Sonny J. R. Kalangi
Abstract: Sports can enhance physical fitness and defence mechanism of the body. In the
cellular and tissue levels, sports can improve the shape, function, defence, and strength of
skeleton muscles. Although muscle cells can not undergo mytosis anymore, the injured muscle
fibers can still be replaced by new fibers. During this regeneration process, the growth of new
fibers compete with the growth of connective tissue. If there is less oxygen supply regeneration
of muscle tissues will be hindered meanwhile the connective tissue can grow unimpededly. The
changes of skeletal muscles are influenced by the endurance of physical training. As long as the
physical training does not exceed the adaptation limit of the body, sport injury does not occur.
Due to the regular physical training, all systems of the body will be improved, as well as the
strength and skeletal muscle sizes. Therefore, the muscles can protect the joints against sudden
external trauma.
Keywords: sport, regeneration, muscle hypertrophy, sport injury
Abstrak: Olahraga, terutama bila dilakukan secara teratur, dapat meningkatkan kesegaran
jasmani serta daya tahan. Pada tingkat sel dan jaringan olahraga dapat memperbaiki bentuk,
fungsi, ketahanan, dan kekuatan otot rangka. Otot rangka tergolong jaringan yang purna-
kembang artinya sel-selnya tidak dapat membelah lagi untuk memperbanyak diri. Sekalipun serat
ototnya tidak dapat membelah lagi otot yang rusak dapat diganti dengan serat baru sehingga
pulih-asal seperti sediakala. Dalam proses regenerasi, pertumbuhan serat otot baru bersaing
dengan pertumbuhan jaringan ikat. Jika pasokan oksigen terhambat, regenerasi jaringan otot akan
terganggu sedangkan jaringan ikat akan lebih leluasa tumbuh. Perubahan yang terjadi pada otot
rangka sesuai dengan beban latihan. Sepanjang latihan tidak melampaui batas kemampuan
penyesuaian tubuh, umumnya tidak akan terjadi cedera otot. Dengan latihan yang teratur sistem
dalam tubuh akan menjadi makin baik mutu kerja dan kekuatannya, dan ukuran serat otot
bertambah besar (hipertrofi). Ketahanan dan kekuatan otot yang baik akan dapat melindungi
sendi terhadap cedera yang disebabkan oleh beban tambahan yang mendadak dari luar.
Kata kunci: olahraga, regenerasi, hipertrofi otot, cedera olahraga
Apakah manfaat olahraga? Bagi siapapun, alat tubuh, otot dan kulit bertambah, dengan
setiap jenis olahraga mempunyai arti khusus. demikian memperbaiki penyediaan bahan
Olahraga, terutama bila dilakukan secara makanan yang diperlukan organ tersebut
teratur telah terbukti meningkatkan serta meningkatkan pembuangan sisa
kesegaran jasmani serta daya tahan metabolisme yang mungkin mem-
pelakunya. Otot jantung menjadi kuat dan bahayakan.
kemampuan paru serta kapasitas pernapasan Latihan fisik yang terarah dapat
menjadi lebih baik, peredaran darah ke alat- memperbaiki bentuk, fungsi, ketahanan, dan
172
Kalangi; Perubahan Otot Rangka pada Olahraga 173
kekuatan otot rangka. Perbaikan itu didasari Gerak otot rangka hampir seluruhnya di
oleh perubahan di tingkat sel dan jaringan. bawah pengaruh kemauan kita, karena itu
Demikian pula jika terjadi kerusakan akibat otot rangka disebut juga otot sadar.
latihan yang berlebihan atau kecelakaan, Sebaliknya otot jantung dan otot polos,
perbaikan atas kerusakan itu juga bergantung keduanya menghasilkan gerak tanpa
kepada perbaikan di tingkat yang sama. Otot disadari, di luar kemauan kita, dan disebut
yang tampak normal dari luar, belum tentu tak sadar. Gerak otot jantung dan otot polos
berfungsi normal jika telah terjadi kerusakan dapat berubah iramanya secara otomatis.1-7
permanen di dalamnya. Oleh karena itu Otot dapat dipandang sebagai suatu
berbagai perubahan mendasar pada otot motor yang bekerja dengan jalan mengubah
rangka akibat latihan perlu dipahami agar energi kimia menjadi tenaga mekanik
latihan dapat dilakukan dan dimanfaatkan kontraksi dan pergerakan. Sifat istimewa
sebaik mungkin. setiap serat otot untuk berkontraksi terletak
Uraian di atas menggambarkan bagai- pada interaksi protein khusus, aktin, miosin
mana latihan jasmani terutama bila dan troponin, dengan retikulum sarko-
dilakukan secara teratur membawa kesegaran plasmik dan ion kalsium memegang peranan
jasmani secara menyeluruh bagi pelakunya. menggandengkan rangsangan dengan kon-
Penampilan fisik yang baik dengan rona traksi (excitation-contraction coupling).1-7
yang sehat berseri jelas merupakan
keuntungan, selain itu otot-otot tubuh lebih Otot rangka
mampu dan tahan melakukan pekerjaan berat
tanpa cepat merasa lelah, hal ini merupakan Unit organisasi otot rangka ialah serat
suatu peningkatan daya tahan (endurance). otot dengan sel-sel yang multinuklear
berbentuk silindrik panjang. Serat otot ini
lebih panjang daripada serat otot polos.
JARINGAN OTOT Panjangnya berkisar antara 10-30 cm dan
Tubuh kita tersusun oleh empat jaringan diameter 0,1-0,5 mm. Serat-serat tersusun
dasar, salah satunya ialah jaringan otot. paralel berkumpul dalam berkas-berkas serat
Jaringan otot terdiri dari tiga jenis, yaitu: otot atau fasikulus yang cukup besar untuk dapat
rangka (skeletal muscle), otot jantung dilihat dengan mata telanjang.1-7
(cardiac muscle), dan otot polos (smooth Jaringan ikat padat yang membungkus
muscle). Pada setiap jaringan otot terdapat otot disebut epimisium. Sekat tipis yang
sejumlah besar serat atau sel otot yang masuk ke dalam dari epimisium untuk
dibungkus dalam jalinan serabut jaringan meliputi tiap fasikulus ialah perimisium dan
ikat sebagai penyokong yang kata dengan jaringan ikat yang meliputi setiap serat otot
pembuluh darah dan serat saraf. Semua disebut endomisium. Pembuluh darah yang
unsur jaringan ikat itu diperlukan agar memasok darah pada otot rangka bercabang-
jaringan otot dapat menjalankan tugasnya cabang pada epimisium dan mengadakan
dengan baik, yaitu menghasilkan gerak, baik penetrasi melalui sekat perimisium untuk
yang disadari maupun yang tidak disadari.1-7 membentuk, dalam endomisium, banyak
Otot rangka hampir semuanya melekat jaringan kapiler sekitar serat-serat otot.1-7
pada tulang dan berfungsi menggerakkan Serat otot dibungkus oleh suatu
tulang itu pada sendinya. Otot jantung membran plasma yang disebut sarkolema
membentuk jantung dan otot polos dan sitoplasmanya disebut sarkoplasma. Di
membentuk dinding setiap saluran yang ada dalam sarkoplasma terdapat perangkat
dalam tubuh kita misalnya, pembuluh darah, kontraktil sel yaitu miofibril yang tersusun
saluran cerna, saluran kemih, dan lainnya.1-7 dalam berkas-berkas. Di dalam setiap
174 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 172-178
miofibril terdapat protein kontraktil yang dengan suatu miosin unik yang tidak
disebut miofilamen. Miofilamen ini susunan- terlihat pada serat otot jenis lain. Tipe
nya teratur sehingga menghasilkan gambaran serat otot ini ditemukan pada otot-otot
lurik. Pada setiap serat terdapat banyak inti rahang.
sel yang terletak berderet-deret di tepian
serat di bawah sarkolema. Di samping itu Bentuk otot rangka bervariasi, yaitu
terdapat perangkat metabolisme sel lainnya bentuk fusiform (berbentuk gelendong) dan
yang secara umum disebut organel bentuk pennate (berbentuk seperti bulu).
sitoplasma. Di antara organel itu yang Bentuk otot pennate terdiri dari
menonjol jumlahnya ialah mitokondria.1-7 multipennate, bipennate, dan unipennate.8
Jenis serat otot rangka digolongkan atas
serat otot merah (red fibers), serat otot putih Regenerasi otot rangka
(white fibers), dan serat otot menengah Otot rangka tergolong jaringan yang
(intermediate fibers). Pada manusia serat purna-kembang artinya sudah tidak berubah
otot merah mungkin terdapat pada hampir lagi, sel-selnya tidak membelah lagi untuk
semua otot tubuh, namun terutama pada otot memperbanyak diri. Contoh lain dari
yang bertugas untuk menyanggah berat jaringan tubuh kita yang juga purna-
badan di waktu berdiri, sedangkan serat otot kembang ialah jaringan otak. Setelah lahir,
putih terdapat pada semua otot tubuh jaringan otak tidak bertambah lagi jumlah
terutama otot untuk gerak cepat.4,7,8 selnya selain menyesuaikan dengan
Jenis serat otot yang diidentifikasi bertambah besarnya badan kita. Demikian
secara genetik terdapat lima jenis, yaitu:4,8 pula jaringan otot rangka. Namun, ternyata
1. Tipe I jaringan otot rangka memiliki keistimewaan.
Disebut juga serat otot berkontraksi Sekalipun sel-selnya sudah tidak dapat
lambat (slow-twitch fiber). Jenis otot ini membelah lagi untuk memperbanyak diri,
paling lambat untuk berkontraksi, tetapi melalui cara yang unik serat otot yang rusak
lebih tahan terhadap kelelahan otot. dapat diganti dengan serat baru sehingga
Terdapat banyak mitokondria dan pulih-asal seperti sediakala. Artinya jaringan
mioglobin dan sedikit glikogen dan otot dapat „beregenerasi‟ sampai batas
enzim glikolisis. tertentu.1,4-6,8
2. Tipe IIA Sebenarnya, pada setiap serat otot
Serat oksidatif kontraksi cepat (serat rangka, di luar sarkolema terdapat
merah). Jenis ini lebih banyak „selongsong‟ khusus yang disebut membran
mitokondria dan mioglobin daripada basal. Pada beberapa tempat di sepanjang
tipe IIB tetapi lebih sedikit dari tipe I serat, di bawah membran basal tadi tetapi di
dan berkontraksi lebih cepat dari tipe I. luar sarkolema terdapat sel satelit yang
3. Tipe IIB merupakan sel „cadangan‟ yang dapat
Serat glikolisis kontraksi cepat (serat berkembang menjadi sel otot jika terjadi
putih). Tipe ini juga berkontraksi cepat kerusakan pada serat tersebut. Itulah yang
tetapi lebih mudah mengalami kelelahan memungkinkan sel otot rangka mempunyai
otot. kemampuan beregenerasi. Bila kerusakan-
4. Tipe IIC nya terlalu luas, sebagian jaringan otot yang
Serat menengah mengandung kedua rusak akan diganti dengan jaringan parut
jenis serat kontraksi cepat (serat merah yang kurang liat dan agak kaku sehingga
dan putih). lebih mudah cedera. Agar regenerasinya
5. Tipe IIM berjalan sempurna, diperlukan berbagai
Serat sangat cepat (superfast fiber) prasyarat yang harus diperhatikan.1
Kalangi; Perubahan Otot Rangka pada Olahraga 175
Regenerasi serat otot rangka makan baik mutu kerjanya dan kekuatannya.9-13
waktu paling tidak 21 hari untuk dapat pulih- Melalui latihan, ukuran serat otot
asal. Pada hari ketiga, jumlah serat yang bertambah besar (hipertrofi otot), dengan
rusak mungkin masih bertambah karena demikian diameter otot menjadi besar. Jadi
terhambatnya pasokan darah ke tempat yang ketahanan dan kekuatan otot bertambah baik,
cedera akibat pembengkakan setempat. sehingga otot akan dapat melindungi sendi
Karena itu, agar dapat terjadi regenerasi terhadap cedera yang disebabkan oleh beban
yang sempurna diperlukan pengistirahatan tambahan yang mendadak dari luar.9-13
yang diselingi mobilisasi ringan, agar aliran Pada dasarnya perubahan yang terjadi
darah lancar dan pembentukan serat baru pada latihan adalah bertambahnya jumlah
terarah sempurna. Dengan demikian setelah pembuluh darah, diameter serat otot, dan
sembuh, otot dapat berfungsi normal organel intrasel. Bertambahnya kekuatan
kembali.1 otot yang diperoleh melalui latihan tidak
Dalam regenerasi, pertumbuhan serat dapat diperoleh begitu saja. Memerlukan
baru bersaing dengan pertumbuhan jaringan waktu latihan rutin selama dua bulan barulah
ikat. Jika pasokan oksigen terhambat, akan didapat peningkatan yang bermakna.
regenerasi akan terganggu dan jaringan ikat Peningkatan kekuatan ini harus dipelihara
akan lebih leluasa tumbuh. Bila otot kurang terus sebab peningkatan yang telah dicapai
diistirahatkan, serat yang rusak akan dalam waktu dua bulan itu akan hilang sama
bertambah terus sebab kebutuhan oksigen sekali jika tidak berlatih selama lima bulan
semakin meningkat sedangkan aliran darah berikutnya.Tubuh cepat menyesuaikan diri
akan makin terhambat karena pembeng- dengan kebutuhan jasmani. Bila kebutuhan
kakan terus membesar akibat perdarahan berkurang maka massa otot akan berkurang
baru dan radang. Akibatnya, pertumbuhan (atrofi otot), dan volume darah yang
serat otot baru pun terhambat dan jaringan mengalir ke otot juga berkurang. Akibatnya
ikat lebih leluasa tumbuh mengisi ruangan efisiensi pengangkutan oksigen dari paru ke
yang semula ditempati oleh serat otot. jaringan juga menurun dan akhirnya pasokan
Akhirnya, terbentuklah jaringan parut yang energi ke ototpun ikut menurun.9-13
luas dibekas cedera otot itu. Bila hal ini Jenis latihan otot bermacam-macam.
terjadi, otot tersebut akan lebih mudah Secara garis besar dapat dikelompokkan
cedera lagi bila digunakan kelak setelah menjadi dua kegiatan. Pertama, latihan statis,
sembuh dan kekuatannya pun berkurang.1,9 artinya otot berkontraksi tetapi tidak
menghasilkan gerakan. Kedua, latihan
dinamis, artinya terjadi kontraksi otot yang
PERUBAHAN OTOT RANGKA
menghasilkan gerakan pada sendi. Dalam
AKIBAT OLAHRAGA
latihan dinamis terdapat dua jenis gerakan,
Olahraga sebenarnya bukan hanya yaitu gerakan konsentrik, anggota badan
memengaruhi otot, tetapi juga memengaruhi mendekati tubuh, dan gerakan eksentrik
keseluruhan sistem pergerakan, yaitu: tulang, anggota badan menjauhi tubuh. Pada kedua
sendi, ikat sendi, otot, tendo, saraf, dan gerakan dinamis ini terjadi pemanjangan dan
pembuluh darahnya secara berimbang. pemendekan sekaligus.9-13
Perubahan yang terjadi sesuai dengan beban Kedua jenis latihan di atas mempunyai
latihan. Sepanjang latihan itu tidak pengaruh yang berbeda pada sifat otot,
melampaui batas kemampuan penyesuaian sekalipun dasar perubahannya sama. Latihan
tubuh, pada umumnya tidak akan terjadi statis biasanya digunakan pada latihan awal
cedera akibat latihan. Dengan latihan yang untuk rehabilitasi pascacedera, sedangkan
teratur semua sistem akan menjadi makin latihan dinamis dilakukan setelah pemulihan
176 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 172-178
tersebut di bawah ini perlu diwaspadai dan Komisariat Manado tanggal 3 Oktober 2014
jika ditemukan langkah khusus harus diambil di Manado.
agar cedera dapat dihindari. Keadaan
tersebut ialah:14,15
DAFTAR PUSTAKA
Kurang persiapan, kurang pemanasan.
Otot yang melemah akibat cedera yang 1. Cormack DH. Muscle Tissue. Ham‟s
terjadi sebelumnya, dan rehabilitasi yang Histology (Ninth Edition). Sydney: J.B.
salah. Lippincott Company, 1987; p. 389-422.
2. Fawcett DW. Muscle. A Textbook of
Bekas cedera dengan jaringan parut yang Histology (Twelfth Edition). London:
luas. Chapman & Hall, 1994; p. 266-92.
Otot yang kelelahan dan tarikan yang 3. Wynsberghe DV, Noback CR, Carola R.
berlebihan. Human Anatomy and Physiology (Third
Otot yang terlalu pendek lebih mudah Edition). Toronto: McGraw-Hill Inc,
cedera pada olahraga yang mengandal- 1995.
kan kelenturan. 4. Mescher AL. Junqueira‟s Basic Histology
Otot yang terlalu lama kedinginan, Text & Atlas (Twelfth Edition). New
York: Mc GrawHill, 2010.
kurang kontraktil.
5. Gartner P, Hiatt JL. Color Textbook of
Histology (Third Edition). Philadelphia:
SIMPULAN Saunders Elsevier, 2007.
6. Ross MH, Wojciech P. Histology A Text and
Serat otot rangka terdapat tiga jenis, Atlas with Correlated Cell and Molecular
yaitu: serat otot merah, serat otot putih, dan Biology (Sixth Edition). Philadelphia:
serat otot menengah. Secara genetik jenis Lippincott Williams & Wilkins Wolters
serat otot dibagi dalam lima golongan, yaitu: Kluwer, 2011.
tipe I, tipe IIA, tipe IIB, tipe IIC, dan tipe 7. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
IIM. Anatomy & Physiology (Thirteenth
Jaringan otot rangka mempunyai Edition). Danvers: John Wiley & Sons
susunan mikroskopik yang unik. Sel otot Inc, 2012.
rangka akan berubah struktur dan 8. Buckley PD, Grana WA, Pascale MS. The
biomechanical and physiological basis of
organisasinya sesuai dengan kebutuhan
rehabilitation. In: Grana WA, Kalenak A,
sehingga kemampuan otot rangka dapat editors. Clinical Sports Medicine. Tokyo:
ditingkatkan. Dengan latihan serat otot akan WB Saunders Company, 1991; p. 239-
membesar (hipertrofi), jumlah organel sel 42.
meningkat, dan jumlah pembuluh darahpun 9. Wonodirekso S. Pengaruh latihan pada
bertambah. Sejalan dengan itu kandungan jaringan otot rangka. Simposium
energi dan tingkat metabolismenya pun naik, Perubahan Struktur, Faal, dan Biokimia
sehingga kekuatan dan ketahanannya makin Jaringan Otot Rangka karena Latihan.
tinggi. KONI DKI JAYA. Jakarta, 10 Januari
Otot rangka mampu beregenerasi tetapi 1992.
cedera otot tetap harus ditangani dengan 10. Davis RJ, Bull CR, Roscoe JV, Roscoe DA.
Physical Education and the Study of
baik. Latihan yang baik dan benar akan dapat
Sports (Second Edition). Toronto
menghindari cedera. Wiesbaden: Mosby, 1994 (1995); p. 24-
47.
Telah dibawakan pada seminar 11. Hazeldine R. Fitness for Sport. Wiltshire:
“Connective tissue and musculoskeletal The Crowood Press, 1985 (1994); p. 66-
disorders” yang diselenggarakan oleh 7.
Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia 12. Newsholme E, Leech T, Duester G. Keep
178 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 172-178
on running: The Science of Training and 14. Peterson L, Renstrom P. Sports Injuries;
Performance. Muscles and Movement. Their Prevention and Treatment. London:
Singapore: John Wiley & Sons, 1994. Martin Dinitz, 1988.
13. Marini M, Veicsteinas A. The exercised 15. Close GL, Kayani A, Vasilaki A, McArdle
skeletal muscle: a review. European A. Skeletal muscle damage with exercise
Journal Translational Myology. and aging. Sports Med. 2005;35(5):413-
2010;20(3):105-20. 27.