Anda di halaman 1dari 34

PELAKSANAAN PPI MENGHADAPI

PANDEMI COVID 19

KOMITE PPI RSUD SUMEDANG


LATAR BELAKANG
PPI TUJUAN

Upaya untuk mencegah dan Meningkatkan kualitas


meminimalkan terjadinya pelayanan di fasyankes,
infeksi pada pasien, sehingga melindungi
petugas, pengunjung, dan sumber daya manusia
masyarakat sekitar fasilitas kesehatan, pasien dan
pelayanan kesehatan (PMK masyarakat dari penyakit
27/2017) infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
DASAR PELAKSANAAN
PESAN KUNCI PENERAPAN PPI

A. Tersedia fasilitas pelaksanaan PPI


• Ruangan penempatan pasien
• Sarana perlindungan diri : Kebersihan tangan,
Alat Pelindung Diri
• Sarana kebersihan lingkungan
B. SDM yang teredukasi
• Petugas kesehatan
• Pasien dan Pendamping pasien, Masyarakat
• Pemantauan sarana fasilitas dan tingkat
kepatuhan Kewaspadaan Isolasi
Strategi PPI dalam Pandemi COVID-19

1.Kewaspadaan Standar
 Kebersihan tangan
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
 Peralatan perawatan pasien
 Tatalaksana limbah
 Pengendalian lingkungan
Pengendalian Pendidikan & Kewaspadaan  Pemrosesan peralatan pasien dan
Administratif Pelatihan Isolasi tatalaksana linen
 Kesehatankaryawan/ perlindungan
petugas kesehatan
 Penempatan pasien isolasi
 Higiene respirasi/etika batuk
 Praktek menyuntik yang aman
 Praktek untuk lumbal fungsi
• Penerapan physical • Pendidikan dan pelatihan
distancing tentang COVID-19 2.Kewaspadaan berdasarkan
• Pembatasan pengunjung RS Transmisi
• Sosialisasi kepada  Kewaspadaan kontak
• Logistik APD
masyarakat tentang  Kewaspadaan droplet
• Kebijakan ttg kesehatan
COVID-19  Kewaspadaan air bone
dan perlindungan NAKES
MENERAPKAN PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF

1. Membangun infrastruktur dan aktifitas PPI yang berkelanjutan.


2. Edukasi pasien dan pendamping /keluarga pasien
3. Pengenalan dini infeksi pernafasan akut berpotensi Covid
-19
4. Mencegah padat nya kerumunan pasien di ruang tunggu
5. Menyediakan ruang tunggu khusus dengan
pembatasan jarak minimal 1 meter
6. Isolasi atau tempatkan pasien pada ruangan tersendiri
7. Pastikan Alat Pelindung Diri (APD) tersedia sesuai jenis
penanganan
8. Pastikan alur pengelolaan pasien
MENERAPKAN PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF
terkait petugas kesehatan

1.Pelatihan /edukasi pada petugas kesehatan


2.Pastikan sarana Alat Pelindung Diri tersedia
3.Pentingnya segera mencari
bantuan perawatan medis jika
didapatkan gejala yang dialami
4.Memantau kepatuhan petugas terhadap
kewaspadaan standar dan mekanisme untuk
perbaikan
Strategi PPI – PENDIDIKAN & PELATIHAN
1. Berikan pendidikan pelatihan kepada seluruh staf fasyankes tentang COVID-19 dengan materi:
Segitiga epidemiologi
Rantai Infeksi
Konsep Infeksi
Program PPI
Kewaspadaan Isolasi
Konsep COVID-19
Alat pelindung diri
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pengelolaan limbah

2. Berikan sosialisasi kepada masyarakat tentang COVID-19


Rantai Infeksi untuk awam
Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan berdasarkan transmisi
Konsep COVID-19
KEWASPADAAN STANDAR
KEBERSIHAN TANGAN
Kebersihan tangan dilakukan pada kondisi dibawah
ini sesuai 5 moment WHO:
(a) Sebelum menyentuh Pasien

(b) Sebelum Tindakan Aseptik

(c) Setelah terkontaminasi cairan tubuh pasien

(Melepas sarung )
(d) Setelah menyentuh pasien

(e) Setelah meninggalkan lingkunganan pasien


KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

Waktu 40-60 detik


KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN
ALKOHOL

Waktu 20-30 detik


Etika batuk dan kebersihan pernafasan
1. Perhatikan etika batuk atau bersin
2. Wajib masker kain/masker bedah bila mengalami ganguan sist pernafasan.
3. Kebersihan tangan setelah kontak dengan sekret pernafasan
4. Pisahkan penderita dgn infeksi pernafasan idealnya > 1 m di ruang tunggu
Fasyankes

Masker medis < 4 jam atau


kotor/ basah : ganti
Kewaspadaan berdasarkan transmisi: Droplet
 Kamar tunggal
jika ruang tersendiri tidak tersedia, pisahkan pasien dari
pasien lainnya (kohort system) dengan jarak minimal 1
meter
 Tenaga Kesehatan harus menggunakan APD sesuai indikasi
 Kebersihan tangan
 Masker bedah atau N95 jika tindakan dengan aerosol
 sarung tangan
 Perlindungan wajah atau kacamata
 Gaun /coveral
 Pasien harus tetap tinggal dikamar (batasi gerak pasien)
jika harus dipindahkan/ mobilisasi maka pasien wajib
memakai masker bedah dan menggunakan rute yang
sudah ditentukan sebelumnya untuk meminimalkan paparan
untuk petugas , pasien dan pengunjung
KEWASPADAAN AIRBORNE : Prosedur yang menghasilkan aerosol

Suatu prosedur/tindakan yang menimbulkan aerosol didefinisikan sebagai


tindakan medis yang dapat menghasilkan aerosol dalam berbagai ukuran,
termasuk partikel kecil (<5 mkm) : Intubasi, Bronchoscopy
 Ruangan khusus (isolasi) dengan ventilasi
mekanik, minimal terjadi 6 sampai 12 kali
pertukaran udara setiap jam dan setidaknya
160 liter/ detik/ pasien di sarana–sarana
atau ventilasi alamiah
 Batasi jumlah petugas
ACH DI KAMAR BERVENTILASI ALAMI
LINGKUNGAN REKAYASA
 Ventilasi lingkungan yang memadai
(negatif/mekanik/natural ventilasi
atau kombinasi)
 Kebersihan lingkungan :
Pembersihan permukaan
lingkungan menggunakan cairan
disinfektan/detergent atau alcohol
 Jaga jarak minimal 1 meter antara
setiap pasien termasuk petugas
kesehatan
VENTILASI
• Pergerakan udara dan pergantian udara dalam ruang
oleh udara dari luar ruangan.
• Jenis ventilasi:
Ventilasi alamiah: NATURAL
Menggunakan cara alami untuk mendorong aliran
udara melalui suatu gedung,
– merupakan tekanan angin yang dihasilkan dari
perbedaan kepadatan udara dalam dan luar gedung
– tergantung pada buka pintu dan jendela untuk
memasukkan udara dari luar ke dalam
Ventilasi mekanis: menggunakan fan untuk mendorong
aliran udara melalui suatu gedung, dapat
dikombinasikan dengan pengondisian dan
penyaringan udara
Ventilasi Campuran
TUJUAN VENTILASI :
• Memberikan udara yang sehat untuk
bernafas dan mengurangi kepadatan
polutan
• Mengurangi resiko infeksi melalui dilusi
dan removal
Dilusi: Bila udara bersih dari luar masuk
konsentrasi partikel airborne akan menurun.
Removal: Bila udara ruangan didorong ke
luar ruangan atau dilakukan filtrasi/iradiasi
sehingga partikel airborne akan terjebak
atau inaktif.
PRINSIP DILUSI UDARA
PEMAKAIAN FILTER HEPA
Pemakaian filter HEPA harus dipertimbangkan sebagai langkah
“tambahan” setelah langkah ‘isolation precaution’ dan pengendalian
ventilasi telah dilakukan
Pengendalian lingkungan
1. Semua permukaan harus dibersihkan
2. Gunakan deterjen dan air untuk
pembersihan permukaan non perawatan
(non kritis)
3. Permukaan yang bersentuhan
dengan pasien (area kritis) harus
didesinfeksi
4. Desinfektan: Na hipoklorit, detergent, larutan
pemutih (I : 99 Air), Alkohol 70%, Hidrogen
peroksida
5. Hindari aerosolisasi
6. Semua limbah yang sudah
dipergunakan oleh orang terduga covid
atau sekresi pernafasan adalah limbah
Pembersihan lingkungan
Penanganan Linen
1. Linen pada kasus PINERE (penyakit infeksi new emerging
re emerging) berpotensi menularkan (infeksius)
2. Petugas harus menggunakan APD dalam menangani
linen
3. T empatkan dalam kantong kuning tahan bocor, diikat
bila sudah ¾ penuh
4. Angkut linen dengan hati-hati
5.Cuci dan keringkan linen infeksius sesuai standar
6. T roley linen bersih dan kotor harus dibedakan
7. Alur transportasi linen bersih dan kotor harus tersendiri
PENGGUNAAN APD
1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dgn mempertimbangkan :
1. APD yang digunakan antara lain :
• APD digunakan oleh yg berisiko terpajan dgn a) Gaun/gown,

Risiko pasien / material infeksius


• Seperti; nakes, petugas kebersihan, petugas
b) Sarung tangan,
c) Masker N95/bedah,

terpapar instalasi sterilisasi, petugas laundry & petugas


ambulans di Fasyankes
d) Pelindung kepala
e) Pelindung mata(goggles)
f) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan
penggunaan pelindung wajah (face shield)
1.Transmisi penularan COVID-19 : droplet &
kontak
2.Transmisi airbone bisa digunakan pada 2. APD yang digunakan antara lain:
tindakan yg memicu terjadinya aerosol a) Gaun/gown,
Dinamika - intubasi trakea, ventilasi non invasive,
trakeostomi, resusitasi jantung paru, ventilasi
b) Sarung tangan,
c) Masker N95,
transmisi manual sebeulm intubasi, nebulasi &
broskopi, pemerikasaan gigi seperti scaler
d) Pelindungkepala,
e) Pelindungmata(goggles)
ultrasonic & high & high-speed air driven, f) Pelindung wajah (face shield)
pemeriksaan hdung & tenggorokan, g) Sepatu pelindung
pengambilan swab Catatan: APD di atas bisa ditambah
dengan penggunaan apron
:
PENGGUNAAN APD
2. Cara “memakai” dengan benar
3. Cara “ melepaskan” dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) setelah dipakai
APD yang dipakai untuk merawat pasien terduga atau terkonfirmasi Covid- 19 harus dikategorikan
sebagai material infeksius. Tidak diperlukan prosedur khusus dan penanganannya sama dengan linen
infeksius yang lain. Semua APD baik disposable atau reuseable harus dikemas secara terpisah
(dimasukkan ke dalam kantong plastik infeksius atau tempat tertutup) yang diberi label dan anti bocor.

Hindari melakukan hal-hal di bawah ini :


1.Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas loker atau di atas
meja).
2.Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong plastik infeksius atau
tempat tertutup.
3.Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD terlalu penuh.
Lepaskan semua APD sebelum
keluar dari kamar pasien KECUALI
Masker(bedah/N95) tetap dipakai
dan dilepaskan

CARA HANDHYGIENE
LOKASI & CARA
PEMBUANGAN/ 5 MOMENT
MELEPASKAN
PENEMPATAN
PERHATIA APD 6 LANGKAH

N Cara “ memakai “ dengan BENAR, Cara “


melepas “ dengan BENAR, Cara mengumpulkan
(“disposal”) BENAR
PemrosesanAlat Kesehatan
1. Peralatan kritikal : Peralatan masuk atau dipergunakan
dan berhubungan dengan jaringan steril atau sistem
pembuluh, peredaran darah atau membuka kulit . Contoh
instrumen bedah. Dilakukan proses sterilisasi ( Autoclave
atau Panas kering)
2. Peralatan semi kritikal : semua peralatan yang digunakan
kontak langsung dengan membran mukosa (hidung, mulut
dll) Contoh : Ambu Bag, Kaca Gigi Dilakukan Disinfeksi
Tingkat Tinggi (DTT) dengan Ezymatik 0,8 %, Klorin 0.5 %,
pemutih pakaian 0,5 %, detergent atau direbus dengan air
mendidih selama 20 menit
3. Peralatan Non kritikal : peralatan kesehatan yang
digunakan hanya kontak pada kulit yang utuh Contoh :
Tensi Meter, Stetoskope dilakukan pencucian dengan
detergent atau alcohol 70 % dan dikeringkan
PENYIAPAN TRANSPORTASI UNTUK RUJUKAN
1. Petugas yang merujuk pasien dalam pengawasan Covid-19
menerapkan kewaspadaan Kontak, droplet dan airborne
 APD diganti setiap pergantian pasien yang berbeda dan
setelah dipakai dibuang sebagai limbah infeksius
 pengemudi ambulan yang membantu memindahkan pasien
harus menggunakan APD
2. Tempatkan pasien di area khusus dengan ventilasi yang cukup
dengan :
 Jarak staf skrining dan pasien/staf saat masuk 1 meter
 Sarana kebersihan tangan handrub dan masker bedah
(APD lain sesuai paparan riisko)
 Kursi pasien di ruang tunggu jarak minimal 1 meter dengan
gerak satu arah antara petugas dan pasien
 Keluarga menunggu di luar area triase
Alternatif Dekontaminasi Ambulance
Buka pintu dan jendela biarkan udara berganti, dekontaminasi semua
permukaan dengan air dan deterjen, kemudian dengan desinfektan
hypoklorit 1- 3%, selama 10 menit, bilas dengan air sampai bersih dan
biarkan bau dari klorin hilang
PROTOKOL KESEHATAN
TERIMAKASIH

Memakai MASKER harga MATI..


gak pakai MASKER bisa MATI !!

Anda mungkin juga menyukai