antibodi, harus dilakukan pemeriksaan yang lebih sering dalam
rangka merencanakan penatalaksaan pengobatan oleh spesialis
Rhesus.
2. Pemeriksaan urin
Menurut Fraser dan Cooper urinalisis dilakukan pada setiap kunjungan
untuk memastikan tidak adanya abnormalitas. Hal lain yang dapat
ditemukan pada urinalisis rutin antara lain :
a. Keton akibat pemecahan lemak untuk menyediakan glukosa,
disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan janin yang dapat
terjadi akibat muntah, hiperemesis, kelaparan, atau latihan fisik yang
berlebihan.
b. Glukosa karena peningkatan sirkulasi darah, penurunan ambang ginjal
atau penyakit.
c. Protein akibat kontaminasi oleh leukore vagina, atau penyakit seperti
infeksi saluran perkemihan atau gangguan hipertensi pada kehamilan.
3. Ultrasonografi (USG)
Menurut Romauli (2011:72) penentuan usia kehamilan dengan USG
menggunakan 3 cara :
a. Dengan mengukur diameter kantung kehamilan (GS= Gestationalsac)
untuk kehamilan 0-12 minggu.
b. Dengan mengukur jarak kepala-bokong (GRI= Groun Rum Length)
untuk umur kehamilan 7- 14 minggu.
c. Dengan mengukur diameter biparetal (BPD) untuk kehamilan lebih
dari 12 minggu.
4. Non Stress Test (NST)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran DJJ dan
aktivitas janin. Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar DJJ,
variabilitas dan timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin
(Marmi, 2014:190).
5. Kartu Skor Poedji Rochyati (terlampir)
Untuk mendeteksi risiko ibu hamil dapat menggunakan kartu Skor
Poedji Rochyati. Terdiri dari Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan
skor 2 ditolong oleh bidan, Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan
skor 6-10 ditolong oleh bidan atau dokter dan Kehamilan Risiko Sangat
Tinggi (KRST) dengan skor >12 ditolong oleh dokter (Kemenkes RI,
2014:12a).

2.1.9. Penatalaksanaan Medis

1. TT (Tetanus Toksoid)
Imunisasi Tetanus toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan infeksi dengan vaksin yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonaturum yang
disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang menyerang sistem saraf
pusat dan melidungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Imunisasi TT sebanyak 5 kali (long life) mulai dari TT1 sampai TT5. Dengan
selang waktu meliputi :

2. Pemberian Tablet Fe (T7)


Zat besi adalah unsur pembentukan sel darah merah dibutuhkan oleh ibu hamil
guna mencegah terjadinya anemia atau kurang darah selama
kehamilan.Pemberian tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) diberikan
pada ibu hamil sebanyak satu tablet (60mg) setiap hari berturu-turut selama 90
hari selama masa kehamilan, sebaiknya memasuki bulan kelima kehamilan.
TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 ml besi elemental dan
0,25 mg asam folat baik diminum dengan air jeruk yang mengandung vitamin
C untuk mempermudah penyerapa
2.2. Manajemen Asuhan Keperawatan
2.2.1. Pengkajian

1) Identitas
 Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
 Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai
30 tahun.
 Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
 Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
 Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.

 Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
 Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
 Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
2) Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
 Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datang mencari pertolongan.
 Riwayat keluhan utama
P : Provokasi/palatif(penyebab)
Q : Quality/ bagaimanagejala dirasakan R : Region/ dimana gejala
dirasakan
S : Skala keadaan/ seberapa parah yang dialami pasien T : Time / sejak
kapan keluhan terjadi dan sampai kapan

3) Riwayat kesehatan sekarang


Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie yang
didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,
kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan. Kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.

4) Riwayat kesehatan dahulu


a. Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari,
lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu


Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau
tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.

c. Riwayat pemakaian alat kontrasepsi


Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini
penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan.

5) Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional


a. Inspeksi
1. Muka : adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah, gigi.
2. Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
3. Dada: bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu,adakah kolostrum
4. Abdomen GIT : bentuk abdomen, warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan
dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka
kiri (scibala).
5. Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi
uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6. Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus.
7. Anggota bawah : cari varises,oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT
kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.

b. Palpasi
1. Tujuan :
 Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
 Menentukan letaknya anak dalam rahim
2. Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
- Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis
dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3. Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional
a) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
b) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d) 24 minggu – setinggi pusat
e) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu – 3 jari dibawah px
h) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4. Menurut leopold
1. Leopold I
- Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah muka
penderita
- Rahim dibawa ke tengah
- Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang terdapat
dalam fundus
- Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa yang
di fundus.
2. Leopold II
- Keadaan tangan pindah ke samping
- Tentukan dimama punggung anak, punggung anak terdapat di pihak yang
memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang
biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang memberi rintangan
terbesar.
- Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak lintang.
- Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil.
3. Leopold III
- Dipergunakan satu tangan saja.
- Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
- Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
- Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
4. Leopold IV
 Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si pasien
 Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah
 Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba diluar:
 Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
 Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
 Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga
panggul
- Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.

c. Auskultasi
- Djj terdengar dimana, frekuensi, irama, dengan cara 5 detik berselang,
30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
- Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur, maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
-
d. Pemeriksaan panggul
 Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
 Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
 Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
 Conjungtiva externa/boudelogue (N = 18-20 cm)
 Lingkar panggul (N = 80-90 cm)
 Distantia spina illiaca posterior superior (N = 8-10 cm)
 Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
 Pengukuran panggul dalam, meliputi :
 Promotorium (N = tidak teraba)
 Linea inominata (N = teraba 2/3 bagian)
 Sacrum ( N = cekung)
 Spina ischiadica (N = menonjol)
 Arcus pubis ( N = > 900)

e. Pemeriksaan laboratorium
 Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal :
gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
 Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam
kehamilan maupun persalinan.
 Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%.
(normalnya : 11gr%)

f. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.
g. Pola kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
 Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik
usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering kencing
merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir
masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
 Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari
 Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
 Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian
luar dan dalam.
 Sexual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama kehamilan,
berapa kali dalam seminggu melakukannya.

2.2.2. Diagnosa Keperawatan

1) Ansietas berhubungan dengan adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis


situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi. (D0080)
2) Resiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis, malnutrisi,
peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan, ketidakadekuatan
pertahanan tubuh primer, ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder.
(D0142)
3) Gangguan rasa nyaman berhungan dengan berhubungan dengan gejala
penyakit, ketidakadekuatan sumber daya, gangguan stimulus lingkungan,
efek samping terapi, gangguan adaptasi kehamilan. (D0074)
4) Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrient, kebutuhan metabolism. (D0019)
2.2.3. Intervensi

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi


1. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas (I.09314)
keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi :
tingkat ansietas menurun dengan Identifikasi saat tingkat ansietas berubah Identifikasi kemampuan
kriteria hasil : mengambil keputusan Monitor tanda-tanda ansietas
1. Verbalisasi kebingungan Terapeutik :
menurun Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan Temani
2. Verbalisasi khawatir pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan Pahami situasi
akibat kondisi yang yang membuat ansietas
dihadapi menurun Dengarkan dengan penuh perhatian
3. Perilaku gelisah menurun Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Motivasi
4. Perilaku tegang menurun mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan Edukasi :
5. Keluhan pusing menurun Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
6. Diaforesis menurun Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosi
7. Tremor menurun Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
8. Pucat menurun Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan Latih teknik
9. Konsentrasi membaik relaksasi
10. Pola tidur membaik Kolaborasi :
11. Frekuensi pernapasan, Kolaborasi pemberian anti ansietas
nadi dan tekanan darah
membaik
12. Kontak mata membaik
13. Pola berkemih membaik
14. Orientasi membaik
2. Resiko Infeksi (D0142) Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539) Observasi :
keperawatan selama 1x24 jam Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
diharapkan tingkat infeksi Terapeutik :
menurun dengan kriteria hasil : Berikan perawatan area edema / infeksi
1. Kebersihan badan
meningkat Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
2. Demam menurun pasien
3. Kemerahan menurun Pertahankan teknik anti septik pada pasien beresiko tinggi
4. Bengkak menurun Edukasi :
5. Cairan berbau busuk Jelaskan tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
menurun Ajarkan cara memeriksa kondisi luka/ daerah infeksi Anjurkan
meningkatkan asupan nutrisi dan asupan cairan Kolaborasi :
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
3. Gangguan rasa nyaman ( Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kenyamanan ( I.08245 ) Observasi :
D0074)
keperawatan ….. x…. jam Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. mual,nyeri,gatal, sesak)
diharapkan status kenyamanan Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya
meningkat dengan kriteria hasil : Identifikasi masalah emosional dan spiritual.
1. Pusing/nyeri yang dilaporkan Terapeutik :
tidak ada Berikan posisi yang nyaman Berikan kompres dingin atau hangat Ciptakan
2. Perilaku tidak nyaman lingkungan yang nyaman Berikan pemijatan
menurun/tidak ada Berikan terapi akupresur
3. Gangguan dalam rutinitas tidak Berikan terapi hypnosis
ada
4. Menunjukan perasaan rileks
Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang
diinginkan
Edukasi :
Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan Ajarkan terapi
relaksasi
Ajarkan latihan pernapasan
Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus, anthistamin, jika perlu
4. Defisit Nutrisi (D0019) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119) Observasi :
keperawatan ….. x…. jam Identifikasi status nutrisi
diharapkan status nutrisi membaik Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Identifikasi makan yang disukai
dengan kriteria hasil : Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient Identifikasi perlunya
1. porsi makanan yang penggunaan selang nasogastrik Pantau asupan makanan
dihabiskan meningkat Pantau berat badan
2. verbalisasi keinginan untuk Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
meningkatkan nutrisi Terapeutik :
3. pengetahuan tentang standar
asupan nutrisi yang tepat
4. Tanda vital dalam batas
normal Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu Sajikan makanan secara
5. frekuensi makan membaik menarik dan suhu yang sesuai
6. nafsu makan membaik Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi protein
Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric jika asupan oral
dapat di toleransi
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika mampu Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan jika perlu
2.2.4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Pedoman implementasi keperawatan menurut Dermawan (2012) sebagai berikut:
1) Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan setelah
memvalidasi rencana.
Validasi menentukan apakah rencana masih relevan, masalah mendesak,
berdasar pada rasional yang baik dan diindividualisasikan. Perawat
memastikan bahwa tindakan yang sedang diimplementasikan, baik oleh
pasien, perawat atau yang lain, berorientasi pada tujuan dan hasil.
Tindakan selama implementasi diarahkan untuk mencapai tujuan.
2) Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan
kompeten dan efisien di lingkungan yang sesuai.
Perawat harus kompeten dan mampu melaksanakan keterampilan ini
secara efisien guna menjalankan rencana. Kesadaran diri dan kekuatan
serta keterbatasan perawat menunjang pemberian asuhan yang kompeten
dan efisien sekaligus memerankan peran keperawatan profesional.
3) Keamanan fisik dan psikologis pasien dilindungi.
Selama melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan psikologis
dipastikan dengan mempersiapkan pasien secara adekuat, melakukan
asuhan keperawatan dengan terampil dan efisien, menerapkan prinsip yang
baik, mengindividualisasikan tindakan dan mendukung pasien selama
tindakan tersebut.
4) Dokumentasi tindakan dan respon pasien dicantumkan dalam catatan
perawatan kesehatan dan rencana asuhan.
Dokumentasi dalam catatan perawatan kesehatan terdiri atas deskripsi
tindakan yang diimplementasikan dan respon pasien terhadap tindakan
tersebut. Tindakan yang tidak diimplementasikan juga dicatat disertai
alasan. Dokumentasi rencana asuhan untuk meningkatkan kesinambungan
asuhan dan untuk mencatat perkembangan pasien guna mencapai kriteria
hasil.
2.2.5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk
menentukan apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana
keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau menghentikan rencana
keperawatan (Manurung, 2011).
Ada tiga yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu :

1. Masalah teratasi seluruhnya.


2. Masalah teratasi sebagian.
3. Masalah tidak teratasi.
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Nama Mahasiswa : Yoga


NIM : 2021-01-14401-052
Ruangan Praktik : Puskesmas Pahandut
Tanggal & Jam Pengkajian : 26 Juni 2023

