SKRIPSI
Oleh :
CATUR WURYASTUTI
ST212011
1
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
CATUR WURYASTUTI
ST212011
Pembimbing
SURAT PERNYATAAN
ii
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing dan masukkan tim
penguji
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
4. Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
(CATUR WURYASTUTI)
NIM ST212011
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
judul “Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD
Surakarta”. Proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam mata kuliah
Surakarta.
3. Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep, selaku pembimbing utama skripsi yang
Pamilih,yang telah memberikan semangat yang luar biasa dan doa kepada
6. Bapak Hartadi,selaku orang tua yang juga memberi semangat yang luar
Surakarta .
ini.
dan dukungan berbagai pihak tersebut .Peneliti menerima saran dan masukan
dengan tangan terbuka dan semoga penelitian yang akan dilaksanakan ini
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Lembar persetujuan...............................................................................................i
Surat pernyataan...................................................................................................ii
Kata pengantar.....................................................................................................iii
Daftar isi...............................................................................................................v
Daftar table..........................................................................................................vii
Daftar gambar.....................................................................................................viii
Daftar lampiran....................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan masalah....................................................................................6
1.3. Tujuan .....................................................................................................7
1.4. Manfaat....................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Konsep teori............................................................................................9
1. Kualitas hidup....................................................................................9
a. Definisi Kualitas Hidup..............................................................9
b. Komponen kualitas hidup..........................................................10
c. Pengukuran kualitas hidup........................................................11
d. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Hidup .............................12
2. Kinerja................................................................................................
a. Definisi Kinerja.........................................................................13
b. Faktor yang mempengaruhi kinerja ..........................................14
c. Tujuan kinerja............................................................................15
d. Manfaat kinerja..........................................................................15
e. Kinerja Perawat.........................................................................16
f. Standart kinerja perawat di Indonesia.......................................16
2.2. Kerangka teori........................................................................................17
2.3. Jurnal terkait...........................................................................................18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan rancangan penelitian...............................................................22
vi
DAFTAR TABEL
Table 2.1 definisi operasional...........................................................................26
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka teori..............................................................................19
Gambar 2.2 kerangka konsep..........................................................................20
x
DAFTAR LAMPIRAN
terampil dan kompeten. Dalam hal ini perawat sebagai bagian dari perawatan
sesuai standar yang ada di rumah sakit (Derma wani damanik, 2019).
dari tahun sebelumnya yang sebesar 438.234 orang. Hasil data tersebut dapat
disimpulkan bahwa perawat ialah tenaga kesehatan yang dominan dan kontak
(Chandra, 2018).
perawat yang kompeten atau memiliki kinerja yang baik. Sebab kinerja yang
Kinerja perawat yang baik merupakan faktor penentu citra rumah sakit di
Tulasi et al., 2021). Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga
yang harus didasari oleh kemampuan yang tinggi sehingga dapat mendukung
Kinerja perawat rumah sakit di Indonesia masih rendah hal ini dapat
Raskita masih tergolong kurang baik (52,5%). Penelitian lain oleh Tulasi
Timor Tengah Utara dalam kinerja kerja kurang (55,1%) dan kinerja kerja
baik (45,9%).
suatu
konteks budaya dan sistem nilai dimana dia hidup dan relasinya dengan
2018).
menjadi 2 aspek yaitu aspek positf yang meliputi compassion satisfaction dan
aspek negatif yaitu compassion fatigue yang terdiri dari burn out dan
perawat yaitu : Work Life-Home Life (lingkup kerja dan kehidupan rumah
perawat), Work design (komposisi pekerjaan dan beban kerja perawat), Work
Context (pengaturan kerja perawat dan dampak lingkungan kerja, dan Work
baik sebanyak 25 orang perawat atau 75,8%.. Hal ini merupakan salah satu
diberikan. Setiap rumah sakit memiliki sistem organisasi yang berbeda serta
jumlah dan jenis pasien, kebijakan rumah sakit, dan lingkungan fisik dapat
memberi dampak kepada kualitas kehidupan kerja perawat. Oleh karena itu
sakit karena meruapkan salah satu cara efektif untuk dijadikan acuan kinerja
yang cukup besar, serta resiko yang tinggi terkait kondisi pasien yang
bahwa perawat jiwa sering kali dihadapkan dengan pasien yang agresif dan
sering terjadi di ruang perawatan akut dan sering membahayakan diri sendiri
dan perawat,tapi dalam beberapa kejadian kondisi pasien agresif dan resiko
perilaku kekerasan juga terjadi di ruang sub akut. Kejadian yang pernah terjadi
di RSJD Surakarta di ruang sub akut 15% pasien dengan resiko bunuh diri
6
bunuh diri dan menyerang bahkan ada yang berteriak – teriak itu juga perlu
untuk dilakukan pengawasan. Perawat yang dinas ketika kondisi pasien tidak
stabil juga perlu tenaga ekstra untuk menangani pasien tersebut. Padahal
kondisi pasien tersebut tidak bisa diprediksi kapan kondisinya tidak stabil, jika
kondisi seperti itu di waktu dinas pagi perawat akan banyak yang menangani.
Namun sebaliknya jika kondisi agresif tersebut terjadi di sore atau bahkan
malam hari perawat akan merasa kewalahan untuk menangani pasien tersebut.
Hal ini terlihat bahwa jaga sore dan malam hanya 3 orang perawat, jika pasien
ada yang agresif lebih dari satu pastinya akan membutuhkan penanganan yang
berat dan kadang banyak yang mengeluh mengalami kelelahan dalam bekerja.
Ketika berhadapan dengan agresi dari pasien, di mana hal tersebut membuat
emosi dan kognisi perawat. Resiko dari profesi ini jika tidak dapat ditangani
dengan baik oleh perawat dapat mempengaruhi psikologis dan juga fisik, di
mana hal tersebut dapat membuat seseorang memiliki kualitas hidup yang
rendah. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan
perawat
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dan acuan serta jurnal penunjang
perawat
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
konteks budaya dan system nilai dimana mereka hidup, berkaitan dengan
materi. Menurut Ferrer tahun 2022 persepsi tentang makna hidup dan
1. Compassion Satisfaction
kerja yang baik dan sehat serta meningkatkat perubahan dalam suatu
2. Compassion Fatigue
a. Burnout
dalam
(Stamm, 2011) :
37 (SD 7; nilai alpha .87), 25% mendapatkan skor lebih tinggi dari 42
dan sekitar 25% skornya di bawah 33. Semakin tinggi skor yang
beban kerja tinggi atau bisa saja karena lingkungan kerja yang kurang
mendukung. Skor rata-ratanya yaitu 22 (SD 6.0; nilai alpha .72), 25%
dengan skor di atas 27 dan 25% lainnya di bawah 18. Semakin tinggi
13
semakin tinggi.
suatu paparan sekunder, yang dimaksud dalam hal ini yaitu paparan
skor di bawah 8 dan 25% di atas 17. Semakin tinggi nilai yang didapat
1. Stress psikologi
2. Dukungan social
3. Efikasi diri
4. Kepuasan kerja
2.2. Kinerja
tujuan yang diinginkan atau dalam hal ini juga berkai tan dengan peran
merupakan hasil dari kerja, atau pencapaian yang oleh pegawai sesuai
kinerja yaitu :
1. Factor individu
2. Factor psikologis
3. Factor organisasi
tindakan rekan kerja, bawahan, serta pimpinan, fasilitas kerja dan iklim
organisasi.
2. Pemberian imbalan
manfaat yaitu:
pangkat
sakit. Tolak ukur keberhasilan kualitas pelayanan apat dilihat dari kinerja
1. Pengalaman
Pemberian gaji atau kompensasi merupakan balas jasa dan ukuran nilai kerja
data dari aspek fisik pasien, psikis pasien, sosial serta kepercayaan pasien.
yang disusun. Tindakan ini untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dan
Komponen kualitas
hidup profesional
1 Compassion
Satisfaction
2 Compassion Fatigue
Keterangan : diteliti
Berhubungan
Gambar 2.1
Sumber : Sahir (2022), Stam (2011
21
NO Keaslian penelitian
1 Nama peneliti Rama, Wowor dan Gannika
Tahun penelitian 2019
Judul penelitian Hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien di
Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Pancaran Kasih
Manado.
Desain dan Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional
dengan terdiri dari 94 pasien dengan tekhnik
22
kerja perawat
BAB III
24
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
yang berupa angka dan nilai. Penggunaan metode kuantitatif ini disebabkan
adanya penggunaan angka pada data penelitian dan penggunaan statistik untuk
antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel
RSJD Surakarta.
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
penelitian ini adalah perawat di ruang perawatan dewasa dan akut. Sampel
yang dipilih adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi:
N
n=
1+ N (e 2)
Keterangan :
26
N : populasi
n : besar sampel
Penghitungan sampel :
112
n=
1+112( 0,052)
112
n= 2
1+112( 0,05 )
112
n=
1+112( 0,0025)
112
n=
1,28
n=87,5 sampel = 87
3.4.1. Variabel
Variable ini juga dikenal dengan nama variable bebas artinya bebas
Memiliki tiga komponen, dimana dalam penilain tiap skor tidak bisa
digabungkan.
amat baik diberi nilai 4, baik diberi 3, cukup baik diberi 2 dan sedang
perawat
Perilaku 1,2,3,4,5,6,7,8,9 9
Kemampuan 10,11,12,13,14 5
professional
Total 30 30
30
kawan-kawan (2016). Skala ini terdiri dari 30 aitem yang dibagi menjadi
yang digunakan adalah 30 item soal dengan kriteria penilaian skala likert.
Tidak Pernah (1). Peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas
disediakan).
1. Input data
data.
2. Editing
3. Pemberian kode
4. Cleaning
5. Tabulasi
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
sebaliknya bila p > 0,05 berarti tidak terdapat hubungan antara dua
variabel tersebut.
dari jumlah sel. Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka
uji fisher.
X −∑
2
( fo−fe x 2
fe )
95
Dimana :
X2 : nilai chi square
Fo : frekuensi yang diperoleh (obtained frequency)
Fe : frekuensi yang diharapkan (expected frequency)
34
variabel dependent
Etika penelitian adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh peneliti
1. Otonomi
memaksanya.
35
2. Beneficience
hidup
rasa sakit dan bahaya fisik. Penelitian ini bertujuan mengukur kualitas hidup
perawat.
4. Confidentiality
jawabannya.
5. Veracity
penjelasan dengan jujur terkait prosedur, manfaat, tujuan, dampak yang dapat
6. Justice
36
DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,…………………..
Responden Peneliti
KUESIONER
I. Data Demografi
A. Inisial nama
B. Ruang
C. Usia
D. Jenis Kelamin
E. Lama Kerja
O < 1 tahun
O 1– 5 tahun
O > 5 tahun
F. Pendidikan
O D3
O S1
O Ners
II. Kualitas Hidup
KUESIONER PROFESSIONAL QUALITY OF LIFE SCALE
VERSI 5 (PROQOL)
Saat anda menolong orang, anda akan melakukan kontak langsung
dengan kehidupan mereka. Belas kasih yang anda berikan akan
berpengaruh terhadap kehidupan anda, baik positif maupun negatif.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan positif dan negatif berkaitan
dengan pengalaman anda selama bekerja sebagai penolong.
Bayangkan anda berada dalam situasi kerja tersebut. Pilihlah salah satu
angka yang menggambarkan seberapa sering anda mengalami hal
tersebut selama 30 hari terkahir.
Keterangan:
Nilai 0: tidak pernah
Nilai 1: jarang
Nilai 2: kadang-kadang
nilai 3: sering
nilai 4 : sangat sering
Tidak jaran Kadang- Serin Sangat
40
III. Kinerja
43
Kualitas hidup yang baik bukan hanya diukur dari sehat atau tidaknya seseorang,
tetapi juga mencakup kesehatan mental dan hubungan sosial. Kajian mengenai kualitas hidup
pada tenaga kesehatan ini dinilai penting untuk memahami karakteristik pekerja, menyelidiki
hubungan antara level beban kerja dengan parameter kualitas hidup serta aspek psikososial
dari pekerjaan mereka. Perawat jiwa dinilai memiliki pekerjaan dan tanggungjawab yang
cukup berat pada pasien yang kurang stabil. Kondisi ini terlihat di rumah sakit jiwa RSJD
Surakarta yang mana beban kinerja perawat sangatlah perlu untuk diperhatikan.
Perawat jiwa di RSJD Surakarta memiliki tugas dan tanggungjawab yang cukup
besar, serta resiko yang tinggi terkait kondisi pasien yang dirawatnya. Pada observasi awal
yang dilakukan penulis, didapatkan informasi bahwa perawat jiwa sering kali dihadapkan
dengan pasien yang impulsif dan resiko perilaku kekerasan. Namun, kondisi ini sering terjadi
di ruang perawatan akut yang mana kondisi pasien dengan resiko bunuh diri dan resiko
perilaku kekerasan sering membahayakan diri sendiri dan perawat. Kejadian yang pernah
terjadi di RSJD Surakarta di ruang sub akut 15% pasien dengan resiko bunuh diri hampir
membahayakan kondisi pasien dan perawat, 65% pasien dengan halusinasi dan 20% pasien
dengan resiko perilaku kekerasan.
Selain itu, pasien berperilaku agresif seperti berhalusinasi, resiko bunuh diri dan
menyerang bahkan ada yang berteriak – teriak itu juga perlu untuk dilakukan pengawasan.
Perawat yang dinas ketika kondisi pasien tidak stabil juga perlu tenaga ekstra untuk
menangani pasien tersebut. Padahal kondisi pasien tersebut tidak bisa diprediksi kapan
kondisinya tida stabil, jika kondisi seperti itu di waktu dinas pagi perawat akan banyak yang
menangani. Namun sebaliknya jika kondisi agresif tersebut terjadi di sore atau bahkan malam
hari perawat akan merasa kewalahan untuk menangani pasien tersebut. Hal ini terlihat bahwa
jaga sore dan malam hanya 3 orang perawat, jika pasien ada yang agresif lebih dari satu
pastinya akan membutuhkan penanganan yang lebih bagi perawat.
47
Kondisi seperti inilah yang membuat kinerja perawat terasa cukup berat dan kadang
banyak yang mengeluh mengalami kelelahan dalam bekerja. Ketika berhadapan dengan agresi
dari pasien, di mana hal tersebut membuat subyek mengalami kecemasan dan secara spesifik
dapat berpengaruh pada emosi dan kognisi perawat. Resiko dari profesi ini jika tidak dapat
ditangani dengan baik oleh perawat dapat mempengaruhi psikologis dan juga fisik, di mana
hal tersebut dapat membuat seseorang memiliki kualitas hidup yang rendah. Oleh karena itu,
penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja
perawat di RSJD Surakarta.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD
Surakarta?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD
Surakarta
Pembimbing : Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep
Judul penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing
Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD Surakarta
48
Mahasiswa
( Catur Wuryastuti )
Menyetujui,
Pembimbing
( Catur Wuryastuti )
50
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Catur Wuryastuti
NIM : ST212011
Dosen Pembimbing : Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep
Judul Skripsi : Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja
perawat di RSJD Surakarta
No Hari dan Materi Konsultasi Keterangan TTD Dosen dan
Tanggal Nama Terang
1 19 Oktober Judul Skripsi Acc Judul oleh
2022 pembimbing
Ns. Wahyu
Rima Agustin,
M.Kep
2. Acc untuk
ujian proposal
Keterangan : dapat diisi dengan hal – hal yang akan digunakan sebagai catatan
selama proses konsultasi