SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Disusun Oleh :
Agin Ginanjar Novianto
NIM: ST16 2003
Oleh:
Agin Ginanjar Novianto
NIM. ST. ST162003
Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep Rufaida Nur Fitriana S.Kep,Ns, M.Kep
NIK.200679022 NIK. 201187098
SURAT PERNYATAAN
NIM : ST162003
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan
3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan ornag lain,
kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
4. Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan
ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia mnerima sanksi akademik berupa pencatutan
gelar yang telah diperoleh karena karya ini, seta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat
Latihan Brandt Daroff Terhadap Keseimbangan Tubuh pada Lansia dengan Vertigo di
Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
satu syarat kelulusan Universitas Kusuma Husada Surakarta. Peneliti menyadari bahwa
tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak diselesaikan dengan
1. Setiyawan, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta.
3. Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana Keperawatan
4. Rufaida Nur Fitriana S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Pembimbing II, yang telah
Singaraja, yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk pengambilan data awal
6. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan untuk penulisan dan pengurusan skripsi.
7. Seluruh responden yang telah bersedia membantu dan berpartisipasi dalam penulisan
skripsi ini
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
oleh karena itu peneliti membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN................................................................................ ii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Lampiran
1. Jadwal Penelitian
2. Usulan Topik Penelitian (F01)
3. Pernyataan Pengajuan judul Skripsi (F02)
4. Pengajuan ijin Studi Pendahuluan (F04)
5. Sertifikat pengujian alat
6. Surat Pernyataan Kesanggupan Menjadi Responden
7. Surat Permohonan Menjadi Responden
8. Surat Pengantar Ijin Penelitian
9. Surat Ijin Penelitian
10. Tabulasi Hasil Peneliti
11. Hasil Analisis Data
12. Lembar Konsultasi
Pengaruh Latihan Brandt Daroff Terhadap Keseimbangan Tubuh pada
Lansia dengan Vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara
Pati Singaraja
Abstrak
PENDAHULUAN
lanjut usia sebesar 22,17 juta jiwa dan meningkat menjadi 24,82 juta pada
tahun 2015 dan diperkirakan mencapai 28,8 juta pada tahun 2020 atau
11,34% dengan usia harapan hidup sekitar 71,1 (Sam & Egan, 2015). Insiden
pasien yang berusia lebih tua dari 40 tahun. Laporan emergency departments
(EDs) di Amerika dari tahun 1998 – 2009 menunjukkan bahwa vertigo dan
11,16%, setelah (Dinkes Prov. Jawa Tengah, 2014). Data Dinas Kesehatan
39.114 lansia, adapun lansia dengan vertigo sebanyak 6.172 lansia di seluruh
manusia.Penuaan akan terjadi hampir pada semua sistem tubuh, namun tidak
keluhan pusing,didapatkan sekitar 60% pasien wanita dan 40% pasien laki-
yaitu rehabilitasi atau fisioterapi dalam hal ini latihan gerakan kepala dan
badan. Pertama kali umumnya harus dibantu oleh dokter atau perawat untuk
farmakologis yang sering kita dengar adalah senam vertigo (Racmad, 2010).
dijumpai pada usia tua. Kelainan tersebut seringkali menyebabkan jatuh dan
bisa fatal. Hal ini bisa dimengerti oleh karen apada usia tua terjadi degenerasi
sensasi berputar dari dunia sekelilingnya atau dirinya sendiri yang berputar
dan bersifat episodik yang diprovokasi oleh gerakan kepala. Kondisi ini
dalam salah satu atau lebih kanalis semi sirkularis vestibuler sehingga terjadi
pusat vestibular yang terletak di otak dan sistem keseimbangan. Selain sistem
gerakan, posisi dan tekanan yang berada pada otot, kulit dan sendi yang
berfungsi memberikan stimulus berupa sentuhan dan objek ruang yang sangat
mengalami gangguan keseimbangan dan risiko jatuh pada kasus BPPV adalah
sistem vestibular, dan pengulangan yang lebih sering pada latihan tersebut
berpengaruh dalam proses adaptasi pada tingkat integrasi sensori yang menata
Selain itu, sebagian ahli berpendapat bahwa gerakan pada latihan Brandt
cupulolithiasis
tentang vertigo perifer pada wanita usia 52 tahun dengan hipertensi tidak
berubah posisi dari tidur ke bangun dan lebih enak jika ia memejamkan mata,
keluhan ini juga disertai mual dan muntah. Dalam penelitian ini dijelaskan
ranitidin.
5
Daroff yang dilakukan dua hari setelah CRT. Hasil penelitian ini menunjukkan
CRT. Latihan Brandt Daroff merupakan latihan fisik yang bertujuan untuk
melepaskan otokonia yang diduga melekat pada kupula dan habituasi pada
diketahui bahwa keluhan yang sering dialami 11 lansia yaitu ketika mau
bangun tidur sering pusing-pusing dan seakan-akan bumi ini berputar, dan 7
sekitarnya berputar disertai mual dan kadang-kadang muntah. Hal ini berarti
lansia tersebut telah terkena vertigo. Usaha-usaha yang selama ini dilakukan
ahli berpendapat bahwa gerakan pada latihan Brandt Daroff dapat melepaskan
tersebut, latihan brandt daroff pada lansia dengan keluhan vertigo perlu
brandt daroff sebagai salah satu terapi non farmakologi serta bersama-
dengan teknik non farmokologi lain seperti aktivitas fisik danlatihan gerak
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Lansia
1. Pengertian Lansia
yaitu antara usia 60 – 74 tahun; 3) Lanjut usia tua (old) yaitu antara
usia 75 – 90 tahun; 4) Usia sangat tua (very old) yaitu di atas usia 90
9
10
a. Perubahan fisik
1) Sistem indera
2) Sistem musculoskeletal
elektabilitas.
5) Sistem perkemihan
6) Sistem saraf
7) Sistem reproduksi
b. Perubahan mental
dan lingkungan.
c. Perubahan psikososial
lain:
bekerja lagi.
bekerja lagi.
13
semuanya hilang.
ketulian
menjadi masalah.
2.1.2 Vertigo
1. Pengertian Vertigo
keluhan berupa rasa berputar – putar atau rasa bergerak dari lingkungan
2. Etiologi vertigo
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf
2016).
lain:
d. Kelainan di telinga:
positional vertigo)
3) Herpes zoster
e. Kelainan neurologis
1) Sklerosis multiple
3) Tumor otak
3. Patofisiologi Vertigo
16
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf
pusat. Jusuf (2014), menjelaskan bahwa ada beberapa teori yang dapat
muntah.
timbul reaksi dari susunan saraf otonom. Jika pola gerakan yang
d. Teori Otonomik
e. Teori Sinap
yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat. Rangsang
4. Diagnosis Vertigo
vertigo.
c. Nistagmus atau juling adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke
pendengaran.
g. Jika ada dugaan dapat suatu infeksi, bias diambil contoh cairan dari
5. Klasifikasi Vertigo
a. Berdasarkan Penyebabnya
permulaan tidur.
badan berputar–putar.
keseimbangan.
6. Penatalaksanaan Vertigo
a. Non-Farmakologi
vertigo, dan nistagmus. Hal ini terjadi karena adanya debris otolitith
b. Farmakologi
c. Operasi
1. Pengertian
2014).
tegak dengan dua kaki penting dalam diri seseorang dan sebagai
2. Macam-macam Keseimbangan
a. Keseimbangan Statis
b. Keseimbangan Dinamis
(otot, sendi, dan jaringan lunak lain) yang dimodifikasi atau diatur
3. Tes Keseimbangan
maupun dinamis, salah satu tes tersebut adalah Standing Stork Test
(SST). Standing Stork Test atau yang biasa disebut one leg stand
mengangkat satu kaki dan meletakkan jari kaki di kaki yang diangkat
jika salah satu atau kedua tangan terlepas dari pinggang, kaki
menopang terlepas dari lutut kaki penopang, maupun bila tumit kaki
(Risangdiptya, 2016).
a. Usia
lebih besar dari kakinya yang lebih kecil. Keadaan ini akan
letak titik berat terhadap bidang tumpu akan semakin mantap atau
b. Jenis Kelamin
letak titik beratnya rendah karena panggul dan paha wanita relatif
c. Kekuatan Otot
Indeks massa tubuh merupakan alat atau cara yang sederhana untuk
untuk anak-anak, bayi baru lahir, dan wanita hamil khususnya yang
e. Aktivitas Fisik
1. Metode Brandt-Daroff
tempat tidur dengan kaki tergantung. Lalu tutup kedua mata dan
28
berbaring dengan cepat pada salah satu sisi tubuh selama 30 detik,
ke sisi lain dengan cara yang sama, tunggu 30 detik, setelah itu duduk
tegak kembali. Lakukan latihan ini 5 kali pada pagi hari dan 5 kali pada
(Kurniati, 2017).
lewat fase akut, dimana rasa mual dan muntahnya sudah menghilang,
2. Latihan Visual-Vestibular
makin cepat.
sebanyak 5 kali.
sebanyak 3 kali.
diletakkan di lantai.
bergantian.
sebagai berikut :
Perubahan fisik pada lansia:
1. Sistem persarafan
2. Sistem pendengaran
3. Sistem penglihatan
4. Sistem kardiovaskuler
5. Sistem pernapasan
6. Sistem genitourinaria
7. Sistem integumen
LANSIA Vertigo
Penanganan
Vertigo
Keseimbangan
Tubuh
Keseimbangan Tubuh
Brandt Daroff lansia dengan vertigo
Gambar 2.2.
Kerangka Konsep
2.4. Hipotesis
pada penelitian yang sama, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang
dapat dijadikan acuan, hal ini dapat disajikan dalam Tabel 2.1 berikut.
33
Tabel 2.1.
Keaslian Penelitian
No Nama Judul Metode Hasil Perbedaan
Peneliti
1. Kusuma Pengaruh Desain yang di- Terdapat Pada penelitian
ningsih, latihan gunakan kuasi perbaikan terdahulu menggu-
dkk Brandt eksperimen bermakna nakan modifikasi
(2015). Daroff dan pada 23 subjek nilai SSS yang manufer empley
modifikasi VPPJ yang lebih cepat sebagai variabel
diperoleh secara pada
manuver independen, namun
consecutive kelompok
empley sampling, secara yang diberi pada penelitian saat
pada vertigo random dibagi latihan ini hanya
posisi menjadi dua brandt daroff menggunakan latihan
paroksismal kelompok yaitu dibanding brandt daroff,
jinak. kelompok BD dengan adapun variabel
(n=12) dan kelompok dependennya adalah
kelompok MME MME (p- keseimbangan
(n=11) untuk value= penderita vertigo.
latihan mandiri 0,000).
di rumah. Nilai
Symptoms
Severity Score
(SSS) dianalisis
menggunakan
uji McNemar dan
nilai posturografi
dianalisis dengan
uji t berpasang.
2. Victorya, Vertigo Desain Hasil Pada penelitian
dkk Perifer pada penelitian studi penelitain: terdahulu
(2016) wanita usia kasus. Populasi Diagnosis jensipeneltian studi
52 tahun hanya pada vertigo perifer kasus pada lansia
dengan wanita usia 52 juga hipertensi usia 52 tahun
grade 1 dan
hipertensi tahun. Alat sedangkan pada
intervensi yang
tidak analisis dengan dilakukan pada penelitian saat ini
terkontrol. deskriptif kasus ini telah dengan jenis quasy
kuantitatfi dan sesuai dengan eksperimen. Adapun
kualitatif. beberapa analisis datanya
literatur. pada penelitan
Penatalaksana- terdahulu dengan
an vertigo dan studi kasus dengan
hipertensi analisis kuantitatif
dapat berupa dan kualitatif.
penatalaksana-
Adapun pada
an umum dan
medikamento- penelitian saat ini
sa yang disesu- dengan uji paired
aikan dengan simple t-test.
keadaan
pasien.
34
METODE PENELITIAN
Pretest X Posttest
01 X 02
Keterangan :
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati
Singaraja.
34
36
3.3.1 Populasi
Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja yaitu sebanyak 23
keluhan vertigo.
3.3.2 Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka sebaiknya diambil semua.
Oleh karena jumlah populasi kurang dari 100 maka ditentukan jumlah
seluruh lansia yang mempunyai keluhan seperti tanda dan gejala vertigo
yang ada di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja.
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
(Nursalam, 2013).
variabel terikat dan merupakan variabel bebas, dalam penelitian ini adalah
karena pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam hal ini adalah
keseimbangan tubuh.
akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama
keseimbangan Berg (Berg Balance Scale (BBS), yang terdiri dari 14 item
berdiri atau duduk dengan bantuan selama 2 menit; 2 = dapat berdiri atau
duduk tanpa bantuan selama 30 detik; 3 = dapat berdiri atau duduk tanpa
Daroff dipandu oleh peneliti dan dibantu oleh petugas Panti Wredha
validitas dengan pearson product moment dengan nilai rhitung 0,401 - 0,886
lebih besar dari rtabel 0,361 dan uji reliabilitas dengan nilai alpha cronbach
sebesar 0,939 lebih besar dari 0,60, sehingga instrument cukup dapat
Pati Singaraja.
penelitian.
41
menjadi responden.
waktu pagi, siang dan malam. Setiap gerakan latihan brandt daroff
empat tahapan dalam pengolahan data yang peneliti harus lalui yaitu
dari pengukuran keseimbangan tubuh yang diisi oleh peneliti dan petugas
1. Editing
2. Coding
data dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan, setelah data diedit
jika laki-laki diberi kode angka 1 dan jika perempuan diberi kode
angka 4 jika dapat mengangkat satu kaki secara independen selama >
selama 3-5 detik, 1 jika berusaha mengangkat satu kaki dan tidak dapat
jatuh.
43
3. Processing
4. Cleaning
dianalisis.
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
tubuh pada lansia vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara
Pati Singaraja.
paired t test.
dari institusi tempat penelitian yang dalam penelitian ini adalah di Panti
2013).
HASIL PENELITIAN
Hasil karakteristik umur responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
66,60 tahun, umur minimum 60 tahun dan umur maximum 76 tahun serta
median sebesar 66, nilai modus sebesar 60 dan standar deviasi 4,84.
di bawah ini:
46
47
Berdasarkan tabel 4.3 keseimbangan tubuh pretest yaitu 12,52 nilai rata-
rata minimum sebesar 7,00, nilai rata-rata maksimum 16,00, nilai median
sebesar 13,00, nilai modus sebesar 14,00 dan standar deviasi 2,27.
sebesar 28,43, rata-rata minimum sebesar 23,00, rata maksimum dan nilai
dikarenakan sampel dalam penelitian ini kurang dari 50 responden, hasil uji
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai Shapiro wilk sebesar pada
keseimbangan tubuh pretest sebesar 0,927 dengan signifikan 0,094 > 0,000
dan nilai keseimbangan tubuh posttest sebesar 0,973 dengan signifikan 0,758,
Analisis bivariate dalam penelitian ini meneliti pengaruh jus buah pisang
ambon terhadap kadar asam urat pada lansia. di Panti Sosial Tresna Wredha Jara
Mara Pati Singaraja dengan menggunakan analisis paired t-test dapat dilihat pada
Table 4.5 Pengaruh jus buah pisang ambon terhadap kadar asam urat pada
lansia.di panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta
(N=27)
Berdasarkan uji Paired t-test didapatkan nilai mean pretes sebesar 12,52
dan nilai posttest sebesar 28,43 dengan nilai korelasi sebesar 0,559 yang
sedang yaitu sebesar 0,559 dan nilai signifikan sebesar 0,006 < 0,05 yang
berarti ada pengaruh latihan brandt daroff terhadap keseimbangan tubuh pada
lansia dengan vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja.
BAB V
PEMBAHASAN
umur minimum 60 tahun dan umur maximum 76 tahun serta median sebesar
66, nilai modus sebesar 60 dan standar deviasi 4,84. Menurut Fauziah
(2015), pada lansia terjadi perubahan sistem neurologi terjadi kematian sel
untuk menopoang berat tubuh dan berisiko untuk jatuh. Hasil ini penelitian
pada pasien dengan kelompok usia > 60 tahun. Data tersebut memiliki
50
51
lebih banyak daripada laki – laki pada penelitian ini. Penelitian ini
vertigo merupakan variabel yang diteliti oleh peneliti didalam penelitian ini.
80,0% dan lansia laki-laki sebanyak 4 orang dengan persentase 20,0%. Hasil
empat kali lipat lebih rentan terkena vertigo dibanding laki-laki. Hasil ini
52
daripada laki-laki.
nilai rata-rata maksimum 16,00, nilai median sebesar 13,00, nilai modus
keseimbangan lansia.
sakit kepala yaitu vertigo, sedangkan vertigo timbul jika terdapat ketidak
keseimbangan.
rata sebesar 28,43, rata-rata minimum sebesar 23,00, rata maksimum dan nilai
latihan brandt daroff selama empat minggu didapatkan rerat derajat klinis
keluhan vertigo yang dialami subjek penelitian adalah 2,64. Rerata hasil
dengan metode latihan lain yang harus dikerjakan dengan pengawasan dokter
atau tenaga medis. Metode latihan Brandt-Daroff biasanya digunakan bila sisi
54
vertigo tidak jelas. Senam vertigo ini memberikan efek meningkatkan darah
5.2 Pengaruh latihan brandt daroff terhadap keseimbangan tubuh pada lansia
dengan vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja
Hasil penelitian didapatkan nilai mean pretes sebesar 12,52 dan nilai
posttest sebesar 28,43 dengan nilai korelasi sebesar 0,559 yang berarti
mempunyai arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi sedang yaitu
sebesar 0,559 dan nilai signifikan sebesar 0,006 < 0,05 yang berarti ada pengaruh
latihan brandt daroff terhadap keseimbangan tubuh pada lansia dengan vertigo di
terhadap vertigo (p value = 0,000 < 0,05). Hasil yang sama diperoleh dari
signifikan setelah dilakukan latihan brandt daroff (P-Value=0,000 < (0,05). Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan fisik brandt daroff berpengaruh
setelah latihan brandt daroff dilakukan selama lima minggu didapatkan rerata
hasil derajat klinis yang dialami oleh subjek 2,05, hal ini terjadi perubahan
kerja dari system sensori dengan diberikan latihan maneuver ini. Hal ini juga
penelitian ini adalah terdapat perbaikan bermakna yang lebih cepat pada nilai SSS
pada kelompok yang diberi latihan Brandt Daroff. Lebih separuh dari nilai
dengan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai p-value 0,007<0,05 maka H0
brandt daroff exercise terhadap keluhan pusing pada lanjut usia dengan vertigo.
otokonia yang diduga melekat pada kupula dan habituasi pada sistem vestibuler
penelitian.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Mayoritas responden rata-rata umur responden 66,60 tahun, umur minimum
60 tahun dan umur maximum 76 tahun serta median sebesar 66, nilai modus
sebesar 60 dan standar deviasi 4,84. Lebih dari separo responden adalah
6.1.2 Keseimbangan tubuh pretest yaitu 12,52 nilai rata-rata minimum sebesar
7,00, nilai rata-rata maksimum 16,00, nilai median sebesar 13,00, nilai modus
minimum sebesar 23,00, rata maksimum dan nilai modus sebesar 28,00
6.1.4 Ada pengaruh latihan brandt daroff terhadap keseimbangan tubuh pada lansia
dengan vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja
6.2 Saran
melakukan terapi berupa latihan brandt daroff pada saat pasien mengalami
gangguan
56
57
daroff sebagai salah satu terapi non farmakologi serta Brandt Daroff
penderita vertigo.
pentingnya latihan brand daroff yang diterapkan secara rutin pada lansia
penyakit vertigo.
jumlah sampel dan alat analisis sehingga didapatkan efektivitas latihan brandt
vertigo
58
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2014. Profil Kesehatan Jawa Tengah
2013. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Farida. 2017. Pengaruh Brandt Daroff Exercise terhadap Keluhan Pusing pada
Lanjut usia dengan Vertigo. Jurnal Naskah Publikasi. Surakarta: FIK.
UMS.
Hastuti, Puji Tri. 2012. Pengaruh Latihan Brandt Daroff Terhadap Keseimbangan
Dan Risiko Jatuh Pada Pasien Benign Paroxismal Positional Vertigo di
RSUD dr. Soedono Madiun. Program Magister Keperawatan Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Herlina, A, Ibrahim, Nofia V.R. 2016. Efektifitas Latihan Brandt Daroff terhadap
Kejadian Bertigo pada Subjek Penderita Vertigo. Jurnal Medika Saintika.
Vol 8 (2).
Hidayat, A.A. 2010. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data,.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
59
Junaidi, I. 2013. Sakit Kepala, Migrain Dan Vertigo. Edisi Revisi. Jakarta:
Bhuana Ilmu Populer
Kurniati. 2017. Perbedaan Pengaruh Brandt Daroff dan Manuver Epley terhadap
peningkatan Fungsional pada Vertigo. Jurnal Publikasi. Yogyakarta:
Unsyiah Yogyakarta.
Restuti, Ratna D 2016. Panduan Praktik Klinis Panduan Praktik Klinis Tindakan
Clinical Pathway Di Bidang Telinga Hidung Tenggorok- Kepala Leher.
Volume 2. Jakarta: Tim Editor PPK/PPKT/CP PP PERHATI-KL
Victorya, RM, Wibawa FS, Susianti, Juanita P. 2016. Vertigo Perifer pada
Wanaita Usia 52 Tahun dengan Hipertensi Tidak Terkontrol. Jurnal
Medula Unila. Volume 6, Nomor 1. Desember 2016.
LAMPIRAN
62
F 01
urutan kelima dari gangguan atau penyakit yang dirawat di bangsal saraf. Dari
pasien vertigo yang dikirim ke unit EMG untuk pemeriksaan ABR, 20 persen
memperlihatkan gangguan fungsi batang otak: mungkin suatu insufisiensi
vertebro basiler (gangguan sistem peredaran darah dasar otak) (Pudjonarko,
2009). Sedangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan di Panti Wredha
Wonogiri didapatkan data jumlah lansia dengan rentang umur 45 sampai dengan
59 yang menderita keluhan vertigo pada Nopember 2017 sebanyak 11 orang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini ditentukan
judul " Pengaruh Brandt Daroff Terhadap Keseimbangan Tubuh Pada Lansia
Dengan Vertigo Di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja".
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Brandt Daroff
Terhadap Keseimbangan Tubuh Pada Lansia Dengan Vertigo di Panti Sosial
Tresna Wredha Jara Mara Pati Singaraja.
Tujuan Khusus :
a. Mendeskripsikan keseimbangan tubuh sebelum dilakukan latihan Brand
Daroff pada lansia dengan vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara
Pati Singaraja.
b. Mendeskripsikan keseimbangan tubuh sesudah dilakukan latihan Brand
Daroff pada lansia dengan vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara
Pati Singaraja..
Pembimbing utama : Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep.
c. Untuk menganalisis pengaruh latihan Brand Daroff terhadap keseimbangan
tubuh pada lansia dengan vertigo di Panti Sosial Tresna Wredha Jara Mara
Pati Singaraja..
F 02
Mahasiswa
Menyetujui,
(Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep.) (Rufaida Nur Fitriana, S.Kep., Ns., M.Kes.)
NIK. 200679022 NIK. 201187098
66
67
68
Kepada Yth.
Bp/Ibu Calon Responden
Di tempat
AGIN GINANJAR N.
NIM. ST. 162003
69
Lampiran
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Nama :
NIM :
Saya telah mengerti dan memahami tujuan, manfaat serta dampak yang mungkin
terjadi dari penelitian yang akan dilakukan. Saya mengerti dan yakin bahwa
peneliti akan menghormati hak-hak saya dan menjaga kerahasiaan identitas saya
dan informasi yang saya berikan. Dengan pertimbangan di atas, maka dengan
penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun, saya memutuskan untuk
bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya.
Latihan Brandt Daroff merupakan latihan fisik yang ditambahkan pada klien
dengan vertigo setelah menjalani terapi standar di praktek dokter. Latihan Brandt
Daroff ini dapat dilakukan sendiri oleh klien, sehingga klien bisa mengulanginya
setiap hari di rumah.
Dibawah ini adalah tahapan latihan Brandt Daroff dan langkah-langkahnya :
Jadwal yang dianjurkan untuk latihan Brandt Daroff
Waktu Latihan Durasi
Pagi 5 x pengulangan 10 menit
Siang 5 x pengulangan 10 menit
Malam 5 x pengulangan 10 menit
Anda sekarang telah menyelesaikan satu pengulangan dari latihan Brandt Daroff.
1 set latihan terdiri dari 5 kali pengulangan. Anda harus melakukan 1 set latihan
sebanyak 3 kali, sekali pada pagi hari, kemudian pada siang hari dan terakhir pada
malam hari. Lakukan latihan ini selama 2 minggu. Kebanyakan pasien merasakan
keluhan hilang setelah 10 hari. Pada sekitar 30 % pasien dalam 1 tahun, BPPV
akan berulang. Jika hal itu terjadi, anda bisa menambahkan 1 latihan selama 10
menit latihan kedalam latihan rutin anda.
72
No. Responden
INSTRUMEN OBSERVASI ……..
Petunjuk:
Berilah tanda ceklist (√) pada lembar observasi di bawah ini:
0 : Tidak dapat berdiri atau duduk
1 : Dapat berdiri atau duduk dengan bantuan selama 2 menit
2 : Dapat berdiri atau duduk tanpa bantuan selama 30 detik
3 : Dapat berdiri atau duduk tanpa bantuan selama 2 menit dengan pengawasan
4 : Dapat berdiri atau duduk dengan aman selama 2 menit.
Pre Test Post test
No Deskripsi Tes
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Berdiri dari posisi duduk
2 Berdiri tanpa bantuan
3 Duduk tanpa bersandar dengan kaki
bertumpu ke lantai
4 Duduk dari posisi berdiri
5 Berpindah tempat
6 Berdiri tanpa bantuan dengan mata tertutup
7 Berdiri tanpa bantuan dengan kaki
dirapatkan
8 Menjangkau kayu/ sedotan dengan tangan
lurus ke depanpada posisi berdiri
9 Mengambil barang di lantai dari posisi
berdiri
10 Menengok ke belakang melewati bahu kiri
dan kanan ketika berdiri
11 Berputar 360 derajat
12 Menempatkan kaki bergantian pada anak
tangga/ bangku kecilketika berdiri
13 Berdiri dengan satu kaki di depan kaki lain
14 Berdiri dengan satu kaki
73
TOTAL
TOTAL
74
5. BERPINDAH TEMPAT
INSTRUKSI : Kursi diatur berderet kemudian perintahkan lansia untuk
pindahdari satu kursi yang ada pegangan ke kursi tanpa pegangan atau
bisamenggunakan tempat tidur.
75
4 : dapat merapatkan kedua kaki dan berdiri dengan aman selama 1 menit
3 : dapat merapatkan kedua kaki dan berdiri selama 1 menit dengan pengawasan
2 : dapat merapatkan kedua kaki dan bertahan selama 30 detik
1 : memerlukan bantuan untuk mencapai posisi tetapi dapat berdiriselama 15
detik dengan kaki dirapatkan
0 : memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan tidak dapat bertahan
selama15 detik
tetapmenjaga keseimbangannya
1 : tidak dapat mengambil sandal dan butuh pengawasan saat mencoba
0 : tidak dapat mencoba/ perlu bantuan agar tidak hilang keseimbangan atau jatuh
4 : dapat melihat ke belakang dari kedua sisi dengan perpindahan yang baik
3 : dapat melihat ke belakang hanya dari satu sisi dengan
menunjukkanperpindahan yang kurang baik
2 : hanya dapat melihat ke samping tetapi dapat menjaga keseimbangan
1 : memerlukan pengawasan ketika melihat ke belakang
0 : memerlukan bantuan agar tidak hilang keseimbangan atau jatuh
4 : dapat berdiri stabil dan aman serta melengkapi 8 kali penempatan kaki
dalam20 detik
3 : dapat berdiri stabil dan melengkapi 8 kali penempatan kaki > 20 detik
2 : dapat melengkapi sampai 4 kali tanpa bantuan dengan pengawasan
1 : dapat melengkapi > 2 kali penempatan dengan bantuan tangan
0 : memerlukan bantuan agar tidak jatuh atau tidak dapat mencoba
C. FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 5
2 Menyampaikan rencana tindakan lanjut 5
3 Berpamitan dan berterima kasih atas kerja 5
samanya
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 2
2 Melakukan komunikasi terapeutik 3
3 Menjaga keamanan klien 3
4 Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL NILAI
79
80
81
HASIL PENELITIAN
Karakteristik
No. Responden DESKRIPSI TEST PRETEST
Total
Resp Jenis
Umur
Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 63 th L 0 1 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 0 1 11
2 60 th L 0 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 12
3 64 th L 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 14
4 73 th L 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 15
5 70 th P 0 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11
6 68 th L 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 14
7 67 th L 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 0 16
8 63 th P 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
9 68 th P 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 2 13
10 76 th P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 2 14
11 60 th P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13
12 62 th P 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 10
13 74 th L 2 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15
14 69 th P 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 2 0 12
15 64 th P 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 11
16 65 th P 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 11
17 70 th P 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 13
18 75 th L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
19 60 th L 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 0 14
20 64 th P 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 15
21 69 th L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7
22 62 th P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 14
23 66 th P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11
82
KARATERISTIK RESPONDEN
Statistics
Umur
N Valid 23
Missing 0
Mean 66.6087
Median 66.0000
Mode 60.00a
Minimum 60.00
Maximum 76.00
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 23 23
Missing 0 0
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Pair 1 Pretest -
-1.59130E1 2.48474 .51810 -16.98752 -14.83856 -30.714 22 .000
Posttest
85
86
87
88