Anda di halaman 1dari 145

PLAGIAT

PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA


PADA PASIEN KANKER PROSTAT
YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :
C. Vera Dwi Pratiwi
NIM : 038114026

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA


PADA PASIEN KANKER PROSTAT
YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :
C. Vera Dwi Pratiwi
NIM : 038114026

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

ii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P.r$toju& P€nbinltlg

EVALUASTPENGGTJNAAN AIIIIDIOTII(A
PADA PASIEN(ANKER PROSTAT
Y.4NGDIRAWAT DI RSUPDr. SARIUITO YOGYAXARTA
TAIIUN 2OO5

NtMi 038114026

\-
{b. hdPna KNibawali, M,Ket
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PogcsanmShipsi
BejLdul

EVALUASTPENGGI'NAANANTIEIO1IKA
PADA PASEN I(,{NKER PROSTAT
YANC DIIIAWAT DI RslrP D. SABDIITo YOGYALARTA
TAIiUN 2||O5

Oleh:

C. Vm Dvi Pdtiwi
NIM : 038114026

Dile abeia dihadapmPoitia Pdguji skilsi


Falaltasland4i
Urivditrs Smla Dhma
?adatsgr:al : 24 Jduai 2008

tffi
rdtinbi!8 : dr, Luci@ Kswibawaq M K€s

l. Rils Suhadi,N4Si.APr

2. Ais Widatati,M-Si.Apl.

3, dr. Lucifla K6iwibaMti. M.Ks.


PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Aku belajar bahwa tidak selamanya hidup itu indah...


Kadang Tuhan mengijinkan aku melalui derita
Tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkan aku
Sebab itu aku belajar menikmati hidup ini,
Dengan bersyukur...
Aku belajar,
bahwa tidak semua yang aku harapkan akan jadi kenyataan …
Kadang Tuhan membelokkan rencanaku
Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik daripada apa yang kurencanakan
Sebab itu aku belajar menerima semua itu, dengan sukacita …
Aku belajar,
bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi …
Karena semua rancanganNya indah bagiku,
Maka dari itu aku akan bersyukur dan bersukacita dalam segala perkara
Karena dengan bersyukur dan bersukacita,
Semua itu menyehatkan jiwaku dan menyegarkan hatiku
Inilah yang kudapat dari setiap perkataan Bapaku yang disorga
Tuhan, Kau terlalu baik untuk bisa berbuat jahat
Tuhan, Kau terlalu bijaksana untuk bisa berbuat salah
Aku bersyukur punya Allah sepertiMu …
Tak sedikitpun kutemukan kejahatanMu …
Setiap detik Kau selalu bersamaku,
Menemaniku dalam setiap langkah hidupku …

Kupersembahkan untuk:
Yesus Kristus
Bunda Maria
Bapak dan Ibuku tercinta
Saudaraku tersayang
Almamaterku

v
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : C. Vera Dwi Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 038114026

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN
KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA TAHUN 2005
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Februari 2008

Yang menyatakan

(C. Vera Dwi Pratiwi)


PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa, karena atas berkat dan perlindunganNya, penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien

Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005”.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada program

studi Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari bhwa penulisan skripsi ini bukanlah hal yang mudah,

hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi

penulis untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini dan

meluangkan waktu untuk menguji, memotivasi, dan memberikan saran demi

terselesaikannya skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.

3. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam proses

penyusunan skripsi ini.

vi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu

untuk menguji, memotivasi, dan memberikan saran demi terselesaikannya

skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.

5. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing akademis, terima kasih

telah memberikan masukan dan meluangkan waktu untuk berdiskusi selama

proses penyusunan skripsi.

6. Karyawan di Diklit dan bagian Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

yang telah membantu kelancaran pengambilan data dalam penelitian ini.

7. Agustinus Suharyanto dan Agnes Srigiyatun yang telah membesarkan dan

mendidik penulis, selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan, doa,

dan pengorbanan untuk kesuksesan penulis.

8. Yohanes Ariyanto, Robertus Ferry Christiawan, dan Yusup Chandra Agung

yang selalu memberikan kasih sayang setiap saat, dukungan, dan doa agar

tetap semangat menyelesaikan skripsi.

9. Frederikus Renda Tricahya atas kasih sayang, perhatian, pengertian,

kesabaran, semangat, doa, dan kecerian setiap saat.

10. Teman-teman ‘d Sindens: Dee (bu men), Dita, Sarie, Tata, Rosa, Ana,

Anggey, dan Moncee. Piknik kelas tidak akan ramai tanpa kalian.

11. Elisabet Deni, Herlina Wijayanti, Caecilia Dyah, Claudia Ikke, Dian

Rintanawati, dan Anna Guindel atas persahabatan, keceriaan, dan

kebersamaannya selama ini.

12. Tustey, Obey, Bambang, Totok, Bangun, Syu, Cunel, Mba Tina, dan teman-

teman kelas A angkatan 2003 terutama kelompok praktikum B. Mega dan

vii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Komang yang telah meluangkan waktu untuk menyemangati, berdiskusi, dan

pinjaman bukunya.

13. Lucia, Vian, Arie, dan Anien yang telah memberikan semangat, bantuan, dan

kebersamaan di semester akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

14. Agustina Nia atas kebersamaan selama proses menyelesaikan skripsi dan

teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi.

15. Nina, Dian, Andri, Vitri, Sekti, Chris, Susilo, dan Cathaque atas kebersamaan,

semangat, dan kekompakan selama KKN hingga saat ini.

16. Semua teman-teman di farmasi angkatan 2003 yang telah memberikan

semangat dan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia

ini. Skripsi ini kurang dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu, dan

tenaga. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu

pengetahuan.

Yogyakarta, Januari 2008

Penulis

viii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIANKARYA

Sayah6y.tilm dftse $rcsuh-snsguhbahw slcipsiydg sy. tllis ini lidal


ntuuar k ry6otus laiq k€culi yes rehndisebutlcrdalm klniF. dd drRe
puLk!. sbaCaindalaynlora*rrya il6ieh.

w
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

INTISARI

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran kelompok pasien


kanker prostat, persentase penggunaan antibiotika, evaluasi Drug related
problems (DRPs), dan outcome terapi terhadap pasien kanker prostat yang dirawat
di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005. Kanker prostat merupakan
penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat
tumbuh secara abnormal sehingga dapat mendesak dan merusak pertumbuhan
jaringan disekitarnya.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan
deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Penelitian dilakukan pada 14 pasien
kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005.
Hasil penelitian ini adalah: pertama, kelompok umur dalam penelitian ini
dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur <40-≤49 tahun (7%), 50≤-≤59 tahun
(14%), 60≤-≤69 tahun (50%), dan 70≤ tahun (29%). Kedua, sebanyak 13 pasien
(93%) diberikan antibiotika dan antibiotika yang paling sering digunakan adalah
seftriakson (40,5%) dan siprofloksasin (21,4%). Ketiga, DRPs yang terjadi adalah
penggunaan obat yang tidak perlu (unnecessary drug) (46,7%), butuh obat (need
for additional drug) (20%), interaksi antar obat (adverse drug reaction) (13,3%)
terkait, dosis obat kurang (dosage too low) (6,7%), dosis obat berlebih (dosage
too high) (6,7%), dan penggunaan obat tidak tepat (wrong drug) (6,7%). Keempat,
outcome atau hasil terapi adalah sembuh (21%), membaik (65%), dan meninggal
(14%).

Kata kunci : antibiotika, kanker prostat, Drug Related Problems

x
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

This research aims to figure out the group of protate cancer patients
hospitalized in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in 2005, the percentage of the
antibiotics administration, the drug related problem evaluation, and the outcomes
of the therapy for the patients. The prostrate cancer is a cancer growing in the
prostrate gland, thus bringing about its abnormal growth. As a result, the cancer
also destroys the surrounding cells.
The nature of this research is non-experimental, descriptive-evaluative,
and retrospective. The participants of this research are fourteen prostate cancer
patients hospitalised in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in 2005.
The research results in four points. First, based on age category, the
patients are subdivided into four groups, namely that of <40- ≤49 (7%), of 50≤-
≤59 (14%), of 60≤-≤69 (50%), and of 70≤ (29%). Second, counted 13 patients
(93%) are given by antibiotics and the mostly used antibiotics are ceftriaxone
(40,5%) dan ciprofloxacine (21,4%). Third, the drug related problems (DRPs)
appears to be unnecessary drug (46,7%), need for additional drug (20%), adverse
drug reaction (13,3%), the dosage too low (6,7%), wrong drug (6,7%), and
dosage too high (6,7%). Fourth, the outcome is that patients healed are 21%, those
who are becoming better are 65%, and those who are dead are 14%.

Key words: antibiotics, prostate cancer, and drug related problems

xi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ ix

INTISARI...................................................................................................... x

ABSTRACT.................................................................................................... xi

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... . xx

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. . xxi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

1. Permasalahan...................................................................................... 3

2. Keaslian penelitian.......................................................................... ... 3

3. Manfaat penelitian.............................................................................. 4

B. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

1. Tujuan umum................................................................................... .. 4

2. Tujuan khusus..................................................................................... 4

xii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kanker Prostat...................................................................................... .... 6

1. Definisi........................................................................................... .... 6

2. Epidemologi. ...................................................................................... 8

3. Patofisiologi........................................................................................ 9

4. Gejala ................................................................................................. 11

5. Etiologi ............................................................................................... 12

6. Stadium .............................................................................................. 13

7. Diagnosis............................................................................................ 15

8. Penatalaksanaan terapi........................................................................ 18

B. Netropenia............................................................................................... . 21

C. Antibiotika................................................................................................ 23

1. Definisi........................................................................................... .... 23

2. Jenis.................................................................................................... 23

3. Prinsip penggunaan ............................................................................ 28

4. Resistensi............................................................................................ 28

D. Infeksi....................................................................................................... 31

1. Penegakan diagnosis........................................................................... 31

2. Mengidentifikasi senyawa patogen................................................ .... 32

3. Pemilihan terapi.................................................................................. 32

E. Drug Related Problems............................................................................. 32

F. Keterangan Empiris.................................................................................. 34

xiii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................ 35

B. Definisi Operasional................................................................................. 35

C. Subyek Penelitian..................................................................................... 36

D. Bahan Penelitian....................................................................................... 37

E. Lokasi Penelitian.................................................................................. .... 37

F. Jalannya Penelitian................................................................................... 37

1. Tahap perencanaan............................................................................. 37

2. Tahap pengumpulan data.................................................................... 38

3. Tahap analisis data.......................................................................... ... 38

4. Tahap pembahasan.............................................................................. 40

G. Kesulitan................................................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Pasien Kanker Prostat............................................................. 41

B. Evaluasi Penggunaan Antibiotika............................................................. 42

C. DRPs Terkait Penggunaan Antibiotika..................................................... 44

1. Butuh obat (need additional drug)....................................................... 68

2. Tidak perlu obat (unnecersary drug) ................................................. 69

3. Interaksi obat (adverse drug reaction) ............................................... 69

4. Dosis kurang (dosage too low)........................................................... 70

5. Dosis berlebih (dosage too high)........................................................ 70

6. Obat tidak tepat (wrong drug)............................................................ 71

D. Outcome atau Hasil Terapi Pasien Kanker Prostat................................... 71

xiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

E. Rangkuman Pembahasan.......................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................... 75

B. Saran......................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... . 77

LAMPIRAN.................................................................................................. . 80

BIOGRAFI PENULIS.................................................................................. . 123

xv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I Stadium kanker prostat berdasarkan National

Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada tahun

2005........................................................................................ 14

Tabel II Penggelompokan stadium kanker prostat berdasarkan

National Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada

tahun 2005.............................................................................. 15

Tabel III Level PSA normal dalam darah pada usia tertentu............... 17

Tabel IV Penegakan diagnosis kanker prostat...................................... 17

Tabel V Golongan dan jenis antibiotika yang digunakan dalam terapi

pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2005................................................................................................ 43

Tabel VI Kombinasi antibiotika yang digunakan dalam terapi pasien

kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2005....................................................................................... 44

Tabel VII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien I di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................ 45

Tabel VIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien II di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 47

Tabel IX Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIa di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005...................................... 48

Tabel X Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIb di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 49

xvi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XI Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IV di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005...................................... 50

Tabel XII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien V di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 51

Tabel XIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VI di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 52

Tabel XIV Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIa di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 53

Tabel XV Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIb di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 54

Tabel XVI Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIa di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................... 55

Tabel XVII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIb di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................... 56

Tabel XVIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IX di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 57

Tabel XIX Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien X di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 59

Tabel XX Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XI di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 61

Tabel XXI Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XII di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 62

xvii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XXII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIII di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 64

Tabel XXIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIV di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 65

Tabel XXIV Hasil analisis DRPs pada penggunaan antibiotika pada

pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2005......................................................... 67

Tabel XXV Evaluasi DRPs (butuh obat) pada penggunaan antibiotika

pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................ 68

Tabel XXVI Evaluasi DRPs (tidak perlu obat) pada penggunaan

antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 69

Tabel XXVII Evaluasi DRPs (interaksi obat) pada penggunaan

antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 69

Tabel XXVIII Evaluasi DRPs (dosis kurang) pada penggunaan antibiotika

pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................................... 70

Tabel XXIX Evaluasi DRPs (dosis berlebih) pada penggunaan

antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 70

xviii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XXX Evaluasi DRPs (obat tidak tepat) pada penggunaan

antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 71

xix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Anatomi sistem saluran kemih.................................................. 7

Gambar 2 Lokasi kelenjar prostat................................................................... 7

Gambar 3 Anatomi kanker prostat.................................................................. 8

Gambar 4 Bagan regulasi hormon pada kelenjar prostat....................... 10

Gambar 5 Tes colok dubur.............................................................................. 16

Gambar 6 Persentase kelompok umur pada pasien kanker prostat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................................. 42

Gambar 7 Persentase outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................... 72

xx
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat keterangan penelitian...................................................... 80

Lampiran 2 Data Rekam Medik Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2005............................................. 81

Lampiran 3 Nilai normal data laboratorium................................................ 100

Lampiran 4 Catatan perkembangan pasien kanker prostat yang dirawat di


101
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................
Lampiran 5 Komposisi brand name antibiotika yang digunakan dalam

terapi pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2005............................................................ 120

xxi
1
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Kanker prostat merupakan keganasan organ padat tersering yang diderita

pria di Amerika Serikat, sedangkan di beberapa negara barat lainnya merupakan

kanker tersering kedua setelah kanker paru-paru. Di Asia, kanker prostat masih

menduduki peringkat terendah dibandingkan negara-negara barat tersebut. Di

Indonesia kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang

angka kejadiannya tinggi, ditemukan rata-rata 17 kasus per tahun dan menduduki

peringkat kedua setelah kanker kandung kemih (Anonim, 2006h).

Dari data rekam medik RSUP. Dr. Sardjito diketahui bahwa jumlah

pasien kanker prostat pada tahun 2003 sebanyak 19 orang, tahun 2004 sebanyak

27 orang, dan pada tahun 2005 sebanyak 14 orang.

Prostat adalah kelenjar seks pada pria yang berukuran kecil, terletak di

bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing. Prostat memegang

peranan penting dalam produksi cairan ejakulasi. Kanker prostat adalah penyakit

kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh

secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan

sekitarnya bahkan dapat mengakibatkan kematian (Anonim, 2006a).

Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengobati kanker prostat

adalah kemoterapi. Kemoterapi bekerja dengan menghambat perkembangan sel-

sel kanker tetapi pada pengobatannya ternyata kemoterapi tidak hanya

menghambat perkembangan sel kanker tetapi juga dapat menghambat

1
2
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

perkembangan sel normal yang berada disekitar sel kanker. Ketika pasien kanker

prostat menjalani kemoterapi maka ketahanan tubuhnya akan menurun. Hal

tersebut dapat mengakibatkan tubuh pasien menjadi rentan terkena infeksi maka

dalam menjalani kemoterapi dibutuhkan antibiotika untuk dapat mencegah

terjadinya infeksi.

Pada penggunaan antibiotika secara berlebihan dan tidak rasional dapat

juga menimbulkan dampak negatif yang cukup serius, antara lain terjadinya

resistensi kuman terhadap antibiotika, efek samping yang membahayakan

penderita dan pemborosan biaya. Hal tersebut menjadi kewajiban dokter,

farmasis, dan tenaga kesehatan lainnya untuk dapat mengoptimalkan penggunaan

antibiotika.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berupa tempat

menyelenggarakan upaya kesehatan. Pada saat ini, tuntutan terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas semakin meningkat seiring dengan meningkatnya

pengetahuan dan perekonomi masyarakat. Hal ini juga menyebabkan semakin

meningkatnya pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian.

Peranan farmasis sangat diperlukan di instalasi farmasi rumah sakit

dalam pemantauan pemilihan obat, penggunaan obat, dan proses evaluasi

pengobatan yang akan membantu dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Melalui pemantauan penggunaan obat dan proses evaluasi pengobatan dapat

diketahui kerasionalan suatu terapi pengobatan. Rasionalitas dalam terapi

pengobatan akan sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada pasien yang mendapat terapi di instalasi farmasi rumah sakit.


3
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

1. Permasalahan

Dari uraian tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan di bawah

ini.

a. Bagaimanakah gambaran pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005?

b. Berapa persentase penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang

dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005?

c. Apakah ada Drug Related Problems (DRPs) pada pengunaan antibiotika

pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

tahun 2005, meliputi :

(1) butuh obat (need for additional drug)

(2) tidak perlu obat (unnecessary drug)

(3) obat salah (wrong drug)

(4) dosis terlalu rendah (dosage too low)

(5) dosis terlalu tinggi (dosage too high)

(6) interaksi obat (adverse drug reaction)

d. Bagaimana outcome atau hasil terapi pada pasien kanker prostat yang

dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005?

2. Keaslian Karya

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis,

sudah pernah dilakukan penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika

pasca kemoterapi pada pasien leukemia tipe Acute Lymphocytic Leukemia

(ALL) di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2004 (Lestari,2006). Penelitian


4
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang

dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 sejauh ini belum pernah

dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini berbeda

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam hal subyek yang

diteliti.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta mengenai penggunaan antibiotika yang rasional pada pasien

kanker prostat.

b. Manfaat praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

pendukung proses terapi pada pasien kanker prostat oleh dokter maupun

pelaksana praktek farmasi klinis sehingga dapat meningkatkan mutu

pelayanan pengobatan kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika

pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

pada tahun 2005.

2. Tujuan Khusus

a. untuk mengetahui gambaran pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.


5
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b. untuk mengetahui persentase penggunaan antibiotika pada pasien kanker

prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

c. untuk mengevaluasi terjadinya Drug Related Problems (DRPs) pada

pengunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, meliputi:

(1) butuh obat (need for additional drug)

(2) tidak perlu obat (unnecessary drug)

(3) obat salah (wrong drug)

(4) dosis terlalu rendah (dosage too low)

(5) dosis terlalu tinggi (dosage too high)

(6) interaksi obat (adverse drug reaction)

d. untuk mendeskripsikan outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat

yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.


6
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kanker Prostat

1. Definisi

Kanker merupakan nama umum untuk sekumpulan penyakit yang

perjalanannya bervariasi, dengan ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak

terkontrol, terus-menerus, tidak terbatas, merusak jaringan setempat dan

sekitarnya, serta bisa menyebar luas (distant metastates). Disebut kanker oleh

karena tumbuhnya bercabang-cabang menginvasi jaringan sehat di sekitarnya,

menyerupai kepiting (cancer) (Kuswibawati, 2000).

Prostat adalah organ reproduksi pada pria yang berfungsi membantu

produksi dan menyimpan cairan seminal. Pada pria dewasa, prostat mempunyai

ukuran panjang sekitar 3 cm dengan berat sekitar 20 gram. Prostat terletak pada

bagian pelvis, di bagian bawah saluran kemih dan di bagian depan rektum. Prostat

mengelilingi bagian uretra yang membawa urin dari saluran kemih pada saat

buang air kecil dan cairan semen pada saat ejakulasi. Karena letaknya ini,

penyakit prostat biasanya berpengaruh pada proses buang air kecil, ejakulasi, dan

buang air besar. Prostat terdiri dari kelenjar-kelenjar kecil yang mana sekitar 20%

bagiannya terdiri dari cairan semen (NCCN, 2005).

Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat,

dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal tidak terkendali sehingga

mendesak dan merusak jaringan sekitarnya, bahkan dapat mengakibatkan

kematian. Prostat adalah kelenjar seks pada pria yang berukuran kecil, terletak di

6
7
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing. Prostat memegang

peranan penting dalam produksi cairan ejakulasi (Anonim, 2006a).

Gambar 1. Anatomi sistem saluran kemih (Anonim, 2006c)

Gambar 2. Lokasi kelenjar prostat (Anonim, 2006i)


8
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Gambar 3. Anatomi kanker prostat (Anonim, 2006a)

2. Epidemologi

Kanker prostat merupakan penyebab kematian kedua yang paling umum

akibat kanker pada pria Amerika Serikat yang berusia lebih dari 55 tahun.

(Brunner dan Suddarth, 1997). Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap

pria di China, Jerman, Israel, Jamaika, Swedia, dan Uganda angka kematian pria

yang berumur 50 tahun akibat kanker prostat adalah sekitar 30% dan pada pria

yang berumur 70 tahun adalah sekitar 80%. Pada tahun 2005, di Amerika Serikat

diperkirakan terdapat 230.000 kasus baru kanker prostat dan 30.000 diantaranya

meninggal karena kanker prostat (Anonim, 2006h).

Kanker prostat merupakan keganasan organ padat tersering yang diderita

pria di Amerika Serikat, sedangkan di beberapa negara barat lainnya merupakan


9
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

kanker tersering kedua setelah kanker paru-paru. Di Asia, kanker prostat masih

menduduki peringkat terendah dibandingkan negara-negara barat tersebut. Data

dari 13 fakultas kedokteran negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat

termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang angka kejadiannya tinggi. Di

Sub-bagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998

ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah

kanker kandung kemih (Anonim, 2006h).

3. Patofisiologi

Pertumbuhan dan diferensiasi dari prostat tergantung pada hormon

androgen khususnya DHT (dihydrotestosterone). Testes dan kelenjar adrenal

merupakan sumber utama yang dapat menghasilkan hormon androgen. Pada

regulasi hormon, hormon androgen dipengaruhi oleh adanya interaksi antara

kelenjar hipotalamus, pituitary, kelenjar adrenal, dan testes. Kelenjar hipotalamus

akan melepaskan luteinizing hormone–releasing hormone (LH-RH) yang

kemudian akan memicu pelepasan luteinizing hormone (LH) dan folicle

stimulating hormone (FSH) dari kelenjar pituitary. LH berikatan dengan reseptor

sehingga memicu produksi testosteron dan sejumlah kecil estrogen. FSH bekerja

pada testes menghasilkan androgen yang terikat. Sirkulasi testosteron dipengaruhi

oleh LH-RH, LH, dan FSH dengan adanya kerja umpan balik degatif dari

hipotalamus dan kelenjar pituitary. Testosteron merupakan hormon androgen

utama sekitar 95%. Bila testosteron dikonversi oleh 5α reduktase maka akan

berubah menjadi DHT yang memicu perkembangan sel prostat (Dipiro et al,

2003).
10
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Hypothalamus

LH-RH
LH ACTH
Pituitary
FSH

Testes LH PROL Adrenal glands


FSH GH

Testosterone Androgens

Testosterone Androgens

+ R DHT

DHT

DHT R

RNA DNA

Prostate cell mRNA

Keterangan: ACTH : adrenocorticotropic hormone


DHT : d ihydrotestosterone
FSH : folicle-stimulating ho rmone
GH : rowth Hormone
LH : Luteinizin g Ho rmone
LH-RH : Luteinizing Hormone-Releasing Hormone
PROL : Prolactin
R : Receptor

Gambar 4. Bagan regulasi hormon pada kelenjar prostat (Dipiro, 2003)

Kanker prostat dikelompokkan dalam adenokarsinoma, atau kanker pada

kelenjar, ketika kelenjar prostat yang dalam keadaan normal mensekresikan cairan
11
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

semen sel-selnya bermutasi menjadi sel kanker. Biasanya adenokarsinoma berada

pada daerah perifer kelenjar prostat (Anonim, 2006b).

Dalam jangka waktu tertentu sel kanker mulai bertambah banyak dan

mulai menyebar mengelilingi jaringan prostat (stroma) yang kemudian akan

membentuk tumor atau benjolan. Yang akhirnya tumor tersebut akan bertambah

besar dan menyerang organ-organ terdekat seperti misalnya seminal vesicle atau

rectum, atau sel tumor tersebut akan berkembang dan masuk ke dalam aliran

darah dan sistem limfatik (Anonim, 2006b).

Kanker prostat bisa menjadi ganas karena sel kanker sudah menyebar

dengan cepat ke seluruh tubuh. Dan serangan sel kanker ini biasa disebut dengan

metastasis. Kanker prostat biasanya menyerang atau bermetastasis ke tulang,

limfe, rectum, dan saluran kemih (Anonim, 2006b).

4. Gejala

Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak

menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang

gejalanya menyerupai Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) yaitu penyakit

pembesaran prostat jinak yang sering dijumpai pada pria lanjut usia, gejalanya

berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul

karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui

uretra. Gejala lainnya antara lain: segera setelah berkemih biasanya air kemih

masih menetes-netes, nyeri ketika berkemih, nyeri ketika ejakulasi, nokturia

(berkemih pada malam hari), inkontinensia uria (beser), hematuria (darah dalam

air kemih), nyeri perut, dan penurunan berat badan (Anonim, 2006a).
12
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

5. Etiologi

Penyebab terjadinya kanker prostat tidak diketahui secara pasti, tetapi

ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker

prostat yaitu usia dan riwayat keluarga. Hormon, diet tinggi lemak dan toksin juga

disebutkan sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas.

Namun dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa faktor risiko untuk

terjadinya penyakit ini, yaitu:

a. Faktor risiko yang tidak dapat dicegah antara lain:

(1) usia lanjut, semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat

meningkat dengan bermakna. Pada usia 50, sekitar 33% pria memiliki

tumor prostat kecil. Pada usia 80 sekitar 70% pria dapat dibuktikan

memiliki kanker prostat secara histopatologi.

(2) kadar hormon, kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan

dengan peningkatan risiko kanker prostat. Testosteron akan diubah

menjadi androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT)

oleh enzim 5 alpha-reductase, yang memegang peranan penting

dalam proses pertumbuhan sel-sel prostat.

(3) ras, orang dari ras kulit hitam memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk

terjadi kanker prostat dibanding ras lain. Orang-orang Asia memiliki

insiden kanker prostat yang paling rendah.

(4) riwayat keluarga, semakin banyak anggota keluarga yang mengidap

penyakit ini, maka semakin besar risiko anggota keluarga yang lain

untuk dapat terkena kanker prostat juga. Bila ada satu anggota
13
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

keluarga mengidap penyakit ini, maka risiko meningkat 2 kali lipat

bagi yang lain. Bila ada 2 anggota keluarga maka risiko meningkat

menjadi 2-5 kali.

b. Faktor risiko yang dapat dicegah:

(1) diet, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yang tinggi

(terutama lemak hewan) dan kurang mengandung serat akan

meningkatkan risiko terkena kanker prostat (Anonim, 2006e).

(2) mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E (Anonim, 2006h).

6. Stadium

Stadium pada kanker prostat ditentukan berdasarkan penyebaran sel

kanker ke jaringan sekitar dan organ lainnya. Penentuan stadium merupakan

faktor yang penting untuk menentukan terapi yang akan diunakan (Desmond dan

Tseng, 1996).

Kanker prostat dikelompokkan menjadi beberapa stadium dibawah ini.

a. Stadium I : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik,

biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah

pembedahan prostat karena penyakit lain.

b. Stadium II : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada

pemeriksaan fisik atau tes antigen prostat spesifik (PSA).

c. Stadium III : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi

belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.


14
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

d. Stadium IV : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening

regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan

paru-paru) (Dolinsky, 2005).

Tingkat pengelompokkan kanker prostat berdasarkan National

Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada tahun 2005, akan disajikan pada

tabel II.

Tabel I. Stadium kanker prostat berdasarkan National Comprehensive Cancer


Network (NCCN) pada tahun 2005

Primary tumor (T)


Clinical
TX primary tumor tidak dapat diketahui
T0 belum ada bukti adanya primary tumor
T1 secara klinik tidak ada perbedaan tumor saat diraba atau dilihat dengan foto
T1a ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar 5% atau kurang pada jaringan
T1b ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar lebih dari 5% pada jaringan
T1c tumor diidentifikasi dengan biopsi (misal karena adanya peningkatan nilai PSA)
T2 tumor hanya terdapat dalam prostat*
T2a tumor menyerang sebagian atau satu lobus atau kurang
T2b tumor menyerang lebih dari satu lobus tetapi tidak kedua lobus
T2c tumor menyerang dua lobus
T3 tumor menyebar pada kapsul prostat*
T3a tumor menyebar pada bagian ekstracapsular (unilateral atau bilateral)
T3b tumor menyerang pada kantung mani
T4 tumor menetap atau menyerang bagian yang berdekatan selain kantung mani :
bladder neck, rectum, dan dinding pelvis
Keterangan :
* bila tumor ditemukan pada satu atau dua laobus berdasarkan biopsi, tetapi hasilnya tidak
terlihat jelas atau gambar yang didapat tidak jelas, maka dikelompokkan pada T1c
** penyerangan pada bagian batas dalam (tetapi tidak banyak) ke dalam kapsul prostat, maka
tidak dilkelompokkan sebagai T3 tetapi sebagai T2

Patologic (pT)
pT2* organ khusus
pT2a unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus atau kurang
pT2b unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus tapi tidak kedua lobus
pT2c bilateral diseases
pT3 daerah sepanjang ekstraprostatic
pT3a daerah sepanjang ekstraprostatic
pT3b tumor menyerang kantung mani
pT4 tumor menyerang kandung kemih dan rectum
Keterangan :
* pada patologic, tidak ada kelompok T2
15
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel I

Regional Limfe Nodes (NX)


Clinical
NX Regional Limfe Nodes tidak dapat diketahui
N0 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node
N1 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node
Patologic
PNX Regional Limfe Nodes tidak dijadikan sample
PN0 Regional Limfe Nodes tidak menunjukkan hasil positif
PN1 terjadi metastasis pada Regional Limfe Nodes

Distant Metastasis (M)


MX distant metastasis tidak dapat diketahui
M0 tidak dapat diketahui distant metastasis
M1 distant metastasis
M1a non Regional Limfe Nodes
M1b penyebaran sampai ke tulang
M1c bagian lain dengan atau tanpa penyakit tulang

Gleason Score (G)


GX tingkatan tidak dapat diketahui
G1 diferensiasi baik (anaplasia sedikit) (Gleason 2-4 )
G2 diferensiasi sedang (anaplasia sedang) (Gleason 5-6 )
G3-4 diferensiasi tidak baik (tanda adanya anaplasia) (Gleason 7-10)

Tabel II. Penggelompokan stadium kanker prostat berdasarkan National


Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada tahun 2005
Stage I T1a N0 M0 G1
Stage II T1a N0 M0 G2, G3
T1b N0 M0 Setiap G
T1c N0 M0 Setiap G
T1 N0 M0 Setiap G
T2 N0 M0 Setiap G
Stage III T3 N0 M0 Setiap G
Stage IV T4 N0 M0 Setiap G
Setiap T N1 M0 Setiap G
Setiap T Setiap N M1 Setiap G

7. Diagnosis

Selain berdasarkan gejala yang timbul, biasanya dilakukan pemeriksaan

kesehatan secara umum terlebih dahulu kemudian dilakukan pemeriksaan colok


16
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dubur atau Digital Rectum Exam (DRE) untuk mengetahui adanya kelainan pada

prostat yang mengarah ke kanker prostat, yaitu konsistensi yang keras, adanya

benjolan dan pembesaran prostat yang tidak simetris serta untuk mengetahui

tingkat keparahannya (Dipiro et al, 2005). Jika pada pemeriksaan colok dubur

ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan Ultra Sonography (USG)

(Anonim, 2006a).

Gambar 5. Tes colok dubur (Anonim, 2006a)

Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat

spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi

juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH (Anonim, 2006a).

Antigen prostat spesifik (PSA) merupakan protein yang terdapat di dalam darah

yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Tes PSA merupakan tes sederhana yang

digunakan untuk mengetahui kadar prostat di dalam darah (Anonim, 2006g).

Kadar normal PSA dalam darah adalah 0-4ng/ml. Bila kadarnya antara 4-

10ng/ml, interpretasinya dapat berbeda karena masih bisa dikatakan normal pada

orang dalam kondisi tertentu atau dapat juga sebagai tanda kanker. Kadar yang
17
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

lebih tinggi dari 10ng/ml merupakan tanda yang cukup akurat untuk keberadaan

kanker prostat, terutama bila sesuai dengan hasil pemeriksaan colok dubur, maka

untuk memastikan diagnosis biasanya diperlukan pemeriksaan jaringan prostat

yang diambil secara biopsi. Perlu diperhatikan juga bahwa sekitar 43% penderita

kanker prostat dini memiliki nilai PSA kurang dari 4ng/ml. Untuk mempertajam

nilai diagnostik PSA, digunakan nilai rasio PSA bebas dengan PSA total. Dari

tabel III akan ditunjukkan kadar PSA normal pada usia-usia tertentu. Peningkatan

produksi kelenjar prostat dapat disebabkan karena BPH, terjadi inflamasi, infeksi,

atau kanker pada kelenjar prostat (Anonim, 2006g).

Tabel III. Level PSA normal dalam darah pada usia tertentu (Anonim, 2006g)

Umur (th) Level PSA dalam darah (ng/mL)

40-49 2,5
50-59 3,5
60-69 4,5
70-79 6,5

Dengan melakukan rontgen atau scanning tulang, bisa diketahui adanya

penyebaran kanker ke tulang. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah

analisa air kemih, sitologi air kemih atau cairan prostat, dan biopsi prostat

(Anonim, 2006a).

Tabel IV. Penegakan diagnosis kanker prostat (Dipiro et al, 2005)

DRE (Digital Rectum Exam)


PSA (Prostate Specific Antigen)
Test tahap awal Transrectal Ultrasonografic (TRUS) dilakukan
bila DRE positif dan nilai PSA meningkat
Biopsi
18
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel IV

Nilai Gleason pada sampel biopsi


Bone scan (Scan tulang)
Complete blood count (jumlah sel darah lengkap)
Test Stadium
Liver function test (uji fungsi hati)
Serum phosphatases (acid/alkaline)
Excretory urogram

8. Penatalaksanaan terapi

Penatalaksanaan terapi pada kanker prostat adalah sebagai berikut ini.

a. Tujuan terapi kanker prostat adalah untuk meredakan symptom (gejala),

menghambat perkembangan sel kanker prostat, dan menghambat

penyebaran sel kanker ke bagian disekitarnya.

b. Sasaran terapi pada kanker prostat adalah symptom (gejala) yang timbul

akibat kanker prostat. Sel kanker juga menjadi sasaran terapi agar sel

kanker tersebut tidak berkembang dan menyebar ke bagian yang lain.

c. Strategi terapi yang dapat digunakan untuk dapat mencapai tujuan terapi,

antara lain:

(1) Non farmakologis

Terapi non-farmakologis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan pembedahan dan terapi penyinaran. Pembedahan dibagi

menjadi dua bagian, yaitu:

(a) prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat) biasanya

dilakukan pada kanker stadium I dan II. Prosedurnya lama dan

biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.

Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan


19
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 hari.

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan

inkontinensia uri. Pada penderita yang kehidupan seksualnya

masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical

prostatectomy.

(b) orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan

kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi

prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat

ditolerir oleh penderita. Orkiektomi adalah pengobatan yang

efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah

dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani

orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah

sakit. Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah

menyebar (Anonim, 2006a).

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker

stadium I, II dan III. Biasanya jika risiko pembedahan terlalu tinggi,

maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran terhadap

kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

(a) terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu

menjalani rawat inap. Efek sampingnya berupa penurunan nafsu

makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi),

cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi


20
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

kandung kemih) dan hematuria. Terapi penyinaran eksterna

biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

(b) pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif

langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. Keuntungan

dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung

diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya

yang lebih sedikit (Anonim, 2006a).

(2) Farmakologis

Pada terapi farmakologis bagi penderita kanker prostat dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu:

(a) manipulasi hormonal, tujuannya adalah mengurangi kadar

testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif

dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.

Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan

gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada

penderita yang kankernya telah menyebar (Anonim, 2006a).

(b) kemoterapi, digunakan jika kanker prostat telah menyebar keluar

kelenjar prostat dan jika terapi hormonal gagal. Biasanya

diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk

menghancurkan sel-sel kanker. Obat-obatan yang bisa digunakan

untuk mengobati kanker prostat adalah mitoxantron, prednison,

paclitaxel, dosetaxel, estramustin, dan adriamisin. Efek

sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan


21
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

(Anonim, 2006a). Salah satu efek samping obat dalam kemoterapi

dapat menyebabkan turunnya angka sel darah putih, terutama

jumlah neutrofil. Penurunan jumlah neutrofil yang ada di dalam

darah merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi (Roger and

Clive, 1999).

B. Netropenia

Pemberian kemoterapi pada pasien kanker dapat menimbulkan efek

samping mielosupresi yaitu penekanan produksi sel-sel darah dalam sumsum

tulang. Mielosupresi terbagi berdasarkan jenis sel darah yang berkurang

jumlahnya dalam sirkulasi yaitu granulositopeni atau penurunan sel darah putih

jenis granulosit, anemia atau penurunan sel darah merah, dan trombositopenia

atau penurunan jumlah keping darah atau trombosit. Netrofil, jenis sel darah putih

bergranulosit, normal dalam darah sekitar 50-70% dari total sirkulasi sel darah

putih, dengan masa hidup sekitar 12 jam sehingga tubuh terus berproduksi hingga

1,6 × 10 9 /kgBB/perhari untuk menggantikan yang telah rusak atau mati. Netrofil

berfungsi sebagai pertahanan tubuh primer terhadap infeksi (Anonim, 2005f).

Netropeni (penurunan jumlah sel netrofil) akibat efek samping

kemoterapi dapat ringan sampai berat/serius, yaitu mencetuskan infeksi; risiko

infeksi mulai meningkat jika jumlah netrofil kurang sampai <1.000 sel/ml dan

mencapai puncaknya bila mencapai 500 sel/ml. Infeksi dengan jumlah netrofil 500

sel/ml dan kenaikan suhu tubuh >38,5 °C dinamakan demam netropeni. Netropeni

dan risiko infeksi akan membatasi dosis kemoterapi yang diberikan, bahkan

mungkin menghentikan kemoterapi (Anonim, 2005f).


22
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Berdasarkan jumlah netrofil nyata (ANC) yang terdapat didalam sel per

mikroliter darah, netropenia dikelompokkan sebagai berikut ini.

1. Netropenia (1500< ANC< 2000), tidak mudah terkena infeksi.

2. Mild netropenia (1000<ANC<1500), mempunyai tingkat risiko yang rendah

terhadap infeksi.

3. Moderate netropenia (500<ANC<1000), mempunyai tingka risiko yang

sedang terhadap infeksi.

4. Severe netropenia (ANC<500), sangat rentan terhadap infeksi (Anonim,

2007a).

Faktor risiko netropeni selama kemoterapi tergantung pada:

1. jenis dan dosis kemoterapi (kemoterapi platinum dan dosis intensif).

2. pasien lanjut usia.

3. pasien dengan status performance buruk.

4. nutrisi pasien buruk.

5. adanya penyakit penyerta (gangguan fungsi hati, ginjal, darah tinggi atau

infeksi) (Anonim, 2005f).

Strategi penatalaksanaan netropeni adalah profilaksis dan terapi untuk

mengatasi keadaan netropeni atau infeksi selama pasien menjalani kemoterapi

yang dapat berupa pemberian antibiotika, transfusi lekosit, dan penurunan atau

penundaan siklus kemoterapi (Anonim, 2005f).


23
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

C. Antibiotika

1. Definisi

Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama

fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. Banyak

antibiotika dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Antibiotika

diartikan sebagai obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, khususnya yang

merugikan manusia. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab

infeksi pada manusia, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi

mungkin. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik bagi mikroba,

tetapi relatif tidak toksik untuk manusia (Setiabudy dan Gan, 1995).

2. Jenis

Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotika, namun umumnya

mereka berasal dari beberapa jenis antibiotika saja, sehingga mudah untuk

dikelompokkan. Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotika, salah satunya

berdasarkan struktur kimianya. Berdasarkan struktur kimianya, antibiotika

dikelompokkan sebagai berikut ini.

a. Golongan aminoglikosida. Diantaranya streptomisin, kanamisin,

gentamisin, tobramisin, neomisin, framisetin, paromomisin, dan lain-lain.

b. Golongan beta-laktam. Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem,

imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin,

sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik,

dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin). Golongan sefalosporin

sering digunakan karena mempunyai spektrum luas, bersifat bakterisida,


24
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dan mempunyai toksisitas rendah terhadap manusia. Dinding sel bakteri

terdiri dari suatu peptidoglikan, yaitu polimer dari senyawa amino dan

gula, yang saling terikat satu dengan yang lain (crosslinked) dan dengan

demikian memberikan kekuatan mekanis pada diding bakteri.

Peptidoglikan pada bakteri biasanya disebut murein. Sefalosporin bekerja

dengan menghalangi terjadinya sintesa lengkap murein, bila sel tumbuh

dan plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan osmosis maka

dinding sel bakteri yang tidak sempurna akan pecah. Dinding sel manusia

dan hewan tidak mengandung murein sehingga sefalosporin tidak toksik

untuk manusia (Tjay, 2002). Seftriakson mempunyai waktu paruh yang

lebih panjang dibandingkan golongan sefalosporin lainnya sehingga dapat

diberikan dengan dosis satu kali sehari (Neal, 2006).

c. Golongan glikopeptida. Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin,

dan dekaplanin.

d. Golongan poliketida. Diantaranya golongan makrolida (eritromisin,

azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin),

dan golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).

e. Golongan polimiksin. Diantaranya polimiksin dan kolistin.

f. Golongan kuinolon (fluorokuinolon). Diantaranya asam nalidiksat,

siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.

Antibiotika golongan kuinolon bekerja dengan menghambat sintesis DNA

girase. Kuinolon merupakan bakterisida karena menghambat lepasnya

untaian-untaian DNA yang terbuka pada proses superkoil. Siprofloksasin


25
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

merupakan agen antibakteri spektrum luas (Neal, 2006). Siprofloksasin

merupakan fluorokuinolon dengan bekerja sebagai bakterisida yang lebih

kuat dibandingkan dengan norfloksasin. Siprofloksasin berguna untuk

menangani serangkaian luas infeksi (Anonim, 2000c).

g. Golongan streptogramin. Diantaranya pristinamicin, virginiamcin,

mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.

h. Golongan oksazolidinon. Diantaranya linezolid.

i. Golongan sulfonamida. Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.

j. Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin, dan

asam fusidat (Tjay, 2002).

Berdasarkan mekanisme aksinya, yaitu mekanisme kerja antibiotika

secara selektif meracuni sel kuman, antibiotika dikelompokkan sebagai berikut

ini.

a. Mengganggu sintesis dinding sel. Jika sintesis dinding sel terganggu maka

dinding kuman menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan

osmosis dari plasma akibatnya sel pecah. Contohnya: kelompok penisilin

dan sefalosporin.

b. Mengganggu fungsi membran sel. Antibiotika mengganggu sintesis

molekul lipoprotein dari membran sel plasma (di dalam dinding sel)

sehingga membran menjadi lebih permeabel. Contohnya: polipeptida dan

polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidasol (mikonazol, ketokonazol, dan

lain-lain).
26
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

c. Mengganggu sintesis protein kuman, seperti kloramfenikol, tetrasiklin,

aminoglikosida, dan makrolida.

d. Mengganggu sintesis deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid

(RNA), seperti rifampisin (RNA), asam nalidiksat dan kinolon, dan

asiklovir (DNA).

e. Sebagai antagonisme saingan, obat menyaingi zat-zat yang penting untuk

metabolisme kuman sehingga pertukaran zat menjadi terhenti. Contohnya:

sulfonamida, trimetoprim, dan isoniazid (Tjay, 2002).

Antibiotika dapat pula digolongkan berdasarkan luas aktivitasnya dalm

melawan jenis bakteri, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. antibiotika yang berspektrum sempit (narrow spectrum). Obat ini terutama

aktif terhadap beberapa jenis kuman saja, misalnya penisilin-G, penisilin-

V, eritromisin, klindamisin, kanamisin, dan asam fusidat hanya bekerja

terhadap kuman Gram positif. Sedangkan streptomisin, gentamisin,

polimiksin-B, dan asam nalidiksat khusus aktif terhadap kuman Gram

negatif.

b. antibiotika yang berspektrum luas (broad spectrum), yaitu yang dapat

bekerja terhadap lebih banyak kuman baik Gram positif maupun Gram

negatif. Antara lain sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol,

tetrasiklin, dan rimfampisin (Tjay, 2002).

Berdasarkan penggunaannya, terapi antibiotika dapat dikelompokkan

menjadi dua bagian seperti dibawah ini.


27
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

a. Terapi empirik atau pendahuluan, antibiotika yang digunakan harus

mencapai semua bakteri patogen yang diperkirakan menjadi penyebab

penyakit. Biasanya digunakan kombinasi beberapa antibiotika atau satu

jenis antibiotika yang mempunyai spektrum luas (broad spectrum).

b. Terapi definitif atau tetap, diberikan bila bakteri penyebab penyakit dapat

diketahui secara pasti. Pada terapi ini digunakan antibiotika dengan

spektrum yang sempit (narrow spectrum) dan mempunyai toksisitas yang

rendah (Anonim, 2000b).

Antibiotika dapat diberikan secara kombinasi untuk 4 indikasi utama,

yaitu:

a. pengobatan infeksi campuran, misalnya pasca bedah abdomen.

b. pengobatan awal pada infeksi berat yang etiologinya belum jelas, misalnya

sepsis, meningitis purulenta.

c. mendapatkan efek sinergis.

d. memperlambat timbulnya resistensi, misalnya pada pengobatan

tuberkulosis (Anonim, 2000a).

Antibiotika yang bersifat bakteriostatik bekerja dengan menghambat

pertumbuhan bakteri, sementara antibiotika yang bersifat bakterisida bekerja

dengan membunuh bakteri. Perbedaan ini biasanya tidak penting secara klinis

selama mekanisme pertahanan pejamu terlibat dalam eliminasi akhir patogen

bakteri. Pengecualiannya adalah terapi infeksi pada pasien immunocompromised

(AIDS, obat-obat kortikosteroid, antikanker, dan imunosupresan), dimana

seharusnya digunakan antibiotika yang bersifat bakterisida (Neal, 2006).


28
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

3. Prinsip penggunaan

Prinsip penggunaan antibiotika didasarkan pada dua pertimbangan

utama, yaitu:

a. penyebab infeksi. Pemberian antibiotika yang paling ideal adalah

berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.

Namun dalam praktek sehari-hari, tidak mungkin melakukan pemeriksaan

mikrobiologis untuk setiap pasien yang dicurigai menderita suatu infeksi.

Di samping itu, untuk infeksi berat yang memerlukan penanganan segera,

pemberian antibiotika dapat segera dimulai setelah pengambilan sampel

bahan biologik untuk biakan dan pemeriksaan kepekaan kuman.

Pemberian antibiotika tanpa pemeriksaan mikrobiologis dapat didasarkan

pada educated guess.

b. faktor pasien. Diantara faktor pasien yang perlu diperhatikan dalam

pemberian antibiotika antara lain fungsi ginjal, fungsi hati, riwayat alergi,

daya tahan terhadap infeksi (status imunologis), daya tahan terhadap obat,

beratnya infeksi, usia, untuk wanita apakah sedang hamil atau menyusui,

dan lain-lain (Anonim, 2000a).

4. Resistensi

Resistensi adalah suatu sifat terganggunya kehidupan sel mikroba oleh

antimikroba. Bakteri bisa resisten karena obat tidak mencapai target tempat obat

harus bekerja (Anonim, 2000b). Penyebab timbulnya resistensi antibiotika yang

terutama adalah karena penggunaan antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat

sasaran, dan tidak tepat dosis. Tidak tepat sasaran, salah satunya adalah pemberian
29
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit infeksi bakteri. Walaupun

menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus dipilih secara

seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu. Setiap

antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Karena

itu, antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting

diperhatikan. Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan

justru dapat merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya

tahannya sehingga resisten terhadap antibiotika tidak dapat dicegah lagi (Anonim,

2007b).

Resistensi terhadap antibiotika bisa didapat atau bawaan. Pada kasus

bawaan, semua jenis bakteri bisa resisten terhadap suatu obat sebelum bakteri

kontak dengan antibiotika tersebut. Sebagai contoh, Pseudomonas aeruginosa

selalu resisten terhadap flukloksasilin. Yang paling serius secara klinis adalah

resistensi didapat, di mana bakteri yang pernah sensitif terhadap suatu antibiotika

menjadi resisten. Mekanisme yang bertanggung jawab terjadinya resistensi oleh

bakteri terhadap antibiotika adalah sebagai berikut ini.

a. Menginaktivasi enzim yang merusak antibiotika, misalnya β-laktamase

yang dihasilkan oleh banyak stafilokokus menginaktivasi sebagian besar

penisilin dan banyak sefalosporin.

b. Mengurangi akumulasi antibiotika. Resistensi tetrasiklin terjadi bila

membran sel bakteri menjadi impermeabel terhadap antibiotika atau

terdapat peningkatan refluks.


30
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

c. Perubahan tempat ikatan. Aminoglikosida dan eritromisin terikat pada

ribosom bakteri dan menghambat sintesis protein. Pada bakteri yang

resisten, tempat ikatan dengan antibiotika mengalami modifikasi sehingga

tempat ikatan tersebut tidak lagi memiliki afinitas terhadap antibiotika.

d. Perkembangan jalur metabolik alternatif. Sulfonamid dan trimetoprim,

antibiotika ini masing-masing secara kompetitif menghambat enzim

dihidropteroat sintetase dan dihidrofolat reduktase pada bakteri. Bakteri

dapat menjadi resisten terhadap jika memproduksi enzim dihidropteroat

sintetase dan dihidrofolat reduktase termodifikasi sehingga mempunyai

sedikit afinitas terhadap antibiotika atau tidak mempunyai afinitas (Neal,

2006).

Populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotika dapat berkembang

dengan beberapa cara, yaitu:

a. Seleksi. Dalam suatu populasi akan terdapat beberapa bakteri dengan

resistensi yang didapat kemudian antibiotika mengeliminasi bakteri yang

sentsitif, sedangkan bakteri yang resisten mengadakan proliferasi.

b. Resistensi yang ditransfer. Populasi bakteri yang resisten terjadi karena

gen yang mengkode mekanisme resistensi ditransfer dari satu bakteri ke

bakteri lain. Gen resistensi antibiotika kemungkinan dibawa dalam

plasmid yang merupakan potongan kecil DNA ekstrakromosomal yang

bereplikasi secara otonom dalam bakteri. Plasmid yang membawa gen

resistensi antibiotika, dapat ditransfer melalui konjugasi (pembentukkan


31
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

suatu tabung di antara bakteri-bakteri). Banyak bakteri Gram negatif dan

beberapa Gram positif dapat melakukan konjugasi (Neal, 2006).

D. Infeksi

1. Penegakan diagnosis

Faktor-faktor yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosis

terjadinya infeksi pada tubuh pasien, yaitu:

a. Demam. Demam merupakan manisfestasi klinis dari beberapa penyakit,

tidak hanya infeksi. Demam terjadi jika suhu tubuh pasien diatas cakupan

normal (36-37,80C).

b. Tanda dan gejala. Infeksi dapat meningkatkan jumlah sel darah putih

(leukosit) karena terjadi reaksi dari granulosit maupun limfosit untuk

menghancurkan mikroba. Jumlah normal sel darah putih adalah 4000-

10.000/mm3. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dapat menimbulkan

kenaikan jumlah granulosit (neutrofil dan basofil). Dengan adanya infeksi,

jumlah sel darah putih meningkat bahkan dapat lebih dari 30.000-

40.000/mm3. Jumlah neutrofil yang kurang dari normal (neutropenia)

dapat berpotensial terinfeksi bakteri. Kenaikan jumlah limfosit biasanya

disebabkan adanya infeksi jamur atau virus.

c. Sakit dan inflamasi. Sakit dan inflamasi biasanya muncul bersamaan

dengan adanya infeksi dengan manifestasi bengkak, kemerahan, dan

eritema yang biasannya merupakan tanda adanya terjadinya superinfeksi

atau infeksi terjadi di tulang.


32
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

d. Faktor lainnya. Banyak faktor yang menyebabkan infeksi disebabkan

adanya gangguan pada tubuh seperti trauma, terbakar, dan operasi (Dipiro

et al, 2003).

2. Mengidentifikasi senyawa patogen

Bagian tubuh yang terinfeksi harus disampel jika bisa dilakukan sebelum

diberikan terapi antimikroba karena untuk mengetahui bakteri penginfeksi dan

untuk mengetahui komposisi kimia dari bagian yang terinfeksi. Kultur darah harus

ditampilkan pada infeksi akut dengan kondisi demam (febris) (Dipiro et al, 2003).

3. Pemilihan terapi

Untuk memilih terapi antimikroba yang rasional untuk infeksi harus

mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: tingkat keparahan, faktor pasien,

faktor yang akan ditimbulkan oleh obat yang digunakan, dan keperluan untuk

menggunakan beberapa obat. Terapi empirik ditujukan untuk bakteri yang

biasanya menyebabkan infeksi dalam tubuh pasien (Dipiro et al, 2003).

Faktor pasien yang dapat mempengaruhi pemilihan terapi, antara lain:

alergi, usia, kehamilan, genetik atau metabolisme tidak normal, fungsi ginjal dan

hati, dan lokasi infeksi. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati perlu

dilakukan pengurangan dosis (Dipiro et al, 2003).

E. Drug Related Problems

Drug related problems (DRPs) didefinisikan sebagai peristiwa tidak

diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau kemungkinan

melibatkan terapi obat dan berpotensi bertentangan dengan hasil yang diinginkan

pasien. Drug related problems (DRPs) sering juga disebut drug therapy problems
33
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

atau masalah-masalah yang berhubungan dengan obat. Drug related problems

(DRPs) terdiri dari aktual DRPs, yaitu masalah yang sedang terjadi berkaitan

dengan terapi yang sedang diberikan pada penderita dan potensial DRPs, yaitu

masalah yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan terapi yang sedang

diberikan pada penderita (Cipolle et al,1998).

Masalah-masalah dalam kajian DRPs dapat ditunjukkan oleh

kemungkinan penyebab DRPs di bawah ini.

1. Butuh obat (need for additional drug), jika pasien dengan kondisi yang

membutuhkan kombinasi obat, kondisi kronis membutuhkan kelanjutan terapi

obat, kondisi baru yang membutuhkan obat, dan kondisi yang berisiko

sehingga membutuhkan obat untuk mencegahnya. Pasien akan mendapatkan

risiko tinggi bila tidak mendapatkan terapi tambahan.

2. Tidak perlu obat (unnecessary drug), jika tidak ada indikasi pada saat itu,

pemakaian multiple drug yang seharusnya cukup dengan single drug terapi,

dan pasien minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang

seharusnya dapat dihindarkan. Pasien akan mengalami komplikasi akibat

mendapatkan obat yang tidak dibutuhkan.

3. Obat tidak tepat (wrong drug), jika obat yang diberikan bekerja tidak efektif

(kurang sesuai dengan indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap obat-

obat tertentu, obat yang diberikan memiliki faktor risiko kontraindikasi

dengan obat lain yang juga dibutuhkan, efektif namun tidak ekonomis,

penggunaan antibiotika yang sudah resisten terhadap infeksi pasien, dan

adanya kombinasi obat yang tidak perlu.


34
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4. Dosis kurang (dosage too low), jika dosis yang diberikan terlalu rendah untuk

memberikan efek dan konsentrasi obat di bawah jendela terapi.

5. Dosis berlebih (dosage too high), jika dosis yang diberikan terlalu tinggi untuk

memberikan efek dan konsentrasi obat di atas jendela terapi.

6. Interaksi obat (adverse drug reaction), jika ada reaksi alergi terhadap obat, ada

faktor risiko yang membahayakan bagi pasien, dan ada interaksi dengan obat

lain, dan hasil laboratorium berubah akibat penggunaan obat.

7. Ketidaktaatan pasien (uncomplience), jika pasien tidak menerima obat sesuai

regimen karena medication error (peresepan, penyerahan obat dan monitoring

pasien), tidak taat pada instruksi, pasien tidak membeli obat yang disarankan

karena mahal, tidak mengambil obat karena tidak memahami, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang

dianjurkan (Cipolle et al,1998).

F. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi

penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005 yang terkait dengan drug related problems

(DRPs).
35
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker

prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 merupakan

penelitian non eksperimental yang dilakukan dengan rancangan deskriptif

evaluatif. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental karena penelitian

yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah kecil (variabel) subyek menurut

keadaan apa adanya (in nature), tanpa ada manipulasi atau interfensi peneliti.

Manipulasi atau interfensi peneliti yang dimaksudkan adalah setiap tindakan

terhadap subyek penelitian. Rancangan penelitian deskriptif evaluatif karena

analisis data dilakukan dengan mengkaji lebih mendalam dan menyuguhkan

sedeskriptif mungkin fenomena yang terjadi tanpa mencoba menganalisis

bagaimana dan mengapa fenomena tersebut terjadi. Dalam penelitian ini

menggunakan metode retrospektif yaitu dengan menggunakan lembar catatan

rekam medik pasien kanker prostat terdahulu yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta pada tahun 2005 (Pratiknya, 1986).

B. Definisi Operasional

1. Lembar rekam medik adalah lembar catatan dokter dan perawat yang

memberisi data klinis pasien yang meliputi nomor rekam medik, nama, umur,

jenis kelamin, diagnosis, keluhan masuk, pemeriksaan laboratorium, jenis

obat, dosis obat, lama pemberian, rute pemberian, dan hasil terapi.

35
36
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

2. Evaluasi penggunaan antibiotika adalah melihat kembali dan menyimpulkan

penggunaan antibiotika yang diberikan kepada pasien kanker prostat, sudah

sesuaikah dengan standar yaitu Informasi Obat Nasional Indonesia (2000) dan

Drug Information Handbook 14th edition.

3. Antibiotika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah antibiotika yang

digunakan untuk pasien kanker prostat, yang meliputi antibiotika profilaksis,

antibiotika empirik, dan antibiotika definitif.

4. Antibiotika empirik adalah antibiotika yang digunakan sebelum dilakukan tes

kultur.

5. Antibiotika definitif adalah antibiotika yang digunakan setelah dilakukan tes

kultur.

6. Potensial terinfeksi adalah jika pasien tidak diberikan antibiotik profilaksis

dapat menimbulkan manifestasi klinik infeksi tertentu.

7. Kerasionalan terapi adalah drug related problems yang seminimal mungkin

dimana menunjukkan bahwa terapi obat aman, tepat, dan effective cost.

8. Outcome atau hasil terapi adalah kondisi pasien kanker prostat pada saat

keluar dari rumah sakit (membaik, atas permintaan sendiri, sembuh, atau

meninggal dunia).

C. Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan

diagnosis kanker prostat pada lembar rekam medik di RSUP Dr. Sardjito selama

tahun 2005 yang diambil berdasarkan data komputer di bagian rekam medik

RSUP Dr. Sardjito. Berdasarkan data komputer bagian rekam medik terdapat 15
37
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

pasien dengan diagnosis kanker prostat tetapi terdapat 2 no. RM yang sama

sehingga peneliti menggunakan data pasien sebanyak 14 pasien.

D. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar rekam medik

dari pasien kanker prostat yang dirawat pada tahun 2005 di RSUP Dr. Sardjito,

baik rawat inap maupun rawat jalan.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker

prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ini dilakukan

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yang terletak di Jalan Kesehatan 01 Sekip

Yogyakarta 58733.

F. Jalannya Penelitian

Proses jalannya penelitian dilakukan secara bertahap, dengan jalur

sebagai berikut ini.

1. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mencari informasi tentang jumlah pasien kanker

prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Dari data komputer bagian rekam

medik, diketahui jumlah pasien kanker prostat pada tahun 2005 di RSUP Dr.

Sardjito adalah sebanyak 15 pasien. Pada data komputer, terdapat 2 no. RM yang

sama sehingga peneliti menggunakan data pasien sebanyak 14 pasien.


38
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

2. Tahap pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan dengan melihat lembar rekam medik

dan mencatat hal-hal yang terkait dengan penggunaan antibiotika pada pasien

kanker prostat. Berdasarkan catatan lembar rekam medik tersebut, hal-hal yang

dapat dicatat adalah nomor rekam medik pasien, umur pasien, diagnosis penyakit,

riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat alergi, riwayat penyakit keluarga,

pemeriksaan fisik, keluhan masuk, data laboratorium, terapi yang diberikan

kepada pasien, lama penggunaan obat, dan outcome pasien kanker prostat di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

3. Tahap analisis data

Data dianalisis dengan mengelompokkan pasien berdasarkan umur dan

outcome pasien kemudian menganalisis penggunaan antibiotika pada masing-

masing pasien. Kajian dilakukan dengan berdasarkan informasi tentang

penggunaan antibiotika pada Informarium Obat Nasional Indonesia (2000) dan

Drug Information Hand Book 14th Edition. Hasil analisis penggunaan antibiotika

kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis DRPs dan dihitung persentase pada

masing-masing jenis DRPs. Ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan

antibiotika tidak dapat dianalisis karena penelitian ini bersifat retrospektif

sehingga tidak dapat teramati.

Tata cara analisis hasil adalah sebagai berikut ini.

a. Distribusi umur pasien pada kasus kanker prostat dikelompokkan menjadi

4 kelompok umur, yaitu: <40-<49 tahun, 50<-≤59 tahun, 60<-≤69 tahun,

dan ≥70 tahun.


39
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b. Persentase kelompok umur pasien dihitung berdasarkan jumlah pasien

masing-masing kelompok umur kemudian dibagi dengan jumlah

keseluruhan kasus dan dikalikan 100%.

c. Persentase outcome atau hasil terapi pada pasien dihitung berdasarkan

jumlah pasien masing-masing outcome atau hasil terapi kemudian dibagi

dengan jumlah keseluruhan kasus dan dikalikan 100%.

d. Persentase penggunaan antibiotika pada pasien dihitung dengan cara

menjumlahkan berapa kali jenis antibiotika digunakan pada setiap terapi

kemudian dibagi dengan jumlah penggunaan antibiotika secara

keseluruhan dan dikalikan 100%.

e. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien dilakukan dengan

mengidentifikasi DRPs yang terkait dengan penggunaan antibiotika.

Dalam mengevaluasi data pasien, peneliti memisahkan antara data rawat

inap pasien berdasarkan seberapa banyak pasien menjalani rawat inap.

Evaluasi DRPs terkait penggunaan antibiotika meliputi:

(1) butuh obat (need for additional drug)

(2) tidak perlu obat (unnecessary drug)

(3) obat salah (wrong drug)

(4) dosis kurang (dosage too low)

(5) dosis berlebih (dosage too high)

(6) interaksi obat (adverse drug reaction)

Hasil yang diperoleh, ada yang disajikan dalam bentuk tabel atau

disajikan dalam bentuk diagram kemudian diberi penjelasan.


40
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4. Tahap pembahasan

Pada tahap akhir dilakukan pembahasan mengenai evaluasi penggunaan

antibiotika berdasarkan drug related problems (DRPs) dengan metode SOAP

(Subjective, Objective, Assessment, dan Plan). Sebanyak 17 kasus disajikan

sebagai contoh evaluasi DRPs yang mewakili ke-6 tipe DRPs yang terjadi dalam

penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat dalam penelitian ini.

G. Kesulitan

Kesulitan yang terjadi pada penelitian retrospektif adalah peneliti tidak

dapat mengamati perkembangan kondisi pasien secara langsung yang terkait

dengan terjadinya DRPs pada penggunaan antibiotika, antara lain efek samping

yang terjadi dan kepatuhan pasien. Selain itu, peneliti mengalami kesulitan dalam

membaca catatan terapi pasien dikarenakan penulisan yang kurang jelas. Pada

beberapa rekam medis juga tidak mencantumkan pemeriksaan fisik dan tanda vital

harian.
41
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan mengenai evaluasi penggunaan

antibiotika pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2005 ini dibagi menjadi 5 bagian. Bagian pertama berisi gambaran tentang

persentase kelompok umur pasien kanker prostat. Bagian kedua mengenai

evaluasi penggunaan antibiotika terkait golongan dan jenis antibiotika yang

digunakan pasien kanker prostat, bagian ketiga mengenai DRPs terkait dengan

penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat, bagian keempat mengenai

outcome atau hasil terapi pasien kanker prostat dan bagian kelima berisi

rangkuman dari keempat bagian sebelumnya.

A. Gambaran Pasien Kanker Prostat

Pembagian pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2005 berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok umur <40-

≤49 tahun, 50≤-≤59 tahun, 60≤-≤69 tahun, dan 70≤ tahun. Gambaran

pengelompokan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta pada tahun 2005 berdasarkan umur tersaji pada gambar 4. Pembagian

kelompok umur dilakukan untuk melihat angka kejadian kanker prostat. Dari hasil

penelitian diketahui bahwa kanker prostat terjadi paling banyak pada kelompok

umur 60≤-≤69 tahun dengan jumlah 7 pasien (50%), dan pada umur 70≤ tahun

sebanyak 4 pasien (29%).

41
42
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Persentase kelompok umur pada pasien kanker prostat di


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
50

50

40
29
Persen (% )

30
14
20
7
10

0
≤40-≤49 50≤-≤59 60≤-≤69 70≤

Kelompok umur (tahun)

Gambar 6. Persentase kelompok umur pada pasien kanker prostat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005

B. Evaluasi Penggunaan Antibiotika

Penggunaan antibiotika dalam kemoterapi pada pasien kanker prostat

perlu dikontrol karena jika antibiotika diberikan dengan dosis yang terlalu rendah

atau masa terapinya kurang lama maka dapat mempercepat terjadinya resistensi

oleh bakteri. Cara lain untuk mencegah terjadinya resistensi adalah dengan

mengkombinasikan 2 atau 3 antibiotika dan melakukan penyesuaian dosis.

Dari 14 pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada

tahun 2005, sebanyak 13 pasien (93%) yang mendapatkan antibiotika. Golongan

antibiotika yang digunakan adalah sebanyak 4 golongan, yaitu: β-laktam,

kuinolon, aminoglikosida, dan klindamisin. Ada 11 jenis antibiotika dari ketiga

golongan tersebut yang digunakan dalam terapi bagi pasien kanker, yaitu:

sefiksim, seftriakson (natrium seftriakson), sefotaksim, seftazidim, sefuroksim,

sefadroksil, amoksisilin, gentamisin, siprofloksasin, norfloksasin, dan linkomisin.


43
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Data jenis antibiotika yang digunakan oleh pasien kanker prostat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005 tersaji pada tabel V. Antibiotika yang paling

sering digunakan adalah golongan sefalosporin (seftrikason atau natrium

seftriakson) dan kuinolon (siprofloksasin).

Tabel V. Golongan dan jenis antibiotika yang digunakan dalam terapi pasien
kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Golongan Jumlah
No. Jenis antibiotika %
antibiotika penggunaan

1 β-laktam
a. sefalosporin sefiksim 5 11,9
seftriakson (natrium seftriakson) 17 40,5
sefotaksim 1 2,4
seftazidim 2 4,8
sefuroksim 1 2,4
sefadroksil 1 2,4
b. penisilin amoksisilin 2 4,8
2 aminoglikosida gentamisin 2 4,8
3 kuinolon siprofloksasin 9 21,4
norflosaksin 2 4,8
4 klindamisin linkomisin 1 2,4
Jumlah penggunaan antibiotika 43 100

Golongan sefalosporin bersifat bekterisida, mempunyai spektrum luas,

dan toksisitasnya rendah terhadap manusia. Golongan sefalosporin bekerja dengan

menghalangi terjadinya sintesa lengkap dari dinding sel bakteri sehingga dinding

sel bakteri menjadi tidak sempurna. Jika sel bakteri tumbuh dan plasma sel bakteri

menyerap air dengan jalan osmosis maka dinding sel bakteri yang tidak sempurna

akan pecah (autolisis). Dinding sel bakteri terdiri dari suatu peptidoglikan yang

dinamakan murein, sedangkan dinding sel manusia tidak mengandung murein

sehingga sefalosporin mempunyai toksisitas rendah terhadap manusia. Seftriakson


44
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

mempunyai waktu paruh yang lebih panjang dibandingkan jenis sefalosporin yang

lain sehingga dapat diberikan dengan dosis satu kali sehari.

Golongan kuinolon bersifat bakterisida dan juga mempunyai spektrum

luas. Golongan kuinolon bekerja dengan menghambat DNA girase pada sel

bakteri. Siprofloksasin mempunyai sifat bakterisida yang lebih kuat dibandingkan

dengan norfloksasin.

Tabel VI. Jumlah penggunaan antibiotika dalam terapi pasien kanker prostat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Penggunaan antibiotika pada Jumlah


No. %
pasien pasien
1 Tidak diberi antibiotika 1 7,1
2 1 jenis antibiotika 1 7,1
3 2 jenis antibiotika 5 35,7
4 3 jenis antibiotika 7 50,0
Jumlah pasien yang diberi antibiotika 14 100
Dari data penggunaan antibiotika, diketahui sebanyak 12 pasien (85,7%)

diberikan kombinasi jenis antibiotika dengan golongan yang sama maupun

berbeda. Sebanyak 7 pasien (50%) diberi antibiotika dengan kombinasi 3 jenis

antibiotika dan sebanyak 5 pasien (35,7%) diberi antibiotika dengan kombinasi 2

jenis antibiotika. Sebanyak 1 pasien (7,1%) diberikan 1 jenis antibiotika dan

sebanyak 1 pasien (7,1%) tidak diberikan antibiotika.

C. DRPs Terkait Penggunaan Antibiotika

Antibiotika mempunyai kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan

organisme yang dilawan, mekanisme kerja, sifat, dan lain-lain. Maka dokter,

apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya dituntut untuk dapat memilih antibiotika

yang tepat untuk pasien demi keberhasilan terapi. Terapi dikatakan berhasil jika
45
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dosis obat yang diberikan mempunyai efek terapetik dengan efek samping yang

seminimal mungkin. Menurut Neal (2006), kemoterapi tergantung pada obat yang

bersifat toksisitas selektif, yaitu toksik terhadap sel-sel parasit, tetapi tidak

(terlalu) toksik pada pejamu manusia.

Pembahasan tentang evaluasi penggunaan antibiotika pada 14 pasien

kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005 berdasarkan

DRPs disajikan pada tabel VII-XXIII. Pada penelitian ini, peneliti tidak

melakukan evaluasi mengenai data rawat jalan karena peneliti tidak dapat

mengamati perkembangan pasien. Pada pembahasan kali ini dilakukan dengan

metode SOAP, yaitu: subjective, objective, assessment, dan plan. Dalam

penelitian ini, peneliti mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker

prostat berdasarkan Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) tahun 2000

dan Drug Information Handbook (DIH) edisi 14.

Tabel VII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien I yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE
No RM: 1–17–30–13, umur 77 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 9 Februari 2005
Tanggal keluar: 16 Februari 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar
Diagnosis masuk: BPH
Diagnosis keluar: Carcinoma Prostate.
Rawat jalan: 16 Maret 2005, 31 Maret 2005, dan 9 April 2005
46
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel VII (objective, assessment, plan)


OBJECTIVE

Terapi pasien (lanjutan):


1. Captopril 2 x 12,5 g (kaptropil) 09/02
2. Inf. NaCl lini 11/02-12/02
3. Inj. Terfacef (seftriakson) 11/02-12/02
4. Tradosik (tramadol klorida) 12/02-16/02
5. Pronalges 3 x 1 tab (ketoprofen) 16/02
6. Captopril 2 x 12,5 g (kaptropil) 09/02
7. Inf. NaCl lini 11/02-12/02
8. Inj. Terfacef (seftriakson) 11/02-12/02
9. Tradosik (tramadol klorida) 12/02-16/02
10. Pronalges 3 x 1 tab (ketoprofen) 16/02
11. Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 12/02-16/02
12. Ciprofloxacin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 16/03 dan 09/04
13. Asam mefenamat 2 x 500 mg 16/03 dan09/04
14. Efedrin 30/03
15. Midazole (midazolam) 30/03
16. Vonidex (diazepam) 30/03
17. Tramal (tramadol klorida) 30/03
18. Ketorolac 3 x 30 mg (ketorolak trometamol) 09/04
19. Primperal 10 mg (metoklopramid) 09/04

Tanda infeksi*:
1. Suhu: tanggal 09/02/2005-16/02/2005 : 37-37,5ºC (Normal)
2. Nadi: tanggal 09/02/2005-16/02/2005: 65-100x/menit (N: 100–120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*


- tanggal 09/02/2005 :
1. Neu = 73,1% (N = 40-70%)
2. Lym = 12,5% (N = 22-40%)
3. Mono = 12,4% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.

ASSESSMENT
-

PLAN
-

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


47
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel VIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien II yang dirawat di


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE
No RM: 1–17–74–92, umur 63 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 13 Maret 2005
Tanggal keluar: 18 Maret 2005
Keadaan pulang: Sembuh
Riwayat penyakit: DM, HT, Hepatitis
Riwayat obat: Captopril 3 x 12,5 mg
Hepatil 3 x 1
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: 10 hari lalu seluruh badan terasa lemas, tubuh tidak dapat berjalan,
kesadaran menurun, dan sulit berkomunikasi
Diagnosis masuk: Ca. Prostate
Diagnosis keluar: Metastatis kanker prostat ke intrakanial

OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Diamox 2 x 1 (asetozolamid) 13/03-17/03
2. Frisium 3 x 1 g k/p (klobazam) 13/03-16/03
3. Aspar K 2 x 1 (kalium aspartat) 13/03-17/03
4. Inj. Fepiram 3 g/8 jam (pirasetam) 13/03-17/03
5. Inj. Rocephin 1 x 1g (seftriakson) 14/03-17/03
6. Inf. Manitol 125 cc/6 jam 13/03-17/03
7. Medixon 125 1-1-1 (metil prednisolon) 14/03-17/03
8. Inj. Combivent 3 x 1 (ipratrapium bromida) 14/03-17/03
9. Inj. Platosin 3 x1 (sisplatin) 14/03-17/03
10. Neulin 250 500 mg/ 12 jam (sitikolin) 14/03-17/03
11. Inj. Rantin 1 A/ 8 jam (ranitidin) 16/03-17/03

Tanda infeksi*:
1. Suhu: tanggal 14/03/05-18/03/05 : 36-37ºC (Normal)
2. Nadi: tanggal 14/03/05-18/03/05 : 80-88x/menit (N : 100–120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*


- tanggal 13/03/2005 :
1. WBC = 16,31 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 81,6% (N = 40-70%)
3. Lym = 9,2% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT
-

PLAN
-

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


48
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel IX. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIa yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE
No RM: 1–16–54–66, umur 62 tahun
Rawat jalan: 2 Februari 2005, 19 Februari 2005, dan 23 Februari 2005
Rawat inap: Tanggal masuk: 11 Mei 2005
Tanggal keluar: 18 Mei 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: Tidak bisa BAK, 7 hari sebelum masuk RS
Diagnosis masuk: Adeno ca. prostate dengan retensi urine berulang
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Flutamid 2 x1 tab 02/02 dan 19/02
2. Ciprofloxacin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 23/02
3. Asam mefenamat 3 x 500 mg 23/02
4. Diazepam oral 2 x 5 mg 11/05 dan 15/05
5. Inj. Tyason 2 x 1 g (seftriakson) 12/05-14/05
6. Inj. Dolana 2 x 1 amp (tramadol klorida) 12/05-18/05
7. Inf . NaCl 0,9 % 20 tpm 13/05-14/05
8. Toradol 3 x 30 mg (ketorolak trometamol) 12/05
9. Inj. Interpec 2 x 1 A (ambroxol) 12/05-14/05
10. Sofix 2 x 100 mg (sefiksim) 16/05-18/05
11. Dulcolax syr 2 x 1 c (bisakodil) 16/05
12. Urobacid 1 x 1 (norfloksasin) 18/05

Tanda infeksi*:
1. Suhu: tanggal 12/05/05-15/05/05: 36-37,2ºC (Normal)
2. Nadi: tanggal 12/05/05-15/05/05: 80-83x/menit (N : 100–120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 11/05/2005
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 13/05/2005
Jumlah WBC dalam batas normal.
ASSESSMENT

Pada pemeriksaan hematologi tanggal 11 dan 13 Mei, jumlah sel darah putih dalam batas
normal. Pemberian antibiotik pada pasien tidak perlu dilakukan karena tidak ada indikasi
pasien terkena infeksi (unnecessary drug).

PLAN
a. Pasien tidak perlu diberikan antibitotika jika dari hasil pemeriksaan hematologi tidak
menunjukkan adanya infeksi dalam tubuh pasien.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
49
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel X. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIb yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No RM: 1–16–54–66, umur 62 tahun


Rawat inap: Tanggal masuk: 10 November 2005
Tanggal keluar: 24 November 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: Tidak bisa BAK, 7 hari sebelum masuk RS
Diagnosis masuk: Adeno ca. prostate dengan retensi urine berulang

OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Allopurinol 300 mg 1 x 1 tab 10/11-16/11
2. Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 10/11-12/11 dan 23/11-24/11
3. Inj. Kaltrofen 3 x 30 mg (ketoprofen) 17/11-22/11
4. Mefinal 500 mg 3 x 1 tab (asam mefenamat) 23/11-24/11

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 17/11/05-24/11/05: 36,3-37,4ºC (Normal)
2. Nadi : tanggal 17/11/05-24/11/05: 80-84x/menit (N : 100–120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 09/11/2005
1. WBC = 13,0 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 78,1% (N = 40-70%)
3. Lym = 14,4% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.

ASSESSMENT

Pemberian sefiksim pada tanggal 23 November tidak perlu diberikan karena


tidak ada pemeriksaan hematologi dan tidak ada tanda-tanda adanya infeksi
dalam tubuh pasien (unnecessary drug).

PLAN

a. Sefiksim tidak perlu diberikan karena tidak ada tanda-tanda terjadinya


infeksi dalam tubuh pasien.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
50
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XI. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IV yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No RM: 01–18–65–34 umur 63 tahun


Rawat inap: Tanggal masuk: 16 Mei 2005
Tanggal keluar: 26 Mei 2005
Keadaan pulang: Sembuh
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: Dalam 1 bulan terakhir BAK tidak lancar, sering BAK pada malam
hari, dan kadang berdarah
Diagnosis masuk: TURP dan adeno ca. prostat ganas
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Mefinal/ponstan 3 x 500 mg (asam mefenamat0 16/05–26/05
2. Zinnat 2 x 500 mg (sefuroksim) 22/05-25/05
3. Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 25/05-26/05
4. Ceftum 2 x 1 g (seftazidim) 25/05-26/05
5. Toradol Inj k/p pakai infus (ketorolak trometamol) 18/05 dan 25/05
6. Valisanbe k/p (diazepam) 18/05 dan 25/05-26/05
7. Antasid k/p 25/05
8. Buscopan Inj 3 x 1 amp (hiosin) 16/05 dan 18/05

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 16/05/05-26/05/05: 36-37ºC (Normal)
2. Nadi : tanggal 16/05/05-26/05/05: 80-98x/menit (N : 100–120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*


- tanggal 16/05/2005 :
1. Neu = 36,2% (N = 40-70%)
2. Lym = 60,1% (N = 22-40%)
3. Mono = 1,8% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT
Pada pemeriksaan hematologi tanggal 16 Mei, jumlah sel darah putih yang normal
disertai penurunan jumlah neutrofil menunjukkan tubuh pasien potensial terinfeksi.
Pasien perlu diberikan antibiotika profilaksis (need for additional drug).
Pasien diberikan sefuroksim (22-25 Mei) dan seftazidim (25-26 Mei) tanpa adanya
pemeriksaan hematologi dan tanda-tanda vital normal (unnecessary drug).
PLAN
a. Pada tanggal 16 Mei, pasien perlu diberikan antibiotika profilaksis, seperti
seftriakson dengan dosis IM 125-250 mg/hari selama minimal 3 hari (Lacy et all,
2006).
b. Pada tanggal 22-26 Mei, pasien tidak perlu diberi antibiotika.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
51
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien V yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE
No RM: 1–19–47–01, umur 73 tahun
Rawat jalan: 12 Juli 2005 dan 16 Juli 2005
Rawat inap: Tanggal masuk: 19 Juli 2005
Tanggal keluar: 3 Agustus 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: LUTS
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: BAK tidak lancar, keluar batu dan nyeri, BAK keluar darah, nyeri perut
bagian bawah
Diagnosis masuk: Suspect ca. Prostat
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 12/07
2. As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab 12/07
3. Tramal 3 x 1 tab (tramadol klorida) 16/07 dan 19/07-22/07
4. Inj. Terfacef 1 g 1 x 1A (natrium seftriakson) 23/07-27/07 dan 01/08-03/08
5. Inj. Remopain 2 x 1 A (ketorolak trometamol) 23/07-27/07
6. Baquinor 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 28/07-01/08
7. Tradosik 3 x 1 (tramadol klorida) 28/07-01/08
8. Hytrin 1 x 1 tab (terazosin) 29/07-30/07
9. Inj. Kaltrofen 3 x 1 A (ketoprofen) 02/08-03/08
10. Inf D5 % 20 tts/mnt (dextrose) 25/07
11. Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt 26/07-27/07
12. Laxadyn syr 2 x 1c (parafin cair) 26/07-27/07
13. Amoxycilin 3x500 mg (amoksisilin) 02/08-03/08

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 23/07/05-02/08/05: 36-37ºC (Normal)
2. Nadi : tanggal 23/07/05-02/08/05: 80-84x/menit (N : 100–120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*


- tanggal 20/07/2005 :
1. WBC = 11,84 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Lym = 15,8% (N = 22-40%)
3. Eo = 9,0% (N = 1-4%)
Jumlah neutrofil, monosit, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT
-

PLAN
-
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
52
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VI yang dirawat di


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No RM: 0–62–32–02, umur 65 tahun


Rawat inap: Tanggal masuk: 5 September 2005
Tanggal keluar: 16 September 2005
Keadaan pulang: Sembuh
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: Pasien mengalami kesulitan BAK
Diagnosis masuk: Ca. prostat.

OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Amoxycilin 4 x 500 mg (amoksisilin) 10/09-16/09
2. Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 13/09-16/09
3. Fugerol 3 x 1 tab (flutamid) 13/09-16/09
4. Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium seftriakson) 10/09-15/09
5. Inj. Kaltrofen 2 x 1 (ketoprofen) 10/09-15/09
6. Marcain 3 x dlm NaCl /100 cc (bupivakain) 10/09-15/09
7. Narfoz 4 mg k /p (ondansetron) 08/09

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 06/09/2005-16/09/2005: 36-370C (Normal)
2. Nadi : tanggal 06/09/2005-16/09/2005: 72-92x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*


- tanggal 06/09/2005 :
1. Neu = 74% (N = 40-70%)
2. Lym = 19,9% (N = 22-40%)
3. Eo = 0,0% (N = 1-4%)
Jumlah WBC, monosit, dan basofil dalam batas normal.

ASSESSMENT

Kenaikan jumlah neutrofil menunjukkan terjadinya infeksi pada tubuh pasien. Pasien
diberikan antibiotika empirik. Pemberian kombinasi antibiotik perlu dilakukan
penyesuaian dosis karena natrium seftriakson dapat memicu kerusakan ginjal dan
amoksisilin juga diabsorpsi pada ginjal (adverse drug reaction).

PLAN
a. Dosis amoksisilin dikurangi menjadi 500 mg tiap 8 jam dan natrium seftriakson
tetap diberikan dengan dosis 1 g tiap 24 jam (Anonim, 2000a).
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
53
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XIV. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIa yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)

SUBJECTIVE
No RM: 1–18–77–45, umur 73 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 30 Mei 2005
Tanggal keluar: 4 Juni 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: LUTS, HT
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: Tidak bisa BAK sejak 2 minggu yang lalu
Diagnosis masuk: BPH
Diagnosis lain: CRF, Hipertensi Stage II.
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1 (siprofloksasin) 31/05
2. Inj. Tyason 1 g 1 x 1 A (seftriakson) 01/06-04/06
3. Inj. Dolana 2 x 1 A (tramadol klorida) 01/06-04/06
4. Inj. Interpec 3 x 1 A (ambroxol) 01/06
5. Inj. Terfacef 1g 1 x 1 (natrium seftriakson) 01/06
6. Felden supp. 2 x 1 k/p (piroksikam) 01/06
7. Inj. Transamin 3 x 1 A (asam traneksamat) 01/06
8. Inj. Vit. K 3 x 1 A 01/06
9. Timovit 10 mg iv k/p (metoklorpramida) 01/06
10. Inf. NaCl 0,9% 20 tpm 02/06-04/06
11. Aspar K 1 x 1 tab (asam aspartat) 02/06-04/06
12. Comsporin 100 mg 2 x 1 (sefiksim) 04/06

Tanda infeksi*:
1. Suhu : -
2. Nadi : -

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 25/05/2005
1. Mono = 1,3% (N = 4-8%)
2. Eo = 6,7% (N = 1-4%)
JumlahWBC, monosit, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 01/06/2005
Jumlah WBC dalam batas normal.
ASSESSMENT

Pada pemeriksaan 25 Mei dan 1 Juni, tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada pasien.
Pasien tidak perlu diberi antibiotika (unnecessary drug).
PLAN
a. Pasien tidak perlu diberikan antibiotika.

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


54
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XV. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIb yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)

SUBJECTIVE
No RM: 1–18–77–45, umur 73 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 23 November 2005
Tanggal keluar: 16 Desember 2005
Keadaan pulang: Meninggal
Riwayat penyakit: LUTS, HT
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: sejak 4 hari yang lalu BAK keluar darah lewat kateter, mual
Diagnosis utama: adeno ca. Prostate
Diagnosis lain: CRF, Hipertensi Stage II.
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Aprovel 1 x 300 mg (valsartan) 23/11
2. Inf. D5% lini (dextrose) 23/11-06/12
3. Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam (seftriakson) 23/11
4. CaCO3 3 x 1 (kalsium karbonat) 23/11
5. As. Folat 3 x 1 23/11
6. Inj. Acran 3 x 1 A (ranitidin) 23/11-02/12
7. Inj. Kalnex 3 x 1 A (asam traneksamat) 23/11-02/12
8. Inj. Kaltrofen 3 x 1 A (ketoprofen) 23/11 dan 26/11
9. Inj. Terfacef 1 g/24 jam (natrium seftriakson) 24/11-05/12

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 28/11/2005-16/12/2005: 36,4-37,80C (Normal)
2. Nadi : tanggal 28/11/2005-16/12/2005: 70-100x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 23/11/2005
1. Neu = 84,3% (N = 40-70%)
2. Lym = 9,5% (N = 22-40%)
3. Eo = 0,3% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, Monosit, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 26/11/2005
1. WBC = 14,37 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 88,8% (N = 40-70%)
3. Lym = 6,9% (N = 22-40%)
4. Mono = 3,3% (N = 4-8%)
Jumlah eosinofil dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 29/11/2005
1. WBC = 13,0 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
- tanggal 01/12/2005
1. WBC = 14,26 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
- tanggal 06/12/2005
1. WBC = 19,45 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 81,6% (N = 40-70%)
3. Lym = 9,4% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
55
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XV (objective, assessment, plan)

OBJECTIVE
- tanggal 10/12/2005
1. WBC = 21,10 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 85,2% (N = 40-70%)
3. Lym = 9,8 % (N = 22-40%)
4. Eo = 0,2% (N = 4-8%)
Jumlah monosit dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 13/12/2005
1. WBC = 21,10 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 85,2% (N = 40-70%)
3. Lym = 9,8 % (N = 22-40%)
4. Eo = 0,2% (N = 1-4%)
Jumlah monosit dalam batas normal. Pada pemeriksaan urine (16/12/2005) ditemukan
bakteri Escherichia coli.

ASSESSMENT

Pada pemeriksaan hematologi (6, 10, dan 13 Desember) menunjukkan adanya infeksi
dalam tubuh pasien dan pemeriksaan urine (16 Desember) ditemukan Eschericia coli
yang mengindikasikan pasien terkena infeksi saluran kemih. Pasien perlu diberikan
antibiotika definitif untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah (need for
additional drug).
PLAN

a. Pasien perlu diberikan antibiotika definitif, seperti seftriakson dengan dosis 2-4 g
tiap 24 jam sebagai dosis tunggal, diberikan pada dua tempat atau lebih (Anonim,
2000a).

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

Tabel XVI. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIa yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective)

SUBJECTIVE
No RM: 1–20–40–28, umur 54 tahun
Rawat jalan: 13 September 2005
Rawat inap: Tanggal masuk: 28 September 2005
Tanggal keluar: 29 September 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: BAK tidak lancar, BAK terus menerus tapi sedikit demi sedikit, dan
LUTS.
Diagnosis masuk: suspect BPH
Diagnosis lain: suspect adeno ca. prostate.
56
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XVI (objective, assessment, plan)

OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Ciproxin XR 1 x 100 mg (siprofloksasin) 28/09-29/09
2. MST 2 x 1 (garam morfin) 28/09-29/09
3. Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida0 28/09-29/09
4. Inj. Toradol 2 x 1 A (ketorolak trometamol) 28/09-29/09
5. Inj. Gaster 2 x 1A (famotidin) 28/09-29/09
6. Kaltrax 3 x 250 mg (asam traneksamat) 28/09-29/09

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 28/09/2005-29/09/2005 : 36,2-37,20C (Normal)
2. Nadi : tanggal 28/09/2005-29/09/2005 : 80-82x/menit (N : 100-120x/menit)

ASSESSMENT
Pemberian siprofloksasin pada tanggal 28 September, tidak perlu dilakukan karena tidak ada
tanda-tanda infeksi dan tidak ada pemeriksaan hematologi pada pasien (unnecessary drug).
PLAN
a. Pasien tidak perlu diberi antibiotika.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

Tabel XVII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIb yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (Subjective, objective)

SUBJECTIVE
No RM: 1–20–40–28, umur 54 tahun
Rawat jalan: 12 November 2005
Rawat inap: Tanggal masuk: 21 November 2005
Tanggal keluar: 26 November 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui
Keluhan masuk: BAK tidak lancar, BAK terus menerus tapi sedikit demi sedikit, dan LUTS.
Diagnosis utama: suspect BPH
Diagnosis lain: suspect adeno ca. prostate.
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Nirmadil 1 x 1 (felodipin) 23/11
2. Valisanbe 2 x 1 k/p (diazepam) 23/11
3. Ciproxin XR 1 x 1 (siprofloksasin) 23/11-24/11
4. Felden flesh 2 x 1 (piroksikam) 25/11-26/11
5. Xatral XL 1 x 1 (alfuzosin klorida) 25/11-26/11
6. Ditranex 2 x 250 mg (asam traneksamat) 23/11-24/11
7. Terfacef inj 1 x 1 g (natrium seftriakson) 23/11-24/11
8. Gaster inj 2 x 1 (famotidin) 23/11-24/11
9. Ditranex 3 x 500 mg (asam traneksamat) 25/11-26/11
10. Xevolac/toradol inj 2 x 30 mg (ketorolak 23/11-24/11
trometamol)
11. Inj. Lasix 1 x 1 A (furosemid) 24/11
57
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XVII (objective, assessment, plan)

OBJECTIVE

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 22/11/2005-25/11/2005 : 36-370C (Normal)
2. Nadi : tanggal 22/11/2005-25/11/2005 : 80-92x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 21/11/2005
1. Lym = 14,5% (N = 22-40%)
Jumlah WBC, neutrofil, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 22/11/2005
1. Neu = 78,1% (N = 40-70%)
2. Lym = 14,4% (N = 22-40%)
Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 23/11/2005
1. Neu = 78,1% (N = 40-70%)
2. Lym = 16,8% (N = 22-40%)
Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.

ASSESSMENT
-

PLAN
-

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

Tabel XVIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IX yang dirawat di


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective, assessment)

SUBJECTIVE
No RM: 1–21–64–26, umur 67 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 2 Desember 2005
Tanggal keluar: 14 Januari 2006
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: HT, kencing batu, kencing darah
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan, BAK keluar batu
Diagnosis masuk: Ca. prostat
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Ciprofloksasin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 03/12
2. As. Mefenamat 3 x 500 mg 05/12
3. Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium seftriakson) 05/12
58
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XVIII (objective, assessment, plan)

OBJECTIVE

Terapi pasien (lanjutan):


4. Inj. RL 20 tpm (ringer laktat) 07/12-12/12
5. Inj. Fosfomycin 2 x 1 g (fosfomisin) 07/12-10/12
6. Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 (asam traneksamat) 07/12-10/12
7. Inj. Dolsic 2 x 1 A (tramadol klorida) 07/12-10/12
8. Sporetik 100 mg 2 x 1 (sefiksim) 12/12-17/12
9. Mefinal 500 mg 3 x 1 k/p (asam mefenamat) 12/12-17/12

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 03/12/2005-19/12/2005 : 37-37,60C (Normal)
2. Nadi : tanggal 03/12/2005-19/12/2005 : 60-96x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 02/12/2005
1. Lym = 18,3% (N = 22-40%)
2. Eo = 4,1% (N = 1-4%)
JumlahWBC, neutrofil, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 07/12/2005
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 18/12/2005
1. Mono = 8,2% (N = 4-8%)
2. Eo = 8,2% (N = 1-4%)
Jumlah WBC, neutrofil, limfosit, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 14/01/2006
1. WBC = 15,1 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Lym = 8,3% (N = 22-40%)
Pada pemeriksaan kristal urin, urine positif mengandung bakteri.

ASSESSMENT

Pada pemeriksaan tanggal 2, 7, dan 18 Desember, tidak menunjukkan adanya infeksi di


dalam tubuh pasien sehingga pasien tidak perlu diberikan siprofloksasin, natrium
seftriakson maupun sefiksim (unnecessary drug).
Pada pemeriksaan urine tanggal 14 Januari menunjukkan adanya bakteri, ditandai juga
dengan adanya kenaikan jumlah sel darah putih. Pasien perlu diberikan antibiotika (need
for additional drug).

PLAN

a. Pada tanggal 2, 7, dan 18 Desember, pasien tidak perlu diberikan antibiotika.


b. Dari pemeriksaan tanggal 14 Januari, pasien perlu sefiksim 400 mg dalam dosis
terbagi setiap 12-24 jam selama 3 hari (Lacy et all, 2006).

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


59
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XIX. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien X yang dirawat di


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective, assessment)

SUBJECTIVE

No RM: 1–21–81–23. 71 tahun


Rawat inap: Tanggal masuk: 15 Desember 2005
Tanggal keluar: 11Januari 2006
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: 4 hari yang lalu BAK berdarah dan nyeri
Diagnosis utama: Adeno ca. Prostate
Diagnosis lain: Trombositopenia dan Diabetes Mellitus

OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Ciprofloksasin 2 x 1 (siprofloksasin) 15/12-17/12 dan 19/12-29/12
2. Synflex 2 x 1 (naproksen) 15/12-17/12
3. Lumeson 2 x1 (metil prednisolon) 17/12-26/12
4. Frilix 2 x 100 mg (naftidrolfuril) 17/12-11/01
5. Methycobal 3 x 1 (mekobalamin) 17/12-11/01
6. Inj. Gastridin 2 x 1 (ranitidin) 15/12-17/12 dan 19/12
7. Inj. Toradol 2 x 1 (ketorolak trometamol) 15/12-17/12 dan 19/12
8. Inj. Cefotaxime 2 x 1 (sefotaksim) 15/12-17/12
9. Transamin 500 mg (k/p)/extra (asam traneksamat) 15/12-16/12
10. As. Mefenamat 3 x 1 19/12-23/12
11. Urobacid 3 x 400 mg (norfloksasin) 20/12-24/12 dan 27/12-11/01
12. Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) 20/12-11/01
13. Refonid E 100 3 x 1 20/12-01/01
14. Adona 3 x 1 (karbazokrum natrium) 23/12-01/01
15. Dexa 1A/iv extra (deksamethason) 21/12 dan 27/12-01/01
16. Inj. Lasix 1 A (furosemid) 24/12
17. Medrol/Medixon 2-2-0 (metil prednisolon) 26/12-03/01
18. Inf. Adona 10 mg, 50 mg dalam 500 cc NaCl/12 jam 27/12-11/01
(karbazokrum natrium)
19. Atrovent 2cc 1-0-1 (iprotropium bromida) 28/12-29/12 dan 02/01-11/01
20. Biofenid E 100 3 x 1 02/01-11/01
21. Solumedrol/Medixon 125 mg/8 jam (metil 04/01-07/01
prednisolon)

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 15/12/2005-31/12/2005 : 36,5-370C (Normal)
2. Nadi : tanggal 15/12/2005-31/12/2005 : 80-90x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 20/12/2005
Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 21/12/2005
Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
60
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XIX (objective, assessment, plan)

OBJECTIVE

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:

- tanggal 22/12/2005 :
1. WBC = 3,7 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
Jumlah neutrofil dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 26/12/2005
Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 28/12/2005
Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 05/01/2006
1. Neu = 73,7% (N = 40-70%)
2. Lym = 16,5% (N = 22-40%)
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 07/01/2006
1. Neu = 73,7% (N = 40-70%)
2. Lym = 19,4% (N = 22-40%)
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 09/01/2006
1. Lym = 16% (N = 22-40%)

ASSESSMENT

Pemberian siprofloksasin dan sefotaksim pada tanggal 15-17 Desember tidak perlu
dilakukan karena tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada tubuh pasien (unnecessary
drug).

Pada pemeriksaan tanggal 22 Desember diketahui jumlah sel darah putih kurang dari
normal, menunjukkan pasien potensial terinfeksi. Pasien diberi norfloksasin dengan
dosis berlebih (dosage too high).

PLAN

a. Pasien pada tanggal 15-17 Desember, tidak perlu diberikan antibitika jika tidak
muncul adanya tanda-tanda infeksi karena pemberian antibiotika akan memicu
resistensi bakteri.
b. Norfloksasin diberikan dengan dosis 2 x 400 mg sehari selama 12 minggu, dosis
dapat dikurangi menjadi 400 mg sekali sehari jika kondisi pasien membaik pada 4
minggu pertama (Anonim, 2000a).

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


61
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XX. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XI yang dirawat di


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE
No RM: 1–09–55–03. 62 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 20 Desember 2005
Tanggal keluar: 31 Desember 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: DM
Riwayat obat: Infus asering
Pronalges
Riwayat alergi : Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui
Keluhan masuk: Nyeri punggung bagian bawah
Diagnosis masuk: Ca Prostate (Ca Prostat std IV)
OBJECTIVE

Terapi pasien:
1. KSR 3 x 1 tab (kalium klorida) 23/12-31/12
2. MST 2 x 10 mg (garam morfin) 24/12-28/12
3. Lasix Inj 2 x 1A (furosemid) 23/12-30/12
4. Cimetidine 2 x 1tab (simetidin) 30/12-31/12
5. Furosemide 2 x 1tab (furosemid) 31/12
6. Dexamethason Inj 2 x 2 A (deksamethason) 26/12-29/12
7. Vomceran Inj 2 x 8 mg (ondansetron) 28/12-29/12
8. Pantozol 2 x 1 A (pantoprazol) 28/12-29/12
9. Dulcolax k/p (bisakodil) 30/12
10. Delcadryl Inj 2 x 1 A (difenhidramina) 28/12
11. Ranitidin inj 1 x 2 A (ranitidin) 28/12
12. Taxol inj 1 x 30 mg (paklitaksel) 28/12
13. Carboplatin inj 1 x 450 mg ( karboplatin) 28/12

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 21/12/2005-31/12/2005 : 36-37,40C (Normal)
2. Nadi : tanggal 21/12/2005-31/12/2005: 80-88x/menit (N: 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi* tanggal 21/12/2005 :


1. Mono = 10,1% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, neutrofil, limfosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.

ASSESSMENT

-
PLAN
-

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


62
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XXI. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XII yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)

SUBJECTIVE

No RM: 1–18–51–27, umur 43 tahun


Rawat inap: Tanggal masuk: 6 Mei 2005
Tanggal keluar: 25 Mei 2005
Keadaan pulang: Membaik (atas permintaan sendiri)
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: 10 bulan yang lalu mengeluh BAK tidak lancar, tidak bisa BAB, BAK
keluar darah, dan 2 hari yang lalu tidak bisa BAK
Diagnosis masuk: Tumor Prostat
Diagnosis lain: Tumor Buli dan CRF

OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Inf. RL 20 tpm (ringer laktat) 06/05
2. Inj. Terfacef 1 x 1g (natrium seftriakson) 06/05
3. Inj. Transamin 1 x 1A(asam traneksamat) 06/05
4. Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 09/05-22/05
5. Inj. Interpec 2 x 1A(ambroxol) 09/05-12/05
6. Inj. Lasix 40 mg 1 x 1A (furosemid) 14/05
7. Inj. Gentamycin 1 x 80 mg (gentamisin) 17/05-25/05
8. Inj. NaCl 0,9% 20 tpm 19/05-25/05
9. Aspar K 3 x 1tab (kalium aspartat) 21/05-25/05
10. Inj. Cefriaxon 1 x 1g (seftriakson) 23/05-25/05

Tanda infeksi*:
1. Suhu : -
2. Nadi : -

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 05/05/2005
1. WBC = 13,79 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 94,1% (N = 40-70%)
3. Lym = 4,6% (N = 22-40%)
4. Mono = 1,2% (N = 4-8%)
5. Eo = 0,1% (N = 1-4%)
Jumlah basofil dalam batas normal.
- tanggal 08/05/2005
1. WBC = 15,57 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 90,6% (N = 40-70%)
3. Lym = 2,2% (N = 22-40%)
4. Mono = 1,2% (N = 4-8%)
5. Eo = 0,0% (N = 1-4%)
Jumlah basofil dalam batas normal.
63
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XXI (objective, assessment, plan)

OBJECTIVE

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 11/05/2005
1. Neu = 89,9% (N = 40-70%)
2. Lym = 8,3% (N = 22-40%)
3. Mono = 1,6% (N = 4-8%)
4. Eo = 0,2% (N = 1-4%)
Jumlah WBC dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 16/05/2005
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 21/05/2005
1. Neu = 87,2% (N = 40-70%)
2. Lym = 10,0% (N = 22-40%)
3. Mono = 1,3% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 23/05/2005
1. WBC = 2,15 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 80,6% (N = 40-70%)
3. Lym = 14,2% (N = 22-40%)
4. Eo = 0,5% (N = 1-4%)
Jumlah monosit dan basofil dalam batas normal.
Pada pemeriksaan urine ditemukan adanya bakteri Klebsiella sp.

ASSESSMENT

Pada pemeriksaan tanggal 5 Mei terjadi kenaikan sel darah putih dan neutrofil
menunjukkan bahwa pasien mengalami infeksi. Pasien diberikan antibiotik empirik.
Dosis natrium seftriakson karena hanya diberikan selama 1 hari (dosage too low).

Pada awal pengobatan, pasien menggunakan surat tanda miskin (Raskin). Ketika pasien
diberikan Tyason (seftriakson), pasien menyatakan keberatan tetapi pemberian Tyason
tetap dilanjutkan selama beberapa hari (wrong drug).

PLAN

a. Jangka waktu pemberian natrium seftriakson selama 3 hari dengan dosis 1 g tiap 24
jam (Anonim, 2000a).
b. Sebelum memberikan antibiotika, melihat data pasien terlebih dahulu agar pasien
tetap bisa mendapatkan antibiotika tanpa perlu membayar yang lebih mahal.

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


64
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XXII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIII yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No RM: 1–19–64–45, umur 59 tahun


Rawat inap: Tanggal masuk: 22 Juli 2005
Tanggal keluar: 31 Juli 2005
Keadaan pulang: Meninggal
Riwayat penyakit: Tidak diketahui
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui
Keluhan masuk: kencing tidak lancar, mengejan, kadang setiap BAK disertai BAB, kaki
bengkak, mual muntah, Oliguria (500 cc/24 jam)
Diagnosis masuk: Chronic kidney disease
Diagnosis lain: Adeno Ca Prostat dan HT
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Inf. D5% lini (dextrose) 22/07-26/07
2. Vometa 3 x 1 tab (domperidon) 22/07-26/07 dan 29/07
3. As. Folat 3x 1 tab 22/07-26/07 dan 29/07
4. CaCO3 3 x 1 tab (kalsium karbonat) 22/07 dan 29/07
5. Inj. Ceftriaxon 1x 1g (seftriakson) 27/07-28/07
6. Inj. Ceftazidime 2 x 1 g (seftazidim) 30/07
7. Tramadol 3 x 1 A (tramadol klorida) 30/07
8. Gaster 2 x 1 A (famotidin) 30/07
9. Inj. Lasix 1A/8 jam (furosemid) 30/07-31/07
10. Inj. Dolsic 1A (tramadol klorida) 31/07
11. Inj. Primperan (metoklorpromida) 29/07

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 22/07/05-28/07/05 : 37-37,50C (Normal)
2. Nadi : tanggal 22/07/05-28/07/05 : 65-90x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi* tanggal 22/07/2005 :


1. Neu = 74,2% (N = 40-70%)
2. Lym = 16,2% (N = 22-40%)
Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT

PLAN

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran


65
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XXIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIV yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)

SUBJECTIVE
No RM: 0–66–66–75, umur 63 tahun
Rawat inap: Tanggal masuk: 6 September 2005
Tanggal keluar: 4 Oktober 2005
Keadaan pulang: Membaik
Riwayat penyakit: DM, HT
Riwayat obat: Tidak diketahui
Riwayat alergi: Tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui
Keluhan masuk: BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan
Diagnosis masuk: Gagal ginjal terminal, DM II NO, dan Ca Prostate post orchiectomy
Diagnosis komplikasi: Hipertensi dan Anemia renal
OBJECTIVE
Terapi pasien:
1. Suntikan insulin 0 – 1 – 0 (insulin) 06/09
2. Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg (valsartan) 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10
3. Sangobion 1 x 1tab (fero glukonat) 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10
4. Norvask 1 x 10 mg (amlodipin besilat) 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10
5. Gaster 20/digest 1 x 1tab (famotidin) 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-29/09
6. CaCO3 (kalsium karbonat) 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10
7. Asam folat 3 x 1 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10
8. Proneuron 3 x 1 (dipiron) 14/09-19/09 dan 21/09-04/10
9. Katesse 3 x 25 mg (tramadol klorida) 19/09 dan 21/09-04/10
10. Lincophar 1 x 1 tab (linkomisin) 24/09-28/09
11. Renacystin 2 x 500 mg (sefadroksil) 24/09
12. Recolfar 2 x 50 mg (kolkisin) 24/09 dan 26/09
13. Inspersa syr 3 x 1c (sukralfat) 29/09-04/10
14. Vioxy 1x1 tab (vitamin) 24/09-28/09
15. Mucopect 3 x 1 (ambroxol) 29/09-04/10
16. Fordesia 1 x 1 (donepezil klorida) 30/09-04/10
17. Bramact 2 x 500mg (terbulatin sulfat) 04/10
18. Sermion 1 x 1 (nicergolin) 25/09
19. Inj fepiram 3 g 4 x 1 (pirasetam) 10/09-03/10
20. Inj kalmeco 3 x 1 (mekobalamin) 10/09-03/10
21. Inj neulin 2 x 500mg (sitikolin) 10/09-03/10
22. Inj tramadol /tradyl 3x100mg (tramadol klorida) 13/09-16/09
23. RL inj 3 x 4 μi (ringer laktat) 08/09-11/09, 13/09-15/09, dan 19/09-03/10
24. Gentamicin 6 x OD D5 (gentamisin) 10/09-04/10
25. Tetes mata Rocephin 1 x 1g (seftriakson) 19/09-21/09
26. Kalnex 3 x 250 mg (asam traneksamat) 10/09-04/10
27. Eprex 1A/3hari (epoetin) 24/09-27/09, 30/09, dan 04/10
28. Dexmovel zalf pagi luminal (fenobarbital) 24/09-04/10
29. Lasix 3 x 1A (furosemid) 22/09-24/10 dan 28/09-04/10
30. Lamisil zalf sore scrotum (terbinafina) 10/09-03/10
31. Vometa 3 x 1 k/p (domperidon) 08/09-12/09 dan 30/09-04/10
32. Kolmeco 3x500 mg (mekobalamin) 04/10
33. Lipofood 1 x 1 tab (fosfolipida esensial) 28/09-04/10
66
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XXIII (objective)

OBJECTIVE

Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 07/09/05-04/10/05 : 37-38,40C (Normal)
2. Nadi : tanggal 07/09/05-04/10/05 : 60-96x/menit (N : 100-120x/menit)

Pemeriksaan laboratorium hematologi*:


- tanggal 06/09/2005
1. Neu = 81,0% (N = 40-70%)
2. Lym = 10,3% (N = 22-40%)
Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 11/09/2005
1. Neu = 77,8% (N = 40-70%)
2. Lym = 11,6% (N = 22-40%)
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 12/09/2005
1. Neu = 81,7% (N = 40-70%)
2. Lym = 12,0% (N = 22-40%)
Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 13/09/2005
1. Neu = 85,1% (N = 40-70%)
2. Lym = 8,2% (N = 22-40%)
3. Mono = 3,6% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 20/09/2005
1. WBC = 13,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 82% (N = 40-70%)
3. Lym = 9,6% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 22/09/2005
1. WBC = 20,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 87,5% (N = 40-70%)
3. Lym = 7,9% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 24/09/2005
1. WBC = 15,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 80,5% (N = 40-70%)
3. Lym = 12,9% (N = 22-40%)
- tanggal 26/09/2005
1. WBC = 13,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 84,4% (N = 40-70%)
3. Lym = 8,9% (N = 22-40%)
- tanggal 27/09/2005
1. WBC = 12,1 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
2. Neu = 79,7% (N = 40-70%)
3. Lym = 10,7% (N = 22-40%)
67
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lanjutan tabel XXIII (assessment, plan)

ASSESSMENT

Pemberian linkomisin pada usia lanjut dapat meningkatkan terjadinya efek samping obat
yaitu colitis pseudomembraneus (adverse drug reaction).

PLAN

a. Pasien diberikan klindamisin dengan dosis 150-450 mg setiap 6-8 jam (Lacy et all,
2006)

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

Berdasarkan evaluasi penggunaan antibiotika pada tiap pasien yang

dirawat di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2005, hasil analisis terjadinya DRPs

masing-masing pasien disajikan pada tabel XIV.

Tabel XIV. Hasil analisis DRPs pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker
prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah
Tipe DRPs %
kejadian
Tidak perlu obat (unnecessary drug) 7 46,7
Butuh obat (need for additional drug) 3 20
Interaksi obat (adverse drug reaction) 2 13,3
Dosis kurang (dosage too low) 1 6,7
Dosis berlebih (dosage too high) 1 6,7
Obat tidak tepat (wrong drug) 1 6,7

Dalam penelitian ini, dari 17 kasus yang diteliti, terdapat 6 kasus yang

tidak terjadi DRPs. Selain itu, DRPs yang paling sering terjadi terkait dengan

penggunaan obat yang tidak perlu (unnecessary drug) yaitu sebanyak 7 kasus

(46,7). Sebanyak 3 kasus (20%) terkait dengan butuh obat (need for additional

drug) dan 2 kasus (13,3%) terkait interaksi antar obat (adverse drug reaction).
68
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Terdapat masing-masing 1 kasus (6,7%) yang terkait dengan dosis antibiotika

kurang (dosage too low), dosis obat berlebih (dosage too high), dan obat tidak

tepat (wrong drug). Rangkuman evaluasi DRPs terkait penggunaan antibiotika

pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada

tahun 2005 dapat dilihat pada tabel XXV-XXX.

1. Butuh obat (need for additional drug)

Tabel XXV. Evaluasi DRPs (butuh obat) pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah dan
No. Permasalahan Penilaian Rekomendasi
nomor kasus
1. 1 Pasien potensial Pasien butuh Pasien perlu
(4) terinfeksi ditandai antibiotik untuk diberikan
dengan hasil mencegah antibiotika
pemeriksaan terjadinya profilaksis,
hematologi infeksi. seperti
menunjukkan seftriakson
terjadinya penurunan dengan dosis IM
jumlah neutrofil 125-250 mg/hari
tetapi pasien tidak selama minimal 3
diberi antibiotik. hari (Lacy et all,
2006).
2. 1 Pada pemeriksaan Pasien perlu Pasien perlu
(7b) urine ditemukan diberikan diberikan
Eschericia coli antibiotika seftriakson
definitif dengan dosis 2-4
g tiap 24 jam
sebagai dosis
tunggal,
diberikan pada
dua tempat atau
lebih (Anonim,
2000a).
3. 1 Pada pemeriksaan Pasien perlu pasien perlu
(9) urine menunjukkan diberikan sefiksim 400 mg
adanya bakteri. antibiotika dalam dosis
terbagi setiap 12-
24 jam selama 3
hari (Lacy et all,
2006).
69
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

2. Tidak perlu obat (unnecessary drug)

Tabel XXVI. Evaluasi DRPs (tidak perlu obat) pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah dan
No. Permasalahan Penilaian Rekomendasi
nomor kasus
1. 7 Pada pemeriksaan Pasien tidak Pasien tidak
(3a), (3b) (4), hematologi tidak perlu diberi perlu diberi
(7a), (8), ditemukan tanda- antibiotik antibiotik.
(9),(10) tanda infeksi. karena dapat
Pemberian meningkatkan
antibiotik pada resistensi
pasien tidak perlu bakteri.
dilakukan.

3. Interaksi obat (adverse drug reaction)

Tabel XXVII. Evaluasi DRPs ( interaksi obat) pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah dan
No. Permasalahan Penilaian Rekomendasi
nomor pasien
1. 1 Pasien diberi Perlu dilakukan Dosis antibiotika
(6) kombinasi antibiotik penyesuaian disesuaikan, seperti
sehingga dapat dosis. amoksisilin
meningkatkan efek dikurangi menjadi
samping obat yaitu 500 mg tiap 8 jam
kerusakan ginjal. dan natrium
seftriakson tetap
diberikan dengan
dosis 1 g tiap 24
jam (Anonim,
2000a).
2. 1 Pemberian linkomisin Antibiotika perlu Pasien diberikan
(14) pada usia lanjut dapat diganti klindamisin dengan
meningkatkan dosis 150-450 mg
terjadinya efek setiap 6-8 jam
samping obat yaitu (Lacy et all, 2006).
colitis
pseudomembraneus
70
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4. Dosis kurang (dosage too low)

Tabel XXVIII. Evaluasi DRPs (dosis kurang) pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah dan
No. Permasalahan Penilaian Rekomendasi
nomor kasus
1. 1 Pasien diberi Pemberian Jangka waktu
(14) antibiotika selama antibiotika pemberian
1hari. kurang lama, natrium
minimal 3 hari. seftriakson
selama 3 hari
dengan dosis 1
g tiap 24 jam
(Anonim,
2000a).

5. Dosis berlebih (dosage too high)

Tabel XXIX. Evaluasi DRPs (dosis berlebih) pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah dan
No. Permasalahan Penilaian Rekomendasi
nomor pasien
1. 1 Pasien diberi Pemberian dosis Norfloksasin
(10) norfloksasin dengan norfloksasin diberikan
dosis 3 x 400 mg berlebih. dengan dosis 2
x 400 mg sehari
selama 12
minggu, dosis
dapat dikurangi
menjadi 400 mg
sekali sehari
jika kondisi
pasien membaik
pada 4 minggu
pertama
(Anonim,
2000a).
71
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

6. Obat tidak tepat (wrong drug)

Tabel XXX. Evaluasi DRPs (obat tidak tepat) pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Jumlah dan
No. Permasalahan Penilaian Rekomendasi
nomor pasien
1. 1 Pada awal Pemberian Pasien diberi
(12) pengobatan, pasien antibiotika tidak antibiotik yang
menggunakan surat tepat karena generick agar
tanda miskin tidak effective effective cost.
(Raskin). Ketika cost bagi
pasien diberikan pasien.
Tyason
(seftriakson),
pasien menyatakan
keberatan tetapi
pemberian Tyason
tetap dilanjutkan
selama beberapa
hari

D. Outcome atau Hasil Terapi Pasien Kanker Prostat

Tujuan terapi pada penatalaksanaan terapi pasien kanker prostat adalah

untuk meredakan symptom (gejala), menghambat perkembangan sel kanker

prostat, dan menghambat penyebaran sel kanker ke bagian disekitarnya. Selama

menjalani kemoterapi dapat membuat kondisi pasien menjadi lebih baik tetapi

dapat juga menimbulkan masalah lain, seperti terjadinya penurunan ketahanan

tubuh pasien yang dapat membuat tubuh pasien menjadi rentan terhadap infeksi.

Berdasarkan data yang ada, dari 14 pasien kanker prostat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005, sebanyak 9 pasien (65%) memberikan outcome

membaik (pasien pulang dalam keadaan lebih baik daripada saat pasien datang ke

rumah sakit), sebanyak 3 pasien (21%) pulang dengan outcome sembuh, hal
72
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

tersebut terjadi karena kanker prostat yang dialami masih termasuk stadium awal.

Dikatakan stadium awal karena diketahui dari keluhan pasien yang hanya

mengeluh bahwa buang air kecil susah, buang air kecil tidak lancar, dan sering

buang air kecil pada malam hari. Selain itu terdapat 2 pasien (14%) yang

meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena selain terdiagnosis kanker prostat,

pasien juga terdiagnosis hipertensi (stage II) dan chronic kidney disease. Saat

pemeriksaan awal, pasien mengeluh kadang setiap buang air kecil (BAK) disertai

buang air besar (BAB), kaki bengkak, dan mual-muntah.

Outcome pasien kanker prostat yang dirawat


di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
14%
21%

65%

Sembuh Membaik Meninggal

Gambar 7. Outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005

E. Rangkuman Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada

pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005. Dari data

rekam medis ditemukan 14 pasien kanker prostat.


73
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Gambaran pasien kanker prostat yang terjadi pada tahun 2005 dalam hal

ini berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok umur <40 - ≤49

tahun sebanyak 1 pasien (7%), 50<-≤59 tahun sebanyak 2 pasien (14%), 60<-≤69

tahun sebanyak 7 pasien (50%) dan 70< tahun tahun sebanyak 4 pasien (29%).

Pada penelitian ini, sebanyak 13 pasien (93%) dari 14 pasien diberikan

antibiotika. Terdapat 4 golongan antibiotika yang digunakan, yaitu: β-laktam,

kuinolon, aminoglikosida, danklindamisin. Ada 11 jenis antibiotika dari ketiga

golongan tersebut yang digunakan dalam terapi bagi pasien kanker prostat, yaitu:

sefiksim, seftriakson (natrium seftriakson), sefotaksim, seftazidim, sefuroksim,

sefadroksil, amoksisilin, gentamisin, siprofloksasin, norfloksasin, dan linkomisin.

Yang paling sering digunakan adalah seftriakson atau natrium seftriakson (40,5%)

dan siprofloksasin (21,4%).

Dari data pemilihan dan penggunaan antibiotika, jumlah antibiotika yang

diberikan kepada pasien adalah sebanyak 1 atau 2 golongan. Ada pula yang

diberikan 3 macam golongan dengan waktu penggunaan antibiotika yang sama

maupun berbeda.

Pada penelitian ini, dari 17 kasus yang diberikan antibiotika, terdapat 6

kasus yang tidak terjadi DRPs terkait dengan penggunaan antibiotika sehingga

terdapat 11 kasus yang mengalami DRPs terkait pengggunaan antibiotika. DRPs

yang paling sering terjadi terkait dengan penggunaan obat yang tidak perlu

(unnecessary drug) sebanyak 7 kasus (46,7%). Sebanyak 3 kasus (20%) terkait

dengan butuh obat (need for additional drug) dan 2 kasus (13,3%) terkait interaksi

obat (adverse drug reaction). Terdapat masing-masing 1 kasus (6,7%) yang


74
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

terkait dengan dosis antibiotika kurang (dosage too low), dosis obat berlebih

(dosage too high), dan penggunaan obat tidak tepat (wrong drug).

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sebanyak 9 pasien (65%)

dengan outcome membaik, sebanyak 3 pasien (21%) dengan outcome sembuh dan

2 pasien (14%) dengan outcome meninggal.


75
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dari penelitian tentang DRPs penggunaan

antibiotika pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2005, diperoleh kesimpulan, yakni :

1. gambaran pasien kanker prostat yang terjadi pada tahun 2005 berdasarkan

kelompok umur dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur <40-≤49 tahun (7%),

50≤-≤59 tahun (14%), 60≤-≤69 tahun (50%) dan 70≤ tahun (29%);

2. sebanyak 13 pasien (93%) diberi antibiotika, jenis antibiotika yang sering

digunakan adalah seftriakson (40,5%) dan siprofloksasin (21,4%);

3. terjadi Drug Related Problems yang paling sering terjadi terkait dengan

penggunaan antibiotika pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2005 adalah adalah penggunaan obat yang tidak perlu

(unnecessary drug) sebanyak 7 kasus (46,7%). Sebanyak 3 kasus (20%)

terkait dengan butuh obat (need for additional drug) dan 2 kasus (13,3%)

terkait interaksi antar obat (adverse drug reaction). Terdapat masing-masing 1

kasus (6,7%) terkait dengan dosis obat kurang (dosage too low), dosis obat

berlebih (dosage too high), dan penggunaan obat tidak tepat (wrong drug).

4. terdapat 9 pasien (65%) dengan outcome membaik, 3 pasien (21%) dengan

outcome sembuh dan 2 pasien (14%) dengan outcome meninggal.

75
76
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Untuk RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta:

1. perlu diperhatikan tentang kelengkapan data pasien agar dapat

mengoptimalkan terapi yang diberikan,

2. diperlukan adanya standar terapi penggunaan antibiotika pada pasien kanker

prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta agar dapat mengoptimalkan

penanganan pasien kanker prostat.

Untuk peneliti selanjutnya:

1. penelitian evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat di

rumah sakit lain yang memiliki bangsal kanker sehingga dapat

membandingkan outcome atau hasil terapi pasien.


77
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000a, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 199-227, Departemen


Kerehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2000b, The controversy Over Clarithromycin: Concetration-Dependent


or Time-Dipendet, http://www.medscape.com/viewarticle.htm, diakses
pada tanggal 1 Oktober 2007

Anonim, 2000c, Penuntun Terapi Medis, 580-581, 584-590, 597-589, Penerbit


Erlangga, Jakarta

Anonim, 2006a, Informasi Penyakit Sub-kategori: Masalah Kesehatan Pria,


http://www.medicastore.com/apotik_online/kesehatan_pria.htm, diakses
pada tanggal 19 September 2006

Anonim, 2006b, Prostate Cancer, http://www.wikipedia.com/prostate_


cancer.htm, diakses pada tanggal 19 September 2006

Anonim, 2006c, Prostatitis, PSA, and Prostate Cancer, http://www.


health.msn.com/prostate_cancer/PSA.htm, diakses pada tanggal 19
September 2006

Anonim, 2006d, Kemoterapi: Menggunakan Zat Kimia Untuk Mengatasi Kanker,


http://www.medicastore.com/informasi/kemoterapi.htm, diakses pada
tanggal 19 September 2006

Anonim, 2006e, Kanker Prostat Deteksi Secara Dini Dengan Pemeriksaan


PSA ( Prostate Spesific Antigen ), http://www.prodia.co.id, diakses pada
tanggal 19 September 2006

Anonim, 2006f, Cermin Dunia Kedokteran: Terapi dan Profilaksis Netropeni


Akibat Kemoterapi, 61, PT Kalbe Farma Tbk., Jakarta

Anonim, 2006g, You & Your Prostate, http://www.dva.gov.au/article/


prostate_cancer.htm, diakses pada tanggal 19 Juni 2007

Anonim, 2006h, Kanker Prostat, http://www.medicastore.com, diakses pada


tanggal 19 September 2006

Anonim, 2006i, Kanker Prostat, http://www.infokes.com, diakses pada tanggal 19


September 2006

77
78
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Anonim, 2007a, Neutropenia, http://www.wikipedia.com/neutropenia.htm,


diakses pada tanggal 30 Maret 2007

Anonim, 2007b, Antibiotika, http://www.medicastore.com/apotik_online/


antibiotika.htm, diakses pada tanggal 30 Maret 2007

Brunner dan Suddarth, 1997, Keperawatan Medikal-Bedah, Ed. 3, Vol. 2, 62,


EGC, Jakarta

Cippolle R. J., Strand, L. M., dan Morley, P. C., 2004, Pharmaceutical Care
Practise, Edisi II, 82-83, McGraw-Hill Companies, New York

Desmond, Susan and Tseng A., 1996, Penuntun Terapi Medis, Ed. 18, 316, EGC,
Jakarta

Dipiro, J., Wells, B., Schwinghammer, T., Hamilton, C., 2003, Pharmacotherapy
Handbook, 5th ed., 322-332, The McGraw-Hill Companies, New York

Dipiro, J., Talbert, R., Matzke, B., Wells, B., Posey, M., 2005, Pharmacotherapy
a Pathophycologic Approach, 6th ed., 2427, The McGraw-Hill
Companies, New York

Dolinsky, C., 2005, Prostate Cancer: The Basics,


http://www.oncolink.com/types/article.cfm?c=16&s=57&ss=608&id=80
39, diakses tanggal 18 Oktober 2006

Kuswibawati, L., 2000, Kanker: Apa itu Kanker?, 1, Penerbit Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta

Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., dan Lances, L. L., 2006, Drug
Information Handbook, 14th edition, 301-303, Lexi-Comp Inc., Ohio

McCoy, K., 2007, Prostate Cancer (Cancer of the Prostate),


http://www.nscm.com/article/prostate_cancer.htm, diakses tanggal 13
Juni 2007

Neal, M. J., 2006, Medical Pharmacology at a Glance, 5th edition ,diterjemahkan


oleh Surapsari, J., 80-85, Penerbit Erlangga, Jakarta

NCCN, 2005, Prostate Cancer Treatment Guidelines for Patients, versi V,


http://www.nccn.org/care/prostatecancerguidelines/cgi/content/full/28/su
ppl.htm, diakses tanggal 26 Maret 2006

Pratiknya, A. W., 1986, Dasar-dasar metodologi Penelitian Kedokteran, 10-11,


14-15, 18, CV. Rajawali, Jakarta
79
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Roger, and Clive, Clinical Pharmacy and Therapeutic, 2nd edition, 61-62,
Churchill Livingstone, New York

Santoso, 1999, Antibiotika Peta Klasifikasi, Prinsip Pemilihan dan Pemakaian


Dalam Klinik, dalam Obat dan Pengobatan, Volume XI, No.1, Yayasan
Melati Nusantara, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Setiabudy, R., Gan, V.H.S., 1995, Pengantar Antimikroba, Dalam S.G.,


Ganiswara, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, 571, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta

Tjay, 2002, Obat-obat penting, khasiat, penggunaan, dan efek samping, 55-85,
Multimedia Komputindo, Jakarta
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DEPARTEMENKESEHATANRI
DIREKTORAT JENDERA.LPELAYANANMEDIK
RSUPDr. SARDJITOYOGYAI(ARTA

SURATKETERANGAN
No.. r,R.ta.rl.t"l 7za
H
Ya!e bcrland. tangan di bawah ini Direktnr RSUP Dr. Sardjito
Yoiyakartdnenerangkan

C. Yetuhri Prdtitri

N I M / N I S/ N I P
038114026

UnivexitasSanataDhamn yoglakafia

R S U P D r S d r d j i r oY o B ) r l ' l f t , ,
7 Dentnu 2006 nd t0 JaMn 2047
ses!a pemyataai
yaigbeBan$dan
bahwa aiai d pequm
dalah6 pefe lliafleEbulhanya
ihiah.
kaiuntulkePnlinqan
Dehiklan surarketera.grnini dibuaruntuk drpergunak.n
sebagaimana

r) rudur Esru6i Pdgqumi Ai,ibio'ika padapa


6F
KankdPrcn* y..g didwlt di RSUPDl sardjit
l5l /' 7
\\.\.- undai SDM..M.Kes,
140058857
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Data Rekam Medik Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005

Lama Outcome
No. Data Pasien Data Laboratorium Diagnosis Keluhan masuk Obat yang digunakan
pemberian Pasien*
1. No. RM : 1-17-30-13 - Tanggal 09/02 Masuk: Perut kembung, mual, - Captopril 2 x 12,5 g (kaptropil) 09/02 Membaik
Umur : 77 th TP = 6,90 g/dL BPH muntah, BAB tidak - Inf. NaCl lini 11/02-12/02
Jns. Kel. : L Alb = 3,35 g/dL lancar - Inj. Terfacef (seftriakson) 11/02-12/02
Bun = 20,0 mg/dL - Tradosik (tramadol klorida) 12/02-16/02
Keluar:
Crea = 1,85 mg/dL
Glu = 124 mg/dL
Carcinoma - Pronalges 3 x 1 tab 16/02
WBC = 10,7 (x 103/μL) Prostate (ketoprofen)
Neu = 73,1% - Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 12/02-16/02
Lym = 12,5% - Ciprofloxacin 2 x 500 mg 16/03
Mono = 12,4% (siprofloksasin) 09/04
Eo = 2,0% - Asam mefenamat 2 x 500 mg 16/03
Baso = 0,0% 09/04
RBC = 4,9 x 106/μL - Efedrin 30/03
HGB = 14,6 g/dL - Midazole (midazolam) 30/03
HCT = 45,9% - Vonidex (diazepam) 30/03
MCV = 92,3 fL
MCH = 29,3 pg
- Tramal (tramadol klorida) 30/03
MCHC = 31,7 g/dL - Ketorolac 3 x 30 mg (ketorolak 09/04
RDW = 11,9% trometamol)
Plt = 223 x 103/μL - Primperal 10 mg 09/04
MPV = 6,9 fL (metoklopramid)
PCT = 0,153%
PDW = 17,1
- Tanggal 30/03
PSA = 3,54
Ht = 110,4
Alb = 3,47
Hb = 13,5
Urea = 1,32
TD = 160/80
N = 80x/mnt
R = 20x /mnt

81
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Suhu = 36,5
Hb = 13,5
Al = 9,3
Cr = 1,99
Urine = + Ca Oksalat
2. No. RM : 1-17-74-92 - Tanggal 13/03 Masuk: 10 hari lalu seluruh - Diamox 2 x 1 (asetozolamid) 13/03-17/03 Membaik
Umur : 63 th WBC = 16,31 (x 103/μL) Ca. Prostate badan terasa lemas, - Frisium 3 x 1 g k/p (klobazam) 13/03-16/03
Jns. Kel. : L Neu = 81,6% tubuh tidak dapat - Aspar K 2 x 1 (kalium aspartat) 13/03-17/03
Lym = 9,2% Keluar: berjalan, kesadaran - Inj. Fepiram 3 g/8 jam 13/03-17/03
Mono = 7,4% Metastatis Ca menurun, dan sulit (pirasetam)
Eo = 1,2% Prostat ke berkomunikasi - Inj. Rocephin 1 x 1g 14/03-17/03
Baso = 0,6% Intrakanial (seftriakson)
HCT = 46,2% - Inf. Manitol 125 cc/6 jam 13/03-17/03
RBC = 5,00 (x 106/μL) - Medixon 125 1-1-1 (metil 14/03-17/03
Hgb = 15,6 prednisolon)
Hct = 46,2 - Inj. Combivent 3 x 1 14/03-17/03
MCV = 92,4 (ipratrapium bromida)
MCH = 31,2 - Inj. Platosin 3 x1 (sisplatin) 14/03-17/03
MCHC = 33,8 - Neulin 250 500 mg/ 12 jam 14/03-17/03
RDW-SD = 49,8 (sitikolin)
PLT = 3 - Inj. Rantin 1 A/ 8 jam 16/03-17/03
- Tanggal 14/03 (ranitidin)
HbsAg = 0,142
Cut off = 0,176
Dengan metode Elisa
Glukosa 2 jpp = 179 mg/dl
- Tanggal 15/03
Glukosa = 174 mg/dl ( H )
Urea nitrogen = 23 ( H )
Creatinine = 1,18
Total protein = 7,8
Albumin = 4,1
Ratio = 1 : 1
Ast = 110 ( H )

82
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Alt = 199 ( H )
Total bilirubin = 2,93 ( H )
Unconj.bilir = 1,48 ( H )
Conj.bilir = 0,59 ( H )
Direct bili = 1,4 ( H )
Delta bilir = 0,9 ( H )
Globulin = 3,6 gr/dl
Potasium = 5,2 mmol/L
Cloride = 108 mmol/L
- Tanggal 16/03
Glukosa = 273 mg/dl ( H )
- Tanggal 17/03
Glukosa = 223 mg/dl ( H )
3. No. RM : 1-16-54-66 - Tanggal 02/02 Masuk: Tidak bisa BAK, 7 - Flutamid 2 x1 tab 02/02 Membaik
Umur : 62 th PSA = 10,94 Adeno Ca prostat hari sebelum masuk 19/02
Jns. Kel. : L - Tanggal 11/05 dengan retensi RS - Ciprofloxacin 2 x 500 mg 23/02
WBC = 8,9 (x 103/μL) urine berulang (siprofloksasin)
HCT = 38,3% - Asam mefenamat 3 x 500 mg 23/02
- Tanggal 12/05 - Diazepam oral 2 x 5 mg 11/051
Hb = 13,5 - 15/05
PSA = 5,36 - Inj. Tyason 2 x 1 g 12/05-14/05
- Tanggal 13/05 (seftriakson)
WBC = 9,4 (x 103/μL) - Inj. Dolana 2 x 1 amp 12/05-18/05
HCT = 36,4% (tramadol klorida)
- Tanggal 14/05 - Inf . NaCl 0,9 % 20 tpm 13/05-14/05
Hb = 12,7 - Toradol 3 x 30 mg (ketorolak 12/05
- Tanggal 09/11 trometamol)
WBC = 13,0 (x 103/μL) - Inj. Interpec 2 x 1 A 12/05-14/05
Neu = 78,1% (ambroxol)
Lym = 14,4% - Sofix 2 x 100 mg (sefiksim) 16/05-18/05
Mono = 5,0% - Dulcolax syr 2 x 1 c (bisakodil) 16/05
Eo = 2,5% - Urobacid 1 x 1 (norfloksasin) 18/05
Baso = 0,0% - Allopurinol 300 mg 1 x 1 tab 10/11-16/11
HCT = 33,6% - Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 10/11-12/11

83
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PSA = 23,03 23/11-24/11


- Inj. Kaltrofen 3 x 30 mg 17/11-22/11
(ketoprofen)
- Mefinal 500 mg 3 x 1 tab 23/11-24/11
(asam mefenamat)
4. No. RM : 01-18-65-34 - Tanggal 16/05 Masuk: Dalam 1 bulan - Mefinal/ponstan 3 x 500 mg 16/05–26/05 Sembuh
Umur : 63 th WBC = 10,3 (x 103/μL) TURP dan adeno terakhir BAK tidak (asam mefenamat)
Jns. Kel. : L Neu = 36,2 % ca. prostat ganas lancar, sering BAK - Zinnat 2 x 500 mg 22/05-25/05
Lym = 60,1 % pada malam hari, dan (sefuroksim)
Mono = 1,8 % kadang berdarah - Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 25/05–26/05
Eo = 1,8 % - Ceftum 2 x 1 g (seftazidim) 25/05-26/05
Baso = 0,1 % - Toradol Inj k/p pakai infus 18/05
(ketorolak trometamol) 25/05
Hb = 13,5 gr / dl - Valisanbe k/p (diazepam) 18/05
Cr = 1,99 - 25/05-26/05
SGOT = 26 - Antasid k/p 25/05
SGPT = 12 - Buscopan Inj 3 x 1 amp 16/05
Kolesterol total = 170 (hiosin) 18/05
Trigliserida = 144
Al = 9,7
5. No. RM : 1-19-47-01 - Tanggal 20/07 Masuk: BAK tidak lancar, - Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab 12/07 Membaik
Umur : 73 th WBC = 11,84 (x 103/μL) Suspect Ca keluar batu dan nyeri, (siprofloksasin)
Jns. Kel. : L Neu = 69,3% prostat BAK keluar darah, - As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 12/07
Lym = 15,8% nyeri perut bagian tab
Mono = 5,6% bawah - Tramal 3 x 1 tab (tramadol 16/07
Eo = 9,0% klorida) 19/07-22/07
Baso = 0,3% - Inj. Terfacef 1 g 1 x 1A 23/07-27/07
HCT = 40,7% (natrium seftriakson) 01/08-03/08
PSA total > 100,0 ng/ml - Inj. Remopain 2 x 1 A 23/07-27/07
Na = 132 mol (ketorolak trometamol)
Creatinin = 2,49 mg/dL - Baquinor 500 mg 2 x 1 tab 28/07-01/08
Hb = 11,1 (siprofloksasin)
Glukosa = 155 - Tradosik 3 x 1 (tramadol 28/07-01/08
klorida)

84
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

- Hytrin 1 x 1 tab (terazosin) 29/07-30/07


- Inj. Kaltrofen 3 x 1 A 02/08-03/08
(ketoprofen)
- Inf D5 % 20 tts/mnt (dextrose) 25/07
- Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt 26/07 – 27/07
- Laxadyn syr 2 x 1c (parafin 26/07 – 27/07
cair)
- Amoxycilin 3x500 mg 02/08 – 03/08
(amoksisilin)
6. No. RM : 0-62-32-02 - Tanggal 06/09 Masuk: Pasien mengalami - Amoxycilin 4 x 500 mg 10/09 – 16/09 Sembuh
Umur : 65 th WBC = 6,3 (x 103/μL) Ca prostate kesulitan BAK (amoksisilin)
Jns. Kel. : L Neu = 74 % - Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 13/09 – 16/09
Lym = 19,9 % - Fugerol 3 x 1 tab (flutamid) 13/09 – 16/09
Mono = 6,1 % - Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium 10/09 – 15/09
Eo = 0,0% seftriakson)
Baso = 0,0 % - Inj. Kaltrofen 2 x 1 10/09 – 15/09
HCT = 36,7% (ketoprofen)
RBC = 3,88 . 106 μL - Marcain 3 x dlm NaCl /100 cc 10/09 – 15/09
Hb = 12,1 gr / dl (bupivakain)
MCV = 94,6 % - Narfoz 4 mg k /p (ondansetron) 08/09
MCH = 31,2
AST = 76 μ / L ( H )
Glukosa = 122 mg / dl H
HbsAg = 0,152
7a. No. RM : 1-18-77-45 - Tanggal 25/05 Masuk: Tidak bisa BAK sejak - Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1 31/05 Membaik
Umur : 73 th WBC = 11,1 (x 103/μL) BPH 2 minggu yang lalu (siprofloksasin)
Jns. Kel. : L Neu = 63,1% - Inj. Tyason 1 g 1 x 1 A 01/06-04/06
Lym = 28,8% Lain : (seftriakson)
Mono = 1,3% CRF, Hipertensi - Inj. Dolana 2 x 1 A (tramadol 01/06-04/06
Eo = 6,7% Stage II klorida)
Baso = 0,1% - Inj. Inerpec 3 x 1 A (ambroxol) 01/06
HCT = 37,8% - Inj. Terfacef 1g 1 x 1 01/06
Crea = 1,37 mg/dL (seftriakson)
- Tanggal 27/05 - Felden supp. 2 x 1 k/p 01/06

85
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Glu = 99 mg/dL (piroksikam)


- Tanggal 01/06 - Inj. Transamin 3 x 1 A (asam 01/06
WBC = 10,0 (x 103/μL) traneksamat)
HCT = 29,4% - Inj. Vit. K 3 x 1 A 01/06
Free PSA = 3,891 mg/dL - Timovit 10 mg iv k/p 01/06
- Tanggal 02/06 (metoklorpramida)
Hb = 9,9 - Inf. NaCl 0,9% 20 tpm 02/06-04/06
- Aspar K 1 x 1 tab (asam 02/06-04/06
aspartat)
- Comsporin 100 mg 2 x 1 04/06
(sefiksim)
b. No. RM : 1-18-77-45 - Tanggal 23/11 Masuk: sejak 4 hari yang lalu - Aprovel 1 x 300 mg (valsartan) 23/11 Meninggal
Umur : 73 th WBC = 9,2 (x 103/μL) Adeno Ca BAK keluar darah - Inf. D5% lini (dextrose) 23/11-06/12
Jns. Kel. : L Neu = 84,3% Prostat lewat kateter, mual - Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam 23/11
Lym = 9,5% (seftriakson)
Mono = 5,8% Lain : - CaCO3 3 x 1 (kalsium 23/11
Eo = 0,3% CRF, Hipertensi karbonat)
Baso = 0,1% Stage II - As. Folat 3 x 1 23/11
HCT = 26,5% - Inj. Acran 3 x 1 A (ranitidin) 23/11-02/12
Crea = 19,03 mg/dL - Inj. Kalnex 3 x 1 A (asam 23/11-02/12
Glu = 100 mg/dL traneksamat)
Pemeriksaan urine: eritrosit - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A 23/11
++ (ketoprofen) 26/11
- Tanggal 25/11 - Inj. Terfacef 1 g/24 jam 24/11-05/12
PSA total = 21,68 mg/dL (natrium seftriakson)

- Tanggal 26/11
WBC = 14,37 (x 103/μL)
Neu = 88,8%
Lym = 6,9%
Mono = 3,3%
Eo = 1,0%
Baso = 0,0%
HCT = 25,3%

86
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Crea = 17,47 mg/dL


- Tanggal 29/11
WBC = 13,0 (x 103/μL)
HCT = 22,8%
Crea = 10,89 mg/dL
- Tanggal 30/11
Crea = 10,907 mg/dL
- Tanggal 01/12
WBC = 14,26 (x 103/μL)
HCT = 36,6%
Crea = 8,00 mg/dL
- Tanggal 02/12
Crea = 9,71 mg/dL
- Tanggal 05/12
Crea = 12,94 mg/dL
Glu = 90 mg/dL
- Tanggal 06/12
WBC = 19,45 (x 103/μL)
Neu = 81,6%
Lym = 9,4%
Mono = 6,5%
Eo = 2,4%
Baso = 0,1%
HCT = 35,8%
Crea = 12,94 mg/dL (pagi)
Crea = 10,69 mg/dL (sore)
Glu = 78 mg/dL
- Tanggal 10/12
WBC = 21,10 (x 103/μL)
Neu = 85,2%
Lym = 9,8%
Mono = 4,7%
Eo = 0,2%
Baso = 0,2%

87
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

HCT = 35,6%
Crea = 12,21 mg/dL
Glu = 86 mg/dL
- Tanggal 12/12
Crea = 10,98 mg/dL
Glu = 92 mg/dL
- Tanggal 13/12
Crea = 10,17 mg/dL
Glu = 85 mg/dL
- Tanggal 16/12
Pemeriksaan urine,
terinfeksi = escherichia
coli x 106
- Tanggal 18/12
Glu = 91 mg/dL
8a. No. RM : 1-20-40-28 Masuk: BAK tidak lancar, - Ciproxin XR 1 x 100 mg 28/09-29/09 Membaik
Umur : 54 th Suspect BPH BAK terus menerus (siprofloksasin)
Jns. Kel. : L tapi sedikit demi - MST 2 x 1 (garam morfin) 28/09-29/09
Keluar: sedikit, dan LUTS - Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) 28/09-29/09
Suspect adeno - Inj. Toradol 2 x 1 A (ketorolak 28/09-29/09
Ca Prostat trometamol)
- Inj. Gaster 2 x 1A (famotidin) 28/09-29/09
- Kaltrax 3 x 250 mg (asam 28/09-29/09
traneksamat)
b. No. RM : 1-20-40-28 - Tanggal 21/11 - Nirmadil 1 x 1 (felodipin) 23/11
Umur : 54 th WBC = 6,8 (x 103/μL) - Valisanbe 2 x 1 k/p (diazepam) 23/11
Jns. Kel. : L RBC = 4,97 ( x 106 /μL) - Ciproxin XR 1 x 1 23/11-24/11
HGB = 14,7 (siprofloksasin)
Lym = 14,5% - Felden flesh 2 x 1 (piroksikam) 25/11-26/11
Mono = 7,8% - Xatral XL 1 x 1 (alfuzosin 25/11-26/11
HCT = 43,5% klorida)
MCV = 88 - Ditranex 2 x 250 mg (asam 23/11-24/11
MCH = 29,5 traneksamat)
MCHC = 33,8 - Terfacef inj 1 x 1 g (natrium 23/11-24/11

88
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

- tanggal 22/11 seftriakson)


WBC = 4,6 (x 103/μL) - Gaster inj 2 x 1 (famotidin) 23/11-24/11
Neu = 78,1% - Ditranex 3 x 500 mg (asam 25/11-26/11
Lym = 14,4% traneksamat)
Mono = 5,0% - Xevolac/toradol inj 2 x 30 mg 23/11-24/11
Eo = 2,5% (ketorolak trometamol)
Baso = 0,0% - Inj. Lasix 1 x 1 A (furosemid) 24/11
HCT = 31,7%
HGB = 13,3
RBC = 4,25 (x 106/μL)
PSA = 23,03
Cl = 144 mmol/l
K = 4,5 mmol/l
TP = 7,88 gr/dl
ALB = 4,05 gr/dl
AT = 273
AL = 2,6
BUN = 9,1 mg/dl
CREA= 1,5 mg/dl
GLU = 123 mg/dl
MCV = 87,2
MCH = 31,3
MCHC = 35,8
PLT = 273
Bili total = 0,69 mg/dL
Bili direct = 0,05 mg/dL
AST = 25,3 IU/L
ALT = 22,2 IU/L
- Tanggal 23/11
WBC = 7,05 (x 103/μL)
Neu = 78,1%
Lym = 16,8%
Mono = 7,6%
HCT = 41,6%

89
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

HGB = 13,5
RBC = 4,55 (x 106/μL)
PSA = 23,03
Cl = 144 mmol/l
K = 4,5 mmol/l
TP = 7,88 gr/dl
ALB = 4,05 gr/dl
AT = 273
AL = 2,6
BUN = 9,1 mg/dl
CREA= 1,5 mg/dl
GLU = 137 mg/dl
MCV = 91,4
MCH = 29,7
MCHC = 32,5
PLT = 293
Bili total = 0,69 mg/dL
Bili direct = 0,05 mg/dL
AST = 25,3 IU/L
ALT = 22,2 IU/L
9. No. RM : 1-21-64-26 - Tanggal 02/12 Masuk: BAK tidak lancar, - Ciprofloksasin 2 x 500 mg 03/12 Membaik
Umur : 67 th WBC = 8,9 (x 103/μL) Ca Prostat kadang tidak bisa (siprofloksasin)
Jns. Kel. : L Neu = 69,5% ditahan, BAK keluar - As. Mefenamat 3 x 500 mg 05/12
Lym = 18,3% batu - Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium 05/12
Mono = 7,9% seftriakson)
Eo = 4,1% - Inj. RL 20 tpm (ringer laktat) 07/12-12/12
Baso = 0,2% - Inj. Fosfomycin 2 x 1 g 07/12-10/12
HCT = 40,8% (fosfomisin)
Crea = 1,09 mg/dL - Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 (asam 07/12-10/12
- Tanggal 7/12 traneksamat)
WBC = 9,8 (x 103/μL) - Inj. Dolsic 2 x 1 A (tramadol 07/12-10/12
HCT = 37,7% klorida)
Crea = 1,36 mg/dL - Sporetik 100 mg 2 x 1 12/12-17/12
- Tanggal 18/02 (sefiksim)

90
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

WBC = 6,73 (x 103/μL) - Mefinal 500 mg 3 x 1 k/p 12/12-17/12


Neu = 54,2% (asam mefenamat)
Lym = 28,8%
Mono = 8,2%
Eo = 8,2%
Baso = 0,6%
HCT = 36,3%
Glu = 108 mg/dL
- Tanggal 14/01
WBC = 15,1 (x 103/μL)
Lym = 8,3%
Kristal urine = bakteri +
10. No. RM : 1-21-81-23 - Tanggal 05/12 Masuk: 4 hari yang lalu BAK - Ciprofloksasin 2 x 1 15/12-17/12 Membaik
Umur : 71 th WBC = 4,4 (x 103/μL) Adeno Ca berdarah dan nyeri (siprofloksasin) 19/12-29/12
Jns. Kel. : L Neu = 61,3% Prostat - Synflex 2 x 1 (naproksen) 15/12-17/12
Lym = 27,7% - Lumeson 2 x1 (metil 17/12-26/12
HCT = 35,5% Lain : prednisolon)
Crea = 1,3 mg/dL Trombositopenia - Frilix 2 x 100 mg 17/12-11/01
Glu = 89 mg/dL dan Diabetes (naftidrolfuril)
- Tanggal 20/12 Mellitus - Methycobal 3 x 1 17/12-11/01
WBC = 5,1 (x 103/μL) (mekobalamin)
Neu = 63,9% - Inj. Gastridin 2 x 1 (ranitidin) 15/12-17/12
Lym = 25,5% 19/12
HCT = 30,2% - Inj. Toradol 2 x 1 (ketorolak 15/12-17/12
- Tanggal 21/12 trometamol) 19/12
WBC = 4,2 (x 103/μL) - Inj. Cefotaxime 2 x 1 15/12-17/12
Neu = 70,3% (sefotaksim)
Lym = 23,3% - Transamin 500 mg (k/p)/extra 15/12-16/12
HCT = 29,2% (asam traneksamat)
Crea = 0,7 mg/dL - As. Mefenamat 3 x 1 19/12-23/12
- Tanggal 22/12 - Urobacid 3 x 400 mg 20/12-24/12
WBC = 3,7 (x 103/μL) (norfloksasin) 27/12-11/01
Neu = 58,0% - Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) 20/12-11/01
Lym = 30,3% - Refonid E 100 3 x 1 20/12-01/01

91
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

HCT = 27,9% - Adona 3 x 1 (karbazokrum 23/12-01/01


- Tanggal 26/12 natrium)
WBC = 5,5 (x 103/μL) - Dexa 1A/iv extra 21/12
Neu = 67,1% (deksamethason) 27/12-01/01
Lym = 32,9% - Inj. Lasix 1 A (furosemid) 24/12
HCT = 37,9% - Medrol/Medixon 2-2-0 (metil 26/12-03/01
- Tanggal 28/12 prednisolon)
WBC = 6,2 (x 103/μL) - Inf. Adona 10 mg, 50 mg 27/12-11/01
Neu = 66,8% dalam 500 cc NaCl/12 jam
Lym = 21,6% (karbazokrum natrium)
HCT = 27,7% - Atrovent 2cc 1-0-1 28/12-29/12
Glu = 109 mg/dL (iprotropium bromida) 02/01-11/01
- Tanggal 30/12 - Biofenid E 100 3 x 1 02/01-11/01
WBC = 5,5 (x 103/μL) - Solumedrol/Medixon 125 mg/8 04/01-07/01
Neu = 57,1% jam (metil prednisolon)
Lym = 30,0%
HCT = 32,6%
- Tanggal 31/12
WBC = 5,6 (x 103/μL)
Neu = 67,1%
Lym = 26,0%
HCT = 33,2%
- Tanggal 02/01
WBC = 5,01 (x 103/μL)
Neu = 56,4%
Lym = 32,6%
Mono = 9,6%
Eo = 0,8%
Baso = 0,6%
HCT = 31,6%
- Tanggal 04/01
WBC = 4,8 (x 103/μL)
Neu = 66,9%
Lym = 21,2%

92
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

HCT = 33,3%
- Tanggal 05/01
WBC = 6,4 (x 103/μL)
Neu = 73,7%
Lym = 16,5%
HCT = 31,6%
- Tanggal 07/01
WBC = 6,8 (x 103/μL)
Neu = 73,7%
Lym = 19,4%
HCT = 34,0%
- Tanggal 09/01
Lym = 16%
Lekosit = 6,1 ribu/mmk
11. No. RM : 1-09-55-03 - Tanggal 21/12 Masuk: Nyeri punggung - KSR 3 x 1 tab (kalium klorida) 23/12-31/12 Membaik
Umur : 63 th WBC = 4,7(x 103/μL) Ca Prostate bagian bawah - MST 2 x 10 mg (garam 24/12-28/12
Jns. Kel. : L Neu = 65,9 % (Ca Prostat std morfin)
Lym = 22,1% IV) - Lasix Inj 2 x 1A (furosemid) 23/12-30/12
Mono =10,1% - Cimetidine 2 x 1tab (simetidin) 30/12-31/12
Eo = 1,7 % - Furosemide 2 x 1tab 31/12
Baso = 0,2% (furosemid)
HCT = 38,1% - Dexamethason Inj 2 x 2 A 26/12-29/12
RBC = 4,16 106 μL (deksamethason)
Hb = 12,8 - Vomceran Inj 2 x 8 mg 28/12-29/12
Al = 2,6 gr/dl L (ondansetron)
Cr = 1,2 - Pantozol 2 x 1 A (pantoprazol) 28/12-29/12
Bilirubin total = 1,12 H - Dulcolax k/p (bisakodil) 30/12
Bilirubin direct = 0,29 H - Delcadryl Inj 2 x 1 A 28/12
Bilirubin indirect = 0,82 (difenhidramina)
SGOT = 106,9 H - Ranitidin inj 1 x 2 A (ranitidin) 28/12
SGPT = 50,1 H - Taxol inj 1 x 30 mg 28/12
Ureum = 20 (paklitaksel)
- Carboplatin inj 1 x 450 mg ( 28/12
karboplatin)

93
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

12. No. RM : 1-18-51-27 - Tanggal 05/05 Masuk: 10 bulan yang lalu - Inf. RL 20 tpm (ringer laktat) 06/05 Membaik
Umur : 43 th WBC = 13,79 (x 103/μL) Tumor Prostat mengeluh BAK tidak - Inj. Terfacef 1 x 1g (natrium 06/05 (atas
Jns. Kel. : L Neu = 94,1% lancar, tidak bisa seftriakson) permintaan
Lym = 4,6% Lain : BAB, BAK keluar - Inj. Transamin 1 x 1A(asam 06/05 sendiri)
Mono = 1,2% Tumor Buli dan darah, dan 2 hari yang traneksamat)
Eo = 0,1% CRF lalu tidak bisa BAK - Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 09/05-22/05
Baso = 0,0% - Inj. Interpec 2 x 1A(ambroxol) 09/05-12/05
- Tanggal 08/05 - Inj. Lasix 40 mg 1 x 1A 14/05
WBC = 15,57 (x 103/μL) (furosemid)
Neu = 90,6% - Inj. Gentamycin 1 x 80 mg 17/05-25/05
Lym = 2,2% (gentamisin)
Mono = 1,2% - Inj. NaCl 0,9% 20 tpm 19/05-25/05
Eo = 0,0% - Aspar K 3 x 1tab (kalium 21/05-25/05
Baso = 0,0% aspartat)
- Tanggal 11/05 - Inj. Cefriaxon 1 x 1g 23/05-25/05
WBC = 4,98 (x 103/μL) (seftriakson)
Neu = 89,9%
Lym = 8,3%
Mono = 1,6%
Eo = 0,2%
Baso = 0,0%
- Tanggal 16/05
WBC = 5,9 (x 103/μL)
- Tanggal 21/05
WBC = 5,26 (x 103/μL)
Neu = 87,2%
Lym = 10,0%
Mono = 1,3%
Eo = 1,1%
Baso = 0,4%
- Tanggal 23/05
WBC = 2,15 (x 103/μL)
Neu = 80,6%
Lym = 14,2%

94
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Mono = 4,7%
Eo = 0,5%
Baso = 0,0%
Pemeriksaan urine,
terinfeksi = klebsiella sp
(104 CFU/mL)

13. No. RM : 1-19-64-45 - Tanggal 22/07 Masuk: kencing tidak lancar, - Inf. D5% lini (dextrose) 22/07-26/07 Meninggal
Umur : 59 th WBC = 7,39 (x 103/μL) chronic kidney mengejan, kadang - Vometa 3 x 1 tab (domperidon) 22/07-26/07
Jns. Kel. : L Neu = 74,2 % disease setiap BAK disertai - 29/07
Lym = 16,2 % BAB, kaki bengkak, - As. Folat 3x 1 tab 22/07-26/07
Mono =6,0 % Lain : mual muntah, Oliguria - 29/07
Eo = 3,1 % Adeno Ca (500 cc/24 jam) - CaCO3 3 x 1 tab (kalsium 22/07
Baso = 0,04 % Prostat dan HT karbonat) 29/07
Hb = 10,5 - Inj. Ceftriaxon 1x 1g 27/07-28/07
Al = 7,34 gr/dl L (seftriakson)
Cr = 33,2 - Inj. Ceftazidime 2 x 1 g 30/07
SGOT = 29,4 (seftasidim)
SGPT = 21,1 - Tramadol 3 x 1 A (tramadol 30/07
Ureum = 12,9 klorida)
- Gaster 2 x 1 A (famotidin) 30/07
- Inj. Lasix 1A/8 jam 30/07-31/07
(furosemid)
- Inj. Dolsic 1A (tramadol 31/07
klorida)
- Inj. Primperan 29/07
(metoklorpromida)
14. No. RM : 0-66-66-75 - Tanggal 06/09 Masuk: BAK tidak lancar, - Suntikan insulin 0 – 1 – 0 06/09 Membaik
Umur : 63 th WBC = 8,6 (x 103/μL) Gagal ginjal kadang tidak bisa (insulin)
Jns. Kel. : L Neu = 81,0 % terminal , ditahan - Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg 08/09-12/09
Lym = 10,3 % DM II NO, dan (valsartan) 14/09-19/09
Mono = 7,1 % Ca prostat 21/09-04/10
Eo = 1,0 % Post orchiectomy - Sangobion 1 x 1tab (fero 08/09-12/09
Baso = 0,6 % glukonat) 14/09-19/09

95
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Sedimen urine Komplikasi : 21/09-04/10


Sel leuko pucat = 0 – 1 Hipertensi dan - Norvask 1 x 10 mg (amlodipin 08/09-12/09
Leuko gelap = 1 – 2 Anemia renal besilat) 14/09-19/09
Eritrosit = +++ 21/09-04/10
HCT = 26,7 % - Gaster 20/digest 1 x 1tab 08/09-12/09
- Tanggal 07/09 (famotidin) 14/09-19/09
Creatinin = 4,97 mg/dL 21/09-29/09
HB1C = 10,3 % - CaCO3 (kalsium karbonat) 08/09-12/09
- Tanggal 08/09 14/09-19/09
WBC = 7800 21/09-04/10
- Tanggal 09/09 - Asam folat 3 x 1 08/09-12/09
Creatinin = 3,9 mg/dL 14/09-19/09
- Tanggal 10/09 21/09-04/10
Creatinin = 3,43 mg/dL - Proneuron 3 x 1 (dipiron) 14/09-19/09
- Tanggal 11/09 21/09-04/10
WBC = 6,9 (x 103/ μL) - Katesse 3 x 25 mg (tramadol 19/09
Neu = 77,8 % klorida) 21/09-04/10
Lym = 11,6 % - Lincophar 1 x 1 tab 24/09-28/09
Creatinin = 3,9 mg/dL (linkomisin)
Cr =2,81 mg/dL( 00.20 ) - Renacystin 2 x 500 mg 24/09
Hct = 33,7 % (sefadroksil)
Glu = 119 mg/dL - Recolfar 2 x 50 mg (kolsisin) 24/09
- Tanggal 07/09 - 26/09
WBC = 6,0 (x 103/ μL) - Inspersa syr 3 x 1c (sukralfat) 29/09-04/10
Neu = 81,7 % - Vioxy 1x1 tab (vitamin) 24/09-28/09
Lym = 07,0 % - Mucopec 3 x 1 (ambroxol) 29/09-04/10
Hct = 36,5 % - Fordesia 1 x 1 (donepezil 30/09-04/10
WBC = 6,6 (x 103/ μL) klorida)
Hct = 32,3 % - Bramact 2 x 500mg (terbulatin 04/10
Hb = 10,9 gr/dL sulfat)
- Tanggal 13/09 - Sermion 1 x 1 (nicergolin) 25/09
WBC = 9,29 (x 103/ μL) - Inj fepiram 3 g 4 x 1 10/09-03/10
Neu = 85,1 % (pirasetam)
Lym = 8,2 % - Inj kalmeco 3 x 1 10/09-03/10

96
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Mono = 3,6 % (mekobalamin)


Eo = 2,8 % - Inj neulin 2 x 500mg (sitikolin) 10/09-03/10
Baso = 0,3 % - Inj tramadol /tradyl 3x100mg 13/09-16/09
HCT = 35,4 % (tramadol klorida)
Hb = 10,9 gr/dL - RL inj 3 x 4 μi (ringer laktat) 08/09-11/09
Creatinin = 5,22 mg/dL 13/09-15/09
Alb = 2,82 g/dL 19/09-03/10
Glu = 134 mg/dL - Gentamicin 6 x OD D5 10/09-04/10
- Tanggal 15/09 (gentamisin)
Creatinin = 4,30 mg/dL - Tetes mata Rocephin 1 x 1g 19/09-21/09
- Tanggal 17/09 (seftriakson)
Creatinin = 4,48 mg/dL - Kalnex 3 x 250 mg (asam 10/09-04/10
Glu = 143 mg/dL traneksamat)
- Tanggal 20/09 - Eprex 1A/3hari (epoetin) 24/09-27/09
WBC = 13,4 (x 103/ μL) 30/09
Neu = 82 % 04/10
Lym = 9,6 % - Dexmovel zalf pagi luminal 24/09-04/10
Mono = 6,8 % (fenobarbital)
Eo = 1,6 % - Lasix 3 x 1A (furosemid) 22/09-24/10
Baso = 0,0 % 28/09-04/10
HCT = 42,5 % - Lamisil zalf sore scrotum 10/09-03/10
Hb = 13,7 (terbinafina)
MCV = 76,2 - Vometa 3 x 1 k/p (domperidon) 08/09-12/09
MCH = 24,5 30/09-04/10
MCHC = 32,1 - Kolmeco 3x500 mg 04/10
RBC= 4,46 x 106 μL (mekobalamin)
Creatinin = 4,72 - Lipofood 1 x 1 tab (fosfolipida 28/09-04/10
Glu = 44 mg/dL esensial)
- Tanggal 21/09
Glu = 320 mg/dL
- Tanggal 22/09
WBC = 20,4 (x 103/ μL)
Neu = 87,5 %
Lym = 7,9 %

97
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Mono = 6,8 %
Eo = 1,6 %
Baso = 0,0 %
Creatinin = 5,0 mg/dL
- Tanggal 24/09
WBC = 15,4 (x 103/ μL)
Neu = 80,5 %
Lym = 07,9 %
HCT = 38,3 %
Glu = 075 mg/dL
- Tanggal 26/09
WBC = 13,5 (x 103/ μL)
Neu = 84,4 %
Lym = 8,9 %
HCT = 38,6 %
Creatinin = 5,9/dL
Glu = 070 mg / dL
- Tanggal 27/09
WBC = 07,1 (x 103/ μL)
Neu = 79,7 %
Lym = 10,7 %
HCT = 36,9 %
Creatinin = 4,73mg/dL
Glu = 97 mg / dL
- Tanggal 01/10
Creatinin = 6,3 mg/dL
Glu = 175mg/dL (08.19)
Glu = 33 mg/dL (00.26)
- Tanggal 03/10
Glu = 239 mg / dL
- Tanggal 03/10
Urine : kuning
kemerahan
Darah = +++

98
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Leukosit test = ++
Leuko pucat = +
Leuko gelap = +
Jamur = ++

99
100
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

NILAI NORMAL DATA LABORATORIUM

DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL


Fungsi Hati
SGOT 0,0 – 38,0 U/L
SGPT 0,0 – 41,0 U/L
Fungsi Ginjal
Ureum 10 – 50mg/dl
Kreatinin 0,7 – 1,2 mg/dl
Asam urat 3,4 – 7,0 mg/dl
Fraksi Lemak
Kolesterol total < 200 mg/dl
HDL > 40 mg/dl
LDL < 150 mg/dl
Trigliserida ≤ 150 mg/dl
Hematologi
Hemoglobin 12,0 – 16,5 G%
Leukosit 4,0 – 11,00 (x 103/μL)
Eritrosit 4,5 – 6,5 x 103 U/L
Trombosit 150 – 540 x 103 U/L
Eosinofil 1 – 4%
Basofil 0 – 1%
Neutrofil 40 – 70%
Limfosit 22 – 40%
Monosit 4 – 8%
Kadar gula darah
Kadar glukosa darah puasa 70 – 110 mg/dl
Kadar glukosa darah Post prandial 100 – 140 mg/dl
Indeks eritrosit 70 – 100 mg/dl
MCV 80,0 – 96,0 fl
MCH 27,0 – 31,0 pg
MCHC 32,0 – 36,0 g/dl
RDW-CV 11,6 – 14,8
Elektrolit
Kalium 3,5 – 5,1 mmol/L
Natrium 136 – 145 mmol/L
Klorida 97 – 111 mmol/L
Kalsium 8,2 – 9,6 mmol/L
PSA total
≤40 tahun 0,21 – 1,72 ng/ml
≥40-≤49 tahun 0,27 – 2,19 ng/ml
≥50-≤59 tahun 0,27 – 3,42 ng/ml
≥60-≤69 tahun 0,22 – 6,16 ng/ml
≥69 tahun 0,21 – 6,77 ng/ml
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Catatan Perkembangan Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005

1. NO RM : 01 – 17 – 30 - 13

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
09/02 08.00 150/110 96 37 20
16.00 - 70 37 -
10/02 08.00 120/80 80 37 20 Sulit BAB, nyeri
16.00 - 60 37 -
11/02 08.00 - 80 37 - Sulit BAB
16.00 - 80 37,5 -
12/02 08.00 120/80 70 37 - Sulit BAB, nyeri
16.00 - 75 37 -
13/02 08.00 - 100 37,5 -
16.00 - 90 37 -
14/02 08.00 - 65 37 20
16.00 140/80 70 37 -
15/02 08.00 - 100 37,5 -
16.00 - 90 37 -
16/02 08.00 - 75 37,5 20
16.00 - 70 37,5 -
16/03 120/80 80 20 Kontrol, nyeri pada saat BAK
30/03 160/80 80 36,5 20 Pasien mengantuk
09/04 - - - - Kontrol, sulit BAB

101
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

2. NO RM : 01 – 17 – 74 – 92

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
13/03 21.00 - - - - -
14/03 07.00 150/90 80 36,2 20 Badan lemah dan sulit berkomunikasi
20.00 130/80 88 36 20 BAB terasa sulit
15/03 07.00 140/80 80 36 20 Sudah mulai BAB 2 kali
14.00 135/80 80 36 20 Pasien tidur terus, sehingga tidak bisa
21.00 120/80 80 36,2 20 makan
16/03 07.00 110/80 88 36 20 Pasien banyak tidur,bersin-bersin
14.00 110/80 80 37 20 Mulai membaik
21.00 120/80 88 36 20 Pasien sering mengantuk
17/03 00.00 110/80 80 36 20
21.00 110/80 80 36,2 20 Pasien meminta pulang
18/03 07.00 160/100 80 36 20
12.00 Pasien pulang atas permintaan sendiri

102
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

3. NO RM : 01 – 16- 54 – 66
Rawat inap 1

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
12/05 06.00 130/70 80 37 20
11.00 - 80 37,2 20
16.00 - 80 37 20
21.00 120/80 80 37 20
13/05 06.00 - 82 36,8 20 Nyeri
11.00 - 80 36,5 20 Nyeri
16.00 - 80 36,2 20
21.00 130/70 83 36,2 20

14/05 06.00 - 82 36 20 Nyeri


11.00 - 80 36,3 20
16.00 - 82 36,3 20
21.00 110/80 82 37 20 Nyeri
15/05 06.00 - 80 37 20
11.00 120/80 80 37 20
Pasien pulang dengan keadaan membaik

103
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Rawat inap 2

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
11.00 80 37 20
21.00 80 36,8 21
18/11 06.00 80 37 20 Nyeri
11.00 80 37 20 Nyeri
21.00 84 37,2 20
19/11 06.00 80 37 20 Nyeri
11.00 80 37 20
21.00 - - -
20/11 06.00 80 37,2 20
11.00 80 36,3 20 Nyeri
21.00 88 36,8 21
21/11 06.00 80 37 20
11.00 82 37 20
21.00 80 36,8 -
22/11 06.00 80 37 20
11.00 88 37,4 20
21.00 80 37,2 22
23/11 06.00 80 37 20
11.00 80 37 20
21.00 80 36,8 20
24/11 06.00 80 37 20
11.00 80 37 20
21.00 - - -

104
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4. NO RM : 01 – 18 – 65 – 34

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
BAK sering tidak lancar, tidak lampias,
16 / 05 22.00 140 / 80 98 36,5 20
pada malam hari sering,
17 / 05 14.00 120 / 70 84 36,5 20 Pinggang kiri terasa sakit
20.30 120 / 70 80 36 - Pinggang kiri masih terasa sakit
18 / 05 07.00 130 / 80 84 36 - Badan terasa lemas
12.00 120 / 80 80 36 - Pinggang terasa nyeri
19 / 05 06.00 - - - - Terasa sakit diberi Toradol inj
07.15 120 / 80 80 36,5 - Sakit / nyeri
20 / 05 07.00 120 / 80 80 36,5 20 Nyeri
14.00 120 / 70 88 36 - Nyeri
21.00 120 / 70 84 36,2 20 Nyeri dan merasa cemas
21 / 05 07.00 130 / 80 88 36,2 - Pegel-pegel pinggung
14.00 120 / 70 92 36 - Nyeri
20.00 130 / 70 80 36 - Nyeri
22 / 05 07.00 130 / 80 80 36 - Nyeri
14.00 110 / 70 80 36,6 - Badan terasa cape
20.00 110 / 70 80 36,5 - Perut terasa sebal,mual
23 / 05 07.00 120 / 80 80 37 - Tidak bisa BAB, perut terasa sebah
13.00 120 / 70 88 36,3 20 Badan terasa pegal-pegal
20.00 130 / 80 84 36,5 - Luka operasi terasa perih
24 / 05 07.00 120 / 80 88 36,7 - Terasa nyeri, sulit BAB
14.00 120 / 80 80 36 -
20.05 130 / 80 86 36,8 20
25 / 05 07.30 120 / 80 80 36,3 20 Sulit BAB
21.00 120 / 80 88 36 -
26 / 05 07.00 130 / 80 88 36,5 20 Pasien pulang dengan keadaan yang baik

105
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

5. NO RM : 01 – 19 – 47 – 01

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
22/07 Data tidak dicantumkan
23/07 15.00 150/80 84 36 18 Pasien mengeluh nyeri
17.30 - - - - Diberi antasid, pasien mual
19.35 - - - -
24/07 16.05 - - - - Injrksi terfacef,tranexid, remopain
19.00 - - - -
21.00 - 80 36,5 20
25/07 07.00 - 80 37 - Pasien merasa nyeri
14.00 - - - -
26/07 16.00 - - - -
21.00 - 80 36,5 -
27/07 05.30 - 80 36,5 -
28/07
Data tidak dicantumkan
29/07
30/07 - 80 37 -
31/07
Data tidak dicantumkan
01/08
02/08 150/80 80 36,2 16
03/08 - - - -

106
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

6. NO RM : 00 – 62 – 32 – 02
Pernapasan
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg ) Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( kali/menit )
06 / 09 20.30 150 / 90 84 36,6 20 Kesakitan menggunakan cateter
07 / 09 07.20 169 / 90 80 37 20 Kesakitan menggunakan cateter
15.00 140 / 80 80 36 -
08 / 09 07.15 120 / 80 88 36 -
15.00 140 / 80 80 36,2 -
09 / 09 07.00 150 / 90 72 36,4 -
21.00 140 / 90 84 36,4 -
10 / 09 07.30 149 / 90 84,5 36 20
14.00 140 / 80 80 36 - Merasa nyeri dan kedinginan
20.00 140 / 90 80 36 20 Merasa nyeri
11 / 09 07.00 180 / 90 88 36 -
14.00 170 / 90 80 37 - Merasa nyeri
21.00 150 / 90 88 36,4 -
12 / 09 07.00 120/ 80 80 36 - Merasa nyeri
14.00 110 / 60 80 36,5 - Merasa nyeri
20.30 150 / 90 88 36,2 - Merasa nyeri
13 / 09 07.00 150 / 90 88 36,6 - Kadang terasa gatal
13.30 140 / 90 92 36,7 20 Rasa nyeri mulai berkurang
20.30 140 / 80 84 36 -
14 / 09 07.00 150 / 80 80 36 - Kadang-kadang terasa nyeri
14.00 120 / 80 84 36,5 - Badan sudah mulai terasa enak
20.30 150 / 90 84 36,7 -
15 / 09 07.00 130 / 80 88 36,7 -
14.00 130 / 80 88 36,2 - BAK sudah mulai lancar
20.30 130 / 80 84 36,7 20 Sudah bisa BAK
16 / 09 07.30 150 / 90 84 36 20
14.00 Pasien pulang

107
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

7. NO RM : 01 – 18 – 77 – 45
Rawat inap 2

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
28/11 08.00 140/90 88 - 20
16.00 - - - -
29/11 08.00 - - - 20
16.00 140/90 100 - - Pinggang bagian bawah nyeri
30/11 08.00 160/70 76 37,8 22
16.00 120/90 80 - 20
05/12 08.00 230/140 70 37 -
16.00 200/110 80 37 -
06/12 08.00 - - - -
16.00 - 100 - - Sulit BAK
07/12 08.00 140/110 - - -
16.00 - - - -
08/12 08.00 170/120 120 37 - Sulit BAK
16.00 170/110 120 37,2 20
09/12 08.00 - - - - Sulit BAK
16.00 - - - -
10/12 08.00 190/110 108 - 22 Sulit BAK
16.00 120/70 96 - -
11/12 08.00 160/90 96 37,5 -
16.00 140/80 90 37 22
12/12 08.00 - - 37 20 mual
16.00 - - - -
13/12 08.00 150/80 110 37 22
16.00 - - - -
14/12 08.00 130/80 90 - -
16.00 - - - 20

108
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
15/12 08.00 170/80 100 - -
16.00 - - - -
16/12 08.00 150/80 88 36,4 -
16.00 100/80 88 37 -

109
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

8. NO RM : 01 – 20 – 40 – 28
Rawat inap 1

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
28/09 06.00 120/70 80 37 20
11.00 120/80 88 37,2 24 BAK tidak lancar
16.00 120/70 80 37 20
21.00 120/80 80 37 20
29/09 06.00 120/80 82 36,8 20
11.00 120/70 80 36,5 20
16.00 120/80 80 36,2 20

Rawat inap 2

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
22/11 10.00 150/45 80 37 18
14.00 155/100 92 36,3 24 Sulit BAK
23/11 17.00 155/100 88 36 18
21.00 135/90 88 36 20 Perut bagian bawah terasa sakit
24/11 10.00 140/90 80 37 18
15.30 130/85 88 36,3 16
21.00 130/80 89 36,3 24 Nyeri mulai berkurang
25/11 15.00 130/80 80 37 18

110
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

9. NO RM : 01 – 21 – 64 – 26

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
3/12 08.00 - 60 37 -
16.00 - 88 37 -
4/12 08.00 - 88 37,4 -
16.00 - 89 37,2 -
5/12 08.00 - 90 37,4 -
16.00 - 89 37 -
6/12 08.00 - 92 37,4 -
16.00 - - - -
11/12 08.00 - - - -
16.00 - 94 37,6 -
12/12 08.00 - 87 37,6 -
16.00 - 96 37 -
13/12 08.00 - - - -
16.00 - - - -
15/12 08.00 - - - -
16.00 - - - -
19/12 08.00 - - - -
16.00 - 88 37 -

111
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

10. NO RM : 01 – 21 – 81 – 23

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
15/12 18.15 150/90 88 37 20
16/12 06.00 140/70 90 36,5 19
10.00 120/80 88 36,5 20
18.00 110/70 88 37 19
17/12 06.00 130/80 90 37 20
14.00 130/70 88 36,8 20
18.00 130/70 80 19 20
18/12 06.00 150/90 90 36,9 20
14.00 150/80 90 37 18
18.00 160/80 88 36,8 20
19/12 06.00 150/90 88 36,8 20
14.00 150/90 80 37 20
18.00 150/80 88 37 20
20/12 06.00 130/80 80 37 20
10.00 140/80 88 37 20
18.00 140/80 88 37 19
21/12 06.00 140/80 88 37 20
18.00 130/80 88 37 20
22/12 06.00 160/80 80 36,3 19
14.00 140/80 80 36 19
22.00 130/80 80 37 20
23/12 06.00 130/80 88 36,6 20
24/12 06.00 110/70 80 37 20
16.00 140/80 80 37 20
25/12 06.00 140/80 80 37 20
10.00 130/80 80 36,5 20
18.00 140/80 82 37 20
26/12 06.00 140/80 88 37 19
14.00 140/80 88 37 20

112
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
27/12 06.00 120/70 80 36,5 20
18.00 120/70 80 36,5 19
28/12 06.00 120/70 80 37 20
10.00 130/70 80 37 20
18.00 120/80 80 37 20
29/12 06.00 120/80 88 37 20
14.00 130/80 90 37 20
18.00 120/80 88 37 20
30/12 06.00 130/80 88 36,5 19
10.00 120/60 90 36,5 20
18.00 140/80 88 37 20
31/12 06.00 110/80 88 37 20
14.00 160/100 88 36,8 20
18.00 140/80 90 37 20

113
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

11. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
21 / 12 07.00 140 / 90 88 37 20 Perut kadang terasa sakit
13.00 130 / 80 80 36,2 20 Perut masih terasa nyeri / resiko infeksi
20.00 140 / 80 84 37 - Perut kadang terasa sakit
24.00 120 / 80 84 37 20
22 / 12 10.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit
14.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit
21.00 120 / 80 88 36,7 - Sudah mulai agak tenang
23.00 110 / 70 80 36,5 20 Badan terasa lemah
23 / 12 09.00 110 / 70 80 36,9 20 Badan lemah, nyeri berkurang
21.00 110 / 70 84 36,8 20 Nyeri
24 / 12 07.15 120 / 80 84 36,5 20 Nyeri
14.00 110 / 80 80 36 - Masih terasa nyeri
20.00 110 / 70 88 37,4 -
25 / 12 07.00 110 / 70 80 36,5 20 Nyeri
14.00 110 / 80 80 36,2 -
16.00 120 / 70 80 36 - Nyeri
26 / 12 20.30 120 / 70 80 36 20 Nyeri
27 / 12 07.00 120 / 70 80 36,4 - Nyeri sudah mulai berkurang
14.00 110 / 70 84 36,8 20 Perut terasa nyeri
20.30 120 / 70 80 36 - Nyeri
28 / 12 07.00 120 / 80 88 36,5 - Nyeri , VT = 1300 cc
13.00 110 / 70 80 36,4 20 Nyeri sudah mulai berkurang
21.00 110 / 70 84 36,4 20
29 / 12 07.00 110 / 70 84 36,5 - VT = 1100 cc
14.00 120 / 80 84 36 - Nyeri
20.00 120 / 70 88 36 - Nyeri
24.00 130 / 80 80 36,2 - VT = 700 cc
30 / 12 14.00 120 / 80 80 36 20 Tidak bisa BAB, mual, Hb = 13,6
20.00 140 / 70 80 36 - Perut mulas, diberi Dulcolax suppo

114
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
31 / 12 07.00 110 / 70 88 36,2 20 Otot terasa nyeri , VT = 1500 cc
14.00 110 / 70 88 37 - Pasien minta pulang

115
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

12. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03 (tidak ada data)

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )

116
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

13. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45
Tekanan darah Nadi Pernapasan
Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
22/07 08.00 - - - -
16.00 - 75 37,5 22
23/07 08.00 - 75 37.5 -
16.00 - 65 37 20
24/07 08.00 - 90 37,5 20
16.00 150/90 75 37 -
25/07 08.00 - 70 37 -
16.00 180/90 65 37,5 20
26/07 08.00 - 80 37,5 -
16.00 190/110 80 37 21
27/7 08.00 190/100 65 37 20
16.00 - 80 37,5 -
28/07 08.00 - 60 37 19
16.00 180/90 70 37 -
29/07 08.00 - - - -
16.00 - - - -

117
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

14. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu ( °C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
07/09 08.00 - 80 37,4 20
16.00 - - - -
08/09 08.00 120/70 63 37 20
16.00 130/70 66 37 -
09/09 08.00 120/80 65 37,4 -
16.00 120/80 70 37 20
10/09 08.00 160/80 70 37 -
16.00 140/80 70 37,6 -
11/09 08.00 135/60 70 38 20
16.00 130/80 80 37,4 -
12/09 08.00 - - - -
16.00 - - - -
13/09 08.00 - - - -
16.00 - - - -
14/09 08.00 130/80 80 37,4 22
16.00 140/80 96 38,4 20
15/09 08.00 140/90 96 38 -
16.00 130/80 68 37,2 20
16/09 08.00 - 68 37,2 -
16.00 - 82 38 21
17/09 08.00 150/90 82 37,4 -
16.00 140/90 64 37,8 -
18/09 08.00 140/80 80 37,4 19
16.00 160/95 70 37,6 -
19/09 08.00 160/100 65 38 -
16.00 160/85 70 37,4 20
20/09 08.00 155/95 70 37,4 -
16.00 140/80 - - 22

118
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tekanan darah Nadi Pernapasan


Tanggal Jam Suhu (°C ) Keterangan/keluhan
( mmHg ) ( kali/menit ) ( kali/menit )
21/09 08.00 165/60 80 37,6 -
16.00 140/80 80 37,4 20
22/09 08.00 130/90 80 37,2 -
16.00 150/90 60 37,4 22
23/09 08.00 140/90 70 38 -
16.00 120/70 70 37,2 -
24/09 08.00 150/90 70 37,2 -
16.00 150/90 72 37 -
25/09 08.00 160/100 64 37,4 20
16.00 160/90 62 37,2 -
26/09 08.00 130/80 60 37,4 -
16.00 150/80 64 37,6 20
27/09 08.00 150/90 70 38 -
16.00 140/80 70 37,4 -
28/09 08.00 150/70 68 37,4 19
16.00 150/80 68 37,2 -
29/09 08.00 140/60 70 37,2 20
16.00 140/80 64 37,3 -
30/09 08.00 180/100 70 37,2 20
16.00 140/90 64 37 -
01/10 08.00 160/100 64 37 22
16.00 190/90 90 37 -
02/10 08.00 200/100 60 37,4 -
16.00 160/90 63 37 -
03/10 08.00 200/100 60 37,2 21
16.00 200/90 70 37,2 19
04/10 08.00 - 60 37,2 20
16.00 - - - -

119
120
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran Brand Name Dan Nama Generik Obat-obat Yang Digunakan Pada
Terapi Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Brand name Nama generik


1 Sporetik ® Sefiksim
2 Pronalges ® Ketoprofen
3 Volidex ® Diazepam
4 Tramol ® Tramadol klorida
5 Diamox ® Asetazolamid
6 Frisium ® Klobazam
7 Aspar K ® Kalium L Aspartat
8 Fepiram ® Pirasetam
9 Rochepin ® Seftriakson
10 Manitol ® Manitol
11 Medixon ® Metal prednisolon
12 Combivent ® Ipratropium bromide
13 Platosin ® Sisplatin
14 Neulin ® Citicoline
15 Rantin ® Ranitidine
16 Mefinal ® Asam mefenamat
17 Tyason ® Seftriaxon
18 Dolana ® Tramadol klorida
19 Interpec ® Ambroxol
20 Sofix ® Sefiksim / sefaklor
21 Dulcolax ® Bisakodil
22 Terfacef ® Natrium seftriaxon
23 Ponstan ® Asam mefenamat
24 Zinat ® Sefuroksim
25 Zegase ® Garam seng
26 Ceftum ® Seftazidim
27 Toradol ® Ketorolak trometamol
28 Valisanbe ® Diazepam
29 Buscopan ® Hiosin
30 Remopain ® Ketorolak tromethamin
31 Baquinor ® Ciprofloxacin
32 Tradosik ® Tramadol klorida
33 Hytrin ® Terazosin
34 Kaltrofen ® Ketoprofen
35 Marcain ® Bupivakain
36 Narfoz ® Ondansetron
37 Allopurinol ® Alopurinol
121
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

No. Brand name Nama generik


38 Timovit ® Metoklopromida
39 Felden ® Piroksikam
40 Transamin ® Asam traneksamat
41 Trazone ® Trazodon klorida
42 Comsporin ® Sefiksim / sefaklor
43 Aprovel ® Valsartan
44 Acran ® Ranitidine
45 Kalnex ® Asam traneksamat
46 Ciproxin XR ® Ciprofloksasin
47 MST ® Garam morfin
48 Xatral XL ® Alfuzosin klorida
49 Gaster ® Famotidin
50 Nirmadil ® Felodipina
51 Felden flesh ® Piroksikam
52 Ditranex ® Natrium seftriakson
53 Lasix ® Furosemide
54 Fosfomycin ® Fosfomisin
55 Dolsic ® Tramadol HCl
56 Synflex ® Naproksen
57 Lamesan ® Metal prednisolon
58 Frilix ® Naftidrofuril oksalat
59 Methycobal ® Mekobalamin
60 Gastridin ® Ranitidine
61 Adona ® Karbazokrum natrium
62 Dexa ® Deksamethason
63 Medrol ® Metal prednisolon
64 Atrovent ® Ipratropium bromide
65 Solumedrol ® Metal prednisolon
66 Cimetidine ® Simetidin
67 Vomceran ® Ondansetron
68 Pantozol ® Pantoprazol
69 Decadryl ® Difenhidramina
70 Taxol ® Paklitaksel
71 Carboplatin ® Karboplatin
72 Tranexamic ® Asam traneksamat
73 KSR ® Kalium klorida
74 Furosemid ® Furosemide
75 Ibesartan ® Valsartan
76 Sangobion ® Fero glukonat
77 Norvask ® Amlodipin besilat
122
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

No. Brand name Nama generik


78 Proneuron ® Dipiron
79 Katrasic ® Tramadol klorida
80 Renacystin ® Sefradoksil
81 Recolfar ® Kolkisin
82 Inspepsa ® Sukralfat
83 Vioxy ® Vitamin kombinasi
84 Mucopect ® Ambroxol
85 Fordesia ® Donepezil klorida
86 Brasmatic ® Terbulatin sulfat
87 Sermion ® Nicergolin
88 Kalmeco ® Mekobalamin
89 Eprex ® Epoetin
90 Vometa ® Domperidon
91 Lipofood ® Fosfolipida esensial
120
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang bernama lengkap Clara Vera Dwi

Pratiwi ini, lahir pada tanggal 13 Agustus 1985 di

Sleman dari pasangan Agustinus Suharyanto dan

Agnes Srigyatun dengan status anak kedua dari 3

bersaudara.

Penulis mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Kanisius Kalasan pada tahun

1991 dan tahun 1992 hingga tahun 1997. Pada tahun 1991-1992 penulis

mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Kanisius Bayat. Pada tahun 2000,

penulis menamatkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat PertamaNegri 1

Kalasan. Pada tahun 2000 - 2003 penulis menuntut ilmu di SMU Stella Duce 1

Yogyakarta. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2003.

Anda mungkin juga menyukai