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Tempat / tanggal lahir : Ciamis,09 Juli 1999
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah :O
Alamat : Jl.R.A.Kartini
Diagnosa Medis : G3P2A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS : 26 Juni 2023
Tanggal Pengkajian : 26 Juni 2023
Nomor Rekam Medik :-
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.M
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa :-
Pendidikan terakhir :-
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah :-
Alamat : Jl.R.A.Kartini
Hubungan dengan Klien : Suami

II. STATUS KESEHATAN


1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Pasien mengeluh pilek dan pusing

2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :


Pasien dibawa oleh ibunya ke puskesmas pada tanggal 26 Juni 2023 jam
08:00 WIB pasien mengeluh pilek dan pusing.Ibu mengatakan hamil ke
tiga usia 23 minggu.Hasil pemeriksaan BB 55,2 kg,TB : 152 cm
TD:110/80 mmhg, S:36C, N: 80x/menit, RR: 20/menit, Lila: 28 cm

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :


Pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit seperti Hipertensi
atau Diabetes Melitus. Klien tidak pernah dirawat dirumah sakit.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat keturunan
kembar,tidak ada yang menderita cacat bawaan

III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28(Normal)
Lamanya Haid : 4-6 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) :Warna
merah terang kadang kecoklatan,bau metalik(Normal),cair.
Gangguan sewaktu menstruasi : Nyeri pinggang
Gejala pre menstruasi : Perubahan suasana hati
HPHT : 5 Januari 2023
Taksiran Persalinan : 12-09-2023
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan :-
Lamanya Pernikahan:-
Pernikahan Ke : 1

c. Riwayat Keluarga Berencana :


Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Kb Suntik 1
bulan
Waktu dan lamanya penggunaan : 1 Tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang :
Kb suntik 3 bulan
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 4
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3P2A0
Tempat/ Jenis Masalah
N Tgl Umur Jenis Keadaa
Penolon kelami BB Hami
o partus hamil partus Lahir Nifas Bayi n Anak
g n l
1 13-09- 29 Partus Bidan peremp 2,9 Tidak Tidak Tidak Seha Hidup
2015 sponta uan kg Ada Ada Ada t
n
2 25-19- 30 Partus Bidan Laki- 2,7 Tidak Tidak Tidak Seha Hidup
sponta laki kg Ada Ada Ada t
2018
n
3 2022
hamil
saat ini

Keterangan :
 Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
 Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………, perdarahan,
kejang-kejang,dll
 Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
 Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
 Keadaan Anak: hidup/mati, sebab kematian:………………

b. Riwayat Kehamilan Sekarang


 Amenorhoe: -
 Keluhan waktu hamil: Mual muntah
 Gerakan anak pertama di rasakan : -
 Imunisasi : Lengkap
 Penambahan BB selama hamil : 6 kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskesmas
pahandut

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Subjektif Objektif
a. Keadaan Umum Suhu : 360C
BB sebelum hamil 49,2kg Nadi 80x/menit
Tekanan Darah 110//80x/menit
BB 55,2 kg
Tinggi Badan 152 cm
Kesadaran: Composmentis
Turgor Kulit: Baik

b. Kepala Tidak ada benjolan


Keadaan bersih
Tidak ada ketombe
Tidak ada rambut rontok
Berwarna hitam

c. Muka Hyperpigmentasi: tidak ada


Rasa bengkak? Tida ada Cloasma gravidarum: tidak ada
Edema: tidak ada
Simetris

d. Mulut Mukosa mulut & bibir: kering


Keluhan: tidak ada Keadaan gigi: lengkap,bersih
Fungsi Pengecapan: asam dan terasa pahit
Keadaan Mulut: bersih
Fungsi menelan: normal

e. Mata Ukuran pupil: normal


Keluhan:tidak ada Konjungtiva: pucat
Sklera: tidak ikterik
Fungsi Penglihatan: baik
Reaksi alergi: tidak ada

f. Hidung Pernah flu: tidak


Keluhan: tidak ada Frekuensinya dalam 1 tahun: tidak ada
Perdarahan/peradangan: tidak pernah
Keadaan/kebersihan: bersih

g. Telinga Keadaan: simestri kiri kanan


Fungsi pendengaran: normal
Keluhan: tidak ada keluhan

Pembesaran kel.Tyroid: tidak ada


h. Leher
Distensi vena jugularis: tidak ada
Pembengkakan:tidak ada
Pembesaran KGB: tidak ada

