Anda di halaman 1dari 24

KEWASPADAAN

TRANSMISI

PELATIHAN TOT PPI DI FKTP GELOMBANG 3


TANGGAL 19 – 30 SEPTEMBER 2022

Flowchart Power Point


KEWASPADAAN ISOLASI

Tata ruangan & penempatan


pasien
wardanela Yunus
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI

o Lapis kedua dari kewaspadaan isolasi yang bertujuan Tindakan


pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilakukan pada saan
memberikan pelayanan pada kasus yang belum mapupun yang
sudah terdiagnosis penyakit infeksi

o Diterapkan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan


penyakit lewat kontak, droplet, airborne (udara)

3
PEMISAHAN PASIEN

• Skrining atau Screening merupakan tindakan


awal yang dilakukan petugas kesehatan
terhadap pasien yang datang ke rumah
sakit
• Isolasi adalah segala usaha pencegahan
penularan/ penyebaran kuman pathogen dari
sumber infeksi (petugas, pasien,
pengunjung) ke orang lain
4
Perlindungan Diri ( APD)

Baju kerja
Gaun/apron
Sarung tangan bersih
Masker bedah/partikulat
Pelindung wajah
Penutup kepala
Sepatu tertutup
5
SARANA DI RUANG ANTEROOM

Letakkan sesuai
tempatnya

ALUR PELEPASAN
APD

9/10/2020 TITI SUN - KEWASPADAAN ISOLASI 41


TATA
UDARA
1. Ventilasi Alami membuka jendela,
Kipas Angin dan menutup Pintu
2. Ventilasi Mekanik Menggunakan
AC/Kipas Angin ditambah Exhaust
van
3. Kombinasi Ventilasi Alami dan
Ventilasi Mekanik

7
8
MENILAI TEKANAN
UDARA
1. Smoke tube test untuk mengetahui arah aliran udara
2. Bila ruangan dipakai bisa diganti dengan tissue
atau tali
3. Manometer untuk mengukur
perbedaan tekanan relatif antara ruang (inch WG)
4. Velometer pada celah pintu (FPM)
5. Balometer untuk mengukur volume udara yang
dipompa keluar (CFM)
KEWASPADAAN TRANSMISI

KONTAK DROPLET AIRBORNE


11
KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK

Tindakan kewaspadaan yang dirancang untuk mencegah terjadinya infeksi yang ditularkan melalui
kontak langsung (menyentuh kulit, lesi, sekresi atau cairan tubuh yang terinfeksi atau kontak tidak
langsung (melalui peralatan, air, makanan atau saranan lain) contoh penyakit : HIV/AIDS, Hepatitis
B, Scabies, Diare dll

1. Patuhi kebersihan tangan


2. Gunakan dan segera lepaskan APD sesuai Indikasi dan jenis paparan misalnya : Sarung tangan
3. Tidak menyentuh atau hindari memegang sesuatu secara langsung tanpa memperhatikan jenis
pajanan dan indikasi peralatan atau Tindakan
4. Tempatkan pasien sesuai kategori penyakitnya jika tidak memungkinkan gunakan system
cohorting
5. Batasi orang yang berada dalam ruangan
6. Tidak menggunakan peralatan untuk pasien yang berbeda kecuali sudah dilakukan
dekontaminasi
7. Segera lakukan pembersihan lingkungan setiap hari atau jika diperlukan
8. Jika terjadi wabah perhatihakn petunjuk, aturan, pedoman atau penanggulan wabah yang 12
dikeluarkan oleh pemerintah atau gugus tugas yang ditetapkan
PENEMPATAN PASIEN PENULARAN
KONTAK
1. Kamar tersendiri (single Room) atau
isolasi Kohort
2. Jika dalam ruang dalam ruangan
bersamaan dengan pasien non infeksi
pastikan berbatas tegas (jarak,
peralatan dan SDM)
3. Jangan mengabungkan dengan pasien
sistem kekebalan yang lemah (immono
compromised atau dengan prosedur invasive
13
KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET

Tindakan kewaspadaan untuk menghindari penularan penyakit infeksi melalui droplet (sekresi yang
dikeluarkan melalui saluran penafasan selama batuk,bersin atau berbicara atau percikan bahan
infeksius lainnya) karena sifatnya percikan yang melayang diudara kemudian jatuh pada
permukaan. Contoh penyakit Influenza, ISPA dll

1. Patuhi kebersihan tangan


2. Gunakan APD sesuai indikasi dan jenis pajanan
3. Gunakan Masker bedah jika memberikan pelayanan pada pasien dengan
gangguan saluran pernafasan
4. Pasien, keluarga dan pengunjung menggunakan masker dan mematuhi
kebersihan tangan
5. Pasien ditempatkan dalam rauangan sendiri atau Cohorting jika tidak
memungkinkan dengan jarak minimal 1 meter antar tempat tidur
14
PENEMPATAN PASIEN PENULARAN
DROPLET
1. Isolasi pasien dengan single room atau
lakukan kohorting (kumpulkan pasien
dengan infeksi sama) atau jauhkan jarak
pasien > 1m
2. TIDAK diperlukan penanganan udara
secara khusus
3. Pintu tertutup
4. Gunakan masker, Pelindung mata
(kacamata atau pelindung wajah) dan
Gaun ketika merawat pasien
5. Kenakan masker pada pasien bila dibawa
ke luar ruangan
15
KEWASPADAAN TRANSMISI AIRBORNE (UDARA)

Tindakan pencegahan yang dirancang untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan melalui
uadara dengan menghirup atau mengeluarkan mikroorganisme yang berukuran < 5 mikron dari
saluran nafas dan dapat melayang di udara atau Tindakan yang menghasilkan aerosol, pengisapan
cairan, induksi dahak atau endoskopi. Contoh penyakit TB, Viris afian flue Campak dan lain lain

1. Patuhi kebersihan tangan


2. Gunakan APD sesuai indikasi dan jenis pajanan Misalnya : Pelindung wajah,
gaun, sarung tangan segera lepaskan setelah keluar area perawatan pasien
3. Gunakan Masker N95 yakinkan penggunaan tertutup rapat (fit test)
4. Gunakan ruangan dengan ventilasi lebih negative dari ruangan lain (ventilasi
mekanik, ventilasi natural atau kombinasi)
5. Berikan edukasi kepada pasien, keluarga atau pendamping terkait upaya
pencegahan
6. Pembersihan dan desinfeksi ruangan yang benar secara rutin dan setelah 16
kepulangan pasin
PENEMPATAN PASIEN PENULARAN
AIRBORNE
1. Ruangan isolasi tekanan negative, dengan
pertukaran udara 12 ACH/jam
2. Ventilasi/exhaust tidak boleh menuju area
perawatan/pasien, jika area tertutup
menggunakan hepafilter
3. Pintu selalu tertutup dan area terbatas
4. Ruangan tersendiri atau kohorting
5. Petugas menggunakan Masker respirator N95, dan
pasien masker bedah
6. Batasi mobilisas pasien 17
BAGAIMANA MENCEGAH TRANSMISI
PASIEN DI UGD PUSKESMAS
1. Kaji Kembali resiko penularan penyakit : Kontak,
Droplet, Airborne
2. Jika tidak ada ruangan tersendiri pastikan jarak
pasien 1 – 1,5 M, arah sirkulasi dan aliran udara
3. Pastikan Ventilasi udara : Ventilasi alami, ventilasi
mekanik (sesuai jenis transmisi : Kontak, Droplet,
Airborne)
4. Penggunaan terbatas pelatan Kesehatan, jika
dipakai Bersama pastikan proses disinfeksi
terlaksana
5. Pastikan kepatuhan kebersihan tangan
6. Pastikan pengelolaan limbah dengan tepat
18
PENEMPATAN PASIEN UNTUK ISOLASI DI PUSKESMAS

1. Sirkulasi Udara 6 -12 kali


perputaran/jam
2. Jarak tempat tidur 1 – 1,5 M
3. Ventilasi udara : Ventilasi alami,
ventilasi mekanik (sesuai jenis
transmisi : Kontak, Droplet,
Airborne)
4. Tersedia kamar mandi didalam
ruang rawat
5. Sarana kebersihan tangan
6. Alat pelindung diri
7. Aktifitas pasien terbatas
19
RUANG PEMERIKSAAN
PASIEN TB (POLI TB)

20
Ruang Tunggu
Jalur Pasien Airborne Pasien ISPA

SUMBER : Penerapan PPI di Puskesmas dr.S.Galuh Pawestri 21


CONTOH RUANG PEMERIKSAAN PENYAKIT AIRBONE

SUMBER : Penerapan PPI di Puskesmas dr.S.Galuh Pawestri


22
Sneak peek
BATASI MOBILISASI DAN
BERIKAN EDUKASI KEPADA
PASIEN
KESIMPULAN

1. Kewaspadaan Isolasi terdiri dari Kewaspadaan Standar


dan Kewaspadaan Transmisi
2. Kewaspadaan standar terdiri dari Kewaspadaan Kontak,
Droplet dan Airborne
3. Penempatan Pasien merupakan Bagian dari
Kewaspadaan transmisi

24

Anda mungkin juga menyukai