Anda di halaman 1dari 10

Sebuah Artikel Kajian Terbaru Paradigma Penelitian dari Tinjuan Statistik

Oleh Prof. Dr. Hj. Sitti Subaidah M.Pd

Hakekat, Ruanglingkup Dan Ragam Penelitian Experimen.

Salah satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaksanakan


suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang
berkait dengan komponenkomponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan
jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat
eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain
penelitian eksperimen. Dengan mengontrol variabel luar yang terdapat pada
signifikansi0.05
Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti
pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan,
sehinggah penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh peneliti (Alsa 2004).
Menurut Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang
bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang
diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapatdidefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
(causal-effect relationship)
Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen,
yaitu: (1) pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one
group pretestposttest, intec-group comparison; (2) true-experimental, meliputi
posttest only control design, pretest-control group design; (3) factorial
experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time series design dan
nonequivalent control group design.
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiyono 2011:72). Berdasarkan definisi dari beberapa ahli
tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan
terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah
kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa ataumenguji
hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkandengan
tindakan lain.
Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang
pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di
luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa,
penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar
laboratorium, diantaranya: (a) variabel eksperimen dapat lebih kuat; (b) lebih
mudah dalammemberikan perlakuan; (c) dapat melakukan setting yang mendekati
keadaan sebenarnya; dan (d) hasil eksperimen lebih aktual. Selain itu, penelitian
eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang pendidikan. Hal ini
dikarenakan dua alasan sebagai berikut: (1) metode pengajaran yang lebih tepat
disetting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan yang tidak bias; (2)
penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip umum teoritis ke dalam ilmu
terapan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.
Secaara umum ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen,
anatara lain:
(a) Variabel bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
(b) Konsistensi variabel lain
mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain
yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan
eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif
agar karakteristik keduanya mendekati sama.
(c) Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat
dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya
perbedaan diantara dua group.
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari
suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya,
suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk
menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan misalnya penggunaaan
model pembelajara Inquiry untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
A. HASIL ANALISIS
Hasil Analisis 1
1. Judul Skripsi
Penagruh Model Pembelajaran Team Teaching Terhadap Prestasi Belajar
Mata Diklat Teori Kejuruan Di SMK MUHAMMADIYAH 1 Bantul
2. Penulis : Edy Suharjanto
3. Jenis Penelitian :
Jenis penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapatdigunakan dalam
penelitian, yaitu : Pre-Experimental Design, True Experimental Design,
Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitian jenis Quasi Experimental Design.
4. Rumusan Masalah : Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimanakah prestasi awal belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol ?
2) Adakah peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran team teaching ?
3) Adakah perbedaan prestasi akhir belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran team teaching dengan prestasi belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran tunggal ?
5. Design atau Rancangan : Bentuk desain eksperimen ini merupakan
pengembangan dari True Experimemntal Design, yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-
experimental design. Quasi Experimen design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan jenis Nonequevalent control
group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group
design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara random

Diagram Nonequevalent control group design sebagai berikut :

Tabel 1: Nonequevalent control group design

Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh penggunaan model


pembelajaran team teaching dalam meningkatkan hasil belajar teori kejuruan
siswa kelas X program keahlian teknik mesin SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
Desain penelitian dipilih 2 Kelas. Selanjutnya dari satu kelas tersebut yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran team teaching dan kelas yang satu lagi
tidak. O1 dan O2 merupakan prestasi belajar mata pelajaran teori kejuruan
sebelum menggunakan model pembelajaran team teaching. O3 adalah prestasi
belajar mata pelajaran teori kejuruan setelah menggunakan model pembelajaran
team teaching. O4 adalah prestasi belajar mata pelajaran teori kejuruan yang tidak
menggunakan model pembelajaran team teaching.

6. Variabel : Adapun variabel sebagai berikut


1) Variabel bebas : Model Pembelajaran Team Teaching
2) Variabel terikat : Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Di
SMK MUHAMMADIYAH 1 Bantul
7. Analisis data :
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus t-test. Rumus t-
test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen
dan dependen. Rumus t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan prestasi
belajar pada mata diklat teori kejuruan sebelum (O1) dan sesudah (O2)
menggunakan model pembelajaran team teaching (hipotesis komparatif dua
sampel dependen).
Sedangkan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mata diklat teori
kejuruan setelah menggunakan model pembelajaran team teaching (O2) dengan
prestasi belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran team teaching
(O4) (hipotesis komparatif dua sampel independen) menggunakan rumus t-test
dengan polled varians. Untuk perhitungan data kelas eksperimen akan didapatakn
kofisien korelasi yang akan dibandingkan dengan harga t hitung. Untuk harga t
hitung bersifat mutlak, sehingga tanda positif dan negatif tidak berpengaruh.
Penentuan Harga t hitung yang dibandingkan dengan t tabel menggunakan taraf
signofikansi 0,05 persen.
8. Alat uji atau Instrumen :

1) Uji Validitas
Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan silabus dan
materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi
dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik
pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang
diteliti, indikator dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang
telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka
pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Butir-
butir instrumen selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli instrumen. Ahli
instrumen memberikan pendapat tentang instrumen yang telah disusun
dengan memberi keputusan; instrumen dapat digunakan tanpa ada
perbaikan, dengan perbaikan atau mungkin instrumen diganti secara
keseluruhan. Setelah dikonsultasikan dengan ahli instrumen, selanjutnya
instrumen diuji cobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item
dilakukan dengan menghitung indeks kesukaran item, daya beda, dan
efektivitas distraktor
2) Reliabilitas
Tingkat reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-
retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal
reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensis butir-
butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.
Hasil Analisis 2
1. Judul Skripsi
Penagruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Dalama Asam sulfat Terhadap
Perkecambahan Biji Ki Hujan
2. Penulis : Dyah purnamsari
3. Jenis Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan metode penelitian
eksperimen, dengan menggunakan desain penelitian Metode RAL (Rancangan
Acak Lengkap)
4. Rumusan Masalah : Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apakah ada pengaruh konsentrasi asam sulfat terhadap perkecambahan
biji Ki Hujan?
2) Apakah ada pengaruh lama perendaman asam sulfat terhadap
perkecambahan biji Ki Hujan?
3) Apakah ada pengaruh interaksi konsentrasi dan lama perendaman terhadap
perkecambahan biji Ki Hujan?
5. Design atau Rancangan : Penelitian Ini merupakan penelitian
Faktorial dengan menggunakan rancanagn percobaan acak lengkap (RAL)
yang terdiri atas 2 faktor dan tiga kali ulangan.
Faktor I : Konsentrasi Asam Sulfat Pekat (H2SO4) yang terdiri dari:
1. Konsentrasi 0%
2. Konsentrasi 20%
3. Konsentrasi 40%
4. Konsentrasi 60%
5. Konsentrasi 80%
Faktor II : Lama Perendaman dalam Asam Sulfat Pekat (H2SO4) yang terdiri
dari:
1. 5 menit
2. 10 menit
3. 15 menit
6. Variabel : Adapun variabel sebagai berikut
1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: skrafikasi panas dengan
menggunakan suhu pemanasan: 25 °C, 35 °C, 45 °C, 55 °C dan 65°C
dan lama perendaman benih dalam air selama 1 jam, 6 jam, 12 jam dan
24 jam.
2) Variabel terikatnya adalah perkecambahan biji kedawung yang meliputi
waktu muncul kecambah, persentase muncul kecambah dan panjang
hipokotil biji Kedawung.
7. Analisis data :
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data hasil observasim dan
pengukuran perkecambahan biji Ki Hujan. Data yang diperoleh, dianalisis
menggunakan Analisis Variansi (Anava) dengan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) untuk perlakuan konsentrasi, lama erendaman biji dalam H 2SO4 dan
interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman dalam H2SO4. Jika F hitung
> F tabel maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan, dan ji
Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 % untuk mengetahui beda antar perlakuan.
8. Parameter yang diukur
1. Pecahnya Kulit Biji (Awal perkecambahan)
Pengamaatn Ini doalkuakn selama 12 kali selaam 14 hari, setelah
penanam.
2. Panjang Hipokotil
Panjang hipokotil, diukur dari bagian bawah kotiledon sampai pucuk
akar denganmenggunakan benang. Kemudian benang tersebut diukur
dengan penggaris. Pengamatan ini dilakukan pada hari ke-14 setelah
perkecambahan.
3. Persentase Perkecambahan
Persentase perkecambahan, yang dihitung dengan cara menghitung
jumlah benih yang ditanam.

Hasil Analisis ke 3
1. Judul Skripsi
Penagruh Skarifikasi dan Lama Perendaman Terhadap perkecambahan Biji
Kedawung
2. Penulis : Rina Faizatus
3. Jenis Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen, denagn desain penelitian menggunakan metode RAL (Rancanagn
Acak Lengkap)
4. Rumusan Masalah : Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apakah ada pengaruh skarifikasi suhu terhadap perkecambahan biji
Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr)?
2) Apakah ada pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan biji
Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr)?
3) Apakah ada pengaruh skarifikasi suhu dan lama perendaman terhadap
perkecambahan biji Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr)?
5. Design atau Rancangan : Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua
faktor dan tiga kali ulangan.
Faktor I : Skarifikasi suhu (T) yang terdiri dari:
T0 : Skarifikasi pada suhu 25 ° C
T1 : Skarifikasi pada suhu 35 ° C
T2 : Skarifikasi pada suhu 45 ° C
T3 : Skarifikasi pada suhu 55 ° C
T4 : Skarifikasi pada suhu 65 ° C
Faktor II : Lama Skarifikasi Perendaman (L)
L0 : Direndam dalam air selama 1 jam
L1 : Direndam dalam air selama 6 jam
L2 : Direndam dalam air selama 12 jam
L3 : Direndam dalam air selama 24 jam
6. Variabel : Adapun variabel sebagai berikut
3) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: skrafikasi panas dengan
menggunakan suhu pemanasan: 25 °C, 35 °C, 45 °C, 55 °C dan 65°C
dan lama perendaman benih dalam air selama 1 jam, 6 jam, 12 jam dan
24 jam.
4) Variabel terikatnya adalah perkecambahan biji kedawung yang meliputi
waktu muncul kecambah, persentase muncul kecambah dan panjang
hipokotil biji Kedawung.
7. Analisis data :
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data hasil observasim dan
pengukuran. Data tersebut diperoleh dari pengamatan setiap 24 jam sekali
untuk parameter waktu muncul kecambah diatas kertas buram dan untuk
parameter persentase muncul kecambah dilakukan pada hari ke-15 dan ke-25
hari setelah tanam. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan teknik Analisis Varian (ANOVA) dua jalur pada tingkat
kesalahan 5 %. Untuk mengetahui adanya pengaruh pada setiap perlakuan.
Jika F hitung _ F tabel, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
signifikan. Jika F hitung < F tabel, maka tidak ada pengaruh yang signifikan.
Apabila dari hasil analisis varian terdapat pengaruh, maka dilanjutkan dengan
uji jarak Duncan (DMRT atau Duncan Multiple Range Test) untuk
mengetahui perlakuan yang paling efektif.

DAFTAR RUJUKAN

Alsa. 2004. Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Latipun. 2002. Eksperimen. Malang: UMM Press.


Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai