Disusun Oleh :
Nama : Marsha Rafila Adhya
NIM : B1A022138
Kelas :E
Kelompok :1
2. Jelaskan bagaimana respon osmotic ikan Nila pada saat di air tawar dan air
laut!
Ikan nila yang hidup di air tawar, mereka berada di lingkungan dengan
konsentrasi garam lebih rendah dibandingkan dengan tubuh mereka. Untuk
menjaga keseimbangan osmotik, ikan nila harus mempertahankan konsentrasi ion
yang lebih tinggi di dalam tubuh mereka. Di lingkungan perairan tawar,
konsentrasi kalsium yang tinggi membantu mengurangi kehilangan garam melalui
insang dan permukaan tubuh ikan. Akibatnya, ginjal tidak perlu melakukan
banyak hal untuk menjaga konsentrasi garam dalam darah. Tekanan osmotik
cairan tubuh ikan dapat berubah karena perubahan kadar salinitas, jadi ikan
melakukan perubahan osmotik internal untuk menjaga fungsi fisiologisnya tetap
normal. Ikan air tawar memiliki tekanan osmotik atau cairan tubuh hiperosmotik
lebih tinggi daripada lingkungannya. Ini berarti ikan nila di air tawar harus
mengambil garam dari air. Proses difusi digunakan untuk mengambil mineral ini
(Asmaini et al., 2020).
Jika ikan nila ditempatkan dalam air laut, mereka akan menghadapi
tantangan karena air laut memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi. Untuk
mengatasinya, ikan nila perlu mengurangi kehilangan ion dan air dari tubuh
mereka. Proses osmoregulasi diperlukan untuk ikan air laut karena tekanan
osmotik air laut lebih tinggi daripada tekanan osmotik ikan nila (Darwisito et al.,
2015). Berbagai transporter dan enzim di insang ikan laut membantu menjaga
osmoregulasi. Transportasi ini bertugas menyerap ion seperti Na+, Cl−, dan Ca2+
dari lingkungan air laut sekitarnya. Selain itu, ikan laut memiliki ionosit khusus
di insang mereka yang secara aktif mengangkut ion untuk menjaga keseimbangan
osmotik. Ionosit ini juga bertanggung jawab untuk menyerap ion dari air laut
sekitarnya, yang merupakan peran penting dalam transportasi ion. Menggunakan
berbagai transporter seperti Na+/K+-ATPase, penukar Na+/H+, dan saluran Cl−,
ionosit ini secara aktif memompa ion dari lingkungan air laut. Ini membantu ikan
laut mempertahankan keseimbangan osmotik dalam cairan tubuh mereka
meskipun lingkungan mereka sangat saline (Guh et al., 2015)
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa osmolalitas plasma ikan Nila pada air
tawar tidak berbeda dengan pada 10 ppt (P > 0,05), tetapi osmolalitas plasma
meningkat pada 20 ppt terutama pada 8,16 dan 24 jam, Jelaskan mengapa
demikian!
Osmolalitas plasma pada ikan nila dapat meningkat dalam jangka waktu
tertentu yaitu pada 8, 16 & 24 jam disebabkan oleh respons osmoregulasi organ
di dalam tubuh ikan nila untuk menyesuaikan diri dengan perubahan salinitas
dalam lingkungan ikan nila. Peningkatan osmolalitas plasma terjadi sebagai upaya
untuk mengimbangi perbedaan konsentrasi zat terlarut antara tubuh mereka dan
lingkungan. Mekanisme osmoregulasi ini dapat melibatkan peningkatan
penyerapan ion-ion garam, seperti natrium, klorida, ATPase melalui insang dan
usaha untuk mempertahankan air dalam tubuh untuk menghindari dehidrasi.
Durasi waktu 8, 16, & 24 jam mencerminkan waktu di mana ikan menyesuaikan
diri terhadap salinitas baru (Susilo et al., 2012). Osmolalitas plasma meningkat
pada 20 ppt, hal ini diyakini terkait dengan kesiapan organ-organ ikan dalam
proses osmoregulasi ketika ikan dipindahkan ke perairan dengan salinitas yang
berbeda. Jadi bila ikan dipindah ke perairan bersalinitas maka sel-sel kloride tipe
air laut dan Na+-K+-ATPase di insang harus diaktifkan untuk bekerja
mengeluarkan kelebihan garam yang masuk tubuh secara pasif. Hal ini dilakukan
untuk menjaga keseimbangan osmotik dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan
kadar salinitas mempengaruhi tekanan osmotik cairan tubuh ikan. Akibatnya, ikan
melakukan penyesuaian atau regulasi internal untuk memastikan bahwa proses
fisiologis dalam tubuhnya tetap berjalan normal. Ketika salinitas meningkat, ikan
terus berupaya mencapai keseimbangan internal dalam tubuh mereka hingga pada
batas toleransi yang mereka miliki. Ini dilakukan agar kondisi homeostasis tetap
terjaga meskipun lingkungan sekitarnya mengalami perubahan yang signifikan
(Dahril et al., 2017).
4. Mengapa nilai hematokrit darah ikan nila berubah pada salinitas yang berbeda?
Dahril, I., Tang, U. M., & Putra, I. 2017. Pengaruh Salinitas Berbeda terhadap
Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.). Berkala
Perikanan Terubuk, 45(3), pp.67-75.
Guh, Y., Lin, C. & Hwang, P., 2015. Osmoregulation In Zebrafish: Ion
Transport Mechanisms And Functional Regulation. EXCLI Journal, 14, pp.627-659