Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Artikel Jurnal Ilmiah


Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Indoneisa”

Dosen pengampuh :Zaenol Fajri, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. Moh. arif hidayat (1942400001)

2. Noer Rohmat Fadillah (1942400013)

3. Veri Indra Wijaya (1942400018)

Universitas nurul jadid, probolinggo

Fakultas sosial dan humaniora

prodi ekonomi 2020/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
dan sebagai pertanggung jawaban dari kami sebagai mahasiswa. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Zaenol Fajri, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas
ini, sehingga kami mendapatkan banyak tambahan pengetahuan khususnya mengenai cara yang
benak untuk pembuatan jurnal.
Kami telah mengumpulkan beberapa referensi untuk menunjang penyusunan makalah
ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi
tersusunnya makalah yang lebih baik lagi.

Paiton, 10 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN ARTIKEL ILMIAH..........................................................................................................2
B. Sistematika penulisan artikel jurnal ilmiah......................................................................................3
1. Ciri-ciri Penulisan Artikel Ilmiah...................................................................................................3
2. Persyaratan Umum Penulisan Artikel..........................................................................................3
3. Langkah-langkah Menulis Artikel Ilmiah......................................................................................3
C. Cara mengutip kutipan....................................................................................................................8
1. Mengutip Kutipan Langsung ≤ 4 baris..........................................................................................8
2. Mengutip Kutipan Langsung ≥ 5 baris..........................................................................................8
3. Mengutip Kutipan Tidak Langsung...............................................................................................8
4. Kutipan di Kaki Halaman..............................................................................................................8
5. Mengutip Kutipan dari Penuturan Lisan......................................................................................8
D. Kaidah penulisan artikel ilmiah........................................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................12
Daftr Pustaka.............................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang akademisi sebagai siswa, guru, dosen dan cendikiawan pasti senang dengan
memahami artikel dan mempersiapkan makalah. Kita tentu sudah cukup akrab dengan artikel
sejak masa sekolah. Temanya pun beragam, mulai dari artikel ilmiah, artikel penuntun praktis,
artikel politik, artikel budaya, dan lain-lain. Artikel lengkap tentang bentuk karangan yang
berisi analisis fenomena alam atau sosial yang berisi alternatif pemecahan masalah.
Artikel ilmiah dalam hal ini adalah tulisan yang menyajikan analisis pengetahuan umum
dengan tujuan mempersempit jarak anatara akademisi dengan masyarakat umum. Kumpulan
artikel ilmiah dengan tema yang juga dikenal sebagai Jurnal Ilmiah. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal ilmiah yang disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan, laporan
penemuan atau laporan perenungan akademik peneliti. Kriteria tulisan untuk artikel ilmiah
yang memiliki orisinalitas, menarik, dan  terkini . Dalam menulis artikel jurnal ilmiah, kita
juga harus memperhatikan sistematika pengumpulannya yang tepat. Untuk itu pada makalah
ini kami akan membahas lebih lanjut tentang Jurnal Ilmiah.
B. Tujuan Penulisan
1. Apa itu Jurnal Ilmiah?
2. Bagaimana teknik memilih Jurnal Ilmiah?
3. Seperti apa praktik penuisan Jurnal Ilmiah?
C. Manfaat Penulisan
1. Terima kasih kepada Junrnal Ilmiah.
2. Dapatkan saran tentang teknik pembayaran Jurnal Ilmiah tentang pembaca.
3. Dapatkan panduan tentang cara mengunduh Jurnal Ilmiah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ARTIKEL ILMIAH


Jurnal merupakan terbitan berkala dalam bentuk pamflet berseri yang berisi
tulisan atau artikel dengan tema tertentu. Jika ditambahkan kata Ilmiah dibelakang kata
Jurnal, dapat diartikan sebagai terbitan berkala yang berisi kumpulan artikel ilmiah yang
diterbitkan untuk kalangan akademisi secara rutin, baik mingguan, bulanan ataupun
tahunan. Jurnal ilmiah biasanya berisi laporan penelitian, laporan percobaan, laporan
penemuan atau laporan perenungan akademik seorang peneliti. Artikel yang dimuat
dalam jurnal ilmiah biasanya menggunakan bahasa ilmiah. Jurnal diartikan sebagai
sarana komunikasi untuk melaporkan sebuah peristiwa atau gagasan kepada publik secara
berkala, biasanya dalam bentuk makalah (Asep Syamsul, 2008:12). Ada pula yang
mengartikan jurnal ialah salah satu bentuk media massa cetak yang khusus memuat
artikel ilmiah suatu bidang ilmu (Wahyu Wibowo, 2008:vii).

Jurnal ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikut :


1. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
2. Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
3. Diterbitkan secara rutin dan berkala.
4. Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar.
5. Memuat artikel utama tiap kali penerbitan yang berjumlah paling sedikit 5
(lima) buah.

Seperti disebutkan diatas, jurnal ilmiah merupakan kumpulan dari artikel-artikel


ilmiah. Artikel ilmiah sendiri merupakan jenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis
suatu topik secara ilmiah. Disamping dari topik yang diangkat, keilmiahan suatu tulisan
dapan dilihat pula dari ragam bahasa yang digunakan. Ragam bahasa yang digunakan
pada penulisan artikel ilmiah adalah ragam baku (standar) karena situasi penulisan yang
menuntut keresmian. Menurut Paryati Sudarman, Artikel merupakan karya tulis yang
bersifat pandangan (views) dari penulisnya (Paryati Sudarman, 2008:139).Berdasarkan
jenisnya, artikel Ilmiah memiliki dua jenis yaitu :

1. Artikel konseptual, yaitu artikel yang diangkat dari gagasan atau ide
penulis.
2. Artikel penelitian, yaitu artikel yang diangkat dari hasil penelitan.

Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isinya. Dalam artikel
konseptual, pada bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel yang
terdiri atas beberapa subbab. Sedangkan dalam artikel penelitian antara bagian
pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi
penelitian, dan hasil dan pembahasan. Artikel ilmiah sendiri memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

2
1. Berdasarkan pandangan dari penulis (views).
2. Artikel berisi ungkapan masalah dan memberikan problem solving.
3. Isinya singkat, padat, dan tuntas. Artinya, penulisan artikel tak bertele-tele,
dan ada solusi permasalahan.
4. Artikel harus merupakan gagasan baru atau belum pernah dibahas atau
dipublikasi sembelumnya.
5. Menggunakan bahasa jurnalistik yang sederhana, jelas, hidup, menarik,
populer dan komunikatif.
6. Merupakan buah pikiran yang orisinil alias asli, bukan jiplakan.
7. Menyangkut kepentingan publik seperti pendidikan, ekonomi, politik,
sosial, budaya, hukum dan sebagainya.
8. Penulisan nama penulis pada artikel opini ditulis dicantumkan di bawah
judul. Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara disimpan di akhir
tulisan artikel tersebut.

B. Sistematika penulisan artikel jurnal ilmiah


1. Ciri-ciri Penulisan Artikel Ilmiah
a. Reproduktif, maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama
oleh pembaca. Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna
denotatif agar terdapat satu pemahaman dengan pembaca.
b. Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
c. Menggunakan Istilah Keilmuan. Artinya, penulis harus menggunakan bahasa
keilmuwan dalam bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap lmu
tertentu yang dikuasai.
d. Rasional. Artinya, penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur
pemikiran yang lancar dan kecermatan penulisan.
e. Bersifat straightforward atau langsung kesasaran.
f. Menggunakan kalimat yang efektif.
2. Persyaratan Umum Penulisan Artikel
Pedoman bagi penulis artikel dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris dengan
kerapatanbaris 1,5 spasi, font Times New Roman 12, ukuran kertas A4,
format satu kolom,dan margin last costum setting (top 2,54 cm; left 2,80 cm;
bottom 2,54 cm; right2,54 cm).
b. Panjang artikel ilmiah hendaknya tak lebih dari 4.000 kata atau kurang lebih
10-15 halaman, termasuk gambar, grafik atau tabel (jika ada) yang
menyertainya.
c. Istilah-istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah dalam teks ditulis
dalamhuruf miring (italic).
d. Tinjauan pustaka (literature review) tidak dicantumkan sebagai bagian
daristruktur artikel. Dengan demikian pengutipan pustaka yang dianggap
pentingdapat dipadukanm dalam bagian pendahuluan (Introduction) atau
dalampembahasan. Pengutipan pustaka dalam pembahasan seperlunya saja
dan yang2 lebih diutamakan adalah pembahasan terhadap hasil analisis data
yang ditemukansendiri.
e. Artikel ilmiah dari skripsi mahasiswa yang akan dimuat di jurnal ilmiah harus
adalembar persetujuan dari pembimbing, dan pernyataan bahwa karya
tersebut bukanplagiat.

3
f. Nama jurnal yang akan memuat artikel tersebut harus ditulis pada catatan
kaki (footer) pada setiap halaman sebagai berikut: Nama jurnal, Vol.... No.....
3. Langkah-langkah Menulis Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah sebuah tulisan yang berdasar pada penelitian yang ilmiah. Data
yang didapat berupa data-data pasti yang dapat memberikan pengetahuan, wawasan,
ilmu, dan pengalaman baru bagi pembacanya. Ada beberapa langkah yang harus
dilakukan ketika akan menulis sebuah artikel ilmiah, antara lain:
a. Menentukan Judul
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menulis artikel ilmiah
adalah menentukan judul. Judul harus relevan dengan isi, harus memiliki
makna yang jelas agar seseorang dapat menduga apa isi dari tulisan
tersebut saat membaca judul yang disajikan. Selain itu, judul harus profokatif
agar pembaca terpancing untuk membaca isi artikel ilmiah yang disajikan,
harus logis, dan makna yang terkandung dalam judul dapat
dipertanggungjawabkan.
1) Judul hendaknya ringkas dan informatif, tidak terlalu panjang dan
tidak terlalu pendek, yaitu antara 5-15 kata. Agar judul dapat dibuat
singkat dan ringkas dalam15 kata, hindari kata penghubung dan
penyebutan obyek, tempat atau bahanpenelitian yang sangat
terperinci.
2) Judul ditulis dengan huruf kapital.
3) Judul mengandung kata-kata kunci dari variabel yang diteliti.
4) Jenis huruf Times New Roman 14, dengan jarak baris satu spasi.
5) Judul bisa dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris, sesuai
dengan bahasayang dipergunakan dalam artikel.
6) Hindari penggunaan singkatan, rumus, dan rujukan dalam judul.
b. Menulis Abstrak
Menurut Santoso (2014:47) “abstrak merupakan intisari dari karya
ilmiah sering dijadikan acuan oleh pembaca untuk memilah karya ilmiah
mana yang perlu dibacanya. Jika mereka tidak tertarik terhadap isi abstrak
tersebut, mereka tidak akan melanjutkan untuk membaca seluruh karya
ilmiah”. Abstrak dalam artikel ilmiah berfungsi seperti sinopsis yang
menerangkan rangkuman isi artikel ilmiah.
1) Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual, meliputi masalah dan
tujuan penelitian,metode penelitian (untuk penelitian kualitatif
termasuk deskriptif tentang subjekyang diteliti), dan ringkasan hasil
penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulandan implikasi).
2) Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris.
3) Panjang abstrak antara 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraf.
4) Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan format yang lebih
sempit dari teksutama (marjin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)
5) Hindari perujukan dan penggunaan singkatan yang tidak umum.
c. Menulis Pendahuluan
Teknik penulisan pendahuluan biasanya diawali dari pernyataan
yang luas atau umum menuju pernyataan yang semakin sempit atau khusus.
Pendahuluan juga dapat dari gagasan-gagasan peneliti lain ke gagasan-
gagasan sendiri. Penulis pemula biasanya masih kesulitan menulis tahapan
pendahuluan, tetapi kesulitan tersebut dapat diatasi dengan beberapa model
penulisan.Swales (dalam Santoso, 2014:48) mengenalkan model CARS
untuk menulis pendahuluan yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: “(1)
menetapkan bidang kajian, (2) menetapkan topik kajian, dan (3)

4
menggambarkan kajian itu sendiri.” Hal yang perlu diperhatikan dalam
menulis pendahuluan sebagai berikut:
1) Hindari sub-sub bagian atau sub-sub judul di dalam pendahuluan.
2) Pendahuluan hendaknya mengandung latar belakang masalah atau
rasionalpenelitian, permasalahan, dan tujuan penelitian.
3) Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa
dijamin otoritaspenulisnya.
4) Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat, dan
langsungmengenai masalah yang diteliti.
5) Penyajian latar belakang masalah atau rasional penelitian hendaknya
sedemikianrupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan
masalah penelitian yangdilengkapi dengan rencana pemecahan
masalah, dan akhirnya ke rumusan tujuan.
6) Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian
dan uraiankonsep yang berkaitan dengan fokus penelitian.
d. Menulis Hipotesis dan Tujuan
Perumusan hipotesis didasarkan pada permasalahan dan tujuan
penulisan artikel ilmiah. Hipotesis tidak harus ditulis dalam penulisan artikel
ilmiah, karena ada beberapa karya ilmiah yang hipotesisnya sulit
dirumuskan, seperti pada penelitian eksplorasif. Peneliian eksplorasif adalah
penelitian pendahuluan yang digunakan sebagai langkah awal untuk
penelitian lanjutan yang lebih mendalam. Berbeda dengan penelitian yang
disusun oleh komponen masalah-hipotesis-data-analisis-kesimpulan, maka
perumusan hipotesis merupakan suatu hal yang penting. Rumusan hipotesis
tersebutlah yang selanjutnya diuji dengan penelitian.
Perumusan tujuan juga merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam menulis artikel ilmiah. Menurut Nasution (dalam Santoso,
2014:63) menyatakan bahwa dalam merumuskan tujuan harus mencakup
beberapa elemen, yaitu menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai,
mengandung isi yang spesifik dan persis, menggambarkan perubahan yang
dapat dilihat dan diukur hasilnya, menyatakan standart kriteria yang
digunakan sebagai patokan mengukur hasil kerja, mengemukakan segala hal
pokok atau kondisi yang menyangkut pencapaian tujuan, dan menetapkan
titik akhir yang menunjukkan bahwa tujuan telah tercapai.
e. e.Menulis Materi DanMetode Penelitian
Metodepenelitian adalah bagian terpenting dalam artikel ilmiah.
Uraian metode penelitian haruslah dilakukan secara bertahap sesuai
tuntutan permasalahan yang akan dipecahkan. Tujuan penulisan metode
adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa hasil data penelitian yang
disajikan dapat dipertanggungjawabkan.Informasikan secara ringkas
mengenai bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraiandisajikan dalam
beberapa paragraph tanpa sub bagian. Hanya hal-hal yang pokoksaja yang
disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penlitian tidak perlu
diberikan.Materi pokok bagian ini adalah apa jenis penelitiannya, siapa
pupolasinya danbagaimana penarikan/pemilihan sampelnya, bagaimana
data dikumpulkan, siapasumber data, dan bagaimana data
dianalisis.Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis
spesifikasi alat danbahannya. Isi materi dan metode penelitian terdiri dari
beberapa hal sebagai berikut:
1) Lokasi penelitian
Dalam penelitian artikel ilmiah sangat penting menulis lokasi
penelitian. Hai ini karena untuk beberapa penelitian lokasi yang

5
berbeda mempengaruhi hasil penelitian. Karena itu lokasi penelitian
harus jelas.
2) Waktu penelitian
Waktu penelitian sangat erat kaitannya dengan kapan penelitian
dilaksanakan. Beberapa penelitian harus mencantumkan waktu
penelitian, karena pemilihan waktu dalam penelitian yang berbeda
mempengaruhi hasil penelitian.
3) Alat dan bahan penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian perlu dijelaskan
dalam artikel ilmiah secara ringkas dan akurat. Penulisan nama alat
dan bahan harus lengkap disertai spesifikasinya.
4) Rangkaian penelitian
Pelaksanaan rangkaian penelitian harus sesuai dengan rumusan
masalah, hipotesis, dan tujuan penelitian. Evaluasi antara satu
variebel dengan variabel lain menggunakan penelitian korelasi.
Evaluasi sebab akibat terjadinya suatu hal menggunakan penelitian
eksperimen.
5) Teknik pengumpulan data
Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan data, yaitu tes, angket,
wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Pengumpulan data
bergantung pada tujuan dan jenis data yang akan digunakan, serta
dijelaskan pula variabel-variabel yang akan diukur.
6) Metode analitik laboratorium
Metode analitik laboratorium perlu dicantumkan untuk penelitian
jenis eksperimen. Untuk metode yang belum diketahui secara luas,
maka perlu dijelaskan tahapan analisisnya, seperti halnya metode
baru atau modifikasi yang harus dijelaskan secara rinci.
7) Teknik analisis data
Teknik ini digunakan untuk menjawab hipotesis. Dalam penulisan
teknik ini harus dijelaskan bagaimana data diubah menjadi bentuk
ringkas yang kemudian dianalisis.
f. Menulis Hasil Penelitian
Bagian hasil penelitian berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian
yang didapat setelah percobaan yang logis dan berurutan. Bentuk dari hasil
penelitian dapat berupa tulisan, foto, tabel, gambar, dan ilustrasi. Sedangkan
data hasil dapat berupa data kualitatif atau kuantitatif.Hasil peneliatian yang
berupa tulisan harus mampu memberikan petunjuk sekaligus pemahaman
kepada pembaca. Hasil data yang disajikan dalam bentuk kata harus
membuat pembaca paham yaitu dengan melakukan penekanan kunci-kunci
hasil penelitian dan membuktikan hipotesis.
Pada umumnya hasil data ditulis menggunakan tabel atau bagan
yang memudahkan pembaca memahami hasil percobaan. Selain itu, dapat
juga ditambahkan foto, gambar, atau ilustrasi untuk mendukung kevalidan
data, dimana ketiganya menjadi bukti otentik untuk mendukung data dan
pernyataan yang ditulis sebelumnya.Tabel atau grafik harus diberi komentar
atau dibahas. Pembahasan tidak perlu dilakukan pertabel ataugrafik. Tabel
atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.

g. Menulis Pembahasan
Dalam penulisan pembahasan harus selalu merujuk pada hasil yang
diperoleh dari penelitian. Dalam isinya tidak banyak berisi pustaka, tetapi
lebih menjelaskan atau mengomentari hasil data yang dibahas pada
pembahasan hasil percobaan.Isi pembahasan harus berisi latar belakang

6
penelitian yang ditulis ringkas, ditulis pula tujuan, rumusan masalah,
hipotesis, dilanjutkan informasi yang dihubungkan dengan hasil penelitian.
Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah.
Tujuan pembahasan adalah:
1) menjawab masalah penelitian atau menunjukan bagaimanatujuan
penelitian itu dicapai;
2) menafsirkan temuan-temuan;
3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpuluan
pengetahuan yang telah mapan; dan
4) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada.
Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian harus
disimpulkanhasil-hasil penelitian secara eksplisit. Misalnya dinyatakan bahwa
penelitianditujukan untuk mengetahui pertumbuhan kognitif anak sampai
umur lima tahun,maka dalam bagian pembahasan haruslah diuraikan
pertumbuhan kognitif anak itusesuai dengan penelitian. Penafsiran terhadap
temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teoriyang ada.
h. Menulis Kesimpulan dan saran
Simpulan adalah bagian penting dalam penulisan artikel ilmiah.
Kesimpulan hendaknya ditulis secara singkat, jelas, mudah dipahami, dan
menjawab hipotesis. Dalam kesimpulan berisi temuan baru yang
menyimpulkan keseluruhan percobaan dan hasil percobaan yang telah
dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan:
1) Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada
bagian hasil danpembahasan
2) Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-
pokok pikiranyang merupakan esensi dari uraian tersebut.
3) Simpulan disajikan dalam bentuk esai bukan dalam bentuk numerical.
4) Saran disusun berdasarkan Simpulan yang telah ditarik
5) Saran-saran bisa mengacu pada tindakan praktis, atau
pengembangan teoritis, danpenelitian lanjutan.
6) Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagaian simpulan dan saran dapat
pula disebutbagian penutup

i. Menulis Daftar Pustaka


Daftar pustaka adalah bagian penting dalam penulisan artikel ilmiah.
Daftar pustaka digunakan sebgai indikator mutu tulisan sebuah artikel ilmiah.
Karena semakin banyak daftar pustaka yang disajikan, maka semakin
bermutu tulisan artikel ilmiah tersebut.Cara yang biasa digunakan adalah
seperti yang diungkapkan Widyartono (2014:54) bahwa dalam daftar pustaka
berisi: “(1) nama penulis, (2) tahun penulisan, (3) judul buku, (4) kota
penerbit, dan (5) nama penerbit”. Hal yang harus diperhatikan:
1) Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang
disajikan atau yangdikutip di dalam batang tubuh artikel ilmiah.
2) Bahan pustaka yang dimaksukkan di dalam daftar rujukan harus
sudah disebutkandalam batang tubuh artikel.
3) Daftar rujukan disusun secara alfabetis berdasarkan urutan abjad
nama penulis, dandiketik dalam spasi tunggal. Jika rujukan tersebut
lebih dari satu baris maka mulaibaris ke dua masuk 1,2 cm (hanging).
4) Ketentuan nama penulis: nama yang ditampilkan adalah nama akhir
(namakeluarga) penulis diikuti dengan singkatan nama awal dan
tengah (jika ada). Jikapenulisnya lebih dari satu orang, maka cara
penulisannya sama.

7
5) Penulisan judul rujukan diawali dengan huruf kapital hanya pada awal
kalimat.
6) Setiap penulisan nama, tahun, judul artikel dan seterusnya diakhiri
dengan titik (.) sebelum dilanjutkan kata berikutnya. Khusus penulisan
volume (nomor) jurnaldiberi tanda titik dua (:) tanpa jarak spasi.
Contoh-contoh penulisan daftar rujukandapat dilihat pada penjelasan
setiap jenis pustaka yang layak dirujuk, yang ditulispada bagian
tersendir.

C. Cara mengutip kutipan

1. Mengutip Kutipan Langsung ≤ 4 baris

 Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.


 Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
 Kutipan diapit tanda kutip.

4. Mengutip Kutipan Langsung ≥ 5 baris

 Kutipan dipisahkan dari teks penulis dalam jarak 2,5-3 spasi. Seluruh kutipan
ditulis menjorok ke kanan, yaitu 5-7 spasi dari kiri teks penulis.
 Jarak antar baris 1 spasi.
 Kutipan boleh diapit tanda kutip, boleh tidak.

5. Mengutip Kutipan Tidak Langsung

 Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.


 Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
 Kutipan tidak diapit tanda kutip.

6. Kutipan di Kaki Halaman

 Kutipan terpisah dari teks penulis (yaitu di tulis di kaki halaman).


 Jarak antar baris 1 spasi.
 Kutipan diapit tanda kutip.

7. Mengutip Kutipan dari Penuturan Lisan

(Caranya sama dengan cara mengutip untuk kutipan langsung ≤ 4 baris).


Sumber kutipan dapat ditulis dekat kutipan (sebelum atau sesudah kutipan) di
tubuh halaman atau di kaki halaman (sebagai catatan kaki). Penulisan sumber
kutipan untuk setiap jenis acuan berbeda.
 Buku Karya Asli (Bukan Terjemahan)
nama penulis, tahun terbit buku : nomor halaman
Contoh : Hadi Purnomo (2004:31) mengemukakan
bahwa……………………………. (Gorys Keraf, 2003:46)

8
 Buku Terjemahan
nama penulis buku asli + terjemahan + nama penerjemah, tahun terbit buku
terjemahan : nomor halaman
Contoh : Menurut Philip Kottler (terjemahan Sri Werdiningsih, 2002:52),
……………………
 Artikel dalam Koran/Majalah/Jurnal/Buku Bunga Rampai
nama penulis + dalam + nama Koran/majalah/jurnal, tanggal pemuatan artikel,
halaman.
nama penulis + dalam + judul buku bunga rampai, tahun terbit buku : nomor
halaman
Contoh : Alex Cahya (dalam Jawa Pos, 9 April 2008, hlm.4) berpendapat
bahwa……………..
Budiman Hariyanto menyatakan, ……………..(dalam Nilai-nilai Mnusia,
2006:19).
 Makalah/TA/Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan Penilitian
nama penulis, jenis karangan, tahun penulisan : nomor halaman
Contoh : Berdasarkan hasil penelitiannya, Devi Kumalasari menyatakan,
……………….. (Skripsi, 2005:48)
 Situs (dari internet)
nama penulis, situs, tanggal pemuatan materi
Contoh : Joko Veryanto menyebutkan, ……………..
(www.gurupendidikan.com, 6 April 2007).
 Penuturan Lisan
nama pembicara, nama acara/pertemuan, tanggal penyampaian materi
Contoh : Inu Kencana menuturkan, …………. (Today’s Dialogue Metro
TV, 28 April 2008).
 Kutipan dalam Kutipan Dalam Buku
nama penutur + dalam + nama penulis buku, tahun terbit buku : nomor
halaman
Contoh : Menurut M.Samsudin (dalam Rita Siahaan, 2004:27), …………..
 Dalam Kutipan dalam Penuturan Lisan
nama penutur + dalam + nama pembicara, nama acara, tanggal penyampaian
materi

9
Contoh : Presiden SBY mengimbau, …….. (dalam Andi Malarangeng, Dialog
Interaktif SCTV, 2008).

D. Kaidah penulisan artikel ilmiah

Dalam penulisan artikel ilmiah (hasil penelitian atau hasil pemikiran) perlu di
perhatikan dan diterapkan kaidah-kaidah penulisan yang telah di tetapkan kaidah-kaidaj
penulisan artikel ilmiyah dapat di pilah menjadi dua, yaitu kaidah penulisan yang bersifat
“Universal” dan kaidah-kaidah penulisan yang bersifat “selingkung” secara umum kaidah
penulisan yang bersifat “Universal” lebih berpokus kepada aturan-aturan penggunaan bahasa
Indonesia yang berkaitan dengan norma ketatabahsaaan, dalam hal ini norma bahasa
Indonesia baku dan tidak baku (Lumintang, 1996)

Kaidah penulisan artikel ilmiah yang bersifat selingkung berkaitan dengan norma-
norma penulisan artikel ilmiah yang bertolak dari konvensi aturan-aturan penulisan yang
bersifat teknis yang harus di ikuti oleh penulisan artikel untuk wadah terbitan satu dengan
yang lain bisa tidak sama. Karena itu penulisan artikel perlu mengetahui aturan yang di
tetapkan. Oleh wadah penerbit menjadi tujuannya, misalnya kaidah selingkung jurnal ilmiah
pendidikan (JIP) jika penulis hendak mengirimkan artikel ke JIP.

1. Kaidah Penulisan Universal


Tata tulis artikel yang bersifat “Universal” (dalam konteks Indonesia) mengacu
pada penggunaan ragam bahasa Indonesia yang baku. Unsur utama dalam bahasa
Indonesia yang baku adalah ejaan. Ejaan dalam penyampaian ide/gagasan seseorang
secara tertulis di refresentasikan dengan kata kepada orang lain (sasaran komunikasi)
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Di katakan oleh Rifa’i (1995) bahwa kata
yang di gunakan untuk menyampaikan satu-satuan makna dengan corak, nuansa dan
kekuatan yang berbeda-beda. Kekuatan kata dalam bahasa tulis sepadan dengan warna
dalam lukisan, nada dalam musik, dan bentuk dalam ukiran. Unsur utama dalam
tulisan inilah yang membedakan dengan ragam bahasa lisan, yang lebih menekankan
unsur lafal. Sedangkan unsur yang lain yang menjadi siri bahasa Indoneisa tulis yang
baku adalah peristilahan, bentuk dan pilihan kata, pengalimatan, pengalinaaan, dan
tanda baca.(Lumintang, 1996).
Unsur-unsur bahasa Indonesia (tulis) di atas harus di perhatikan, di cermati dan di
gunakan untuk penulisan artikel ilmiah. Hal ini mengarahkan kita untuk mengatakan
bahwa tidak tepat lagi pemakaian tanda baca (koma) yang di hubungkan dengan
panjang-pendeknya nafas. Mengapa? Karena dalam menyampaikan gagasan ide
seseorang yang di persentasikan dengan bahasa tulis, setiap pemakaian tanda baca
akan memiliki nilai menarik.
2. Kaidah Penulisan Selingkung
Kaidah penulisan ini lebih berorientasi pada konvensi antara penulis artikel yang
bersifat teknis. Kaidah penulisan selingkung mungkin ini berbeda antara wadah

10
terbitan satu dengan yang lain. Baik dalam satu lembaga maupun antar lembaga.
Faktor penyebab adanya perbedaan kaidah selingkung antara penerbitan jurnal antara
lain konteks, bidang, kataristik, lembaga penaung, asosiasi profesi, dan jenis
pengelompokan artikel. Bebrapa yang terkait dengan gaya selingkung dalam wadah
terbitan jurnal adalah sistematika penulisan, cara merujuk, cara menulis daftar rujukan,
penulisan penyaji tabel, penulisan penyajian gambar, dan penulisan identitas penulis.
Dalam penerbitan, ada istilah yang di sebut gaya selingkung. Gaya selingkung ini
merupakan gaya bahasa yang di temtukan penerbit sebagai salah satu ciri khas.selain
itu, gaya selingkung ini bisa di bilang merupakan gaya bahasa baku bagi penerbit
terkait. Sayangnya, gaya selingkung ersebut sering kali bertentangan denga ejaam
baku yang berlaku.
Pada aturan merfologi, pelanggaran kaedah morfologi sebagai perwujudan gaya
selingkung penerbit juga dimunculkan sebagai contoh, kata mempercayai bagi
sejumlah penerbit merupakan bentuk yang baku, alih-alih memercayai. Padahal proses
pembentukannya sama saja seperti pada kata memukul, yaitu memperoleh akhiran –i
umtuk kemudian mencapai awalan meN. Kata-kata yang lain bisa disebut disini, yaitu
memperkomunikasikan, mempertahankan dan sebagainya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan penelitian ilmiah di bangun atas dasar kepercayaan, baik kepercayaan


dari peneliti maupun kepercyaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan terpelihara jika
prilaku komunikasi ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku.
Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengertian individu kedalam lingkup
pengertian ilmah, terjadi setelah hasil penelitian diperesentasikan atau di komunikasikan
sehingga dapat di nilai kebenarannya. Melalui cara ini, gagasan individu di nilai dan di
gunakan secara kolektif sehingga secara bertahap akan menjadi pengetahuan ilmiah. Cara
yang efektif dan di jadikan standar dalam memperesentasikan dan mengomunikasikan
hasil penelitian adalah dalam bentuk artikel ilmiah, dan di publikasikan pada jurnal ilmah
yang direvuew. Dalam artikel ilmiah ini tercermin norma dan perilaku etika ilmiahnya.

Suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang tofik tertentu, yang di landasi
oleh hasil dan pemikiran peneliti sebelumnya. Yang menyertakan hasil dan gagsan
penelitiannya. Sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru. Komponen utama suatu
artikel ilmiah terdiri jadi judul, abstrak, isi, dan daftar pustaka. Sedangkan aspek teknik
penulisan harus memperhatikan gaya penulisan yang bersifat reproduksi dari impersonal,
serta tehnik notasi.

Bentuk penghargaan yang di gunkan dalam komunikasi ilmiah berupa pernyataan


nama-nama peneliti/penulis, Ucapan terimakasi, dan acuan/rujukan/kepustakaan bentuk
pelanggaran yang secara nyata di kategorikan pelanggaran etika ilmiah adalah fabrikan,
falsifikasi dan plagiarisma.

12
Daftr Pustaka
 Anonymous,2012,http://skinhead4lifecarigaragara.blogsprot.com/2010/03/hakikat
-karya-ilmiah-ciri-riri-karya.html, di akses 2 Mei 2012
 Wardhani,I.G.A.K.,dkk.2011. tehnik menulis karya ilmiah. Jakarta:UT
 Kumana, suherli. 2009. Merancang karya ilmiah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
 Hamid, S.2001. writing a research paper. http://www.owl.english.purdue.edu/w,
di akses 2 Mei 2012.

13

Anda mungkin juga menyukai