PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
laut sebagai garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan
melalui tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh tanaman.
Fosfor umumnya diserap tanaman sebagai ortofosfat primer (H2PO4-) atau
bentuk sekunder (HPO42-). Fosfor kadarnya di dalam tanaman lebih rendah dari
N, K, dan Ca. Hal ini disebabkan retensi yang tinggi terhadap unsur P di dalam
tanah menyebabkan konsentrasinya di dalam larutan tanah cepat sekali berkurang
(Leiwakabessy et al., 2003). Tanaman memerlukan P pada semua tingkat
pertumbuhan terutama pada awal pertumbuhan dan pembungaan. Apabila terjadi
kekurangan P akibat retensi di dalam tanah, tanaman akan menunjukkan gejala di
dalam jaringan yang tua terlebih dahulu baru diangkut ke bagian-bagian meristem
atau jaringan yang lebih muda.
Kehilangan fosfor dari tanah dapat terjadi melalui mekanisme panen,
pencucian, erosi, dan penguapan. Kehilangan fosfor yang paling utama adalah
melalui mekanisme panen dan erosi. Hilangnya fosfor dari tanah yang terjadi
melalui mekanisme panen tergantung dari produksi tanaman dan jumlah sisa hasil
panen yang dikembalikan ke lahan pertanian.
Di alam fosfor berikatan dengan oksigen yang disebut senyawa fosfat.
Namun, ketersediaan fosfat dalam tanah di Indonesia umumnya sangat rendah
yang disebabkan karena fosfat terikat menjadi AIPO4 pada tanah asam atau
Ca3(PO4)2 pada tanah basa. Tanaman tidak dapat menyerap fosfat terikat sehingga
harus diubah menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. Selain itu,
ketersediaaan fosfat dalam tanah sangat ditentukan oleh pH tanah, jumlah dan
tingkat dekomposisi bahan organik, serta kegiatan mikrooganisme dalam tanah
seperti jamur.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari analisis tanaman adalah untuk mengetahui seberapa
besar serapan P pada tanaman jagung, padi, kelapa sawit, karet dan tebu.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom
15. Fosfor berupa nonlogam, bervariasi banyak, termasuk golongan nitrogen,
banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi
tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif,
memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk
hidup.
Fosfor merupakan unsur hara kedua yang penting bagi tanaman setelah
nitrogen. Fosfor umumnya diserap tanaman sebagai ortofosfat primer (H2PO4 -)
atau bentuk sekunder (HPO42-). Fosfor kadarnya di dalam tanaman lebih rendah
dari N, K, dan Ca. Hal ini disebabkan retensi yang tinggi terhadap unsur P di
dalam tanah menyebabkan konsentrasinya di dalam larutan tanah cepat sekali
berkurang (Leiwakabessy et al., 2003).
Unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan
metafosfat, bahkan ada kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa
organik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin. Fosfor yang
diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa
fosfor organik. Fosfor ini mobil atau mudah bergerak antar jaringan tanaman.
Kadar optimal fosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan vegetatif adalah
0.3% - 0.5% dari berat kering tanaman.
Tanaman memerlukan P pada semua tingkat pertumbuhan terutama pada awal
pertumbuhan dan pembungaan. Apabila terjadi kekurangan P akibat retensi di
dalam tanah, tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua
terlebih dahulu baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang lebih
muda.
Peranan fosfor (P) dalam tanaman digunakan dalam pembentukan protein
terutama dalam transfer metabolik ATP, ADP, fotosintesis dan respirasi, serta
termasuk komponen dari fosfolipida, selain itu, peranan fosfor lainnya dalam
Universitas Sriwijaya
pembentukan akar, mempercepat matangnya buah, dan memperkuat tubuh
tanaman.
Universitas Sriwijaya
meningkatkan jumlah P organik yang dimineralisasi menjadi P anorganik.
(Suyono, 2008)
Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Dari analisis yang telah dilakukan maka didapatkan data bahwa pada
tanaman jagung persentase serapan P paling tinggi dan persentase serapan P
tanaman sawit yang paling rendah. Serapan P yang rendah dapat dipengaruhi ole
kondisi pH tanah pada daerah tersebut. Pada tanah yang ber pH masam umumnya
P nya terjerap sehingga sulit untuk diserap oleh tanaman.
Penimbunan unsur P dalam lahan sawah terjadi karena sifat unsur P yang
immobil, sehingga kurang tersedia bagi tanaman. Ketidaktersediaan unsur ini juga
karena unsur P mudah terikat dengan unsur aluminium (Al) dan besi (Fe) pada
tanah masam dan dengan calsium (Ca) pada tanah basa, juga penyerapan oleh
koloid liat. Kondisi ini mengakibatkan efi siensi pemupukan P menjadi rendah
(Suyono, 2008)
Pada setiap kenaikan kandungan P-berasal dari salah satu sumber P,
mengakibatkan penurunan kandungan P-berasal dari sumber P lainnya. Dari
gambar tersebut terlihat bahwa tanaman selalu menunjukkan respons terhadap
unsur P-tersedia dari berbagai sumber yang ada di dalam tanah. Kandungan P
berasal dari tanah selalu menunjukkan komposisi tertinggi dalam tanaman.
Kandungan P ini menurun pada saat terdapat P-tersedia dalam tanah yang berasal
dari sumber P lain, dan akan semakin menurun apabila jumlah P-tersedia ini
meningkat.
Universitas Sriwijaya
Komposisi hara jaringan daun menunjukkan variasi yang berbeda
antarposisi daun dan umur tanaman. Perbedaan kandungan hara pada tanaman
terjadi karena adanya perbedaan umur tanaman. Hal ini sesuai dengan semakin tua
jaringan tanaman, maka semakin tinggi karbohidrat, sehingga perbandingan unsur
mineral dengan karbohidrat berubah dengan pertambahannya waktu. Sebuah
penelitian menyatakana bahwa daun dewasa, lebih bersifat (source) yang
mengekspor sebagian fotosintat ke organ yang membutuhkan (daun muda).
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikuum analisis air, yaitu :
1. Apabila terjadi kekurangan P akibat retensi di dalam tanah, tanaman akan
menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua terlebih dahulu baru diangkut
ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang lebih muda.
2. Unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan
metafosfat, bahkan ada kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa
organik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin.
3. Peran fosfor bagi tanaman untuk pembelahan sel, pembentukan albumin,
pembentukan bunga, buah dan biji
4. Kandungan P ini menurun pada saat terdapat P-tersedia dalam tanah yang
berasal dari sumber P lain, dan akan semakin menurun apabila jumlah P-
tersedia ini meningkat.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan untuk praktikum analisis tanah air
dan tanaman khususnya untuk penetapan analisi air adalah agar pengambilan
sampel air pada air galon di tambahkan beberapa sampel untuk menguji kadar
nitrat, sulfat, phosfat, dan besi.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Sampel daun tanaman Sampel daun tanaman yang Sampel tanah yang
karet yang telah disaring telah diberi HNO3 dan dipasnaskan dalam ruang
HClO4 dan didiamkan destruksi
semalaman
Universitas Sriwijaya