Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Azolla adalah sejenis pakuan air (Aquafern) yang bersama Cyanobacteria
mampu menambat N dari atmosfir bebas dan bisa menjadi pupuk N bagi tanaman
budidaya. Akhir-akhir ini hampir semua daerah di Indonesia terkena bencana
banjir dan longsor, yang disebabkan oleh deforestrasi, pemakaian pupuk an-
organik pada lahan yang tidak bijak oleh masyarakat petani. Semuanya itu
berdampak terjadinya degradasi lahan secara drastis dan pada akhirnya terjadinya
penurunan ketahanan pangan nasional.
Keterbatasan produksi pangan nasional khususnya beras berakibat
melambungnya harga beras sehingga tidak terjangkau lagi oleh masyarakat kita.
Dengan terpaksa akhirnya pemerintah mengambil kebijakan yang tidak populis
mengimpor beras. Padahal semua orang tahu bahwa Indonesia adalah salah satu
negara agraris yang mempunyai ketahanan pangan kuat di masa lalu (swa
sembada beras) bahkan pernah membantu negara afrika yang kelaparan saat itu.
Sangatlah ironi saat ini kita menjadi pengimpor beras dari negara lain padahal kita
punya potensi dan kekayaan alam yang berlimpah ruah.
Oleh sebab itu perlu dilakukan banyak penelitian tentang potensi biodiversiti
lokal kita terutama potensi strain Azolla lokal unggulan sebagai bahan pupuk N-
organik yang mudah,murah dan banyak ditemukan diberbagai daerah di
Indonesia. Dari hasil penelitian dasar terdahulu penulis menemukan ± 27
strain Azolla lokal daerah Besuki, dimana ada 1 strain Azolla lokal yang unggul
yakni dari jenis Azolla microphylla yang ditemukan didaerah Kalibaru kulon,
Banyuwangi. Keunggulan strain ini disamping kadar N, kadar P-nya juga lebih
tinggi dari 26 strain lainnya.
Masalah utama saat ini belum ada data yang lengkap dan akurat mengenai
Informasi, peta dan potensi Azolla lokal yang tersebar di negara kita ini,
khususnya daerah Jawa Timur dan belum terpecahkan misteri mekanisme
serapan N-Azolla oleh tanaman secara tuntas. Indonesia adalah Negara besar,
ironisnya mengapa kita bisa kalah dari negara tetangga kita seperti Vietnam dalam
pengelolaan Azolla dan produksi beras, yang selama ini banyak belajar dari kita?
Oleh sebab itu penulis merasa terpanggil untuk membantu memberi informasi
ilmiah tentang potensi strain Azolla lokal unggul yang ada di daerah eks
karesidenan Besuki,Jawa Timur sebagai bahan baku pupuk N-organik yang
mudah, murah dan terjangkau oleh masyarakat tani kita dan muara akhirnya
adalah ketahanan pangan nasional.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Azzola
Azolla adalah satu-satunya genus paku air yang mengapung dari suku
Azollaceae. Biasanya dia akan bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau
bernama Anabaena azollae, alga biru hijau (Cyanobacteria) dan Azolla
sebagai inangnya atau rumah bagi alga. Alga hidup di rongga yang ada di sisi
permukaan bawah daun Azolla. Azolla merupakan satu-satunya genus dari
paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk
dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang dianjurkan untuk digabungkan ke
dalam suku Salviniaceae, berdasarkan kajian morfologi dan molekular dari
Smith et al. (2006). Dalam hubungan saling menguntungkan ini, Anabaena
bertugas memfiksasi dan mengasimilasi gas nitrogen dari atmosfer. Nitrogen
ini selanjutnya digunakan oleh Azolla untuk membentuk protein. Sedangkan
tugas Azolla menyediakan karbon serta lingkungan yang ‘nyaman’ bagi
pertumbuhan dan perkembangan alga. Hubungan simbiotik yang unik inilah
yang membuat Azolla menjadi tumbuhan yang menakjubkan dengan kualitas
nutrisi yang baik. Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla
caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla
nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla
rubra. Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin
(vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor,
kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung
25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa
bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla
sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan
efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat
mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah.
Selain itu, nilai nutrisi yang terkandung di dalamnya terdiri dari kadar protein
tinggi antara 24-30%, kadar asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42%,
lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrat dedak, jagung, dan beras
pecah.
Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena
azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat
Azolla digunakan sebagai pupuk hijau baik di lahan sawah maupun lahan
kering. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju
pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein
tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin
0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras
pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.
Tanaman Azolla sp. memang sudah tidak diragukan lagi konstribusinya
dalam memengaruhi peningkatan tanaman padi. Hal ini telah dibuktikan
dibeberpa tempat dan beberapa negara. Konstribusi terbesar azolla adalah
dengan menjaga hasil panen tetap tinggi. Meskipun penggunaannya sebagai
pupuk hijau pada tanaman padi masih dilakukan di China dan Vietnam,
dengan adanya peningkatan biaya tenaga kerja, membuatnya kurang diminati.
Meskipun demikian, seiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan
azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Dengan
adanya mindazbesi yang menggabungkan mina padi dengan azolla, selain
menjadikannya sebagai pakan perikanan juga konstribusi dapat digunakan
untuk peningkatan produksi padi.
B. Macam dan Karakteristik Azzola
1. Azolla Pinnata
Tanaman Azolla memiliki slender, sedikit cabang, seperti layaknya
daun yang panjangnya hanya 1 mm. Setiap tanaman terdiri dari moss
dengan slender yang mengambang di permukaan air, akar pendulum
yang terletak di bawahnya.Tanaman ini cenderung mengelompok
bersama-sama dan sering membentuk “compact mats di permukaan air.
Jika tumbuh di daerah yang cukup cahaya, Azolla dapat memproduksi
reddish anthocyanin di daun berbeda dengan bright green carpets of
duckweed dan filamentous green algae.
Beberapa tanaman Azolla mengambang di permukaan air.Azolla
mengembangkan hubungan simbiose dengan Blue Green Agae
(BGA),Anabaena azollae. Tanaman azolla merupakan sejenis pakuan air
terdiri dari batang utama yang tumbuh di permukaan air dengan daun
alternate dan perakaran adventif teratur sepanjang interval batang.Akar
sekunder tumbuh dan berkembang dekat axil daun tertentu.
2. Azolla microphylla
Bentuk Azolla adalah sudut segitiga polygonal dan mengambang di
permukaan air secara individu atau bergerombol. Diameter tanaman
berkisar antara 0,3 - 1 inchi (1-2,5 cm) bagi spesies kecil seperti Azolla
pinnata, sampai 6 inchi (15 cm) atau lebih bagiAzolla nilotica, Azolla
filiculoides yang di kembangkan di Hawai awal abad ke-20. Lingkungan
ideal bagi Azolla adalah kolam-kolam berisi air segar atau daerah
berair/lembab berlumpur.

Morfologi Tanaman Azolla


Hasbi (2006) mengatakan bahwa Azolla adalah paku air mini ukuran 3-4
cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2. Simbiosis
tanaman azzola ini menyebabkan Azolla mempunyai kualitas nutrisi yang
baik. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina dan Vietnam sebagai
sumber N bagi padi sawah. Azollatumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan
Eropa.
Tanaman Azolla memiliki ciri-ciri :
- Batang dan cabang
mengapung di air dan bercabang yang susunannya saling tumpang tindih.
Azolla pinnata tidak mempunyai batang, tetapi berupa rimpang. Pada
cabang tanaman Azolla pinnata terdapt akar-akar yang menempel yang
tersusun rapi seperti rambut yang lebat tumbuh secara horisontal
dipermukaan air. Batang (rimpang) utama tidak bercabang secara
bergantian, setiap cabang terdapat daun yang saling menindih
(Djojosuwito, 2000).
- Akar
terdapat pada ruas cabang permukaan batang dan memiliki rambut-
rambut akar dan tudung ruas berselubung yang dapat gugur karena usia
tua, akar memberi sambungan besar terhadap berat basah total tanaman
apabila tanaman Azolla mengandung sedikit simbion (Khan, 1988).
Tanaman Azolla pinnata mempunyai akar yang muncul pada sisi bawah
batang utama yang berfungsi sebagai pengambil air dan mineral-mineral,
serta nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Panjang akar
bervariasi sesuai
dengan varietasnya yaitu sekitar 1,5-11 cm. Akar Azolla pinnata
mengantung di
dalam air (Arifin, 1996).
- Daun
Setiap daun Azolla terdiri dari helai daun bawah dan helai daun atas
merupakan daun yang bilobus (bagian atas tebal) dan warna hijau
mengandung klorofil atas dan bawah yang kontak dengan bagian air tipis
warna merah muda. Karena tidak mengandung klorofil. Daun Azollaselalu
bergerombol yang menutupi seluruh permukaan tanaman, helaian daun
bawah sebagian tenggelam dalam air dan sedikit klorofil. Helaian daun
atas di atas permukaan air, mengandung klorofil yang tebal beberapa sel.
Setelah tumbuh lebih lama dan berlapis-lapis dan nampak warna yang
bermacam-macam. Tapi secara umum berwarna hijau gelap sampai
kemerahan. Daun Azolla pinnata terdiri dari 2 cuping, cuping bagian
tengah sirip belakang dan sirip perut tipis tetapi berukuran agak besar.
Pada bagian sirip belakang ada klorofil, kecuali pada bagian tepi atau
pinggir yang transparan terisi oleh koloni Anabaena. Cuping yang
berklorofil merupakan tempat berlangsungnya proses fotosintesis dan
simbion yang Anabaenanya berbeda. Cuping bagian bawah tidak
berwarna dan fungsinya sebagai pengapung (Lumpkin and Plucknet,
1982). Menurut Anonymous dalam Setiyowati (1997) menyatakan bahwa
tanaman Azolla pinnata mempunyai jumlah stomata yang banyak terdapat
dipermukaan daun yang tersusun secara vertical dan tiap 1 mm terdapat
kira-kira 100 stomata.

Klasifikasi Tanaman Azzola


Menurut Riyanto (1993) adalah sebagai berikut :
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Filicopsida
Ordo : Salviniales
Famili : Azollaceae
Genus : Azolla
Spesies :caroliana, A. pinnata, A. nilotica,A. filiculoides, A mexicana,
A. microphylla, A. rubra.
Sub spesies : A. pinnata subsp. Afirica, A. asiatica, A. pinnata
Di kenal ada 6 bentuk macam Azolla yang kemudian bisa dibagi
menjadi dua kelompok pertama : Azolla meliputi Azolla filiculoides, Azolla
caroliana, A mexicana, A microphila. Kelompok yang
kedua: Rhizosperma meliputi : Azolla Pinnata, A.nilotica. (Riyanto. 1993)

C. Syarat Tumbuh Azzola


Pertumbuhan Azolla dapat dipengaruhi oleh beberapa emper diantaranya
yaitu sebagai berikut :
1. Air
Air merupakan faktor utama pada pertumbuhan Azolla karena
Azollasangat peka terhadap kekeringan. Bila mana dalam pemeliharaannya
air dalam keadaan kurang atau berlebihan, maka pertumbuhan Azolla akan
kurang baik. Yang dibutuhkan adalah air diatas tanah dengan kedalaman ±
1 cm, pertumbuhan akan baik. Sebab Azolla dapat tumbuh menempel pada
tanah yang lembab atau berair. Oleh karena itu Azolla perlu di pelihara di
dalam kolam yang kecil selama musim kering atau tidak dapat pengairan.
2. Angin
Angin merupakan salah satu syarat pertumbuhan dan
perkembangan Azollakarena angin mempunyai fungsi dapat mendorong
pertumbuhan Azolla selain air di sawah maupun dalam kolam. Angin yang
berhembus dengan cepat atau besar dapat menyebabkan tanaman
Azolla akan mudah mati, hal ini menyebabkan penimbunan yang tebal
antar Azolla yang satu dengan Azolla yang lain.
3. Suhu
Azolla dapat tumbuh dengan baik pada temperatur rata-rata 15-30 OC.
Temperatur optimum kira-kira 25 OC untuk Azolla filiculoides, A rubra
dan A japonica. Sedangkan emperature di bawah 10 OC
pertumbuhan Azolla kurang baikAzolla dapat beradaptasi di atas
emperature –5 OC.
4. Sinar matahari
Sama halnya dengan tumbuhan hijau lainnya, Azolla juga butuh sinar
matahari sebagai fotosintesis dan nitrogenase. Dimana Azolla yang tumbuh
di daerah yang kekurangan sinar matahari akan kurang baik
pertumbuhannya. Sedangkan apabila mendapat sinar matahari yang kuat
juga kurang baik Azolla akan menjadi warna merah dan warna merah
kecoklatan atau mati. Sedangkan pada musim panas dan
dingin Azolla akan menjadi warna merah atau merah kecoklatan. Untuk
menghindari hal tersebut diatas kita harus menggunakan naungan agar
tumbuhan Azolla dapat tumbuh dengan subur sehingga Azolla akan
menjadi hijau. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada keadaan air atau
tanah sedikit asam dengan pH 4. Sedangkan pada kebutuhan
mineral Azolla dapat menyerap nutrisi dari air pada saat Azolla mengapung
di air. Sebab phospor yang ditebar dari tanah terurai secara perlahan-lahan
oleh air. Tapi populasi azolla yang mengapung di atas air kurang baik
menyerap atau mengambil phospor tersebut. Penerapan pupuk phospor
akan lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan apabila di
semprotkan di atas pertumbuhan Azolla. (Khan, 1988).
5. Unsur Hara
Unsur hara sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan Azolla pinnata,
terutama unsur Phospor (P). Kekurangan phosphat pada Azolla pinnata
ditandai oleh penampilan tumbuhan yang kecil, warna daun agak merah
tua, vigor rendah. Kekurangan total nitrogen (N) tanaman Azolla pinnata
daun mengerut dan berwarna merah kehitam-hitaman, pertumbuhan akar
menjadi keriting. Bila kebutuhan unsur hara kurang tersedia dalam kultur
air maka akar tanaman mengalami pemanjangan untuk mengambil unsur
hara yang dibutuhkan (Arifin,1996).
6. Derajat Keasaman (pH) Air
Azolla pinnata dapat hidup yang mempunyai derajat keasaman (pH) pH
3,5-10 bila faktor-faktor lainnya telah memenuhi syarat pertumbuhannya.
Airdengan pH terlalu rendah dapat menimbulkan keracunan alumunium
(Al) dan besi (Fe) serta defisiensi fosfor. Ketersediaaan Fe dipengaruhi pH
apabila nilai pH yang semakin tinggi, maka Fe semakin
rendah.pertumbuhan Azolla pinnata paling baik terjadi ketersediaan Fe
0,01
meq/l – 0,02 meq/l (Djojosuwito, 2000).

D. Perbanyakan/Reproduksi Azzola
Secara garis besar ada 2 cara yakni :
1. Secara vegetatif, yaitu fragmentasi bagian tunas/cabang
a. Siapkan bibit Azolla microphylla.
b. Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, bisa juga dengan
menyiapkan kolam terpal atau bak semen, isi dengan tanah
dengan ketinggian sekitar 3-5 cm kemudian genangi air setinggi
5-7 cm.
c. Tambahkan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5gr/m2 atau dengan
pupuk kandang.
d. Tebarkan bibit Azolla microphylla dengan jumlah penebaran 50-
70 gr/m2. Jika luas kolam 20 m2 butuh bibit azolla sekitar 1 kg.
e. Tunggu selama dua minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian
air jangan sampai kering. Jika Azolla microphylla sudah tumbuh
menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen sebanyak 1/3
luas kolam setiap hari jika pertumbuhan azolla maksimal.

2. Secara generatif yaitu dengan biakan spora


Selain secara vegetatif, azolla microphylla dapat dikembangkan
dengan cara generatif dengan menggunakan spora yang terdapat
dibawah daun kecil azolla. Spora ini dibungkus oleh kapsul sebesar
butiran pasir kecil berwarna kuning dan di dalam kapsul ini jika
dipecah akan terdapat butiran halus seperti tepung berwarna kuning.
Butiran kecil seperti tepung ini merupakan spora azolla yang dapat
tumbuh. Spora ini biasa terdapat pada azolla yang sudah tua.

E. Siklus Hidup Azolla

Anda mungkin juga menyukai