Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI PEMUPUKAN

TEKNOLOGI SUMBER P

Disusun Oleh:
Reynalda Dwi Nawangsari (134160087)
Winingsih (134160094)
Kusuma Hayu Fitriani (134160102)
Nurie Bhaktiani (134160108)
Vira Putri Pramesti (134160109)
Sharon Saraswati P. Kristianto (134160112)
Shobar Arif (134160114)
Salma Nabila (134160115)
Endang Agustina (134160116)
Naufal Fadhilah Akmal (134160129)
Nafis Gifari Firdaus (134160147)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
Fosfor merupakan hara makro dan esensial bagi pertumbuhan tanaman.
Fosfor biasa juga disebut sebagai kunci dari kehidupan karena terilibat langsung
hampir pada semua proses kehidupan. Ia merupakan penyusun komponen setiap
sel hidup, dan cenderung lebih banyak pada biji dan titik tumbuh.
Suatu sifat yang penting dari unsur ini adalah ia sangat stabil di dalam
tanah sehingga kehilangan akibat pencucian relatif tidak pernah terjadi. Hal ini
pula yang menyebabkan kelarutan P dalam tanah sangat rendah yang
konsekwensinya ketersediaan P untuk tanaman relatif sangat sedikit. Dengan
demikian jumlah ketersediaan P tanah sangat tergantung kepada sifat dan ciri
tanah serta pengelolaan tanah itu sendiri oleh manusia. Disamping itu
pertambahan fosfor kedalam tanah tidak terjadi dengan pengikatan biokimia
seperti halnya nitrogen, tetapi hanya bersumber dari deposit atau batuan dan
mineral yang mengandung fosfor di dalam tanah. Oleh karena itu kadar
fosfor tanah juga ditentukan oleh banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang
mengandung fosfor dan tingkat pelapukannya.

1. Sumber Fosfor Tanah


Sebagian besar dari fosfor tanah bersumber dari pelapukan batuan dan
mineral-mineral yang mengandung fosfor yang terdapat pada kerak bumi, dan
diduga mengandung kurang lebih 0.12% fosfor. Demikian pula semua air yang
ada di bumi mengandung fosfat yang kadarnya amat rendah. Cadangan
endapan fosfat yang telah diketahui hingga sekarang dan mempunyai nilai
ekonomi, terutama adalah di : (1) Amerika Serikat (43,3%), (2) Rusia (17,5%),
(3) Maroko (17%) dan Tunisia (3%). Disamping itu juga terdapat di Algeria,
Brazilia, Kepulauan Pasifik dan Mesir. Di Indonesia endapan ini terdapat di
sekitar Cirebon, tetapi dalam jumlah relatif sedikit.
Sumber fosfor alam yang dikenal mempunyai kadar P adalah batuan beku
dan batuan endapan (sedimen), dimana bahan mineralnya mengandung apatit
(Ca10(PO4,CO3)6(F,Cl,OH)2. Mineral ini merupakan senyawa karbonat, flour,
chlor atau hidroksi apatit yang mempunyai kadar P2O5 berkisar 15 – 30 %.
Mineral ini sangat sukar larut dalam air dan tidak tersedia bagi tanaman.
Dengan adanya proses pelapukan, apatit akan mengalami perubahan dan
kemudian akan membebaskan fosfat dalam ikatan Ca-fosfat. Selain apatit
dikenal juga senyawa fosfat lain yang bersenyawa dengan alumunium dan besi
yang juga sukar larut dan kurang tersedia.
Fosfat juga dapat diikat sebagai anion yang dapat dipertukarkan dan dapat
terikat dalam bentuk-bentuk yang tidak dapat diabsorpsi tanaman. Sebagai
akibat dari sifat kimia fosfat, konsentrasi fosfat dalam larutan tanah adalah
rendah. Fosfat masuk kedalam biosfir melalui proses absorpsi oleh tanaman
dan jasad renik. Dengan melalui dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik,
fosfat larut dan masuk kembali ke dalam tanah.

2. Bentuk-bentuk P di dalam Tanah


Secara umum fosfat di dalam tanah dibagi dalam dua bentuk, bentuk P organik
dan P anorganik. Jumlah kedua bentuk ini disebut sebagai P total. Bentuk yang
tersedia bagi tanaman atau jumlah yang dapat diambil oleh tanaman hanya
merupakan sebagian kecil dari jumlah yang ada di dalam tanah. Bentuk P
organik, biasanya terdapat di lapisan atas tanah yang lebih banyak mengandung
bahan organik. Kadar P organik dalam bahan organik kurang lebih sama
dengan kadarnya dalam tanaman, yaitu antara 0,2% - 0,5% dan terdiri dari
inositol fosfat, asam nukleat, fosfolipida dan berbagai senyawa ester yang
stabil. Satu atau ketiga ion H+ dari asam fosfat pada bentuk P anorganik terikat
dengan ikatan ester (ester linkage). Sebagian ion H+ yang tersisa atau seluruh
ion H+ diganti oleh ion logam. Fosfor dalam tanah berasal dari mineral apatit,
yaitu fluoroapatit Ca3(PO4)3CaF2 (Tisdale et al., 1999).

3. Pemupukan Fosfat dan Permasalahannya


Fosfat mudah terfiksasi oleh Al dan Fe yang menyebabkan fosfat tidak
tersedia bagi tanaman. Semakin rendah pH tanah maka semakin tinggi jumlah
konsentrasi ion Al, Fe, dan Mn yang dapat larut. Akibatnya makin tinggi
jumlah P yang diikat. Adanya pengikatan-pengikatan fosfat tersebut
menyebabkan pupuk fosfat yang diberikan tidak efisien sehingga perlu
diberikan dalam takaran tinggi. Pemberian pupuk fosfat ke dalam tanah hanya
15-20 % yang dapat diserap oleh tanaman sedangkan sisanya akan terjerap di
antara koloid tanah dan tinggal sebagai residu dalam tanah (Buckman dan
Brady, 1956; Jones, 1982). Hal ini akan menyebabkan defisiensi fosfat bagi
pertumbuhan tanaman.

4. Fungsi P bagi Tanaman


Fosfat merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman. Peranan fosfat
sangat khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Fosfat yang
cukup akan memperbesar pertumbuhan akar. Fungsi P yang lain bagi tanaman
adalah untuk pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan bunga,
buah dan biji, memperbaiki kualitas tanaman terutama sayur mayur, sifat
ketahanan terhadap penyakit, metabolisme karbohidrat, dan dalam
penyimpanan serta pemindahan energi (transfer energy) (Leiwakabessy, 2003).
Apabila terjadi kekurangan fosfat maka fosfat di dalam jaringan yang tua
akan berpindah ke bagian-bagian meristem yang sedang aktif. Gejala-gejala
kekurangan P adalah pertumbuhan terhambat (kerdil) karena pembelahan sel
terganggu, daun-daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun, dan
terlihat jelas pada tanaman yang masih muda (Hardjowigeno, 1987).

5. Mekanisme Pelarutan Fosfat


Fosfat di dalam tanah dapat dalam bentuk organik dan anorganik yang
merupakan sumber fosfat penting bagi tanaman. Fosfat organik berasal dari
bahan organik, sedangkan fosfat anorganik berasal dari mineral-mineral yang
mengandung fosfat. Pelarutan senyawa fosfat oleh mikrob pelarut fosfat
berlangsung secara kimia dan biologi baik untuk bentuk fosfat organik maupun
anorganik. Mikrob pelarut fosfat membutuhkan adanya fosfat dalam bentuk
tersedia dalam tanah untuk pertumbuhannya. Mekanisme pelarutan fosfat
secara kimia merupakan mekanisme pelarutan fosfat utama yang dilakukan
oleh mikrob pelarut fosfat. Mikrob pelarut fosfat mengekskresikan sejumlah
asam organik berbobot molekul rendah seperti oksalat, suksinat, tartrat, sitrat,
laktat, alfa ketoglutarat, asetat, formiat, propionat, glikolat, glutamat, glioksilat,
malat, fumarat. Meningkatnya asam-asam organik tersebut diikuti dengan
menurunnya pH. Penurunan pH juga dapat disebabkan karena terbebasnya
asam sulfat dan nitrat pada oksidasi kemoautotrofik sulfur dan amonium,
berturut-turut oleh bakteri Thiobacillus dan Nitrosomonas (Alexander, 1977).
Perubahan pH berperan penting dalam peningkatan kelarutan fosfat (Thomas,
1985; Asea et al., 1988).
Selanjutnya asam-asam organik ini akan bereaksi dengan bahan pengikat
fosfat seperti Al3+, Fe3+, Ca2+ atau Mg2+ membentuk khelat organik yang
stabil sehingga mampu membebaskan ion fosfat terikat sehingga dapat diserap
oleh tanaman. Pelarutan fosfat secara biologi terjadi karena mikrob tersebut
menghasilkan enzim antara lain enzim fosfatase (Lynch, 1983) dan
menghasilkan enzim fitase (Alexander, 1977). Fosfatase merupakan enzim
yang akan dihasilkan apabila ketersediaan fosfat rendah. Fosfatase disekresikan
baik oleh akar tanaman dan mikrob (Joner et al., 2000). Fosfatase yang
dihasilkan oleh mikrob lebih dominan di dalam tanah. Pada proses mineralisasi
bahan organik, senyawa fosfat organik diuraikan menjadi bentuk fosfat
anorganik yang tersedia bagi tanaman dengan bantuan enzim fosfatase. Enzim
fosfatase dapat memutuskan fosfat yang terikat oleh senyawa-senyawa organik
menjadi bentuk yang tersedia. Mikrob pelarut fosfat juga menghasilkan fosfat
terlarut ke dalam tanah sehingga fosfat tersedia dalam tanah meningkat dan
dapat diserap oleh akar tanaman. Unsur hara P diserap oleh akar tanaman
melalui mekanisme difusi.

Anda mungkin juga menyukai