Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PARTISIPASI 1 TUWEB 1

NAMA MATA KULIAH : PEMBELAJARAN IPA DI SD (PDGK4201)


TUTOR : TONY IRAWAN, S.PD., M.PD
NAMA MAHASISWA : HESTI PRI NURSARI
NIM : 858691085
POKJA : MAGETAN

Tugas Partisipasi ke 1

Soal :

1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran bagi anak  kelas satu
SD !

2. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran bagi  anak  kelas tiga
SD !

3. Diskusikanlah dengan teman anda apa kekuatan dan kelemahan penerapan teori Piaget dalam
pembelajaran IPA di SD bila ingin mencapai terlaksananya seluruh kurikulum yang ada.

Jawab :

1. Anak kelas 1 SD masih dalam tahap pre-operasional sehingga rancangan


pembelajarannya harus disesuaikan dengan kemampuannya. Hal pertama yang harus
diperhatikan oleh guru adalah jenis kecerdasan yang dimiliki oleh siswa karena menurut
Gardner, ada delapan jenis kecerdasan yang bisa dimiliki oleh anak yaitu: kecerdasan
bahasa, matematika-logis, spasial, kinestetik, musikal, intrapersonal, interpersonal, dan
naturalis. Dalam hal ini, guru harus mampu mengidentifikasi jenis kecerdasan yang
dimiliki oleh siswanya sehingga semua siswa dapat menonjolkan kecerdasannya masing-
masing dan tidak ada lagi siswa yang dianggap tidak berprestasi karena sebenarnya
semua anak cerdas hanya saja jenisnya bermacam-macam dan tugas guru untuk
membantu siswa menemukan dan mengembangkan kecerdasannya dengan cara masing-
masing. Setelah guru mengetahui berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki oleh para
siswanya, guru kemudian merancang dan merencanakan metode mengajar yang bisa
mencakup semua jenis kecerdasan. Guru bisa mengkombinasikan aktivitas mengajar
yang melibatkan siswa dengan berbagai macam jenis kecerdasan. Misalnya dalam
mengajarkan matematika, selain fokus pada siswa dengan kecerdasan matematika-logis,
guru juga bisa mengkombinasikannya dengan musik dan nyanyian/ lagu yang
mengakomodir siswa dengan kecerdasan musikal dan juga bisa mengkombinasikannya
dengan gambar yang sesuai dengan pelajaran matematikanya sehingga siswa dengan
kecerdasan spasial bisa menikmati pelajarannya.
Hal selanjutnya adalah guru harus mengetahui teori perkembangan anak. Misalnya
perkembangan kognitif yang dikenalkan oleh Piaget. Menurut Piaget (Santrock:2012) ada
empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoprasi, tahap
operasi konkret dan tahap operasi formal. Pada usia anak SD berada dalam tahap operasi
konkret dimana anak pada tahap ini belajar dari hal-hal yang konkret atau nyata. Anak
pada tahap ini belajar dengan melihat, meraba, mendengar, membaui dan mengotak-
ngatik. Jika guru memahami tahapan ini, maka dalam proses belajar mengajarnya guru
akan mempertimbangkan metode yang tepat dalam mengajar. Misalnya dalam
mengajarkan berbagai macam bentuk daun, guru akan membaca berbagai jenis daun atau
meminta siswa untuk mencari dan membawa berbagai jenis daun yang ada di sekitar
lingkungannya untuk kemudian dibawa ke dalam kelas dan dipelajari bersama-sama. Hal
ini akan memudahkan siswa untuk memahami dibandingkan guru hanya bercerita atau
mendeskripsikannya secara lisan saja. Guru juga harus memperhatikan dan mempelajari
teori perkembangan anak lainnya seperti perkembangan teori kognitif sosiobudaya dari
Vygotsky yang menegaskan pentingnya interaksi sosial dan budaya terhadap
perkembangan kognitif. Dengan mempelajari berbagai macam teori perkembangan, guru
akan mampu menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan siswanya. Sebagai
contoh, ketika mengajar di daerah pegunungan, pesisir, pedesaan, perkotaan maka guru
akan lebih berfokus pada materi pelajaran yang sesuai dengan lingkungan anak-anak
didiknya sehingga apa yang dijarkannya sesuai dengan apa yang dihadapi anak sehari-
hari.
Setelah paham akan teori perkembangan anak dan teori multiple intelligences atau
kecerdasan majemuk, guru juga harus paham akan 3 jenis gaya belajar siswa. Ada 3 gaya
belajar yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual akan
belalajar dengan cara melihat, siswa dengan gaya auditorial akan belajar dengan cara
mendengar dan siswa dengan gaya belajar kinestetik akan belajar dengan cara bergerak,
bekerja dan menyentuh.
2. Anak kelas 3 sudah masuk ke tahap konkret operasional, tetapi masih mempunyai
keterbatasan - keterbatasan. Sehingga dalam merancang pembelajaran keterbatasan -
keterbatasan tersebut perlu diperhatikan; seperti mereka masih berpikir berdasarkan apa
yang bisa dia lihat.
3. Melalui diskusi dengan teman, Anda dapat saling bertukar pikiran dan dapat belajar dari
kesalahan sendiri dan kesalahan orang lain. Pembelajaran berlandaskan teori Piaget
antara lain mempunyai ciri: terpusat pada anak dan selain memberikan kegiatan guru
juga harus memberikan layanan dan masukan kepada siswanya. Nah kira - kira
bagaimana keterlaksanaan kurikulum berdasarkan waktu yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai