Anda di halaman 1dari 2

Kewaspadaan Transmisi (Droplet)

No. Dokumen 445/ /430.9.3.20/SOP/


2017
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit Januari 2017
Halaman ½
PUSKESMAS Dr. Fery Rudityo C
PRAJEKAN NIP. 19750204 200604 1 009
1.Pengertian Kewaspadaan transmisi droplet adalah tindakan kewaspadaan untuk menghindari
penularan penyakit infeksi melalui droplet (sekresi yang dikeluarkan melalu saluran
pernapasan) selama batuk, bersin atau berbicara.
2.Tujuan Untuk memutus mata rantai penularan mikroorganisme penyebab infeksi, yang
mungkin terjadi melalui transmisi droplet
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas tentang PPI No. 440/023.c/430.9.3.20/2020 di
Puskesmas Prajekan
4.Referensi Kemenkes RI , Buku pedoman PPI di FKTP 2020
5. Prinsip a) Pastikan semua petugas mematuhi prosedur kewaspadaan standar yang telah
ditetapkan saat akan memberikan pelayanan.
kewaspadaan
b) Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
droplet lingkungan sekitar pasien dengan menggunakan air dan sabun atau cairan
handrub berbasis alkohol.
c) Gunakan masker jika ada gangguan saluran pernafasan (batuk, Itu, dan lain-
lain)
d) Pasien dengan penularan melalui droplet ditempatkan dalam ruangan
tersendiri, jika tidak memungkinkan lakukan kohorting dengan jarak
minimal 1 meter antar tempat tidur, pastikan pintu selalu tertutup setiap saat.
e) Pasien, pengunjung, keluarga harus diajarkan kebersihan tangan dan
kebersihan pernapasan atau etika batuk.
f) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis paparan dan indikasi:
 Masker bedah dan lakukan fit test untuk meyakinkan masker tidak
bocor dan tertutup rapat.
 Saat melepaskan, tidak menyentuh area yang terkontaminasi setelah
keluar dari kamar perawatan atau pelayanan, buang ke limbah
infeksius dan segera lakukan kebersihan tangan dengan sabun dan air
mengalir.
 Pertimbangkan untuk menggunakan masker N95 pada tindakan yang
menghasilkan aerosol, pada pasien dengan gangguan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) atau pada tindakan lntubasi, Bronchoscopy,
Nebulizer, dan lain- lain.
6. Diagram Alir
Pastikan semua petugas mematuhi
prosedur kewaspadaan standar yang telah
ditetapkan saat akan memberikan
pelayanan.

Lakukan kebersihan tangan sebelum dan


sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan sekitar pasien dengan
menggunakan air dan sabun atau cairan
handrub berbasis alkohol.
Gunakan masker jika ada gangguan
saluran pernafasan (batuk, Itu, dan
lain-lain)

Pasien dengan penularan melalui


droplet ditempatkan dalam ruangan
tersendiri, jika tidak memungkinkan
lakukan kohorting dengan jarak
minimal 1 meter antar tempat tidur,
pastikan pintu selalu tertutup setiap saat

Pasien, pengunjung, keluarga harus


diajarkan kebersihan tangan dan
kebersihan pernapasan atau etika
batuk.

Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis paparan dan


indikasi:
 Masker bedah dan lakukan fit test untuk meyakinkan masker
tidak bocor dan tertutup rapat.
 Saat melepaskan, tidak menyentuh area yang terkontaminasi
setelah keluar dari kamar perawatan atau pelayanan, buang
ke limbah infeksius dan segera lakukan kebersihan tangan
dengan sabun dan air mengalir.
 Pertimbangkan untuk menggunakan masker N95 pada
tindakan yang menghasilkan aerosol, pada pasien dengan
gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau pada
tindakan lntubasi, Bronchoscopy, Nebulizer, dan lain- lain.

7. Unit Terkait  IGD


 RAWAT INAP
 KIA
 POLI GIGI
 BP
8. Rekam No. Yang diubah Isi Perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
an
Format SOP awal
Historis menggunakan format
Peruba permenpan no. 35 tahun

han 2012 dirubah sesuai Sk


1. Format SOP kepala dinas kesehatan 18 januari 2017
Bondowoso
No.440/157.A/430.9.3/2022
tentang format SOP di Uptd
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai