Anda di halaman 1dari 21

MIKROORGANISME PELARUT FOSFAT

KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK

Nindya Oktaviani (2006541033)


Wilda Amelissa Lumban T. (2006541034)
Yuliatin Rahman (2006541035)
Adelia Novita Marampa` (2006541035)
Unsur fosfat (P) adalah unsur esensial kedua setelah N yang
berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar.
Ketersediaan fosfat dalam tanah jarang yang melebihi 0,01% dari
total P. Sebagian besar bentuk fosfat terikat oleh koloid tanah
sehingga tidak tersedia bagi tanaman.

Fosfat tersebut tidak dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin


oleh tanaman, karena fosfat dalam bentuk P-terikat di dalam
tanah, sehingga petani tetap melakukan pemupukan P di lahan
sawah walaupun sudah terdapat kandungan P yang cukup
memadai.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi pemupukan
fosfat dalam mengatasi rendahnya fosfat tersedia dalam tanah
adalah dengan memanfaatkan kelompok mikroorganisme
pelarut fosfat, yaitu mikroorganisme yang dapat melarutkan
fosfat tidak tersedia menjadi tersedia sehingga dapat diserap
oleh tanaman.
Pengertian Mikroorganisme Pelarut Fosfat

Mkroorganisme pelarut posfat merupakan mikroorganisme

dalam tanah yang hidup bebas yang dapat melarutkan Fosfat

anorganik tanah dari bentuk tidak tersedia bagi tanaman

menjadi bentuk-bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman.


Jenis Mikroorganisme Pelarut Fosfat

Mikroorganisme yang berperan dalam melarutkan fosfor adalah :


bakteri, jamur, actinomycetes.

Bakteri pelarut fosfat kebanyakan bersifat aerob dan membentuk


spora, misalnya Bacillus megaterium, Bacillus subtilis, Bacillus
cereus, Arthrobacter, Pseudomonas, Archromobacter,
Flavobacterium, Micrococcus, Mycobacterium.
Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain
Pseudomonas striata, P. diminuta, P. fluorescens, P. cerevisia, P. aeruginosa, P. putida, P.
denitrificans, P. rathonis, Bacillus polymyxa, B. laevolacticus, B. megatherium, Thiobacillus
sp., Mycobacterium, Micrococcus, Flavobacterium, Escherichia freundii, Cunninghamella,
Brevibacterium sp., Serratia sp., Alcaligenes sp., Achromobacter sp., dan Thiobacillus sp.

Kelompok bakteri pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di Indonesia
berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium (Gunarto dan Nurhayati, 1994).
Jamur yang dapat melarutkan fosfat yaitu dari genus : Aspergillus,
Penicillium, Fusarium, Scleretium, aspergillus niger, Aspergillus
candidus.Aktinomycetes dari genus Streptomyces, misalnya Streptomyces
venezuelae.
Penyebaran Mikroorganisme Pelarut Fosfat

Umumnya mikroorganisme pelarut fosfat secara alami berada di tanah


berkisar 0,1-0,5% dari total populasi mikroorganisme. mikroorganisme
pelarut fosfat dari kelompok bakteri jauh lebih banyak dibandingkan
dengan kelompok fungi. Jumlah populasi bakteri pelarut fosfat dapat
mencapai 12 juta organisme per gram tanah sedangkan fungi pelarut
fosfat hanya berkisar dua puluh ribu sampai dengan satu juta per gram
tanah
Keberadaan mikroorganisme pelarut fosfat dari suatu tempat ke tempat
lainnya sangat beragam. Salah satu faktor yang menyebabkan keragaman
tersebut adalah sifat biologisnya.
Pertumbuhan mikroorganisme pelarut fosfat sangat dipengaruhi oleh
kemasaman tanah. Pada tanah masam, aktivitas mikroorganisme didominasi
oleh kelompok fungi sebab pertumbuhan fungi optimum pada pH 5,0-5,5.
Pertumbuhan fungi menurun bila pH meningkat
Populasi bakteri pelarut fosfat umumnya lebih rendah pada

daerah yang beriklim kering dibandingkan dengan daerah

yang beriklim sedang


Isolasi Mikroorganisme Pelarut Fospat

Isolasi mikroorganisme di uji pada bakteri. Bakteri pelarut fosfat


merupakan bakteri yang berperan dalam penyuburan tanah karena
bakteri tipe ini mampu melakukan mekanisme pelarutan fosfat
dengan mengekskresikan sejumlah asam organik berbobot molekul
rendah seperti oksalat, suksinat, fumarat, malat.
Bakteri pelarut fosfat mampu mensekresikan enzim fosfatase yang
berperan dalam proses hidrolisis P organik menjadi P anorganik dan juga
bakteri pelarut fosfat dapat menghasilkan zat pengatur
Isolasi Bakteri Pelarut Fosfat dilakukan menggunakan metode pengenceran
(Platting Method).
Berdasarkan hasil isolasi bakteri pada tanah konvensional dan tanah
organik didapatkan 2 isolat bakteri pada tanah konvensional dan 4 isolat
bakteri pada tanah organik. Keenam isolat tersebut adalah TKO 1,
TKO 2, TOR 1, TOR 2, TOR 3 dan TOR. 4.
Mekanisme Pelarutan Fosfat
Di dalam tanah, fosfat dapat berbentuk organik dan anorganik yang
merupakan sumber fosfat penting bagi tanaman.

Mekanisme pelarutan fosfat secara kimia merupakan mekanisme


pelarutan fosfat utama yang dilakukan oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut mengekskresikan sejumlah asam organik berbobot
molekul rendah seperti oksalat, suksinat, tartrat, sitrat, laktat, -ketoglutarat,
asetat, formiat, propionat, glikolat, glutamat, glioksilat, malat, fumarat
Mekanisme Pelarutan Fosfat

Pelarutan fosfat secara biologis terjadi karena


mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim antara lain
enzim fosfatase dan enzim fitase
Asam organik dapat meningkatkan ketersediaan P di dalam tanah melalui beberapa
mekanisme, diantaranya adalah:
1. Anion organik bersaing dengan ortofosfat pada permukaan tapak jerapan koloid tanah
yang bermuatan positif, sehingga memperbesar peluang ortofosfat dapat diserap oleh
tanaman.
2. Pelepasan ortofosfat dari ikatan logam-P melalui pembentukan kompleks logam
organik (Beaucamp dan Hume, 1997).
3. Modifikasi muatan permukaan tapak jerapan oleh ligan organik (Havlin et al., 1999).
Pengaruh Mikroorganisme/Mikroba Pelarut Fospat
Terhadap Tanaman

Mikroba pelarut fosfat (MPF) merupakan salah


satu jenis pupuk hayati yang dapat
mengefisiensikan pupuk P anorganik, sehingga
dapat mengatasi rendahnya P-tersedia tanah, dan
meningkatkan konsentrasi P tanaman.
KESIMPULAN

Mikroorganisme pelarut posfat merupakan mikroorganisme dalam tanah yang hidup bebas
yang dapat melarutkan Fosfat anorganik tanah dari bentuk tidak tersedia bagi tanaman
menjadi bentuk-bentuk fosfat yang tersedia bagi tanaman. Di dalam tanah, fosfat dapat
berbentuk organik dan anorganik yang merupakan sumber fosfat penting bagi tanaman.
Fosfat organik berasal dari bahan organik, sedangkan fosfat anorganik berasal dari mineral-
mineral yang mengandung fosfat. Pelarutan senyawa fosfat oleh mikroorganisme pelarut
fosfat berlangsung secara kimia dan biologis baik untuk bentuk fosfat organik maupun
anorganik. Mikroorganisme pelarut fosfat membutuhkan adanya fosfat dalam bentuk tersedia
dalam tanah untuk pertumbuhannya.
Mikrobia yang berperan dalam melarutkan fosfor adalah : bakteri, jamur, aktinomycetes.

Ketiga jenis ini mempunyai daya melarutkan berbeda-beda ( Kucey,

1983). Bakteri pelarut fostat kebanyakan bersifat aerob dan membentuk spora, misalnya

Bacillus megaterium, Bacillus subtilis, Bacillus cereus, Arthrobacter, Pseudomonas,

Archromobacter, Flavobacterium, Micrococcus, Mycobacterium. Mikroorganisme yang

termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain Pseudomonas striata, P.

diminuta, P. fluorescens, P. cerevisia, P. aeruginosa, P. putida, P. denitrificans, P. rathonis,

Bacillus polymyxa, B. laevolacticus,dll.


SEKIAN TERIMAKASIH
KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai