Anda di halaman 1dari 63

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP PERAWAT DENGAN

KINERJA PERAWAT DI RSJD SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :
CATUR WURYASTUTI
ST212011

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2022

1
i

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa proposal skripsi/hasil


skripsi yang berjudul

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP PERAWAT DENGAN KINERJA


PERAWAT DI RSJD SURAKARTA
SKRIPSI

Oleh :
CATUR WURYASTUTI
ST212011

telah disetujui untuk dapat dipertahankan dihadapan tim penguji.

Pembimbing

Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep


NIK. 201279102

SURAT PERNYATAAN
ii

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : CATUR WURYASTUTI


NIM : ST212011
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk

mendaptkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Kusuma Husada

Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing dan masukkan tim

penguji

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka

4. Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

perguruan tinggi ini.

Surakarta,23 Januari 2023


Yang membuat pernyataan

(CATUR WURYASTUTI)
NIM ST212011
iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-nya, peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan

judul “Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD

Surakarta”. Proposal ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam mata kuliah

skripsi di Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada

Surakarta.Dalam Penyusunan skripsi ini,peneliti memperoleh banyak

bimbingan,arahan dan saran dari berbagai pihak,terutama dari dosen pembimbing

skripsi,Oleh karenanya dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yaitu kepada :

1. Ns. Setiyawan, M.Kep, Selaku Rektor Universitas Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ns. Atik Murhayati, M.Kep, Selaku Ketua Program Studi Sarjana

Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta.

3. Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep, selaku pembimbing utama skripsi yang

telah memberikan bimbingan,arahan dan saran dalam penyusunan

proposal penelitian ini.

4. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi Sarjana Keperawatan

Unuversitas Kusuma Husada Surakarta.

5. Suamiku tercinta, Eko Setyo Pamilih, anak – anakku tersayang,

Muhammad Fahrecha Putra Pamilih dan Erlangga Bagaskara Putra

Pamilih,yang telah memberikan semangat yang luar biasa dan doa kepada

peneliti selama proses pembuatan proposal penelitian ini.


iv

6. Bapak Hartadi,selaku orang tua yang juga memberi semangat yang luar

biasa dan doa yang tidak pernah putus kepada peneliti.

7. Rekan – rekan satu Angkatan Alih kredit 17 Universitas Kusuma Husada

Surakarta .

8. Rekan kerja di ruang Arjuna RSJD Surakarta.

9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan,semangat dan memfalitasi

berbagai keperluan yang dibutuhkan peneliti dalam Menyusun proposal

ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan untuk semua bantuan

dan dukungan berbagai pihak tersebut .Peneliti menerima saran dan masukan

dengan tangan terbuka dan semoga penelitian yang akan dilaksanakan ini

memberi banyak manfaat untuk bidang keperawatan dan Masyarakat.

Surakarta, 23 Januari 2023

Peneliti
v

DAFTAR ISI
Lembar persetujuan...............................................................................................i
Surat pernyataan...................................................................................................ii
Kata pengantar.....................................................................................................iii
Daftar isi...............................................................................................................v
Daftar table..........................................................................................................vii
Daftar gambar.....................................................................................................viii
Daftar lampiran....................................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan masalah....................................................................................6
1.3. Tujuan .....................................................................................................7
1.4. Manfaat....................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Konsep teori............................................................................................9
1. Kualitas hidup....................................................................................9
a. Definisi Kualitas Hidup..............................................................9
b. Komponen kualitas hidup..........................................................10
c. Pengukuran kualitas hidup........................................................11
d. Faktor yang mempengaruhi Kualitas Hidup .............................12
2. Kinerja................................................................................................
a. Definisi Kinerja.........................................................................13
b. Faktor yang mempengaruhi kinerja ..........................................14
c. Tujuan kinerja............................................................................15
d. Manfaat kinerja..........................................................................15
e. Kinerja Perawat.........................................................................16
f. Standart kinerja perawat di Indonesia.......................................16
2.2. Kerangka teori........................................................................................17
2.3. Jurnal terkait...........................................................................................18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan rancangan penelitian...............................................................22
vi

3.2. Populasi dan sampel...............................................................................22


3.3. Tempat dan waktu penelitian.................................................................24
3.4. Variable penelitian, definisi operasional dan skala pengukuran............26
3.5. Alat penelitian dan cara pengumulan data.............................................26
3.6. Tehnik pengolahan dan abnalisa data.....................................................27
3.7. Kebasahan data.........................................................................................
3.8. Etika penelitian.......................................................................................28
vii
viii

DAFTAR TABEL
Table 2.1 definisi operasional...........................................................................26
ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka teori..............................................................................19
Gambar 2.2 kerangka konsep..........................................................................20
x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Inform Consent


Lampiran II kuesioner kualitas hidup
Lampiran III kuesioner kinerja
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan menjadi faktor utama yang berkontribusi

terhadap tingkat kesehatan masyarakat untuk mencapai layanan kesehatan

yang berkualitas dan terbaik. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, efisien,

dan merata bergantung pada ketersediaan tenaga kesehatan profesional,

terampil dan kompeten. Dalam hal ini perawat sebagai bagian dari perawatan

kesehatan, memberikan pelayanan keperawatan dengan penuh perhatian dan

sesuai standar yang ada di rumah sakit (Derma wani damanik, 2019).

Rumah sakit mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam

memberikan pelayanan kesehatan dengan menyediakan pelayanan gawat

darurat, rawat inap dan rawat jalan sehingga diperlukannya peningkatan

kualitas pelayanan demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas

bagi masyarakat dengan cara pemberian pelayanan prima kepada masyarakat

(Widayati, 2020). Dalam menjamin sistem pelayanan kesehatan maka telah

ditetapkan Undang-Undang RI Nomor 36 Bab III Pasal 11 Tahun 2014

tentang Kualifikasi dan Pengelompokan Tenaga Kesehatan. Tenaga kesehatan

dikelompokkan dalam beberapa rumpun dan sub rumpun salah satunya

keperawatan. Pelayanan keperawatan memiliki kedudukan penting bagi

kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, berdasarkan pendekatan bio-


2

psiko- sosial-spiritual selama 24 jam dan berkesinambungan. Berdasarkan

catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 , jumlah

perawat di Indonesia mencapai 511.191 orang. Jumlah ini meningkat 16,65%

dari tahun sebelumnya yang sebesar 438.234 orang. Hasil data tersebut dapat

disimpulkan bahwa perawat ialah tenaga kesehatan yang dominan dan kontak

secara langsung dengan pasien, sehingga kinerja perawat akan berperan

dalam menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit melalui kinerja

(Chandra, 2018).

Angka proporsi tenaga perawat yang tinggi harus sejalan dengan

perawat yang kompeten atau memiliki kinerja yang baik. Sebab kinerja yang

baik tercermin dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

Kinerja perawat yang baik merupakan faktor penentu citra rumah sakit di

masyarakat dan menunjang dalam mencapai tujuan organisasi (Marcelinus

Tulasi et al., 2021). Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga

profesional yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan pelayanan

keperawatan yang sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang dimiliki

secara mandiri atau bekerjasama dengan anggota bidang kesehatan lainnya

(Depkes RI, 2005). Kinerja perawat memberikan pelayanan keperawatan

yang harus didasari oleh kemampuan yang tinggi sehingga dapat mendukung

pelaksanaan tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang

berkualitas (Yani et al., 2019).

Ginting (2020) menjelaskan Salah satu metode dalam menilai kinerja

perawat yaitu dengan melihat standar asuhan keperawatan. Perawat sebagai


3

tenaga profesional harus mampu memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien yang digambarkan dalam pelaksanaan rencana tindakan yang

ditentukan dengan maksud memenuhi kebutuhan pasien secara maksimal.

Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan selalu

menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Kinerja perawat rumah sakit di Indonesia masih rendah hal ini dapat

dilihat dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Meher & Rochadi (2021) menyimpulkan bahwa rendahnya asuhan

keperawatan yang dijalankan oleh perawat di rumah sakit yang di dasarkan

pada hasil penelitiannya menunjukkan kinerja perawat di ruang rawat inap RS

Raskita masih tergolong kurang baik (52,5%). Penelitian lain oleh Tulasi

(2021) menunjukkan kinerja perawat di RSUD Kefamenanu Kabupaten

Timor Tengah Utara dalam kinerja kerja kurang (55,1%) dan kinerja kerja

baik (45,9%).

Penurunan kinerja perawat sangat mempengaruhi citra pelayanan

suatu

rumah sakit di masyarakat. Pelayanan keperawatan yang buruk menimbulkan

kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan rumah sakit.

Pelayanan perawatan di rumah sakit yang menjadi bagian integral dari

pelayanan rumah sakit secara menyeluruh dan sekaligus merupakan tolak

ukur keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit (Sudirman, 2016).

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat adalah

kualitas hidup perawat. World Health Organization mendefinisikan kualitas


4

hidup sebagai persepsi individu terhadap posisinya didalam kehidupan dalam

konteks budaya dan sistem nilai dimana dia hidup dan relasinya dengan

tujuan serta ekspektasi, standar dan kekhawatiran yang ia miliki. Kualitas

hidup seorang perawat merupakan aspek yang sangat penting karena

mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan kepada pasien (Delmas,

2018).

Novita (2022) menyatakan bahwa kualitas hidup tenaga kesehatan

dapat dikaitkan dengan kualitas hidup profesional (KHP) yaitu kualitas

seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Kualitas hidup profesional dibagi

menjadi 2 aspek yaitu aspek positf yang meliputi compassion satisfaction dan

aspek negatif yaitu compassion fatigue yang terdiri dari burn out dan

secoundary traumatic stress. Selain itu Suparto dkk (2018) menyatakan

bahwa ada empat dimensi yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja

perawat yaitu : Work Life-Home Life (lingkup kerja dan kehidupan rumah

perawat), Work design (komposisi pekerjaan dan beban kerja perawat), Work

Context (pengaturan kerja perawat dan dampak lingkungan kerja, dan Work

World (efek dari pengaruh sosial).

Hasil penelitian Sartika (2020) menunjukkan bahwa responden yang

memiliki kualitas kehidupan kerja yang berkualitas memiliki kinerja yang

baik sebanyak 25 orang perawat atau 75,8%.. Hal ini merupakan salah satu

faktor yang berharga dalam meningkatkan kinerja. Kinerja perawat dapat

dilihat pada pelayanan kesehatan yang profesional dalam asuhan keperawatan

yang meliputi pengkajian, diagnosa, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi


5

(Pertiwy, 2020). Dalam penelitian Fardiana (2018) solusi yang dapat

dilakukan ialah penilaian serta peningkatan kualitas kehidupan kerja perawat

di rumah sakit. Peningkatan kualitas kehidupan kerja tersebut salah satu

bentuk kepedulian terhadap kondisi dan kebutuhan perawat sehingga akan

membuat loyalitas yang tinggi sehingga berdampak pada pelayanan yang

diberikan. Setiap rumah sakit memiliki sistem organisasi yang berbeda serta

lingkungan yang berbeda akan menghasilkan kualitas kehidupan kerja

perawat yang berbeda setiap pegawainya. Faktor-faktor seperti ukuran unit,

jumlah dan jenis pasien, kebijakan rumah sakit, dan lingkungan fisik dapat

memberi dampak kepada kualitas kehidupan kerja perawat. Oleh karena itu

penilaian kualitas kehidupan kerja perawat penting dilakukan disetiap rumah

sakit karena meruapkan salah satu cara efektif untuk dijadikan acuan kinerja

perawat di rumah sakit (Fardiana, 2018).

Perawat jiwa di RSJD Surakarta memiliki tugas dan tanggungjawab

yang cukup besar, serta resiko yang tinggi terkait kondisi pasien yang

dirawatnya. Pada observasi awal yang dilakukan penulis, didapatkan informasi

bahwa perawat jiwa sering kali dihadapkan dengan pasien yang agresif dan

resiko perilaku kekerasan.Kondisi pasien agresif dan resiko perilaku kekerasan

sering terjadi di ruang perawatan akut dan sering membahayakan diri sendiri

dan perawat,tapi dalam beberapa kejadian kondisi pasien agresif dan resiko

perilaku kekerasan juga terjadi di ruang sub akut. Kejadian yang pernah terjadi

di RSJD Surakarta di ruang sub akut 15% pasien dengan resiko bunuh diri
6

hampir membahayakan kondisi pasien dan perawat, 65% pasien dengan

halusinasi dan 20% pasien dengan resiko perilaku kekerasan.

Selain itu, pasien berperilaku agresif seperti berhalusinasi, resiko

bunuh diri dan menyerang bahkan ada yang berteriak – teriak itu juga perlu

untuk dilakukan pengawasan. Perawat yang dinas ketika kondisi pasien tidak

stabil juga perlu tenaga ekstra untuk menangani pasien tersebut. Padahal

kondisi pasien tersebut tidak bisa diprediksi kapan kondisinya tidak stabil, jika

kondisi seperti itu di waktu dinas pagi perawat akan banyak yang menangani.

Namun sebaliknya jika kondisi agresif tersebut terjadi di sore atau bahkan

malam hari perawat akan merasa kewalahan untuk menangani pasien tersebut.

Hal ini terlihat bahwa jaga sore dan malam hanya 3 orang perawat, jika pasien

ada yang agresif lebih dari satu pastinya akan membutuhkan penanganan yang

lebih bagi perawat.

Kondisi seperti inilah yang membuat kinerja perawat terasa cukup

berat dan kadang banyak yang mengeluh mengalami kelelahan dalam bekerja.

Ketika berhadapan dengan agresi dari pasien, di mana hal tersebut membuat

subyek mengalami kecemasan dan secara spesifik dapat berpengaruh pada

emosi dan kognisi perawat. Resiko dari profesi ini jika tidak dapat ditangani

dengan baik oleh perawat dapat mempengaruhi psikologis dan juga fisik, di

mana hal tersebut dapat membuat seseorang memiliki kualitas hidup yang

rendah. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan

antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD Surakarta.

1.2 Rumusan Masalah


7

Pelayanan keperawatan memiliki kedudukan penting bagi kualitas


pelayanan kesehatan di rumah sakit, perawat sebagai tenaga profesional harus
mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang digambarkan
dalam pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan dengan maksud
memenuhi kebutuhan pasien secara maksimal. Kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan selalu menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Penurunan kinerja perawat sangat mempengaruhi citra pelayanan
suatu rumah sakit di masyarakat. Pelayanan keperawatan yang buruk
menimbulkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan rumah
sakit.
Dari gambaran di atas maka rumusan masalah dalam penelitian yang
akan dilakukan adalah bagaimana hubungan kualitas hidup perawat dengan
kinerja perawat di RSJD Surakarta

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kualitas hidup perawat dengan kinerja

perawat di RSJD Surakarta

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup perawat di RSJD Surakarta

b. Mengidentifikasi gambaran kinerja perawat di RSJD Surakarta

c. Menganalisis hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja

perawat

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi pasien atau responden


8

Perawat sebagai responden mampu mengetahui tingkat kualitas hidup

dengan kinerja perawat sehingga dapat dijadikan acuan untuk

meningkatkan kualitas hidupnya lebih optimal dalam bekerja

1.4.2 Manfaat bagi keperawatan

Bisa dijadikan salah satu referensi dalam upaya peningkatan kualitas

perawat dengan mengusahakan perbaikan kinerja perawat tanpa

mengabaikan pencapaian kualitas hidup dari perawat

1.4.3 Manfaat bagi rumah sakit

Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan rekomendasi bagi RSJD

Surakarta untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja perawat

profesional. Kinera perawat yang optimal akan menghasilkan ualitas

pelayanan yang baik.

1.4.4 Manfaat bagi institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bagi mahasiswa untuk

meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuan tentang kualitas hidup

dan kinerja perawat

1.4.5 Manfaat bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dan acuan serta jurnal penunjang

bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang kualitas hidup dan kinerja

perawat
9

1.4.6 Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti

dalam melakukan penelitian sehingga dapat berguna dalam penelitian-

penelitian selanjutnya yang akan dilakukan


10

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Kualitas Hidup

2.1.1 Definisi Kualitas Hidup

World Health Organization (WHO) mengartikan kualitas hidup

sebagai persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupan dengan

konteks budaya dan system nilai dimana mereka hidup, berkaitan dengan

tujuan, harapan, standar, dan perhatian mereka. (WHO) konsep tersebut

menggabungkan antara kesehatan fisik, psikologis individu, tingkat

kemandirian, hubungan social dan hubungan dengan lingkungan. Abad

yang lalu, kualitas hidup ditentukan sebagai kesejahteraan atau kekayaan

materi. Menurut Ferrer tahun 2022 persepsi tentang makna hidup dan

nilai-nilai mempengaruhi kualitas kosnsepsi hidup.

Kualitas hidup profesional merupakan gabungan dari variabel

positif dan negatif yang berpengaruh terhadap kesejahteraan dan

keefektifan profesionalnya, baik pada tingkat individu, organisasi, maupun

masyarakat. Interaksi antara faktor positif dan negatif membangun kualitas

hidup profesional seseorang, akibatnya baik aspek positif atau yang

bermanfaat maupun negatif atau yang merusak sama pentingnya untuk

dipelajari dan dipahami dampak yang diberikan bagi para profesional

(Joseph dan Linley, 2008).


11

2.1.2 Komponen kualitas hidup

Stamm (2010 dalam Tadaro-Franceschi, 2013) menjelaskan

bahwa kualitas hidup profesional dibagi menjadi tiga komponen yaitu

1. Compassion Satisfaction

Compassion Satisfaction merupakan aspek positif yang dihasilkan dari

kualitas hidup profesional. Compassion Satisfaction merupakan

keadaan senang atau puas karena melakukan pekerjaan dengan baik

serta menghargai pekerjaan yang dilakukan. Pendekatan yang

dilakukan oleh Stamm (2010) bermanfaat untuk membina lingkungan

kerja yang baik dan sehat serta meningkatkat perubahan dalam suatu

organisasi. Seseorang akan berfokus pada aspek positif guna

mengikuti hal-hal yang positif dan mengurangi hal-hal yang buruk.

2. Compassion Fatigue

Compassion fatigue merupakan aspek negatif sebagai hasil dari

kualitas hidup profesional. Compassion fatigue terdiri dari dua

subkategori yaitu burnout dan stres traumatik sekunder.

a. Burnout

Merupakan perasaan Lelah yang di alami pekerjaan akibat situasi

ditempat kerja seperti beban kerja yang terlalu tinggi, lingkungan

yang tidak mendukung dan perasaan tidak nyaman saat ditempat

kerja. Burnout dapat terjadi secara bertahap yang apabila lama-

lamanya tidak tertanggani sehingga dapat mengakibatkan rasa

depresi pada pekerja.


12

b. Stress traumatic sekunder

merupakan suatu akibat dari paparan pekerjaan yang memiliki

gejala yang biasanya timbul secara tepat berkaitan dengan

peristiwa seperti ketakutan, halusinasi, insomnia dan menarik diri

dari hal-hal yang dapat mengingatkan pada peristiwa trauma.

2.1.3 Pengukuran kualitas hidup

Professional Quality of Life memiliki tiga komponen, dimana

dalam

penilain tiap skor tidak bisa digabungkan. Komponen tersebut diantaranya

(Stamm, 2011) :

1. Compassion satisfaction merupakan perasaan senang seseorang yang

berhubungan dengan pekerjaan mereka. Skor rata-rata pada CS yaitu

37 (SD 7; nilai alpha .87), 25% mendapatkan skor lebih tinggi dari 42

dan sekitar 25% skornya di bawah 33. Semakin tinggi skor yang

didapat maka semakin tinggi kepuasan terhadap pekerjaan

2. Burnout merupakan kelelahan atau kejenuhan yang dikaitkan dengan

perasaan putus asa dalam menjalankan tugasnya, bisa disebabkan

karena perasaan negatif pada dirinya berkaitan dengan pekerjaannya,

beban kerja tinggi atau bisa saja karena lingkungan kerja yang kurang

mendukung. Skor rata-ratanya yaitu 22 (SD 6.0; nilai alpha .72), 25%

dengan skor di atas 27 dan 25% lainnya di bawah 18. Semakin tinggi
13

skor yang didapat maka semakin berisiko mengalami kelelahan yang

semakin tinggi.

3. Compassion fatigue atau stres straumatik sekunder (STS) merupakan

suatu paparan sekunder, yang dimaksud dalam hal ini yaitu paparan

dari pasien mengenai hal-hal traumatis. Gejala yang ditimbulkan dapat

menyebar secara cepat misalnya seperti ketakutan, insomnia,

halusinasi, atau berusaha protektif dari hal-hal yang dapat

menyebabkan teringat pada suatu peristiwa traumatis. Skor rata-rata

yang didapat yaitu 13 (SD 6; nilai alpha .80), 25%

skor di bawah 8 dan 25% di atas 17. Semakin tinggi nilai yang didapat

makatingkat paparan yang dirasakan semakin tinggi.

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi Kualitas Hidup

Factor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang perawat

di antaranya yaitu: (Patricia, 2022)

1. Stress psikologi

Stress psikologi yang dialami perawat akan menunjukkan respon

emosional seperti mudah marah, tersinggung, atau menghindari

masalah. Semakin tinggi perawat mengalami stress psikologis maka

semakin buruk kualitas hidupnya. Keadaan stress perawat akan memicu

perubahan produktivitas, absen, adan tingkat keluarnya karyawan.

2. Dukungan social

Dukungan yang diberikan oleh orang lain akan membantu perawat

dalam meredakan emosi, mengatasi stressor, dan meninmbulkan efikasi


14

diri. Perawat yang mendapatkan dukungan social yang baik akan

menurunkan stress psikologis dan meningkatkan kualitas hidup.

3. Efikasi diri

Efikasi diri merupakan keyakinan pada seseorang bahwa dirinya

mampu menjalankan tugas tertentu secara efektif.

4. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja merupakan tingkat karyawan dalam menyukai

pekerjaan. factor yang memberikan kepuasan bagi perawat yaitu gaji,

overtime, promosi, kemampuan menjelaskan dengan pasien, hubungan

dengan atasan, dan penghargaan staff. Jika tingkat kepuasan kerja

perawat baik maka akan berdampak baik dalam peningkatan kualitas

hidup perawat (Manullang, 2018).

2.2. Kinerja

2.2.1. Definisi Kinerja

Kinerja merupakan sejauh mana individu memainkan perannya

dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu organisasi untuk mencapai

tujuan yang diinginkan atau dalam hal ini juga berkai tan dengan peran

seseorang dalam memperhatikan kompensasi yang diberikan apakah

sepadan atau relevan bagi organisasi (Riniwati, 2016).

