Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ADAPTASI IKAN TERHADAP PERUBAHAN PH

OLEH:

Reza Okta Fanto

(20742058)

JURUSAN PETERNAKAN

PRODI BUDIDAYA PERIKANAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG

            setiap organisme membutuhkan penyesuaian diri dengan setiap lingkungan


tempat hidupnya, organisme yang didarat maupun organisme yang diperairan
(aquaponik). dalam menghadapi fluktuasi kondisi lingkungan akan cinderung
mempertahankan diri dengan cara menyesuaikan diri terhadap lingkungan. penyesuain
diri disebabkan dalam keadaan perubahan suhu, cuaca,  lingkungan perairan, kondisi
ekstrim atau perpindahan tempat hidup organisme, penyesuaian diri dilakukan secara
bertahap (adaptasi fisiologis), perubahan lingkungan hidup habitat organisme akan
cinderung terganggu dengan lingkungan yang baru, respon tersebut dapat dianalisa
ketika organisme mengalami perubahan secara fisik maupun secara morfologi,
biasanya akan mengekspresikan dirinya dalam bentuk  respon terhadap perubahan
lingkungan dalam bentuk tingkah laku.

1.2       tujuan

· dalam kegiatan praktikum ini mahasiswa mampu bekerja secara tim.

· mahasiswa mampu mengukur panjang dan bobot ikan.

· mahasiswa mampu mengetahui zona optimal, toleran, dan letak ikan terhadap ph.

· siswa dapat memberikan keterangan mengenai, dampak yang dialami ikan ketika
mengalami perubahan lingkungan perairan.

· melakukan proses adaptasi terhadap ph.

· mengetahui respon ikan pada kondisi ph yang berbeda

· mengetahui respon ikan pada kondisi perubahan ph secara bertahap

. Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil pengamatan.

· mahasiswa mampu membuat laporan hasil praktikum.


BAB II
METODOLOGI

metode praktikum

2.1 waktu & tempat

            tanggal            :  20 oktober 2020


            pukul                :  08.00-09.00 wib
            tempat  : dari rumah masing-masing melalui media virtual zoom meeting

2.2 alat & bahan

            alat                  : 1. ph meter.
                                      2. ember 2
                                      3.  penggaris
                                      4. timbangan (mg)

            bahan               : 1. ikan nila (oricomis nilotikus)  4 ekor


                                      2. ikan lele (clarias sp) 4 ekor
                                      3. zat asam dan zat basa

2.3 cara kerja

1 .objek yang akan diamati adalah ikan nila & ikan lele, delam adapasi lingkungan
perairan ph secara bertahap.

2. siapkan alat dan bahan yang akan digunakan ( ph meter, ember,  dan zat asam dan
zat basa).

3. ambil bahan objek yang akan di gunakan “ ikan nila & ikan lele”.

4. ukur berat jenis dan ukuran panjang ikan (kepala – ekor pangkal)

5.pisahkan ikan nila dan lele menjadi 2 bagian. (lele 2 + nila 2) & ( lele 2 + nila 2).

6. pastikan bagian yang pertama adalah ember kecil sebagai media lingkuhan  awal  ph
normal 6-7.

7. gunakan sample ember yang besar sebagai media perubahan adaptasi lingkungan
“ph secara bertahap”.
8.periksa ph awal pada ember besar

9.masukan zat basa  secara bertahap, dengan ukuran ph 1 poin setiap tahap 5 menit
pada ember besar.

10. ukur menggunakan ph meter  (dokumenasikan) secara bertahap.

11.pastikan setiap 5 menit percobaan dicatat bertahap.

12.pemasukan zat basa/asam bertahap sampai titik terakhir (letal) max 14.

13. dokumentasikan kejadian tersebut dalam catatan dan laporkan.

14.setelah selesai, semua alat dan bahan di bereskan, di cuci dan di susun kembali ke
tempat semula.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 hasil

1. target ph bertahap dalam praktikum :  setiap 5 menit bertahap & tetap.

· ph basa  dimulai dari : 7 => 8 => 9 => 10 max 14 .

· ph asam 7=>6=>5=>4=>3=>2=>1

2. pengukuran berat jenis dan panjang

jenis ikan berat ikan panjang ikan

lele 3-7 cm 2 - 4,5 gram

nila 3-7 cm 2 - 4,5 gram

3. perubahan tingkah laku terhadap ph basa tetap


pada nampan/ember kecil

waktu ph aktifitas ikan ket.


(menit)

1 7.0 normal

2 7.41 pergerakan ikan mulai berubah pelan

3 8.0 ikan lele mulai coleps

4 8.5 gerakan  overculum pelan, lele mati

5 8.55 nila mengambang

6 8.7 ikan mulai setress

7 8.86 lendir mulai keluar dari kedua ikan

8 9.0 warna air berubah

9 9.0 ikan nila coleps, dan  mati


10 9.0 morfologi ikan berubah, putih pucat

pada nampan / ember besar ph bertahap

waktu ph aktifitas ikan ket.


(menit)

1 7.0 normal

2 7.48 overculum pelan terbukanya

3 8.0 ikan berenang pelan dan stress

4 8.29 ikan lele coleps

5 8.3 lendir keluar dari kedua ikan

6 8.5 ikan nila mulai tepar

7 8.52 semua ikan mulai mengambang

8 8.7 o2 semakin berkurang

9 8.86 semua ikan lele pingsan, kemudian


mati

10 9.0 ikan nila mati

11 9.23 morfologi ikan berubah ,putih pucat

12 9.31 warna air berubah

adaptasi ikan terhadap ph basa bertahap


7-8-9-10-11-12-13-14

nama ikan ph 6-7 ph 8.0 ph 8.5 ph 9.0

nila normal normal toleran toleran

lele normal lethal lethal toleran

4. perubahan tingkah laku terhadap ph asam tetap

waktu ph aktifitas ikan ket.


(menit)

setiap 5 4 agresif, naik kepermukaan, keluar cariran hijau


menit dari insang, lele pingsan dan koleps.
akhir 30 4 pergerakan overculum dipercepat.
menit
ikan melemah.

perubahan tingkah laku terhadap ph asam bertahap


ph 7 à semua ikan normal
ph 8 à ikan berhenti bergerak, mengelurkan feses
ph 9 à ikan nila berubah pucat “berenang miring”. ikan lele lethal
ph 10àikan lele lethal, nila koleps

waktu ph aktifitas ikan nila ket.


(menit)

5 5 gerakan overculum & mulutlebih cepat

10 gerakan sirip dada cepat

15 warna ikan nila berubah pucat

20 pergerakan overculum semakin cepat

25 ikan cinderung diam

30 o2, berkurang. ikan di permukaan.

waktu ph aktifitas ikan lele ket.


(menit)

5 5 lele diam

10 warna ikan mulai berubah “pudar”

15 lele aktif kembali

20 feses mulai keluar

25 lele bergerak aktif

30 warna ikan putih pucat pudar

adaptasi ikan pada ph 4.

nama ikan ph 4

lele lethal

nila toleran
ph asam  perubahan 7-6-5-4-3-2-1-0

nama ph 7 ph 6 ph 5 ph 4 ph 3 ph 2-1
ikan

nila normal normal toleran toleran toleran lethal

lele normal normal toleran toleran lethal lethal

3.2  pembahasan

praktikum minggu ini, menghasilkan perbedaan antara ph untuk ikan lele dan nia,
perbedaan dari segi ketahanan kedua ikan dilihat dari bagaimana ikan dapat bertahan
dari zona toleran,  ikan lele mati pada zona tersebut, dibanding ikan nila. ikan lele tepar
pada  ph basa 8,0 dibanding nila yang masih bisa toleransi pada ph 8.56.

· zona optimal, ikan dalam keadaan baik-baik saja (normal),6-7 .

· zona toleran, dapat mentoleransi keadaan yang cukup ekstrim, 7.0 -7.20 (basa) , 5.0 –
3.0  (asam).

· zona letal, ikan tidak mampu bertahan dalam kondisi ekstrim yang ± 7.30-9.0 (basa),
3-1 (asam)

larutan asam dan basa yang mengandung zat zat kimia, menimbulkan kedua ikan
tersebut mangalamai kematian dalam ± 30 menit. larutan tersebut dapat menimbulkan
perubahan morfologi ikan pada ph 9.0 tertinggi, dan ph 3.0 terendah  diluar zona
toleransi ada zona resisten dimana organisme aquatik hanya bertahan pada waktu
tertentu. setelah itu akan mengalami perubahan morfologis sehingga akan
menimbulkan kematian.
     seperti pada praktikum minggu ini, dijelaskan bahwa ikan mengalai perubahan pada
zona resisten, ketika adaptasi tidak berjalan secara fisiologis, maka faktor lethal dekat
dengan ambang bawah atau sebaliknya dari zona toleransi maka hanya akan
mengalami gangguan pada sistem organ, namun ketika lethal pada kondisi ektrim ikan
akan mengalai stress, colaps, atau kematian secara tiba-tiba.
    akibat yang ditimbulkan dari zona resisten seperti gangguan enzim, perubahan
morfologi dan susunan kimiawi sel, gangguan pada jaringan khusus seperti homeostatis
yang kompleks. selain itu gangguan dari lingkungan perairan yang ekstrim, osmotik,
racun, infeksi, atau stimulasi sosial akan menimbulkan stress. responnya akan seperti
penurunan volume darah, jumlah leukosit, glikogen hati, peningkaan glukosa darah, dan
menipisnya lapisan lambung mocosa.
     sehingga dapat dipastikan dalam kondisi  ph yang tinggi tersebut ikan akan
mengalami kematian, sehingga ikan hanya mampu beradaptasi dalam zona normal saja
, jikalau ikan mampu bertahan dalam zona letal, kemungkinan ikan sudah beradaptasi
lebih lama dan bertahap, atau ikan memiliki kekebalan tubuh dibanding ikan lele dan
ikan nila dalam percobaan tersebut.

BAB V
KESIMPULAN

4.1 kesimpulan
            pengamatan perubahan dan adaptasi ikan dapat diperoleh data dan
dokumentasi, pengamatan minggu ini memiliki pengetahuan penting bahwa beberapa
macam ikan hanya mampu bertahan pada ph tertentu, adaptasi yang dilakukan dengan
cara bertahap tidak mampu menahan kekuatan ikan dalam ph yang tinggi. pengamatan
ini sudah menjelaskan bahawa ketika dalam berbudidaya kususnya ikan lele, perlu
diperhatikan dengan jelas bahwa ikan lele hanya mampu bertahan pada ph 6-7 saja.
sehingga ikan tidak rentan terhadap ph yang tinggi ketika kita melakukan budidaya
dengan memperhatikan prosedur dan caranya khususnya keasaman, yang akan
menimbulkan perubahan dan adaptasi ikan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai