Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KEMUNDURAN MUTU IKAN

Oleh :
Abiyyu Naufal Restufani
57213113642
TPH - A

Dosen Pengampu :
MOHAMMAD SAYUTI, S.St.Pi., M.P.

SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum yang berjudul “KEMUNDURAN MUTU IKAN”
dengan tepat waktu.

Laporan hasil praktikum disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penanganan
Hasil Perikanan. Selain itu, Laporan ini bertujuan menambah wawasan tentang proses
bagaimana kemunduran mutu ikan hidup bagi para pembaca dan juga bagi saya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Sayuti, S.St.Pi., M.P.
selaku dosen Mata Kuliah Penanganan Hasil Perikanan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya laporan ini.

Saya menyadari laporan hasil praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 11 Desember 2021

(Abiyyu Naufal Restufani)

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2


2.1 Alat .......................................................................................................................... 2
2.2 Bahan ...................................................................................................................... 2
2.3 Prosedur Kerja ......................................................................................................... 2
2.4 Data Pengamatan .................................................................................................... 3
2.5 Pembahasan ............................................................................................................ 3-8

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 9


3.0 Kesimpulan .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada praktikum Kemunduran Mutu Ikan saya menggunakan ikan lele. Ikan Lele
adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk ke dalam ordo Siluriformes dan
digolongkan ke dalam ikan bertulang sejati. Lele dicirikan dengan tubuhnya yang licin dan
pipih memanjang, serta adanya sungut yang menyembul dari daerah sekitar mulutnya.
Nama ilmiah Lele adalah Clariasspp. Yang berasal dari bahasa Yunani “chlaros”, berarti
“kuat dan lincah”.

Ikan lele mempunyai ciri-ciri atau morfologi sebagai berikut,

1. Kepala ikan lele yang panjang , hampir mencapai seperempat dari panjang tubuhnya
dengan bentuk kepala pipih ke bawah (depressed ).

2. Mulut ikan lele dilengkapi oleh gigi , gigi nyata, atau hanya berupa permukaan yang kasar
dimulut bagian depan.

3. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di sekitar mulut , Sepasang sungut
hidung, sepasang sungut mandibular luar , sepasang sungut mandibular dalam, dan
sepasang sungut maxilar.

4. Tubuh ikan lele berbentuk memanjang , dengan agak bulat ,dan tidak mempunyai sisik.

5.Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang membulat , sementara bagian
belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed ).

6. Sepasang sirip ekor ikan lele berbentuk membulat dan tidak bergabung dengan sirip
punggung maupun sirip anal, sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip dubur.

7. Pada bagian sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut
dengan nama patil

8. Warna ikan lele umunya lele berwarna hitam, coklat walau adapula yang berbentuk merah
muda dan albino terganung jenisnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum Kemunduran mutu ikan hidup pada hari Jumat, 10 Desember 2021 pukul
14.00 wib sampai dengan selesai di rumah pribadi.

2.2 ALAT
Alat yang digunakan pada praktikum Kemunduran Mutu Ikan Hidup antara lain :

1. Ember
2. Thermometer
3. Penggaris
4. Tali
5. Kayu 9 ruas

2.3 BAHAN
Bahan yang digunakan pada praktikum Kemunduran Mutu Ikan Hidup antara lain :

1. Ikan Lele Hidup


2. Es batu

2.4 PROSEDUR KERJA


1. Mempersiapkan alat dan bahan,
2. Siapkan ikan yang akan dimatikan dengan kejut suhu,
3. Masukkan es kedalam ember yang berisi air,
4. Setelah itu masukkan ikan ke dalam masing masing bak sesuai suhu,
5. Ukur suhunya mulai 1o, 5o ,9o C,
6. Tambahkan es jika suhu belum mencapai suhu yang ditentukan,
7. Amati pergerakan ikan setiap waktu dan catatlah,
8. Apabila ikan sudah tidak ada pergerakan, cobalah memasukkan air pada mulut ikan.
Jika tidak ada pergerakan berarti ikan tersebut sudah mati.
9. Setelah ikan mati, lakukan pengukuran mulai dari total length, standart length, dan
head length.
10. Selanjutnya letakkan ikan pada penyangga, dan diikat,
11. Lalu ukurlah nilai Do pada saat ikan masih dalam keadaan pre-rigor (segar) dan
ukurlah nilai D pada saat ikan mengalami (tegang/kaku),
12. Amatilah setiap waktu kemunduran mutu ikan dan catatlah.

2
2.5 DATA PENGAMATAN

Tabel 1. Ikan diberi kejut dengan suhu 10 50 90 C.


Suhu Waktu (menit) Kondisi Ikan
0-5 Keadaan ikan kejang kejang, tidak tenang
1o 6-10 Ikan mulai tidak ada pergerakan
11-15 Ikan sudah mati
0-5 Pergerakan ikan tidak tenang
o
5 6-10 Ikan mulai tidak tenang
11-15 Tidak bergerak
0-5 Ikan masih aktif, lincah
6-10 Masih ada pergerakan
9o
11-15 Gerakan ikan mulai lemah, kejang kejang
16-20 Tidak bergerak

Tabel 2. Menghitung Indek Rigor

Rigor
No. Gambar Ikan Nama Latin TL SL HL Do D
Index

1. Clarias 26 25 6 11 9 18,1%

2. Clarias 26 25 6 11 10 9%

3. Clarias 26 25 6 11 10 9%

4. Clarias 26 25 6 11 8 27,2%

5. Clarias 26 25 6 11 9 18,1%

6. Clarias 26 25 6 11 9 18,1%

7. Clarias 26 25 6 11 8 27,2%

8. Clarias 26 25 6 11 10 9%

9. Clarias 26 25 6 11 9 18,1%
2.6 PEMBAHASAN

Thermometer suhu 0C.

Papan kayu

3
Langkah pertama beri es batu pada wadah.

Selanjutnya beri sedikit air.

Setelah itu ukur suhu es batu yang telah terisi air dengan thermometer.
Suhu 10C.

4
Suhu 50C.

Dan suhu 90C.

Setelah itu ikan dimasukkan 3 ekor pada masing masing wadah.

5
Dan diberi waktu samapi ikan lele tidak bernyawa.

Pada menit ke 11 ikan lele pada suhu 10C dan 50C sudah tidak bergerak, dan di menit 20
ikan lele pada suhu 90C sudah tidak bergerak.

Setelah dipastikan ikan lele tidak bernyawa lalu diangkat diukur total panjang badan sekitar
rata rata 9 ekor ikan lele adalah 26 cm.

6
Setelah mengetahui panjang total ikan, ikan lele selanjutnya di ikat dan digantung separuh
badannya.

Lalu ikan lele diukur untuk mengetahui panjang Do dan D.

Dan setelah itu di beri waktu berapa lama sampai pada tahap post rigor.

7
Tampak ikan lele memerah dan kaku setelah di biarkan pada ruangan terbuka kurang lebih
15 jam.

Lalu diukur kembali untuk mengetahui panjang D.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Kemunduran Mutu Ikan


Waktu
Kondisi Ikan
(menit ke- )
30 Kondisi ikan masih segar
60 Ikan mulai lemas
180 Kondisi ikan mulai kaku, memasuki fase rigor mortis
600 Ikan masih kaku, apabila daging ditekan sudah sudah agak kaku
900 Ikan mulai bertambah kaku
950 Kondisi ikan memasuki fase post rigor
1000 Ikan sudah mulai lemas, mulai terjadi pembusukan
1200 Ikan sudah lemas dan mengalami kemunduran mutu

8
BAB III
PENUTUP

3. 0 KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan fase penurunan kesegaran ikan pada ikan lele dengan
kejut suhu 1oC penurunan kesegaran ikan lebih cepat dibandingan fase penurunan
kesegaran ikan dengan kejut suhu 5oC dan 9oC.

Pada pengamatan kemunduran ikan dilakukan dari waktu ke waktu, dan setiap
masing masing ikan mempunyai waktu yang berbeda pada proses ini. Dan ikan lele sendiri
memiliki sifat yang kuat artinya untuk mengalami pembusukan butuh waktu yang lama.

9
Daftar Pustaka

Morfologi Ikan Lele, 24 November 2019


https://dkp.fakfakkab.go.id/index.php/2019/11/24/morfologi-ikan/

10

Anda mungkin juga menyukai