Kinerja menurut Prawirosentono merupakan hasil dari kerja

individu, kelompok yang sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung

jawab yang diberikan secara legal sebagai upaya pencapaian tujuan


15

organisasi. Amstrong dan Bron mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja

atau prestasi kerja yang berhubungan dengan tujuan organisasi, tingkat

kepuasan pelanggan, dan kontribusi untuk ekonomi. (Sinaga, 2020)

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja

merupakan hasil dari kerja, atau pencapaian yang oleh pegawai sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2.2.2. Faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Sahir, (2022) terdapat tiga factor yang mempengaruhi

kinerja yaitu :

1. Factor individu

Faktor individual meliputi kemampuan atau kehlian, latar belakang, dan

demografi seseorang. Tingkat pengetahuan dan strata Pendidikan termasuk

dalam latar belakang seseorang yang dapat mempengaruhi kinera.

2. Factor psikologis

Yang termasuk factor psikologis yaitu persepsi, sikap, kepribadian,

pembelajaran, dan motivasi.

3. Factor organisasi

Factor organisasi terdiri dari kepemimpinan, sumber daya, penghargaan,

desain pekerjaan, dan struktur.

Dale Timple mengelompokkan factor yang mempengaruhi kinerja seseorang

menjadi dua yaitu : (Sahir, 2022)


16

1. Factor internal, yang berhubungan dengan sifat seseorang

2. Factor eksternal yang berkaitan dengan lingkungan sepertu perilaku sikap

tindakan rekan kerja, bawahan, serta pimpinan, fasilitas kerja dan iklim

organisasi.

2.2.3. Tujuan kinerja

Sahir (2022) menyatakan bahwa tujuan dari kinerja meliputi :

1. Mengetahui prestasi pegawai

2. Pemberian imbalan

3. Mendorong tanggung jawab pegawai

4. Meningkatkan motivasi kerja

5. Meningkatkan etos kerja

6. Pembeda antara satu pegawai dengan pegawai yang lain

7. Meningkatkan hubungan pegawai melalui diskusi kemajuan kinerja

8. Sumber informasi untuk perencanaan sumber daya manusia dan karir

9. Membantu menempatkan pegawai sesuai pencapaian

10. Sebagai tingkatan kinerja

2.2.4. Manfaat kinerja

Sahir (2022) menjelaskan bahwa kinerja dapat memberikan beberapa

manfaat yaitu:

1. Perbaikan prestasi pegawai


17

2. Membantu promosi, keputusan penempatan, perpinahan dan penurunan

pangkat

3. Sebagai perbaikan kinerja

4. Sebagai Latihan dan pengambangan pegawai

5. Umpan balik sumber daya manusia

2.2.5. Kinerja Perawat

Kinerja perawat berkontribusi dalam menentukan kualitas pelayanan di rumah

sakit. Tolak ukur keberhasilan kualitas pelayanan apat dilihat dari kinerja

perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Beberapa hal yang

mempengaruhi kinerja perawat diantaranya yaitu : (Yulianto, 2017)

1. Pengalaman

Pengalaman yang dimiliki perawat mempengaruhi dalam menjalankan tugas.

Semakin lama seseorang bekerja maka akan semakin berpengalaman dan

terampil dalam menjalankan tugas pekerjaan. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Sulistiowati tahun 2012, perawat yang mempunyai

pengalaman tinggi maka akan memiliki kualitas dokumentasi asuhan

keperawatan yang baik.

2. Pendapatan atau gaji

Pemberian gaji atau kompensasi merupakan balas jasa dan ukuran nilai kerja

perawat. Gaji dan kompensasi yang diberikan akan meningkatkan motivasi,

semangat kerja pada perawat.

2.2.6. Standart kinerja perawat di Indonesia


18

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (2018) telah menyusun standar

praktik kinerja keperawatan yang terdiri dari:

1. Standar I: Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan mencakup kegiatan perawat dalam pengumpulan

data terkait masalah kesehatan pasien dengan lengkap, mengikuti

sistematika, valid dan kontinyu. Data-data yang dikumpulkan mencakup

data dari aspek fisik pasien, psikis pasien, sosial serta kepercayaan pasien.

2. Standar II: Diagnosa Keperawatan

Diagnosa ditetapkan berdasarkan hasil data pengkajian yang terdiri dari

problem (masalah), etiologi (penyebab) dan simpton/sign (tanda/gejala),

setelah dianalisis meliputi data subjektif dan data objektif. Pernyataan

diagnosa dapat aktual, potensial ataupun resiko.

3. Standar III: Perencanaan Keperawatan

Rencana perawatan pasien dibuat untuk merencanakan tindakan yang akan

dilakukan ke pasien dalam usaha untuk mengatasi penyakit pasien dan

mengembalikan kesehatan seoptimal mungkin dari pasien. Rencana

keperawatan pasien meliputi tujuan, kriteria evaluasi dan intervensi

tindakan ke pasien. Bentuk intervensi dapat berupa tindakan mandiri,

kolaborasi dan tindakan delegatif dari petugas kesehatan lainnya.

4. Standar IV: Pelaksanaan Keperawatan

Perawat melaksanakan tindakan mengacu pada rencana perawatan pasien

yang disusun. Tindakan ini untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dan

mengembalikan kesehatan pasien seoptimal mungkin. Pelaksanaan


19

tindakan keperawatan mencakup waktu pelaksanaan, jenis tindakan

keperawatan dan evaluasi tindakan, dapat berupa tindakan mandiri perawat,

delegatif dan kolaborasi tindakan dengan petugas kesehatan lainnya.

5. Standar V: Evaluasi Keperawatan

Evaluasi tindakan perawatan pasien dengan mengacu pada kriteria evaluasi


yang telah ditetapkan direncana tindakan perawatan. Evaluasi dilakukan
dengan mengumpulkan data subyektif dari pasien dan data obyektif. Data-
data tersebut dianalisis untuk menentukan teratasi atau tidaknya masalah
kesehatan pasien sesuai dengan standar. Kemudian dari hasil analisis data
evaluasi tersebut ditentukan kesimpulan masalah pasien untuk ditetapkan
tindak lanjutnya dalam bentuk rencana tindak lanjut atau teratasinya
masalah pasien.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa ada 5 standar
praktik kinerja keperawatan itu antara lain: pengkajian keperawatan,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan
dan evaluasi keperawatan.
20

2.3 Kerangka teori

Faktor faktor yang


mempengaruhi kualitas Faktor faktor yang
hidup mempengaruhi kinerja
1. Stress psikologi 1 Faktor individu
2. Dukungan social 2 Faktor organisasi
3. Efikasi diri 3 Faktor psikologis
4. Kepuasan kerja

Kualitas hidup kerja perawat Kinerja Perawat

Komponen kualitas
hidup profesional
1 Compassion
Satisfaction
2 Compassion Fatigue

Keterangan : diteliti
Berhubungan

Gambar 2.1
Sumber : Sahir (2022), Stam (2011
21

2.4 Kerangka konsep


Hidayat (2017) menjelaskan bahwa Kerangka konsep penelitian adalah
suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
dari masalah yang diteliti). Kerangka konsep pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Kualitas hidup kerja perawat Kinerja perawat

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


2.5 Hipotesis
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian,
patokan duga atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian tersebut. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
Ha : ada hubungan kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD
Surakarta
Ho : tidak ada hubungan kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di
RSJD Surakarta
2.6 Keaslian penelitian
Tabel 2.1 keaslian penelitian

NO Keaslian penelitian
1 Nama peneliti Rama, Wowor dan Gannika
Tahun penelitian 2019
Judul penelitian Hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien di
Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Pancaran Kasih
Manado.
Desain dan Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional
dengan terdiri dari 94 pasien dengan tekhnik
22

variabel pengambilan sampel dengan cara purposive sampling.


penelitian

Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukan nilai p value 0.000 yang


berarti ha diterima atau ada hubungan yang dignifikan
antara kinerja perawat dengan kepuasan pasien di IGD
RS GMM Pancaran Kasih Manado

Perbedaan Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah


variable penelitian dimana peneliti akan meneliti
variable kualitas hidup dan kinerja . Sedangkan
penelitian terkait hanya meneliti kinerja dan kepuasan
pasien
Persamaan Persamaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah
pada pendekatan yang digunakan.
2 Nama peneliti Sani

Tahun penelitian 2022


Judul penelitian Hubungan kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan
kerja perawat rawat inap rumah sakit X gresik

Desain dan Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian


Variabel penelitian observasional analitik dengan desaign cross sectional .
tekhnik pengambilan sampel yang didgunakan adalah
tekhnik random sampling

Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan


antara kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan kerja
perawat rawat inap rumah sakit X Gresik

Perbedaan Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah


variable dependent. Peneliti akan meneliti kinerja
perawat sedangkan penelitian terkait meneliti
kepuasan kerja perawat
Persamaan Persamaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah
pada variabel independent yaitu kualitas kehidupan
23

kerja perawat

BAB III
24

METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,

Sugiyono (2012) menjelaskan metode kuantitatif adalah metode dengan data

yang berupa angka dan nilai. Penggunaan metode kuantitatif ini disebabkan

adanya penggunaan angka pada data penelitian dan penggunaan statistik untuk

melakukan analisa datanya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan

menggunakan desain cross sectional, penelitian korelasi atau korelasional

merupakan suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan

antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel

tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen,

2013). Sedangkan desain cross sectional yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (Notoadmojo, 2012). Jenis penelitian yang digunakan bertujuan

untuk mencari hubungan kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di

RSJD Surakarta.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti seperti

kelompok manusia, peristiwa, benda, binatang dalam sebuah penelitian


25

(Kusumastuti, 2020) Populasi dalam penelitian ini perawat di ruang

perawatan sub akut. Total populasi 112 perawat.

3.2.2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau seluruh subjek yang

mewakili jumlah populasi yang akan diteliti (Bahruddin, 2014). Sampel

penelitian ini adalah perawat di ruang perawatan dewasa dan akut. Sampel

yang dipilih adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi

adalah karakteristik subjek dari populasi yang akan diteliti. Sedangkan

kriteria eksklusi merupakan kriteria untuk mengeluarkan subjek yang tidak

sesuai dengan kriteria inklusi karena berbagai hal yang menghambat

pengambilan data (Nursalam, 2008).

Kriteria inklusi penelitian :

1. Perawat yang bertugas di ruang perawatan sub akut di RSJD Surakarta

2. Perawat yang bersedia untuk menjadi responden

Kriteria eksklusi:

1. Perawat bertugas di ruang perawatan sub akut di RSJD Surakarta sakit,

tidak hadir, izin/cuti.

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik non

probability. Jenis sampling yang digunakan yaitu jenis random sampling

dimana sampel dipilih secara acak (Siyoto, 2015).

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin:

N
n=
1+ N (e 2)

Keterangan :
26

N : populasi

n : besar sampel

e : tingkat kepercayaan yang diinginkan (5-10%)

Penghitungan sampel :

112
n=
1+112( 0,052)

112
n= 2
1+112( 0,05 )

112
n=
1+112( 0,0025)

112
n=
1,28

n=87,5 sampel = 87

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 87 perawat.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di RSJD Surakarta Penelitian dimulai

dengan menyusun proposal penelitian pada bulan Desember 2022 dan

pengambilan data akan dilakukan pada bulan Februari tahun 2023.

3.4. Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

3.4.1. Variabel

Hidayat (2017) menyatakan Variabel penelitian adalah karakteristik

subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lainnya.

Variabel dalam penelitian yang dilakukan adalah :


27

1. Variabel independen (bebas)

Variable ini juga dikenal dengan nama variable bebas artinya bebas

dalam mempengaruhi variable lain. Variabel independen pada

penelitian ini adalah kualitas hidup perawat.

2. Variabel Dependent (tergantung/terikat)

Variabel dependent adalah variable yang juga disebut kejadian,

manfaat, efek atau dampak. Variabel dependent dalam penelitian

ini adalah kinerja perawat.


28

3.4.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur


1. Kualitas Hidup Kualitas hidup merupakan Professional Kualitas hidup tinggi Ordinal
penilaian terhadap Quality of Life Kualitas hidup rendah
kesejahteraan individu yang (PROQOL)
meliputi kesehatan fisik,
psikologis, social, dan
lingkungan.
2. Kinerja Perawat Kinerja merupakan hasil dari Kuesioner penilaian Cukup (skor ≥ mean) Ordinal
kerja, atau pencapaian yang kinerja Kurang (skor ≤ mean)
oleh pegawai sesuai dengan
tugas dan tanggung
jawabnya.
29

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.5.1 Professional Quality of Life

Memiliki tiga komponen, dimana dalam penilain tiap skor tidak bisa

digabungkan.

3.5.2 Kuesioner kinerja

Form kinerja terdiri dari 3 item penelitian. Penelitian tersebut mengenai

aspek perilaku, aspek kemampuan professional dan aspek proses

keperawatan. Jumlah pertanyaan terdapat 30 item dengan pilihan jawaban

amat baik diberi nilai 4, baik diberi 3, cukup baik diberi 2 dan sedang

diberi nilai 1 lalu kurang diberi nilai 0. Dalam pengambilan data,

responden akan di awasi oleh peneliti dan kemudian jawaban yang di

cantumkan dikuesioner akan di klarifikasi terlebih dahulu sebelum

dijadikan data penelitian.

Komponen kinerja Favorable Jumlah

perawat

Perilaku 1,2,3,4,5,6,7,8,9 9

Kemampuan 10,11,12,13,14 5

professional

Proses keperawatan 15-30 16

Total 30 30
30

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1. Uji Validitas

Validitas merupakan ketepatan istrumen dalam mengukur data atau

mengumpulkan data (Siyoto, 2015). Kualitas hidup profesional diukur

menggu- nakan Professional Quality of Life Scale versi 5 (ProQOL 5)

yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Eka dan

kawan-kawan (2016). Skala ini terdiri dari 30 aitem yang dibagi menjadi

10 aitem untuk masing-masing dari tiga aspek, yaitu compassion

satisfaction, burnout, dan secondary traumatic stress (Stamm, 2009).

ProQOL 5 berbentuk skala Likert yang memiliki lima pilihan jawaban,

yakni Tidak Pernah (TP), Jarang (JR), Kadang-kadang (KD), Sering

(SR), dan Sangat Sering (SS).

Kuesioner Kinerja Perawat diambil dari Nursalam (2015). Jumlah

yang digunakan adalah 30 item soal dengan kriteria penilaian skala likert.

Pertanyaan dengan jawaban Selalu (4), Sering (3), Kadang-kadang (2),

Tidak Pernah (1). Peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas

pada 10 perawat di Ruang Melati RSUD Bangil. Pertanyaan yang

digunakan adalah angket tertutup atau terstruktur dimana responden

hanya tinggal menjawab atau memilih kolom yang sudah disediakan

(responden hanya memberikan tanda (√) pada jawaban yang telah

disediakan).

3.6.2. Uji Reliabilitas


31

Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan suatu instrumen,

kepercayaan berhubungan dengan konsistensi dan ketepatan instrument

(Siyoto, 2015). Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha croncbach.

Pengukuran reliabilitas skala menggunakan Cronbach’s α. ProQOL 5

menunjukkan nilai α sebesar 0,660. Subskala compassion satisfaction

memiliki nilai α sebesar 0,877. Subskala burnout memiliki nilai α sebesar

0,743. Subskala secondary traumatic stress memiliki nilai α sebesar 0,757.

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1. Teknik Pengolahan

Pengolahan data merupakan bagian tahap penelitian untuk mengubah

data menjadi informasi. Pengolahan data terdiri dari: (Roflin, 2021)

1. Input data

Input data adalah tahap memasukkan data ke dalam aplikasi pengolah

data.

2. Editing

Editing adalah memeriksa kelengkapan data yang sudah dikumpulkan

seperti jumlah kuesioner, kelengkapan jawaban.

3. Pemberian kode

Coding merupakan pemberian kode setiap jawaban

4. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan untuk membersihkan data, dimana data

yang sudah terinput di cek kembali untuk menemukan kesalahan

entry atau pengkodean.


32

5. Tabulasi

Tabulasi merupakan penyajian data penelitian menggunakan tabel.

Penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dan crosstab

dalam penyajian datanya.

3.7.2. Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisis yang dilakukan terhadap masing-masing dan hasil

penelitian untuk mengetahui distribusi dan presentase dari tiap

variabel (Hidayat, 2017). Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk

analisa univariat tergantung dari jenis datanya. Pada penelitian yang

akan dilakukan, analisa univariat dilakukan untuk mengetahui

presentase dari karakteristik responden, prosentase kualitas hidup dan

frekuensi kinerja perawat.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

dengan menggunakan uji statistic. Analisis bivariat dalam penelitian

yang akan dilakukan adalah untuk mencari korelasi dari variabel


33

independent yaitu kualitas hidup perawat dengan variabel dependent

yaitu kinerja perawat.

Analisa yang digunakan adalah uji korelasi chi square dimana

uji tersebut digunakan untuk variabel yang berskala nominal.

Interprestasi dari hasil uji tersebut adalah didasarkan besarnya nilai p

(p-value) yang dibandingkan dengan besarnya α = 0,05. Bila p < 0,05

berarti secara statistik terdapat hubungan yang bermakna dan

sebaliknya bila p > 0,05 berarti tidak terdapat hubungan antara dua

variabel tersebut.

Dalam penggunaannya, terdapat syarat uji Chi-Square yaitu

tidak ada sel yang mempunyai nilai expected ≤ 5% maksimal 20%

dari jumlah sel. Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka

menggunakan uji alternatif, antara lain :

1) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2x2 adalah menggunakan

uji fisher.

2) Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2xK (hasil ukur) adalah

dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.

Adapun rumus uji Chi square adalah :

X −∑
2
( fo−fe x 2
fe )
95

Dimana :
X2 : nilai chi square
Fo : frekuensi yang diperoleh (obtained frequency)
Fe : frekuensi yang diharapkan (expected frequency)
34

Dalam penelitian yang akan dilakukan, untuk memudahkan

menguji data peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for

windows. Dasar pengambilan kepututsan hipotesis berdasarkan

tingkat signifikansi nilai alpa sebesar 95% :

a) Jika nilai probabilitas ≤ α maka ha diterima dan ho ditolak yang

artinya terdapat hubungan antara variabel independent dengan

variabel dependent

b) Jika nilai probabilitas > α maka ha ditolak dan ho diterima yang

artinya tidak terdapat hubungan antara variabel independent

dengan variabel dependent

3.8. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh peneliti

ketika akan melakukan penelitian. Peneliti berkewajiban untuk menghormati hak

dari subjek penelitian. Etika penelitian terdiri dari: (Adiputra, 2021).

1. Otonomi

Prinsip otonomi merupakan prinsip dimana responden berhak untuk

menentukan bersedia atau tidak menjadi responden. Persetujuan kesediaan

atau tidaknya responden tertulis dalam informed consent. Responden

diberikan penjelasan terkait prosedur, tujuan, keadaan yang terjadi, dan

maafaat penelitian oleh peneliti kemudian berhak menentukan persetujuannya.

Peneliti menghormati segala keputusan responden dan tidak berhak untuk

memaksanya.
35

2. Beneficience

Prinsip beneficience atau menguntungkan berarti penelitian ini memberikan

keuntungan bagi responden. Penelitian ini memberikan manfaat bagi

responden berupa responden mendapatkan informasi baru terkait kualitas

hidup

3. Nonmaleficience berarti tidak membahayakan artinya penelitian ini tidak

memberikan dampak buruk, kerugian, dan membahayakan responden. Pada

penelitian ini tidak memberikan intervensi yang memungkinkan terjadinya

rasa sakit dan bahaya fisik. Penelitian ini bertujuan mengukur kualitas hidup

perawat.

4. Confidentiality

Peneliti harus menjaga kerahasiaan data responden. Jika harus mengetahui

identitas responden terlebih dahulu dilakukan persetujuan. Peneliti menjaga

kerahasiaan data responden dengan memberikan kode atau inisial dalam

jawabannya.

5. Veracity

Prinsip kejujuran dalam penelitian diterapkan dengan peneliti memberikan

penjelasan dengan jujur terkait prosedur, manfaat, tujuan, dampak yang dapat

diperoleh oleh responden. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, dan dampak

kepada responden dalam informed consent sebelum dilakukan penelitian.

6. Justice
36

Peneliti memperlakukan responden secara adil tanpa membedakan selama

proses penelitian. Peneliti memperlakukan secara adil dalam menjelaskan dan

mendampingi pengisian kuesioner dari awal hingga akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra. (2021). Metode Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.


Bahruddin. (2014). Metod Penelitian Kuantitatif Aplikasi dan Pendidikan.
Deepublish CV Budi Utama.
Carpenito. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Damanik. 2015. Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja Perawat
di Rumah Sakit Swasta
Firqotul Afifah. (2015). Penilaian Atasan Dan Teman Sejawat Terhadap
Kinerja Guru Semasa Honorer dan Setelah PNS di Sekolah
Menengah Pertama Negeri se Kabupaten Sleman
Hidayat. 2002. Gambaran Quality Of Work Life Pada Pearawat di Rumah
Sakit Surakrta. Skripsi. Fakultas Keperawatan. Universitas Diponegor
Khamida, M. (2015). Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap.
37

Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8 (2), 154–161.


https://doi.org/10.1017/CBO97811074153 24.004
Kusumastuti. (2020). Metode Penelitian Kuntitatif. Deepublish CV Budi Utama.
Manullang, M. C. (2018). Penghargaan dan Kondisi Pekerjaan Mempengaruhi
Kualitas Hidup Profesional Perawat. Hospitalia Vol 1 No 1, 51-66.
Marlita, K. (2017). Gambaran Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Skripsi.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Salemba Medika.
Patricia, H. (2022). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Perawat
Selama Pandemi Covid. Jurnal Kesehatan Vol 13 no 2, 356-364.
Roflin. (2021). Pengolahan dan Penyajian Data Penelitian Kedokteran. PT Nasya
Expanding Management.
Ruzevicus, J. (2014). Quality of Life and Working Life: Conception and
Research. Verona International Conference Excellence in Services, 317-
334.
Sahir, S. H. (2022). Pengantar Manajemen Kinerja. Yayasan Kita Menulis.
Sinaga, O. S. (2020). Manajemen Kinerja dalam Organisasi. Yayasan Kita
Menulis.
Siyoto. (2015). Dasar Metode Penelitian. Literasi Media Publishing.
Yulianto, A. (2017). Kinerja Perawat : Pengalaman dan Pendapatan Gaji dalam
Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Jurnal Ilmu
Kesehatan vol 6 no 2, 73-78.
38

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN PENELITIAN


( INFORMED CONCENT )

Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden


Judul Penelitian : Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat
di RSJD Surakarta.
Peneliti : Catur Wuryastuti
NIM : ST212011
Responden :…………………….
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi
responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa alih kredit 17 program studi
sarjana keperawatan universitas Kusuma Husada Surakarta.
Peneliti telah menjelaskan isi dari penelitian ini beserta tujuan dan
manfaatnya. Saya memahami dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
mempengaruhi dan mengakibatkan hal yang merugikan saya. Oleh karena itu saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan menjawab semua
pertanyaan dengan jujur sesuai kondisi yang sebenarnya dan secara sukarela tanpa
ada paksaan dari siapapun.

Surakarta,…………………..

Responden Peneliti

(…………..) ( Catur Wuryastuti )


39

KUESIONER
I. Data Demografi
A. Inisial nama
B. Ruang
C. Usia
D. Jenis Kelamin
E. Lama Kerja
O < 1 tahun
O 1– 5 tahun
O > 5 tahun
F. Pendidikan
O D3
O S1
O Ners
II. Kualitas Hidup
KUESIONER PROFESSIONAL QUALITY OF LIFE SCALE
VERSI 5 (PROQOL)
Saat anda menolong orang, anda akan melakukan kontak langsung
dengan kehidupan mereka. Belas kasih yang anda berikan akan
berpengaruh terhadap kehidupan anda, baik positif maupun negatif.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan positif dan negatif berkaitan
dengan pengalaman anda selama bekerja sebagai penolong.
Bayangkan anda berada dalam situasi kerja tersebut. Pilihlah salah satu
angka yang menggambarkan seberapa sering anda mengalami hal
tersebut selama 30 hari terkahir.
Keterangan:
Nilai 0: tidak pernah
Nilai 1: jarang
Nilai 2: kadang-kadang
nilai 3: sering
nilai 4 : sangat sering
Tidak jaran Kadang- Serin Sangat
40

pernah g kadang g sering


1 Saya merasa bahagia
2 Saya merasa senang dapat
membantu beberapa pasien
dalam satu waktu
3 Saya mendapatkan
kepuasan dengan
membantu orang lain
4 Saya merasa terhubung dengan
orang lain
5 Saya mudah terkejut saat
mendengar suara asing
6 Saya merasa semakin
dikuatkan setelah menolong banyak
orang
7 Saya merasa kesulitan
memisahkan kehidupan pribadi
dengan pekerjaan
saya sebagai penolong
8 Saya tidak dapat bekerja dengan
baik karena kesulitan tidur akibat
mengingat peristiwa traumatik
yang menimpa
pasien yang saya tolong
9 Saya rasa saya terpengaruh oleh
pengalaman buruk yang
dialami pasien saya
10 Saya merasa terjebak
dengan pekerjaan saya sebagai
penolong
11 Karena pekerjaan saya sebagai
penolong, saya merasa gelisah
saat menghadapi masalah lain
41

12 Saya menyukai pekerjaan


saya sebagai penolong
13 Saya merasa tertekan karena
menghadapi pengalaman
traumatik yang dialami pasien
saya
14 Saya merasa mengalami trauma
seperti pengalaman trauma yang
dialami pasien saya
15 Saya memiliki kepercayaan atau
agama yang selalu menguatkan
saya
16 Saya merasa senang karena dapat
memberikan pertolongan pada
orang lain sesuai
standar yang ditetapkan
17 Saya menjadi orang yang
selama ini saya inginkan
18 Pekerjaan saya membuat
saya merasa puas
19 Saya merasa lelah karena
pekerjaan saya sebagai penolong
20 Saya memiliki pemikiran yang
positif dan menyenangkan
tentang semua orang yang saya
tolong dan cara saya
menolong mereka
21 Saya merasa kewalahan karena
sepertinya pekerjaan saya tidak
ada
Habisnya
22 Saya percaya saya akan
42

membawa perubahan melalui


pekerjaan saya
23 Saya menghindari beberapa
aktivitas atau situasi tertentu
karena mengingatkan saya pada
peristiwa traumatis yang pernah
saya alami dengan pasien saya
24 Saya bangga dengan apa
yang dapat saya kerjakan sebagai
penolong
25 Saya sering merasa bosan atau
memiliki pemikiran yang
menakutkan karena pekerjaan
yang saya lakukan
26 Saya merasa dikalahkan oleh
sistem
27 Saya berpikir bahwa saya sukses
bekerja sebagai Penolong
28 Saya tidak bisa me-recall apa
yang sudah saya kerjakan dengan
pasien
trauma saya
29 Saya adalah orang yang
sangat perhatian
30 Saya senang memilih
perawat sebagai pekerjaan saya

III. Kinerja
43

Berilah tanda centang pada kolom jawaban


Pilih satu jawaban yang merupakan hasil pertimbangan anda
Standar penilaian :
4 Amat baik : Bila telah dilaksanakan sepenuhnya dengan tepat
3 Baik : Bila dilakukan sepenuhnya namun tidak tepat
2 Cukup : Bila dilakukan hanya Sebagian
1 Kurang : Bila tidak dilakukan
Nilai
No Aspek yang Dinilai
4 3 2 1 0
1. Perawat bersikap jjujur dala bekerja
yang berhubungandengan pasien dan
sesame tim kesehatan
2. Perawat dapat bertanggung jawab
sesuai dengan tugas dan kwajibannya
3. Perawat dapat berkomunikasi dengan
baik terhadap pasien, keluarga dan
sesame tim kesehatan
4. Perawat dapat bekerjasama secara baik
dalam pemenuhan kebutuhan pasien
dengan pasien, keluarga, dan tim
kesehatan
5. Perawat dapat bersikap sopan terhadap
pasien, keluarga pasien, dan tim
kesehatan
6. Perawat disiplin dalam kehadiran,
uniform,dan aturan RS
7. Perawat memiliki empati terhadap
pasien dan keluarga
8. Perawat peduli terhadap pemeliharaan
fasilitas dan lingkungan
9. Perawat memiliki loyalitas terhadap
pekerjaan dan tanggung jawabnya
10. Perawat dapat melaksanakan tugas
44

dengan baik, tepat waktu, teliti


11. Perawt dapat memberikan pelatihan
kepad pasien sesuai standar asuhan
keperawatan
12 Perawata terampil dalam
mempersiapkan alat, pasien, dan
lingkungan dalam melakukan tindakan
13 Perawat cepat dan tanggap keluhan
pasien dan keluarga
14 Perawat bekerja dengan memperhatikan
keselamatan diri
15 Perawat melaksanakan pengumpulan
data dengan cara anamnesis, observasi,
pemeriksaan fisik, dan penunjang
16 Perawat mengumpulkan data yang
dilakukan bersumber langsung dari
klien, keluarga, orang terdekat, tim
kesehatan, rekam medis, dan catatan
klien
17 Perawat mengumpulkan data secara
holistic, lengkap, akurat, relevan, dan
baru
18 Perawat melakukan diagnosis yang
terdiri atas analisis, intepretasi data dan
identifikasi masalah
19 Diagnosis yang dibuat berdasarkan
masalah, penyebab dan tanda gejala
20 Perawat bekerjasama dengan tim
kesehatan lain dalam memvalidasi
diagnosis keperawatan
21 Perawat membuat rencana perawatan
berdasarkan prioritas masalah, tujuan,
dan rencana tindakan keperawatan
45

22 Perawat bekerjasama dengan anggota


tim kesehatan lain dalam merencanakan
tindakan keperawatan
23 Perencanaan yang dilakukan sesuai
dengan kondisi atau kebutuhan klien
24 Perawat bekerja sama dengan tim
kesehatan dan klien dalam melakukan
asuhan keperawatan
25 Perawat melakukan tindakan
keperawatan secara holistic untuk
mengatasi masalah kesehatan klien
26 Perawat melakukan program pendidikan
kepada klien dan keluarga
27 Perawat melakukan pengkajian ulang
dan merevisi tindakan keperawatan
berdasarkan kondisi klien
28 Perawat mengevaluasi hasil intervensi
secara komprehensif, tepat waktu dan
terus menerus dengan menggunakan
data dasar dan respon klien
29 Perawat bekerjasama dengan tim
kesehatan lain dalam memodifikasi
rencana asuhan keperawatan
30 Perawat mendokumentasi hasil evaluasi
dan memodifikasi perencanaan
46

USULAN TOPIK PENELITIAN (F.01)

Nama Mahasiswa : Catur Wuryastuti, AMK


NIM : ST212011
Topik Penelitian : Kualitas hidup dengan kinerja perawat di RSJD Surakarta

Latar belakang penelitian secara singkat

Kualitas hidup yang baik bukan hanya diukur dari sehat atau tidaknya seseorang,
tetapi juga mencakup kesehatan mental dan hubungan sosial. Kajian mengenai kualitas hidup
pada tenaga kesehatan ini dinilai penting untuk memahami karakteristik pekerja, menyelidiki
hubungan antara level beban kerja dengan parameter kualitas hidup serta aspek psikososial
dari pekerjaan mereka. Perawat jiwa dinilai memiliki pekerjaan dan tanggungjawab yang
cukup berat pada pasien yang kurang stabil. Kondisi ini terlihat di rumah sakit jiwa RSJD
Surakarta yang mana beban kinerja perawat sangatlah perlu untuk diperhatikan.
Perawat jiwa di RSJD Surakarta memiliki tugas dan tanggungjawab yang cukup
besar, serta resiko yang tinggi terkait kondisi pasien yang dirawatnya. Pada observasi awal
yang dilakukan penulis, didapatkan informasi bahwa perawat jiwa sering kali dihadapkan
dengan pasien yang impulsif dan resiko perilaku kekerasan. Namun, kondisi ini sering terjadi
di ruang perawatan akut yang mana kondisi pasien dengan resiko bunuh diri dan resiko
perilaku kekerasan sering membahayakan diri sendiri dan perawat. Kejadian yang pernah
terjadi di RSJD Surakarta di ruang sub akut 15% pasien dengan resiko bunuh diri hampir
membahayakan kondisi pasien dan perawat, 65% pasien dengan halusinasi dan 20% pasien
dengan resiko perilaku kekerasan.
Selain itu, pasien berperilaku agresif seperti berhalusinasi, resiko bunuh diri dan
menyerang bahkan ada yang berteriak – teriak itu juga perlu untuk dilakukan pengawasan.
Perawat yang dinas ketika kondisi pasien tidak stabil juga perlu tenaga ekstra untuk
menangani pasien tersebut. Padahal kondisi pasien tersebut tidak bisa diprediksi kapan
kondisinya tida stabil, jika kondisi seperti itu di waktu dinas pagi perawat akan banyak yang
menangani. Namun sebaliknya jika kondisi agresif tersebut terjadi di sore atau bahkan malam
hari perawat akan merasa kewalahan untuk menangani pasien tersebut. Hal ini terlihat bahwa
jaga sore dan malam hanya 3 orang perawat, jika pasien ada yang agresif lebih dari satu
pastinya akan membutuhkan penanganan yang lebih bagi perawat.
47

Kondisi seperti inilah yang membuat kinerja perawat terasa cukup berat dan kadang
banyak yang mengeluh mengalami kelelahan dalam bekerja. Ketika berhadapan dengan agresi
dari pasien, di mana hal tersebut membuat subyek mengalami kecemasan dan secara spesifik
dapat berpengaruh pada emosi dan kognisi perawat. Resiko dari profesi ini jika tidak dapat
ditangani dengan baik oleh perawat dapat mempengaruhi psikologis dan juga fisik, di mana
hal tersebut dapat membuat seseorang memiliki kualitas hidup yang rendah. Oleh karena itu,
penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja
perawat di RSJD Surakarta.

Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD
Surakarta?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD
Surakarta
Pembimbing : Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep
Judul penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing
Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja perawat di RSJD Surakarta
48

PERNYATAAN PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI (F02)

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama mahasiswa : Catur Wuryastuti
NIM : ST212011
Judul Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing :

Menyatakan bahwa benar – benar akan melakukan penelitian dengan judul


tersebut di atas dengan persetujuan pembimbing.

Surakarta, 20 November 2022

Mahasiswa

( Catur Wuryastuti )

Menyetujui,
Pembimbing

( Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep )


49

PENGAJUAN IJIN STUDI PENDAHULUAN (F. 04)


Nama : Catur Wuryastuti
NIM : ST212011
Tempat Penelitian : RSJD Surakarta
Waktu Penelitian : 1 Februari 2023 – 30 April 2023
Judul Skripsi : Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja
perawat di RSJD Surakarta

Surakarta , 23 Januari 2023


Pemohon,

( Catur Wuryastuti )
50

LEMBAR KONSULTASI
Nama : Catur Wuryastuti
NIM : ST212011
Dosen Pembimbing : Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep
Judul Skripsi : Hubungan antara kualitas hidup perawat dengan kinerja
perawat di RSJD Surakarta
No Hari dan Materi Konsultasi Keterangan TTD Dosen dan
Tanggal Nama Terang
1 19 Oktober Judul Skripsi Acc Judul oleh
2022 pembimbing

Ns. Wahyu
Rima Agustin,
M.Kep

2 30 Oktober F01 Direkomendasikan


2022 untuk menyusun bab
1 sekaliyan
Ns. Wahyu
Rima Agustin,
M.Kep

3 21 November F01, F02 dan bab 1 Direkomendasikan


2022 untuk Menyusun
bab 1 – 3 sekaliyan
Ns. Wahyu
Rima Agustin,
M.Kep

4 27 Desember Bab 1 – bab 3 1.Revisi untuk bab


2022 1, supaya lebih
mengena latar
Ns. Wahyu
belakangnya,dimulai
51

dari lingkup yang Rima Agustin,


lebih luas dulu baru M.Kep
dipersempit area
bahasannya.
2. Revisi beberapa
penulisan yang typo
3. Melengkapi bab 2
,ditambah referensi
lagi
4. Merevisi cara
penulisan daftar
pustaka

5 7 Januari 2022 Tentang penghitungan Supaya sampel


sesuai dengan hasil
jumlah sampel penelitian
rumus yang
digunakan yaitu
rumus slovin, Ns. Wahyu
dengan hasil Rima Agustin,
sejumlah 87 sampel
M.Kep

6 18 Januari 2022 Bab 1 – 3 revisian 1. Untuk tujuan


khusus poin c
diganti dengan
Ns. Wahyu
kalimat :
Rima Agustin,
Menganalisis
M.Kep
hubungan antara
kualitas hidup
perawat dan kinerja
perawat di RSJD
Surakarta
52

2. Acc untuk
ujian proposal
Keterangan : dapat diisi dengan hal – hal yang akan digunakan sebagai catatan
selama proses konsultasi

Anda mungkin juga menyukai