Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH

KELOMPOK 10

1. Syahrani Saharuddin(220404500033)
2. Nindi Anggreni Saedin(220404500013)
3. Muhammad Fikran Agrizal(220404501023)
4. Aliyah Nurhidayah Hamzah(220404502049)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah......................................................
2.2 Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah..............................
2.3 Aspek Penting Dalam Artikel Ilmiah..............................................................
2.4 Komponen Artikel Ilmiah................................................................................
2.5 Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual.......................
2.6 Bahasa Artikel Ilmiah....................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Artikel tepat pada
waktunya. Makalah ini kami buat atas dasar untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah umum Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah umum Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu,kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Makassar,27 September 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Artikel ilmiah disebut juga artikel penelitian,yaitu artikel yang


didasarkan pada penelitian.Jenis artikel lainnya adalah artikel
konseptual,yaitu artikel sebagai hasil pemikiran konseptual.Artikel jenis
yang kedua ini tidak merupakan laporan penelitian.Dengan
demikian,terdapat dua jenis artikel ilmiah,yaitu artikel penelitian dan artikel
konseptual.Sesungguhnya,masih terdapat jenis artikel lain,yaitu artikel
ilmiah popular.Artikel yang terakhir ini pada dasarnya sama dengan artikel
konseptual tetapi disajikan dengan gaya yang lebih informal.Artikel ilmiah
sangat pentimg dalam kehidupan akademik karena bisa digunakan sebagai
sarana untuk mengaktualisasikan diri secara akademik dan sekaligus
mengomunikasikan di berbagai forum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu artikel ilmiah penelitian?
2. Ap aitu artikel ilmiah konseptual?
3. Bagaimana susunan artikel ilmiah penelitian dan dan artikel ilmiah
konseptual?
4. Apa saja komponen artikel ilmiah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan artikel ilmiah penenitian dan artikel
ilmiah konseptual
2. Untuk mengetahui susunan artikel ilmiah penelitian dan artikel ilmiah
konseptual
3. Untuk mengetahui komponen artikel ilmiah
4. Untuk mengetahui cara membuat artikel ilmiah penelitian dan artikel
ilmiiah konseptual.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah

Laporan penelitian dapat dituangkan ke dalam artikel ilmiah. Artikel jenis


ini disebut artikel penelitian, yaitu artikel yang didasarkan pada penelitian. Jenis
artikel lainnya adalah artikel konseptual, yaitu artikel sebagai hasil pemikiran
secara konseptual. Artikel jenis yang kedua ini tidak merupakan laporan
penelitian. Dengan demikian, terdapat dua jenis artikel ilmiah, yaitu artikel
penelitian dan artikel konseptual. Sesungguhnya, masih terdapat jenis artikel lain,
yaitu artikel ilmiah populer. Artikel yang terakhir ini pada dasarnya sama dengan
artikel konseptual tetapi disajikan dengan gaya yang lebih informal.Materi ini
diarahkan untuk membekali Anda dalam mengaktualisasikan diri melalui artikel
ilmiah. Mula-mula Anda akan menelusuri model artikel ilmiah, kemudian
merekonstruksinya, dan akhirnya menciptakannya sendiri sesuai dengan pokok
persoalan yang Anda teliti atau pokok pemikiran yang Anda kemukakan. Pada
gilirannya, Anda pasti merasakan pentingnya artikel ilmiah itu bagi kehidupan
akademik Anda. Tentu saja, Anda tidak hanya membaca artikel ilmiah tetapi
bahkan menciptakannya sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri secara
akademik dan sekaligus mengomunikasikannya di berbagai forum. Disengaja atau
tidak, dalam menjalani kehidupan akademik, Anda pasti menggunakan artikel
ilmiah.

2.2 Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah

Dengan menelusuri model artikel ilmiah, Anda akan mengetahui cara


menyusunnya. Ternyata artikel ilmiah ditata menurut konvensi yang berlaku di
lingkungan akademik secara internasional. Konvensi itu harus diikuti. Kalau
tidak, Anda sebagai insan akademik tidak akan dapat menyesuaikan diri dan tidak
dapat mengambil bagian secara penuh dalam percaturan keilmuan. Pendek kata,
dengan artikel ilmiah Anda dapat mengomunikasikan kompetensi keilmuan Anda
kepada pihak lain. Telah Anda ketahui bahwa artikel ilmiah dapat digolongkan

