Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KRITIS 8

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

1. IDENTITAS MAHASISWA
Nama : Ferry Irawan
NIM : 180341863050
Kelas : A Pendidikan Biologi Pascasarjana 2018
2. IDENTITTAS ARTIKEL
Penulis : Iing Dwi Lestari
Judul Artikel : Penagruh Literasi Sains Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa
Pada Konsep Ekosistem
Jurnal : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017
ISBN 978-602-19411-2-6
Kota Terbit : Tanggerang (Indonesia)
3. TUJUAN PENULIS ARTIKEL
1. Untuk mengetahui apakah Literasi Sains berpengaruh secara langsung terhadap
kemampuan kognitp siswa pada konsep ekositem
2. Untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami konsep ekositem
secaar terstruktur melalui kegiatan Literasi Sains
4. FAKTA-FAKTA UNIK
1. Pada kegiatan pembelajaran Siswa diberikan kesempatan untuk meningkatkan
pemahaman terhadao konsep-konsep Pembalajaran pada topik ekosistem
5. LATAR BELAKANG
Implementasi kurikulum 2013 menerapkan proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik/ilmiah. Pendekatan ini diharapkan dapat membuat peserta didik
lebih aktif dalam belajar dan melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta
dari suatu fenomena atau kejadian. Sehingga peserta didik mampu mengkonstruksi
sendiri pengetahuannya dan mengembangkan keterampilannya. Dengan demikian,
peserta didik dibiasakan untuk belajar menemukan kebenaran secara ilmiah, berfikir
logis, runut, dan sistematis.
6. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah tidak dicantumkan dalam artikel
7. METODE
Metode pada penelitian ini berupa metode survey dengan desain penelitian ex-
post-fakto karena penelitian berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan
tidak ada pemberian perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Analisis data
menggunakan analisis statistik dengan menggunakan program SPPS 22 for
windows. Uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Penelitian
ini dilakukan di MAN 14 Jakarta. Populasi seluruh siswa kelas X MIPA semester
genap TA 2015/2016 dengan sampel penelitian kelas X MIPA1. Dari hasil Analisis
data diperoleh skor maksimum 22 dan skor minimum 5. Dilakukan analisis statistik
dengan bantuan spps 22.0 diperoleh nilai mean sebesar 20.813, median 17.5, dan
stnadar deviasi 4.802. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K = 1 + 3.3
log 32 hasilnya adalah 5.967
8. POINT PENTING
 Temuan penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang melihat
berbagai aspek literasi sains di Indonesia materi kurikulum. Penyelidikan
mengungkapkan sejumlah masalah dengan cara NOS (Nature of Scionce)
digambarkan dalam Buku-buku teks biologi
 Semua buku pelajaran mempresentasikan gagasan bahwa ada metode universal
dan terstruktur dalam sains. Seperti deskripsi yang tidak memadai yang
didukung oleh penggambaran stereotip para ahli
 Buku teks juga mewujudkan kurikulum dan menetapkan prioritas untuk
guru kelas. Hasil saat ini menunjukkan bahwa NoS bukan merupakan benang
yang konsisten, apalagi sebagai pusat atau pengorganisasian tema, di buku teks
dianalisis.
9. KELEMAHAN
 Rumusan masalah tidak dicantumkan dalam artikel
 Rubrik penilaian untuk pengetahuan kognitif tidak dicantumkan
10. KELEBIHAN
 Dalam artikel ini menguatkan kepada pentingnya Literasi sains yang akan
meningkatkan minat membaca dari siswa untuk dapat memahami matere-materi
esensial secara baik
 Literasi Sains
11. SARAN
Rubrik penialaian sebaiknya menggamabarkan kriteria yang akan diuji peda
pada kemampuan perkembanagn kognitif pada peserta didik yang berkaitan dengan
penguasaan ilmu pengetahuan. Kemampuan kognitif juga menekankan kemampuan
peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur
12. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah literasi sains berpengaruh positif
terhadap kemampuan kognitif siswa pada konsep ekosistem.
13. PERTANYAAN YANG MUNCUL SETELAH MEMBACA ARTIKEL
1) Bagaimana konsep dasar pelaksanaa Literasi Sains?
2) Apakah Literasi Sains sangat efektif dalam mengembangakn keterampilan
abad ke 21 untuk peserta didik?
3) Pendekatan apa yang harus dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik agar
dalam pelaksanaan kegioata Literasi Sain siswa termotivasi untuk mengikuit
kegiatan pembelajaran?
4) Bagaimana pola pengembangan kegiatan Literasi Sains yang menyenangkan
bagi peserta didik?
14. REFLEKSI SETELAH MEMBACA ARTIKEL
Setelah membaca artikel ini, memberikan wawasan baru bahwa literasi sains
sangat diperlukan oleh peserta didik, melalui kegiatan Literasi Sains, siswa dapat
memahami materi-materi esensial atau konsep-konsep dasar yang berkaitan
denagn topik pembelajaran. Melalui literasi sains, minat membaca siswa untuk
menemukan konsep akan meningkat, yang dapat meningkatkan keterampilan dari
siswa dalam hal berpikir kritis dan mengembangkan sebuah perspektif yang baru
dalam lingkungan belajar.

Anda mungkin juga menyukai