Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

BUDIDAYA IKAN
LELE
(clarias anguillaris)

DISUSUN OLEH

GADING AGUNG

GHANI AKBAR RAFFI

ANJAS AULIA RAMADHAN

FADLI HASAN

ZAHARA ATTHAHIRA

DIVA PRASETIA ADI DARMA

PEMBIMBING : AHMADIN MARGOLANG, S.Pi

SMKN PERTANIAN TERPADU PROVINSI RIAU


2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga kami diberikan kesempatan dan kemudahan dalam menyelesaikan Laporan
Budidaya Ikan Lele.
Laporan yang berjudul “BUDIDAYA IKAN LELE”.ini dapat kami selesaikan tepat
waktu berkat bimbingan AHMADIN MARGOLANGUntuk itu, kami mengucapkan terima kasih
atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan..
Kami menyadari bahwasanya laporan yang telah kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan laporan ini.

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………….. 1


1. Latar belakang ………………………………………………………… 1
2. Pelaksana Kegiatan ………………………………………………………………… 2
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………………………………… 2

BAB II. PROSES PELAKSANAAN………………………………………….….. 3


1. Tahap Persiapan ……………………………………………………………………. 3
2. Tahap Pelaksanaan …………………………………………………………………. 7

BAB III. PENUTUP..................................………………………… 11


1. Kesimpulan………………………………………………………………………… 11
2. Saran……………………………………………………………………………….. 11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pertambahan penduduk pada tiap tahunnya dan tingginya permintaan


kebutuhan konsumen ikan lele yang terus mengalami kenaikan membuat
pembudidayaan benih ikan lele saat ini harus segera meningkatkan hasil
produksinya. Komoditas pembudidayaan benih ikan yang mempunyai potensi
permintaan yang tinggi terhadap konsumen yaitu ikan lele. Menurut data yang
diperoleh, tingkat produksi ikan lele dibeberapa provinsi mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Provinsi Jawa Timur tahun 2007 produksi ikan lele mencapai
48.450 ton, dan pada tahun 2008 bertambah 58.150 ton, dan tahun 2009
meningkat menjadi 69.760 ton. Sedangkan di provinsi Jawa Barat pada tahun
2007 sebesar 17.300 ton, pada tahun 2008 naik menjadi 20.860 ton dan kenaikkan
tertinggi pada tahun 2009 yaitu 25.800 ton (Mahyuddin, 2008).
Budidaya ikan lele di Indonesia pernah mengalami penurunan pada tahun
2002, dikarenakan jenis ikan lele yang selama ini tersebar dikalangan masyarakat
umum dan menjadi komoditas utama perikanan nasional yaitu ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus) sedang mengalami penurunan pada kualitas genetiknya
sehingga berdampak pada fekunditas telurnya (Mahyuddin, 2008). Salah satu
langkah untuk mengatasi persoalan nasional yang sedang dialami, maka upaya
pemuliaan atau peremajaan merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi
persoalan penurunan produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) tersebut,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kembali produksi ikan lele dumboPertambahan
penduduk pada tiap tahunnya dan tingginya permintaan
kebutuhan konsumen ikan lele yang terus mengalami kenaikan membuat
pembudidayaan benih ikan lele saat ini harus segera meningkatkan hasil
produksinya. Komoditas pembudidayaan benih ikan yang mempunyai potensi
permintaan yang tinggi terhadap konsumen yaitu ikan lele. Menurut data yang

1
diperoleh, tingkat produksi ikan lele dibeberapa provinsi mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Provinsi Jawa Timur tahun 2007 produksi ikan lele mencapai
48.450 ton, dan pada tahun 2008 bertambah 58.150 ton, dan tahun 2009
meningkat menjadi 69.760 ton. Sedangkan di provinsi Jawa Barat pada tahun
2007 sebesar 17.300 ton, pada tahun 2008 naik menjadi 20.860 ton dan kenaikkan
tertinggi pada tahun 2009 yaitu 25.800 ton (Mahyuddin, 2008).
Budidaya ikan lele di Indonesia pernah mengalami penurunan pada tahun
2002, dikarenakan jenis ikan lele yang selama ini tersebar dikalangan masyarakat
umum dan menjadi komoditas utama perikanan nasional yaitu ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus) sedang mengalami penurunan pada kualitas genetiknya
sehingga berdampak pada fekunditas telurnya (Mahyuddin, 2008). Salah satu
langkah untuk mengatasi persoalan nasional yang sedang dialami, maka upaya
pemuliaan atau peremajaan merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi
persoalan penurunan produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) tersebut,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kembali produksi ikan lele dumbo
terhadap permintaan konsumen yang tinggi. Salah satu langkah yang telah
dilakukan adalah menciptakan strain ikan lele yang lebih unggul dari sebelumnya
(BPPI, 2014).
Upaya pemuliaan ikan lele strain yang baru, telah dilakukan danterhadap permintaan
konsumen yang tinggi. Salah satu langkah yang telah
dilakukan adalah menciptakan strain ikan lele yang lebih unggul dari sebelumnya
(BPPI, 2014).

B. Judul laporan
"BUDIDAYA IKAN LELE"

C. Nama kegiatan
BUDIDAYA IKAN LELE

D. Waktu pelaksanaan proyek


KegiatanBudidaya ikan leleini dilaksanakan oleh siswa/i SMKN Pertanian Terpadu
Provinsi Riau dengan pembelajaran berbasis project yang dimulai pada tanggal 20
oktober 2021

BAB II

PROSES PELAKSANAAN

1. Tahap Persiapan Budidaya Ikan Lele

a. Persiapan wadah dan media pemijahan Ikan Lele


Persiapan wadah dan media 1.
GAMBAR merupakan suatuFIBER
WADAH BAK hal yang penting dalam melakukan
kegiatan budidaya ikan lele. Persyaratan dalam mempersiapkan wadah budidaya adalah :
wadah tidak boleh bocor, bahan wadah tidak mempengaruhi kehidupan ikan, mudah
dikelola, kuat dan tahan lama.
Jenis wadah yang digunakan berupa bak fiber pemijahan ikan lele.
Bak Fiber

Adapun langkah-langkah persiapan wadah pemijahan ikan lele adalah :


 Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan (sikat, spon, deterjen sebagai
desinfektan)
 Sikat dinding dan dasarbak fiber dari kotoran-kotoran yang melekat dengan
menggunakan desinfektan (disini digunakan deterjen). Hal ini dilakukan agar
wadah dan peralatan yang digunakan terbebas dari bibit penyakit
 Bilas wadah menggunakan air bersih
 Keringkan wadah dengan melap seluruh dinding dan dasar bagian dalam bak fiber
dengan dengan spon (busa kering)
 Lakukan proses penjemuran wadah di bawah terik matahari
 Lakukan pengecekan pada wadah dengan melakukan pengisian air untuk
memastikan wadah tidak bocor
 Isi air pada wadah bak fiber dengan ketinggian air 30 cm
 Lalu beri kakaban pada wadah bak fiber dan timpa dg batu bata agar kakaban tidak
mengambang
 Pasang aerasi
 Mengukur PH dan Suhu air

Alat dan Bahan


GAMBAR 2. PERSIAPAN WADAH DAN
MEDIA PEMIJAHAN IKAN LELE

2. Tahap Pelaksanaan Proyek

- Seleksi Induk Ikan Lele


Manajemen pemeliharaan induk merupakan salah satu factor dalam menentukan
keberhasilan kegiatan budidaya. Begitu juga dengan budidaya ikan lele. Berikut ini
merupakan kriteria induk jantan dan betina ikan lele siap pijah :

Tabel 1 : Kriteria induk jantan dan betina ikan lele

No Parameter Jantan Betina

1. Gerakan Lincah Lambat


2. Warna Cerah Agak Gelap
3. Kesehatan Tidak cacat Tidak cacat
4. Bentuk tubuh Ramping Lebih besar
5. Kelamin Meruncing dan Berwarna Membulat dan Berwarna
Kemerahan Kemerahan
6. Umur  1 th  1,5 th
7. Berat 1,5 kg 1,5 kg

Berikut ini adalah gambar kegiatan yang dilakukan saat melakukan seleksi induk Ikan
Lele

Seleksi Indukan Lele Indukan Lele

GAMBAR 3. SELEKSI INDUK


- Pemberian pakan

Pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan ikan yang akan dipijahkan.
Pakan yang diberikan pada induk ikan lele adalah Pelet.

- Pemijahan Ikan Lele


Keberhasilan dalam pemijahan ikan lele dipengaruhi oleh : kualitas air
optimal dan kualitas induk ikan lele jantan dan betina
Parameter kualitas air pada wadah pemijahan :
Selama melakukan kegiatan pemijahan ikan lele, kisaran parameter kualitas air
dapat dilihat pada table berikut ini :

No Parameter kualitas Kisaran budidaya Project


Air
1. Suhu 26-30oC 28-300C
2. pH 6-9 6

Pada table dapat dilihat bahwa kisaran kualitas air pada kegiatan project di SMKN
Pertanian Terpadu Provinsi Riau sudah sesuai dengan kualitas air optimal.

Proses pemijahan ikan lele dilakukan dengan cara :

Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan adalah
sore hari,kolam pemijahan disini menggunakan bak fiber. Biasanya ikan lele akan
memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul 05.00. Selama proses pemijahan ikan lele
kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi
hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan menempel pada kakaban.
Telur yang berhasil dibuahi berwarna transparan sedangkan yang gagal berwarna
putih susu.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam pemijahan ikan
lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan, karena setelah
memijah induk ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi
ditetaskan. Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun di tempat lain
seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan suplai
oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 26-30°C.

Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah itu
segera sifon telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah tumbuhnya
jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian makanan tambahan
selama 3 hari.

Pada kegiatan project indukan an leleberhasil menghasilkan keturunan.

- Pembesaran Larva:

Selama Pembesaran larva, bakfiber harus selalu disifon agar kolam terbebas dr bakteri yg
akan menyebabkan larva mati.Setelah 3 hari larva sudah bisa diberi pakan tambahan,disini
kami menggunakan tubivex(cacing sutra)sebagai pakan tambahannya.Pakan diberi setiap
hari pada pukul 07.00,11.00,14.00,18.00,22.00 dan lakukan pengecekan suhu dan pH
setiap hari dg suhu berkisar 28 - 30°C dan ph berkisar 6 - 8

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

- Teknik pemijahan alami merupakan teknik pemijahan yang sangat praktis digunakan dalam
pemijahan ikan lele .
- Tingkat keberhasilan penetasan telur relatif cukup tinggi
- Tingkat keberhasilan pemijahan lele secara alami ditentukan oleh tingkat kematangan
gonad (TKG) induknya, penyediaan media penetasan yang berkualitas baik, dan
kecermatan dalam penanganan.

2. Saran
Saat melakukan seleksi induk harus benar-benar induk yang sudah matang gonad,
karena apabila induk ikan belum benar-benar matang gonad kemungkinan ikan tidak mau
memijah dan akhirnya malah berkelahi dan salah satu ada yang terluka,bahkan bisa sampai
mati.Media yang digunakan untuk penetasan harus memiliki kualitas air yang baik, terutama
kandungan O2 , pH dan suhu harus sesuai dengan batasan parameter kualitas air untuk
pemeliharaan larva.

Anda mungkin juga menyukai