Anda di halaman 1dari 68

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

DI PMB YETTY KRISTIYANTI S. ST

Laporan Tugas Akhir

Oleh :
Winda Sari
154012018047

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU
2021

1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PENGESAHAN
Telah di ajukan pada tanggal .. .. 2021
Dan disetujui untuk di susun sebagai study kasus dengan
Judul
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
PADA BAYI NY.X USIA X HARI DI PMB YETI KRISTIYANI S.ST
TAHUN 2021

Penguji I : (………………………………)
(Analia Kunang S.ST.M.Kes)

Penguji II : (………………………………)
(Cynthia Pusparini S.ST.M.Kes)

Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Kebidanan
Universitas Muhammadiyah pringsewu

Sumi Anggraeni,M.Keb
NBM1168 283

Dekan Fakultas kesehatan


Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Elmi Nuryati,M.Epid
NBM.1168283

2
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur penyusun hantarkan kehadirat Allah
SWT, Karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir sesuai dengan waktu yang telah di tentukan, Studi kasus ini
Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam melaksanakan ujian akhir program
Diploma III kebidanan.

Dalam kesempatan ini penulis laporan studi kasus ini mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun
materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucakan
terimakasih kepada :

 Elmi Nuryati,M.Epid selaku dekan Fakultas Kesehatan


 Sumi Anggraeni,S.ST.,M.Keb Selaku Ketua Prodi D III Kebidanan
 Analia Kunan S.ST M.Kes Selaku Pembimbing 1
 Cynthia pusparini S.ST.,M.Kes Selaku pembimbing 2
 Penguji lahan Bidan Yeti Kristyanti S.ST
 Bapak/Ibu Dosen Universitas muhammadiyah pringsewu
 Ibu dan Ayah yang selalu berdoa untuk keberhasilan, kebahagiaan dan
kesuksesan, dan yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun
materil serta tak hentinya berdoa demi keberhasilan studiku
 Rekan – Rekan seperjuangan angkatan 12 yang banyak membantu dan
menyelesaikan studi kausu ini.

Penulis menyadar dalam pembuatan laporan studi kasus ini banyak kesalahan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan selanjutnya. Semoga laporan studi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca pada umumnya.

3
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pringsewu

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................ii
ABSTRAK.....................................................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................v
MOTTO.........................................................................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS......................................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................................x
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................xii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................................................3
C. Sasaran.....................................................................................................................................3
D. Manfaat....................................................................................................................................4
E. Ruang Lingkup........................................................................................................................5
F. Sistematika penulisan............................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Dasar Bayi baru lahir...............................................................................................9
B. Konsep Dasar Managemen Asuhan Kebidanan.................................................................20

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Subjektif.....................................................................................................................28
B. Objektif....................................................................................................................................29
C. Assesment................................................................................................................................30
D. Planning...................................................................................................................................31

BAB IV PEMBAHASAN

4
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
A. Profil Klinik.............................................................................................................................38
B. Pemaparan...............................................................................................................................39
C. Pembahasan………………………………………………………………………..40

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................................42
B. Saran.........................................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

5
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa bayi merupakan fondasi dari kehidupan mendatang yaitu

fondasi dari berbagai pola perilaku,sikap, dan emosinya. Masa neonatus

juga merupakan usia yang rapuh baik fisik,penyakit maupun kecelakaan

(Kusmaningrum, 2017). Bayi Baru Lahir memiliki resiko ganggguan

kesehatan paling tinggi,berbagai masalah kesehatan bisa muncul. Sehingga

tanpa penanganan yangtepat, biasa berakibat fatal.

Hasil SDKI 2017 menunjukan penurunan AKB yang lebih banyak

(31 persen) dibanding AKN yaitu dari 35 per 1.000 kelahiran hidup hasil

SDKI 2002 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2017. Pada

SDKI 2002 estiminasi AKB sebesar 46 per 1.000 kelahiran hidup, turun

menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup dari hasil SDKI 2007 dan turun

menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup (hasil SDKI 2012) dan hasil SDKI

2017 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2017).

Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab

kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 dominasi oleh

gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis

6
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
(12%). Dilain pihak faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan

kematian bayi diusia 0-6 hari adalah Hipertensi Maternal (23,6%),

komplikasi kehamilan dan kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan

perdarahan antepartum masing-masing (12,5%). Penyebab utama kematian

bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%), malformasi

kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama kematian

bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia

(23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 :

77,31% . (Kemenkes, 2017).

Dengan melihat adanya resiko kematian yang tinggi dan berbagai

serangan komplikasi pada minggu pertama kelahiran, maka setiap bayi

baru lahir harus mendapat kan pemeriksaan sesuai standar lebih sering,

minimal dua kali dalam minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk

menemukan secara dini jika terdapat penyakit atau tanda bahaya pada

neonates sehingga pertolongan dapat segera diberikan untuk mencegah

penyakit bertambah berat yang dapat menyebabkan kematian. neonates

merupakan salah satu intervensi untuk menurunkan kematian pada bayi

baru lahir (Profil kesehatan, 2017).

Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu

didilakukan dengan memberikan asuhan kebidanan untuk mencapai

kompetensi. (Kemenkes, 2017). Salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program recoknizing pembelajaran lampau (RPL), adalah

menyusun salah satu asuhan dalam pelayanan kebidanan.

7
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Berdasarkan latar belakang diatas,Untuk itu penulis tertarik mengambil

kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal pada Ny .

B. Tujuan Penulis

1. Tujuan Umum

mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi normal secara

komprehensif dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

mampu :

a. Memahami konsep teori penyakit dan asuhan kebidanan pada

bayi baru lahir fiologis secara subjektif dan objektif

b. mampu menyusun,mengindifikasi diagnose kebidanan sesuai

dengan prioritas masalah

c. Diagnose kebidanan yang muncul pada bayi normal.

e. Evaluasi asuhan kebidanan pada bayi normal.

f. Melakukan Dokumentasi yang benar pada bayi normal.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan studi kasus ini meliputi : Asuhan kebidanan pada bayi

fisiologis di BPM Yeti kristiani S.ST, Pada Bayi Ny.T.

8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
D. Manfaat

a. Manfaat teoritis

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam

memberikan informasi tentang perubahan fisiologis dan asuhan

yang di berikan pada bayi baru lahir

b. Manfaat praktis

a. Bagi pasien,keluarga dan masyarakat

Untuk memberikan informasi tentang pelayanan kebidanan

secara profesional pada bayi baru lahir/neonatus

b. Bagi institusi pendidikan

Untuk menambah sumber informasi dan bahan bacaan

mahasiswa di perpustakaan universitas muhammdiyah

pringsewu fakultas kesehatan

c. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis

dalam menerapkan manajemen kebidanan dalam

memnberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir secara

standar.

d. Manfaat Ilmiah

9
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber

informasi dan menambah pengetahuan serta bahan acuan

bagi penulis selanjutnya.

e. Manfaat Bagi pembaca

Sebagi sumber informasi dan menambah wawasan serta

pengetahuan bagi para pembaca tentang bayi baru lahir.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan kasus ini, berdasrkan teori ilmiah yang

dipadukan dengan praktek dan pengalaman. Metode penulisan karya tulis

ilmiah ini adalah :

1. Studi Perpustakaan

Penulis membaca dan mempelajari berbagai buku-buku dan internet

yang ada kaitannya denagan bayi baru lahir sebagi dasar teoritis yang

digunakan pada pembahasan.

2. Studi kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses

manajemen asuhan kebidanan yang meliputi : identifikasi

dasar,identifikasi diagnosa/ masalah aktual maupun potensial, tindakan

segera, kolaborasi, rencana asuhan/implementasi serta evaluasi asuhan

kebidanan pada klien dengan kasus Bayi Baru Lahir.

3. Studi dokumentasi

10
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Studi ini dei lakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang

bersumber dari buku KIA pasien atau hasil pemeriksaan penunjang

lainnya yang dapat memberi konstribusi dalam pembuatan karya tulis

ini.

4. Diskusi

Penulis melakukan tanya jawab dengan orang tua bayi, keluarga dan

dosen pembimbing baik di lahan maupun di institusi yang membantu

untuk kelancaran penyususnan karya tulis ilmiah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan karya tulis ini, maka penulis

menyusun secara sistematika yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Ruang lingkup pembahasan

C. Tujuan penulis

1. Tujuan umum

2. Tujuan khusu

D. Manfaat Penulis

E. Metode penulisan

F. Sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
A. Konsep dasar bayi baru lahir

B. Fisiologis bayi baru lahir

C. Konsep asuhan pada neonatus

BAB III STUDI KASUS

A. Tinjauan kasus

BAB IV PEMBAHASAN

C. Profil klinik

D. Pembahasan

BAB V PENUTUP

G. Kesimpulan

H. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

12
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. BAYI BARU LAHIR NORMAL

1. Definisi

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu

yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran

sertaharus dapatmelakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke

kehidupan ekstrauterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada

usia kehamilan 37–42 minggu dan berat badannya 2.500–4.000 gram

(Dewi, 2015).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi

belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan

genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-

4000 gram, nilai Apgar>7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah, 2010).

Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa sejak lahir sampai

dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonates adalah bayi

berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonates

dini adalah bayi 0-7 hari. Neonates lanjut adalah bayi berusia7-28 hari

(Muslihatun, 2015)

13
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

Ciri-ciribayi baru lahir Normal adalah :

a. Lahir aterm > 37-42 minggu

b. Berat badan 2500- 4000 gram

c. Panjang badan 48- 52 cm

d. Lingkar dada 30- 38 cm

e. Lingkar kepala 33-35 cm

f. Lingkar lengan 11- 12 cm

g. Frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit

h. Pernapasan ± 40-60 x /menit

i. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang

cukup

j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah

sempurna

k. Kuku agak panjang dan lemas

l. Nilai APGAR > 7

m. Gerak aktif

n. Bayi lahir langsung menangis kuat.

o. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada

pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.

p. Reflek sucking (isap dan menelan ) sudah terbentuk dengan baik.

14
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
q. Reflek morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk

dengan baik. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik

r. Genitalia. Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan

uretra yang berlubang, serta adanya labia minora dan mayora. Pada

laki- laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada

skrotum dan penis yang berlubang.

s. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24


jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan

3. Tahapan Bayi Baru Lahir

Tahap bayi baru lahir normal antara lain :

a. Tahap I terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit pertama

kelahiran. Pada tahap ini digunakan system scoring apgar untuk fisik

dan scoring gray untuk interaksi bayi dan ibu.

b. Tahap II disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap II dilakukan

pengkajian selama24jam pertama terhadap adanya perubahan

perilaku.

c. Tahap III disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam

pertama yang meliputi pemeriksaan seluruh tubuh (Dewi, 2010).

4. Asuhan Kebidanan pada BBL Normal

a. Membersihkan jalan nafas dan sekaligus menilai APGAR menit

pertama

15
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tabel 2.1 Apgar Score

Tanda 0 1 2
Warna kulit Biru pucat Badan merah Seluruh Merah
(Aprperance) jambu,esternitas jambu
biru
Frekuensi denyut Tidak Ada <100 <100
jantung(pulse)
Iritabilitas rellex Tidak ada respon Meringis Menangis kuat
(Grimoce)
Tonus Otot Tidak ada Esternitas sedikit Gerak Aktif
(Activity) fleksi
Usaha bernafas Tidak ada Pelan,tidak teratur Baik,Menangis
(Respiration)

Sumber : ( Dewi,2010)

Interpretasi :

1) Nilai 1 – 3 asfiksia berat

2) Nilai 4 – 6 asfiksia sedang

3) Nilai 7 – 10 asfiksia ringan ( normal ).

5. Adaptasi Bayi Baru Lahir

a. Perubahan Pernafasan

Berikut adalah tabel mengenai perkembangan sistem pulmonal sesuai

dengan usia kehamilan.

Perkembangan system Pulmonal

16
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Ketika struktur matang, ranting paru-paru sudah bisa

mengembangkan sistem alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat

oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi lahir,

pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi (Dewi, 2010).

b. Peredaran darah

Setelah bayi lahir, paru akan berkembang yang akan

mengakibatkan tekanan anteriol dalam paru menurun yang diikuti

dengan menurunnya tekanan pada jantung kanan. Kondisi ini

menyebabkan tekanan jantung kiri lebih besar dibandingkan dengan

tekanan jantung kanan, dan hal tersebut yang membuat foramen ovale

secara fungsional menutup.Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah

kelahiran.Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam

aorta desenden naik dan juga dan juga karena rangsangan biokimia

(PaO2 yang naik) (Dewi,2010).

c. Perubahan metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus relatif lebih luas dari tubuh orang

dewasa, sehingga metabolisme basai per kg berat badan akan lebih

besar. Oleh karena itulah, BBL harus menyesuaikan diri dengan

lingkungan baru sehingga energi dapat diperoleh dari metabolisme

karbohidrat dan lemak.Pada jam-jam pertama kehidupan, energi

didapatkan dari perubahan karbohidrat. Pada hari kedua, energi berasal

dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu, sekitar di hari keenam

17
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
energi diperoleh dari lemak dan karbohidrat yang masingmasing sebesar

60 dan 40%(Dewi,2010).

d. Perubahan suhu tubuh

Empat kemungkinan mekanisme yang dapat menyebabkan bayi

baru lahir kehilangan panas tubuhnya.

1) Konduksi Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya

yang kontak langsung dengan tubuh bayi (pemindahan panas dari

tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung). Sebagai contoh,

konduksi bisa terjadi ketika menimbang bayi tanpa alas timbangan,

memegang bayi saat tangan dingin, dan menggunakan stetoscok

dingin untuk pemeriksa BBL.

2) Konveksi Panas hilang dari tubuh bayi ke udara disekitarnya

yangsedang bergerak (jumlah panas yang hilang bergantung pada

kecepatan dan suhu udara).Sebagai contoh, membiarkan BBL

diruangan yang terpasang kipas angin.

3) Radiasi Panas di pancarkan dari BBL keluar tubuhnya ke

lingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2 objek

yang mempunyai suhu berbeda). Sebagai contoh, membiarkan BBL

diruangan AC tanpa diberikan pemanas (radiant warmer),

membiarkan BBL dalam keadaan telanjang, atau menidurkan BBL

berdekatan dengan ruangan yang dingin (dekat tembok).

18
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4) Evaporasi Panas hilang melalui proses penguapan yang bergantung

pada kecepatan dan kelembapan udara (perpindahan panas dengan

cara mengubah cairan menjadi uap). Evaporasi ini dipengaruhi oleh

jumlah panas yang dipakai, tingkat kelembapan udara, dan aliran

udara yang melewati. Apabila BBL dibiarkan dalam suhu kamar

25O C. Maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi,

dan evaporasiyang besarnya 200 kg/BB, sedangkan yang dibentuk

hanya sepersepuluhnya saja. Agar dapat mencegah terjadinya

kehilangan panas pada bayi, maka dapat dilakukan:

a) Keringkan bayi secara seksama

b) Hangantkan bayi dengan selimut atau kain bersih yang kering

c) Tutup bagian kepala bayi

d) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

e) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir

f) Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat

(Dewi, 2010).

e. Perubahan sistem gastrointestinal

Kapasitas lambung neonatus sangat berfariasi dan tergantung pada

ukuran bayi, sekitar 30-90 ml. Pengosongan dimulai dalam beberapa

menit pada saat pemberian makanan dan selesai antara 2-4 jam setelah

pemberian makanan dan pengosongan ini dipengaruhi beberapa faktor

antara lain waktu dan volume makanan, jenis suhu makanan serta stres

fisik. Mekonium yang ada dalam usus besar sejak 16 minggu

19
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kehamilan, diangkat dalam 24 jam pertama kehidupan dan benar-benar

dibuang dalam waktu 48-72 jam.Reflek gumoh dan reflek batuk yang

matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir Kemampuan

neonatus cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain

susu) masih terbatas (Maryanti, 2011).

f. Hati

Segera setelah lahir, hati menunjukan perubahan kimia dan

morfologis yang berupa kenaikan kadar protein dan penurunan kadar

lemak serta glikogen. Sel himopoetik juga mulai berkurang, walaupun

dalam waktu yang agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu

bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum

sempurna, contohnya pemberian obat kloramfenikoldengan dosis lebih

dari 50 mg/kgBB/hari dapat menimbulkan grey baby syndrome

(Dewi,2010).

g. Perubahan-perubahan sistem reproduksi

Pada neonatus perempuan labia mayora dan labiya minora

mengaburkan vestibulum dan menutupi klitoris.Pada neonatus laki-laki

preputium biasanya tidak sepenuhnya tertarik masuk dan testis sudah

turun. Pada bayi laki-laki dan perempuan penarikan estrogen maternal

menghasilkan kongesti lokal di dada dan yang kadang-kadang diikuti

oleh sekresi susu pada hari ke 4 atau ke 5. Untuk alasan yang sama

gejala haid dapat berkembang pada bayi perempuan (Maryanti,2011).

h. Perubahan sistem skretal

20
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tubuh neonatus kelihatan sedikit tidak proposional, tangan sedikit

lebih panjang dari kaki, punggung neonatus kelihatan kurus dan dapat

di tekuk dengan mudah, neonatus dapat mengangkat dan memutar

kepala ketika menelungkup. Fontanel anterior tetap terbuka hingga usia

18 bulan (Maryanti, 2010)

6. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru lahir

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik,terlebih dahulu beberapa

prosedur harus diperhatikan antara lain :

a. Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan

pemeriksaan

b. Lakukan ananmnesia riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor

lingkungan, sosial, faktor ibu (maternal), faktor perinatal, intranatal,

dan neonatal,

c. Susun alat secara ergonomis,

d. Cuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir, keringkan

dengan handuk bersih

e. Memakai sarung tangan,

f. Letakkan bayi pada tempat yang rata. (Rukiyah dan Yulianti, 2013)

Pemeriksaan umum pada bayi baru lahir :

1) Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit tanpa retraksi dada

dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi.

21
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2) Warna kulit, atrem kelihatan lebih pucat dibanding bayi praterem karna kulit

lebih tebal

3) Denyut jantung, Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kali

permenit

4) Suhu Aksiler 36,5 c sampai 37,5 c

5) Postur dan gerakan Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat

adalah kepalan tanggan longgar, dengan, lengan, panggul dan lutut semi

fleksi

6) Tonus otot / tingkat kesadaran Rentang normal tingkat kesadaran bayi baru

lahir adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika

rewel

7) Ektermitas Pemerika posisi,gerakan,reaksi bayi bila ektremitas disentuh, dan

pembengkakan

8) Kulit Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak

hitam, tanda lahir / tanda mongol. Selama bayi dianggap normal. Beberapa

kelainan kulit juga dapat dianggap normal. Kelainan ini termasuk milia,

biasanya terlihat pada lahir pertama atau selanjutnya dan eritema toksium

pada muka, tubuh dan punggung pada hari kedua atau selanjutnya. Kulit

tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga

masih dianggap normal.

9) Perawatan tali pusat Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama,

mulai kering dan mengkerut / mengecilbdan akhirmya lepas setelah 7-10

hari.

22
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
10) Berat Badan Normal > 2500-4000 gram.

11) Kepala Ubun-ubun besar,normalnya menutup antara usia 6-20 bulan ubun-

ubun kecil baru akan tertutup nanti pada anak usia 1,5–2 tahun, sutura

moulase, caput succedameum, cephal haematoma, hidrosefalus, rambut

meliputi : jumlah , warna dan adanya lanugo pada bahu dan punggung.

12) Muka Tanda-tanda paralitis.

13) Mata Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaran epicanthus) dan kesimetrisan,

kekurangan komea, katarak kongenital, trauma, keluar nanah, bengkak pada

kelopak mata, pendarahan sub konjungtiva.

14) Telinga Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan

mata dan kepala serta tidak adanya gangguan

15) Hidung Bentuk dan lebar hidung, pola pernafasan, kebersihan.

16) Mulut Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/basah lidah, patum,

bercak putih pada gusi, refleks menghisap, apakah ada labio

skisis/palatoskis, trush, sianosis.

17) Leher Bentuk simetris / tidak, adakah pembengkakan dan benjolan,

kelainan tiroid, hemangioma, tanda abnormalitas kromosom

18) Dada Bentuk dan kelainan bentuk dada, punting susu, gangguan pernafasan

auskultasi bunyi jantung dan pernafasan

19) Abdomen Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali

pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya

benjilan, distensi, gastroksis, omfaloket, bentuk simetris/tidak, palpasi

23
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
20) Genetalia Kelamin laki–laki : panjang enis, teatis sudah turun berada dalam

skrotum, orifusium uretrae di ujung penis, kelainan (fimosis,

hipospedia/epispadia ). Kelaimnan perempuan : labia mayora dan labia

minora, klitoris, orifium vagina, orifisium uretra sekret, dan lain-lain.

21) Tungkai dan kaki Gerakan, bentuk simetris/tidak, jumlah jari, pergerakan,

pes equinovarius / pes equinovarus / pes eqouinovalgus,

22) Anus Berlubang / tidak, posisi, fungsi spingter ani, adanya atresia ani

23) Punggung Bayi tengkurep, raba kurvatura kolumna vertebralis,

skoliosis,pembengkakan, spina bifida, mielomeningokel, lengsung/bercak

terambut, dan lain-lain

24) Reflek Berkedip, babinski, merangkak, menari/melangkah, ekterusi,

galant’s, moro’s, neck righting, palmar grasp, rooting, startle, menghisap,

tonic neck.

25) Antropometri BB : 2500 - 4000 gram PB : 48-52 cm LD : 30-38 cm LK :

33-36 cm LILA :11-12 cm Eliminasi Kaji kepatenan fungsi gnjal dan

saluran gastrointestinal bagian bawah. Bayi baru lahir normal biasanya

kencing lebih dari enam kali perhari. Bayi baru lahir normal biasanya bercak

cair enam sampai delapan kali perhari. Dicurigai diare apabila frekuensi

meningkat, tinja hijau atau mengandung lendir atau darah. Pendarahan

pervagina pada bayi baru lahir dapat terjadi selama beberapa hari pada

minggu pertama kehidupan dan hal ini di anggap normal (Muslihatun,

2010).

7. Penampilan dan Perilaku Bayi Baru Lahir

24
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pada waktu melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, hendaknya

dilakukan secara cermat, hati-hati, dan perhatikan beberapa kondisi

penampilan bayi secara keseluruhan antara lain: keadaan umum bayi,

penampilan fisik seperti warna kulit, pucat atau tidak.

a. Kulit Bayi

Perhatikan dengan baik kulit bayi, beberapa bayi memiliki beberapa

bintik di kulit mereka. Contohnya, bayi mungkin memiliki bintik besar

dan gelap di punggung bagian bawah atau pantat. Bayi lain mungkin

memiliki bintik merah di wajah. Bintik-bintik ini tidak berbahaya, namun

bintik yang seperti bisul merah kecil kemungkinan besar merupakan tanda

infeksi.

b. Warna Kulit Bayi

Bayi semestinya memiliki warna kulit yang normal beberapa jam

setelah lahir. Karena itu bidan harus memperhatikan dengan seksamabila

hal-hal ini terjadi: warna kulit bayi masih kebiruan: jika tangan dan kaki

bayi masih berwarna kebiruan namun suhu tubuh bayi hangat, mungkin

tidak ada masalah serius. Beberapa bayi bahkan masih memiliki tangan

dan kaki yang kebiruan satu atau dua hari setelah lahir. Bibir atau wajah

bayi masih terlihat biru satu jam setelah lahir, kemungkinan bayi

mengalami masalah dengan jantung atau paru-parunya, kemungkinan dia

memerlukan oksigen. Jika kulit bayi terlihat kekuningan kurang dari 24

jam setelah lahir bisa jadi dia terkena penyakit kuning atau infeksi.

c. Kulit bayi terlihat pucat

25
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Bayi terlihat pucat dan lemas kemungkinan mengalami anemia atau

masalah kesehatan lainnya. Kulit bayi kelihatan sangat merah

kemungkinan tidak terjadi apa–apa. Bayi yang sebetulnya normal akan

nampak sedikit kuning pada hari kedua, yang harus diperhatikan adalah

bila kuning muncul sebelum bayi berusia 24 jam (Yulianti, 2010).

8. Reflek Bayi Baru Lahir

Reflek yaitu suatu gerakan yang terjadi secara otomatis dan spontan

tanpa disadari pada bayi normal, di bawah ini akan dijelaskan beberapa

penampilan dan perilaku bayi, baik secara spontan karena rangsangan atau

bukan.

a. Tonik neck reflek Yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal,

bila ditengkurapkan akan secara spontan memiringkan kepalanya.

b. Rooting reflek, Yaitu bila jarinya menyentuh daerah sekitar mulut bayi

maka ia akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah

datangnya jari.

c. Grasping reflek, Yaitu bila kita menyentuh telapak tangan bayi maka

jari-jarinya akan langsung menggenggam sangat kuat.

d. Startle reflek, Reaksi emosional berupa hentakan dan gerakan seperti

mengejang pada lengan dan tangan sering diikuti dengan tangis.

e. Stapping reflek, Reflek kaki secara spontan apabila bayi diangkat tegak

dan kakinya satu persatu disentuh pada satu dasar maka bayi seolah-

olah berjalan.

26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
9. Perawatan Bayi Sehari-hahri

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan

air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-

urutan yang sesuai.Tujuan :1. Memberi rasa nyaman pada bayi2. Membuat

bayi tetap wangi dan bersih3. Mengurangi resiko terjadinya infeksi4. Mandi

sebelum tidur akan membantu relaksasi5. Merupakan bentuk perhatian ibu

untuk menunjukkan rasa sayangnya

Perawatan bayi sehari-hari yaitu :

a. Memandikan Bayi

Memandikan harian pada bayi harus dilakukan pada ruangan yang

hangat bebas dari hembusan angin langsung dan tergantung kondisi

udara dan jangan memandikan bayi langsung saat bayi baru bangun

tidur, karena sebelum adanya aktivitas dan pembukaan energy

dikhawatirkan terjadi hipotermi dan bayi masih kedinginan. Prinsip

memandikan bayi adalah: cepat, hati-hati, lembut pada saatnya

memandikan, usahakan memabasahi bagian-bagian tubuh tidak

langsung sekaligus.

1) Bagian kepala: lap muka bayi dengan wazlap lembut, tidak usah

memakai sabun, kemudian lap dengan handuk, lalu basahi kepala

27
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dengan air kemudian pakaikan shampoo kalau rambut kotor,

kemudian dibilas lalu keringkan.

2) Bagian tubuh: buka pembungkus bayi (pakaian dan popok), kalau

bayi BAB bersihkan terlebih dahulu, kemudian lap tubuh bayi

dengan cepat dan lembut memakai wazlap yang telah dibasahi air

dan sabun mulai dari leher, dada, perut, punggung, kaki dengan

cepat. Angkat tubuh bayi dan celupkan ke bak mandi yang telah

diisi air hangat kurang lebih 37ºC.

3) Angkat tubuh bayi kemudian keringkan dengan handuk, pakaikan

minyak telon pada dada, perut dan punggung. Jangan pakaikan

bedak lalu pakaikan baju, kemudian bayi dibungkus agar hangat dan

dekapkan ketubuh Ibu (Yulianti, 2013).

b. Membedong bayi dan Mengayun

Selama beberapa minggu pertama, kebanyakan bayi dibungkus

erat dengan selimut atau selendang. Bedong memberi bayi kehangatan

dan perasaan disentuh yang konstan. Bedong membantu bayi merasa

tenang untuk tidur. Bedung juga cara yang baik untuk menenangkan

bayi yang kolik, terutama jika dikombinasi dengan mengayun (Kelly,

2011).

c. Mengganti Popok

Mengganti popok mungkin bukan menjadi aktifitas favorit ibu.

Popok mungkin bocor dan pakaian kotor. Ibu mungkin akan basah

28
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
ketika bayi berkemih di saat popoknya diganti. Anjurkan ibu mencoba

mencari sisi humor dari situasi ini. Hindari sikap yang membuat bayi

merasa dibenci ketika berkemih atau berdefekasi, dan usahakan untuk

menghindari komentar seperti ”aduh”(Kelly, 2011).

d. Menggendong

Menggendong bayi sering menjadi bagian dari proses pelekatan

yang akan membuat ibudan bayinya merasa nyaman satu sama lain,

sehingga tidak perlu khawatir akan memanjakannya untuk beberapa

bulan awal (Kelly, 2011).

10. Kebutuhan Bayi Sehari-hari

Ibu harus terbiasa dengan rutinitas merawat bayinya, menggantikan

popok atau pakaian bayi, memandikan bayi, menenangkan bayi saat rewel dan

menenangkannya. Ketergantungan bayi pada oarang dewasaakan melekat

pada benak ibu. Gambaran tentang cara kebutuhan bayi meliputi:

a. Kebutuhan Nutrisi

Rencana asuhan untuk memenuhi kebutuhan minum / makan bayi

adalah membantu bayi mulai menyusui dengan pemberian ASI eksklusif.

ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui

mengandung zat gizi yang paling banyak sesuai kualitas dan kuantitasnya

untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Wahyuni, 2012).

29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Manfaat pemberian ASI bagi bayi adalah ASI bersifat seimbang

secara nutrisi dan mudah dicerna oleh bayi baru lahir dan karena bayi

mengatur jumlah yang mereka makan, bayi tidak mungkin lebih

melebarkan perutnya. Sedangkan manfaat pemberian ASI bagi Ibu adalah

menyusui nyaman dan ekonomis karena tidak memerlukan pengeluaran

khusus. Transportasi mudah dan sterilisasi pasti baik, segala hal menjadi

mahal bagi ibu yang memberi susu formula kepada bayinya (Teacher,

2012).

ASI sesering mungkin sesuai keinginan ibu (jika payudara penuh)

atau sesuai kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap jam)

Berikan ASI saja (ASI eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan.

Selanjutnya pemberian ASI diberikan hingga anak berusia 2 tahun dengan

penambahan makanan lunak atau padat yang disebut MPASI (Makanan

Pendamping ASI) (Budiarti, dkk 2011).

b. Perawatan Payudara

Perawatan payudara pada masa kehamilan adalah salah satu bagian

penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui

nantinya (1). Pemeriksaan payudara bertujuan untuk mengetahui lebih

dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum

persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada pertama ibu dimulai

dari inspeksi kemudian palpasi (2) Pemeriksaan puting susu dilakukan

untuk menunjang keberhasilan menyusui, maka pada saat kehamilan

puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara : sebelum

30
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dipegang, periksa dulu bentuk puting susu, cubit areola di sisi puting susu

dengan ibu jari dan telunjuk,dengan perlahan puting susu dan areola

ditarik. Bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit

berarti kurang lentur, masuk ke dalam berarti puting susu terbenam

(Saleha, 2009)

c. Kebutuhan Eliminasi

1) BAB

Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama

minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga

dan keenam. Pada minggu kedua kehidupan, bayi mulai memiliki pola

defekasi. Dengan tambahan makanan padat, tinja bayi akan

menyerupai tinja orang dewasa (Budiarti, dkk 2011).

2) BAK

Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah

BAK harus diganti popoknya (Budiarti, dkk 2011).

d. Kebutuhan Tidur

Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur.

Neonatus sampai usia 3 bulan rata-rata bayi tidur sekitar 16 jam sehari.

Pada umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan

selimut dan ruangan yang hangat, tidak terlalu panas atau terlalu dingin

(Wahyuni, 2012).

31
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
e. Kebersihan Kulit

Kulit bayi baru lahir secara struktur dasar hampir sama dengan kulit

orang dewasa. Kulit bayi biasanya tipis, lembut dan sangat mudah terjadi

trauma baik akibat peregangan,tekanan atau bahan-bahan dengan pH yang

berbeda. Kulit bayi mempunyai peranan penting melindungi bayi dan

sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi agar tidak muncul

komplikasi atau penyakit (Wahyuni, 2012).

1) Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur

2) Mandi seluruh tubuh setiap hari tidak harus dilakukan 3) Selalu

mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi (Budiarti,dkk

2011).

f. Kebutuhan akan keamanan

Kebutuhan keamanan pada bayi antara lain pencegahan infeksi,

pencegahan masalah pernapasan, pencegahan hipotermia, pencegahan

pendarahan dan pencegahan perlukaan dan trauma. 1) Jangan sesekali

meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu 2) Hindari pemberian

apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak 3) Jangan

menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur bayi ( Budiarti,

2011).

g. Tanda-tanda bahaya

1) Pernapasan sulit atau lebih dari 60x permenit.

2) Terlalu hangat (>380 C) atau terlalu dingin (<360 C)

3) Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama),biru, pucat atau memar

32
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4) Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, mengantuk

berlebihan

5) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, berdarah.

6) Tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak,

bau busuk, keluar cairan,pernapasan sulit.

7) Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek/

encer sering berwarna hijau tua, ada lendir atau darah.

8) Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang,

menangis terus menerus ( Budiarti, 2011).

h. Penyuluhan pada orang tua BBL sebelum pulang1) Menjaga kesehatan2)

Perawatan tali pusat3) Perawatan mata4) Perawatan telinga5) Perawatan

hidung6) Perawatan mulut7) Memandikan8) Menyusui9) Tanda-tanda

bahaya10) Imunisasi

(Budiarti, 2011)

B. Fisiologis Bayi Baru Lahir

Menurut Fraser (2009:690), transisi dari kehidupan di dalamkandungan

ke kehidupan di luar kandungan merupakan perubahan drastis,dan menuntut

perubahan fisiologis yang bermakna dan efektif oleh bayi,guna memastikan

kemampuan bertahan hidup. Bayi harus melakukan penyesuaian mayor pada

sistem pernapasan, sirkulasi, dan pengaturan suhutubuh. Adaptasi awal ini

sangat penting bagi kesejahteraan bayiselanjutnya.

a. Sistem Pernapasan

33
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Frekuensi napas bayi yang normal adalah 40-60 kali/menit yangcenderung

dangkal menggunakan pernapasan diafragma dan abdomen. Dua faktor

yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi adalah sebagai berikut:

1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan

luarrahim yang merangsang pusat pernapasan di otak

2. Tekanan pada rongga dada yang tejadi karena kompresi paru-

paruselama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam

paru-parusecara mekanisUpaya pernapasan pertama seorang bayi

berfungsi untuk mengeluarkancairan dalam paru-paru dan

mengembangkan alveolus paru untuk pertamakali. Produksi surfaktan

mulai meningkat dimulai dari usia kehamilan 20minggu sampai paru-

paru matang sekitar 30-40 minggu kehamilan.Surfaktan ini berfungsi

mengurangi tekanan permukaan paru-paru danmembantu menstabilkan

dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan.

Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan

pertukaran udara. Jika terjadi hipoksia, pembuluh darah paru

akanmengalami vasokonstriksi sehingga tidak ada pembuluh darah

yang terbukauntuk menerima oksigen sehingga terjadi penurunan

oksigenasi jaringan.Peningkatan aliran darah paru akan memperlancar

pertukaran gas dalamalveolus dan menghilangkan cairan paru-paru

akan mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan membantu

menghilangkan cairan paru sertamerangsang perubahan sirkulasi janin

menjadi sirkulasi luar rahim (Rohani,2012).

34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Sistem Kardiovaskular

Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru

untukmengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh

gunamengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang

baikguna mendukung kehidupan luar rahim, harus terjadi dua perubahan

besardiantaranya :

1). Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

2). Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta

sebagaiakibat meningkatnya tekanan oksigen pada alveolus.Dengan

pelepasan plasenta pada saat lahir, sistem sirkulasi bayi

harusmelakukan penyesuaian mayor guna mengalihkan darah yang

tidakmengandung oksigen menuju paru untuk di reoksigenasi (Fraser,

20012).

Hal ini dipengaruhi saat pemotongan tali pusat yang

mengakibatkanaliran darah pada atrium kanan menurun sehingga tekanan

pada atriumkanan juga menurun sehingga darah dengan kandungan

oksigen sedikit bergerak mengalir menuju paru-paru. Darah yang berisi

oksigen yangkembali ke jantung dari paru-paru meningkatkan tekanan pada

atriumkanan dan penurunan pada atrium kiri sehingga foramen ovale

secarafugsional akan menutup (Rohani, 2011).

Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140 kali per menit saat lahir,

dengan variasi berkisar antara120-160 kali/menit. Frekuensi jantung saat

bayi tidur berbeda dari frekuensisaat bayi bangun. Saat tidur, frekuensi

35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
jantung bayi menurun dengan nilaipaling rendah 100 kali/menit dan dapat

mencapai 180 kali/ menit saatmenangis (Ladewig, 2006).

c. Sistem Termoregulasi

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka

sehinggaakan mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan

lingkungan.Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang

hangat, bayitersebut kemudian menyesuaikan lingkungan luar rahim yang

lebih dinginyang menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit

sehinggamendinginkan darah bayi.

Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa

mekanismemenggigil adalah usaha utama bayi untuk mendapatkan

kembali panastubuhnya yang merupakan hasil penggunaan lemak coklat

yang terdapat diseluruh tubuh bayi. Timbunan lemak coklat ini mampu

meningkatkan panas tubuh bayi sampai 100%. Untuk membakar lemak

coklat ini seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan

energi yang akanmengubah lemak menjadi panas.Ketika seorang bayi

mengalami stress akibat udara dingin, konsumsioksigen akan meningkat,

terjadi vasokonstriksi perifer, dan vasokontriksi pulmoner sehingga

ambilan oksigen dan kadar oksigen di jaringanmenurun. Glikolisis

anaerobik meningkat mengakibatkan asidosismetabolik (Rohani, 2011)

Suhu inti normal bayi sekitar 36 Derajat celcius sampai dengan 37

derajat celcius.Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui empat

mekanisme (Rohani,2017)

36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1) Konveksi

Kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara

sekitaryang lebih dingin.

2) Konduksi

Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan

permukaan yg dingin.

3) Radiasi

Kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda

yangmempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh

bayi

4) Evaporasi

Kehilangan panas yang terjadi ketika menguapnya cairan ketuban pada

permukaan tubuh karena tidak segera dikeringkan.

1. Masa bayi ( 1-12 bulan)

Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat.

Umur 5 bulan berat badan anak 2x berat badan lahir dan umur 1 tahun

sudah 3x berat badan saat lahir. Sedangkan untuk panjang badannya pada 1

tahun sudah satu setengah kali panjang badan saat lahir. Pertambahan

lingkar kepala juga pesat. Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan lingkar

kepala sudah 50%. Oleh karena itu perlu pemberian gizi yang baik yaitu

dengan memperhatikan prinsip menu gizi seimbang.

Pada tiga bulan pertama, anak berusaha mengelola koordinasi bola

mata untuk mengikuti suatu objek, membedakan seseorang dengan benda,

37
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
senyum naluri, dan bersuara. Terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang

yang cukup mendukung perkembangan yang optimal pada masa ini. Pada

posisi telungkup, anak berusaha mengangkat kepala. Jika tidur telentang,

anak lebih menyukai sikap memiringkan kepala ke samping. Pada tiga

bulan kedua, anak mampu mengangkat kepala dan menoleh ke kirikanan

saat telungkup. Setelah usia lima bulan anak mampu membalikkan badan

dari posisi telentang ke telungkup, dan sebaliknya berusaha meraih benda-

benda di sekitarnya untuk dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa

lepas pada suasana yang

Pada enam bulan kedua, anak mulai bergerak memutar pada posisi

telungkup untuk menjangkau benda-benda di sekitarnya. Sekitar usia

sembilan bulan anak bergerak merayap atau merangkak dan mampu duduk

sendiri tanpa bantuan. Bila dibantu berdiri, anak berusaha untuk

melangkah sambil berpegangan. Koordinasi jari telunjuk dan ibu jari lebih

sempurna sehingga anak dapat mengambil benda dengan menjepitnya.

Kehadiran orang asing akan membuat cemas (stranger anxiety) demikian

juga perpisahan dengan ibunya.

Pada usia 9 bulan sampai dengan 1 tahun, anak mampu melambaikan

tangan, bermain bola, memukul-mukul mainan, dan memberikan benda

yang dipegang bila diminta Anak suka sekali bermain ci-luk-ba. Pada

masa bayi terjadi perkembangan interaksi dengan lingkungan yang

menjadi dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih mandiri.

Kegagalan memperoleh perkembangan interaksi yang positif dapat

38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menyebabkan terjadinya kelainan emosional dan masalah sosialisasi pada

masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan hubungan yang mesra antara

ibu (orang tua) dan anak

1) Kemampuan gerakan motorik kasar

Berjalan berpegangaKetika si Kecil telah mampu berdiri, letakkan

mainan yang ia sukai di depannya dengan jarak tidak terlalu jauh.

Ajak si Kecil berjalan berpegangan pada ranjangnya atau perabot

rumah tangga tertentu untuk mencapai mainan tersebut.

 Berjalan dengan bantua

 Pegang kedua tangan si Kecil dan ajak ia melangkah.

2) Kemampuan gerakan motorik halus

 Memegang alat tulis dan mencoret-coret

Sediakan krayon atau pensil warna dan kertas bekas di atas meja.

Selanjutnya, dudukkan si Kecil di pangkuan Ibu. Bantu si Kecil

agar ia dapat memegang krayon atau pensil warna tersebut, lalu

ajarkan bagaimana cara mencoret-coret di kertas.

 Buat mainan dari karton bekas, kotak, atau gelas plastik tertutup

yang mengapung di air. Biarkan si Kecil bermain dengan mainan

tersebut ketika mandi. Namun, jangan biarkan si Kecil sendirian

ketika mandi atau bermain di air.

 Membuat bunyi-bunyian

39
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Letakkan mainan yang tidak dapat pecah (kubus atau balok kecil)

di tangan kanan dan kiri si Kecil. Ajak si Kecil membuat bunyi-

bunyian dengan cara memukul-mukul kedua benda tersebut.

3) Kemampuan berbicara dan berbahasa

Lanjutkan stimulasi yang pernah diberikan, yaitu; berbicara,

mengenali berbagai suara, mencari sumber suara, menirukan kata-

kata, menyebutkan nama gambar di buku atau majalah, serta

menunjuk dan menyebutkan nama-nama gambar.

4) Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian

Lanjutkan stimulasi yang pernah diberikan, yaitu; memberi rasa aman

dan kasih sayang, mengajak si Kecil tersenyum, mengayun,

meninabobokan, bermain cilukba, melihat ke kaca, serta melambaikan

tangan ketika berpisah dengan orang lain.

A. Miliaria

Miliaria adalah ruam kecil berwarna merah,yang menonjol terasa gatal,serta

menyebabkan sensasi menyengat atau perih dikulit, kelenjar keringat bayi

belum terbentuk dengan sempurna. Ruam merah atau biang keringat biasanya

terlihat pada lipatan kulit,atau area yang tertutup pakaianya seperti

leher,perut,dada,punggung dan bokong. Biang keringat juga merupakan

kondisi yang tidak berbahaya dan tidak menular.

1) Penyebab biang keringat

Biang keringat disebabkan oleh kelenjar keringat yang tersumbat, yang memicu

timbulnya ruam dan pendangan.

40
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
a. Iklim Tropis

Iklim dan cuaca yang panas serta lembab merupakan pemicu utama dari

munculnya biang keringat

b. Kepanasan

Kepanasan juga dapat memicu tersumbatnya kelenjar keringat yang

menyebabkan biang keringat,contohnya menggunakan pakaian yang terlalu

tebal atau tidur memakai selimut tebal saat suhu panas.

c. Kelenjar keringat yang belum berkembang

Kelenjar keringat bayi belum berkembang sepenuhnya, sehingga keringat

lebih mudah tertahan di dalam kulit,oleh karna itu biang keringat lebih

mudah terjadi pada bayi.

2) Cara Mengatasi Biang Keringat

a. Hindari udara yang panas dan lembab, memindahkan bayi ruangan yang

sejuk dan teduh tidak disarankan menggunakan Ac dan kipas angin.

b. Jangan sering di gendong, karna jika di gendong bayi akan berhadapan

dengan 2 sumber panas yaitu dari cuaca dan suhu tubuh ibu nya.

c. Menjaga kulit bayi agar tetap sejuk dengan cara mendinginkan kulit bayi

yang terkena biang keringat menggunakan kain basah yang sejuk.

3) Pengobatan biang keringat

a. Mengkompres bagian yang ruam dengan kain lembap atau es batu selama

tidak lebih dari 20 menit setiap jam.

b. Membersihkan bagian yang mengalami ruam dengan air mengalir dan

sabun yang lembut.

c. Menghindari cuaca panas dan tempat yang lembab,seperti berada lebih

lama dalam ruangan yang sejuk,atau menggunakan kipas angin.

41
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Menghindari pakaian yang terlalu ketat.

C. Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengetian SOAP

Pendokumentasian atau cacatan manajemennkebidanan dapat diterakkan

sebagai metode SOAP. Dalam metode SOAP , S adalah data Subjektif, O

adalah Objektif, A adalah Analysis/Assment dan P adalah Planning.

Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas logis dan singkat.prinsip

dari metode SOAP ini merupakanan proses pemikiran penatalaksanaan

menejemen kebidanan (Muslihatun, 2010).

2. Data subjektif

Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari

hasil wawancara langsung kepada pasien/klien (anammnesis) atau dari

keluarga dan tenaga kesehatan (allo anamnesis).

b. Anamnesa

Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat kesehatan,

serta pengetahuan klien.

Anamnesa dapat dilakukan dua cara yaitu sebagai berikut:

1) Auto anamnesa

42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Adalah anamnsa yang dilakukan kepada pasien secara

langsung.Jadi data yang di proleh adalah data primer karena

langsung dari sumbernya.

2) Allo anamnesa

Merupakan anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien

untuk memperoleh data tentang pasien (Sulistyawati, 2009).

Identitas bayi

a) Nama

Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari

agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati,

2009).

b) Umur/ tanggal lahir

Bayi baru lahir normalnya lahir pada usia kehamilan genap 37

minggu sampai dengan 42 minggu (Dewi, 2013).

c) Jenis kelamin

Untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

d) Anak ke

Untuk mengetahui anak keberapa bayi tersebut.

e) Alamat

Ditanyakan untuk mempermudah rumah bila diperlukan.

Identitas ibu

a. Nama

43
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari

agar tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati,

2009).

b. Umur

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti

kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang,

mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari

35 tahun rentan sekali untuk terjadi

c. Agama

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk

membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.

d. Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui

sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat

memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya

(Ambarwati, 2009).

e. Suku/bangsa.

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.

f. Pekerjaan.

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social

ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien

tersebut.(Ambarwati, 2009)

g Alamat

44
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Ditanyakan untuk mempermudah rumah bila diperlukan.

(1) Riwayat antenatal

Umur kehamilan neonatus cukup bulan adalah 37 minggu sampai 42

minggu (Muslihatun, 2010).

(2) Penyakit selama hamil

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh

penyakit terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya . (Jannah,

2012).

3. Data Objektif

Pencatatan yang dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan

khusus kebidanan, data penunjang, hasil laboratorium atau pemeriksaan

yang dilakukan sesuai beatnya masalah. Data yang terkumpul diolah,

disesuaikan dengan kebutuhan pasien kemudian dilakukan pengolahan

data yaitu dengan menggabungkan dan menghubungkan data satu dengan

yang lainnya sehingga menunjukan fakta. Tujuan dari pengolahan data

adalah menunjukan fakta berdasarkan kumpulan data, data yang sudah

dianalisis dan hasilnya didokumentasikan.

4. Pemeriksaan umum

1. Hitung frekuensi nafas

Pemeriksaan frekuensi nafas dilakukan dengan menghitung rata rata

pernapasan dalam satu menit. Napas pada bayi baru lahir dikatakan

normal apabila frekuensinya antara 30-60 per menit, tanpa adanya

retraksi dada dan suara merintih saat ekpirasi. (Uliyah, 2011).

45
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Inspkesi warna kulit bayi

Warna kulit pada bayi baru lahir normal adalah bewarna kemerahan/

merah muda, dan terdapat lanugo dan vernixcaseosa, dan bayi yang

mengalami kelaian dapat menunjukkan perubahan warna sianosis yang

dapat berbahaya terhadap bayi (Uliyah, 2011).

3. Hitung denyut jantung bayi dengan stetoskop

Denyut jantung dikatakan normal apabila frekuensi jantung antara

100 /160 kali per menit.

4. Tonus Otot

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya letargi, yakni

penurunan kesadaran yang dimana bayi dapat bangun lagi dengan

sedikit penurunan kesulitan, ada tidaknya layuh seperti tonus otot

lemah, mudah terangsang, mudah mengantuk, aktifitas berkurang,

tidak sadar.

5. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umumnya dilakukan sesuai prosedur secara berurutan dari

kepala sampai ke kaki (head to to).

6. Assesment

Pada langkah ini dilakuakan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah

bedasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

Penentuan diagnosa kebidanan, setelah menentukan masalah dan masalah

utama selanjutnya bidan memutuskan dalam suatu pertanyaan yang

mencakup kondisi, masalah, penyebab, dan prediksi terhadap kondisi

46
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tersebut. Prediksi yang dimaksud mencakup masalh potensial dan

prognosis dari hasil perumusan masalah yang merupakan keputusan yang

ditegakkan oleh bidan disebut dengan diagnosa kebidanan. Dalam

menentuka diagnosina kebidanan, pengetahuan keprofesian bidan sangat

diperlukan (Muslihatun, 2010).

7. Planning

Planning/ perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan

datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan analisis dan intepretasi

data.Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya

kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan

kesejahteraannya.Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan

yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan

dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan

harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, antara lain

dokter

a. Diagnosa Nomenklatur

Nomenklatur Diagnosa kebidanan adalah suatu sistem nama yang telah

terklasifikasikan dan diakui serta disahkan oleh profesi,digunakan

untuk menegakkan diaknosa sehingga memudahkan pengambilan

keputusannya.

Standart Nomenklatur Diagnosa kebidanan adalah:

47
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1) Diakui dan telah disyahkan oleh profesi.

2) Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan.

3) Memiliki ciri khas kebidanan

4) Didukung oleh klinikal judgement dalam praktik kebidanan.

5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan managemen kebidanan

b. Diagnosa

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan

dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur

diagnosis kebidanan. Diagnosa didapatkan dari data subjektif dan data

objektif. Dignosa nomenklatur kebidanan adalah suatu sistem nama

yang telah terklasifikasikan dan diakui serta di syahkan oleh profesi,

digunakan untuk menegakkan diagnosa sehingga memudahkan

pengambil keputusanya. Dalam nomenklatur kebidanan mempunyai

standar yang harus dipenuhi.

Data Nomenklatur Kebidanan

No. Nama Diagnosa No. Nama Diagnosa


1. Kehamilan normal 36. Invertio uteri
2. Partus normal 37. Bayi besar
3. 38. Malaria berat dengan
Syok
komplikasi
4. Denyut jantung janin tidak 39. Malaria ringan tanpa
normal komplikasi
5. Abortus 40. Mekonium
6. Solusio plasenta 41. Meningitis

48
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
7. Akut pielonefritis 42. Metritis
8. Amnionitis 43. Migraine
9. Anemia berat 44. Kehamilan mola
10. Apendisitis 45. Kehamilan ganda
11. Atonia uteri 46. Partus macet
12. 47. Posisi occiput posterior (di
Post partum normal
belakang)
13. Infeksi mamae 48. Posisi occiput melintang
14. Pembekakan mamae 49. Kista ovarium
15. Presentasi bokong 50. Abses pelvic
16. Asma brochiale 51. Peritonitis
17. Presentasi dagu 52. Plasenta previa
18. Disproporsi sefalo pelvic 53. Pneumonia
19. Hipertensi kronik 54. Preeklamsia berat atau ringan
20. Koagilopati 55. Hipertensi karena kehamilan
21. Presentasi ganda 56. Ketuban pecah dini
22. Cystitis 57. Partus prematurus
23. Eklampsia 58. Prolapsus tali pusat
24. Kehamilan ektopik 59. Partus fase laten lama
25. Ensevhalitis 60. Partus kala lama II lama
26. Epilepsi 61. Retensio plasenta
27. Hidranion 62. Sisa plasenta
28. Presentasi muka 63. Rupture uteri
29. Persalinan semu 64. Bekas luka uteri
30. Kematian janin 65. Presentasi bahu
31. Hemorargik antepartum 66. Distosia bahu
32. Hemorargik postpartum 67. Robekan selviks dan vagina
33. Gagal jantung 68. Tetanus
34. Inertia uteri 69. Letak lintang
35. Infeksi luka
(Wildan,2011)

49
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB III

TINJAUANKASUS

ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRNORMALPADABAYINY.

EUMUR9HARIDIDESABANYUMAS

Tanggal :24-Juni-2021

Jam :08.30 WIB

Tempat :Sidoharjo

NamaMahasiswa :Winda Sari

NIM :154012018047

50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
A. SUBYEKTIF

1. IdentitasBayi

a.NamaBayi :Bayi Ny.T

b.TanggalLahir :11-Juni-2021

c.Umur :13 hari

d.JenisKelamin :laki-laki

2. Identitas OrangTua

Ibu Ayah

a.Nama : Ny.T Tn.I

b.Umur : 25 Tahun 38 Tahun

c.Suku : Jawa Jawa

d.Agama :Islam Islam

e.Pendidikan :S1 SMK

f.Pekerjaan :Honorer wiraswasta

g.Alamat :banyumas banyumas

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan

4. Riwayat kesehatan Prenatal

51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
a.HPHT : 1-September-2020

b.ANC :-Tm 1 =3x

:-Tm 2=2x

:-Tm 3=3X

c.Imunisasi TT : TT 1 dan TT 2 sudah dilakukan

d.BBIbu : 58 kg

e.Keluhan : TMI = mual,muntah,pusing

TMII =Tidakadakeluhan

TMIII =SeringBAK

f.Perdarahan : Tidak

g.Preeklamsia : Tidak

h.Eklamsia : Tidak

i.Polygohidramion :Tidak

j.Infeksi :Tidak

5. Riwayat kesehatan intranatal

Tanggal lahir :12-Juni-2021

Berat badan lahir :3200 gram

Jenis persalinan :Normal

Penolong :Bidan

Tempat persalinan :Rumah Sakit

Komplikasi :Tidak ada

52
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Injeksivitk :1 mg

Pemberian imunisasi :HB 0

6. Riwayat postnatal

a.Usaha nafas :Tanpa Batuan

b.Tanda bugar

Bernafas tanpa kesulitan :Baik

Menangis kuat :Kuat

Tonus Otot :Baik

c.Kebutuhan Resusitasi :Tidak ada

d.Trauma Lahir :Tidak ada

7. Pola kebutuhan sehari–hari

a. Nutrisi : Minum Asi,frekuensi tiap 1 jam,lamanya

15 menit kemampuan menghisap baik .

b. Eliminasi :BAK 5-6 kali,jernih,Masalah tidak ada

:BAB 4-5 kali,coklat,lembek

,Masalah tidakada.

c. Personal Hygien :Mandi kali sehari,ganti popok2

3 kali,ganti pakaian 2-3 kali sehari

53
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Istirahat dan tidur :Tidur lelap

8. Data Psikososial

a.Tempramen bayi :Menangis

b.kemampuan Adaptasi :Baik

c.Bonding Attachment :Baik

B. DATAOBYEKTIF

1. Pemeriksaan tanda–tanda vital

Suhu : 37,0derajatcelcius.

DJB : 135x/menit,

Pernafasan : 45x/menit

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kepala : Bentuk simetris,tidak ada kelainan pada

kepala tidak ada cefahetoma

c. Muka : Simetris,bulat,tidak ada pembengkakan

d. Mata :Simetris tidak ada tanda-tanda infeksi, kunjung

tiva merah ,screla berwarna putih

54
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
e.Telinga :Simetris, tidak ada secret,daun telinga normal

f .Hidung :Simetris, tidak ada pengeluaran cairan

g .Mulut :Reflek menghisap baik

h.Leher :Terdapat reflek tonic kneck, tidak ada

pembengkakan kelenjar tyroid dan vena

jugularis.

i .Dada : Bunyi jantung, lup–dup, frekuensi jantung

135kali/menit

j .Punggung : Tidak ada benjolan ,tidak ada

cekungan,terdapat biang kringat (miliaria)

k .Perut : Perut datar, teraba lemas ,tidak ada

pembengkakan dan tanda–tanda infeksi.

l .Genetalia : Terdapat testis yang terbungkus scrotum, dan

penis berlubang

m. Anus : Berlubang

n. Ekstremitas

Tangan : Tidak terdapat polidaktili dan Sindaktili terdapat

reflek Grabs

55
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kaki : Tidak terdapat polidaktili dan sidaktili, terdapat

reflek babinskin

o .Kulit : tidak ada tanda lahir, warna kulit normal

3. Reflek

a.Moro : Positif

b.Rooting : Positif

c.Sucking : Positif

d.Swallowing : Positif

e.Tonicneck : Positif

f.Graph : Positif

g.Babyskin : Positif

4.Antropometri

LK :34 cm

LD :31 cm

LILA :12 cm

BB :3200 gram

PB :53 cm

56
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
5. Datapenunjang

Tidak dilakukan

C. ASSASMENT

Bayi Ny.T Umur 13 hari dengan miliaria

D. PLANING

1) Memberi tahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum bayi

nya baik

BB/PB :31 gram,

LK/LD/LILA :35 cm/31 cm/12 cm,

Suhu :37,0 derajat celcius

Hasil :ibu mengerti penjelasan yang telah dilakukan

2) Memberitahu kepada ibu disaat pemeriksaan fisik dibagian punggung

bayi di temukan biang keringat (miliaria), mengajarkan kepada ibu cara

merawat biang keringat pada kulit bayi:

a. Hindari udara panas dan terlalu dingin

b. Memberitahu ibu untuk tidak memberikan apa pun di bagian yang

terdapat biang keringat,contohnya: bedak atau rempah2 lain

c. Kulit jangan sampai lembab

d. Menjaga kulit bayi agar tetap kering

e. Jangan seing di gendong

57
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
f. Mengkompres dengan air hangat

Hasil: ibu sudah mengetahui keadaan anak nya dan mengerti penjelasan

dan akan dilakukan.

3) memberi tahu ibu bagaimana cara nya menyusui bayi yang benar agar

putting susu tidak lecet:

a. Sebelum menyusui keluarkan ASI sedikit, oles kan pada putting

susu dan areola disekitarnya sebagai disinfektan dan untuk

menjaga kelemba panputting.

b. Memegang belakang bahu bayi dengan satu lengan. Kepala bayi

dilengkung siku ibu. Tahan bokong bayi dengan telapak tangan.

Usaha kan perut bayi menempel pada badan ibu dengan kepala

bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokan kepala bayi).

c. Memberi bayi rangsangan membukan mulut (rooting reflek)

dengan cara menyentuh pipi atau sisi mulut bayi dengan putting.

Setelah bayi membukan mulut yang paling lebar, segera dekatkan

putting kemulut.

d. Memastikan bayi tidak hanya menghisap putting, tetapi seluruh

areola masuk kedalam mulutnya.

e. Menggunakan jari untuk menekan payu dara dan menjauhkan

hidung bayi agar pernafasan tidak terganggu.

f. Jika bayi berhenti menyusu, tetapi bertahan dipayudara jangan

menaariknya dengan kuat karena akan menimbulkan luka. Pertama

58
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tama hentikan isapan bayi dengan menekan payu dara atau

meletakan jari pada ujung mulut bayi agar ada udara yang masuk

dan mudah dilepas.

g. Setelah selesai menyusui keluarkan sedikit ASI, oleskan pada

sekitar putting susu.

h. Menyendawakan bayi dengan cara:

i. Meletakan bayi tegak lurus pada bahu dan perlahan punggung bayi

di usap sampai sendawa. Bila bayi tertidur baringkan miringkanan

atau tengkurap. Udara akan keluar dengan sendirinya.

Hasil: Ibu faham dengan yang sudah dijelaskan

4) Menganjurkan pada ibu untuk sering membawa bayi berjemur di pagi hari

sebelum jam 10 dengan menutup mata dan baju dibuka.

Hasil : ibu mengerti dan akan melakukannya

5 ) Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayi seperti:

a. Pemberikan Asi sulit,sulit menghisap atau menghisap lemah

b. Kesulitan bernafas,yaitu pernafasan cepat>60/menit

c. Letargi,bayi terus menerus tidur

d. Suhu terlalu panas(fibris) atau terlalu dingin (hipotermi)

e. Mata bengkak mengeluarkan cairan

Hasil: ibu mengerti tanda bahaya bayi

6) Menjelaskan pada ibu tentang Asi Eklusif

Hasil:ibu mengerti dan akan memberikan asi Eklusif pada bayinya

59
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
7) Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan pada bayinya

Hasil: ibu mengatakan selalu menjaga kehangatan bayinya.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil BPM Yeti Kristiani, S.ST

1. Keadaan Geografis

60
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PMB YETI Kristiyani,S.ST berdiri sejak tahuun 2004 merupakan

salah satu tempat pelayanan kesehatan yang berada di daerah

sidoharjo Pringsewu.

PMB Yeti Kristiyani,S.ST Merupakan bidan praktik mandiri

yang terdiri dari 1 ruang VK, 1 ruangan perawatan. 1 ruangan

anternatal care, kb dan pengobatan dan ruang pintu pasien PMB Yeti

Kristiyani, S.ST melaksanakan kegiatan setiap hari kerja yaitu pada

hari senin – minggu selama 24 jam.

2. Bidang Pelayanan

Jenis pelayanan yang ada di PMB Yeti Kristiyanti S.ST meliputi

a) Pemeriksaan KIA

b) Pelayanan KB

c) Imunisasi Bayi

d) Pelayanan rawat inap

e) Pertolongan Persalinan

B. Pembahasan

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny . T Umur 13 hari di

PMB Yeti Kristiyanti S.ST Sidoharjo pringsewu di temukan hasil sebagai

berikut :

1 . Pengkajian

61
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pada pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data dasar keadaan

pasien. Pada studi kasus ini penulis melakukan pengkajian terhadap

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal umur 13 hari di

dapatkan hasil sebagai berikut :

a. Subjektif

Pada pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data dasar

tentang keadaan pasien. Pada studi kasus ini penulis melakukan

pengkajian bayi Ny.T dengan mengidentifikasi identitas, anamnesa

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan data psikososial sudah

dilakukan sesuai kebutuhan pasien dan tidak ada kesenjangan antara

teori dan kasus.

b. Objektif

Penulis telah melakukan pemeriksaan umum, dan pemeriksaan fisik

sesuai kebutuhan pasien pada Bayi Ny.T

3. Assesment

Bayi Ny.T Umur 13 hari dengan miliaria

Kebutuhan : penangan miliaria

4. Planning

a. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan umum bayi ibu normal

yaitu Bb: 3200 gram, PB: 53 cm , lila: 12cm, LK:35 cm

Dan setelah di lakukan pemeriksaan fisik di bagian punggung kulit

bayi terdapat biang keringat (miliaria)

62
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Menjelaskan kepada ibu Cara Mengatasi Biang Keringat

Hindari udara yang panas dan lembab, memindahkan bayi ruangan yang

sejuk dan teduh tidak disarankan menggunakan Ac dan kipas angin.

Jangan sering di gendong, karna jika di gendong bayi akan berhadapan

dengan 2 sumber panas yaitu dari cuaca dan suhu tubuh ibu nya.

Menjaga kulit bayi agar tetap sejuk dengan cara mendinginkan kulit bayi

yang terkena biang keringat menggunakan kain basah yang sejuk.

c. Menjelaskan kepada ibu cara Pengobatan biang keringat

Mengkompres bagian yang ruam dengan kain lembap atau es batu selama

tidak lebih dari 20 menit setiap jam.

Membersihkan bagian yang mengalami ruam dengan air mengalir dan

sabun yang lembut.

Menghindari cuaca panas dan tempat yang lembab,seperti berada lebih

lama dalam ruangan yang sejuk,atau menggunakan kipas angin.

Menghindari pakaian yang terlalu ketat.

d. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayi seperti:

Pemberikan Asi sulit,sulit menghisap atau menghisap lemah

Kesulitan bernafas,yaitu pernafasan cepat>60/menit

Letargi,bayi terus menerus tidur

Suhu terlalu panas(fibris) atau terlalu dingin (hipotermi)

Mata bengkak mengeluarkan cairan

Bayi kejang,dan warna kulit kuning

63
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengkajian data pada Bayi Ny. T umur 13 hari sudah di lakukan pengkajian

dengan format pengumpulan data berupa data subjektif dan data objektif yang

di dapat dari anamnesa dan hasil pemeriksaan pada Bayi Ny.T tersebut.

64
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Setelah di lakukan pengkajian yaitu ;

a. Data subjektif yaitu Bayi Ny.T umur 13 hari jenis kelamin laki-laki

,tanggal lahir 11-juni-2021

b. Setelah di lakukan pengkajian data objektif dan di dapatkan masalah yaitu

di bagian punggung kulit bayi mengalami biang keringat (miliaria)

c. Setelah dilakukan pengkajian, dilakukan perencanaan penatalaksanaan

asuhan kebidanan pada Bayi Ny, T umur 13 hari dengan bayi fisiologis.

d. Setelah menyelesaikan pengkajian,di lakukan perencanaan

penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Bayi Ny.T umur 13 hari yaitu

konseling tentang perawatan biang keringat dan tanda bahaya bayi baru

lahir

e. Setelah menyelesaikan pengkajian subjektif, objektif ,assessment dan

penatalaksaan maka akan di lakukan pendokumentasian sesuai dengan

metode SOAP.

B. Saran

Berdasarkan pembinaan dan penerapan asuhan kebidanan yang telah

dilaksanakan, penulis memberikan saran kepada :

1. Bagi Institusi Pendidikan

65
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Diharapkan untuk menambah referensi buku terbaru di perpustakaan

universitas muhammadiyah Pringsewu Lampung, sehingga mempermudah

mahasiswa dalam menyusun tugas (makalah,dll).

2. bagi Mahasiswa

Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memberikan pelayanan

kebidanan yang berkesinambungan kepada ibu dan bayi, sehingga

masyarakat mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan keadaannya.

Dan mahasiswa pun dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan

standar dan etika profesi.

3. Bagi orang tua pasien

Diharapkan agar orang tua atau keluarga pasien dapat memantau dengan

baik keadaan bayinya dan memberikan kebutuhan nutrisi yang cukup serta

selalu memantau tumbuh kembang bayi.

66
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR PUSTAKA

Dewi,VN,2010.Asuhan Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kemenkes RI

HPIEGO. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III


kebidanan. Buku 5 asuhan bayi baru lahir. Jakarta: Pusdiknakes 2003.

67
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI;

Khoirunnisa dan sudarti 2010, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita, Yogyakarta: Nuha Medika.

Limbong, H.M.O. 2014.Pelaksanaan Manajemen Laktasi Oleh Bidan PadaIbu


Hamil Di Klinik Sally Medan. Diakses pada tanggal : 15 Mei 2019

Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri. Obstetri fisiologi dan patologi. Jakarta :


ECG

Muslihatun,WN,2010.Asuhan Neonatus,Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya

Sondakh, J. J.2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir. Malang:
Penerbit Erlangga.

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2017. Indonesia, Jakarta; Survey


Demografi dan kesehatan Indonesia

Tando, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: EGC

68
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai