Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR PERCOBAAN

ANALISIS PENGARUH PENCEMARAN TERHADAP EKOSISTEM


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum IPA Dasar

Dosen Pengampu : Rina Rahayu, M.Pd.

Oleh :

Febriana Rahayuning Pangastuti (2120303053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
A. Tujuan ...................................................................................................................................... 3
B. Dasar Teori .............................................................................................................................. 3
C. Alat dan Bahan ........................................................................................................................ 4
D. Langkah Percobaan.................................................................................................................. 4
E. Data Hasil Pengamatan ............................................................................................................ 5
F. Pembahasan ............................................................................................................................. 6
G. Kesimpulan .............................................................................................................................. 9
H. Jawaban Pendalaman Materi ................................................................................................... 9
I. Referensi ................................................................................................................................ 10
J. Lampiran ................................................................................................................................ 11

2
A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat membandingkan pengaruh tingkat pencemaran air dan


dampaknya terhadap makhluk hidup yang ada di ekosistem.
2. Mahasiswa dapat menganalisis pengaruh tingkat pence,aran air dan dampaknya
terhadap makhluk hidup.

B. Dasar Teori

Pencemaran dapat mengakibatkan banyak permasalahan yang kompleks dan


polusi bukan hanya permasalahan ilmuwan saja namun masalah semua manusia. Bahan
pencemarana dihasilkan dari sisa-sisa segala sesuatu yang manusia buat, gunakan, dan
buang. Di sisi lain, pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dapat mengakibatkan ruang
dan lahan yang tersedia untuk setiap manusia akan semakin menyempit. Kebutuhan hidup
serta perilaku konsumtif masyarakat yang mengakibatkan manusia selalu berusahan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang terus meningkat. Meningkatkan kebutuhan
manusia ini akan mengakibatkan semakin meningkatnya pula penggunaap sumber daya
yang semakin terbatas. Sehingga akan mengakibatkan terjadinya kelangkaan sumber daya
alam dan akan semakin meningkatnya limbah. Setiap individu manusia setiap hari akan
membuang sampah dan juga kimbah dilingkungan sekitar. Akibatnya limbah cair dan
sampah yang dibuang akan menumpuk di kehidupan manusia.
Adanya penggunaan bahan pencemar ini akan mengakibatkan permaslahan
pencemaran bagi ekosistem. Permasalahan pencemaran ini merupakan sebuah keadaan
yang terjadi karena adanya bahan pencemar di sebuah ekosistem yang dapat di
netralisasikan. Secara alami ekosistem mampu untuk melakukan pemurnian kembali
bahan pencemar yang ada sehingga akan timbul keserasian, keseimbangan, serta
keharmonisan kehidupan tetap akan terjaga. Di alam terdapat jasad renik yang mampu
berperan sebagai pengurai. Namun, jika ekosistem dapat membersihkan sendiri maka
tidak akan terjadi permasalahan lingkungan. Akan tetapi jika ekosistem tidak mampu
memperbaiki diri dari bahan pencemaran maka akan menimbulka berbagai permasalajan
pencemaran. Hal ini dapat terjadi jika jumlah dari bahan pencemaran di lingkungan
melebihi batas dari kemampuan ekosistem dalam memulihkan sendiri ataupun
melampaui daya dukung dari lingkungan.

3
Pencemaran air merupakan perubahan keadaan di dalam penampungan air, baik di
sungai, di danau ataupun laut oleh aktivitas manusia. Umunya yang menyebabkan
pencemaran air adalah banyak dari penggunaan deterjen. Turunan minyak bumi
merupakan bahan yang dgunakan dalam pembuatan deterjen, sehingga berdampak buruk
bagi makhluk hidup yang ada di air, seperti ikan. Seringkali kematian ikan diakibatkan
oleh akibat dari pencemaran air yang diaakibatkan oleh penggunaan deterjen oleh
aktivitas manusia. Detergen akan membuat ikan pada air akan menjadi terganggu, mabuk,
pernafasannya terganggu, bahkan menyebabkan kematian bagi ikan.

C. Alat dan Bahan

1. Alat
a. 1 buah tempat air (baskom atau ember)
b. 1 buat stopwatch
c. 1 buah sendok the
d. Alat tulis
2. Bahan
a. 3 atau 4 bekor ikan hias berukuran sedang
b. Deterjen secukupnya
c. 3 liter air

D. Langkah Percobaan

1. Siapkan seluruh alat dan bahan.


2. Masukkan air kedalam ember atau baskom sebanyak 3 liter.
3. Masukkan ikan hias ke dalam ember atau baskom.
4. Amati kondisi ikan, pergerakan pada ikan selama 10 menit menggunakan
stopwatch. Pengamatan dilakukan setiap dua menit.
5. Catatalah hasil pengamatan yang dilakukan dalam data percobaan.
6. Tuangkan 1 sendok teh deterjen ke dalam ember atau baskom.
7. Amati kondisi ikan, pergerakan pada ikan selama 10 menit menggunakan
stopwatch. Pengamatan dilakukan setiap 2 menit.
8. Catatlah hasil pengamatan yang dilakukan dalam data percobaan.

4
9. Ulangi langkah 6-8 denfan penambahan 1 sendok the setiap 10 menitnya, hingga
jumlah total deterjen yang telah dimasukkan ke ember atau baskom sebanyak 3
sendok teh.

E. Data Hasil Pengamatan

No. Kondisi Air 2 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit


Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
1. Tanpa Ikan Ikan Ikan bergerak Ikan Ikan
Deterjen bergerak bergerak dengan lincah bergerak bergerak
dengan dengan dan sehat dengan dengan
lincah dan lincah dan lincah dan lincah dan
sehat sehat sehat sehat
2. 1 Sendok Ikan Ikan Ikan kembali Ikan lemas Ikan
Deterjen berenang mulai bergerak, dan badan lemas dan
dengan lemas dan namun ikan badan
lincah mabuk bergerak berlendir ikan
miring- berlendir
miring, serta
ikan sesekali
melompat
3. 2 Sendok Ikan Ikan Ikan sangat Ikan Ikan
Deterjen berenang mulai lemas dan bergerak sangat
lambat stress, pingsan serta mengapung lemas dan
panik, dan insang dan kemudian
berenang memerah bergerak mati
lebih miring-
cepat serta miring
badannya
berlendir
4. 3 Sendok Ikan Ikan Tubuh ikan Ikan Ikan mati
Deterjen bergerak stress, semakin bergerak

5
lemas panic, dan banyak melompat
insang mengeluarkan dan sangat
mulai lendir dan stress
berdarah insang
serta berdarah
tubuh
berlendir

F. Pembahasan

Pada percobaan kali ini menggunakan empat ekor ikan hias yang akan diuji
dengan deterjen. Pada percobaan pertama ikan akan diletakkan di ember yang berisis air
biasa. Ikan pada ember berisi air biasa menunjukkan ikan bergerak secara aktif, teratur,
dan ceoat serta tidak menunjukkan gangguan apapun pada tubuhnya maupun insangnya.
Selain itu, ikan tidak mati sampai dengan akhir percobaan.
Sebelum Sesudah

Ikan sebelum dilakukan percobaan Ikan setelah dilakukan percobaan

Pada ikan ke dua, yang di letakkan di ember yang berisi satu sendok teh deterjen
awalnya ikan masih bergerak normal dan lincah, namun di dua menit ke dua ikan sudah
mulai lemas dan mabuk. Di menit ke enam ikan terlihat bergerak, namun bergerak miring
dan sesekali melompat keluar air karena berusaha mengambil oksigen. Semakin lama
ikan di dalam air deterjen tubuhnya semakin lemas dan tubuh ikan mengeluarkan lendir.
Lendir sebagai indikasi bahwa tubuh ikan melindungi tubuhnya dari panas deterjen.

6
Ikan percobaan 2 lemas
Pada percobaan ikan ke tiga yang diletakkan dalam air yang berisi dua sendok teh
deterjen didapatkan hasil yaitu, di dua menit pertama ikan di masukkan di air deterjen
ikan telihat cukup lemas dengan berenang lambat diair. Namun, setelah diamati pada
menit berikutnya, ikan terlihat stress dan panic terlihat ketika ikan berenang lebih cepat
memutar di dalam ember serta badannya mengeluarkan lendir. Di menit selanjutnya ikan
sudah mulai lemas dan mabuk, terlihat ketika ikan sudah mulai berenang mengapung dan
berenang miring dengan insang yang memerah. Di sepuluh menit terakhir ikan sangat
lemas dan akhirnya mati.

Ikan mulai lemas Ikan berenang mengapung dan miring

7
Sedangkan untuk ikan di percobaan dengan 3 sendok teh deterjen, menunjukkan
hasil yaitu dua menit pertama ikan di masukkan ikan sudah terlihat lemas tidak begitu
aktif. Namun, di menit berikutnya ikan terlihat stress dan panic serta terlihat tubuh ikan
mengeluarkan banyak lendir dan insang mulai berdarah. Ikan juga terkihat beberapa kali
melompat ke permukaan air untuk mengambil oksigen dan ikan akhirnya mati.

Insang ikan terlihat berdarah Ikan percobaan 4 mati

Deterjen berbentuk phenol merupakan bahan kimia yang memiliki sifat beracun
ketika teruarai dan dapat berbahaya bagi ikan. Deterjen tersususn daru tiga komponen,
yakni surfaktan (20-30%), builders (70-30%), dan pemutih serta pewangi (2-8%).
Limbah deterjen di air akan menyebabkan rusaknya jaringan pada organisame di organ
insang dan hati pada ikan. Ikan bernapas dengan menggunakan insang, oleh karena itu zat
toksik pada deterjen akan menyebabkan morfologi dari insang ikan akan berubah dan
menyebabkan kematian pada ikan. Zat racun pada deterjen juga dapat merusak fungsi
pernafasan dari insang sehingga akan terganggunya proses metabolisme. Ketika deterjen
bereaksi dengan air, maka akan menjadi busa di permukaan air, secara tidak langsung hal
ini akan menghambat proses difusi udara di dalam air. Sehingga akan berdampak pada
semakin berkurangnya oksigen yang terlarut dalam ait yang mengakibatkan ikan akan
sulit bernafas dan akhirnya mati. Selain mengakibatkan kerusakan pada insang,
pencemaran deterjen di air juga akan mengakibatkan kerusakan hati karena zat toksik
memaksa hati untuk bekerja lebih keras yang mengkibatkan peradangan dan
pembengkakan serta dapat menimbulkan kerusakan pada reproduksi ikan.

8
Dari percobaan ini di dapatkan bahwa, semakin tinggi konsentrasi deterjen yang
di paparkan akan menurunkan keberlangsungan hidup dari ikan karena ikan tidak bisa
beradaptasi dengan lingkungan yang oksigen di dalam air semakin berkurang. Sehingga
menyebabkan proses respirasi ikan terganggu dan berlanjut pada kematian dari ikan, hal
ini dibuktikan dengan ikan mati dengan kondisi tutup insang yang terbuka bahkan
mengeluarkan darah pada insangnya. Melalui percobaan ini ikan menunjukkan perubahan
secara fisik ait ataupun terhadap senyawa pencemaran yang terlarut dengan batas
konsentrasi tertentu. Semakin tinggi konsentrasi deterjen yang dilarutkan, maka
mengakibatkan ikan semakin cepat mengalami kematian.

G. Kesimpulan

Deterjen merupakan pembersih yang terbuat dari minyak bumi. Pencemaran


deterjen di dalam ait dapat berdampak terhadap keberangsungan makhluk hidup di dalam
air. Salah satunya adalah ikan. Ikan merupakan hewan yang hidup diair yang bernafas
dengan menggunakan insang. Ketika deterjen mencemari air, ikan akan sulit beradaptasi
dengan semakin berkurangnya kadar oksigen yang terlarut dalam air sehingga
menyebabkan kematian pada ikan. Semakin tinggi konsentrasi pencemaran deterjen
dalam air, maka ikan akan semakin cepat mati.

H. Jawaban Pendalaman Materi

1. Apa yang terjadi ketika mahluk hidup berada dalam kondisi ekosistem yang
tercemar?
Jawab :
Mahluk hidup yang hidup dalam ekosistem tercemar akan mengalami kerusakan
bebagai organ sehingga akan menimbulkan kematian. Sehingga hal ini dapat merusak
keberlangsngan hidup dati makhluk hidup karena jumlah individu yang ada di
populasi tersebut akan mati dalam periode waktu tertentu. Sehingga hal ini akan
mengakibatkan kepunahan bagi makhluk hidup yang hidup di ekosistem tercemar.
2. Bandingkan kondisi dan pergerakan dari ikan dengan tingkat pencemaran yang
berbeda, apa yang dapat kalian simpulkan? Jelaskan!
Jawab :

9
a) Kondisi ikan di air biasa (bersih)
Terlihat sehat dan aktif bergerak dan berenang. Ikan tidak menunjukkan
adanya kerusakan organ.
b) Ikan pada air dengan konsentrasi deterjen sebanyak satu sendok teh
Awalnya ikan masih sehat namun semakin lama tubuh ikan lemas dan
mabuk serta mengeluarkan lendir. Ikan sesekali melompat ke permukaan air
untuk mengambil oksigen. Setelah 10 menit di air deterjen ikan masih hidup,
namun setelah di pindahkan di air biasa ikan mati selang beberapa menit.
c) Ikan dengan konsentrasi larutan deterjen dua sendok teh
Pada menit-menit awal ikan sudah berenang lambat. Selanjutnya ikan
mulai stress dan panic dengan berenang cepat mengitari air di ember dan
sesekali melompat. Di menut berijunya ikan sudah mulai lemas dan belendir
hingga ikan berenang mengapung dan berenang miring di air. Ikan mati
setelah 10 menit di air deterjen.
d) Ikan dengan konsentrasi larutan deterjen tiga sendok
Terlihat ikan begitu stress dan panic di dalam air dengan bergerak cepat
dan melompat ke permukaan untuk mengambil oksigen. Di beberapa menit
setelahnya insang ikan mengeluarkan darah dan ikan mati sebelum 10 menit.
e) Kesimpulan
Ketika deterjen mencemari air, ikan akan sulit beradaptasi dengan semakin
berkurangnya kadar oksigen yang terlarut dalam air sehingga menyebabkan
kematian pada ikan. Semakin tinggi konsentrasi pencemaran deterjen dalam
air, maka ikan akan semakin cepat mati.

I. Referensi

Irianto, I. K. (2015). Buku Bahan Ajar Pencemaran Lingkungan. Buku Bahan Ajar
Pencemaran Lingkungan, 1–88.

Rochmad, S. (2016). Ruang Lingkup Pencemaran. Ruang Lingkup Pencemaran, 1–38.

Radhi, M., & Faumi, R. (2019). PENGARUH LIMBAH DETERGEN TERHADAP


KESEHATAN IKAN.

10
J. Lampiran

 Dokumentasi

11
 Cek Plagiasi

12
13

Anda mungkin juga menyukai