2
menjadi artikel penelitian dan artikel non penelitian (serta artikel ilmiah populer,
sebagai subjenis yang lain). Sesuai dengan namanya, artikel penelitian didasarkan
pada penelitian. Pada dasarnya, artikel penelitian adalah laporan penelitian yang
disajikan dalam bentuk artikel. Artikel non penelitian tidak didasarkan pada
penelitian, dan biasanya merupakan ulasan konsep. Karena itu, artikel non
penelitian juga disebut artikel konseptual (Wiratno, 2014). Artikel konseptual
pada umumnya berisi pemikiran teoretis mengenai sesuatu yang disajikan melalui
analisis secara kritis. Adapun artikel ilmiah populer relatif sama dengan artikel
konseptual, yaitu artikel ilmiah yang lebih bergaya informal yang antara lain
ditandai oleh penggunaan bahasa sehari-hari. Apabila artikel penelitian dan artikel
konseptual dipublikasikan di jurnal atau dipresentasikan di forum seperti
lokakarya dan seminar, artikel ilmiah populer biasanya dimuat di koran atau
majalah, khususnya di kolom opini.

2.3 Aspek Penting Dalam Artikel Ilmiah

1. Baru, yakni substansi (perihalnya) atau sudut pandang/metode yang


digunakan. Tulisan tidak hanya mengemukakan kembali. Untuk itu, penulis
harus berani berpikir beda bahkan kalau perlu melawan arus. Bila substansi
sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan-bahan
(pandangan ahli, hasil penelitian, teori, hasil observasi, dll.) dari berbagai
sumber (buku referensi, jurnal, laporan penelitian, makalah). Apabila
substansi kurang baru atau bahkan sudah banyak dibahas orang, pilihlah sudut
pandang yang baru. Termasuk sudut pandang adalah metode yang digunakan.
Sebelum mengemukakan gagasan baru, kita wajib menelusuri atau melacak
gagasangagasan “lama” yang telah dikemukakan sebelumnya. Setelah berhasil
menemukan gagasan-gagasan “lama” itulah, penulis berikutnya akan lebih
mudah mengemukakan pemikirannya yang berbeda atau baru bila
dibandingkan dengan gagasan-gagasan “lama” tersebut.

2. Benar, yakni benar menurut kaidah keilmuan masing-masing, didukung data


dan hasil penelitian atau setidaknya pandangan ahli. Bagaimana kalau

3
perihalnya baru/belum banyak dibahas para ahli? Dalam filsafat ilmu, kita
mengenal teori kebenaran, yakni teori korespondensi, koherensi, dan
pragmatik. Menurut pandangan koherensi, sesuatu benar bila pemikiran kita
koheren atau tidak bertentangan atau koheren dengan teori yang sudah ada.

3. Mendalam, cara pembahasannya. Dengan pembahasan yang mendalam,


dimensi yang dipentingkan adalah dimensi vertikal, bukan horizontal.
Bagaimana pembahasan yang mendalam itu? Pembahasan yang tidak hanya
pada kulit-kulit atau permukaannya, misalnya, bukan hanya definisi atau ciri-
ciri. Akan tetapi sampai pada kandungan isi yang paling dalam, hubungan-
hubungannya, dan perbedaanpersamaannya.

4. Tuntas, yakni tidak ada yang tersisa. Aspek-aspek yang terkait dibahas
semuanya, tidak ada yang tersisa. Bagaimana kalau ada pembatasan jumlah
halaman, misalnya? Dalam konteks ini, perlu penjelasan ruang lingkup atau
pembatasan masalah. Yang telah ditetapkan sebagai ruang lingkup itulah yang
wajib dibahas secara tuntas. Selain mencakup semua aspek, pembahasan yang
tuntas juga mendalam.

5. Bermanfaat, bagi pengembangan ilmu dan kehidupan praktis. Tulisan ilmiah


wajib memenuhi kedua manfaat itu. Tulisan ilmiah bermula dari praktik
kehidupan nyata yang diteorikan (induktif) atau dari teori yang dipraktikkan
(deduktif) kemudian dituliskan atau mondar-mandir dari teori ke praktik, dari
praktik ke teori. Teori baru membenahi teori lama berdasarkan temuan baru
dalam praktik. Untuk kehidupan praktis, perihal yang dibahas diarahkan untuk
memecahkan masalah yang terjadi di tengah masyarakat.

6. Terhindar dari Plagiasi, sekecil apa pun. Di atas segalanya, tulisan ilmiah
wajib terhindari dari plagiasi, apa pun wujudnya, baik disengaja maupun tidak
disengaja, baik plagiasi dari karya orang lain maupun dari karya sendiri
(autoplagiasi). Lebih baik, tulisan itu sederhana akan tetapi asli karya sendiri,

4
daripada analisisnya canggih atau kompleks tetapi hasil plagiasi. gagasan baru
milik sendiri. Gagasan baru yang dikemukakan harus kuat atau menonjol,
sementara gagasan orang lain cukup sebagai pendukung atau pelengkapnya.
Dengan cara ini, plagiasi dapat dihindari.

2.4 Komponen Artikel Ilmiah

1. Artikel hasil penelitian (12-20 halaman)

a. Judul, 10-15 kata, jelas, menarik, tidak membohongi pembaca;


b. Penulis, tanpa gelar akademik (gelar kekerabatan boleh dicantumkan);
c. Abstrak (100-150 kata, bukan pengantar, hanya 1 paragraf);
d. Kata kunci (3-5 kata/kelp. Kata, merujuk kepada konsep, bukan kata umum);
e. (pendahuluan), yg diakhiri tujuan penelitian, 10%, ada rujukan;
f. Metode, 15%: pendekatan, sumber data, instrumen, teknik pengumpulan data,
wujud data, dan teknik analisis data; g. Hasil, 20%, sesuai dgn tujuan penelitian;
h. Pembahasan, minimal 40%, banyak rujukan;
i. Simpulan dan Saran, sejalan dgn tujuan penelitian;
j. Daftar Pustaka yang (1) primer (jurnal, yakni hasil/simpulan penelitiannya,
sedangkan teori atau pandangan ahli tetap merujuk ke sumber aslinya), (2)
mutakhir (10 th),(3) relevan (sesuai bidang/topik).

2. Komponen Artikel Non-Hasil Penelitian (Gagasan Konseptual)

a. Judul, 7-12 kata


b. Penulis, tanpa gelar akademik
c. Abstrak, 100-150 kata, berisi saripati, bukan pengantar
d. Kata kunci: 3-5 kata atau kelompok kata
e. (pendahuluan), maksimal 20%, yang diakhiri ruang lingkup tulisan. Terdiri atas
paragraf-paragraf, yang isinya mengenai latar belakang dipilihnya/dibahasnya
topik, teori utama, ruang lingkup artikel (tulisan).

5
f. (pembahasan), minimal 70%, yang direalisasikan dalam wujud pembaban
(heading) sesuai dengan ruang lingkup tulisan
g. Penutup, dapat berisi catatan akhir dan/atau simpulan dan saran
h. Daftar Pustaka, hanya sumber yang benar-benar dirujuk, 10 tahun terakhir

2.5 Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual

1.Judul
Judul artikel ilmiah menggambarkan isi keseluruhan artikel. Judul harus
mudah dipahami dan hendaknya tidak terlalu panjang. Judul dapat dirangkai dari
kata-kata kunci yang diambil dari artikel. Judul sebaiknya disampaikan secara
ringkas dan jelas. Mengenai faktor keringkasan, dapat diterangkan bahwa
sebaiknya judul tidak dinyatakan dalam bentuk kalimat, tetapi dalam bentuk
kelompok kata. Alasannya, biasanya, judul yang dinyatakan dalam kalimat lebih
panjang daripada kelompok kata. Selain itu, kalimat yang memungkinkan
digunakan sebagai judul adalah kalimat tanya, meskipun hal itu sangat jarang, dan
pada buku ini judul yang demikian itu tidak disarankan. Dengan demikian, judul
yang ringkas adalah judul yang pendek, tetapi padat akan makna. Tentang faktor
kejelasan, dapat diungkapkan bahwa judul yang baik menggambarkan isi tulisan
secara keseluruhan, termasuk variabel-variabel yang dibahas (Wiratno, 2003).

2.Nama Penulis
Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, dan
diawali dengan huruf kapital.

3.Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari artikel ilmiah seluruhnya, baik yang
berupa artikel penelitian maupun yang konseptual. Semua isi pada artikel
dimasukkan ke dalam abstrak. Pada prinsipnya, abstrak pada kedua jenis artikel
itu mengemban fungsi retoris yang sama, yaitu menyajikan ringkasan dari
keseluruhan artikel, meskipun terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal
kandungan unsur-unsur yang disajikan. Pada artikel penelitian unsur-unsur yang

6
disajikan meliputi: (1) pokok persoalan yang dibahas (dan, tetapi tidak selalu,
tujuan penelitian) dengan latar belakang seperlunya, (2) teori atau pendekatan
yang digunakan untuk membahas pokok persoalan tersebut, (3) metodologi
penelitian yang diterapkan, (4) hasil atau temuan yang diperoleh, (5) pembahasan,
dan (6) simpulan dan saran yang, apabila memungkinkan, disertai implikasi (baik
secara teoretis maupun secara praktis) (Wiratno, 2003). Pada artikel konseptual
tidak terkandung metodologi penelitian yang diterapkan dan hasil atau temuan
yang diperoleh, sehingga pada artikel konseptual,metodologi penelitian dan hasil
tidak ada. Semua unsur di atas dimasukkan ke dalam abstrak. Namun demikian,
karena abstrak itu sangat ringkas, agar semua unsur dapat dimasukkan ke dalam
abstrak, unsur-unsur itu perlu dimampatkan terlebih dahulu.

4.Kata kunci
Kata kunci adalah kata-kata yang mengandung konsep pokok yang
dibahas dalam artikel. Pilihlah kata kunci yang dapat mewakili topik yang dibahas
dalam artikel tersebut.

5. Pendahuluan

Pendahuluan berfungsi sebagai pembuka artikel ilmiah. Dari pendahuluan


ini pembaca mengetahui arah pembicaraan pada artikel tersebut. Kandungan yang
terdapat pada Pendahuluan adalah: (1) pokok persoalan yang dieksplorasi pada
artikel, (2) alasan tentang pentingnya pokok persoalan itu dieksplorasi, dan (3)
cara (dalam hal pendekatan, metode, dan teknik) yang digunakan untuk
mengeksplorasi pokok persoalan. Selain itu, pada pendahuluan sudah disinggung
teori yang digunakan untuk membahas pokok persoalan yang diajukan, dan
khusus untuk artikel penelitian, sudah disinggung pula keterkaitan antara
penelitian yang dilaporkan pada artikel tersebut dan penelitian-penelitian sejenis
yang telah dilakukan sebelumnya.

6.Metodologi

7
Metodologi Penelitian pada artikel penelitian memuat uraian tentang jenis,
desain, dan tata cara pelaksanaan penelitian, termasuk langkah-langkah yang
ditempuh. Pada bab ini, dijelaskan secara rinci pendekatan, metode, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data. Instrumen dan bahan yang digunakan
pada penelitian itu juga dijelaskan. Sementara itu, pada artikel konseptual tidak
terdapat metodologi penelitian. Sebagai gantinya, penulis artikel konseptual dapat
mengungkapkan alur pemikiran dan langkah-langkah penyelesaian masalah yang
dibahas.

7.Hasil
Hasil hanya terdapat pada artikel penelitian. Isinya adalah sajian temuan-
temuan penelitian sesuai dengan klasifikasi data yang ada. Sajian tersebut dapat
dinyatakan dengan grafik, tabel, histogram, gambar, atau bagan alir. Pada hasil ini
belum disajikan interpretasi dan perbandingan antar kelompok data. Kalaupun
terdapat interpretasi,interpretasi itu baru bersifat individual, terkait dengan
karakteristik data yang dilaporkan. Interpretasi lebih jauh dan perbandingan
antarkelompok data disampaikan pada pembahasan.

8.Pembahasan

Seperti terlihat dari namanya,pembahasan berisi pembahasan (dan atau


penjelasan). Pembahasan ini merupakan tempat untuk menjawab persoalan yang
dikemukakan pada pendahuluan.Pada artikel penelitian,temuan-temuan yang
diperoleh dibanding-bandingkan sesuai dengan klasifikasi data. Interpretasi
individual dari setiap data diakumulasikan dan digeneralisasikan untuk
membentuk teori baru. Selain itu, pembahasan juga meliputi apakah kekurangan-
kekurangan penelitian sebelumnya dapat ditutup oleh penelitian yang dilaporkan
ini.

9. Penutup

8
Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian.
Tahapan ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selain
kedua unsur itu, implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan
tersebut. Pada dasarnya, simpulan merupakan ringkasan dari temuan penelitian.
Di pihak lain, simpulan harus segaris dengan tujuan penelitian, karena dari
simpulan diketahui bahwa tujuan penelitian itu tercapai atau tidak. Selanjutnya,
berdasarkan temuantemuan penelitian tersebut, saran diajukan. Saran berisi
masukan tentang tindakan yang seharusnya dilakukan, baik secara teoretis
maupun praktis. Adapun implikasi adalah konsekuensi logis yang timbul sebagai
akibat dari temuan-temuan tersebut. Saran dan implikasi tampak sebagai dua hal
yang tumpang tindih, sehingga implikasi sering disisipkan ke dalam saran.
10.Daftar Pustaka
Di sisi lain, Daftar Pustaka (yang dalam bahasa Inggris disebut Reference
atau Bibliography) merupakan bagian yang sangat penting pada artikel ilmiah,
baik artikel penelitian maupun artikel konseptual. Daftar pustaka adalah daftar
yang memuat semua sumber (yang berupa buku, artikel ilmiah/jurnal, atau
terbitan lain) yang digunakan sebagai acuan dalam menulis. Daftar Pustaka ditulis
secara alfabetis dan ditata menurut aturan tertentu.

2.6 Bahasa Artikel Ilmiah

Karena keresmian penggunaan bahasa pada artikel ilmiah, para penulis


dituntut untuk mampu menggunakan bahasa ragam resmi. Dari perspektif
sosiolinguistik, bahasa Indonesia memiliki berbagai ragam mulai dari ragam
santai sampai dengan ragam resmi (Suwito, 1983). Dengan demikian, bahasa
Indonesia mampu menjadi media penuangan gagasan untuk artikel ilmiah.

Pernyataan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengandung maksud


“bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan konteks dan kaidah”. Pengertian
baik merujuk pada konteks (situasi) dan benar merujuk pada kaidah bahasa
(tatabahasa). Dengan demikian, dalam penggunaan bahasa perlu diselaraskan
antara situasi penggunaan bahasa dan kaidah penggunaannya. Situasi penggunaan

9
bahasa terkait dengan kondisi (konteks) tulisan dan kaidah penggunaan bahasa
terkait dengan tatabahasa yang harus digunakan.

Artikel ilmiah merupakan bentuk tulisan yang cara penyajian bahasanya


tergolong ke dalam situasi resmi. Dengan demikian, kaidah penggunaan bahasa
dalam artikel ilmiah adalah kaidah baku. Secara sosiolinguistis, bahasa yang
bersifat resmi termasuk ke dalam bahasa standar (ragam baku). Ragam baku
digunakan untuk (1) berkomunikasi yang bersifat resmi, (2) berkomunikasi dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran, (3) berbicara di muka umum, (4) berbicara
dengan orang-orang yang dihormati, dan menguraikan ilmu pengetahuan dan
menulis karya ilmiah (Suwito,1983:159; Kridalaksana, 1985:3). Alwi dkk.
(1998:13-14) menyatakan bahwa ragam baku memiliki sifat (1) kemantapan
dinamis, (2) kecendekiaan, dan (3) penyeragaman (lihat juga Moeliono, 1981:91-
96; Arifin, 2000:19). Kemantapan dinamis dimaksudkan ragam baku memiliki
kaidah yang tetap. Meskipun tetap bukan berarti tidak mengalami perubahan.
Ragam baku tidak dapat berubah setiap saat. Sifat cendekia dimiliki ragam baku
karena ragam baku mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis,
dan masuk akal. Selain itu ragam baku berarti penyeragaman kaidah. Lebih lanjut
Alwi dkk. menyatakan bahwa ragam baku berfungsi sebagai (1) pemersatu, (2)
pemberi kekhasan, (3) pembawa kewibawaan, dan (4) kerangka acuan.

Karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada artikel ilmiah tampak


pada penggunaan kata, istilah, dan tatabahasa. Penguasaan terhadap ketiga
karakteristik tersebut bagi penulis merupakan prasyarat dalam penulisan artikel
ilmiah. Dengan kata lain, penulis artikel ilmiah perlu menguasai pedoman umum
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman pembentukan istilah, 3
pedoman penyerapan kosakata asing, dan tatabahasa, baik untuk penggunaan
kalimat maupun struktur kalimatnya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan penelitian dapat dituangkan ke dalam artikel ilmiah. Artikel jenis


ini disebut artikel penelitian, yaitu artikel yang didasarkan pada penelitian. Jenis
artikel lainnya adalah artikel konseptual, yaitu artikel sebagai hasil pemikiran
secara konseptual. Artikel jenis yang kedua ini tidak merupakan laporan
penelitian. Dengan demikian, terdapat dua jenis artikel ilmiah, yaitu artikel
penelitian dan artikel konseptual. Struktur artikel ilmiah hasil penelitian terdiri
atas 10 bagian utama yaitu judul,nama penulis,abstrak,kata kunci,pendahuluan,
metode,hasil,pembahasan,simpulan, saran ,dan daftar pustak.Sedangkan,struktur
penulisan artikel konseptual yaitu judul artikel,nama penulis,abstrak,kata
kunci,pendahuluan,isi artikel,simpulan,saran, dan daftar pustaka.

3.2 Saran

Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian sangat kami harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurwardani, P. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan .

Tabrani. ZA.(2018). Menulis dan Mempublikasikan Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.


Education Zone, 3-5. https://doi.org/10.31219/osf.io/24v7t

12

Anda mungkin juga menyukai