Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh dan Tingkat Konsumsi Oksigen Pada Ikan Mas

Nama : Atik Nurhasanah


Npm : 230310210006

Ikan mas adalah makhluk hidup yang berdarah dingin, artinya mereka dapat mengatur suhu tubuhnya
berdasarkan lingkungan dan suhu air. Respirasi Ikan menggunakan insang di sisi kiri dan kanan
kepalanya. Ikan menyedot udara keluar dari air dan mengambil oksigen yaitu untuk bernafas. Jika udara
di dalam air lebih sedikit, ikan juga bisa menyedot udara dari permukaan.
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan spesies ikan yang umum dibudidayakan karena ikan ini sangat
mudah beradaptasi dengan lingkungan dan mudah berkembang biak, sehingga memiliki nilai ekonomi
yang tinggi. Ikan mas ini sangat mudah untuk dibiakan, tahan penyakit, makan apa saja dan tumbuh
dengan cepat ( Supriatna 2013 dalam Mustofa at al 2018 ).
Ikan mas tumbuh relatif cepat mencapai 500 g benih per ikan mas yang hanya membutuhkan waktu lima
bulan saja setelah menetas. Laju pertumbuhan ikan mas di kolam biasanya 3 cm per bulan. Tingkat
konsumsi oksigen ikan mas (Cyprinus carpio) adala saat istirahat sekitar 0,14 ml/g/jam dan saat aktif
0,255 mml/g karena ketika sel-sel tubuh aktif, mereka membutuhkan lebih banyak energi dan lebih
banyak oksigen. Larva ikan mas yang hidup di lingkungan dengan sedikit oksigen sulit makan makanan
dan tumbuh lambat. Jika kadar oksigen terlarut dalam media pemeliharaan tidak optimal, ikan mas koki
akan tetap berada di permukaan dengan mulut terbuka dan dapat mati jika air tidak segera diganti.

Konsumsi oksigen ikan mas mencerminkan dasar metabolisme ikan. Selain itu, oksigen juga menjadi
penyebab terjadinya metabolisme yang sangat penting untuk hidup secara aerobik. Tingkat metabolisme
aerobik ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu biotik dan abiotik. Ikan mas, sebagian besar spesies
ikan lainnya adalah sebagai pengatur oksigen. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi oksigen yang
konstan di sepanjang gradien konsentrasi oksigen pada lingkungan hingga konsentrasi oksigen kritis
tercapai. Ini dapat mengurangi konsumsi oksigen (Neelima et al., 2016). Hal ini juga dapat terjadi pada
jenis ikan lainnya. Jika membandingkan konsumsi oksigen ikan besar dan ikan kecil, konsumsi oksigen
ikan kecil lebih tinggi dibandingkan ikan besar. Ikan yang lebih kecil membutuhkan oksigen dalam
jumlah besar untuk membentuk dan menumbuhkan sel-sel tubuhnya, sedangkan ikan yang lebih besar
dapat bertahan hidup hanya dengan oksigen. Namun, hasil aktual menunjukkan bahwa konsumsi oksigen
lebih tinggi pada ikan yang lebih besar daripada ikan yang lebih kecil. Karena ikan besar dan ikan kecil
hampir sama. Kebutuhan oksigen setiap spesies biota perairan bergantung pada spesies dan
kemampuannya beradaptasi terhadap fluktuasi kadar oksigen. Semakin besar tubuh, semakin banyak
oksigen yang dikonsumsi. Hal ini dikarenakan energi yang menggerakkan seluruh anggota tubuh ikan
berasal dari oksigen dan makanan atau proses metabolisme pada ikan (Djawad et al. 2003).
Oksigen adalah salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam budidaya ikan. Ikan
membutuhkan oksigen untuk bernafas. Respirasi adalah proses penyerapan oksigen dari lingkungan
melalui proses difusi dan pengangkutannya ke sel-sel dalam jaringan melalui sistem pembuluh darah.
Oksigen yang dicerna oleh ikan digunakan untuk mengoksidasi zat makanan untuk menghasilkan energi.
Metabolisme biasanya ditunjukkan dengan konsumsi oksigen per satuan waktu. Selain untuk respirasi,
oksigen juga digunakan untuk mengoksidasi bahan organik di dalam air. Kekurangan oksigen dapat
membahayakan hewan air. Ini menyebabkan stres, membuat ikan lebih gampang terkena penyakit, dan
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Tingkat pernapasan (konsumsi oksigen) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu eksternal dan internal.
Faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen meliputi konsentrasi oksigen terlarut,
suhu, cahaya, kondisi makanan, dan karbon dioksida. Faktor internal meliputi spesies, ukuran (stadium),
aktivitas, jenis kelamin, musim kawin, dan molting.

Alat dan Fungsinya :


1.Akuarium untuk pengecekan suhu dan DO air di dalam akuarium
2. Stopwatch untuk penunjuk waktu.
3. Timbangan Digital untuk mengukur bobot ikan.
4. DO meter untuk Pengecekan do
5. Termometer untuk Pengecekan Suhu
6. Tisu untuk membersihkan alat praktikum
7. Gelas Ukur untuk mengukur volume air
8. Toples Kaca sebagai tempat penyimpanan ikan saat menunggu waktu percobaan
9. pH meter untuk pengecekan Ph
10. Alat Tulis untuk mencatat perhitungan konsumsi oksigen ikan 1,2 dan

Bahan dan Fungsinya :


1.Benih ikan mas sebagai bahan uji coba praktek
2.Air untuk akuarium dan toples kaca sebagai tempat menyimpan ikan

Prosedur paraktikum adalah sebagai berikut :


1. Siapkan air ke dalam akuarium untuk praktikum uji konsumsi oksigen pada ikan mas dengan
tahap pertama menggunakan aerator.
2. Sambil menunggu air yang sedang diaerasi, siapkan 3 ekor benih ikan mas ke dalam toples berisi
air untuk bahan uji lalu masukan ikan kedalam toples.
3. Timbang masing-masing ikan secara bergantian menggunakan timbangan digital.
4. Lalu cek suhu awal menggunakan termometer, kemudian pengecekan pH awal menggunakan pH
meter, selanjutnya pengecekan DO awal menggunakan DO meter.
5. Ambil satu ikan lalu pindahkan ke dalam akuarium dan tunggu selama 3 menit untuk mengetahui
konsumsi oksigen yang digunakan oleh ikan mas pertama, setelah itu ukur kembali DO, pH dan
suhu lalu catat hasilnya.
6. Selanjutnya lakukan hal yang sama secara bergantian dengan ikan yang berbeda.
7. Tahap terakhir, catat hasil keseluruhan perhitungan konsumsi oksigen ikan 1,2 dan 3 lalu dirata-
ratakan.
Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas didapatkan kesimpulan bahwasannya tingkat pernapasan (konsumsi
oksigen) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu eksternal dan internal, Faktor eksternal yang mempengaruhi
tingkat konsumsi oksigen meliputi konsentrasi oksigen terlarut, suhu, cahaya, kondisi makanan, dan
karbon dioksida. Faktor internal meliputi spesies, ukuran (stadium), aktivitas, jenis kelamin, musim
kawin, dan molting.
Oksigen terlarut merupakan faktor pembatas. Kekurangan oksigen dapat membahayakan hewan air,
menyebabkan stres, bahkan menyebabkan penyakit dan kematian. Umur pada ikan juga berpengaruh dan
ukuran ikan yang berbeda membutuhkan O2 yang berbeda. Ikan yang lebih besar atau bobotnya lebih
besar akan mengkonsumsi lebih sedikit O2/mg kemudian sebaliknya jika Ikan aktif akan membutuhkan
O2 lebih banyak daripada ikan yang pasif.

Anda mungkin juga menyukai