SKRIPSI
Oleh :
Eveline
NIM : 038114053
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Eveline
NIM : 038114053
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang disusunoleh :
Egetriae
NIM : 038114053
Tanggal: 14Desember2007
Itt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
Pengesahan
Berjudul:
EFEK A}{TISTRES EKSTRAK ETAI\OL DAT]N PANDAN WAI\GI
Oleh:
EVELINE
NIM:038114053
Mengetahui
Fakultas Farmasi
I.*gud"-
Mulyono, Apt
2. YosefWijoyo,M.Si.,Apt.
3. YohanesDwiatmaka-M.Si.
lv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Filipi 4 : 13)
Kepadaku
Almamaterku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama f v e L in e
Nomor Mahasiswa
o38ilqos3
Dibuat di Yogyakarta
tq F e b rura.t 2969
Pada tanggal :
Yang menyatakan
,l ltr
(\h*l
r ./lt-af
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas rahmat dan
skripsi dengan baik. Skripsi dengan judul “Efek Antistres Ekstrak Etanol Daun
Penulisan skripsi ini terwujud atas bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak, yang telah berkenan membimbing, memberi petunjuk serta motivasi, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
2. Bapak Drs. Mulyono, Apt., selaku dosen pembimbing dan penguji yang telah
3. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah berkenan
4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan saran dalam penelitian dan
laboratorium.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Papa, mama, dan koko Nico yang selalu mendukung, membantu dan menjadi
pertolongan.
Siska, Welly, Kak Grace, Kak Vrysca, Yuni dan semua anak kost 99999.
Semoga Tuhan YME selalu memberkati dan melimpahkan rahmat yang setimpal
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak memuat knya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
Eveline
vlll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci : ekstrak etanol daun pandan wangi, natrium tiopental, perpanjangan
waktu tidur mencit
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Key word : pandan wangi’s leaves ethanol extract, sodium thiopental, mice’s
prolonged sleep time
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ………………………………………………………………… vi
INTISARI ………………………………………………………………….. ix
ABSTRACT ………………………………………………………………... x
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Sinonim ………………………………………………………………… 5
6. Khasiat ……………………………………………………………….. 5
7. Linalool …………………………………………………………….. 5
a. Kimia ………………………………………………………… 5
B. Ekstrak ……………………………………………………………………. 7
1. Ekstrak ………………………………………………………………… 7
2. Perkolasi …………………………………………………………………. 8
C. Stres ……………………………………………………………………… 9
17
3. Diazepam ………………………………………………………………….
a. Kimia ………………………………………………………….. 17
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Farmakokinetika ………………………………………………………
19
e. Biotransformasi ………………………………………………………20
f. Indikasi ……………………………………………………………….20
g. Kontraindikasi ………………………………………………………..21
a. Kimia ………………………………………………………………….
22
d. Farmakokinetika ………………………………………………………
23
e. Biotransformasi ………………………………………………………24
f. Indikasi ……………………………………………………………….24
g. Kontraindikasi ………………………………………………………….
24
G. Hipotesis …………………………………………………………………. 27
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengeringan ……………………………………………………………. 31
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………
53
B. Saran ………………………………………………………………………….
53
LAMPIRAN ……………………………………………………………..……. 58
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II. Hasil Anova satu arah perpanjangan waktu tidur mencit ………… 50
Tabel III. Hasil uji Scheffe perpanjangan waktu tidur mencit ………………. 51
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 10. Grafik rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit ± 2SE ……………
48
Gambar 12. Foto ekstraksi daun pandan wangi secara perkolasi ……………… 68
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
62
Lampiran 4. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov …………………………………….
64
Lampiran 6. Hasil uji Anova satu arah …………………………….……………
68
Lampiran 9. Foto ekstraksi daun pandan wangi secara perkolasi ………………
69
Lampiran 10. Foto ekstrak etanol daun pandan wangi ……………………………
70
Lampiran 11. Foto pelaksanaan uji efek antistres ………………………………….
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
lingkungan sekitar memberikan tuntutan yang lebih hebat untuk dipenuhi, apabila
mengatasinya maka akan berdampak pada kondisi stres (Bishop, 1994). Stres
merupakan suatu bentuk kecemasan (Rang, Dale, Ritter, and Moore, 2003) dan
ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit (Nevid, Rathus, and Greene, 2003) maka stres harus diobati.
tanaman untuk memberi efek menenangkan sehingga stres dapat diobati. Salah
1999). Daun pandan wangi mengandung zat aktif linalool (Katzer, 2001) dimana
senyawa ini telah dibuktikan memiliki efek depresan pada SSP melalui
mekanisme inhibisi pada reseptor NMDA (Silva, Elisabetsky, and Souza, 2001).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelebihan penggunaan daun pandan wangi sebagai obat antistres terletak pada
ekstrak etanol daun pandan wangi secara praklinik pada mencit jantan.
1. Perumusan masalah
a. Apakah benar ekstrak etanol daun pandan wangi mempunyai efek antistres
2. Keaslian penelitian
yang pernah dilakukan yaitu studi pengaruh infusa daun pandan wangi terhadap
serapan atom (Rahardjo, 2003), dan studi daya melarutkan fraksi air dan etil asetat
daun pandan wangi terhadap kalsium batu ginjal secara in vitro (Ni Putu, 2007)
sedangkan penelitian tentang efek antistres ekstrak etanol daun pandan sepanjang
3. Manfaat penelitian
informasi pada masyarakat tentang khasiat ekstrak etanol daun pandan wangi
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
ekstrak etanol daun pandan wangi, mengetahui seberapa besar efek antistres yang
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
1. Keterangan botani
Famili : Pandanaceae
2. Morfologi tanaman
Perdu tahunan, tinggi 1-2 m. Batang bulat dengan bekas duduk daun,
bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang.
Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga
dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata,
bertulang sejajar, panjang 40-80 cm, lebar 3-5 cm, berduri tempel pada ibu tulang
bentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola,
diameter 4-7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga (Dalimartha, 1999).
Permukaan daun yang atas lebih mengkilap daripada permukaan daun yang bawah
(Anonim, 1989).
3. Nama daerah
pandan harum, pandan musang. Jawa: pandan rempai, pandan wangi, pandan
rampe, pandan sungit, pandan wangi, pandan room. Nusa Tenggara : pandan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
arum, hena sina, bonak. Sulawesi: pondang, pona, pondango, pandang bunga.
Maluku: keke moni, hao moni, keker moni, pondak, pondaki, pudaka, pondak
4. Sinonim
5. Kandungan senyawa
polifenol, dan zat warna (Dalimartha, 1999). Selain itu juga mengandung minyak
berikut beserta konsentrasinya : stirena 0,62 ppb; formiltifen 0,76 ppb; linalool
0,29 ppb; β-caryofilen 0,55 ppb; β-farnesen 0,18 ppb; 1,2-dimetoksibenzen 0,15
6. Khasiat
(neurasthenia), tidak nafsu makan, rematik, pegal linu, sakit disertai gelisah,
(1950) juga menyebutkan bahwa rampe yang diseduh air mendidih kemudian
didinginkan dapat dipakai sebagai obat minum maupun obat luar bagi orang-orang
7. Linalool
a. Kimia.
BM : 154,25
OH
(Silva, et al., 2001). Salah satu minyak atsiri yang mengandung linalool adalah
minyak lavender (Lavandula officinalis [L. angustifolia]) yang telah diteliti efek
antiansietasnya melalui uji konflik Geller dan uji konflik Vogel. Minyak lavender
bermakna pada kedua uji tersebut. Uji yang sama kemudian dilakukan pada
linalool dan diperoleh hasil yang bermakna pada kedua uji tersebut sehingga
2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Ikawati, 2006).
B. Ekstrak
1. Ekstrak
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
dengan pengurangan tekanan, agar bahan utama obat sesedikit mungkin terkena
2. Perkolasi
cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Alat yang digunakan
untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang dipakai untuk menyari disebut
cairan penyari atau menstrum, larutan zat aktif yang keluar dari perkolator disebut
sari atau perkolat, sedang sisa setelah dilakukannya penyarian disebut ampas atau
10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok
dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari, masukkan ke dalam bejana
ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati, tuangi dengan cairan
penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih
terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator, biarkan selama 24 jam. Biarkan
cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas
diperoleh 100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari di
tempat sejuk, terlindung dari cahaya. Enap tuangkan atau saring (Anonim, 1979).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Stres
yang dialami individu atau organisme agar ia beradaptasi atau menyesuaikan diri.
ujian sekolah, masalah hubungan sosial, dan perubahan hidup seperti kematian
menyangkut pula masalah sehari-hari seperti kemacetan lalu lintas dan faktor
lingkungan fisik seperti kebisingan dan suhu udara yang terlalu panas atau dingin.
Istilah stres perlu dibedakan dengan istilah distres. Istilah distres mengacu pada
penderitaan fisik atau mental. Dalam batas tertentu stres sehat untuk diri kita, stres
membantu kita untuk tetap aktif dan waspada. Akan tetapi stres yang sangat kuat
atau berlangsung lama dapat melebihi kemampuan kita untuk mengatasi dan
menyebabkan distres emosional seperti depresi atau kecemasan, atau keluhan fisik
(stresor) dinamakan General Adaptation Syndrome (GAS) yang terdiri dari tiga
diri untuk melawan ancaman. Selama fase ini, saraf simpatik teraktifkan dan
aktifitas adrenalis meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, dan
tubuh disiapkan untuk bergerak. Jika organisme dapat bertahan dari ancaman
fase dua yaitu fase bertahan. Selama fase ini organisme akan terus melawan,
10
menerus pada jangka waktu yang relatif lama, maka organisme memasuki fase
ketiga, yaitu fase keletihan. Organisme yang berada pada fase ini akan kehabisan
sumber tenaga untuk melawan ancaman dan menjadi rentan terhadap luka
1. Pengukuran self-report
memberi penilaian.
2. Pengukuran prestasi
Didasarkan pada efek nyata stres dimana seseorang sulit untuk memberikan
hasil yang baik ketika dia berada pada situasi yang penuh tuntutan.
3. Pengukuran fisiologi
respirasi, atau perubahan daya tahan kulit terhadap arus listrik (Galvanic Skin
4. Pengukuran biokimia
Stres juga mempunyai dampak yang penting terhadap sistem endokrin, yaitu
dideteksi pada darah dan urin melalui serangkaian uji. (Bishop, 1994)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Stres mempunyai efek domino dalam sistem endokrin, yaitu sebuah sistem tubuh
Pertama, hipotalamus, suatu struktur kecil di otak, melepas suatu hormon yang
yang berlokasi di atas ginjal. Di bawah pengaruh ACTH, lapisan terluar kelenjar
adrenal yang disebut korteks adrenal melepas sejumlah steroid. Kortikol steroid
gula, yang merupakan tenaga dalam menghadapi stresor (Nevid et al., 2003).
jantung dan menstimulasi hati untuk melepaskan persediaan gula menjadi tenaga
12
tubuh menyiapkan diri mengatasi stresor atau ancaman. Apabila stresor sudah
mengganggu bila terlepas secara periodik, akan tetapi sekresi yang terus-menerus
penyakit umum seperti demam dan flu, dan meningkatkan risiko berkembangnya
penyakit kronis, termasuk kanker. Gangguan fisik lain yang diyakini disebabkan
bentuknya mulai dari asma, sakit kepala sampai penyakit kardiovaskuler (Nevid et
al., 2003).
Hipotalamus
Sistem saraf simpatik
kelenjar pituitari
meredakan aktifitas berlebih dari sistem saraf dan membantu untuk meredam
respon-respon stres. Bila aksi GABA tidak cukup, neuron-neuron dapat berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pandangan tentang peran GABA ini didukung oleh penemuan bahwa orang
dengan gangguan panik menunjukkan taraf GABA yang lebih rendah di beberapa
bagian otak. Kita tahu juga bahwa kelompok benzodiazepin membuat reseptor
Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) memperlihatkan efek
yang sangat luas. Obat tersebut mungkin merangsang atau menghambat aktifitas
susunan saraf pusat secara spesifik atau secara umum. Beberapa kelompok obat
mempengaruhi pusat pengatur suhu dan pusat nyeri tanpa pengaruh jelas terhadap
penghambat SSP yang bersifat umum sehingga takar lajak yang berat selalu
disertai koma. Pembagian obat dalam kelompok yang merangsang dan kelompok
fungsi bagian SSP tertentu dan merangsang bagian SSP yang lain. Alkohol adalah
14
Klasifikasi obat yang efek utamanya terhadap SSP berdasarkan atas usulan
1. Agen anestetik
3. Antipsikotik
4. Antidepresan
Sinonim : timoleptik
5. Analgesik
Definisi : obat yang secara klinis digunakan untuk mengatur rasa nyeri
6. Stimulan psikomotor
Sinonim : psikostimulan
7. Psikomimetik
Sinonim : halusinogen
15
E. Hipnotik Sedatif
(SSP) yang relatif tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan
tenang atau kantuk, menidurkan, hingga yang berat (kecuali benzodiazepin) yaitu
hilangnya kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati, bergantung kepada dosis.
Pada dosis terapi obat sedatif menekan aktifitas, menurunkan respon terhadap
diberikan dalam dosis besar akan memberi efek sebagai hipnotik (Djamhuri,
1990).
hilangnya kekuatan otot dan reflek balik badan. Banyak tes farmakologi didasari
pada potensiasi induksi waktu tidur oleh barbiturat atau agen sedatif lainnya
(Vogel, 2002).
16
b. Buspirone, agonis reseptor 5-HT1A yang bekerja sebagai agen ansiolitik tetapi
termor dan takikardi. Efek yang diperoleh bergantung pada blokade respon
epilepsi.
difenhidramin terkadang digunakan sebagai pil tidur terutama bagi anak kecil
Sebelum diberi obat, semua mencit ditimbang. Pada saat pemberian obat
atau pada waktu T = 0, sediaan uji diberikan per oral dengan volume 0,2 ml/10 g
bobot badan kepada mencit kelompok uji. Secara simultan pemberian obat
pembanding diberikan dengan rute dan volume yang sama kepada kelompok
17
mulai tidur, yaitu hilangnya refleks pemulihan posisi tubuh yang dicatat sebagai
waktu induksi tidur untuk tiap mencit (waktu induksi tidur adalah waktu yang
berlangsung sejak penyuntikan hipnotik hingga saat mencit mulai tidur). Pada saat
tengahnya yang telah diberi alas kapas dan dipanasi dengan lampu. Dicatat
kemudian waktu dalam menit saat muncul kembali refleks pemulihan posisi tubuh
dan bergerak meninggalkan pusat bejana. Lama tidur mencit adalah sejak saat
terjadi induksi tidur sampai saat munculnya kembali refleks pemulihan posisi
tubuh normal.
3. Diazepam
a. Kimia.
1,4-benzodiazepin-2-on
BM : 284,75
18
Cl N
efek berikut :
limbik otak.
mengobati ansietas juga mempunyai efek sedatif. Pada dosis yang lebih tinggi,
artifisial).
sebagai derivat dari benzodiazepin bekerja secara selektif pada reseptor asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sinaptik yang cepat melalui susunan saraf pusat (SSP). Diazepam secara spesifik
terikat pada tempat ikatan alosterik dan meningkatkan afinitas GABA pada
d. Farmakokinetika.
1) Absorbsi dan distribusi. Diazepam bersifat lipofilik dan pada pemberian oral
akan diabsorbsi 100% dengan cepat. Puncak konsentrasi plasma dicapai setelah
15-90 menit pada orang dewasa dan 15-30 menit pada anak-anak; puncak
konsentrasi plasma sekunder dicapai dalam 6-12 jam setelah pemberian, mungkin
disebabkan oleh resirkulasi enteropati. Volume distribusinya 1,1 l/kg dan terikat
20
utama adalah ginjal tetapi juga ditemukan dalam air susu dan dapat melintasi
kesamaan sifat farmakologi dengan diazepam kecuali waktu paruhnya yang lebih
menjadi oksazepam yang juga aktif tetapi waktu paruhnya relatif lebih pendek
karena akan terkonjugasi dengan asam glukuronat dan terekskresi dalam urin.
yang langsung terkonjugasi dengan asam glukuronat dan terekskresi dalam urin
(Dollery, 1999).
CH3
O H O H O
N N N
Konjugasi
OH
Asam glukuronat
Cl N Cl N Cl N
CH 3
O
N
Konjugasi
OH
Asam glukuronat
Cl N
Temazepam
21
4) basal sedasi
6) sindrom ketagihan, seperti tidak bisa tidur, gelisah, dan sebagainya setelah
penghentian terapi
7) karena melewati plasenta, maka bagi bayi yang baru lahir mengalami relaksasi
(Widodo, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
i. Interaksi obat. Interaksi diazepam dengan obat lain yang telah diketahui
1) peningkatan efek oleh obat-obat penekan saraf pusat lain dan alkohol
sebagainya
3) eliminasi dipercepat oleh rifampisin dan obat penginduksi enzim yang lain
(Widodo, 1993).
4. Natrium tiopental
a. Kimia.
tiokso-4,6(1H,5H)-pirimidindion
BM : 264,32
(Anonim, 2001)
O
CH3CH2 NH
CH3CH2CH2 CH SNa
N
CH3
O
Gambar 6. Struktur kimia natrium tiopental (Anonim, 2001)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
berlangsung dengan tenang walaupun kadang terjadi gerakan otot spontan. Level
plasma yang dibutuhkan untuk anestesi pada pasien yang sehat kurang lebih
sebesar 40 µg/l dengan konsentrasi obat bebas untuk anestesi pembedahan sekitar
mengurangi eksitasi). Pada dosis tinggi, obat menyebabkan hipnosis, diikuti oleh
anestesia (kehilangan rasa atau sensasi) dan akhirnya koma dan mati. Jadi, semua
tingkat depresi SSP mungkin terjadi, tergantung pada dosis (Mycek et al., 1997).
transmisi sinaptik yang diperantarai oleh kerja GABA pada reseptor GABAA
d. Farmakokinetika.
1) Absorbsi dan distribusi. Natrium tiopental terikat kuat pada protein plasma,
konsentrasi obat. Karena bersifat lipofilik bentuk molekul bebas tiopental secara
cepat melintasi sawar darah otak dan perubahan EEG dapat dideteksi dalam 15-18
detik. Otak tetap menerima obat hingga 30-60 detik kemudian dan setelah itu
konsentrasi obat dalam pembuluh vena eferen akan melebihi konsentrasi dalam
24
berjalan dari jaringan kaya lemak (termasuk otak) ke jaringan yang kurang
2) Eliminasi. Waktu paruh natrium tiopental berkisar antara 4-12 jam dan
Reaksi eliminasi berjalan lambat tetapi hampir sempurna oleh oksidasi rantai
1) agen antikonvulsan
1) pasien porfiria
5) kurangnya fasilitas untuk pemulihan atau petugas untuk merawat pasien rawat
jalan
7) pasien uremia
25
fungsi tubuh yang normal terganggu beberapa jam setelah pasien terbangun.
3) Perhatian : barbiturat memacu sistem P-450 dan karena itu menurunkan efek
obat yang dimetabolisme oleh enzim hati ini. Barbiturat meningkatkan sintesis
akut.
tremor, ansietas, lemah, gelisah, mual dan muntah, kejang, delirium dan
jantung berhenti. Gejala putus obat lebih berat jika dibandingkan opiat dan
lambat.
tetapi bila dikehendaki dosis berganda maka induksi enzim mungkin terjadi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
aditif dengan depresan ssp lain mengakibatkan depresi kuat. Aspirin diketahui
dapat mendesak natrium tiopental dari ikatannya dengan protein plasma tetapi hal
ini tidak memberikan masalah klinik yang serius walaupun pemberian aspirin
F. Landasan Teori
didukung pula oleh identifikasi salah satu senyawa yang terkandung di dalamnya
yang aktif secara farmakologi, yaitu linalool (Katzer, 2001). Penelitian yang
mekanisme kerja efek depresan linalool, yakni dengan inhibisi kompleks reseptor
NMDA sehingga sel saraf akan terinhibisi dan menjadi tidak dapat dirangsang.
Penelitian ini juga dapat dianalogikan dengan penelitian yang dilakukan oleh
27
G. Hipotesis
Ekstrak etanol daun pandan wangi mempunyai efek antistres pada mencit
natrium thiopental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian efek antistres ekstrak etanol daun pandan wangi pada mencit
1. Variabel utama
amaryllifolius Roxb.)
Dosis ekstrak etanol daun pandan wangi adalah jumlah miligram ekstrak
etanol daun pandan wangi tiap satuan kgBB subyek yang bersangkutan.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Bahan tanaman
ditutupi kain hitam selama 1 hari dan kemudian dipanaskan dalam oven 70ºC
selama 30 menit. Tanaman pandan wangi yang digunakan diambil dari daerah
2. Subyek uji
Subyek uji yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss dengan berat
badan 20-30 g dan umur 2-3 bulan, diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-
3. Bahan-bahan kimia
b. Diazepam (Indo Farma), berupa larutan untuk injeksi dalam ampul dengan
konsentrasi 5 mg/ml.
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pandan wangi.
2. Blender (Retsch)
4. Kertas saring
5. Oven (Memmert)
6. Seperangkat alat gelas seperti beaker glass, labu ukur, gelas ukur, pipet ukur,
9. Stopwatch (Alba)
1. Identifikasi tanaman
31
2. Pengumpulan bahan
segar yang berasal dari daerah Baledono, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,
3. Pengeringan
Daun yang diperoleh dicuci bersih dengan air mengalir agar debu ataupun
kotoran yang menempel pada daun tersebut hilang. Setelah dicuci daun
kemudian daun dipanaskan di dalam oven dengan suhu 70ºC selama 30 menit.
Pengeringan dihentikan jika daun telah benar-benar kering, yang ditandai dengan
4. Pembuatan serbuk
perkolasi. Cara pembuatan ekstrak etanol daun pandan wangi adalah serbuk daun
pandan wangi ditimbang sebanyak 160 g dan direndam dalam etanol 70% selama
yang telah dilapisi kertas saring pada bagian tepi dan dasarnya. Serbuk dipadatkan
dengan hati-hati dalam perkolator dan dituangi etanol 70% sampai terdapat selapis
32
saring dan perkolator, kran perkolator dibuka dan perkolat pertama dibuang.
menit atau setara dengan 25 tetes sambil terus ditambahkan cairan penyari yang
baru sehingga selalu ada selapis cairan penyari di atas serbuk. Perkolasi dilakukan
vacuum rotary evaporator lalu dikeringkan di dalam oven dengan suhu 40ºC.
didapat ekstrak etanol daun pandan wangi yang kental dan berwarna coklat
33
Skema kerja pembuatan ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai berikut :
Perkolat dipekatkan
dengan vacuum rotary evaporator
34
Dosis ekstrak etanol daun pandan wangi yang digunakan berasal dari hasil
kemudian dosis dinaikkan sedikit demi sedikit sampai diperoleh dosis antistres
tertinggi yang tidak menimbulkan kematian. Kisaran dosis yang didapat yaitu
sebesar 4000 mg/kgBB sampai 8000 mg/kgBB, berdasarkan kisaran ini dapat
dibuat peringkat dosis ekstrak etanol daun pandan wangi dengan increment :
increment = = 1,26
Peringkat dosis ekstrak etanol daun pandan wangi yang digunakan adalah :
Dosis terapi ansietas diazepam per oral adalah 2-10 mg perhari (Kastrup,
dengan faktor konversi 0,0026 (Laurence and Bacharach, 1964), sehingga kisaran
35
increment = = 1,71
diazepam konsentrasi 5 mg/ml diambil dari ampul dengan pipet ukur 0,5 ml dan
adalah setengah volume maksimal pemberian secara oral yaitu 0,5 x 1 ml = 0,5 ml
dan berat badan yang digunakan adalah berat badan maksimal mencit (30 g)
mg/kgBB.
mg/kgBB (Dollery, 1999), karena hanya akan digunakan salah satu dosis maka
mg/kgBB data waktu induksi tidur dan waktu tidur yang didapat lebih singkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
lagi hingga diperoleh volume 100 ml. Diperoleh larutan natrium tiopental dengan
konsentrasi 5 mg/ml.
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur
Swiss, umur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 g sebanyak 54 ekor. Sebelum
digunakan mencit dipuasakan selama kira-kira 16 jam dengan diberi air minum.
Kelompok III : diberi diazepam sebagai kontrol positif dosis 0,445 mg/kgBB
37
Kelompok VI : diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 4000 mg/kgBB
Kelompok VII : diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 5040 mg/kgBB
Kelompok VIII : diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 6350 mg/kgBB
Kelompok IX : diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 8000 mg/kgBB
masing-masing mencit dalam detik untuk tiap kelompok. Waktu tidur mencit
adalah sejak saat terjadi induksi tidur sampai saat munculnya kembali refleks
pemulihan posisi tubuh normal. Efek antistres dapat dilihat dari perpanjangan
waktu tidur mencit yang diperoleh dengan cara menghitung selisih waktu tidur
kelompok perlakuan dengan waktu tidur kelompok kontrol negatif. Apabila waktu
tidur kelompok perlakuan lebih panjang daripada waktu tidur kelompok kontrol
38
39
variansi, dilanjutkan Anova satu arah dan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan
95%.
variansi, apabila nilai signifikansi > 0,05 (α : 5%) maka data dalam distribusi
normal dan homogen. Untuk Anova satu arah, adanya perbedaan di antara
(probabilitas) < 0,05 dan dinyatakan tidak bermakna bila harga probabilitas >
0,05. untuk uji Scheffe, perbedaan antar dosis dinyatakan bermakna apabila
40
BAB IV
memastikan bahwa tanaman yang digunakan tidak salah dan benar-benar berasal
diperoleh tanaman pandan wangi yang lengkap dengan bunga dan buah.
Daun pandan wangi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
daerah Baledono, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada bulan Febuari 2007
dan dipetik pada waktu sore hari. Dipilih daun yang masih segar dan dipetik pada
sore hari.
Waktu pemanenan juga sangat penting untuk diperhatikan agar dapat diperoleh
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
jumlah kandungan zat aktif yang optimal. Daun pandan wangi seharusnya dipetik
pada waktu pagi hari sebelum sinar matahari menguapkan sebagian linalool
(Anonim, 2008), tetapi karena pada pelaksanaannya daun pandan wangi dipanen
pada waktu sore hari maka rendemen linalool yang didapat akan menurun.
Sebagian linalool masih dapat tertahan di dalam daun karena daun pandan wangi
memiliki struktur yang kaku dan permukaan yang mengkilap sehingga dapat
Daun yang diperoleh dicuci dengan air mengalir yang dimaksudkan untuk
menghilangkan debu atau kotoran yang melekat. Setelah dicuci, daun dikeringkan
di bawah sinar matahari langsung dengan ditutupi kain hitam, kemudian daun
kerja enzim tanaman yang dapat menimbulkan perubahan kimiawi, selain itu juga
bertujuan untuk merusak membran sel sehingga permeabilitas sel terhadap zat
aktif yang akan diekstrak menjadi lebih besar. Kain hitam yang digunakan
berfungsi untuk menyerap sinar ultra violet karena sinar ultra violet dapat merusak
kandungan zat aktif tanaman, selain itu karena warna hitam menyerap semua
cahaya maka panas yang didapat tanaman akan cukup. Pengeringan dengan oven
linalool yang diperoleh karena linalool akan ikut menguap, tetapi proses ini
penting karena proses ekstraksi daun pandan wangi tidak dapat langsung
dilakukan. Daun pandan wangi yang telah dipanen masih harus mengalami proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
penyimpanan sehingga dikhawatirkan daun pandan wangi akan rusak selama masa
Daun yang sudah kering kemudian diserbuk dengan blender dan diayak
lebih seragam dan dengan demikian aliran cairan penyari di dalam perkolator
menjadi teratur.
dalam etanol 70%, hal ini bertujuan untuk membasahi sel-sel daun dengan cairan
penyari sehingga zat aktif yang terkandung dalam daun pandan wangi menjadi
lebih mudah tertarik pada proses perkolasi berikutnya. Serbuk yang telah terbasahi
kemudian dipindahkan ke dalam perkolator sedikit demi sedikit sambil tiap kali
ditekan-tekan agar pengisian padat merata. Jika pengisian tidak merata maka
proses ekstraksi tidak berjalan dengan efisien sebab cairan penyari akan bergerak
dan perkolator agar kontaminan tidak ikut tercampur dalam keseluruhan ekstrak
sekitar 25 tetes tiap menit. Kecepatan yang digunakan harus optimal karena jika
kecepatan mengalir terlalu cepat maka proses ekstraksi tidak berjalan dengan
43
dihentikan jika perkolat yang menetes tampak hampir jernih karena diasumsikan
metode yang dilakukan relatif mudah, dan hampir seluruh kandungan zat aktif
dapat terekstraksi karena cairan penyari yang digunakan selalu baru sehingga
tidak berada dalam kondisi jenuh. Prinsip dari metode perkolasi adalah cairan
penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk dan akan melarutkan zat aktif
yang terkandung dalam sel yang dilaluinya. Cairan penyari akan bergerak ke
bawah karena adanya gaya gravitasi, gaya beratnya sendiri, dan gaya tekan cairan
penyari di atasnya dikurangi dengan gaya kapiler yang cenderung akan menahan.
Pelarut yang digunakan adalah etanol 70% yang berarti mengandung 70%
etanol absolut dan 30% air. Konsentrasi ini dipilih agar zat aktif yang terlarut
dalam etanol dapat terekstraksi dengan baik dan zat aktif yang lebih terlarut dalam
air juga dapat terekstraksi. Etanol digunakan sebagai cairan penyari dalam
penelitian ini dikarenakan beberapa sebab, antara lain etanol merupakan pelarut
yang universal dan diijinkan penggunaannya dalam makanan, selain itu etanol
bercampur dengan air dalam segala perbandingan, dan panas yang diperlukan
penggunaan vacuum rotary evaporator jika dibandingkan alat pemekat lain seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
waterbath adalah adanya efisiensi waktu dan pemaparan suhu yang tidak terlalu
tinggi karena tekanan udara di dalam labu diatur lebih rendah daripada tekanan
oven dengan suhu 40ºC untuk menghilangkan sisa-sisa air dalam cairan penyari
yang belum teruapkan. Ekstrak tersebut diletakkan di dalam cawan petri agar luas
kehitaman dengan bau yang khas. Kepastian adanya linalool dalam ekstrak yang
daun pandan wangi memiliki bau yang sama dengan simplisia basahnya.
etanol daun pandan wangi pada mencit jantan menggunakan metode potensiasi
merupakan obat golongan barbiturat yang bersifat dose dependent sehingga pada
dosis rendah efek yang ditimbulkan hanya sebatas hipnotik. Penggunaan natrium
yaitu onset dan durasi yang lebih singkat sehingga waktu pengamatan menjadi
lebih singkat. Perbedaan onset dan durasi antara pentobarbital dengan natrium
45
Prinsip metode potensiasi narkose adalah induksi tidur pada mencit oleh
natrium tiopental dan obat depresan akan mempotensiasi kerja hipnotik yang
mencit kontrol negatif. Perpanjangan waktu tidur mencit merupakan angka yang
didapat dengan cara menghitung selisih waktu tidur kelompok perlakuan dan
waktu tidur kelompok kontrol negatif. Ekstrak etanol daun pandan wangi yang
diuji diberikan pada mencit jantan secara oral dengan dosis 4000 mg/kgBB, 5040
mg/kgBB; dan 1,300 mg/kgBB. Kelompok kontrol negatif yang dimaksud adalah
kelompok yang diberi vehikulum saja, yaitu aquades untuk diazepam dan CMC-
Na 1% untuk ekstrak etanol daun pandan wangi sebab ekstrak etanol daun pandan
wangi tidak terlarut dalam aquades melainkan tersuspensi oleh CMC-Na 1%.
Dalam penelitian ini kelompok kontrol negatif CMC-Na 1% tidak dihitung waktu
Subyek uji yang digunakan dipilih mencit galur Swiss karena hewan uji ini
putih. Enzim glukuronidase dibutuhkan dalam penelitian ini agar diazepam dapat
46
hormonal yang akan lebih tinggi pada mencit betina karena adanya daur estrus.
Data perpanjangan waktu tidur mencit teringkas dalam tabel I dan tersaji
Jumlah
Dosis X ± SE
Kelompok N perpanjangan waktu
(mg/kgBB) (detik)
tidur mencit (detik)
I 16,667 6 0 0±0
II 0,260 6 6014 1002,330 ± 431,876
III 0,445 6 16327 2721,167 ± 926,868
IV 0,760 6 21295 3549,167 ± 733,256
V 1,300 6 45583 7595,167 ± 601,308
VI 4000 6 5704 950,667 ± 516,238
VII 5040 6 10995 1832,500 ± 451,293
VIII 6350 6 20632 3438,667 ± 977,470
IX 8000 6 25405 4234,167 ± 487,713
Keterangan :
Kelompok I : kontrol negatif (aquades)
Kelompok II, III, IV, V : kontrol positif diazepam
Kelompok VI, VII, VIII, IX : ekstrak etanol daun pandan wangi
N : jumlah subyek uji
X : rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit
SE : standar error
Jumlah perpanjangan waktu tidur mencit : Σ (waktu tidur mencit tiap
kelompok – waktu tidur mencit
kelompok kontrol negatif)
positif diazepam dan kelompok ekstrak etanol daun pandan wangi memiliki
sehingga baik diazepam maupun ekstrak etanol daun pandan wangi memiliki efek
47
Semakin besar dosis maka semakin lama pula perpanjangan waktu tidurnya maka
dapat dikatakan bahwa diazepam tergolong dalam dose dependent drugs. Obat-
obat ini jika diberikan dalam dosis yang lebih besar maka bioavailabilitas obat
dalam tubuh akan meningkat dan jumlah yang tersedia untuk berikatan dengan
reseptor semakin banyak, selain itu proses biotransformasi obat menjadi semakin
tidur mencit kelompok ekstrak etanol daun pandan wangi juga tampak mengalami
peningkatan secara bertahap tetapi belum dapat dikatakan apakah ekstrak etanol
daun pandan wangi tergolong dalam dose dependent drugs sebab bila peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
itu berbeda tidak bermakna maka tidak ada hubungan yang linier antara dosis
Nilai standar error digunakan untuk melihat simpangan yang terjadi pada
populasi berdasarkan data sampel sehingga semakin banyak sampel yang diambil
semakin kecil standar errornya. Distribusi perpanjangan waktu tidur mencit pada
Keterangan gambar :
High : rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit + 2SE
Low : rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit – 2SE
Close : rata-rata perpanjangan waktu tidur mencit
Kelompok II : kontrol positif diazepam dosis 0,260 mg/kgBB
Kelompok III : kontrol positif diazepam dosis 0,445 mg/kgBB
Kelompok IV : kontrol positif diazepam dosis 0,760 mg/kgBB
Kelompok V : kontrol positif diazepam dosis 1,300 mg/kgBB
Kelompok VI : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 4000 mg/kgBB
Kelompok VII : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 5040 mg/kgBB
Kelompok VIII : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 6350 mg/kgBB
Kelompok IX : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 8000 mg/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
keterbatasan jumlah subyek uji yang digunakan. Hal lain yang turut
mempengaruhi keseragaman hasil penelitian adalah subyek uji itu sendiri, yaitu
berusaha dikendalikan tetapi faktor hereditas mencit tidak dapat ikut dikendalikan.
Sebaiknya mencit yang digunakan berasal dari dua kelahiran pertama karena
beberapa sifat yang berbeda dari induknya yang kemudian akan mempengaruhi
terdistribusi normal atau tidak. Pada uji ini diperoleh hasil bahwa data terdistribusi
normal yang dapat dilihat dari nilai signifikansi (probabilitas) yang diperoleh
lebih besar dari 0,05 (α = 5%), yaitu 0,528. Hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov
dilakukan uji homogenitas variansi. Pada uji homogenitas variansi diperoleh nilai
signifikansi 0,065 sehingga dapat dikatakan bahwa data memiliki variansi yang
homogen. Hasil dari uji homogenitas variansi dapat dilihat pada lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Uji Anova satu arah kemudian dilakukan untuk melihat adanya perbedaan
yang bermakna pada perpanjangan waktu tidur mencit antar kelompok (tabel II
Tabel II. Hasil Anova satu arah perpanjangan waktu tidur mencit
Jumlah Derajat
Mean kuadrat F Signifikansi
kuadrat bebas
Antar kelompok 2,0 x 108 7 27910830,378 10,314 0,000
Dalam kelompok 1,1 x 108 40 2706237,771
Total 3,0 x 108 47
Berdasarkan uji Anova satu arah dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ekstrak etanol daun pandan wangi terdapat perbedaan yang bermakna. Untuk
mengetahui dosis mana saja yang menunjukkan perbedaan yang bermakna maka
dilanjutkan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan 95%. Pada uji Scheffe setiap
dosis dari kedua kelompok perlakuan dibandingkan dengan dosis yang lain
sehingga dapat diketahui dosis mana yang berbeda bermakna dan berbeda tidak
bermakna. Hasil dari uji Scheffe ini disajikan dalam tabel III dan terlampir pada
lampiran 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan :
B : berbeda bermakna
TB : berbeda tidak bermakna
Kelompok II : kontrol positif diazepam dosis 0,260 mg/kgBB
Kelompok III : kontrol positif diazepam dosis 0,445 mg/kgBB
Kelompok IV : kontrol positif diazepam dosis 0,760 mg/kgBB
Kelompok V : kontrol positif diazepam dosis 1,300 mg/kgBB
Kelompok VI : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 4000 mg/kgBB
Kelompok VII : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 5040 mg/kgBB
Kelompok VIII : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 6350 mg/kgBB
Kelompok IX : ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 8000 mg/kgBB
Data yang termuat dalam tabel III dapat diinterpretasikan sebagai berikut
keempat peringkat dosis ekstrak etanol daun pandan wangi mempunyai efek
antistres yang setara. Diazepam dosis 0,260 mg/kgBB; diazepam 0,445 mg/kgBB;
dan diazepam dosis 0,760 mg/kgBB mempunyai efek antistres yang setara.
Ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 4000 mg/kgBB, ekstrak etanol daun
pandan wangi dosis 5040 mg/kgBB, dan ekstrak etanol daun pandan wangi dosis
6350 mg/kgBB mempunyai efek antistres yang setara dengan diazepam dosis
0,260 mg/kgBB; diazepam 0,445 mg/kgBB; dan diazepam dosis 0,760 mg/kgBB.
Ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 8000 mg/kgBB mempunyai efek antistres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yang setara terhadap semua peringkat dosis diazepam. Kesetaraan efek antistres
ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 8000 mg/kgBB terhadap semua peringkat
dosis diazepam mungkin disebabkan oleh side effect eliminating substrate yang
artinya bahwa zat aktif yang menyebabkan efek antistres dihilangkan atau
dikurangi oleh zat lain yang terkandung dalam daun pandan wangi.
pandan wangi membuktikan bahwa ternyata ekstrak etanol daun pandan wangi
tergolong dalam all or none response drugs yang artinya efek yang ditimbulkan
tidak dipengaruhi oleh besarnya dosis. Berdasarkan hal tersebut maka dosis terapi
hal seperti efisiensi bahan, keamanan ekstrak dan efek yang ditimbulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
A. Kesimpulan
1. Ekstrak etanol daun pandan wangi terbukti memiliki efek antistres pada
mencit jantan.
2. Efek antistres ekstrak etanol daun pandan wangi dosis 4000 mg/kgBB, 5040
mg/kgBB, 6350 mg/kgBB, dan 8000 mg/kgBB setara dengan diazepam dosis
3. Dosis terapi ekstrak etanol daun pandan wangi pada mencit jantan adalah 4000
mg/kgBB.
B. Saran
efek antistres ekstrak etanol daun pandan wangi pada mencit jantan :
1. Pengujian efek antistres daun pandan wangi dengan metode ekstraksi lain.
preparasi yang lebih baik sehingga rendemen linalool yang didapat lebih
tinggi.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1986 a, Indek Tumbuh-tumbuhan Obat di Indonesia, Edisi II, 387, PT.
Eisai, Jakarta.
Anonim, 2001, The Merck Index, 13th edition, 528, 984-985, 1667, Merck & Co.,
Inc, New Jersey.
Anief, M., 1995, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, 45, 80-90, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bishop, G.D., 1994, Health Psychology: Integrating Mind and Body, 128-129,
133-140, 146, Allyn and Bacon, Boston.
Bowman, W.C., and Rand, M.J., 1980, Textbook of Pharmacology, 2nd edition,
8.4, Blackwell Scientific Publications, London.
Craig, C.R. and Stitzel, R.E., 1990, Modern Pharmacology, 3rd edition, 462-466,
Little Brown and Company, Boston.
Dalimartha, S., 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, 103-106, Trubus
Agriwidya, Jakarta.
Djamhuri, A., 1990, Sinopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus di Klinik dan
Perawatan, 37-40, Penerbit Hipokrates, Jakarta.
Hardman, J.G., and Limbird, L.E., (Eds.), 2001, Goodman & Gilman’s the
Pharmacological Basis of Therapeutics, 10th edition, 413, McGraw-
Hill, New York.
Heyne, K., 1950, De Nuttige Planten van Indonesie, diterjemahkan oleh Badan
Litbang Kehutanan, 116-117, Yayasan Sarana Warna Jaya, Jakarta.
Kastrup, E.K., 2004, Drug Facts and Comparisons®, 58th edition, 1015, Facts and
Comparisons® part of Walters Kluwer Health, Missouri.
56
Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y., Kradjan, W.A., and Guglielmo, B.J., 2005,
Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs, 8th edition, Lippincott
Williams & Wilkins, Baltimore.
Laurence, D.R. and Bacharach, A.L., (Eds.), 1964, Evaluation of Drug Activities
Pharmacometrics, Volume I, Academic Press, London.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., and Champe, P.C., 1997, Lippincott’s Illustrated
Reviews: Pharmacology, diterjemahkan oleh Agoes, A., 89-97, Widya
Medika, Jakarta.
Nevid, J.S., Rathus, S.A., and Greene, B., 2003, Abnormal Psychology in a
Changing World, 5th edition, diterjemahkan oleh Murad, J., dkk, 0135-
157, 184, Erlangga, Jakarta.
Ni Putu, N., 2007, Daya Melarutkan Fraksi Air dan Etil Asetat Daun Pandan
Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Kelarutan Kalsium
Batu Ginjal secara Invitro, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Rang, H.P., Dale, M.M., and Ritter, J.M., Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th
edition, 460, 518, Churchill Livingstone, Edinburgh.
Riwidikdo, H., 2007, Statistik Kesehatan, 20, 131-140, Mitra Cendekia Press,
Yogyakarta.
Silva, B.L.F., Elisabetsky, G.P., and Souza, C., 2001, Effects of Linalool on [3H]
MK801 and [3H] Muscimol Binding in Mouse Cortical Membranes,
http://www.ncl.ac.uk/medplant/about_mprc/My%20Webs/principals/lin
alool/anticonvulsant_mechanism.htm, diakses tanggal 12 Januari 2008.
Umezu, T., 2004, Anti-anxiety Like Effect of Lavender Oil and Identification of Its
Active Constituent,
http://www.cababstractsplus.org/google/abstract.asp?AcNo=200430973
98, diakses tanggal 12 Januari 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery and Evaluation: Pharmacology Assays, 495,
Springer-Verlag, Berlin.
Wiria, M.S.S., dan Handoko, T., 1995, Hipnotik-Sedatif dan Alkohol dalam
Ganiswarna, S.G., Setiabudy, R., Suyatna, F.D., Purwantiastuti,
Nafrialdi (editor), Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, 124, bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FAKULTASFARMASI
SANATADHARMA
UNIVERSITAS
(KAMPUSlll) PainganMaguwoharjo,Depok,Sleman,Yogyakarta55281
Telp.(0274)8833037,883968,Fax.(0274)886529
-Telegram : SADHARYOGYA
E-Mail: Farmasi@usd.ac.id
SURAT PENGESAHANDETERMINASI
No:t'{t6iLKTOlfar-USD/ot / oB
Hinggakatagori:jenis (spesies)
Tanamantersebutdipakaidalampenelitian:
Efek Antistres Ekstrak Etanol Daun PandanWangi (Pondanusamaryllifulius Roxb.) padaMencit Jantan
Oleh : Eveline
Dari : FakultasFarmasiUniversitasSanataDharma
-J'
Dwiatmaka,M.Si. ) (Ign.Y.Kristio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
61
62
6 8643 8284
Σ 45583
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
64
NPar Tests
perpanjangan
waktu tidur
mencit
N 48
Mean 3165.73
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 2541.675
Most Extreme Absolute .117
Differences Positive .117
Negative -.110
Kolmogorov-Smirnov Z .810
Asymp. Sig. (2-tailed) .528
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
66
Oneway
ANOVA
67
68
69
Lampiran 8.
70
Lampiran 9.
Keterangan :
A= perkolator
B = cairan penyari (etanol 70%)
C = serbuk daun pandan wangi
D = penampung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 10.
72
Lampiran 11.
Keterangan :
A = bejana pengamatan
B = styrofoam (alas tidur)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BIOGRAFI PENULIS
1997, SLTP Bruderan Purworejo pada tahun 1997-2000, dan SMU Bruderan
Yogyakarta dimulai tahun 2003 hingga tahun 2008. Penulis juga berkesempatan
menjadi asisten pada praktikum Toksikologi dan Bioanalisis pada semester gasal