Anda di halaman 1dari 23

Pupuk Hayati Pelarut

Fosfat
Nama Kelompok
Pupuk Hayati Pelarut Fosfat

1
2
Contents 3
4
5
Pengertian Umum

Suliasih, 2010
Potensi Aplikasi Pupuk Hayati Pelarut Fosfat (P)

Alternatif untuk
meningkatkan efisiensi
pemupukan P
Fosfat di alam
M e k a n i s m e M i k r o b a P e l a r u t
F o s f a t
Kemampuan Melarutkan Fospat

11
Per an Mikroba Pelarut Fosfat
Keuntungan penggunaan pupuk hayati
pelarut fosfat
Pupuk hayati juga sering disebut dengan pupuk mikroba. Dan mikroba tanah
banyak berperan dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman yang salah
satunya menggunakan bakteri pelarut fosfat (BPF). Bakteri pelarut fosfat merupakan
kelompok mikroba yang mengubah fosfat tidak larut dalam tanah menjadi bentuk yang
dapat larut dengan jalan mensekresikan asam organik (ex: asam format, asetat, propionat,
laktat).
Keuntungan dari penggunaan pupuk hayati BPF yaitu :
1.Dapat menghasilkan vitamin dan fitohormon yang dapat memperbaiki pertumbuhan akar
tanaman.
2.Meningkatkan serapan unsur hara.
3.Lebih ramah terhadap lingkungan dan menekan kerusakan lingkungan.
4.Memperbaiki struktur tanah, sehingga aerasi udara dan pergerakan air lancar.
5.Meningkatkan populasi dan aktivitas mikroba dalam tanah.
6.Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil buah.
(Suliasih., 2010).
Kekurangan penggunaan pupuk hayati
pelarut fosfat
1. Mikroba yang digunakan dapat mati, sehingga pupuk ini tidak bisa disimpan
dalam jangka waktu yang lama.
2. Tidak bisa diaplikasikan secara bersamaan dengan pupuk anorganik, kimia,
atau pestisida.
3. Seiring dengan waktu, populasi mikroba yang ada dapat menurun, sehingga
mengurangi kualitas serapan unsur hara bagi tanaman.

Aeromonas dan Aspergillus adalah contoh mikroba pelarut fosfat (P) yang
sangat efektif dalam melepaskan ikatan P yang sukar larut. Selain itu, mikroba
ini bisa memperbaiki aerasi dan agregasi tanah.
Studi Kasus
Pengambilan sampel tanah
Sampel tanah di ambil dari koleksi rizosfer tanaman di kebun raya cibodas,
kedalaman tanah yang di ambil 0-15 cm, kemudian diayak dengan kisi-kisi 2 mm,
setelah itu disimpan pada suhu 4°C

Penyiapan inokulan

Sampel tanah diisolasi menggunakan media piskovskaya yang mengandung


Ca3(PO4)2 untuk mendapatkan isolat PSB (phosphate solubilizing bacteria)
Percobaan lapangan
Percobaan pengaplikasian pupuk PSB sebagai upaya peningkatan pertumbuhan
tomat dan aktivitas mikroba tanah dilakukan pada lahan dengan luas plot 3 m2 (1 x
3m) yang di tanami semaian benih berumur 14 hari dengan jarak tanam 30 x 50 cm
sebanyak 20 tanaman per petak.
Percobaan lapangan

Percobaan dilakukan dengan perlakuan :


• Tanpa pupuk (kontrol)
• Pemberian inokulan PSB
• Pupuk kompos (disiapkan dari pencampuran potongan rumput dan
kotoiran ayam dengan rasio volume 1:1 yang diinkubasikan selama 1,5
bulan)
• Pupuk kotoran ayam + sekam
• Pupuk NPK (nitrogen,fosfor,kalium)
Hasil uji coba

5
1
2
4
3
Hasil uji coba
Hasil uji coba
KESIMPULAN

Pemberian inokulan PSB dan pupuk organik dapat meningkatkan


hasil tanaman tomat dan aktivitas mikroba dalam tanah.

Pemberian pupuk organik dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti struktur


tanah yang lebih baik untuk pertumbuhan tanaman, meningkatkan hara tersedia bagi
tanaman, dan meningkatkan populasi dan aktivitas mikroba tanah.

Pemberian inokulan PSB mampu lebih meningkatkan pertumbuhan tanaman dan


hasil buah tomat dibandingkan dengan pemberian pupuk kompos dan kotoran ayam
+ sekam, maupun pupuk kimia NPK. Pemberian bahan-bahan organik tersebut
berperan dalam menstimulir peningkatan populasi PSB dalam tanah dan aktivitas
enzim fosfatase asam dan basa dalam tanah.
Refrensi
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai