PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Diajukan oleh
NIM :048114035
FAKULTAS FARMASI
2008
i
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Diajukan oleh
NIM :048114035
FAKULTAS FARMASI
2008
ii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
iv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
( Roma 12 : 11 )
Bapak.....
Ibu........
Mbak Antik.......
Dan.....
PRAKATA
v
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
:
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
vi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah-Nya
Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav ) Terhadap
Kultur Sel HeLa”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, penulis
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. Mulyono, Apt selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji
determinasi tanaman.
vii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
6. Jeffry Yulianus, M.Si. yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk
9. Mbak Yuli dan segenap karyawan LPPT UGM yang telah banyak
10. Bapak dan Ibu atas segala dukungan dalam segala hal yang tidak akan
pernah bisa aku bayar dan doa yang mengantarku sampai pada hari ini.
11. Mbak Antik yang telah memberikan doa dan dukungan dalam berbagai
bentuk. Dan juga Mas Ale yang sering memberi masukan dan saran yang
12. Aloysius Alfa Scifo Resa Habel atas segala pengorbanan, pengertian,
ini. Terima kasih telah menjadi semangat selama ini. Dan juga semua
13. Bapak Gunawan, yang telah memberikan tanaman sirih merah sebagai
viii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
14. Ririt, Nur, Meri dan Eva atas semua kebersamaan, kerjasama, suka duka,
15. Ana, Wida, Atin, Rina, Ayu, Manda, Novi, Heny, Risa, Cicil, Fila serta
16. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan penulis.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat
Penulis
ix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
x
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
INTISARI
xi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
A lot of medical techniques are increased and many studies have been
done to get medical alternative for cancer, especially medical treatment that used
natural product. Piper crocatum Ruiz & Pav were used as a natural medicine for
many diseases, including cancer, such as breast and cerviks cancer. Previous
studies showed that Piper crocatum Ruiz & Pav leaves contains flavanoid which
have anticancer activity. The purpose of research was to identify whether
etanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav has anticancer.
The study was pure experimental research with complete random and
one way design. The cytotoxicity effect was determined using direct counting
method. Data were analysed by One Way Anova. And probit analysis is used to
determine LC50 value.
The result showed that etanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav
leaves had cytotoxic effect to HeLa cells. The LC50 value obtained from that
etanolic exstract of Piper crocatum Ruiz & Pav leaves was 1.1.43,1μg/ml.
Therefore, etanolic exstract of Piper crocatum Ruiz & Pav leaves have
cytotoxicity effect and might have anticancer activity.
Keyword : cytotoxicity,Piper crocatum Ruiz & Pav, HeLa cell, value of LC50
xii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HAK CIPTA...................................................................................................... vi
INTISARI ...................................................................................................... xi
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 3
1. Tujuan umum……....................................................................... 3
2. Tujuan khusus…………………………………………………. 3
xiii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
1. Sistematika................................................................................... 5
2. Sinonim........................................................................................ 5
3. Deskripsi...................................................................................... 5
4. Kandungan Kimia........................................................................ 6
B. Teknik Penyarian……………………………………………………….. 7
1. Penyarian…………………………………………………………… 7
2. Maserasi……………………………………………………………. 7
C. Kanker................................................................................................... 8
D. Kultur Sel………................................................................................... 11
F. Senyawa Antikanker............................................................................... 14
G. Flavonoid..................................................................................................... 14
H Alkaloid .................................................................................................. 15
I. Landasan Teori............................................................................................. 16
J. Hipotesis.................................................................................................. 16
xiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
1. Alat ............................................................................................ 18
2. Bahan ........................................................................................... 19
3. Ekstraksi ...................................................................................... 20
5. Uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah pada sel HeLa
.....................................................................................................
B. Ekstraksi ............................................................................................... 25
D. Uji Sitotoksisitas Ekstrak etanolik daun sirih merah Pada Sel HeLa........ 26
xv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan ........................................................................................... 36
B. Saran ..................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 37
LAMPIRAN .................................................................................................. 40
BIOGRAFI PENULIS................................................................................... 54
xvi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II. Tabel Persentase Jumlah Sel Yang Mati Pada Berbagai
Konsentrasi....................................................................................... ..... 32
Tabel III. Nilai Log Konsentrasi dan konversi probit sel HeLa pada
Tabel IV. Tabel nilai r (koefisien korelasi) pada level signifikansi 5% dan
1%................................................................................................ 46
xvii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xviii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Foto tanaman Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav )..... 42
xix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
penderita kanker di seluruh dunia mencapai 7 juta orang, bahkan UICC (Union
negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16
kasus baru setiap tahunnya (Anonim, 2006). Apalagi penyakit kanker bisa
menyerang siapa saja, tidak mengenal kelas sosial ekonomi, jenis kelamin dan
usia penderita. Di Indonesia, penyakit kanker juga menjadi salah satu masalah
kesehatan yang cukup penting, karena angka kejadian dan jumlah kematian akibat
kanker, antara lain dengan menggunakan obat sintesis dan radiasi. Teknik-teknik
1
2
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
menyebabkan pasien menderita. Atas dasar pertimbangan tersebut maka saat ini
berbagai jenis penyakit. Secara empiris, ekstrak daun sirih merah dalam
Penelitian ini menggunakan sel HeLa untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik
daun sirih merah mempunyai efek sitotoksik terhadap sel kanker. Sitotoksistas
ekstrak etanolik daun sirih merah ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar
1. Rumusan masalah
b. berapa besar harga LC50 dari ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap
2. Keaslian penelitian
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa yang dapat
b. Manfaat praktis
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
efek sitotoksik.
2. Tujuan khusus :
a.Untuk mengetahui apakah ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek
b.untuk mengetahui besar harga LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
1. Sistematika
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
(Anonim,2007)
2. Sinonim
3. Deskripsi
berbunga. Batangnya beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh
bakal akar. Daun bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing,
bertepi rata, dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya
bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak putih keabu-
abuan bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Daunnya berlendir, berasa
Sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak
terlalu banyak terkena sinar matahari. Jika terkena sinar matahari langsung pada
siang hari secara terus-menerus warna merah daunnya bisa menjadi pudar, buram
4
5
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
4. Kandungan Kimia
flavanoid, alkaloid, senyawa polifenolat, tanin dan minyak atsiri (Sudewo, 2005).
sebagai anti diabetes, jantung koroner, radang prostat, TBC, asam urat dan
Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian secara tunggal
penyakit. Efek zat aktif yang terkandung dalam daun sirih merah dapat
merangsang saraf pusat dan daya pikir. Di samping itu, juga memiliki efek
penghilang bengkak. Daun sirih merah juga mampu mengatasi penyakit seperti
diabetes mellitus, peradangan akut pada organ tertentu, luka yang sulit sembuh,
kanker payudara dan kanker rahim, tifus, leukemia, TBC, lemah syahwat,
ambeien, batuk, maag kronis, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat
(Sudewo, 2005).
B. Teknik Penyarian
1. Penyarian
larut dengan pelarut cair sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut.
6
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
senyawa aktif terhadap pemanasan, udara, cahaya, logam berat dan derajat
zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
(Anonim, 2000)
2. Maserasi
lainnya.
biaya produksi dan waktu. Bentuk modifikasi yang dilakukan antara lain adalah
digesti. Digesti adalah cara maserasi menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada
suhu 40ºC -50ºC. Keuntungan dari metode digesti yaitu kekentalan pelarut akan
7
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
berkurang dan kemampuan cairan penyari dalam melarutkan zat aktif akan
C. Kanker
utama : (1) Pertumbuhan yang tidak terkontrol, (2) Bersifat mengancam jiwa (life
threatening), dan (3) Bersifat berbeda dari umumnya sel normal. Meskipun
penyebab kanker sangat beragam, definisi klinik kanker yang dapat diterima
“neoplasma” kurang tepat karena neoplasma berarti pertumbuhan sel baru tanpa
diterapkan baik pada pertumbuhan sel yang jinak (benigna) maupun ganas
diingat bahwa tidak semua tumor adalah kanker. Tumor jinak (non cancerous)
tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis) dan dengan sangat sedikit
jalur pengaturan vital. Proses ini dimulai dalam suatu sel tunggal yang kemudian
pertahanan hidup lebih daripada sel-sel lain di sekitarnya. Sel yang telah berubah
ini menghasilkan jutaan sel yang pada akhirnya menimbulkan kanker (King,
2000).
Kanker terjadi ketika sel-sel pada suatu bagian tubuh berkembang secara
tidak terkontrol. Sel-sel tubuh normal tumbuh, membelah dan mati dengan suatu
pola yang teratur. Selama tahun-tahun awal kehidupan seseorang, sel normal
membelah lebih cepat hingga orang tersebut dewasa. Setelah itu, sel-sel pada
sebagian besar bagian tubuh membelah hanya untuk menggantikan sel-sel mati
dan untuk memperbaiki kerusakan. Karena sel kanker terus menerus tumbuh dan
membelah, sel kanker berbeda dari sel normal. Sel kanker hidup lebih lama dari
sel normal dan terus membentuk sel abnormal baru. Sel kanker dapat bergerak ke
arah bagian tubuh lain dari tempat semula pertumbuhannya dan menggantikan
jaringan normal. Proses ini yang disebut metastasis, terjadi ketika sel kanker
Sel kanker muncul karena adanya kerusakan pada DNA. DNA adalah
substansi yang terdapat dalam setiap sel dan mengatur seluruh aktivitas sel. Saat
kerusakan DNA tidak diperbaiki. Seseorang dapat mewariskan DNA yang rusak
tahap, yaitu :
tahap inisiasi
Tahap ini terjadi pada DNA, dimana suatu zat yang bersifat genotoksik
genetik di dalam sel. Hal ini akan menyebabkan sel tersebut berkembang
a. tahap promosi
neoplasma.
b. tahap progresif
pembelahan sel tumor secara terus menerus. Selain itu terjadi pula aspek
lain dalam tahap ini yaitu vaskularisasi yang dikendalikan oleh suatu
faktor angiogenesis, yang kemudian akan diikuti dengan invasi sel tumor
dan pembuluh darah, dan bila sel kanker memasuki pembuluh darah
yang tertinggal pada suatu jaringan atau organ maka hal ini akan memicu
D. Kultur Sel
Kultur sel HeLa merupakan continous cell line yang tumbuh sebagai sel
semi melekat pada epitel. Kultur sel HeLa diturunkan dari sel epitel kanker rahim
(cerviks) manusia. Sel ini diisolasi pada tahun 1951 dari seorang wanita penderita
kanker rahim bernama Henrietta Lacks, berusia 31 tahun, berasal dari Baltimore,
US. Kultur sel HeLa merupakan sel kanker yang timbul akibat infeksi virus HPV
(Human Papilloma Virus) 18. Kultur sel HeLa cukup aman dan merupakan sel
manusia yang umum digunakan untuk kepentingan kultur sel (Anonim, 2000).
E. Uji Sitotoksisitas
metode uji yang efisien, dalam satu plate terdapat 96 sumuran sehingga lebih
banyak data yang didapatkan. Tiap sumuran memiliki luas 28–32 mm2 dengan
11
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
kapasitas medium sebanyak 0,1 atau 0,2 ml. Dengan metode uji ini semua
Uji sitotoksik metode MTT merupakan uji yang sederhana, cepat dan
aman, dengan deteksi secara kolorimetri. Prinsip uji sitotoksik dengan metode
reduksi ini ditunjukkan oleh enzim suksinat dehidrogenase mitokondria pada sel
2006). Senyawa MTT yang larut dalam air dan berwarna kuning setelah direduksi
oleh suksinat dehidrogenase akan menjadi formazan yang berwarna biru. (Doyle
inkubasi, MTT ditambahkan untuk bereaksi dengan sel hidup, MTT dikonversikan
Kristal formazan yang terbentuk tidak larut dalam air (Mossman cit Chapdelaine,
2006). Untuk melarutkan kristal ini digunakan sodium dodesil sulfat (Toda cit
yang sesuai, jumlah sel hidup dapat terkuantifikas sesuai dengan formazan yang
terbentuk.
Sensitivitas metode ini tergantung pada tipe sel, status metabolik serta
tidak dapat diaplikasikan untuk sampel yang berwarna, karena warna sampel juga
12
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
akan menyerap sinar visibel sehingga absorbansi yang diperoleh menjadi lebih
besar dari yang seharusnya dan hasil pengamatan uji sitotoksisitas menjadi tidak
Metode yang paling umum dilakukan untuk penghitungan sel yang akurat
digunakan suatu bilik hitung dengan kedalaman 0,1 mm dan persegi untuk
penghitungan sel yang hidup (viable) dan sel yang tidak hidup (non viable) dapat
dilakukan. Seratus sel dengan kepadatan 1,5 x 104 sel / 100 μl didistribusikan ke
dalam sumuran – sumuran 96 well plate dan diinkubasi selama 24 jam pada
senyawa uji ke dalam tiap sumuran berisi sel tersebut, lalu diinkubasi lagi selama
24 jam. Setelah inkubasi, jumlah sel yang hidup dihitung dengan mikroskop
haemocytometer lalu dihitung dengan mikroskop jumlah sel yang hidup. Sel yang
mati akan berwarna biru sedangkan yang hidup akan berwarna bening. Sampling
yang akurat, pengenceran dan pengisian bilik secara tepat sangat penting.
Pengisian yang berlebihan, adanya gelembung udara dan bilik hitung yang kurang
sederhana dan versatile (viable dan non viable) dengan keuntungan yaitu
F. Senyawa Antikanker
G. Flavonoid
oleh adanya gugus hidroksi fenolik dalam struktur molekulnya. Ketika senyawa-
senyawa ini bereaksi dengan radikal bebas, mereka membentuk radikal baru yang
distabilisasi oleh efek resonansi inti aromatik. Dengan demikian, fase propagasi
antiestrogenik dengan tidak ada atau sedikit efek samping atau toksik.
14
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Berdasarkan sifat di atas, banyak suplemen makanan atau produk herbal yang
mengandung flavonoid dapat diterima secara komersial pada saat ini (Zhang dan
Morris, 2003).
dengan menggunakan pelarut polar, semi polar, maupun non polar sesuai dengan
dengan golongan dan substitusinya (Robinson, 1995). Pelarut yang kurang polar
tersubstitusi, atau suatu gula. Oleh karena itu, umumnya flavonoid cukup larut
H. Alkaloid
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai
bagian dari sistem siklik (Harborne, 1987). Alkaloid sebagai golongan dibedakan
dari sebagian besar komponen tumbuhan lain berdasarkan sifat basanya (kation).
Senyawa ini biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai garam berbagai asam
I. Landasan teori
menyembuhkan beberapa jenis kanker, antara lain kanker payudara, kanker rahim
merupakan turunan dari inti aromatik flavon atau 2-fenilbenzopiran dan memiliki
antiinflamasi dan antiestrogenik dengan tidak ada atau sedikit efek samping atau
toksik. Flavonoid umumnya cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol,
mengekstraksi daun sirih merah dengan menggunakan etanol 70% terhadap kultur
sel HeLa ini, untuk melihat seberapa besar sitotoksisitas yang dihasilkan pada
J. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap kultur sel
1.Variabel bebas
Kadar ekstrak etanolik daun sirih merah yang ditambahkan pada biakan sel
HeLa yaitu kadar 1000 µg/ml; 1250 µg/ml; 1500 µg/ml; 1750 µg/ml; 2000 µg/ml
2.Variabel tergantung
RPMI 1640-serum
sama.
16
17
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
a. Sitotoksisitas ialah sifat toksik atau beracun dari ekstrak etanolik daun
b. Ekstrak etanolik daun sirih merah adalah ekstrak yang diperoleh dengan
penyari etanol 70 %.
c. Sel HeLa
Sel HeLa merupakan continous cell line yang tumbuh sebagai sel semi
melekat pada epitel dan diturunkan dari sel epitel kanker leher rahim
(cerviks) manusia.
d. LC50 ialah konsentrasi ekstrak etanolik daun sirih yang mampu membunuh
dalam µg/ml.
1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: alat-alat gelas,
stirrer, oven, blender, ayakan, autoklaf, tissue culture flas (Nunc), tabung conical
pendingin (Sharp), cell counter (Nunc), 96-well plate (Nunc), ELISA reader (SLT
2. Bahan
merah
1) Larutan etanol 70 %
(Merck)
bromide) (Sigma)
4) tripsin 0,5%
6) aquabides
1. Determinasi tanaman
Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian yaitu daun sirih
Bahan yang digunakan berupa daun sirih merah, diambil dari tanaman
Jawa Tengah. Daun tersebut dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan
Setelah kering, lalu diserbuk dengan blender sampai halus dan diayak dengan
3. Ekstraksi
tiap 100 gram serbuk digunakan 700 ml etanol 70%. Maserasi yang digunakan
adalah secara remaserasi, yakni dengan menambahkan 100 gram serbuk simplisia
dengan 500 ml etanol 70% dalam erlenmeyer, kemudian ditutup dan dibiarkan
selama 24 jam terlindung dari cahaya matahari untuk mencegah reaksi yang
dikatalisis oleh cahaya atau perubahan warna. Setelah 24 jam sari diserkai,
disaring, ampas diperas. Ampas yang diperoleh kemudian ditambah cairan penyari
sebanyak 200 ml, diaduk dan diserkai. Bejana ditutup, dibiarkan di tempat sejuk,
yang digunakan dalam penelitian ini harus disterilkan terlebih dahulu. Alat-alat
tersebut dicuci bersih dan dikeringkan, setelah itu dibungkus dengan alumunium
foil dan disterilkan dalam autoklaf selama 20 menit pada suhu 1210C dan tekanan
merah dengan kadar 1000 µg/ml, 1250 µg/ml, 1500 µg/ml, 1750 µg/ml, dan 2000
Sebagai kontrol, 100 µl suspensi sel ditambahkan ke dalam sumuran yang berisi
medium RPMI 1640 dan dapar natrium fosfat 5 mM pH 7,2. Selanjutnya 96-well
plate diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37oC, dalam inkubator dengan
aliran 5% CO2.
μl MTT 5 μg/ml dalam media RPMI 1640, lalu diinkubasikan semalam pada suhu
37oC, dalam inkubator dengan aliran CO2 5%. Sel hidup akan bereaksi dengan
21
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
MTT dan membentuk warna ungu. Reaksi dihentikan dengan menambahkan 100
μl reagen stopper pada setiap sumuran dan inkubasi semalam pada suhu kamar.
Serapan setiap sumuran dibaca deangan ELISA reader pada panjang gelombang
550 nm. Besarnya serapan berbanding lurus dengan jumlah sel yang hidup.
sumuran bersama dengan ekstrak uji sesuai dengan seri kadar yang dibuat yaitu
1000 μg / ml, 1250 μg / ml, 1500 μg / ml, 1750 μg / ml, 2000 μg / ml serta media
RPMI 1640 dan sel sebagai kontrol. Inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu
37oC dan dialiri 5% CO2. Pada akhir masa inkubasi, tiap sumuran sel
nya dengan metode pewarnaan biru tripan dan dibaca di bawah mikroskop.
6. Analisis Hasil
Jumlah sel hidup yang telah dihitung pada masing-masing kadar ekstrak etanolik
daun sirih merah digunakan untuk menentukan presentase kematian dengan rumus
B =Jumlah sel yang hidup pada sumuran yang telah diberi perlakuan
Dari data % tersebut, dibuat persamaan regresi linear antara log konsentrasi
ekstrak etanolik daun sirih merah vs harga probit. Dari persamaan regresi tersebut
maka harga LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah dapat dihitung.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB IV
Daun sirih merah yang digunakan pada penelitian ini diambil dari
bahan dari satu tanaman dan dalam sekali waktu pemanenan saja untuk
daun yang tidak terlalu muda atau terlalu tua, sehingga diharapkan mempunyai
kandungan senyawa aktif yang optimal. Daun yang dikumpulkan dibersihkan dari
debu, serangga, serta benda asing yang terbawa saat pengumpulan daun sirih
merah.
Tujuan pengeringan di oven adalah untuk mengurangi kadar air dan menghentikan
menggunakan alat blender. Hal ini bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel.
Apabila dalam bentuk serbuk, maka luas permukaan partikel daun menjadi lebih
23
24
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
B. Ekstraksi
Serbuk daun sirih merah seberat 100 gram dimaserasi dengan etanol
ekstraksi yang lain. Selain itu metode maserasi tidak menggunakan pemanasan
dihindari. Metode ini sangat sederhana, mudah dilakukan dan cepat dalam
menguap karena etanol mudah menguap pada suhu kamar. Di samping itu juga
untuk mencegah masuknya kontaminan dari luar dan menjaga supaya kedap udara
karena ada senyawa-senyawa tertentu yang mudah teroksidasi oleh oksigen dari
udara.
plastik hitam agar tidak terkena cahaya dan sinar matahari. Hal ini dilakukan
Pada proses maserasi, serbuk daun sirih merah direndam selama 24 jam
sambil sesekali diaduk. Perendaman dimaksudkan agar susunan sel sampel akan
dapat larut dalam pelarut. Sedangkan pengadukan bertujuan agar pelarut dapat
adanya interaksi antara pelarut dengan serbuk. Pada umumnya larutnya zat aktif
25
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
akan terjadi apabila pelarut menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
yang berisi zat aktif yang dapat larut dalam pelarut. Zat aktif dapat keluar dari
rongga sel karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam
1210C, tekanan 2,05 abs bar, menggunakan alat autoklaf. Prinsip sterilisasi yang
tekanan hingga suhu tinggi sehingga terbentuk uap air panas. Uap air panas
menggunakan membran filter dengan pori-pori berukuran 0,22 μm. Pengotor dan
kontaminan yang kemungkinan ada akan tersaring dan tertahan pada membran
filter ini, sehingga medium dan pereaksi benar-benar bebas dari kontaminasi.
D. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah Terhadap Sel HeLa
menggunakan metode MTT. Prinsip uji sitotoksik dengan metode MTT adalah
26
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Senyawa MTT yang larut dalam air dan berwarna kuning setelah direduksi oleh
langsung dengan jumlah sel yang hidup. Semakin besar absorbansi berarti
semakin banyak sel hidup yang aktif melakukan metabolisme dan sebaliknya,
semakin kecil absorbansi yang terbaca menunjukkan semakin sedikit sel yang
hidup. Metode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa metode ini cukup baik,
mudah, cepat, akurat, tidak menggunakan bahan radioaktif, dan sensitif karena
dengan tepat intensitas warna ungu formazan yang terbentuk akibat reaksi MTT
dengan sel. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ekstrak etanolik daun sirih
merah yang digunakan sebagai senyawa uji memiliki warna coklat. Warna coklat
ini dapat berpengaruh pada nilai absorbansi yang dihasilkan karena dimungkinkan
Perlakuan adalah sel HeLa dengan perlakuan ekstrak etanolik daun sirih merah.
ternyata tidak signifikan dengan hasil gambar sel. ELISA reader memberikan
absorbansi yang rendah namun pada foto terlihat bahwa sel HeLa pada semua seri
konsentrasi justru masih hidup. Padahal seharusnya apabila sel banyak yang hidup
etanolik daun sirih merah yang berwarna coklat ini seperti metode Tripan Blue
yang tidak dipengaruhi oleh warna dari ekstrak Pada metode ini, penghitungan
dilakukan secara manual terhadap sel hidup setelah sebelumnya sel diwarnai
dengan reagen Tripan Blue. Sel yang mati akan menyerap reagen sehingga
warnanya lebih gelap daripada sel hidup dan ekstrak yang berwarna tidak akan
Tabel I. Tabel Nilai Absorbansi Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah pada Berbagai
Konsentrasi dengan Metode MTT
Replikasi
Konsentrasi I II III
(µg/ml) Absorbansi Absorbansi Absorbansi
Kontrol 1,394 1,293 1,289
32000 0,798 0,875 0,821
16.000 0,679 0,679 0,681
8000 0,734 0,731 0,713
4000 0,778 0,727 0,735
2000 1,119 1,037 0,724
1000 0,973 0,921 0,923
500 1,329 1,367 1,315
250 1,655 1,674 1,513
125 1,496 1,530 1,440
seharusnya absorbansi sampel lebih kecil daripada absorbansi kontrol. Hal itu
disebabkan karena ekstrak etanolik daun sirih merah yang digunakan berwarna
daun sirih merah adalah metode penghitungan langsung (direct counting). Pada
prinsipnya, sel yang masih hidup setelah pemaparan dengan senyawa uji dihitung
Untuk membedakan sel yang hidup dan mati digunakan Tripan blue sebagai
pewarna. Sel yang mati akan berwarna biru tua karena menyerap Tripan blue
29
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
sedangkan sel yang hidup tetap bening dan bercahaya. Hal ini terjadi karena sel
yang mati kehilangan integritas membrannya sehingga Tripan blue dapat masuk
ke dalam sel dan berikatan dengan protein-protein sel. Sel yang hidup tampak
bulat,bening dan bercahaya karena membran sel masih utuh sehingga Tripan blue
tidak dapat berikatan dengan protein-protein sel. Sel yang masih hidup tampak
yang tinggi dan membutuhkan waktu penghitungan yang lama. Untuk mengurangi
yang hidup dan mati harus konsisten. Pemaparan sel dengan Tripan blue yang
terlalu lama dapat menyebabkan sel yang hidup juga menyerap Tripan blue dan
lama – kelamaan sel dapat mati karena Tripan blue. Untuk mengatasi hal ini maka
namun satu persatu tiap sumuran ditambah Tripan blue, dihomogenkan kemudian
dimana protein-protein serum dalm media juga memiliki afinitas terhadap Tripan
blue. Hal ini juga dapat mempengaruhi pengamatan karena akan mempengaruhi
bidang pandang, yaitu saat pengamatan akan terlihat gelap dan kotor sehingga
waktu yang cukup lama. Hal ini dapat berpengaruh pda stabilitas sel karena sel
berada di suhu penyimpanan dengan suhu dan aliran CO2 yang berbeda.
30
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
E. Analisis Hasil
Data yang diperoleh dari uji sitotoksisitas dengan metode direct counting
ini berupa data jumlah sel yang hidup dari tiap perlakuan dengan pemberian
ekstrak etanolik daun sirih merah dengan berbagai konsentrasi. Dari data jumlah
Berikut ini adalah Persentase Jumlah Sel HeLa yang mati pada berbagai
konsentrasi
Tabel II. Tabel Persentase Jumlah Sel Yang Mati Pada Berbagai Konsentrasi
Konsentrasi Rata – rata
% kematian
Ekstrak etanolik daun sirih merah Replikasi % Kematian
Sel HeLa
(μg/ml)
1 88,68
2000 2 88,68 88,61
3 87,27
77,36
1
77,36
77,36
1750 2
75,94
3
1 63,20
63,20
63,20
1500 2
63,20
3
54,71
1
54,71
53,30
1250 2
53,30
3
46,22
1
44,81 46,22
1000 2
44,81
3
31
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
terhadap sel HeLa maka data hasil uji sitotoksisitas ini kemudian ditentukan harga
statistik probit. (Mursyidi, 1985) yaitu dengan membuat persamaan regresi linear
antara log konsentrasi dengan nilai probit. Dari hasil pengolahan data, didapatkan
harga LC50 adalah 1.143,1 μg/ml. Semakin kecil harga LC50 maka senyawa
semakin bersifat toksik, sebaliknya semakin besar harga LC50 maka semakin
Tabel III. Nilai Log Konsentrasi dan konversi probit sel HeLa pada berbagai konsentrasi
Senyawa uji
Konsentrasi Log Konsentrasi
Replikasi Harga Probit
Ekstrak sirih merah Ekstrak sirih merah
1 6,23
2000 3,3010 2 6,23
3 6,13
1 5,74
1750 3,2430 2 5,74
3 5,71
1 5,33
1500 3.1760 2 5,33
3 5,33
1 5,13
1250 3.0969 2 5,08
3 5,08
1 4,90
1000 3.0000 2 4,87
3 4,87
32
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Berikut ini adalah grafik hubungan antara log konsentrasi ekstrak etanolik
5
Harga Probit y = 4.1048x - 7.5609
4
R2 = 0.9394
3
0
2.95 3 3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35
Log Konsentrasi
Meskipun harga LC50 nya besar, namun bila dilihat dari tabel persentase
persen kematian sel, maka ekstrak etanolik daun sirih merah ini masih mempunyai
kemampuan untuk membunuh sel HeLa. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam
ekstrak etanolik ini mempunyai kandungan senyawa kimia yang dapat membunuh
sel kanker, meskipun dalam jumlah kecil. Besarnya harga LC50 ini kemungkinan
disebabkan karena sel HeLa mempunyai dinding sel yang tebal. Tiap sel kanker
ekstrak etanolik daun sirih merah akan lebih mudah masuk ke dalam sel, sehingga
toksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah akan lebih mudah masuk ke dalam
sel,sehingga toksistas ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel berbeda-
beda.LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa adalah 1.143,1
μg/ml, sedangkan dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa LC50 pada sel T47D
sebesar 587,9 μg/ml (Neritika,2008), pada sel SiHa sebesar 200,7 μg/ml
34
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Meskipun harga LC50 nya besar, namun bila dilihat dari tabel persentase
persen kematian sel, maka ekstrak etanolik daun sirih merah ini masih mempunyai
kemampuan untuk membunuh sel HeLa. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam
ekstrak etanolik ini mempunyai kandungan senyawa kimia yang dapat membunuh
sel kanker, meskipun dalam jumlah kecil. Besarnya harga LC50 ini kemungkinan
disebabkan karena sel HeLa mempunyai membran sel yang tebal. Tiap sel kanker
senyawa terhadap sel kanker, sehingga toksistas ekstrak etanolik daun sirih merah
terhadap sel juga berbeda-beda Semakin tinggi permeabilitas membran sel, maka
ekstrak etanolik daun sirih merah akan lebih mudah masuk ke dalam sel. LC50
ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa adalah 1.143,1 μg/ml,
sedangkan dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa LC50 pada sel T47D
sebesar 587,7 μg/ml (Neritika,2008), pada sel SiHa sebesar 200,7 μg/ml
(Nur’aniyah, 2008), pada sel Myeloma sebesar 434,1 μg/ml (Meri, 2008) dan pada
Nilai LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa
signifikan untuk taraf kepercayaan 95%, di mana r hitung lebih besar dari r tabel
(95%, 4) (lampiran 5). Setelah dilakukan penetapan nilai LC50, kemudian dianalisis
terdapat perbedaan signifikan antara kontrol dan perlakuan. Dalam anova, data
35
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
yang diuji harus mempunyai distribusi normal, varian sama dan sampel yang tidak
berhubungan satu dengan yang lain (Santoso, 2001). Oleh karena itu, dilakukan
Smirnov diperoleh informasi bahwa data dari ketiga ekstrak etanolik daun sirih
merah yang diuji mempunyai distribusi normal (α > 0,05). Dari analisis anova satu
arah diperoleh bahwa ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan ekstrak
etanolik daun sirih merah dengan kelompok kontrol yang digunakan (α < 0,05).
menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik.
Harga LC50 yang didapatkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
BAB V
A. Kesimpulan
Ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik dengan harga
B. Saran
lebih banyak.
36
37
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Backer, C. A., dan Backuizen van den Brink, R. C.,1965, Flora of Java, Volume
I dan II, N. V. Noordhoff, Groningen.
Dash, P., 2001, Protocol for MTT Assay, Medical Research Council, St.George’s
Hospital Medical School, University of London.
Doyle, A., and Griffiths, J.B., 2000, Cell and Tissue Culture for Medical
Research, John Willey and Sons Ltd, New York, 12 -16, 47-50,402 –
415.
38
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Elly,W., 2002, Efek Fraksi Protein yang Diisolasi dari Daun Mirabilis jalapa L
terhadap Proses Apoptosis pada sel HeLa, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Freshney, R.I., 1986, Animal Cell Culture A Practical Approach, 1st Edition, 71-
73, IRL Press, Washington DC.
Hagman, D.E., 2005, Sterilization, th, Beringer, Paul., Remington The Science and
Practice of Pharmacy, 21th edition, 776 – 781, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia.
Hanahan, D., and Weinberg, R.A., 2000, The Hallmark of CancerCell, 100 : 57-
70
Jacoby, W.B., and Pastan, I.H., 1979, Methods in Enzymology Cell Culture,
Volume VIII, Academia Press Inc, New York.
King, R.J.B., 2000, Cancer Biology, 2nd edition, School of Biological Sciences,
University of Surrey, England.
Meyer, B.N., Ferrigni, N.R., Putnam, J.E., Jacobsen, L.B., Nochols, D.E., Mc
Laughlin, J.L., 1982, Brine Shrimp: A Convenient General Bioassay
for Active Plant Concenient, Planta Medica, Volume 45, 32-34
39
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Meri., 2008, Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper crocatum
Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel Myeloma, Skripsi, Universitas Sanata
Dharma,Yogyakarta.
Nafrialdi, Sulistiya, G., 1995, Antikanker: Farmakologi dan Terapi, edisi IV,
686-702, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Neritika, Kartina., 2008, Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Kultur Sel T47D, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta.
Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, hal 191-213,
terjemahan oleh Padmawinata, K., Penerbit ITB Bandung.
Sudewo, B., 2005, Basmi Penyakit Dengan Sirih Merah, Cet I, 33-36, 40, 45, P.T.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Suffness, M., dan Pezzuto, J.M., 1991, Assay Related to Cancer Drug Discovery,
Methods in Plant Biochemistry: Assay for Bioactivity, Volume VI, 71-
133, Academic Press, London.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 4. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih Merah
Konsentrasi 1000 µg/ml
Lampiran 5. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih Merah
Konsentrasi 1500 µg/ml
43
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Lampiran 6. Foto Sel HeLa dengan Perlakuan Ekstrak Etanolik Sirih Merah
Konsentrasi 1750 µg/ml
44
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
Nilai korelasi ekstrakstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel HeLa :
Replikasi 1 :
r2 = 0,9394 r = 0,9578
[rtabel (95%, 4) = 0,811]
----- rhitung > rtabel, sehingga korelasinya linier -----
Replikasi 2 :
r2 = 0,9394 r = 0,9609
[rtabel (95%, 4) = 0,811]
----- rhitung > rtabel, sehingga korelasinya linier -----
Replikasi 3 :
r2 = 0,9394 r = 0,9691
[rtabel (95%, 4) = 0,811]
----- rhitung > rtabel, sehingga korelasinya linier ----
45
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dependent
N 18
Normal Parameters a,b Mean 16055.556
Std. Deviation 10252.530
Most Extreme Absolute .202
Differences Positive .202
Negative -.134
Kolmogorov-Smirnov Z .856
Asymp. Sig. (2-tailed) .456
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Oneway
ANOVA
dependent
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between (Combined) 1.8E+009 5 357222222.2 5144.000 .000
Groups Linear Term Contrast 1.8E+009 1 1782552083 25668.750 .000
Deviation
3559028 4 889756.944 12.813 .000
Data jumlah sel HeLa yang hidup dari tiap sumuran hasil perhitungan langsung
Data jumlah sel HeLa yang hidup dari tiap sumuran hasil perhitungan langsung
(direct counting)
B : Jumlah sel yang hidup pada sumuran yang telah diberi perlakuan
Replikasi I
Persamaan Regresi Log Kadar Ekstrak Sirih Merah vs Harga Probit Replikasi I
A = - 7,9597
B = 4,2440
r = 0,9578
y = Bx + A
= 4,2440 x – 7,9597
5 = 4,2440 x – 7,9597
Replikasi II
Persamaan Regresi Log Kadar Ekstrak Sirih Merah vs Harga Probit pada
Replikasi II
A = - 8,4358
B = 4,3895
r = 0,9609
y = Bx + A
= 4,3895 x – 8,4358
5 = 4,3895 x – 8,4358
Replikasi III
Persamaan Regresi Log Kadar Ekstrak Sirih Merah vs Harga Probit pada
Replikasi III
A = - 7,5586
B = 4,1040
r = 0,9691
y = Bx + A
= 4,1040 x – 7,5586
5 = 4,1040 x – 7,5586
Persentase Probit
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 - 2,67 2,95 3,12 3,25 3,36 3,45 3,52 3,59 3,66
10 3,72 3.77 3,82 3,87 3,92 3,96 4,01 4,05 4,08 4,12
20 4,16 4,19 4,23 4,26 4,29 4,33 4,36 4,39 4,42 4,45
30 4,48 4,50 4,53 4,56 4,59 4,61 4,64 4,67 4,39 4,72
40 4,75 4,77 4,80 4,82 4,85 4,87 4,90 4,92 4,95 4,97
50 5,00 5,03 5,05 5,08 5,10 5,13 5,15 5,18 5,20 5,23
60 5,25 5,28 5,31 5,33 5,36 5,39 5,41 5,44 5,47 5,50
70 5,52 5,55 5,58 5,61 5,64 5,67 5,71 5,74 5,77 5,81
80 5,34 5,88 5,92 5,95 5,99 6,04 6,08 6,13 6,18 6,23
90 6,28 6,34 6,41 6,48 6,55 6,64 6,75 6,88 7,05 7,33
99 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
7,33 7,37 7,41 7,51 7,51 7,58 7,65 7,75 7,88 8,09
(Mursyidi,1985)
53
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
54
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI