Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SEMENTARA

KONDUKSI DAN PERUBAHAN ZAT


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum IPA Dasar

Dosen Pengampu : Rina Rahayu, M.Pd.

Oleh :

Febriana Rahayuning Pangastuti (2120303053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022
A. Judul Percobaan
Konduksi dan Perubahan Zat
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuktikan bahwa kalor dapat berpindah secara konduksi;
2. Mahasiswa mampu menentukan bahan dengan sifat konduktor yang baik;
3. Mahasiswa mampu menunjukkan adanya perubahan fisika dan perubahan kimia.
C. Dasar Teori
Kalor adalah sebuah bentuk energy. Kenaikan serta penururnan suhu ataupun
perubahan wujud dari benda merupakan tanda dari penrubahan jumlah kalor. Apabila
benda menerima kalor, maka suhunya akan mengalami kenaikan sedangkan jika benda
melepas kalor maka suhunya aka menurun. Banyaknya kalor yang akan diterima ataupun
dilepaskan oleh suatu benda akan sebanding dengan besar dari kenaikan dan penurunan
suhunya. Hubungan banyak kalor dengan kenaikan suhu, secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut :

Q = m x c x ∆T

Keterangan :
Q = Kalor (J)
m = Massa air (kg)
∆T= Perubahan suhu (°C)
c = Kalor Jenis air (J/kg°C)

Banyaknya kalor yang dilepas akan sama dengan kalor yang diserap (Asas Black).

Qterima = Qlepas

Perpindahan kalor dibagi menjadi tiga yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi merupakan proses dimana panas akan mengalir dari daerah dengan suhu tinggi
ke daerah yang bersuhu lebih rendah dalam satu media (padat, gas, dan cair) ataupun
antara media-media yang berlainan yang bersinggungan secara langsung tanpa ada
perpindahan molekul yang cukup besar berdasarkam teori kinetic. Suhu elemen dari suatu
zat sebanding dengan energy kinetic rata-rata molekul yang memebentuk elemen
tersebut. Radiasi merupakan proses panas mengalir dari sebuah benda yang memiliki
suhu tinggi ke benda yang memiliki suhu rendah, apabila benda-benda terpisah di dalam
ruang, bahkan bila ada diruang hampa diantara ruang tersebut. Konveksi merupakan
sebuah proses transport energi dengan gabungan kerja dari konduksi panas, gerakan
mencampur, dan penyimpanan energi.
Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemui berbagai jenis benda seperti
kayu, panci, wajan, gantungan baju, dan lain-lain. Alat-alat tersebut dapat kita amati
perbedaan respon dari sebuah perlakuan yang mirip. Contohnya saja saat kita memasak
menggunakan wajan akan lebih cepat matang dari pada ketika kita menggunakan tempat
yang terbuat dari tanah liat, hal ini dapat terjadi diakibatkan karena bahan dasar dari
wajan adalah logam. Dimana logam ini merupakan bahan yang mampu untuk
mengahantarkan panas atau disebut dengan konduktor. Misalnya ada besi, alumunium,
panci, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang tidak mampu untuk menghantarkan panas
adalah isolator, contohnya karet, tanah liat, dan lain sebagainya.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Lilin
b. Korek
c. Penjepit tang
d. Neraca
2. Bahan
a. Tiga jenis batang logam berbeda dengan ukuran panjang 50 cm (diameter
sama/mendekati).
b. Batang kayu dengan ukuran panjang 50 cm (diameter kurang dari 1 cm).
c. Empat buah plastisin.
E. Langkah Percobaan
1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan;
2. Buatlah empat bulatan plastisi dengan masing-masing massa 0,25 gram;
3. Pasang plastisin pada salah satu ujung logam;
4. Nyalakan lilin dengan korek;
5. Gunakan penjepit tang untuk memegangi logam;
6. Panaskan ujung lain logam (yang tidak ada plastisin) dengan pembakar lilin;
7. Panaskan logam dengan pembakar spirtus hingga seluruh plastisin meleleh;
8. Catat waktu yang dibutuhkan hingga plastisin meleleh;
9. Lakukan langkah 2-8 untuk dua jenis logam lainnya dan batang kayu.

F. Data Pengamatan

No Bahan Lama Pembakaran Keterangan


1. Batang logam 1
2. Batang logam 2
3. Batang logam 3
4. Batang kayu (lidi)
Referensi

Mursadin, A., & Subagyo, R. (2016). Bahan Ajar Perpindahan Panas I HMKK 453. 1–51.

Anda mungkin juga menyukai