Anda di halaman 1dari 52

UJI KOMUNIKASI DAN RESEPTOR

TERHADAP RANGSANGAN PADA


CACING TANAH (Lumbricus sp)

KELOMPOK 5
1. Verdinarisma Raihan Labibah (4411419002)
2. Alfiranti Sekar Pramesti (4411419014)
3. Adi Franata Jaya (4411419019)
4. Rayni Ariyanti (4411419036)
5. Laila Uyun Ihwania (4411419074)
POKOK BAHASAN

01 LATAR BELAKANG 03 HASIL & PEMBAHASAN

02 METODE PENELITIAN 04 KESIMPULAN

05 DOKUMENTASI
01
LATAR BELAKANG
Cacing tanah merupakan salah satu organisme
yang tidak memiliki alat indera dan alat gerak,
sehingga stimulus yang datang akan diterima oleh
reseptor sensorik yang tersebar di seluruh
tubuhnya. Cacing tanah memiliki organ sensorik
yang berkembang baik dan memiliki struktur
sederhana. Terdapat 3 tipe organ sensorik pada
cacing tanah, yaitu reseptor epidermal, reseptor
buccal yang terdapat pada rongga mulut dan
reseptor cahaya.
Respon terhadap perubahan kondisi lingkungan
Reseptor epidermal dan reseptor buccal diwujudkan dalam perilaku taksis, dimana cacing
merupakan organ yang merespon stimulus tanah akan menuju arah datangnya stimulus
kimiawi. Selain itu cacing menghasilkan cairan yang dapat mempertahankan kesintasannya dan
mucus yang digunakan sebagai sarana menjauhi stimulus yang dianggap berbahaya.
komunikasi (Riyanto, 2005). Alat komunikasi Pengamatan terhadap perilaku taksis cacing
lain dari cacing tanah adalah cairan selom yang tanah menjadi penting untuk dilakukan karena
dihasilkan oleh korpuskula selom. Cairan selom cacing tanah dapat dijadikan bioindikator dari
bersifat alkaline, tidak berwarna, mengandung kesuburan tanah di suatu wilayah serta secara
air, garam, dan beberapa protein (Koptal, dkk., tidak langsung memberikan sinyal apakah tanah
1980 dalam Susilowati dan Rahayu, 2007: 1). tersebut mengandung zat-zat berbahaya atau
tidak.
02
METODE PENELITIAN
Penelitian
Penelitian“Uji
“UjiKomunikasi
Komunikasidan
danReseptor
Reseptor
Terhadap
TerhadapRangsangan
RangsanganPada
PadaCacing
CacingTanah
Tanah
Tempat dan Waktu (Lumbricus
(Lumbricussp)”
sp)”dilakukan
dilakukanoleh
olehanggota
anggota
Penelitian kelompok
kelompokdidirumah
rumahmasing-masing
masing-masingpada
pada
November
November2021
2021

Alat
Alat::
Cawan
Cawan petri,
petri, gelas
gelas kimia,
kimia, jarum,
jarum, stopwatch,
stopwatch,
penyengat
penyengatlistrik
listrik
Alat dan Bahan

Bahan
Bahan::
Cacing
Cacing tanah,
tanah, cotton
cotton bud,
bud, larutan
larutan detergen,
detergen,
larutan
larutangaram
garam
Variabel Penelitian

Variabel Bebas
Variabel Terikat Variabel Kontrol
Perlakuan pada cacing tanah
yang meliputi pemberian Respon yang dihasilkan Jumlah cacing tanah yaitu 5
larutan garam, larutan cacing tanah berupa spesies untuk setiap
detergen, larutan gula, dan menjauhi atau mendekati perlakuan.
stimulus. stimulus.
Efek dari Stimulasi pada Respon Cacing Tanah

Berikan stimulus berupa


Cacing tanah diletakkan sentuhan pada tubuh
dalam cawan petri, yang cacing tanah bagian Amati respon yang
sudah diisi anterior, kliteum dan dihasilkan
posterior dengan
menggunakan cotton bud

Jika cacing tanah


merespon maka diberi Lakukan langkah Lakukan hal yang sama
angka 1 sedangkan jika tersebut pada 5 pada tubuh cacing tanah
tidak ada respon dari individu cacing yang dengan mengganti cotton
cacing tanah, diberi berbeda bud menggunakan jarum
angka 0
Efek dari Stimulasi pada Respon Cacing Tanah

Jika cacing tanah


merespon maka diberi
angka 1 sedangkan jika Deskripsikan respon
tidak ada respon dari yang dihasilkan
cacing tanah, diberi
angka 0
Komunikasi pada Cacing Tanah

Diberi stimulus berupa


Satu individu cacing larutan garam Cara ini dilakukan
tanah diletakkan dalam konsnetrasi 20% dengan sampai cacing
cawan petri. menyemprotkan pada mengeluarkan lendir.
daerah di sekitar cacing.

Cacing yang
Individu cacing yang
Respon yang dihasilkan mengeluarkan lendir
berbeda didekatkan
oleh cacing kedua dipindahkan dari
pada lendir cacing
terhadap lendir dicatat. wadah tersebut ke
pertama.
wadah yang lain.
Komunikasi pada Cacing Tanah

Jika cacing menjauhi Dicatat waktunya mulai Langkah yang sama


lendir bernilai 1, jika dari awal cacing diulangi pada cacing
cacing mendekati merespon sampai 2 berikutnya hingga 3
lendir bernilai 0. menit pengamatan. kali pengamatan.
Mekanotaksis pada Cacing Tanah

Satu individu cacing Gelas kimia diletakkan


diletakkan dalam diatas meja yang
Ditutup dengan tanah
gelas kimia yang telah datar. Kemudian meja
lagi sebanyak 100 ml.
diberi tanah sebanyak diketuk-ketuk agar
100 ml meghasilkan getaran.

Apabila cacing muncul ke


Pengamatan dilakukan Diamati dan dicatat
permukaan tanah maka
pada 5 individu cacing latensinya selama 2
respon bernilai 1. Apabila
yang berbeda dan menit. Pengamatan
cacing tidak muncul ke
masing-masing diulang dilakukan di tempat
permukaan tanah maka
sebanyak 3 kali. yang gelap.
respon bernilai 0
Avoidance Test

Cawan petri diisi


dengan tanah dan Kontrol = dengan air Didiamkan selama
dibagi menjadi dua Zat = dengan 10 menit hingga
bagian (kontrol dan detergen kering
zat)

Pengamatan
Pergerakan cacing Cacing diletakkan di
dilakukan sebanyak
diamati dan dicatat tengah cawan petri
tiga kali pengulangan

Respon bernilai 1 = Pengamatan dilakukan


jika mendekati kontrol pada 5 cacing berbeda
Respon bernilai 0 = selama masing-masing 2
jika mendekati zat menit
Elektrolistrik pada Cacing Tanah

Pra
Pra Pengujian
Pengujian atau
atau Persiapan
Persiapan

Persiapan bahan dan


Proses pencarian Aklimatisasi cacing
dalam wadah sampel I
alat praktikum atau
sampel cacing
pendukung

Alat (wadah sampel I,


Bahan (tanah, 5 cacing
Pemrosesan penelitian alas pengganti cawan
petri, listrik kejut Phezo) tanah)
Elektrolistrik pada Cacing Tanah

Prosedur
Prosedur Penelitian
Penelitian

Sebuah tutup toples Sampel cacing diambil Individu cacing


lebar yang telah sebanyak 5 individu diletakkan ke dalam
diberikan lapisan tanah cacing yang sudah diberi wadah agar cacing
diratakan sesuai penanda agar tidak tidak mengalami
kapasitas wadah ½. saling tertukar. kesetresa.
Elektrolistrik pada Cacing Tanah

Prosedur
Prosedur Penelitian
Penelitian

Dilakukan
pengkejutan Dilakukan
dengan Dilakukan Jika cacing
pengamatan
mengalirkan sebanyak 2x menunjukkan
apakah cacing
aliran listrik pengulangan respon bernilai
terhadap area terhadap
mengalami
1, jika cacing
tubuh cacing masing-masing respon
tidak merespon
(anterior, individu cacing. terhadap proses
bernilai 0.
klitellium, kejut listrik.
posterior).
03
HASIL & PEMBAHASAN
Respon Cacing Tanah Terhadap Stimulus
Berdasarkan percobaan yang dilakukan
didapatkan bahwa jumlah cacing yang Hal ini sesuai dengan literatur, bagian
merespon lebih banyak dibandingkan anterior cacing merupakan bagian paling
dengan jumlah cacing yang tidak merespon sensitif terhadap stimulus dibanding
baik pada pemberian stimulus benda bagian lainnya. Hal ini karena adanya
tumpul maupun benda tajam. Berdasarkan reseptor buccal yang terdapat pada bagian
hasil pengamatan bagian anterior mulut yang diselubungi oleh prostomium.
merupakan bagian yang sangat merespon
terhadap sentuhan.

Prostomium memiliki banyak syaraf sensori


(Susilowati dan Rahayu, 2007). Reseptor yang
terdapat di bagian posterior dan klitelum
adalah reseptor epidermal yang terdistribusi
besar pada bagian sisi lateral dan permukaan
ventral tubuh (Koptal et al., 1980).
Komunikasi Pada Cacing Tanah
Komunikasi Pada Cacing Tanah
Lendir
Lendir cacing
cacing tanah
tanah mengandung
mengandung senyawasenyawa Dari
Dari 11 kali
kali pengamatan
pengamatan percobaan
percobaan dengan
dengan
tertentu
tertentu yang
yang hanya
hanya akan
akan dikenali
dikenali oleh
oleh individu
individu masing-masing
masing-masing digunakan
digunakan 55 individu
individu cacing
cacing
lain dari spesies yang sama dan
lain dari spesies yang sama dan biasanya biasanya tanah
tanah pada
pada setiap
setiap pengulangan,
pengulangan, diketahui
diketahui
dikeluarkan
dikeluarkan sebagai
sebagai respon
respon terhadap
terhadap adanya
adanya bahwa
bahwa setiap
setiap cacing
cacing tanah
tanah memberikan
memberikan
bahaya. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan
bahaya. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan respon
terhadap respon dengan
dengan waktu
waktu latensi
latensi yang
yang berbeda-
berbeda-
terhadap komunikasi
komunikasi antar
antar cacing
cacing tanah,
tanah, dimana
dimana beda.
satu beda. Latensi
Latensi merupakan
merupakan waktu
waktu saat
saat cacing
cacing
satu individu
individu cacing
cacing tanah
tanah disemprotkan
disemprotkan dengan
dengan tanah
larutan tanah memberikan
memberikan respon
respon pertama
pertama terhadap
terhadap
larutan garam
garam konsentrasi
konsentrasi 20%
20% didi lingkungan
lingkungan di di
dekat cacing berada hingga mengeluarkan lendir. kedatangan
kedatangan stimulus.
stimulus.
dekat cacing berada hingga mengeluarkan lendir.

Latensi
Latensi dipengaruhi
dipengaruhi oleh
oleh posisi
posisi peletakkan
peletakkan
cacing
cacing tanah
tanah kedua
kedua terhadap
terhadap daerah
daerah dimana
dimana
lendir
lendir dari
dari cacing
cacing tanah
tanah pertama
pertama berada.
berada. Ketika
Ketika
cacing
cacing berada
berada di
di tempat
tempat yang
yang mengandung
mengandung zatzat
kimia,
kimia, maka
maka konsentrasi
konsentrasi air
air di
di dalam
dalam tubuhnya
tubuhnya
akan
akan lebih
lebih tinggi
tinggi dibandingkan
dibandingkan dengan
dengan tempat
tempat
tersebut,
tersebut, sehingga
sehingga cairan
cairan dari
dari dalam
dalam tubuh
tubuh
cacing
cacing dapat
dapat keluar
keluar dan
dan kelangsungan
kelangsungan hidup
hidup
cacing
cacing dapat
dapat terancam.
terancam.
Mekanotaksis pada Cacing Tanah
Apabila
Apabila iaia merasa
merasa terganggu
terganggu dengan
dengan adanya
adanya
Berdasarkan grafik tersebut diketahui
suatu
suatu getaran maka ia akan keluar dari tanah.
getaran maka ia akan keluar dari tanah.
cacing 2 memiliki waktu latensi terlama dan
Selain
Selain itu
itu penelitian
penelitian dilakukan
dilakukan pada
pada tempat
tempat
cacing 4 memiliki waktu latensi tercepat yang gelap karena cacing tanah cenderung
yang gelap karena cacing tanah cenderung
untuk merespon rangsangan akan
akan menghindari
menghindari cahaya.
cahaya. Cacing
Cacing tanah
tanah
mekanoreseptor. Pada dasarnya meskipun memiliki organ perasa yang sensitif terhadap
memiliki organ perasa yang sensitif terhadap
cacing tanah tidak mempunyai mata atau cahaya
cahaya dandan sentuhan
sentuhan (reseptor
(reseptor sel)
sel) untuk
untuk
telinga, cacing tanah sangat peka terhadap membedakan
membedakan perbedaan intensitas cahaya dan
perbedaan intensitas cahaya dan
suatu getaran. merasakan
merasakan getaran
getaran di
di dalam
dalam tanah.
tanah.

Reseptor
Reseptor yagyag berperan
berperan pada
pada percobaan
percobaan ini ini
adalah
adalah reseptor
reseptor epidermal
epidermal yang
yang terdistribusi
terdistribusi
diseluruh
diseluruh epidermis
epidermis tubuh
tubuh yang
yang mana
mana sangat
sangat
sensitif
sensitif terhadap
terhadap getaran.
getaran. Pengukuran
Pengukuran waktuwaktu
latensi
latensi dan
dan jenis
jenis respon
respon cacing
cacing iniini dapat
dapat
dipengaruhi
dipengaruhi oleh
oleh beberapa
beberapa faktor,
faktor, yaitu
yaitu ukuran
ukuran
cacing
cacing tanah
tanah yang
yang diujikan,
diujikan, tekstur
tekstur lapisan
lapisan tanah
tanah
yang
yang menutupi
menutupi tubuh
tubuh cacing,
cacing, dan
dan kuat
kuat atau
atau
tidaknya
tidaknya stimulus
stimulus getaran
getaran yang
yang diberikan.
diberikan.
Avoidance Test
Avoidance Test
Dari
Dari hasil
hasil yang
yang diperoleh,
diperoleh, pada
pada media
media dengan
dengan Sedangkan pada media dengan larutan
rangsang
rangsang negatif
negatif yaitu
yaitu larutan
larutan detergen,
detergen, gula, cacing membutuhkan waktu lama
cacing
cacing sangat
sangat aktif
aktif bergerak
bergerak dan
dan terlihat
terlihat untuk merespon dan bergerak. Kemudian
bahwa
bahwa cacing
cacing berusaha
berusaha untuk
untuk keluar
keluar dan
dan saat cacing sudah merespon, cacing akan
mencari
mencari tempat
tempat dengan
dengan konsentrasi
konsentrasi yang
yang terlihat menjauhi permukaan tanah.
normal.
normal. Rataan
Rataan nilai
nilai latensi
latensi cacing
cacing terhadap
terhadap Rataan nilai latensi cacing terhadap
percobaan
percobaan larutan
larutan detergen
detergen yaitu
yaitu 0,67
0,67 dan
dan percobaan larutan gula yaitu 0,47 dan
persentase
persentase nilai
nilai latensinya
latensinya yaitu
yaitu 67%.
67%. persentase nilai latensinya yaitu 47%.

Keberadaan
Keberadaan zat
zat kimia
kimia seperti
seperti larutan
larutan gula
gula dan
dan
deterjen
deterjen dapat
dapat mengganggu
mengganggu tekanan
tekanan osmosis
osmosis
pada sel cacing tanah. Respon
pada sel cacing tanah. Respon tersebut tersebut
menyebabkan
menyebabkan cacing
cacing dapat
dapat menjadi
menjadi salah
salah satu
satu
bioindikator
bioindikator kondisi tanah. Respon ini
kondisi tanah. Respon ini
didukung
didukung dengan
dengan keberadaan
keberadaan reseptor
reseptor yang
yang
tersebar di sepanjang tubuh cacing, sehingga
stimulus berupa zat kimia pada tanah dapat
direspon dengan perilaku avoidance.
Elektrolisis Test
Kemudian
Kemudian diberikan
diberikan stimulus
stimulus berupa
berupa kejutan
kejutan
Elektrolistrik
Elektrolistrik merupakan
merupakan sebuah
sebuah metode
metode listrik
listrik pada bagian anterior ( sebagai pusat
pada bagian anterior ( sebagai pusat
yang
yang digunakan
digunakan dalam
dalam pengujian
pengujian terhadap
terhadap saraf),
saraf), klitelum,
klitelum, dan dan posterior
posterior (bagian
(bagian
cacing
cacing ini.
ini. 5
5 individu
individu cacing
cacing tanah
tanah diletakkan
diletakkan belakang
belakang tubuh dekat dengan kloaka) cacing.
tubuh dekat dengan kloaka) cacing.
di
di dalam
dalam cawan
cawan petri
petri (( namun
namun padapada Alat
Alat pengejut
pengejut listrik
listrik terbuat
terbuat dari
dari sebuah
sebuah alat
alat
percobaan
percobaan kali
kali ini
ini digunakan
digunakan sebuah
sebuah tutup
tutup pemantik arus listrik dari korek api
pemantik arus listrik dari korek api modern modern
toples
toples yang
yang diberikan
diberikan lapisan
lapisan tanah
tanah agar
agar dengan
dengan kekuatan
kekuatan volt volt yang
yang rendah
rendah namun
namun
cacing
cacing tidak
tidak merasa
merasa bedabeda alam
alam atau
atau tetap menghasilkan daya listrik yang
tetap menghasilkan daya listrik yang mampu mampu
menyesuaikan
menyesuaikan habitatnya.
habitatnya. mengejutkan
mengejutkan bagian
bagian reseptor
reseptor cacing.
cacing.

Pada
Pada pengujian
pengujian kejut
kejut listrik
listrik dibagian
dibagian anterior
anterior
menghasilkan
menghasilkan sebuah
sebuah data
data sebesar
sebesar 33,30%
33,30% Keberadaan
Keberadaan sifat
sifat fisik
fisik yaitu
yaitu seperti
seperti adanya
adanya
sedangkan pada bagian Klitellium hanya listrik ini dapat menggangu system saraf
menghasilkan keseluruhan data sejumlah pada cacing karena menyebabkan perbedaan
26,67% dan untuk bagian posterior tekanan dari dalam dan luar lingkungan yang
menghasilkan sebuah data sebesar 33,30 %. diberikan melalui sentuhan listrik terhadap
Dari
Dari keseluruhan
keseluruhan jumlah
jumlah individu
individu cacing
cacing yang
yang kulit.
kulit.
digunakan.
digunakan.
04
KESIMPULAN
Stimulus atau rangsangan kimia yang diberikan
mempengaruhi respon dari cacing tanah,
sementara pada rangsangan listrik cacing tanah
tidak memberikan respon yang nyata, dikarenakan
cacing tanah tidak memiliki reseptor listrik pada
tubuhnya.
05
DOKUMENTASI
Efek dari Stimulasi pada Respon Cacing Tanah

1 2 3 4
Komunikasi pada Cacing Tanah

1 2 3 4 5
Mekanotaksis Pada Cacing Tanah

1 2 3
Pengulangan 1

1 2 3 4 5
Pengulangan 2

1 2 3 4 5
Pengulangan 3

1 2 3 4 5
Avoidance Test

1 2 3 4
Elektrolistrik pada Cacing Tanah

1 2 3
1. Jelaskan mekanisme sarafi dari adanya rangsangan sampai keluarnya
lendir dari cacing tanah ketika memperoleh rangsang yang tidak
menguntungkan.
Keberadaan zat kimia seperti garam dan deterjen dapat mengganggu tekanan osmosis pada sel cacing tanah.
Lendir ini dihasilkan oleh kelenjar lendir yang ada pada bagian epidermal tubuh cacing tanah. Ketika cacing
berada pada kondisi lingkungan tidak memungkinkan, maka lendir ini secara otomatis akan dikeluarkan oleh
cacing sebagai suatu sinyal bahaya bagi cacing yang lainnya. Ketika cacing berada di tempat yang mengandung zat
kimia, maka konsentrasi air di dalam tubuhnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan tempat tersebut, sehingga
cairan dari dalam tubuh cacing dapat keluar dan kelangsungan hidup cacing dapat terancam.
Mekanisme lendir dikeluarkan dalam tubuh cacing tanah yaitu
stimulus/rangsangan - mencapai ambang batas - diubah menjadi stimulus listrik - neuron sensoris - membran
nefrostom - terjadi potensial aksi - neuron konektor - neuron motorik - nefredia - lendir keluar.

Sumber : Haynes, M. & Moore, C. 1996. “ansc 455 Animal Behavior Laboratory Exercise 8 Communication”.
[Online] http://terpconnect.umd.edu/~wrstrick/secu/ansc455/lab8.htm
Hart, A. C. 2006. “WormBook, The C. elegans Research Community”. [Online]
http://www.wormbook.org/chapters/www_behavior/behavior.html
2. Hasil penelitian saudara menunjukkan bahwa cacing tanah memiliki waktu latensi
yang berbeda-beda meskipun mendapatkan stimulus mekanotaksis yang sama . Sebut
dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi latensi pada cacing tanah tersebut?
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan waktu latensi yaitu
yaitu ukuran cacing tanah yang diujikan, tekstur lapisan tanah yang
Grafik Rataan Latensi
menutupi tubuh cacing, dan kuat atau tidaknya stimulus getaran 100
90
yang diberikan. Cacing tanah yang berukuran besar akan lebih
80
mudah untuk muncul mencapai permukaan tanah sedangkan cacing 70
60
tanah berukuran kecil akan lebih sulit untuk mencapai permukaan
50
tanah sehingga dapat diperkirakan cacing tanah yang berukuran 40
besar memiliki latensi yang lebih cepat dibandingkan cacing yang 30
20
berukuran kecil begitupun sebaliknya. Tekstur tanah yang terlalu 10
padat dan tebal akan menyebabkan cacing sulit untuk mencapai 0
Cacing 1 Cacing 2 Cacing 3 Cacing 4 Cacing 5
permukaan tanah sehingga apabila tanah yang digunakan terlalu
padat maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan
Column2
begitupun sebaliknya. Selain itu stimulus getaran yang diberikan
memiliki kualitas yang tidak sama sehingga menghasilkan latasi
yang bervariasi.
3. Apakah fungsi utama dikeluarkannya lendir bagi cacing tanah tersebut ketika menghadapi
situasi yang tidak menguntungkan. Apa kandungan senyawa dalam lendir tersebut?
sehingga dapat dibaca oleh cacing lain sebagai “warning”. Apakah kandungan senyawa
tersebut bermanfaat bagi cacing yang mensekresikannya?

Cacing tanah memiliki kemampuan yaitu mampu mengeluarkan lendir atau cairan lendir pada bagian
luar tubuhnya , kemampuan ini memiliki fungsi utama dalam hal menjaga kelembaban tubuh dan
sebagai alat komunikasi secara kimia terhadap cacing. Sesuai dengan pernyataan (Riyanto.2005)
mengatakan bahwa Cacing tanah menghasilkan cairan mukus yang dihasilkan oleh kelenjar lendir
epidermal. Cairan Lendir memiliki banyak fungsi, fungsi yang utama yaitu untuk menjaga kelembaban
tubuh serta Cairan lendir pada cacing tanah juga  berfungsi sebagai sarana komunikasi cacing tanah,
misalnya digunakan untuk menunjukkan suatu tempat dan berperan ketika cacing tanah mencari
pasangan untuk melakukan proses reproduksi , hal inilah yang menjadikan fungsi lendir memilik
keutaman dalam kehidupan cacing.
Kandungan dalam lendir dalam cacing ini memiliki kandungan senyawa air , kandungan garam dan
sejenis kelompok protein yang terakumulasi didalam lendir. Kumpulan senyawa ini memiliki sifat
bersifat alkali, Sifat alkali yang terdapat pada cairan lendir ini berfungsi sebagai racun yang berfungsi
untuk perlindungan diri cacing tanah ketika merasa terancam.
Lanjutan
Kesimpulan dalam pertanyaan kali ini adalah bahwa Cacing tanah merupakan salah satu hewan yang
menggunakan sinyal kimia sebagai alat komunikasi. Sinyal kimia berupa lendir ini bersifat spesifik serta
dapat dideteksi melalui bau dan rasanya. Lendir cacing tanah mengandung senyawa tertentu yang hanya
akan dikenali oleh individu lain dari spesies yang sama dan biasanya dikeluarkan sebagai respon
terhadap adanya bahaya. Ketika terdapat respon bahaya, kelenjar lendir pada bagian epidermal cacing
tanah akan mengeluarkan lendir dengan kandungan senyawa kimia yang bersifat spesies spesifik. Sinyal
tersebut akan dikenali oleh individu lainnya dan memberi informasi bahwa terdapat bahaya sehingga
individu tersebut akan menjauhi lendir

Sumber :
Riyanto, Sugeng. 2005. Filum Annelida. (Online), (http://www.ziddu.com/download/3144228/ filum
Annelida.doc.html, diakses tanggal 15 November 2021)
Haynes, M. & Moore, C. 1996. “ansc 455 Animal Behavior Laboratory Exercise 8 Communication”. [Online]
http://terpconnect.umd.edu/~wrstrick/secu/ansc455/lab8.htm diakses pada 15 November 2021.
4. Ada berapa jenis reseptor pada cacing tanah? Jelaskan fungsinya
masing-masing. Gambarkan strukturdan posisi reseptor tsb pada tubuh
cacing tanah,
Organ reseptor atau sensorik cacing tanah. Menurut Edward
(2012) pada cacing tanah ada tiga jenis reseptor yaitu:
a. Reseptor Taktil
Reseptor taktil didistribusikan di epidermis lebih atau kurang di
seluruh epidermis dinding tubuh. Tetapi lebih banyak pada
permukaan lateral dan ventral dari pada permukaan dorsal.
Reseptor taktil sensitif terhadap sentuhan.
b. Reseptor Buccal
Reseptor buccal terdapat di epitel buccal cavity. Reseptor-
reseptor ini adalah organ-organ rasa dan penciuman, oleh
karena itu disebut sebagai kemoreseptor. reseptor buccal
terletak dirongga mulut, organ ini berfungsi untuk merespon
stimulus kimia yang berasal dari makanan (Koptal, dkk., dalam
Susilowati dan Rahayu, 2007: 1)
Lanjutan
c.Fotoreseptor
Fotoreseptor terdapat di epidermis prostomium dan
peristomium (segmen pertama). Setiap sel
fotoreseptor adalah struktur bersel satu (uniseluler)
tunggal yang berisi inti dan lensa yang jernih dan
berada di sitoplasma. Lensa sel fotoreseptor cacing
tanah disebut phaosome. Sitoplasma memiliki
jaringan neurofibril, retinella, yang merupakan asal
dari munculnya serabut saraf. Reseptor-reseptor ini
mendeteksi intensitas cahaya.

Sumber:
Edwards, W. N. (2012). Biology of
Earthworms.Springer Science & Business Media.
Susilowati, Rahayu Sofia Ery. 2007. Petunjuk Kegiatan
Praktikum Tingkah Laku Hewan. Malang: FMIPA UM
5. Selain reseptor cacing tanah diketahui memilki system persarafan yang relative lengkap.
Deskripsikan dengan gambar dan jelaskan system persarafan pada cacing tanah!
Sistem saraf adalah sekelompok organ yang mengontrol dan mengoordinasikan berbagai
aktivitas dan gerakan bagian tubuh. Sistem saraf pada cacing dibagi menjadi sistem saraf pusat,
sistem saraf perifer dan sistem saraf simpatis.
1.Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat melewati pusat tubuh dan terdiri dari sepasang ganglia supra-faring (otak),
sepasang penghubung peripharyngeal, sepasang ganglia subfaring dan tali saraf ventral. Tali
saraf ventral memiliki ganglia segmental.
2.Sistem saraf perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf yang timbul dari sistem saraf pusat dan memasok berbagai
bagian tubuh. Dua pasang saraf muncul dari ganglia suprafaring dan memasok prostomium dan
buccal cavity. Dua pasang saraf muncul dari konektif peripharyngeal dan innervate struktur
dimulai pada segmen pertama (peristomium) dan segmen kedua. Dua pasang saraf timbul dari
subpharingeal ganglia dan organ ini bercabang menuju segmen ketiga dan keempat. Tiga
pasang saraf timbul dari masing-masing ganglion segmental: satu pasang dari bagian anterior
dan dua pasang dari bagian posterior ganglion. Saraf ini mempengaruhi struktur yang ada di
segmen masingmasing. Semua saraf segmental bercampur secara alami yaitu, mengandung
serabut saraf sensoris (aferen) dan motorik (eferen). Sumber :
3.Sistem saraf simpatis https://bioearthworm.wordpr
Sistem saraf ini terdiri dari pleksus saraf yang terletak di bawah epidermis, di dalam otot-otot ess.com/2017/09/24/sistem
dinding tubuh dan di saluran pencernaan. Pleksus ini terhubung dengan konektor -saraf-cacing-tanah/
peripharyngeal.
6. Jelaskan mekanisme terjadinya taksis positif dan taksis negative pada
cacing tanah ketika menerima rangsang

Cacing memiliki 3 reseptor, salah satunya adalah reseptor epidermal. Dimana reseptor epidermal
ini terdistribusi pada bagian epidermis, terutama pada sisi lateral dan permukaan ventral tubuh.
Cacing tanah bergerak menggunakan setae yang berbentuk seperti rambut kasar. Setae
digerakkan oleh 2 otot cacing tanah, yaitu muskulus protaktor dan muskulus retraktor. Muskulus
protaktor berfungsi mendorong setae keluar, sedangkan muskulus retraktor mendorong setae ke
dalam. Pergerakan cacing tanah diatur oleh susunan syaraf yang terletak di sebelah dorsal
pharinx tubuhnya. Dengan adanya ujung serabut syaraf di kulit, rangsangan berupa getaran atau
sinar dapat diterima oleh ujung syaraf untuk kemudian disalurkan ke otak. Taksis merupakan
perubahan pergerakan dari mahkluk hidup karena adanya rangsangan atau stimulus. Gerak
taksis ada yang positif dan negatif. Positif apabila gerakan tersebut mendekati arah rangsang,
sedangkan negatif apabila gerak makhluk hidup menjauhi arah gerak rangsang atau stimulus.
Lanjutan

Gerak taksis positif


Ketika cacing tanah menerima rangsang atau stimulus berupa air. Ketika stimulus mengenai bagian
tubuh cacing, maka rangsang tersebut akan diterima oleh seluruh reseptor epidermal. Respon/stimulus
tersebut akan disalurkan oleh ujung sistem saraf ke pusat saraf, kemudian akan diterima oleh otak. Otak
memberi sinyal kepada muskulus protaktor dan muskulus retraktor untuk melewati atau mendekati
arah stimulus tersebut. Hal ini yang dinamakan gerak taksis positif atau gerak mendekati arah stimulus.
Gerak taksis negatif
Ketika cacing tanah mendapatkan rangsang atau stimulus kimia berupa larutan garam dengan
konsentrasi 10% misalnya, maka rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor Respon/stimulus
tersebut akan disalurkan oleh ujung sistem saraf ke saraf pusat, kemudian akan diterima oleh otak. Otak
memberi sinyal kepada muskulus protaktor dan muskulus retraktor untuk bergerak menjauhi arah
rangsangan/stimulus tersebut. Sehingga cacing tanah akan bergerak menjauhi larutan garam, hal ini
dinamakan gerak taksis negatif atau gerak menjauhi arah rangsang/stimulus.

Sumber : Minnich, J. 1997. The Earthworm Book How To Rise And Use Earthworm For Your Farm. Rodale
Press Emmaus. New York. Hlm. 90-127.
THANK YOU
Kesan Kelompok 5 dalam mengikuti perkuliahan Fisiologi
Hewan.

Alhamdulillah, Tak terasa sudah diakhir penyamapian materi kami dari kelompok 5
sangat berterimakasih kepada seluruh teman teman dan tentunya kepada ibu Adit
atas segala ilmu yang diberikan, Kesan dan pesan akan selalu ada.
Kesan :
Kesan kami selama mengikuti perkuliahan fisiologi hewan sangat bahagia, materi
yang diberikan sangatlah jelas, suasana pembelajaran nyaman serta dapat diterima
dengan jelas dan nyata.
Akan tetapi, karena kondisi yang masih pandemi sekarang ini menjadikan kami
belum bisa melakukan pengamatan secara bersama.

Anda mungkin juga menyukai