Anda di halaman 1dari 58

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

DINKES DIY
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Ekskreta; Sekreta; Droplet
Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor

2-2
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang
selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar
fasilitas pelayanan kesehatan.
• Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health
Care Associated Infections) yang selanjutnya
disingkat HAIs adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama perawatan di rumah sakit.

• Juga infeksi karena pekerjaan pada petugas


rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait
proses pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan
STRATEGI PPI

Berdasarkan kebijakan dan praktek PPI RS/FasYanKes


lain di Indonesia , KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI, merupakan upaya terpadu dalam program
PPI RS/Fas Yan Kes

Viral
Bakterial
TUJUAN PPI :
 PRINSIP DASAR  memutus siklus transmisI penyakit

 melindungi pasien, petugas,


keluarga/pengunjung,
masyarakat & lingkungan

DILAKSANAKAN BERDASARKAN PANDUAN PPI


(PMK RI NO. 27 TH2017 TTG PPI DI FASYANKES, WHO )

1/28/2019 6
Faktor-faktor yg diperlukan utk timbul dan
berlangsungnya transmisi

+
Quantity of Virulence Route of Port Sensitive
pathogen transmission host

1/28/2019 7
Kebijakan pencegahan penularan TB di
Rumah Sakit
Pencegahan dan pengendalian infeksi TB di PUSKESMAS dimulai
dengan komitmen dan kepemimpinan oleh manajemen rumah
sakit dalam bentuk dukungan manajerial yang diikuti dengan
dilaksanakannya tiga pilar pengendalian, yaitu administratif,
lingkungan dan perlindungan diri petugas.
Dukungan MANAJERIAL

Komitmen, kepemimpinan dan dukungan manajemen yang


efektif dalam kegiatan PPI TB di PUSKESMAS meliputi penetapan:

 Rencana PPI TB

 Penanggung jawab PPI TB

 Kelompok PPI TB yang bertanggung jawab untuk


terlaksananya Rencana PPI TB
• Prosedur penyaringan pasien di Triase
• Pendidikan pasien tentang etika batuk
• Ruang tunggu dengan ventilasi yang baik
• Proses percepatan penatalaksanaan pelayanan
• Pelayanan segera
• Upaya pengendalian lingkungan
• Menjamin pelaksanaan upaya perlindungan diri
yang adekuat
• Pelatihan & pendidikan petugas mengenai TB
• Pemeriksaan kesehatan
bagi petugas
• Monev pelaksanaan
Rencana Kerja PPI-TB
PILAR PENGENDALIAN INFEKSI

• Pengendalian Administratif
• Pengendalian lingkungan
• Perlindungan diri

1/28/2019 11
Pengendalian Administratif

• Strategi identifikasi secara tepat potensi


kasus infeksius (triage)  deteksi dini
• Separasi (pemisahan)
• Kontrol penyebaran patogen (etika batuk)
• Minimalisasi waktu di Yan Kes
• Paket prevensi & kesehatan kerja

1/28/2019 12
Separasi

Separasi pasien infeksius non-infeksius

• Identifikasi pasien potensial (skrining cpt)


• Segera dibawa pada akses tatalaksana yang tepat
(percepat/sederhanakan alur)
• Ditempatkan pada waiting area terpisah
• Rute antar ruang aman
• Diberikan waktu spesifik bila perlu kontrol

1/28/2019 13
WAKTU di YAN KES

• Minimalkan waktu di HCF


– Prioritas yan
– TAT laboratorium
– Utamakan rawat jalan
• Minimalkan waktu ranap  kohorting
• Memanfaatkan homecare
• Edukasi PPI di rumah & komunitas

1/28/2019 14
PILAR Pengendalian Lingkungan

Building / Architectural Controls


○ Posisi / direction bangunan
○ Luas area terbuka
○ Flow of traffic
○ Desain
○ Ventilasi natural

 Relatif efisien  direncanakan sejak awal

1/28/2019 15
Ventilasi

• Aliran udara
• “dorongan” dan atau “tarikan” pada partikel dan uap/udara
• Tergantung pengaturan

12 ACH

1/28/2019 16
 Penggunaan Sistem Ventilasi:
- Alamiah
- Mekanik
- Campuran
(hybrid)

 Penggunaan Radiasi Ultraviolet


pada Aliran Udara Atas
3 tipe ventilasi lingkungan

1. Ventilasi mekanik : exhaust fan mendorong udara


keluar gedung, dapat dikombinasi dg AC + sistem
filter
2. Ventilasi natural : dorongan alami aliran udara
keluar  angin, ’Chimney effect’ perbedaan
tekanan udara di luar dan didalam ruangan,
murah, > efektif
3. Ventilasi campuran, kombinasi 1&2

1/28/2019 18
Pengggunaan sistem ventilasi alamiah dengan kipas angin

KELEBIHAN KELEMAHAN
 Diaktifkan hanya dengan  Ventilasi alamiah sering tidak
membuka pintu, jendela dan dapat dikendalikan dan
skylight diprediksi, karena tergantung
 Tidak hanya mengurangi risiko pada cuaca, kondisi angin dll
transmisi, tetapi juga  Udara yang masuk ruangan dari
meningkatkan kualitas udara luar tanpa disaring.difilter, dapat
seara umum membawa polutan udara lainnya
 Kipas angin, cukup murah dan  Jendela/pintu yang selalu
mudah digunakan dibuka, dapat berdampak pada
 Kipas angin dapat dengan keamanan, kenyamanan dan
mudah dipindahkan, sesuai privasi . Hal ini terutama terjadi
kebutuhan pada malam hari atau bila cuaca
dingin
Cross ventilation & Jendela

Tilting windows (horizontal) Sliding windows (horizontal)

Almost 100% open area Maximum of 50% open area


1/28/2019 20
Natural Ventilation furniture

Doctor

Doctor Patient
Patient

1/28/2019 21
Ventilasi Dalam Gedung

3 elemen dasar, yaitu:


 Ventilation Rate: Jumlah udara luar berkualitas baik yang
masuk dalam ruangan pada waktu tertentu
 Arah aliran udara: Arah umum aliran udara dalam gedung,
yang seharusnya dari area bersih, ke area terkontaminasi
 Distribusi udara atau pola aliran udara (airflow pattern):
Udara luar perlu terdistribusi ke setiap bagian dari ruangan
dengan cara yang efisien dan kontaminan airborne yang ada
dalam ruangan dialirkan keluar dengan cara yang efisien juga.
PENULARAN
Konsentrasi droplet

Hsl pmrks dahak Imunitas


Waktu

24
ACH and time (in minutes) required
for removal efficiences of 99% and 99.9%
of airborne contaminants
ACH 99% 99.9%
2 138 min 207 min
4 69 104
6 46 69
12 23 35
15 18 28
20 14 21
50 6 8
400 <1 1
1/28/2019 25
Kohorting

• Menempatkan pasien terinfeksi atau kolonisasi dengan


patogen yang sama di ruang yang sama
• Pasien lain tanpa patogen yang sama dipisahkan

1/28/2019 26
PILAR PENGENDALIAN DENGAN
PERLINDUNGAN DIRI
 Pemakaian Respirator (N-95)
 Edukasi dan penerapan etiket batuk
 Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Tb
 Keamanan Cara Penampungan sputum
 Proteksi saat transportasi pasien
 Diklat HCW
 Monev
WASPADA!

• Kewaspadaan Standar

• Kewaspadaan Berdasarkan Penularan

• Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. Sarung tangan, masker,goggle, face shield, gaun
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan Linen
6. Perlindungan & Kesehatan karyawan
7. Penempatan pasien
8. Hygiene respirasi/Etika batuk
9. Praktek menyuntik aman
10. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi

1/28/2019 29
KEWASPADAAN ISOLASI
( isolation precautions )
kombinasi
 Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
gabungan dari
Universal Precautions/Kewaspadaan Universal
Body Substance Isolation/Isolasi duh tubuh
 berlaku untuk semua pasien

 Transmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis


transmisi
terhadap pasien ranap dengan tanda infeksi baru
ditentukan berdasar kriteria klinis & epidemiologis, sebelum hasil
laboratorium mengkonfirmasi diagnosis

1/28/2019 30
Kewaspadaan berdasar transmisi

 3 kewaspadaan
- kewaspadaan kontak
- kewaspadaan droplet
- kewaspadaan airborne
 Dapat terjadi kombinasi transmisi
 Pemilihan APD :
selalu ukur risiko sebelum melakukan
tindakan/pelayanan
1/28/2019 31
Kewaspadaan transmisi Airborne

• APD
masker bedah ( minimal )
respirator partikulat ( mis N95 )
sarung tangan
gaun
apron ( menghadapi cairan jumlah
banyak )

• Cuci tangan: ‘wash in wash out’(WIWA)

1/28/2019 32
Jarak semburan droplet saat batuk atau bersin mencapai
hingga 0.91 m

ENDEMISITAS
TB
JENIS-JENIS APD
1) Sarung tangan

Terdapat tiga jenis sarung tangan, yaitu:


⁻ Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu
melakukan tindakan invasif atau pembedahan.

⁻ Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk


melindungi petugas pemberi pelayanan kesehatan
sewaktu melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin

⁻ Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu


memproses peralatan, menangani bahan-bahan
terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan
yang terkontaminasi.
• Masker

• Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran


mukosa mulut dari cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien
pada saat batuk atau bersin

• Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan mulut


serta melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
• Terdapat tiga jenis masker, yaitu:

• Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah


penularan melalui droplet.

• Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui


airborne.

• Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi atau dapur.


Gaun Pelindung

• Gaun pelindung digunakan untuk melindungi baju petugas dari


kemungkinan paparan atau percikan darah atau cairan tubuh,
sekresi, ekskresi atau melindungi pasien dari paparan pakaian
petugas pada tindakan steril.

• Jenis-jenis gaun pelindung:


• ⁻ Gaun pelindung tidak kedap air
• ⁻ Gaun pelindung kedap air
• ⁻ Gaun steril
• ⁻ Gaun non steril
Indikasi penggunaan gaun pelindung
Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan
pencemaran atau kontaminasi pada pakaian petugas, seperti:

⁻ Membersihkan luka
⁻ Tindakan drainase
⁻ Menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang
pembuangan atau WC/toilet
⁻ Menangani pasien perdarahan masif
⁻ Tindakan bedah
⁻ Perawatan gigi

Segera ganti gaun atau pakaian kerja jika terkontaminasi


cairan tubuh pasien (darah).
Topi pelindung
Tujuan pemakaian topi pelindung adalah untuk
mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di
rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-
alat/daerah steril atau membran mukosa pasien dan
juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut
petugas dari percikan darah atau cairan tubuh dari
pasien.

Indikasi pemakaian topi pelindung:


- Tindakan operasi
- Pertolongan dan tindakan persalinan
- Tindakan insersi CVL
- Intubasi Trachea
- Penghisapan lendir massive
- Pembersihan peralatan kesehatan
Kebersihan Tangan
Kebersihan Tangan indikator kualitas Patient
Safety
Tangan :
media transmisi patogen tersering

1/28/2019 42
Kebersihan pernapasan dan etika batuk
Untuk mencegah transmisi semua airborne disease
(termasuk TBC, influenza,pasien dengan demam /gejala
saluran napas ) harus ditangani sesuai dengan
kebersihan pernapasan dan etika batuk.
Meliputi :
 Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;
 Pakai tisu, buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena
sekret saluran napas
 Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik & air mengalir, alkohol
handrub setelah kontak dengan sekret
 Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam

1/28/2019 45
Tempat pengumpulan sputum
SPUTUM BOOTH
Sputum booth
Contoh tempat mendahak
Sputum Booth
Stack ventilation

1/28/2019 55
Ruang
IGD

Keterangan gambar
• Meja dan lemari samping diletakan pada sisi kanan pasien.
• Lubang angin di bawah jendela setinggi 15cm dari lantai dapat berupa
lubang kisi(grille).
• Jendela mempunyai bukaan 100% ke arah luar.
Poliklinik

Lubang angin di bawah jendela setinggi 15cm dr lantai dapat berupa


lubang kisi (grille).
Jendela mempunyai bukaan 100% ke arah luar.
Pedoman Teknis Bangunan dan Prasarana Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk Mencegah Infeksi yang
Ditransmisikan melalui Udara (Airborne Infection)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai