Nama : Rasmawati
Nim : H0320017
Kelas : Pendidikan Biologi B
Kelompok : I (Satu)
Asisten : Hermin Pondo Pasoso’
Majene, November,
2023
C. METODE PRAKTIKUM
1. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Sabtu, 29, Oktober, 2023
Waktu : 15 : 20– 17 : 10 WITA
Tempat : Laboratorium terpadu
2. Alat dan bahan
a. Alat
1) Wadah ikan (akuarium mini)
2) Gelas ukur
3) Pipet tetes
4) Pinset
5) Stopwatch
6) Timbangan,
b. Bahan
1) Ikan air tawar (6-10 cm)
2) Kertas label
3) Air ledeng
4) Larutan NaCl konsentrasi 0.5% dan 5%
5) Ikan air tawar (6-10 cm).
3. Cara Kerja
a. tiga larutan dengan konsentrasi garam berbeda (kontrol/air biasa, NaCl
0.5% dan 5%) dengan volume masing-masing larutan 500-1000 ml.
b. Selanjutnya masukkan seekor ikan yang masih hidup ke dalam larutan
dan catat kondisi awal ikan (parameter pengamatan liha di tabel) setelah
1 menit di dalam medium perlakuan. Selanjutnya, biarkan selama 15
menit lalu amati kembali kondisi ikan tersebut di dalam medium.
c. Setelah selesai, ikan diangkat dan ditempatkan di dalam air biasa (tanpa
campuran garam) untuk memulihkan kondisinya. Bandingkan hasil
pengamatan pada ketiga jenis perlakuan tersebut.
No Paramater pengamatan
1 Gerakan (normal, pasif, aktif, sangat aktif)
2 Kondisi ekor (normal, pendarahan)
3 Kondisi mata (jika dapat diamati: pendarahan, normal)
4 Frekuensi buka-tutup overculum per menit
5 Pengeluaran sekret (lendir, urine/kotoran ada atau
tidak)
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Parameter Kondisi ikan
pengamatan level
konsentrasi
garam
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada
percobaan osmoregulasi pada ikan tawar atau ikan sungai yang
dimasukkan kedalam pada air atau larutan garam yang dimana kondisi
ikan sebelum perlakuan atau stelah perlakuan dan setelah perlakuan
kontrol sangat aktif pada 0,5% aktif, dan pada 5% positif.
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan ormoregulasi
dengan sampel ikan nila Oreocromis nilotikus yang dimasukkan kedalam
air tawar 0 ppt diperoleh bahwa pada 15 menit pertama b erenang aktif dan
mengeluarkan feses, pada 15 menit kedua berenang aktif diatas permukaan
dan pada 15 menit ketiga b erenang aktif diatas permukaan dan
membutuhkan oksigen. Hal ini dikarenakan ikan nila mampu beradaptasi
dengan lingkungan yang salinitas 0 ppt dan terhadap perubahan air, ia
dapat hidup di air tawar dan di air payau karena ikan nila habitatnya ada
yang disungai, danau, dan danau. Berdasarkan hasil pengamatan pada
percobaan ormoregulasi dengan sampel ikan nila Oreocromis nilotikus
yang dimasukkan kedalam air tawar 15 ppt diperoleh bahwa pada 15 menit
pertama b erenang aktif dan naik kepermukaan , pada 15 menit kedua
pergerakan mulai pasif dan tetap berada di permukaan dan pada 15 menit
ketiga masih berada dipermukaan sambil menguap-guap.
Hal ini menunjukkan bahwa, ikan nila masih tidak mengalami
hambatan mengenai perubahan salinitas karena ikan nila termasuk
eurihaline yiatu sifat organisme yang mampu mentolerir perubahan
salinitas.
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan ormoregulasi
dengan sampel ikan nila Oreocromis nilotikus yang dimasukkan kedalam
air tawar 30 ppt diperoleh bahwa pada 15 menit pertama pergerakan pasif
berada didasar air , pada 15 menit kedua masih berenang pasif berada
didasar air dan pada 15 menit ketiga mulai melemah dan pergerakan tidak
normal.
Hal ini menunjukan bahwa ikan nila pada salinitas 30 ppt tidak mampu
beradapatasi karena bukan merupakan habitat aslinya
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Mekanisme Osmoregulasi pada MOluska T. navalis dan Mangrove
Secara umum organ osmoregulasi hewan invertebrata termasuk moluska
T. navalis menggunakan pengaturan penyaringan, rearsorbsi dan
pengeluaran seperti halnya dengan kerja ginjal pada T. navalis yang
menghasilkan urin lebih cair dari cairan tubuhnya (Lantu, 2010).
b. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan
osmoregulasi pada ikan tawar atau ikan sungai yang dimasukkan
kedalam pada air atau larutan garam yang dimana kondisi ikan sebelum
perlakuan atau stelah perlakuan dan setelah perlakuan kontrol sangat
aktif pada 0,5% aktif, dan pada 5% positif.
2. Saran Praktikum
a. Saran praktikan
Saran untuk praktikan Semoga lebih baik lagi dalam mengerjakan
laporan tidak males dan sering belajar lagi .
b. Saran asisten
Saran untuk kak asisten sudah baik dalam melaksanakan tugasnya
sudah menjelaskan materi yang sangat baik dan semoga kedepannya
lebih baik lagi.
c. Saran laboratorium
Saran untuk laboratorium sudah baik terutama pada kebersihan
laboratorium tapi semoga kedepannya lebih baik lagi terutama pada
perlekapannya.
DAFTAR PUSTAKA