T
UMUR 28 TAHUN G₃ P₁A₁ USIA KEHAMILAN 39 MINGGU
DI PMB LANGGENG SRI ASIH, S.ST PAGELARAN
PRINGSEWU
Studi Kasus
Disusun Oleh :
ALFI RAHMATULLAILY
2020205202001
Disusun dalam rangka Ujian Akhir Program Prodi DIII Kebidanan Fakultas
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Disusun Oleh :
ALFI RAHMATULLAILY
ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
UMUR 28 TAHUN G₃ P₁A₁ USIA KEHAMILAN 39 MINGGU
DI PMB LANGGENG SRI ASIH, S.ST PAGELARAN
PRINGSEWU
alfi rahmatullaily
E-mail:alfi2020205202001@student.umpri.ac.id.com
86 Hal + 6 Lampiran + 1 Tabel
ABSTRAK
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun pada janin.
Pertolongan persalinan yang menggunakan prinsip asuhan persalinan normal
dapat menekan Angka Kematian Ibu. Tujuan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
adalah untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan bayi. Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan
aman selama persalinan.
Studi kasus ini dilakukan untuk mengidentifikasi asuhan kebidanan secara
komprehensif dalam persalinan normal. Sampel yang diambil adalah ibu bersalin
Ny.T dan dilaksanakan di tempat PMBLanggeng Sri Asih, S.ST., metode jenis
studi kasus ini adalah deskriptif yang berbentuk studi kasus dengan pendekatan
managemen Asuhan Kebidanan sesuai dengan 7 langkah Varney dan
pendokumentasian dalam bentuk SOAP
Hasil studi kasus menunjukkan penatalaksanaan Asuhan Persalinan Normal pada
“Ny.T” terdapat masalah yaitu perineum kaku namun sudah dilakukan tindakan
episiotomy untuk mengeluarkan kepala bayi dan penjahitan hecting di bagian
perineum. Peneliti menyarankan kepada Ny.T untuk tetap tenang dalam
menghadapi persalinan dan jangan lupa berdoa serta berdzikir agar ibu merasa
tenang dan nyaman.
Kata Kunci : Persalinan, Asuhan Kebidanan, AKI
Referensi : 26 (2014-2022).
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MIDWIFERY CARE FOR MOTHERS IN NORMAL DELIVERY
AT THE AGE OF 28 YEARS MRS.T G₃ P₁A₁ PREGNANT 37
WEEK IN INDEPENDENT PRACTICE OF MIDWIFE
LANGGENG SRI ASIH, S.ST. PAGELARAN PRINGSEWU
alfi rahmatullaily
E-mail:alfi2020205202001@student.umpri.ac.id.com
86 Pages + 6 Attachments + 1 Tables
ABSTRACT
he results of the case study showed that the management of Normal Childbirth
Care for "Mrs. T" had a problem, namely the perineum was stiff but an episiotomy
was performed to remove the baby's head and hecting sutures in the perineum.
Researchers suggest to Mrs. T to remain calm in facing labor and don't forget to
pray and dhikr so that the mother feels calm and comfortable.
Reference : 26 (2014-2022).
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN
ALFI RAHMATULLAILY
NIM:2020205202001
Oleh
Pembimbing 1
Apri Sulistianingsih.M.keb
NIDN. 0209048801
Pembimbing ll
NIDN 0213038801
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Dibuat : Pringsewu
Yang menyatakan
(Alfi Rahmatullaily)
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PERSEMBAHAN
Dengan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dengan sebagai mana mestinya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita yakni Nabi besar Muhammad SAW, dan juga kepada keluarganya,
para sahabatnya, para umatnya termasuk kita semua didalamnya, Aamiin. Pada
2. Kedua orang tuaku Bapak Jaeri dan ibu Sakdiah yang begitu sayangnya
3. Kakakku Sri wahyuni dan Iin fitrianti . Iwan susilo yang sangat
keberhasilanku.
tugas akhir.
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
6. Terimakasih kepada dosen sekaligus penguji I Apri Sulistianingsih ,
10. Terimakasih kepada Bidan Langgeng Sri Asih , S.ST., selaku penguji
11. Teruntuk Diriku sendiri yang mampu menyelesaikan laporan tugas akhir
13. Serta seluruh pihak yang sangat mendukung untuk penyelesaian tugas
ini.
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Bulok Kab. Tanggamus Anak bungsu dari pasangan Bapak Jaeri dan Ibu Sakdiah.
2017. Serta pendidikan berikutnya di SMK Yasmida Ambarawa pada tahun 2017-
2020 dan pada tahun 2020 penulis melanjutkan jenjang pendidikannya sebagai
Kebidanan
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO
(Alfi Rahmatullaily)
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Dalam penulisan laporan Studi Kasus ini masih banyak kesalahan dan
kekeliruan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang
sifatnya membangun para pembaca demi kesempurnaan laporan ini
Penulis
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
ABSTRAK ......................................................................................................iii
ABSTRACT.....................................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................vi
PERSEMBAHAN...........................................................................................viii
MOTTO ..........................................................................................................xi
KATA PENGANTAR....................................................................................xii
DAFTAR ISI...................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
B. Tujuan .........................................................................................................5
C. Manfaat .......................................................................................................5
A. Persalinan Normal........................................................................................9
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan................................43
A. Data Subjektif..............................................................................................48
B. Data Objektif................................................................................................51
C. Assessment...................................................................................................54
D. Planning.......................................................................................................65
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................69
B. Pembahasan..................................................................................................69
BAB V PENUTUP..........................................................................................76
A. Kesimpulan .................................................................................................76
B. Saran.............................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
xvi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Partograf
Lampiran 4 PSP
xvii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi pada kehamilan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam,tanpa komplikasi baik ibu maupun pada
janin. Akan tetapi potensi komplikasi yang mengancam nyawa juga akan selalu
ada , Penanganan masalah ini tidaklah mudah ,karena faktor yang melatar
belakangi adalah kematian ibu dan bayi baru lahir(Kesehatan et al., 2016)
normal dapat menekan angka kematian ibu .Tingginya angka kematian ibu (AkI)
teratasi. ,sehingga bidan harus mengamati dengan ketat ibu dan bayinya sepanjang
ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per100.000
kelahiran hidup pada masa tertentu. Angka Kematian Ibu berguna untuk
untuk ibuhamil, waktu melahirkan dan masa nifas.AKI yang dihasilkan dari SDKI
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
sampel & biaya yang sangat besar). Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru
meningkat kembali dimana dari 370 per 100.000 kelahiranhidup menjadi 359 per
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting
komplikasi (P4K) yaitu dengan pendataaan ibu hamil utuk mengatahui jumlah ibu
tanda bahaya dan komplikasi ke bidan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang
sehat dan ibu selamat dengan mengikut sertakan suami dan keluarga (Kesehatan et
al., 2016)
psikologis yaitu kecemasan dan kesakita saat kontraksi uterus. Nyeri fisiologis
dan kecemasan ibu saat persalinan yang tidak dapat ibu tangani dengan baik akan
mengakibatkan persalinan lama pada ibu dan asfiksia pada bayi serta berujung
Nyeri yang hebat pada proses persalinan dapat membuat ibu merasa
khawatir dan cemas. Hubungan antara nyeri dan kecemasan dalam persalinan
bersifat sangat kompleks karena saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu
dan lainnya (Noviyanti,2021). Bila nyeri persalianan ibu dapat dia atasi dengan
baik maka dapat mencegah ibu menjadi cemas dan mebuat ibu lebih koompresif
nerve stimulation (TENS), dan tekhnik lain seperti, massage, acupressure, aroma
nyeri, yaitu dengan minyak esensial yang berasal dari bau harum tumbuhan untuk
mengurangi masalah kesehatan, bau yang berpengaruh pada terhadap otak yang
ibu, diantaranya menimbulkan rupture uteri, laserasi yang luas pada uterus,
vagina, dan perineum menjadi kaku , serta perdarahan dari tempat implantasi
alami wanita hamil erat kaitannya dengan ketakutan menghadapi persalinan yang
berdampak pada proses persalinan, dimana wanita cemas dapat melalui proses
persalinan yang lebih lama di bandingkan wanita yang tidak cemas. Selain itu ,
3
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
adalah asuhan yang bersih dan aman setiap tahapan persalinan dan upaya
langkah juga sudah sangat efektif mencegah terjadinya infeksi (Rahmi, 2018)
tindakan episiotomi adalah pencegahan kerusakan yang lebih hebat pada jaringan
lunak akibat daya regang yang melebihi kapasitas adaptasi atau elastisitas
episiotomi pada primigravida atau pada wanita dengan perineum yang kaku
Inisiai Menyusui Dini (IMD). Selain untuk dapat mencegah kemtian bayi dan ibu
paska persalinan , IMD juga mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap
peluang 8 kali lebih besar untuk berhasil ASI eksklusif di bandingkan dengan ibu
dukungan yang memadai dan panduan tentang posisi menyusui bayi mereka yang
baru lahir. Perawatan yang tepat untuk bayi baru lahir dan ibu saat saat setelah
memadai dan panduan tentang posisi menyusui bayi mereka yang baru
4
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
lahir.perawatan yang tepat untuk bayi baru lahir dan ibu saat-saat setelah
kelahiran sangat Penting bahwa pemberian berlanjut hingga bayi berusia 6 bulan
mengambil studi kasus “ Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin NY.T Umur 28 Tahun
pringsewu.
B.TUJUAN PENULISAN
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
ibu bersalin
5
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan secara komprensif
C. Manfaat
1.Bagi penulis
pada ibu bersalin secara komprensif dan sesuai standar oprasional prosedur
asuan kebidanan.
D. Metode Penulisan
6
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
suatu proses asuhan kebidanan pada ibu bersalin dalam persalinan normal
2. Observasi Partipatif
klien dan bersifat objektif yaitu dengan meliat respon klien setelah dilakukan
kebidanan.
3. Wawancara
4. Pemeriksaan Fisik
7
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
E. Sistematika Laporan
BAB I : PENDAHULUAN
asuhan kebidanan
dan Planning.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
asuhan bersalin
8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Persalinan Normal
1. Definisi Persalinan
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2015). Persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin, tali pusat, uri dan selaput) keluar dari rahim
setelah 20 minggu atau lebih melalui jalur pervaginam atau dengan sesar
turun ke dalam jalan lahir dan kemudian berakhir dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau bukaan jalan lahir, dengan
akibat dilatasi atau penurunan yang sangat cepat ≥ 10 cm/jam pada multipara.
Persalinan berjalan dengan baik dimana persalinan terjadi selama 3 jam 20 menit
normal dan dikerjakan oleh bidan yang kompeten . Sehingga ibu pada
proses pengeluaran hasil konsepsi dari dalam uterus dengan usia kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu) melalui jalan lahir dengan kekuatan ibu sendiri atau dengan
bantuan dan tanpa adanya komplikasi dari ibu maupun janin.(Wicaksana, 2016)
b. Teori oxytocin
c. Ketegangan otot-otot
d. Pengaruh janin
1) Lightening
2) Pollakisuria
Keadaan kandung kemih yang tertekan merangsang ibu untuk sering buang
air kecil, karena fundus uteri lebih rendah daripada kedudukannya dan
3) False labor
Hicks. His ini bersifat nyeri, tidak teratur, dan tidak berpengaruh pada
5) Energi spurt
sebelum persalinan dimulai. Peningkatan energi ini ibu tampak dari aktivitas
6) Gastrointestinal upsets
11
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1) Timbulnya His Persalinan
2) Bloody Show
Merupakan lendir disertai darah dari jalan lahir dengan pendataran dan
darah.
5.Tahapan persalinan
Dalam proses persalinan ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh ibu,
atau dikenal dengan “his” yang teratur dan meningkat (baik frekuensi
lengkap) atau kala pembukaan berlangsung dari mulai adanya pembukaan sampai
pembukaan lengkap. Kala I persalinan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten
12
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b) Dimulai dari adanya pembukaan sampai pembukaan serviks mencapai 3 cm
namun fase laten aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
13
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tanda dan gejala kala II :
3) Perineum menonjol
Kala II berlangsung hingga dua jam pada primipara dan satu jam pada multipara.
Pada kala II, penurunan pada bagian terendah janin hingga masuk ke ruang
sehingga ibu merasa ingin buang air besar ditandai dengan anus membuka.
c. Kala III (Pelepasan Uri) Kala III persalinan disebut juga dengan kala
pengeluaran plasenta. Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Dengan lahirnya bayi,
sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan nitabuch, karena sifat retraksi otot
14
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3) Terjadi semburan darah secara tiba-tiba perdarahan (bila pelepasan plasenta
d. Kala IV (pemantauan)
Kala IV dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.
Pada kala ini sering terjadi perdarahan postpartum, yaitu pada dua jam pertama
dapat dilakukan.
uteri yang sesuai. Pemantauan lanjut kala IV yang harus diperhatikan dalam
pemantauan
kala IV adalah :
1) Vital sign : tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan tinggi fundus uteri.
Kontraksi tidak baik maka uterus teraba lembek, TFU normal sejajar dengan
pusat atau bawah pusat, uterus lembek (lakukan massase uterus, bila perlu
2) Perdarahan. Jika lebih dari normal identifikasi penyebab (dari jalan lahir,
3) Kandung kemih. Bila kandung kemih penuh, uterus berkontraksi tidak baik
(Indrayani, 2016)
15
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
6. Faktor factor yang mempengaruhi persalinan
penolong persalinan, penolong persalinan ini dapat membantu agar ibu tetap
tenang dan rileks, maka penolong dianjurkan memfasilitasi ibu dalam memilih
Passanger (Penumpang, yaitu janin dan plasenta), Passage (Jalan Lahir), Powers
a. Passanger (Penumpang)
utama,dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala janin
mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan letak kepala
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
2) Plasenta
3) Air ketuban
16
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat
dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah membran janin paling dalam dan
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
normal.
1) Passage
2) Sumbu panggul
3) Bidang-bidang Hodge
promontorium.
17
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b) Bidang hodge II : bidang yang sejajar dengan PAP, melewati pinggir (tepi)
bawah simpisis.
c) Bidang hodge III : bidang yang sejajar dengan PAP, melewati spina
ischiadika.
d) Bidang hodge IV : bidang yang sejajar dengan PAP, melewati ujung tulang
coccyangeus.
c. Power (Kekuatan)
otot-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer
yang diperlukan dalam persalinan adalah his yaitu kontraksi otot-otot rahim,
His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan
baik dan sempurna. Pada saat kontraksi rahim menguncup sehingga menjadi
tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan
18
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.
Mengubah posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi. Posisi yang baik dalam persalinan yaitu posisi tegak
yang meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok. Posisi tegak dapat
insiden penekanan tali pusat, mengurangi tekanan pada pembuluh darah ibu
dan mencegah kompresi pembuluh darah serta posisi tegak dapat membuat
kerja otot-otot abdomen lebih sinkron (saling menguatkan) dengan rahim saat
ibu mengedan.
membantu ibu untuk beristirahat diantara kontraksi, alur jalan lahir yang perlu
ditempuh untuk bisa keluar lebih pendek, suplai oksigen dari ibu ke janin
2) Lateral (miring)
darah ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu, karena tidak terlalu
19
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kekurangan : posisi ini membuat dokter atau bidan sedikit kesulitan dipegang
tubuh, ibu tidak harus susah-susah mengejan, bayi akan keluar lewat jalan lahir
dengan sendirinya.
Kerugian : bila tidak disiapkan dengan baik, maka posisi ini sangat berpeluang
membuat kepala bayi cidera sebab bayi bisa meluncur dengan cepat.
4) Merangkak
5) Menungging
terjadi dan untuk mengurangi nyeri pinggang, serta mengurangi tekanan pada
6) Berjalan-jalan
Posisi ini hanya dapat dilakukan bila ketuban belum pecah dan bila ibunya
penelitian posisi setengah duduk mempunyai kelebihan yaitu alur jalan lahir
20
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
yang perlu ditempuh untuk bisa keluar lebih pendek dan gayagravitasi bumi
mempunyai keuntungan memberikan rasa nyaman dan santai pada ibu untuk
mengeluarkan bayinya. Posisi miring membuat ibu lebih nyaman dan efektif
fisiologi dan hal tersebut memerlukan bimbingan dari keluarga dan penolong
persalinan agar dapat menerima keadaan yang terjadi selama persalinan dan
a. Dukungan emosional
Dukungan dari suami, orang tua dan kerabat yang disukai ibu sangat
21
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
persalinan dan kelahiran bayi. Dukungan yang berkesinambungan bagi ibu
proses persalinan ibu dianjurkan untuk sesering mungkin minum dan makanan
ringan. Untuk mencegah dehidrasi, ibu dapat diberikan banyak minum selama
persalinan.
c. Kebutuhan eliminasi
Bila ibu tidak dapat berkemih sendiri maka dilakukan katerisasi, oleh karena itu
kandung kemih yang penuh akan menghambat penurunan bagian terbawah janin,
selain itu juga meningkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali ibu karena
dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin, karena personal hygiene yang baik
22
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dapat membuat ibu merasa aman dan relax, mengurangi kelelahan, mencegah
e. Mengatur posisi
Pada kala I kontraksi uterus akan dirasakan semakin sering dan kuat
sehingga ibu hamil dapat dibiarkan di tempat tidur dengan posisi sesuai
f. Istirahat
mengejan. Tidak hanya kebutuhan nutrisi, istirahat yang cukup juga menjadi
modal agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu ibu
oleh adanya kontraksi uterus dan kerusakan jaringan selama persalinan serta
C.Asuhan Persalinan
Lima aspek dasar lima benang merah yang penting dan saling terkait dalam
23
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan
komprehensif dan aman, baik bagi pasien dan keluarganya maupun petugas
dan keinginan sang ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah
martabatnya.
2) Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum
khawatir.
24
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
8) Mengajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara dan
bayinya
11) Menganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan
kelahiran bayi.
12) Menganjurkan ibu untuk minum cairan dan makan-makanan ringan bila ibu
menginginkannya.
setelahkelahiran bayi.
c. Pencegahan infeksi
lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus
diterapkan dalam aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga,
25
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Pencatatan/pendokumentasian
e. Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau
fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap, agar mampu menyelamatkan
jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Hal-hal yang penting dalam mempersiapkan
(BAKSOKUDA)
1) Bidan
2) Alat
3) Keluarga
4) Surat
5) Obat
6) Kendaraan
7) Uang
8) Darah
janin di dasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota badan bayi.
a. Penurunan kepala
26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Terjadi selama proses karena daya dorong dari kontraksi uterus yang efektif,
b. Penguncian (engagement)
Tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin telah
c. Fleksi
meningkatkan fleksi menjadi bertambah besar yang sangat diperlukan agar saat
sampai dasar panggul kepala janin sudah dalam keadaan fleksi maksimal.
Kepala akan berputar dari arah diameter kanan, miring ke arah diameter
PAP dari panggul tepi bahu tetap miring ke kiri, dengan demikian hubungan
normal antara as panjang kepala janin dengan as panjang dari bahu akan berubah
dan leher akan berputar 45 derajat. Hubungan antara kepala dan panggul akan
e. Ekstensi
posterior. Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya
menuju lorong vulva. Bagian leher belakang di bawah oksiput akan bergeser ke
bawah simpisis pubis dan bekerja sebagai titik poros (hipomoklin). Uterus yang
menyebabkan ekstensi lebih lanjut saat lubang vulva vagina membuka lebar.
27
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
f. Restitusi
oksiput anterior.
Putaran ini terjadi bersama dengan putaran internal dari bahu. Pada saat
kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan mengalami perputaran dalam
arah yang sama dengan kepala janin agar terletak dalam diameter yang besar
dari rongga panggul. Bahu anterior akan terlihat pada lubang vagina vulva,
h. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah simpisis dan
menyusul dan selanjutnya seluruh badan bayi lahir searah dengan paksi jalan
60 Langkah Persalinan
b) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum atau vaginanya.
28
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
c) Perineum menonjol
b. Menyiapkan Persalinan
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan
5) Memakai satu sarung tangan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
tangan DTT atau steril) dan meletakkan kembali di partus set atau wadah DTT
ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air
DTT. Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi dengan kotoran
belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang
29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
8) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk
memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian
10) Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman
30
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran :
a) Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk meneran
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam
waktu 120 menit (2 jam) meneran ibu untuk primipara atau 60/menit (1 jam)
untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak mempunyai keinginan
untuk meneran.
aman. Jika ibu belum ingin meneran pada puncak kontraksi-kontraksi tersebut
j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setelah 60
menit meneran, merujuk ibu dengan segera. 14) Anjurkan ibu untuk berjalan,
31
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum ada dorongan
15) Letakkan handuk bersih (untuk menjaga kehangatan bayi) di perut bawah ibu,
16) Letakkan kain yang bersih 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala
bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
b) Jika tali pusat melihat leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan
memotongnya.
21) Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan lahir
bahu
32
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga
tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
panggung dari kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati
25) Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi atas perut ibu dengan
posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bagian pusat.
33
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
27) Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus
(hamil tunggal)
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, memberikan suntikan oksitosin 10 IU
secara IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya
terlebih dahulu.
30) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang
32) Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Selimut bayi
dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala.
33) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang
pubis, dan menggunakan tangan kiri untuk melakukan palpasi kontraksi dan
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah
pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik,
34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
mulai. Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seseorang anggota
36) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurve jalan lahir
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hinggaberjarak sekitar 5-10
cm dari vulva.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15
menit :
pusat selama 15 menit berikutnya. Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam
dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan
a. Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT atau steril dan
tangan atau klem atau forceps DTT. Rangsangan taktil (massase) uterus
35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan massae uterus,
i. Menilai Perdarahan
39) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
40) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit
42) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh,lepaskan secara terbalik dan
rendam sarung tangan dalam klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih mengalir, keringkan tangan dengan tissue bersih dan
kering.
Evaluasi
36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
47) Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam klorin 0,5% untuk
sesuai.
diinginkan.
53) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% membalikkan
bagian dalam keluar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
55) Pakai sarung tangan bersih untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi.
56) Dalam satu jam pertama berikan salep mata, vit K1 1mg intramuskular paha
57) Berikan imunisasi Hepatitis B (Setelah satu jam pemberian vit K1)
58) Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam larutan
37
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. Dokumentasi
60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan
4. Robekan Perinium
a. Definisi
perineum umumnya terjadi di garis tangan dan bisa menjaadi luas apabila kepala
1) Derajat I : robekan hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa
3) Derajat III : robekan mengenai seluruh perineum dan otot spingter ani
c. Penatalaksanaan
Robekan perineum yang melebihi derajat satu harus dijahit. Pada robekan
dihubungkan di garis tangan dengan jahitan dan median luka pada vagina dan
Menjahit robekan derajat tiga harus dilakukan dengan teliti dimulai dari dinding
38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
depan rectum yang robek dijahit, kemudian vasia prarektal ditutup dan muskulus
5. Episiotomi
jaringan lunak akibat daya regang yang melebihi kapasitas adaptasi atau
6. Patograf
dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama
39
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
(Shofa, 2015). Jika partograf digunakan secara tepat dan konsisten, maka
f. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai
Halaman depan partograf, mencantumkan bahwa observasi dimulai pada fase aktif
b. Kondisi janin :
c. Kemajuan persalinan :
40
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1) Pembukaan serviks,
e. Kontraksi uterus :
1) Oksitosin
g. Kondisi ibu :
1) Nadi, tekanan darah, dan temperatur tubuh ; urin (volume, aseton dan protein).
h. Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolam yang
pikiran, keterampilan, serta tindakan yang didasari oleh teori ilmiah untuk
41
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
a. Langkah 1 (pengumpulan Data Dasar) Langkah ini mengumpulkan semua
informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
1) Biodata
2) Data Subjektif
a) Keluhan utama
b) Riwayat reproduksi
c) Riwayat kesehatan
d) Data psikososial
3) Data Objektif
a) Pemeriksaan umum
diagnosa kebidanan.
3) Masalah yang sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh
wanita.
42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
5) Kebutuhan.
yang ada, seperti data subjektif dan data objektif yang di dapat dari anamnesis
dan pemeriksaan.
Pada langkah ini bidan menetapkan pada kebutuhan terhadap tindakan segera,
kondisi klien.
e. Langkah V
Care)
g. Langkah VII (Evaluasi) Hal ini di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah
43
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Menurut Varney, pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian
mengenai asuhan yang telah dilakukan pada seorang dalam menghadapi seorang
a. S (Subjektif)
b. O (Objektif)
yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik, lab, dan tes diagnosis lain yang
c. A (Assessment)
dari data subjektif dan data objektif dalam satu identifikasi atau masalah
potensial.
d. P (Planning)
untuk kepentingan hukum apabila terdapat gugatan di suatu saat nanti dari
44
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
klien dan juga untuk memudahkan klien untuk memberikan asuhan
45
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
23 Eklampsia 58 Prolapsus Tali Pusat
24 Kehamilan Ektopik 59 Partus Fase Laten Lama
25 Ensephalitis 60 Partus Kala II Lama
26 Epilepsi 61 Sisa Plasenta
27 Hidramnion 62 Retensio Plasenta
28 Presentasi Muka 63 Rupture Uteri
29 Persalinan Semu 64 Bekas Luka Uteri
30 Kematian Janin 65 Presentas Bahu
31 Hemoragik Antepartum 66 Distosia Bahu
32 Hemoragik Postpartum 67 Robekan Serviks Dan Vagina
33 Gagal Jantung 68 Tetanus
34 Inersia Uteri 69 Letak Lintang
35 Infeksi Luka
Menurut (Ulfah,2020)
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nim : 2020205202001
KALA I
PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
Ibu Suami
46
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Nama : Ny.T Nama : Tn.E
47
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Ibu mengatakan kehamilan 9 bulan, merasakan mulas dan
2) Tanda-tanda persalinan
Darah : flek
ganti pembalut
dan kenceng-kenceng
Kebiasaan
Merokok : tidak
TT : Lengkap
49
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
50
tidak ada
a. Pola nutrisi Makan : 3x/hari, porsi sedang, jenis nasi, sayur, lauk,
Minum : 8 gelas/hari, porsi 1 gelas, jenis air putih, susu, tidak ada
keluhan
BAK : 4x/hari, konsistensi cair, bau khas, warna khas, tidak ada
keluhan
50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
51
Ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum jamu dan tidak minum
alkohol
9) Psikososial spiritual
akan di beri ASI selama 6 bulan, dan akan merawat bayinya dibantu
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : composmentis
d. Tanda-tanda vital
Nadi : 87x/m
Suhu : 36,7oC
Pernapasan : 22x/m
BB/TB : 75kg/151cm
51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
52
2. Pemeriksaan fisik
e. Mulut : simetris, bibir tidak pucat, gigi bersih dan tidak ada caris.
ada strie maupun linea dan tidak ada luka bekas operasi.
k. Palpasi leopold
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px, pada fundus teraba besar, lunak dan tidak
Leopold II : Pada perut sebelah kiri teraba panjang keras seperti papan atau
52
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
53
Leopold III :Pada bagian bawah perut ibu teraba keras, melenting dan tidak
Djj : 133x/m
Penunjuk : UUK
Penyusupan : 0 Penurunan
kepala janin : H II
3.Data penunjang
Hasil : HB : 11,1gr/dl
53
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
54
Hasil : Negatif
C.Assessment
Ny.T umur 28 tahun G3P1A1 hamil 39 minggu dalam inpartu kala I fase aktif
D.Planning
R : 22x/m S : 36,7oC
mengempeskan perut.
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman namun apabila ibu
penurunan kepala
disela-sela kontraksi
KALA II
WIB
A. Subjektif
55
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
56
B. Objektif
Membuka.
Pembukaan portio : 10 cm
Penyusupan :0
DJJ : 138x/m
C.Assessment
Ny.T umur 28 tahun G3P1A1 hamil 39 minggu dalam partus kala II janin
D.Planning
56
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
57
c) Perineum menonjol
57
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
58
Hasil : spuit telah diisi dengan oksitosin dan telah di letakkan di wadah
partus set
lengkap
Hasil : sarung tangan telah dibuka secara terbalik dan sudah dimasukkan
10. Memeriksa Djj setelah kontraksi, untuk memastikan Djj dalam batas
normal 120-160x/m
11. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang adekuat, bantu ibu ke
posisi setengah duduk atau yang lain yang diinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman).
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
yang nyaman.
Hasil : ibu telah memilih posisi yang nyaman yaitu dengan posisi miring
15. Menunggu kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
59
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
60
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
dilapisi dengan kain bersih, kemudian letakkan tangan yang lain pada
kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut untuk mencegah terjadinya
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran
bayi.
21. Menunggu kepala bayi sampai melakukan putaran paksi luar secara
spontan
KALA III
60
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
61
A. Subjektif
B. Objektif
Perdarahan : ±50 cc
C. Assessment
D. Planning
Hasil : ibu telah diberitahu dan bersedia disuntik dalam waktu 1 menit
setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 paha atas
telah disuntikkan
61
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
62
dari pusat bayi. Dengan mendorong tali pusat ke arah ibu dan jepit
4. Melindungi dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah di jepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pemotongan tali pusat diantara 2 klem
tali pusat.
5. Melakukan pengikatan tali pusat dengan benang steril pada satu sisi
dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Atau di lakukan penjepitan tali
6. Meletakkan bayi secara tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu
ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari putting payudara ibu, dan menyelimuti kepala bayi
dengan topi.
7. Management aktif kala III Memindahkan klem pada tali pusat hingga
8. Meletakkan satu tangan di atas perut ibu, di tepi atas simpisis untuk
62
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
63
kontraksi berikutnya
dengan arah sejajar lantai kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan
tpm
vulva, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah
selaput ketuban
Hasil : plasenta telah lahir pada tanggal 26 mei 2023 pukul 09.52 WIB
13. Melakukan massase pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri
63
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
64
baik
KALA IV
A. Subjektif
B.Objektif
Kontraksi : keras
Perdarahan : ±200 cc
C. Assessment
D. Planning
64
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
65
Hasil : terdapat laserasi derajat 2 dan sudah dilakukan anastesi serta sudah
perdarahan pervagina
buka secara terbalik dengan bagian dalam keluar, lalu rendam dalam
kontraksi
Hasil : ibu dapat melakukan massase uterus dengan benar dan dapat
7. Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan ibu dan bayi dalam
keadaan baik
setelah didekontaminasi
untuk didekontaminasikan
cairan ketuban, lendir dan darah, dan bantu ibu memakai pakaian
bersih dan kering Hasil : ibu telah dibersihkan dan ibu telah memakai
11. Memastikan ibu merasa aman dan nyaman, bantu ibu untuk
Hasil : ibu telah merasa nyaman, ibu telah menyusui bayinya, dan ibu
13. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 % dan
buka secara terbalik dengan bagian dalam keluar, lalu rendam dalam
14. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dengan
66
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
67
15. Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan pada bayi
Hasil : berat bayi 2900 gram, panjang badan 47 cm, lingkar kepala 32
luar dan salep mata sudah di berikan 1% di bagian mata dari dalam
arah keluar.
18. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
67
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
68
Ramabion 1x1
Arkavit 1x1
68
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB IV
PEMBAHASAN
PMB Langgeng Sri Asih , S.ST., merupakan salah satu tempat pelayanan
kesehatan ibu dan anak milik pribadi yang berada di Desa Blitar Patoman kecamatan
pagelaran Kabupaten Pringsewu. menjadi bidan PTT di Desa wayngison pagelran
pada tahun 2001-2005 pada tahun 2005 sampai saat ini pada tahun 2015 dan tinggal
di desa Blitar hingga saat ini. Bidan Langgeng Sri Asih, S.ST., merupakan bidan
praktek mandiri yang terdiri dari ruang periksa, 1 ruang untuk bersalin, 2 ruang
perawatan, serta ruang tunggu.
Bidang pelayanan :
1. Pemeriksaan KIA
2. Pelayanan KB
3. Imunisasi bayi
4. Pertolongan persalinan
B. Pembahasan
1. Kala I
69
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
70
Langgeng Sri Asih, S.ST., dengan keluhan merasakan mulas dan kencang-
kencang serta keluar flek dan lendir darah dari jalan lahir. Setelah dilakukan
pemeriksaan objektif didapatkan hasil ibu berada dalam kala I fase aktif
persalinan.
sering terjadi dan teratur, nyeri yang hanya terasa di bagian perut bawah,
terjadi pengeluaran lendir bercampur darah dari jalan lahir disertai ketuban
pernapasan adalah cara alami untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan.
Para ibu yang telah melakukan latihan pernapasan saat melahirkan sangat
puas dengan metode alami ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk
seperti latihan birth ball efektif dapat mengurangi intensitas nyeri dan
Wijayanti, 2022)
terjadi akibat terjadi akibat dilatasi atau penurunan yang sangat cepat ≥ 10
70
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
71
sesuai dengan standar operasional prosedur, oleh sebab itu tidak ada
2. Kala II
pembukaan 10 cm pada pukul 09.00 WIB kemudian bayi lahir pukul 09.22
WIB. Hasil dari lamanya kala II pada Ny.T 22 menit. Pada saat lahirnya
71
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
72
yang lebih hebat pada jaringan lunak akibat daya regang yang melebihi
KIE kepada ibu hamil seperti melakukan senam hamil secara teratur agar
meneran yang benar pada ibu bersalin, dan juga bagi penolong persalinan
bayi dapat di lahirkan keadaan ibu dan bayi sehat (Mutmainah et al., 2019)
kesenjangan antara toeri dan praktik karena bayi Ny.T ketika kala II
72
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
73
3. Kala III
selama 30 menit setelah bayi lahir. Menurut teori, kala III dimulai setelah
lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Kala III ini berlangsung sekitar 15-30 menit, baik pada primipara maupun
pada multipara. Pada kala III persalinan, otot terus berkontraksi mengikuti
bayi lahir. Bila 15 menit plasenta belum lahir, maka pemberian oksitosin
Muhartono, 2015)
plasenta mencangkup perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri, tali pusat
73
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
74
Kala III bertujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif
kesenjangan antara teori dan praktik karena plasenta lahir lengkap tidak
4. Kala IV
sekali, pada 1 jam berikutnya dilakukan setiap 30 menit sekali. Dari hasil
bayi dan plasenta lahir untuk memantau kondisi ibu (Bobak, 2017). Hal-
hal yang perlu di perhatikan pada kala IV adalah kontraksi uterus sampai
berkontraksi dengan baik dan kuat melalui massase atau rangsangan taktil.
74
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
75
observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam
normal. Oleh karena itu, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
75
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
76
76
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada persalinan Ny.T yang dilakukan pada tanggal 26 Mei 2023 maka
II persalinan normal
Ny,T ditemukan penyulit di kala II yaitu perinium kaku tetapi kala III
76
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
77
B. Saran
1. Bagi Penulis
Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan
kaku.
77
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan.
Desember, P. J., Marga, B., Surakarta, W., Januari, P., & Masalah, L. B. (2009).
3-5-1-Sm (2).
Harjanto, A. R., & Muhartono. (2015). Korelasi antara Pemakaian Oksitosin Drip
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN
Jamir, A. F., & Tajuddin, T. (2021). Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian
Liliana, A. (2019). Pengaruh Paritas Dan Perilaku Imd Dengan Involusi Uteri
76
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pada Ibu Postpartum Di Rsud Panembahan Senopati Bantul. Jurnal
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i1.296
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/603.
Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum. Jurnal Kebidanan, 5(2),
137–143.
https://doi.org/10.33088/jmk.v6i2.209
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.36-46
Sari, D. P., St, S., Rufaida, Z., Bd, S. K., Sc, M., Wardini, S., Lestari, P., St, S., &
Shodiqoh, E. R., & Syahrul, F. (2014). Anxiety Level Differences Between The
https://doi.org/10.26751/jikk.v13i1.1243
45.
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada
Keperawatan.
Desember, P. J., Marga, B., Surakarta, W., Januari, P., & Masalah, L. B. (2009).
3-5-1-Sm (2).
Harjanto, A. R., & Muhartono. (2015). Korelasi antara Pemakaian Oksitosin Drip
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN
Liliana, A. (2019). Pengaruh Paritas Dan Perilaku Imd Dengan Involusi Uteri
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i1.296
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/603.
Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum. Jurnal Kebidanan, 5(2),
137–143.
https://doi.org/10.33088/jmk.v6i2.209
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.36-46
Sari, D. P., St, S., Rufaida, Z., Bd, S. K., Sc, M., Wardini, S., Lestari, P., St, S., &
Shodiqoh, E. R., & Syahrul, F. (2014). Anxiety Level Differences Between The
Sulistianingsih, A., & Wijayanti, Y. (2022). Kombinasi Birth Ball Dan Latihan
https://doi.org/10.26751/jikk.v13i1.1243
45.
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada
Keperawatan.
Desember, P. J., Marga, B., Surakarta, W., Januari, P., & Masalah, L. B. (2009).
3-5-1-Sm (2).
Harjanto, A. R., & Muhartono. (2015). Korelasi antara Pemakaian Oksitosin Drip
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN
Jamir, A. F., & Tajuddin, T. (2021). Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian
Liliana, A. (2019). Pengaruh Paritas Dan Perilaku Imd Dengan Involusi Uteri
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i1.296
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/603.
Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum. Jurnal Kebidanan, 5(2),
137–143.
https://doi.org/10.33088/jmk.v6i2.209
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.36-46
Sari, D. P., St, S., Rufaida, Z., Bd, S. K., Sc, M., Wardini, S., Lestari, P., St, S., &
Shodiqoh, E. R., & Syahrul, F. (2014). Anxiety Level Differences Between The
Sulistianingsih, A., & Wijayanti, Y. (2022). Kombinasi Birth Ball Dan Latihan
45.
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada
Keperawatan.
Desember, P. J., Marga, B., Surakarta, W., Januari, P., & Masalah, L. B. (2009).
3-5-1-Sm (2).
Harjanto, A. R., & Muhartono. (2015). Korelasi antara Pemakaian Oksitosin Drip
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2002). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN
Jamir, A. F., & Tajuddin, T. (2021). Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian
Liliana, A. (2019). Pengaruh Paritas Dan Perilaku Imd Dengan Involusi Uteri
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i1.296
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/603.
Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum. Jurnal Kebidanan, 5(2),
137–143.
https://doi.org/10.33088/jmk.v6i2.209
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.36-46
Sari, D. P., St, S., Rufaida, Z., Bd, S. K., Sc, M., Wardini, S., Lestari, P., St, S., &
Shodiqoh, E. R., & Syahrul, F. (2014). Anxiety Level Differences Between The
Sulistianingsih, A., & Wijayanti, Y. (2022). Kombinasi Birth Ball Dan Latihan
https://doi.org/10.26751/jikk.v13i1.1243
45.
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada