Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH

TENTANG

“JENIS-JENIS KARYA ILMIAH”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Vivi sisca, M. Si

DISUSUN OLEH:

Wahyu Soleha (20020611016)

Yuni Purnawati (20020611017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MERANGIN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah tentang “JENIS KARYA ILMIAH” ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bangko, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 ARTIKEL..............................................................................................................................3
2.2 LAPORAN PENELITIAN....................................................................................................5
2.3 JURNAL ILMIAH.................................................................................................................8
2.4 SKRIPSI..............................................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................30
PENUTUP...........................................................................................................................................30
3. 1 KESIMPULAN....................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................31
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang menyajikan gagasan
ilmiah dan fakta umum yang ditulis dengan menggunakan metodologi penulisan
yang baik dan benar. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa
gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil
penelitian.

Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu


pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Karya ilmiah juga sering
dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh pakar atau ahli dalam bidang
tertentu dan umumnya dipahami oleh kalangan tertentu pula. Karakteristik
keilmiahannya terdapat pada isi, penyajian dan bahasa yang digunakan. Isi karya
ilmiah tentunya bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak memihak dan
berbicara apa adanya serta didukung oleh fakta, teori dan bukti-bukti empirik.
Isikarya ilmiah juga harus fokus dan spesifik pada sebuah bidang keilmuan
secara mendalam. Bahasa yang digunakan juga tidak menggunakan bahasa
pergaulantetapi menggunakn bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa baku.

Karya ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian dan kajiannya. Dari
bentuk penyajiannya, ada karya ilmiah akademis atau pendidikan yang
dimaksudkan untuk kepentingan akademis dan ada karya ilmiah populer yang
banyak menggunakan bahasa yang familiar dan populer dan ditulis untuk
kepentingan publikasi. Sedangkan dari bentuk penyajiannya, ada karya ilmiah
yang dihasilkan dari penelitian ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, buku dan
makalah. Ada juga karya ilmiah yang hanya berupa gagasan atau tinjauan sendiri
seperti buku (buku pelajaran, diktat, modul) dan makalah.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud Artikel?
2. Apa yang dimaksud Laporan penelitian?
3. Apa yang dimaksud Jurnal?
4. Apa yang dimaksud Skripsi?
5. Apa yang dimaksud Tesis?
6. Apa yang dimaksud Disertasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang artikel.
2. Mengetahui tentang laporan penelitian.
3. Mengetahui tentang jurnal.
4. Mengetahui tentang Skripsi.
5. Mengetahui tentang Tesis.
6. Mengetahui tentang Disertasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ARTIKEL
A. Pengertian Artikel
Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu
karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar
dan sebagainya. Sedangkan ilmiah, maksudnya adalah ilmu pengetahuan;
memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Artikel ilmiah dapat disebut
dengan suatu karya tulis lengkap (sesuai dengan struktur) yang memenuhi syarat
ilmu pengetahuan dan dipublikasikan di jurnal.
B. Ciri-ciri artikel
1. Objektif, artinya isi artikel ilmiah tersebut hanya dapat dikembangkan
secara aktual dan eksis, maksudnya adalah eksistensi fenomena yang
menjadi fokus bahasannya berbeda antarbidang ilmu satu dengan yang
lainnya
2. Rasional
3. Kritis, karena berfungsi sebagai wahana menyampaikan kritik timbal balik
terhadap suatu permasalahan yang dijelaskan dalam artikel tersebut.
4. Reserved, maksudnya adalah menahan diri, hati-hati, dan tidak mudah
overclaiming, jujur, lugas, dan tidak menyertakan motif-motif pribadi dan
kepentingan tertentu.
5. Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang formal atau baku, sehingga fokus
dalam ilmu dan tidak menggunakan gaya bahasa tertentu dalam
penulisannya.
6. Pengutipan sumber jelas dan disertai dengan daftar pustaka.
C. Struktur Artikel ilmiah
Menurut Ghufron (2014:4-6)
 Judul
Judul pada artikel ilmiah merupakan jiwa, semangat, esensi, inti dan
citra keseluruhan isi sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu, judul lebih
merupakan label, alih-alih sebuah pernyataan yang secara ringkas
menangkap dan mewadahi keseluruhan substansi subjek yang ditangani.
Judul merupakan bagian artikel yang paling banyak dibaca orang dan
sangat menentukan nasib suatu artikel ilmiah selanjutnya apakah artikel
tersebut akan ditelaah dan diacu serta dimanfaatkan atau sama sekali tak
acuh, tidak dipedulikan, dan dilewati sehingga terbuang begitu saja. Oleh
karena itu, penulis harus menyediakan waktu khusus untuk memikirkan dan
menyiapkan formulasi judul karyanya dengan sebaik-baiknya, sehingga
judul tersebut dapat mengungkapkan isi keseluruhan artikel
 Baris Kepemilikan
Bagian baris kepemilikan ini merupakan bagian integral dari suatu
artikel dan merujuk pada hak kepengarangannya dan hak kepemilikannya,
yaitu lembaga tempat dilakukannya kegiatan tersebut atau dapat dikatakan
bahwa penulis di bawah naungan lembaga atau instansi tertentu.
Kaitannya dengan baris kepemilikan, pemegang hak cipta atau hak
untuk memperbanyak dan menyebarluaskan suatu artikel ilmiah adalah
berkala tempat diterbitkannya artikel yang dimaksud.
 Abstrak
Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan artikel dan merupakan
bagian artikel kedua yang paling banyak dibaca orang setelah judul.
Dengan demikian, abstrak itu ikut menentukan nasib artikel selanjutnya,
apakah akan terus ditelaah secara keseluruhan atau tidak dipertimbangkan
sama sekali.
Panjang abstrak yang direkomendasikan oleh UNESCO adalah tidak
lebih dari 200 kata. Beberapa adakalanya menggunakan istilah ringkasan
atau summary, namun sekarang disepakati bahwa ringkasan merupakan
abstrak yang diperluas. Idealnya, abstrak mengandung pokok masalah dan
tujuan penelitian, menunjukkan pendekatan atau metode yang dipakai
memecahkannya, dan menyuguhkan temuan penting serta simpulan yang
didapatkan.
 Kata kunci
Kata kunci atau disebut dengan keywords adalah pilihan kata yang
bermakna dari sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk mengindeks
kandungan isinya. Kata kunci sengaja disajikan untuk membantu pembaca
yang mencari artikel terkait dengan permasalahan yang dihadapinya. Untuk
itu, orang hanya perlu memasukkan kata kunci pada mesin pencari di
internet.
Manfaat kata kunci sangatlah besar, dalam tahun-tahun belakangan
ini, deretan kata kunci terpampang dalam artikel-artikel ilmiah yang
diterbitkan orang. Umumnya deretan kata atau kata kunci tersebut disajikan
di bawah abstrak. Jumlah kata kunci biasanya terdiri atas 3-5 kata, dan
kata-kata yang terdapat dalam kata kunci tidak boleh mengulang judul.
 Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini menguraikan apa saja yang menjadi
permasalahan sehubungan dengan penelitian, sekaligus menyajikan
parameter yang digunakan. Supaya menarik, pada bagian pendahuluan
boleh menonjolkan masalah yang dibahas secara tuntas dalam artikel yang
telah dipublikasikan orang lain. Roh pendahuluan pada dasarnya adalah
argumentasi penulis tentang masalah yang harus diselesaikan.
Achmadi (dalm Ghufron, 2014:5) memaparkan bahwa bagian
pendahuluan ini berisi paparan tentang penelusuran kepustakaan atau teori
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Paparan tersebut dimaksudkan
untuk menyusun kerangka atau konsep yang digunakan dalam penelitian.
 Metode
Metode penelitian dalam artikel ilmiah merupakan wadah yang
menampung secara garis besar rancangan penelitian, data dan sumber data,
teknik pengumpulan data, teknik pengambilan data, teknik analisis data,
dan validitas data. Hal yang penting dalam bagian ini adalah proses kerja
atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tersebut bukan
definisi-definisinya.
 Hasil dan Pembahasan
Bagian hasil dan pembahasan dalam artikel ilmiah disajikan secara
singkat, padat, dan jelas, serta dapat dibantu dengan tabel, gambar,
diagram, grafik, dan sebagainya, yang diberi penjelasan. Bagian ini
memuat hasil analisis data, bukan data mentah ataupun analisis ragamnya,
sedangkan prosesnya tidak disajikan.
Pembahasan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian atau
menunjukkan bagaimana tujuan yang sesuai dengan permasalahan
penelitian. Bagian ini memuat penafsiran terhadap temuan-temuan
penelitian, pengintegrasioan temuan ke kumpulan pengetahuan yang
mapan, diskusi dengan penelitian lain (penelitian terdahulu yang relevan),
dan penyusunan teori atau modifikasi teori yang ada.
 Simpulan dan saran
Simpulan dan saran dalam artikel ilmiah merupakan bagian akhir
atau penutup. Simpulan merupakan pernyataan singkat dan akurat dari hasil
dan pembahasan, bukan hasil penelitian yang ditulis ulang namun makna
yang didapatkan dari hasil penelitian.
Simpulan merupakan pembuktian singkat akan kebenaran hipotesis
dan menjawab permasalahan-permasalahan penelitian yang telah
ditentukan. Sedangkan saran adalah masukan-masukan yang berkaitan
dengan penelitian untuk para peneliti selanjutnya.
 Ucapan terima kasih
Ucapan terima kasih pada suatu artikel ilmiah bisa jadi hal yang
penting bagi sebagai penulis. Ucapan terima kasih diberikan atau dituliskan
penulis kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi terhadap penelitian
yang telah dilakukan tersebut. Ucapan-ucapan tersebut umumnya ditujukan
pada pihak yang mendanai penelitian, dosen pembimbing, dan rekan-rekan
peneliti lainnya.
 Daftar Pustaka
Daftar rujukan atau daftar pustaka adalah daftar rujukan-rujukan
atau referensi yang digunakan dalam artikel ilmiah tersebut. Bagian daftar
pustaka harus lengkap dan sesuai dengan acuan dan sudah disebut dalam
batang tubuh. Sistematika penulisan daftar pustaka dapat dilihat
berdasarkan pedoman atau gaya selingkung dari tiap jurnal, karena tiap
jurnal memiliki gaya selingkung masing-masing.

2.2 LAPORAN PENELITIAN


A. Pengertian Laporan penelitian
Laporan penelitian adalah kerja akhir dari proses panjang atau pendek
dari suatu penelitian atau tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi
sementara ataupun terakhir yang disusun secara sistematis, obyektif, ilmiah, dan
dilaksanakan tepat pada waktunya.
Laporan penelitian menjadi serangkaian riset yang paling penting,
lantaran dijadikan sebagai bukti tertulis dari suatu penelitian yang telah
dilaksanakan.
B. Ciri-ciri laporan penelitian
Laporan penelitian memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya,
antara lain:
 Objektif, berarti penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak
mengada-ada.
 Sistematis, berarti tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan
berkesinambungan.
 Jelas, berarti segala informasi yang ditulis bisa mengungkapkan sesuatu
secara jernih.
 Terbuka, berarti selalu dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru
yang lebih baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari pihak lain.
 Logis, berarti keterangan yang diungkapkan harus mempunyai argumentasi
yang bisa diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.

Saifudin Azwar dan Leavit juga mengemukakan beberapa ciri dalam


penulisan laporan penelitian, antara lain:

 Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.


 Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara
satu gagasan dengan gagasan lainnya.
 Hemat kata-kata.
 Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna
ganda.
 Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku
bangsa, agama, ras).
 Menggunakan kosa kata teknis.
 Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.
 Tidak bisa dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.
C. Cara menulis laporan penelitian
 Ringkasan laporan penelitian
Seluruh tujuan dan ikhtisar penelitian harus dimasukkan dalam
ringkasan yang panjangnya beberapa paragraf. Banyak komponen
penelitian yang perlu dijelaskan secara singkat pada ringkasan laporan. Itu
harus cukup menarik untuk menangkap semua elemen kunci dari laporan.
 Pendahuluan penelitian
Selalu ada tujuan utama yang ingin dicapai oleh peneliti melalui
laporan. Di bagian pendahuluan, ia dapat membahas jawaban terkait
dengan tujuan ini dan membuat tesis (pernyataan atau teori yang didukung
oleh argumen) yang akan dimasukkan dalam laporan dan berusaha
menjelaskannya secara terperinci.
 Metodologi penelitian
Ini adalah bagian paling penting dari laporan di mana semua
informasi penting berada. Pembaca dapat memperoleh data terkait topik
penelitian dan menganalisis kualitas konten laporan penelitian yang
dituliskan.
Dengan demikian, bagian ini harus sangat informatif dengan setiap
aspek penelitian yang dibahas secara rinci. Informasi perlu diungkapkan
dalam urutan kronologis sesuai dengan prioritas dan tingkat
kepentingannya. Peneliti harus memasukkan referensi jika mereka
mendapatkan informasi dari teknik yang ada.
 Hasil penelitian
Deskripsi singkat hasil beserta perhitungan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan akan membentuk bagian hasil penelitian. Biasanya,
eksposisi setelah analisis data dilakukan di bagian diskusi laporan.
 Diskusi penelitian
Hasil penelitian dibahas secara sangat rinci dalam bagian ini
bersama dengan analisis komparatif dari laporan yang mungkin ada dalam
bidang yang sama. Setiap kelainan yang ditemukan selama penelitian akan
dibahas di bagian diskusi.
Saat menulis laporan penelitian, peneliti harus menghubungkan
titik-titik tentang bagaimana hasilnya akan berlaku di dunia nyata.
 Referensi dan kesimpulan penelitian
Akhiri semua temuan penelitian disertai dengan menyebutkan setiap
penulis, artikel atau setiap konten dari mana referensi diambil. Peneliti
dapat menyiapkan laporan dengan mudah jika tidak ada aturan atau
prosedur penulisan laporan yang mengikat.
Namun, pedoman umum berikut dapat membantu menulis laporan
penelitian
 Merevisi tujuan
Sebelum memulai penulisan laporan, peneliti harus meninjau
kembali tujuan penelitiannya. Jika peneliti bermaksud untuk menyerahkan
laporan akademik, langkah dan format minimum dirancang dengan baik.
Tetapi, penelitian yang didanai mengharapkan laporan analitis di sebagian
besar situasi.
Jadi, peneliti harus mengidentifikasi jawaban dari beberapa
pertanyaan yaitu: Apa tujuan penelitian? Apakah ada format laporan?
Apakah ada batasan kata? Siapa yang akan membaca laporan? Bagaimana
proses evaluasi laporan? dll. Jawaban dari pertanyaan semacam itu
membantu membuat laporan yang baik.
 Mempersiapkan garis besar
Atas dasar sifat data, tujuan penelitian, dan persyaratan lembaga
pengevaluasi, peneliti perlu menyiapkan garis besar yaitu road map laporan
penelitian. Ini membantu untuk memutuskan berapa banyak bab, dalam
berapa banyak topik, apakah laporan deskriptif atau analitis yang harus
dipersiapkan.
Dengan kata-kata sederhana, garis besar membantu mengatur ide
sebelum mulai menulis. Ini adalah fase perencanaan untuk konten laporan
agar lebih efektif. Selama fase ini, peneliti juga harus merencanakan
kerangka waktu kapan laporan akan diselesaikan dan diserahkan.

Ingat, laporan akademis misalnya Tesis atau pekerjaan Proyek harus


diserahkan dalam periode waktu tertentu. Pada saat yang sama, penelitian
yang didanai juga menuntut untuk diserahkan pada waktu yang ditentukan.

 Mengatur data
Atas dasar tujuan, populasi dan sampel untuk penelitian, peneliti
mengumpulkan data dari berbagai sumber. Berbagai jenis data
dikumpulkan untuk tujuan tersebut. Data yang berbeda dari sumber yang
berbeda perlu diproses dan ditabulasi.
Hanya data yang relevan yang diatur secara berurutan sehingga
informasi yang benar akan diperoleh pada waktu yang tepat untuk tujuan
yang benar. Untuk tabel data yang berbeda ini perlu dipersiapkan dan diberi
nama dengan benar.
 Mulai menulis
Sekarang, peneliti harus mulai menulis laporan. Laporan harus
dimulai dengan pendahuluan dan dilanjutkan dengan konten dan topik yang
diatur pada garis besar. Setiap topik atau bagian terdiri dari fitur dan cara
penulisan tertentu.
Dengan demikian, alih-alih menulis secara sembarangan, peneliti
harus mengikuti bagian-bagian ini.
 Mempersiapkan draft pertama
Laporan yang dilengkapi dengan upaya tunggal mungkin tidak
bagus. Dengan demikian, peneliti harus memperbarui dan meningkatkan
laporan dengan serangkaian revisi. Untuk tujuan ini, draft pertama harus
disiapkan dan meninjau kembali seluruh draft dengan hati-hati. Tambahkan
atau hapus deskripsi, interpretasi, dan analisis yang diperlukan

2.3 JURNAL ILMIAH


a. Pengertian Jurnal ilmiah
Jurnal ilmiah adalah suatu publikasi yang diterbitkan oleh institusi
akademik atau organisasi profesi secara berkala yang berisi tentang artikel hasil
penelitian dalam bidang tertentu. Jadi setelah jurnal ini biasanya diterbitkan
setelah kita menyusun penelitian melalui skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian
lainnya. Terkadang jurnal ilmiah tidak hanya berisi mengenai laporan penelitian
saja, tetapi ada pula jurnal ilmiah yang berisi mengenai literatur review.
Yang membedakan antara jurnal ilmiah dengan karya tulis ilmiah lainnya
adalah, jurnal cenderung lebih singkat dibandingkan dengan yang lainnya.
Pasalnya, jurnal ilmiah pada dasarnya berisi mengenai rangkuman hasil
penelitian, sehingga sangat memungkinkan jika hanya dibuat dalam satu
halaman.
Namun sama seperti karya tulis lainnya, jurnal ilmiah juga disusun
secara sistematis. Artinya sudah ada struktur dan format yang ditetapkan yang
dijadikan sebagai landasan dalam menyusun jurnal ilmiah. Meskipun hanya
berbentuk laporan singkat, jurnal juga menjadi salah satu sumber literatur valid
untuk penelitian.
Artikel jurnal ilmiah ini sejatinya dibuat untuk dibaca oleh masyarakat
yang tengah berkecimpung di dunia akademik, tetapi orang yang tidak sedang
berkecimpung pun bisa saja membaca jurnal ini karena memang jurnal ilmiah
dapat dipublikasikan secara bebas.
Contoh jurnal ilmiah yang dipublikasikan secara bebas dapat diakses
salah satunya melalui fitur Google Scholar. Fitur milik Google itu memuat
berbagai macam jurnal ilmiah yang telah diunggah ke dunia maya.
b. Struktur jurnal ilmiah
 Judul
Judul selalu menjadi hal terpenting di dalam karya tulis. Jadi judul
harus disusun secara ringkas, tetapi harus menggambarkan isi penelitian.
Ketentuan penulisan judul utama yang baik adalah tidak melebihi 14 kata.
Elemen di dalam judul berisi mengenai nama penulis, institusi yang
menaungi penulis, kontak penulis, sampai sub judul.
 Abstrak
Abstrak dalam jurnal ilmiah bertujuan untuk memberikan narasi
singkat untuk menjelaskan isi jurnal. Abstrak maksimal berisi 250 kata
yang sudah memuat tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
Pada bagian abstrak ini tidak diperbolehkan untuk menggunakan
persamaan matematika, judul bagian, catatan kaki, kutipan pustaka, dan
singkatan-singkatan.
 Pendahuluan
Pendahuluan adalah narasi yang berisi mengenai latar belakang
permasalahan yang dikaji di dalam penelitian. Usahakan untuk menulis
pendahuluan secara padat dan tidak melebar kemana-mana supaya pembaca
tidak kebingungan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di dalam
penelitian yang dituliskan.
 Bahan dan Metode
Bahan dan metode merupakan bagian yang berisi mengenai proses
pencarian data dalam penelitian, baik itu sumber datanya, maupun cara
yang ditempuhnya.
Dengan kata lain, bagian ini akan memuat seperti percobaan yang
dilakukan, instrumen yang digunakan untuk penelitian, metode
pengumpulan data, populasi, sampai pengendalian data.
 Hasil
Hasil tentunya berisi mengenai hasil penelitian secara keseluruhan.
Pada bagian ini, penulis dapat mencantumkan tabel atau gambar untuk
memperkuat bukti.
Perlu diingat bahwa hasil yang dituliskan hanya sebatas hasil saja,
bukan interpretasi data.
 Pembahasan
Setelah hasil dituliskan, selanjutnya adalah bagian terpenting, yaitu
pembahasan. Pembahasan tentunya berisi mengenai penjelasan yang
berasal dari hasil penelitian.
Penulis harus membahas terkait dengan penelitian yang sudah
dilakukan. Ketika penelitian menghasilkan jawaban yang sesuai dengan
hipotesis, maka jelaskan alasannya. Pun ketika penelitian menemukan hasil
yang tidak sesuai dengan hipotesis, peneliti juga harus menjelaskan alasan
yang menjadi penyebabnya.
 Kesimpulan
Kesimpulan berisi mengenai ringkasan keseluruhan dari penelitian
mulai dari pendahuluan hingga pembahasan. Kesimpulan juga dapat
memuat mengenai saran yang berlandaskan hasil penelitian.
 Daftar Pustaka
Seperti karya tulis ilmiah lainnya, daftar pustaka juga harus
tercantum di jurnal ilmiah. Seperti diketahui, daftar pustaka adalah daftar
literatur atau referensi yang digunakan untuk melakukan penelitian.

2.4 SKRIPSI
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah dari hasil penelitian yang dibuat secara sistematika
dengan metode yang sudah ditetapkan untuk memenuhi syarat tugas akhir
mahasiswa S-1. Mahasiswa dapat menulis skripsi harus memenuhi persyaratan
akademik.
B. Karakteristik
1. Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan
masalah pendidikan.
2. Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang
keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
3. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan
pustaka.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
C. Sistematika Skripsi
Secara garis besar dalam skripsi terdapat bagian (a) awal, (b) isi, dan (c) akhir.
1. Bagian Awal
a) Halaman Sampul
Halaman sampul (lampiran 4) memuat hal-hal berikut.
1) Judul skripsi (ditulis dengan huruf kapital dengan jenis Times New Roman
ukuran 14 pt dengan jarak 1 spasi); adapun pernyataan untuk kepentingan apa
skripsi itu disusun ditulis dengan huruf Book Antiqua 12 dengan 1 spasi (hanya
di halaman sampul dalam seperti contoh dalam lampiran 5)
2) Logo Universitas
3) Nama lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, dan program studi
4) Nama lembaga yang ditulis secara urut ke bawah mulai nama Fakultas hingga
nama Universitas yang diakhiri dengan tahun penyusunan skripsi.
5) Warna sampul disesuaikan dengan warna identitas
b) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berisi pemberian persetujuan dosen pembimbing skripsi.
Halaman persetujuan terdiri atas nama mahasiswa, judul skripsi, tanggal persetujuan
skripsi, dan tanda tangan dosen pembimbing skripsi. Halaman persetujuan ini
disusun pada skripsi untuk ujian meja hijau (sidang skripsi) saja. Jika sudah selesai
ujian meja hijau (sudah selesai revisi) maka halaman persetujuan ini tidak
diikutsertakan lagi pada susunan skripsi. Halaman persetujuan diberi nomor
halaman dengan menggunakan huruf Latin kecil.
c) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan merupakan halaman yang memuat tanda tangan penguji
skripsi. Tanda tangan tersebut diperoleh setelah mahasiswa melewati fase ujian dan
revisi skripsi. Halaman pengesahan terdiri atas nama mahasiswa, NPM, progam
studi, fakultas (Keguruan dan Ilmu Pendidikan), judul skripsi, tanggal pengesahan
skripsi, tanda tangan tim penguji, dan tanda tangan dekan. Halaman pengesahan
diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil.
d) Surat Pernyataan Keorisinalan Skripsi
Surat pernyataan ini berisi pernyataan mahasiswa bahwa skripsi yang akan
diujikan adalah benar hasil karyanya sendiri dan tidak didasarkan data nyata
dan/atau plagiasi/jiplakan atau autoplagiat, baik sebagian maupun keseluruhan. Di
samping pernyataan tentang keaslian skripsi, dalam surat pernyataan itu juga tertulis
kesanggupan mahasiswa menerima sanksi akademis dari program studi jika kelak
terbukti bahwa skripsi yang telah diujikan didasarkan data nyata dan/atau
merupakan plagiasi/jiplakan atau autoplagiat. Surat pernyataan ditandatangani di
atas meterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) oleh mahasiswa. Halaman pernyataan ini
diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil.
e) Abstrak
Abstrak merupakan inti skripsi yang memuat judul, nama peneliti, rasional,
tujuan, metode penelitian, hasil penelitian (simpulan), dan kata kunci (keywords)
maksimum 5 kata. Abstrak ditulis dengan jarak 1 spasi maksimal 400 kata. Abstrak
ditulis dalam dua bahasa: bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Halaman abstrak
diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil.
f) Kata Pengantar
Kata pengantar dimaksudkan untuk menyambungkan pikiran pembaca dengan
skripsi. Oleh karena itu, kata pengantar idealnya berisi berbagai fenomena atau
pernyataan yang mengarah pada garis besar proses penelitian hingga penyusunan
skripsi. Kata pengantar ditulis dengan jarak 1,5 spasi.
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam kata pengantar di antaranya sebagai berikut.
1) Ucapan syukur kepada Tuhan.
2) Judul penelitian
3) Fenomena atau garis besar isi skripsi
4) Hambatan dalam proses penyusunan skripsi dan solusinya
5) Ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak- pihak yang membantu
6) Harapan
7) Penyebutan tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan skripsi tanpa
penyebutan nama atau identitas mahasiswa.

g) Daftar Isi
Daftar isi berguna untuk memudahkan pencarian hal- hal yang dikehendaki
oleh pembaca. Oleh karena itu, nomor halaman dalam daftar isi harus sesuai dengan
nomor halaman dalam skripsi. Daftar isi ditulis dengan jarak 1 spasi. Sistem yang
digunakan dalam skripsi menggunakan sistem huruf dan angka. Halaman daftar isi
memuat judul- judul yang terdapat dalam skripsi, mulai judul bab, subbab, sub-
subbab, dan seterusnya. Daftar isi disusun setelah draf akhir skripsi selesai dengan
maksud agar ada kesesuaian antara nomor halaman dan isi skripsi. Halaman daftar
isi diberi nomor halaman dengan huruf latin kecil yang disesuaikan dengan halaman
akhir kata pengantar.
g) Daftar Tabel/Bagan/Gambar
Tabel/bagan/gambar dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi penulis
dalam menyampaikan berbagai informasi secara terstruktur. Bagi pembaca skripsi,
tabel/bagan/gambar berguna dalam membantu memahami berbagai informasi secara
cepat. Daftar tabel/bagan/gambar ditulis dengan jarak 1 spasi. Dalam penyajiannya,
tabel diberi nomor urut dengan aturan digit pertama menunjukkan bab, sedangkan
digit berikutnya setelah tanda titik menunjukkan nomor urut tabel/bagan/gambar
dengan ukuran 1 spasi.

2. Bagian Isi
a) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian isi skripsi yang mengantarkan pembaca untuk
dapat menjawab pertanyaan : (1) apa yang diteliti dan (2) untuk apa dan mengapa
penelitian perlu dilakukan.
1) Latar Belakang
Pada latar belakang, peneliti harus dapat meyakinkan pembaca bahwa
penelitiannya penting untuk dilakukan; dengan kata lain, peneliti harus mampu
menjawab pertanyaan mengapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan. Apa
alasan-alasan yang mendasari penentuan judul penelitian.
Untuk kepentingan tersebut penulis mengemukakan (1) adanya kesenjangan
antara harapan dan kenyataan, baik yang bersifat teoretis maupun praktis, yang
melatarbelakangi masalah penelitian atau (2) tuntutan kebutuhan lapangan.
Untuk memperkokoh pijakan penelitiannya, penulis dapat menyampaikan
secara ringkas teori, hasil penelitian, simpulan seminar, artikel jurnal, keadaan di
lapangan, pengalaman pribadi yang terkait dengan masalah yang diteliti, dan
sebagainya.
2) Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan pengenalan masalah atau inventarisir
masalah yang dikemukakan pada latar belakang. Dengan kata lain identifikasi
masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana suatu
obyek tertentu dalam situasi tertentu dapat dikenali sebagai suatu masalah.
3) Batasan Masalah
Batasan masalah adalah penetapan batasan dari masalah penelitian yang
diidentifikasi. Dengan kata lain batasan masalah merupakan cakupan atau
domain masalah yang akan diteliti. Batasan masalah berbeda dengan batasan
penelitian. Batasan penelitian dapat diuraikan di bab 2 atau bab 3.
4) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai
ruang lingkup yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah. Rumusan masalah digunakan untuk menyatakan secara tersurat hal-hal
yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah disusun
secara jelas, singkat, dan operasional.
5) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun sejalan dengan rumusan masalah yang
mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
6) Manfaat Penelitian
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi
pengembangan maupun implementasi ilmu serta untuk kepentingan praktis di
masyarakat. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa manfaat hasil penelitian terdiri
atas dua jenis; manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis berisi
kegunaan hasil penelitian dalam pengembangan teori atau khasanah keilmuan
tertentu, sedangkan manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi
pengembangan kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti, pengelola
lembaga, dan pengambil kebijakan (policy maker).
7) Batasan Istilah
Batasan istilah adalah pembatasan konsep-konsep yang diperlukan pada
penelitian sehingga konsep itu dapat diukur, atau konsep itu tidak akan
mempunyai penafsiran yang beragam.

b) Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi informasi penting yang terkait dengan masalah
penelitian. Informasi dalam kajian pustaka dipilih berdasarkan pertimbangan
kerelevanan, keakuratan, kekompleksan, dan kemutakhiran. Landasan teori berisi
teori yang dijadikan sebagai landasan pemecahan masalah. Penelitian-penelitian
sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dapat dijadikan sebagai
landasan untuk menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki kelebihan
atau perbedaan dengan penelitian sebelumnya.
Landasan teori bukan sekadar kumpulan teori, melainkan hasil telah kritis
peneliti terhadap satu atau beberapa teori yang berhubungan dengan masalah
penelitiannya. Landasan teori dapat diambil dari satu teori atau beberapa teori yang
dipadukan secara eklektik. Pengambilan itu harus didasari argumentasi akademis.
Landasan teori ini sejalan dengan rumusan masalah yang diuraikan. Berdasarkan
kerangka konseptual yang diuraikan setelah membuat skemanya, pada kajian pustaka
ini banyak uraian logis dan menurunkan hipotesis yang akan diuji jika jenis
penelitiannya pengujian statistik. Bahan-bahan landasan teori dapat diangkat dari
berbagai sumber, misalnya disertasi, tesis, skripsi (dibatasi untuk hasil penelitian),
laporan penelitian, jurnal ilmiah, buku, makalah, hasil diskusi dan seminar, terbitan-
terbitan resmi pemerintah dan nonpemerintah, dan artikel dalam internet.
c) Metode Penelitian
Pada bagian ini diuraikan 2 metode penelitian yaitu kuantitaf dan kualitatif.
1) Metode Penelitian pada Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian pada penelitian kuantitatif terdiri atas jenis dan rancangan
penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel atau sasaran penelitian,
variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
(a) Jenis dan Rancangan
Penelitian Bagian ini mengungkapkan tentang jenis penelitian yang digunakan,
alasan menggunakan jenis penelitian tersebut serta bagaimana rancangan
penelitian.
(b) Lokasi Penelitian
Bagian ini mengemukakan tentang di mana lokasi penelitian dilakukan disertai
alasan pemilihan lokasi.
(c) Populasi dan Sampel atau Sasaran Penelitian
Bagian ini menjelaskan secara definitif karakteristik yang menjadi satuan
penelitian, populasi dan karakteristiknya, besar sampel yang diambil serta teknik
dan cara pengambilan sampelnya.
(d) Variabel dan Definisi Operasional
Bagian ini memuat tentang konsep dan variabel penelitian disertai definisi
operasionalnya serta indikator dan item dan skala pengukuran yang
dipergunakan. Proses bagaimana urutan logis/cara menetapkan definisi
operasional konsep/variabel telah tampak sebelumnya pada kajian pustaka (Bab
II).
(e) Instrumen Penelitian
Bagian ini memuat tentang alat yang dipergunakan di dalam memperoleh data di
mana penelitian tersebut dilakukan. Pada bagian ini diuraikan kesahihan dan
keterpercayaan instrumen. Secara khusus untuk instrumen agar diuraikan
kesahihan berdasarkan empiris maupun kesahihan konstruk.
(f) Teknik Pengumpulan data
Bagian ini mengemukakan cara atau metode yang dipergunakan dalam
pengumpulan data.
(g) Teknik Analisis Data
Bagian ini menguraikan tentang analisis yang dipilih beserta tahapan-tahapannya
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian.

2) Metode Penelitian pada Penelitian Kualitatif


Metode penelitian pada penelitian kualitatif terdiri atas pendekatan dan
rancangan penelitian, data dan sumber data penelitian, instrumen penelitian (jika
ada), teknik pengumpulan data termasuk pedoman wawancara (jika diperlukan),
uji kesahihan instrumen (jika diperlukan) dan uji kesahihan data, serta
pemahaman/interpretasi data (teknik analisis data).
(a) Pendekatan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan pendekatan dan jenis penelitian yang
digunakan dengan disertai alasan-alasan singkat mengenai penggunaan
pendekatan penelitian tersebut, dan sesuai dengan tujuan penelitian yang
dicapai.
(b) Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data merupakan asal, tempat, atau lokasi data penelitian diperoleh.
Sumber data dapat dikategorikan menjadi sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang diperoleh dari pihak yang diteliti;
sedangkan sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari pihak di
luar sasaran penelitian. Sumber data dapat berupa buku, dokumen, informan,
responden populasi, sampel, atau subjek penelitian. Populasi dan sampel (untuk
penelitian kuantitatif) atau subjek penelitian dan informan (untuk penelitian
kualitatif), pemilihannya harus disertai spesifikasi yang rinci dan didasari
argumentasi akademis.
Data penelitian dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif hasil pengukuran,
pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan sebagainya. Data kuantitatif berupa
angka, sedangkan data kualitatif berupa nonangka, misalnya kata, gambar,
warna, dan sebagainya.
(c) Instrumen Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan nama, bentuk, dan karakteristik; tujuan
penggunaan instrumen; dan pengembangan instrumen terutama jika instrumen
diadopsi dari peneliti lain.
(d) Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan,
misalnya tes, observasi (partisipan atau nonpartisipan), wawancara, angket, atau
dokumentasi. Uraian mengenai teknik pengumpulan data harus disertai dengan
prosedur, tenaga yang dilibatkan beserta kualifikasinya, instrumen yang
digunakan, dan durasi waktu yang diperlukan.
(e) Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan secara sistematis data baik yang berbentuk angka
maupun transkrip hasil wawancara, catatan lapangan, atau bahan-bahan lain agar
peneliti dapat menyajikan temuannya. Dalam penelitian kualitatif, analisis data
dapat dilakukan selama dan setelah pengumpulan data melalui tahap
pereduksian data, penyajian data, dan verifikasi/penyimpulan data dengan teknik
tertentu. Peneliti dapat pula menggunakan statistik nonparametrik, logika, atau
estetika. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dapat dilakukan dengan
menggunakan deskriptif kuantitatif/ kualitatif, statistik deskriptif atau
inferensial.
Pemilihan jenis analisis data ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan
dengan tetap berorientasi pada tujuan penelitian atau hipotesis yang diuji.

d) Hasil Penelitian dan Pembahasan


1) Hasil Penelitian
Hasil penelitian berisi deskripsi hasil analisis data penelitian yang sudah
terorganisasi dengan baik. Data penelitian disajikan secara informatif,
komunikatif, dan relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Penyajian hasil
penelitian dapat berupa deskripsi, tabel/gambar/bagan/grafik yang disertai dengan
penjelasan, yang mudah dibaca dan dipahami dengan memperhatikan tata cara
penulisan yang umum.
8) Pembahasan
Hasil analisis data penelitian, dibahas dengan cara (1) menginterpretasi
temuan penelitian; (2) menjelaskan hubungan antara temuan penelitian dengan
penelitian terdahulu atau teori terkait yang telah mapan; dan (3) menjelaskan
implikasi hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.

e) Kesimpulan dan Saran


1) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan makna temuan-temuan hasil penelitian yang
ditulis secara singkat, padat, dan jelas dalam bentuk uraian (paragraf demi
paragraf), butir-butir, atau rincian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2) Saran
Saran berisi rekomendasi yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan secara operasional dan dapat ditindaklanjuti. Saran idealnya
dikemukakan secara rinci sehingga mudah untuk diimplementasikan dan sesuai
dengan manfaat penelitian. Saran harus bersifat baru dan mempunyai nilai lebih
sehingga dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi oleh pembaca.

f) Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber referensi yang dirujuk dalam teks
skripsi. Daftar rujukan dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan
seberapa jauh wawasan peneliti. Peneliti tidak boleh mencantumkan nama sumber
rujukan yang tidak dirujuk, sebaliknya peneliti tidak boleh mencantumkan kutipan
yang tidak disertai sumber rujukan.
2.5 TESIS
A. Pengertian
Tesis merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi jika
memperoleh gelar strata 2. Menurut Barnawi (2015:30), tesis adalah karya tulis
ilimiah penelitian yang dibuat secara sistematis dan mandiri berdasarkan metode
ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa S2 di bawah pengawasan pembimbingnya.
Tesis dibuat berdasarkan hasil penelitian dan setelah syarat-syaratnya terpenuhi.
Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang kajiannya lebih mendalam dan cakupannya
lebih luas dibandingkan dengan skripsi.
Bandin N. Tanjung Ardial (2007: 4-6) melihat permasalahan, kajian pustaka,
dan metodologi yang digunakan, serta hasil penelitian dalam tesis sebagai berikut.
a. Masalah yang dikaji diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
b. Kajian pustaka tidak hanya menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang
dilakukan dengan penelitian lain, tetapi juga harus dapat menyebutkan secara jelas
persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis.
c. Data harus dikumpulkan dengan instrumen pengumpulan data yang valid dan
disertai bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa
instrumen pengumpul data yang digunakan cukup valid. Penyimpangan yang
mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus dikemukakan alasannya dan sejauh
mana penyimpangan tersebut dapat ditoleransi. Asumsi yang dikemukakan harus
diusahakan verifikasinya dan dikemukakan keterbatasan keberlakuannya. Dalam
penelitian kuantitatif, minimal meneliti dua variabel independen. Dalarn penelitian
kualitatif harus didasarkan studi multikasus.
d. Hasil penelitian, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian, juga
harus dibandingkan dengan penelitian lain yang sejenis. Pengajuan saran harus
dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan.

Tesis atau master tesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian
dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama
pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan masalah,
melaksanakan/menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menyajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

b. Karakteristik
1. Tesis biasanya hanya fokus pada salah satu isu sentral yang ada dalam suatu
disiplin ilmu pendidikan saja. Tesis ini dibuat menyesuaikan dengan jenis
program studi yang sedang diambil oleh seseorang yang membuatnya
2. Tesis dibangun dengan berlandaskan pengujian empirik pada suatu posisi teoritis
tertentu
3. Selalu memakai data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk
penelitian) sebagai data utama dan ditambahkan dengan beberapa data sekunder
sebagai data penunjang atau bisa juga data pembanding
4. Harus wajib ditulis dengan memakai tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Jika program studi yang diambil adalah program bahasa asing, maka tesis
tersebut juga harus ditulis memakai tata bahasa asing dengan baik dan benar.
c. Isi dan Sistematika Proposal Tesis
Proposal tesis adalah usulan penelitian yang diajukan untuk keperluan
penyusunan tesis pada Program Pascasarjana STAIN Kudus. Proposal tesis
berjumlah antara 15-20 halaman. Untuk selanjutnya, proposal tesis itu akan
menjadi bab pendahuluan atau bab 1 dari tesis. Proposal tesis terdiri atas: judul,
daftar isi, isi, dan daftar pustaka.
Judul dan daftar isi merupakan bagian awal proposal. Bagian utama proposal
tesis adalah isinya yang mencakup: latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, dan metodologi penelitian.
Proposal tesis dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai bagian akhir.
1. Judul dan Daftar Isi
Sebagai suatu karya ilmiah, judul tesis harus dirumuskan dalam kalimat yang
singkat, komunikatif, dan afirmatif. Judul tesis mencerminkan permasalahan yang
akan dibahas, mengandung masalah yang jelas, sesuai disiplin program studi, dan
harus konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, serta metode
yang digunakan.
Perumusan judul pada dasarnya bersifat tentatif. Artinya, walaupun judul itu
harus dirumuskan sejak penyusunan proposal penelitian, namun pada akhirnya judul
tesis dapat berubah dalam proses penulisan dan bimbingan, bahkan dapat saja
berubah setelah tesis itu dipertanggungjawabkan di hadapan sidang dewan penguji.
Daftar isi proposal tesis, juga bersifat tentatif. Artinya, daftar isi itu terus
menerus disempurnakan selama proses penulisan dan bimbingan. Daftar isi proposal
merupakan bahan dasar bagi daftar isi tesis dan penyusunan tesis secara keseluruhan,
sehingga nantinya daftar isi proposal tesis itu akan menjadi daftar isi tesis. Daftar isi
harus relevan dengan masalah yang akan diteliti serta mencerminkan pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan.
2. Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah, peneliti berusaha menjelaskan latar belakang
munculnya masalah penelitian, serta mengapa masalah itu penting untuk diteliti.
Minimal peneliti harus bertanya pada diri sendiri, apa yang akan saya teliti, kenapa
harus diteliti ?
Pengungkapan urgensi dan signifikansi penelitian itu bisa dilihat dari segi
profesi peneliti, dari segi pengembangan ilmu pengetahuan, atau dari segi kebutuhan
pembangunan. Latar belakang masalah harus mengungkapkan apa yang membuat
peneliti tertarik dan dalam tingkat tertentu merasa "resah" bila masalah itu tidak
diteliti. Untuk itu, peneliti sebaiknya dapat menunjukkan terjadinya kesenjangan,
baik antara gejala yang terjadi dalam praktik di lapangan, antara teori dengan praktik,
maupun antara teori, pandangan, aliran, atau madzhab pemikiran.
Ada baiknya dikemukakan pula tentang kerugian-kerugian yang mungkin akan
dialami bila masalah itu tidak segera dicarikan pemecahannya melalui penelitian,
serta keuntungan-keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dengan penelitian.
Selain itu, perlu pula dikemukakan tentang posisi masalah penelitian dalam wilayah
kajian serta konsentrasi bidang studi yang sedang ditekuni peneliti. Karena itu, untuk
dapat merumuskan latar belakang masalah dengan baik (yaitu: jelas, tajam dan
runtut), maka mahasiswa yang akan menulis tesis dituntut untuk mampu membaca
serta mengamati gejala-gejala yang muncul dalam dunia Manajemen Pendidikan
Islam dan Ekonomi Syari’ah. Untuk itu, diperlukan wawasan pengetahuan yang luas
dan terpadu tentang berbagai teori, konsep, pandangan pakar, serta hasil-hasil
penelitian terdahulu, termasuk temuan mutakhir pada jurnal-jurnal yang relevan.
Latar Belakang Masalah sesuai dengan maknanya berfungsi mengantarkan
uraian pendahuluan yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian antara lain:
a. Pokok-pokok pikiran penulis berdasarkan filosofis pendidikan, hukum,
ekonomi dan lain-lain.
b. Konsep ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pemikiran
penulis.
c. Permasalahan akademik yang menimbulkan tanda tanya dan membutuhkan
jawaban.
d. Permasalahan yang "mengganjal" dalam pikiran dan membutuhkan
pemecahan.
e. Fenomena yang terjadi di lapangan berdasarkan fakta sosial dan realitas
masalah.
f. Pernyataan Masalah, sebagai General Statement of the Problem, dengan
kriteria:
1) Masalah itu harus menarik perhatian peneliti.
2) Masalah itu harus benar-benar aktual sesuai perkembangan yang sedang
terjadi.
3) Masalah itu harus researchable, bisa diukur, bisa diteliti, bisa diamati
dan bisa dirumuskan.
4) Masalah itu harus sesuai disiplin ilmu peneliti.
5) Masalah itu harus memberikan ilmu pengetahuan baru.
3. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah dan rumusan masalah saling berkaitan. Setelah
peneliti menjelaskan latar belakang munculnya masalah, sehingga jelas fokus atau
substansi masalah yang akan ditelitinya, selanjutnya pokok masalah itu dijabarkan
ke dalam rumusan masalah. Rumusan masalah, biasanya diungkapkan dalam
bentuk pertanyaan penelitian, dan berfungsi sebagai petunjuk yang membimbing
peneliti untuk mencari jawaban di lapangan atau berdasarkan buku-buku literatur.
Selain itu, rumusan masalah juga berperan memberikan gambaran tentang batasan
dan ruang lingkup penelitian. Sebab itu rumusan masalah merupakan pedoman
bagi peneliti yang membatasi pembahasannya.
Untuk itu, dalam rumusan masalah ini sebaiknya juga diidentifikasi dan
diposisikan variabel-variabel penelitian dan definisi operasionalnya, serta kaitan
antar variabel. Identifikasi, definisi operasional, posisi serta keterkaitan antar
variabel itu sangat penting terutama dalam penelitian kuantitatif.
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian merumuskan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian
selesai dilakukan. Oleh karena itu, tujuan penelitian harus konsisten dengan
rumusan masalah, serta mencerminkan proses penelitiannya. Jadi yang dimaksud
dengan tujuan penelitian adalah tujuan akademik, dan bukan tujuan formal seperti
yang tercantum pada halaman judul tesis, yaitu sebagai tugas akhir dalam rangka
memperoleh gelar Magister.
Tujuan penelitian itu terdiri dari tujuan umum dan tujuan spesifik. Perumusan
tujuan umum mengacu pada substansi masalah penelitian, dan dirumuskan secara
padat dalam satu kalimat. Sedangkan tujuan spesifik dirumuskan dengan mengacu
pada butir-butir rumusan masalah.
Kegunaan hasil penelitian merumuskan manfaat yang akan diperoleh dari
hasil penelitian. Kegunaan penelitian itu bisa dilihat dari segi praktis maupun
teoritis. Secara praktis, perumusan kegunaan penelitian itu mungkin relevan bagi
perbaikan, peningkatan dan pengembangan suatu kebijakan, program, penerapan
suatu prosedur, metode atau teknik tertentu dalam penyelenggaraan Manajemen
Pendidikan Islam dan Ekonomi Syari’ah. Secara teoritis, kegunaan penelitian itu
harus merumuskan secara eksplisit sumbangannya terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dalam wilayah disiplin ilmu yang sedang ditekuni oleh peneliti.
Tujuan penelitian, sesuai dengan Rumusan Masalah, diungkap dengan
kalimat akademik, sebagai contoh:

a. Untuk Mendeskripsikan
b. Untuk Menggambarkan
c. Untuk Menjelaskan
d. Untuk Menegaskan
e. Untuk Mencmukan Hubungan
f. Untuk Membandingkan
g. Untuk Membuktikan
Kegunaan Penelitian, diarahkan untuk mengungkapkan nilai-nilai
manfaat penulisan tesis, yang meliputi:

a. Secara praktis akademik, berguna bagi khazanah kepustakaan.


b. Secara filosofis akademik, berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Secara sosial akademik, berguna bagi kepentingan masyarakat
pendidikan.
d. Secara konseptual, berguna bagi penemuan konsep baru sesuai disiplin ilmu.
5. Kerangka Pemikiran
Bagian ini menjelaskan kerangka konseptual yang akan digunakan oleh
peneliti dalam membahas atau memecahkan masalah penelitian. Sebab itu,
kerangka pemikiran seringkali disebut dengan kerangka konseptual, yakni suatu
proses konseptualisasi yang mengantarkan penulis tesis untuk menjabarkan
kemungkinan jawaban yang akan ditemukan atau kemungkinan-kemungkinan
pemecahan masalah dari rumusan yang telah ditetapkan.
Pada kerangka pemikiran dapat juga ditampilkan asumsi-asumsi, yaitu
sesuatu yang sudah dianggap benar dengan sendirinya sehingga tidak
memerlukan pembuktian lagi. Asumsi itu dapat berupa teori, evidensi, atau dapat
pula merupakan pemikiran peneliti sendiri, yang dirumuskan dalam bentuk
kalimat deklaratif, bukan dalam bentuk kalimat bertanya atau menyarankan atau
mengharapkan. Dalam penelitian kuantitatif, asumsi itu merupakan landasan
bagi perumusan hipotesis. Karena itu, dalam penelitian kuantitatif hipotesis
dirumuskan secara eksplisit. Sedangkan penelitian kualitatif tidak memerlukan
perumusan demikian, sesuai dengan sifat masalahnya yang emergent.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, perlu ditekankan perbedaan antara latar
belakang masalah dengan kerangka pemikiran, mengingat seringnya terjadi
kekaburan substansi di antara keduanya. Latar belakang masalah
menitikberatkan pada urgensi dan signifikansi masalah penelitian dilihat dari
berbagai segi yang relevan. Sedangkan kerangka pemikiran menitikberatkan
pada perumusan kerangka konseptual yang digunakan oleh peneliti untuk
membahas dan memecahkan masalah penelitian.

Kerangka Pemikiran atau Kerangka Konseptual, berisi:

a. Konsep pemikiran tokoh disiplin ilmu yang digunakan sebagai perspektif


peneliti.
b. Konsep-konsep ilmu pengetahuan yang relevan mendukung perspektif
peneliti.
c. Dasar-dasar pemikiran penulis yang terkait dengan masalah penelitian.
d. Proses konseptualisasi berlandaskan pada asumsi dasar pemikiran penulis.
e. Kemungkinan prediksi jawaban atau pemecahan masalah yang akan
ditemukan.
5. Metode Penelitian
Proposal tesis perlu menjelaskan metode penelitian secara garis besar. Garis
besar metode penelitian itu harus mengungkapkan paradigma atau pendekatan,
metode dan teknik penelitian digunakan. Karena itu, bagian ini lebih tepat diberi
judul metodologi penelitian dan bukan metode penelitian, karena metode
penelitian dalam pengertian ini hanyalah salah satu bagian dari metodologi
penelitian. Setelah dijabarkan dan disempurnakan, pasal terakhir dalam proposal
ini nantinya dapat saja dihilangkan, karena telah menjadi bab tersendiri yang
lebih rinci, yaitu bab III, sehingga dalam bab I tidak perlu lagi ada pasal tentang
metode penelitian.
a. Paradigma atau Pendekatan Penelitian
Bagian pertama dari metode penelitian itu adalah paradigma, pola, model
atau pendekatan penelitian. Apakah model penelitian lapangan (field research
= empirik) atau penelitian pustaka (library research = normatif, teoritik)
beserta argumentasi akademiknya.
Pilihan atas paradigma penelitian itu didasarkan atau sesuai dengan sifat
masalah dan tujuan penelitian. Demikian pula untuk menentukan apakah
penelitian lapangan atau penelitian pustaka. Meskipun betul bahwa pemilihan
masalah penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan peneliti terhadap
pendekatan, metode serta jenis-jenis penelitian, namun sangatlah keliru bila
penentuan pendekatan dan/ atau metode penelitian didasarkan atas
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan peneliti terhadap berbagai
pendekatan dan metode penelitian
b. Metode Penelitian
Penentuan metode penelitian hendaknya mengacu pada jenis masalah
serta minat dan kemampuan peneliti. Secara dikotomi peneliti bisa
menggunakan metode kualitatif, dengan model analisis logik. Atau
menggunakan metode kuantitatif dengan model analisis statistik.
Metode penelitian kualitatif biasanya digunakan untuk jenis penelitian
deskriptif eksploratif, jenis penelitian dampak atau kausalitas yang
mengungkapkan sebab akibat, penelitian konstributif yang bermaksud
mengungkap konstribusi atau sumbangan suatu kegiatan terhadap suatu
prestasi dan penelitian verifikatif dengan tujuan untuk meyakinkan peneliti
atas praduga atau asumsi kebenaran sesuatu.
Metode penelitian kualitatif biasanya tidak mutlak menuntut banyaknya
variabel. Sedangkan penelitian kuantitatif bersifat positivistik, biasa
digunakan untuk penelitian korelatif dalam rangka menemukan hubungan
antar variabel dengan variabel yang lain, atau penelitian komparatif untuk
membandingkan variabel yang satu dengan variabel yang lain, dengan cara
mengungkapkan persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan,
kekuatan dan kelemahan.
Selain itu, penelitian kuantitatif juga bisa digunakan untuk model
penelitian pengaruh dalam rangka membuktikan adanya pengaruh suatu
variabel terhadap variabel yang lain, dengan cara meneliti sebelum dan
sesudah terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan.
c. Teknik Pengumpulan Data
Hakikat pelaksanaan penelitian adalah kegiatan pengumpulan data yang
bisa dilakukan dengan teknik observasi atau dan wawancara untuk
penelitian kualitatif, dan teknik angket atau questionnaire untuk penelitian
kuantitatif. Setelah data terkumpul, tugas berikutnya adalah mengolah data
dan menganalisis data. Teknik analisis data kualitatif menggunakan analisis
logik, sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan analisis statistik.
Teknik sampling dan pengujian hipotesis terutama perlu dijelaskan dalam
penelitian kuantitatif, sebab dalam penelitian kualitatif tidak mutlak
dituntut penggunaan sampel dan hipotesis.
Teknik-teknik statistik yang umum digunakan dalam penulisan tesis
adalah: mean, standar deviasi, uji korelasi, uji kausalitas, uji signifikansi,
uji linearitas, koefisien determinasi, analisis regresi, analisis jalur dan lain-
lain.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen pengumpul datanya yang utama
adalah peneliti sendiri. Karena itu, teknik pengumpulan datanya terutama
menggunakan observasi partisipan yang ditunjang oleh wawancara dan
studi dokumentasi. Penelitian kualitatif hampir tidak membutuhkan angket.
Kalau ada, hasil angket boleh digunakan untuk mendukung atau
memperkuat hasil observasi dan wawancara. Teknik analisis datanya
menggunakan berbagai teknik berpikir secara simultan dan holistik;
deduktif-induktif, reflektif-probabilitik, verifikasi-falsifikasi, konvergen-
divergen, linear-sirkuler dan lain-lain.
d. Menentukan Sumber Data
Sumber data adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai pemberi
informasi, baik sebagai informan dalam wawancara, atau responden dalam
teknik penyebaran angket. Sumber data terdiri dari sumber data primer,
yakni pihak yang langsung berhubungan dengan masalah penelitian, seperti
pejabat, masyarakat, guru, siswa yang menjadi obyek atau sasaran
penelitian. Sumber data sekunder, yakni pihak yang tidak langsung terkait
dengan masalah, seperti dokumentasi, buku-buku literatur yang digunakan
sebagai rujukan.
Dalam penelitian kuantitatif penetapan sampel sebagai bagian dari
populasi yang dianggap representatif, merupakan keharusan untuk menjadi
sumber data primer yang informasinya dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam penelitian kualitatif, penetapan sampel tidak merupakan keharusan,
karena sumber data primer bisa diperoleh dari informan yang dianggap
berhubungan langsung dengan masalah penelitian.
f. Prosedur dan Tahapan Penelitian
Penulisan tesis dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 1) penyusunan proposal
penelitian, 2) pelaksanaan penelitian, dan 3) analisis data serta penulisan laporan
penelitian. Ketiga tahapan itu merupakan prosedur penelitian dalam rangka
penulisan tesis yang dapat dirancang antara satu sampai tiga semester.
Proposal penelitian tesis harus merencanakan ketiga tahapan itu, sebagai
pedoman umum dari segi target waktu yang akan ditempuh oleh peneliti. Setiap
tahapan, dirinci menjadi beberapa kegiatan disertai waktu pelaksanaannya.
Pada tahap penyusunan proposal, umpamanya dapat dirinci menjadi: a)
konsultasi, diskusi dan refleksi, b) survei literatur dan hasil penelitian dalam
rangka identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah penelitian, c) konsultasi,
analisis, evaluasi, sintesis; d) penyusunan draf awal proposal; e) konsultasi,
diskusi, evaluasi; f) revisi draf proposal; g) seminar proposal; h) konsultasi,
revisi; dan i) penyempurnaan proposal.
g. Pengujian Hipotesis
Penetapan sampel dan hipotesis mutlak diperlukan dalam penelitian
kuantitatif. Karena itu dalam metodologi penelitian kuantitatif harus dijelaskan
bagaimana hipotesis sebagai kesimpulan yang belum final (hypo = kurang,
thesis = kesimpulan), dapat diujik dengan teknik statistik, sehingga hypo-nya
bisa dihapuskan dan menjadi tesis atau kesimpulan yang final, karena dapat
dipertanggungjawabkan akurasinya setelah diuji.
Pengujian bisa dilakukan terhadap hipotesis nol, untuk membuktikan tidak
adanya hubungan dalam studi korelasi, tidak adanya pengaruh, atau tidak
adanya perbedaan yang signifikan dalam studi komparasi antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain. Pengujian juga bisa dilakukan terhadap hipotesis
kerja, untuk membuktikan adanya hubungan dalam studi korelasi, adanya
pengaruh atau adanya perbedaan yang signifikan dalam studi komparasi, antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain.
6. Daftar Pustaka
Bagian akhir dari proposal tesis adalah daftar pustaka. Daftar pustaka yang
dicantumkan dalam proposal tesis hanya pustaka yang secara langsung
digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan proposal tesis.
Sumber rujukan bisa berasal dari buku, hasil penelitian yang dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan, artikel pada jurnal atau internet, peraturan
perundangan dan dokumen. Penyusunan nama pengarang dimulai dengan nama
popular, kemudian disusun secara alphabetis, berurutan menurut abjad.
2.6 DISERTASI
A. Pengertian
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang doktor (S-3) yang
digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi
berupaya menciptakan penemuan-penemuan (teori) baru atau sumbangan baru bagi
perkembangan ilmu pengetahuan berupa paparan diskusi berdasarkan metodologi
penelitian keilmuan taraf tinggi dan mendalam dengan cara menguji hipotesis yang
disusun berdasarkan teori-teori lain yang telah ditemukan sebelumnya dan dilakukan
secara mandiri. Disertasi ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang
mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahasiswa harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis,
teknik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang
dikaji dalam taraf yang tinggi. Dilihat dari kompleksitasnya, penulisan disertasi
dianggap sebagai yang paling mendalam dan kompleks dari segi pemaparan berbagai
aspek penelitian, mengingat pada jenjang ini para calon doktor diharapkan dapat
menunjukkan dan membuktikan secara meyakinkan kapasitas kepakarannya nanti.
B. Karakteristik
1. Kajian berfokus mengenai salah satu disiplin ilmu pendidikan sesuai bidang
ilmu yang dipelajari pada jenjang tertinggi (S3).
2. Kajian berfokus pada penemuan baru yang dikaji secara mendalam.
3. Dilakukan secara mandiri dan kadar orisinalitas yang tinggi.
4. Menggunakan data primer sebagai data utama.
C. Isi dan Sistematika
Isi Disertasi terdiri dari tiga bagian pokok, yakni bagian pendahuluan, bagian isi
disertasi, dan bagian penutup. Bagian pendahuluan terdiri dari hal-hal sebagai
berikut:
1. Jilid (muka dan belakang)
2. Lembaran persetujuan pembimbing
3. Halaman motto (kalau ada)
4. Curriculum vitae penulis
5. Abstrak (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kalau diharuskan
6. Daftar Isi
7. Daftar Tabel
8. Daftar foto dan atau gambar (kalau ada)
9. Kata Pengantar
Bagian isi terdiri dari beberapa bab, dan setiap bab terdiri dari beberapa butir
pembahasan.
BAB I : PENGAJUAN MASALAH
1. Latar belakang masalah
2. Identifikasi masalah
3. Pembatasan masalah
4. Perumusan masalah
5. Definisi operasional
6. Tujuan dan kegunaan penelitian
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
1. Kajian teori
2. Hasil penelitian yang relevan
3. Kerangka berpikir
4. Perumusan hipotesis
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
1. Tujuan khusus penelitian
2. Metode dan desain penelitian
3. Instrumen penelitian
4. Sampel penelitian
5. Teknik analisis data
BAB IV : HASIL PENELITIAN
1. Variabel yang diteliti
2. Deskripsi hasil analisis data
3. Pengujian hipotesis
4. Pembahasan hasil pengujian hipotesis
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
1. Rangkuman penelitian
2. Kesimpulan dan implikasinya
3. Saran- saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kelima bab yang dikemukakan di atas adalah persyaratan minimal yang
diturunkan atas dasar kerangka berpikir ilmiah. Jika dipandang perlu, bisa ditambah
lagi asalkan tidak mengganggu kerangka makna yang terkandung dalam berpikir
ilmiah. Demikian pula isi setiap bab bisa ditambah sesuai dengan keperluan,
biasanya tergantung kepada selera sponsor atau mengikuti aturan yang telah
dibakukan oleh universitas, fakultas, atau jurusan.
BAB III
PENUTUP

3. 1 KESIMPULAN
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan,
deskripsi, atau pemecah masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur,
dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik. Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji minimal empat aspek, yaitu struktur
sajian, komponen, dan substansi , sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Jadi, apabila
suatu karya tulis tertentu memenuhi kriteria tersebut maka ia dapat dimasukkan kedalam
jenis karya ilmiah

3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah yang didukung
dengan sumber-sumber yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

APA Manual. 2010. Publication manual of the american psychological

association (6th ed.). Washington, D.C.: American Psychological

Association.

Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Suwardjono.(2007).”Teori Akuntansi”.Yogyakarta:Penerbit BPFE.(SWD)

Tanjung, Bahdin Nur & Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal,
Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta:
Kencana

Anda mungkin juga menyukai