Sesak napas: tidak ada


i. Daerah dada
Batuk: tidak ada
Jantung dan paru-paru: baik
Sakit dada:tidak ada
Suara napas: veskuler(normal)
Bunyi jantung lup dup

Paltipasi: tidak ada


Payudara simestris
Palpasi :
j. Abdomen
TFU ½ dibawah pusat Presentasi kepala
(preskep) Punggung kanan
DJJ (+)

k. Genitalia Eksterna

l. Anus

m. Ekstremitas atas dan bawah Ukuran panggul luar :


- Distantia spinarum tidak dilakukan
pemeriksaan
- Distantia cristarum tidak dilakukan
pemeriksaan
- Conjugata externa tidak dilakukan
pemeriksaan
- Lingkar panggul tidak dilakukan pemeriksaan

Ukuran panggul dalam :


n. Pemeriksaan Panggul - Promonotorium: tidak dilakukan
pemeriksaan
- Linea inominata: tidak dilakukan
pemeriksaan
- Dinding samping: tidak dilakukan
pemeriksaan
- Spina Ischiadika: tidak dilakukan
pemeriksaan
- Sacrum: tidak dilakukan pemeriksaan
- CV: tidak dilakukan pemeriksaan
- CD: tidak dilakukan pemeriksaan

V. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi :
No Pola kebiasaan Sebelum hamil Saat hamil
1 Nutrisi 3 x sehari Baik 3 x sehari Baik
a. Frekuensi Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
b. Nafsu makan/selera
c. Jenis makanan

2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 8-10x/sehari,warna kuning
b. Buang Air Besar (BAB) : 2-3x/sehari,warna kuning
kecoklatan,konsitensi lembek
3. Pola tidur dan istirahat : 6-7 jam sehari
4. Pola aktivitas dan latihan : baik
5. Personal Hygiene :
Kulit : Lembab
Rambut : Bersih,tidak ada ketombe,tidak rontok
Mulut & Gigi : Bersih dan lengkap
Pakaian : Rapi
Kuku : Bersih
Vulva Hygiene : Baik,tidak ada perdarahan,tidak terdapat nyeri
tekan
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : Tidak
Minuman Keras : Tidak
Obat-obatan : Tidak
Lain-lain : Tidak
VI. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi:
Ya,pasien mengetahui cara pemberian ASI pada bayi
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya: Ya
c. Jenis kelamin yang diharapkan: Perempuan
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah: Suami dan orang tua
e. Apakah hamil ini diharapkan; Ya,pasien mengatakan sangat
diharapkan
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : Pasien mengatakan bayi kondisi
sehat dan persalinan lancar
 Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien mengharapkan bayi
dan ibu sehat
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : Tidak ada

3. Konsep diri
 Body image : Pasien mengatakan menerima apapun kondisi tubuhnya
 Peran : Pasien mengatakn ia seorang istri dan akan menjadi seorang
ibu
 Ideal diri : Pasien mentakan ingin dirinya dan keluarganya selalu
bahagia
 Identitas diri : Pasien mengatakan ia seorang ibu rumah tangga
 Harga diri : Pasien merasa percaya diri
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti
orang lain?
 Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah : Sunda
 Yang tinggal serumah : Pasien, Suami
 Adat istiadat yang di anut : Adat Sunda
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
 Motivasi dari suami : Suami selalu menemani dan memberikan
dukungan selama kehamilan
 Apakah suami perokok : Tidak
 Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Pasien mengatakan cukup
memahami
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan dukungan keluarga
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Pasien
mengatakan Tuhan,Agama,dan kepercayaan sangat penting dalam
hidupnya
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) :-
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan
selama di RS : Tidak ada
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Darah
1. HB tidak dilakukan pemeriksaan
2. Golongan Darah/Rh tidak dilakukan pemeriksaan
3. Gula Darah tidak dilakukan pemeriksaan
4. Leukosit tidak dilakukan pemeriksaan
5. VR/VDRL
2.Urine
1 Protein tidak dilakukan pemeriksaan
2 Sedimen tidak dilakukan pemeriksaan
3 Reduksi tidak dilakukan pemeriksaan

3.Pemeriksaan tambahan
1. TTT/NST tidak dilakukan pemeriksaan
2. TTO/OCT tidak dilakukan pemeriksaan
3. USG tidak dilakukan pemeriksaan
4. Amnioscopy tidak dilakukan pemeriksaan
5. TORCH tidak dilakukan pemeriksaan
6. Rontgent tidak dilakukan pemeriksaan

VIII. PENGOBATAN

No Therapy Dosis Farmakologi


1 Tablet fe 3x800 mg Untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin
2 Vit C - Membantu memulihkan kondisi tubuh
sakit,membantu pembentukan pembulu darah,serta
melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas
ANALISA DATA

DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH


OBYEKTIF PENYEBAB
DS: Aliran darah lambat Perfusi perifer tidak efek
- Pasien mengeluh pusing

DO: Suplai oksigen menurun


- Konjungtiva anemis
- TD: 110/80 mmHg
Pada jaringan perifer
- N: 80x/menit
- Usia kehamilan: 23 minggu
Perfusi perifer tidak efektif

DS: Terjadinya proses kehamilan Defisit pengetahuan


- Pasien mengatakan kurang
mengetahui tentang anemia
Kurang terpaparnya informasi
DO: tentang penyakit,pengobatan
- Pasien tampak kebingungan
- Pasien kurang tau cara
Defisit pengetahuan
pencegahan maupun
pengobatan
PRIOROTAS MASALAH

1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin ditandai de
pesien mengeluh pusing Konjungtiva anemis TD: 110/80 mmHg N: 80x/menit Usia kehamila
minggu
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang penyakit anem
tandai dengan Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit anemia
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.S


Ruang Rawat : KIA

Diagnosa Tujuan (Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan hasil)
Perfusi perifer Setelah dilakukan Observasi: 1. Untuk
tidak efektif tindakan 1. Monitor sirkulasi mengetahui
keperawatan perifer(mis. Nadi adanya
selama 1x7 jam perifer, edema, perubahan
diharapkan pengisian cairan
kebutuhan nutriss kalpiler,warna, 2. Untuk
adekuat dengan suhu,angkle menghindari
kretia hasil : brachial index) kejang
1. Denyut nadi 2. Monitor panas, 3. Untuk
cukup kemerahan,nyeri,at menghindari
meningkat au bengkak pada cidera pada
2. Tekanan sytole ekstremitas area perfusi
dan diastole 4. Agar tidak
dalam rentang terjadi
normal Terapeutik infeksi
3. Tidak ada 1. Hindari 5. Agar
sianosis pemasangan infus konsentrasi
4. Tidak ada atau pengambilan darah stabil
sesak darah di area
5. Konjungtiva keterbatasan
tidak anemis perfusi
2. Hindari
pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas pada
keterbatasan
perfusi
3. Hindari penekanan
dan pemasangan
yang cidera pada
area yang cedera

Edukasi
1. Anjurkan minum
obat pengontrol
tekakan darah
secara teratur

Kalobrasi
1. Kolaborasi
pemberian vitamin
penambah darah

Defisit Setelah dilakukan Observasi: 1. Untuk


pengetahuan tindakan asuhan 1. Identifikasi
memberik
keperawatan 1x7 kesiapan dan
jam diharapkan kemampuan an materi
terjadi menerima
dan
peningkatan informasi
pengetahuan 2. Identifikasi faktor- media
mengenai anemia faktor yang dapat
pendidika
dan penanganan meningkatkan
yang bersangkutan yang hidup tidak n
dengan kretia bersih dan
hasil: menurunkan 2. Pasien
1. Mengenai motivasi perilaku
mengerti
penyakit yang
dialami Terapeutik: tentang
2. Terapi yang 1. Sediakan
pendidikan pendidika
merupakan
petujuk kesehatan media n
kesiapan 2. Jadwalkan
pendidikan kesehatan
belajar
kesehatan susuai yang
kesepakatan
3. Berikan diberikan
kesempatan untuk
bertanya

Edukasi :
1. Jelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Anjurkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
3. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
pengetahuan
tentang informasi
yang belum di
pahami
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda
Implementasi Evaluasi (SOAP) tangan dan
Jam
Nama
Perawat
Senin,26 Juni 1. Memeriksa sirkulasi S: Pasien mengatakan
2023 perifer(mis. Nadi masih merasa pusing-
08:00 WIB perifer, edema, pusing
pengisian kalpiler,
warna,suhu, angkle O:
brachial index) - Pasien tampak pucat
Yoga
2. Memonitor panas, - Konjungtiva pasien
kemerahan, nyen, atau anemis
bengkak pada - TD: 110/80 mmHg
ekstremitas - N: 80x/menit
3. Menghindari
pemasangan in fus atau A:Masalah keperawatan
pengambilan darah di teratasi sebagian
area keterbatasan P:Intervensi dihentikan
perfusi
4. Menghindari
pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas
pada keterbatasan
perfusi
5. Menghindari penekanan
dan pemasangan
torniquet pada area yang
cidera
6. Mengajurkan minum
obat pengontrol tekakan
darah secara teratur
Senin,26 Juni 1. Mengkaji tingkat S:Pasien mulai memahami
2023 pengetahuan pasien tentang penyakit dan cara
08:00 WIB 2. Memberikan informasi pengobatannya
pada pasien tentang
penyakit anemia saat O:
hamil Pasien dapat melakukan Yoga
tindakan sesuai dengan
anjuran dan edukasi yang
diberikan
A:Masalah keperawatan
teratasi
P:Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil
pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Ibu hamil berpendapat bahwa kebersihan diri dan lingkungan pada masa
kehamilan sangat penting untuk dilakukan, terbukti dengan temuan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil telah
berupaya memilih bahan pakaian yang menyerap keringat, mencuci
rambut dengan teratur, menjaga kebersihan lingkungan di dalam maupun
di luar rumah, dan lebih dari setengahnya menghentikan pemakaian
pakaian ketat
2. Ibu hamil berpendapat bahwa kebutuhan istirahat pada masa kehamilan
penting untuk dilakukan, terbukti pada temuan hasil penelitian yang
menunjukkan sebagian besar ibu hamil tidur malam teratur selama enam
jam setiap hari, lebih dari setengahnya melakukan berbagai macam cara
untuk relaksasi, salah satunya dengan mendengarkan musik. Hanya
sebagian kecil dari ibu hamil yang melakukan tidur siang secara rutin
selama masa kehamilannya.
3. Sebagian besar ibu hamil berpendapat bahwa olah raga pada masa
kehamilan penting dilakukan tetapi faktanya hanya sebagian kecil saja ibu
hamil yang melakukan olah raga secara teratur selama masa kehamilan.
4. Ibu hamil berpendapat bahwa pemenuhan kebutuhan gizi pada masa
kehamilan penting dilakukan. Ibu hamil memiliki pengetahuan yang cukup
tentang pemenuhan gizi selama masa kehamilan dan dibuktikan dengan
sebagian besar ibu hamil berpendapat banyak mengkonsumsi ikan, sayur,
buah-buahan, dan susu khusus kehamilan. Sebagian besar ibu hamil juga
berpendapat bahwa mereka selalu menghindari beberapa makanan yang
tidak baik dikonsumsi selama masa kehamilannya, seperti minuman
bersoda, dan obat-obatan selain resep dokter. Tetapi sangat disayangkan
karena sebagian besar ibu hamil masih mengkonsumsi makanan pedas
selama masa kehamilan.

4.2. Saran
Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat terhadap
pihak-pihak terkait, yaitu:
1. Ibu Hamil
Ibu hamil diharapkan terus menggali informasi mengenai perawatan
kehamilan yang dilakukan oleh ibu selama masa kehamilan, agar ibu dapat
melalui kehamilan dengan sehat dan lancar hingga masa persalinan.
Informasi mengenai perawatan kehamilan dapat ibu peroleh dengan
berbagai macam cara seperti membaca buku, atau mengikuti penyuluhan
kehamilan, dan berkonsultasi kepada dokter atau bidan. Diharapkan juga
ibu lebih mengetahui tentang jenis-jenis makanan yang harus dihindari dan
dianjurkan dikonsumsi pada masa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai