Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan Budidaya Air

Tawar
Oleh Kelompok 18 :
❖ Sarmila Siregar 1811102010042
❖ Maifa Damayanti 1811102010073
❖ Alfiana Safitri 1811102010075
❖ Suci Dini Ukhmila 1811102010080
❖ Gilang Yuarza 1811102010103
Kualitas air berhubungan erat dengan kandungan bahan terlarut di
dalamnya. Tingkat kandungan dari bahan tersebut akan menentukan
kelayakannya. Setiap mahluk hidup memerlukan kandungan bahan
terlarut yang berbeda, sehingga kualitas airpun bersifat relatif bagi
satu mahluk hidup dengan mahluk hidup yang lain.
Cara Pengelolaan Kualitas Air
Jika dikaji lebih lanjut,
kita mungkin bertanya-tanya.
Kenapa kualitas air perlu
dikontrol? Jawabannya ialah
karena kualitas air perlu
terjaga dari parameter kimia,
fisika, maupun biologi. Hal ini
dilakukan untuk memberikan
kenyamanan bagi kultivan
agar sesuai dengan
kehidupannya dialam.
Karakteristik fisik dan kimia air sangat mendasar dan sangat berpengaruh
pada ikan. Adapun karakteristik tersebut meliputi :

• pH (keasaman) no Jenis ikan pH optimum


1 TAWES 6.5 - 7.5
Nilai pH merupakan indikasi NILEM
atau tanda kalau air bersifat 2 6.5 – 7.5
asam, basa (alkali) atau netral. 3 MAS / TOMBRO 7–8
Keasaman sangat menentukan
kualitas air karena juga sangat 4 PATIN 6-7
menentukan proses kimiawi BAWAL
dalam air. Hubungan keasaman 5 7-8
air dengan kehidupan ikan sangat 6 GURAME 6.5 - 8
besar. Titik kematian ikan pada NILA
pH asam adalah 4 dan pada pH 7 6.5 – 8.5
basa adalah 11. Ikan air tawar 8 SIDAT 7-8
kebanyakan akan hidup baik pada
LELE
kisaran pH sedikit asam sampai 9 6.5 - 8
netral, yaitu 6,5 – 7,5. 10 GABUS 6 – 7.5
• Suhu No Jenis ikan Suhu optimum
TAWES 20 – 33 0C
suhu yang tidak sesuai 1
mengakibatkan Konsumsi 2 NILEM 18 – 28 0C

oksigen dan fisiologi tubuh 3 MAS / TOMBRO 20 – 25 0C


ikan akan mengalami 4 PATIN 28 – 32 0C
kerusakan sehingga ikan 5 BAWAL 25 – 30 0C
akan sakit. Suhu yang GURAME 24 – 28 0C
6
terlalu rendah akan NILA 25 – 30 0C
7
mengurangi imunitas SIDAT 28 – 29 0C
(kekebalan tubuh) ikan, 8
9 LELE 25 – 30 0C
sedangkan suhu yang terlalu
GABUS 25 – 30 0C
tinggi akan mempercepat 10
ikan terkena infeksi bakteri.
• Oksigen terlarut (DO)
Keberadaan oksigen dalam air
dibanding di udara sangat berbeda,
yaitu jauh lebih banyak di udara
karena mencapai hampir dua puluh no Jenis ikan DO optimum (ppm)
kali. Oleh karena itu, kehidupan di air, 1 TAWES >5
termasuk ikan sangat membutuhkan NILEM
cara atau kreativitas agar kebutuhan 2 >5
oksigen terpenuhi. MAS / TOMBRO
3 >5
Kebutuhan oksigen untuk
setiap jenis ikan sangat berbeda 4 PATIN 4.5 – 6.5
karena perbedaan sel darahnya. Ikan BAWAL
yang gesit umumnya lebih banyak 5 >4
membutuhkan oksigen. Sementara 6 GURAME >5
ikan labirintisi seperti lele, catfish dan
gurame yang dapat mengambil 7 NILA 4-6
oksigen langsung dari udara tentunya SIDAT
kadar oksigen dalam air tidak terlalu 8 5-6
berpengaruh pada kehidupannya. LELE
Secara teori, kadar oksigen terendah 9 >4
agar ikan bisa hidup dengan baik 10 GABUS >4
adalah lebih dari 5 mg/l.
Salinitas
Kekeruhan air
Salinitas atau kadar garam
kekeruhan air mempengaruhi
merupakan jumlah total material
kemampuan air untuk kolam, yang
terlarut dalam air. Umumnya disebabkan oleh koloid partikel-
salinitas dihitung dengan satuan partikel lumpur dan bahan organik
ppt (part per thousand), yaitu terlarut. Air dengan tingkat kekeruhan
gram material terlarut per liter air. tertentu malah berdampak baik bagi
Berdasarkan salinitas, badan air pertumbuhan ikan karena kekeruhan
dapat dibedakan dalam tiga itu mengurangi intensitas sinar yang
masuk ke dalam air.
katagori, yaitu air tawar (0-3 ppt),
Kondisi didalam air yang
air laut (lebih dari 20 ppt) dan air tidak terlalu terang justru
payau (4-20 ppt). Pengaruh mengakibatkan ikan lebih bernafsu
salinitas pada ikan terjadi dalam untuk makan. Air yang keruh karena
proses osmoregulasi. partikel lumpur membuat lumut atau
ganggang terhambat
pertumbuhannya. Air yang keruh pun
membantu ikan menghindar dari
predator, mengingat predator
umumnya lebih menyukai air yang
jernih.
Indikator perairan tawar

Plankton ialah organisme


yang hidup melayang
layang didalam air
mengikuti arus.

Bentos ialah organisme


yang hidup didasar
perairan.
Plankton dan Bentos dijadikan sebagai indikator
perairan karena peka terhadap perubahan lingkungan
hidupnya. Kelimpahan plankton yang terdiri dari
fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton(plankton
hewani) sangat diperlukan untuk mengetahui kesuburan
suatu perairan yang akan digunakan untuk kegiatan
budidaya.
Tindakan dalam pengelolaan kesehatan ikan :

Mencegah penyebaran virus melalui


media pembawa terutama ikan sakit
dan sarana transportasinya.

Membatasi lalu lintas orang dari dan


ke lokasi wabah dalam rangka
mengisolasi daerah wabah.

Melakukan desinfeksi terhadap


seluruh komponen yang digunakan
dalam proses produksi ikan (air dan
wadah budidaya segera didesinfeksi).
Tidak menggunakan air , peralatan, dan sarana lain
yang berasal dari lokasi wabah.

Menjalankan Manajemen Kesehatan Ikan yang


terintegrasi melalui antara lain : Pengendalian
lingkungan yang sehat, Penggunaan ikan yang
unggul dan sehat, dan Penerapan biosecurity
terhadap virus pada seluruh komponen budidaya.

Mengganti dengan komoditas yang lebih tahan


terhadap virus.
Kesimpulan

• Parameter kualitas air ada 3 yaitu parameter


fisika,kimia dan biologi.
• Plankton dan Bentos dijadikan sebagai
indikator perairan karena peka terhadap
perubahan lingkungan hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai