Anda di halaman 1dari 7

Tugas

Kultur (Azolla Sp).

Oleh
Moh. Taufik Mu’min
1111417032

Jurusan Budidaya perairan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Negeri Gorontalo
2021
Morfologi Kultur Azolla sp.
Klasifikasi Azolla Sp.
Kerajaan: Plantae

Divisi: Pteridophyta

Kelas: Pteridopsida

Ordo: Salviniales

Famili: Salviniaceae

Genus: Azolla
Jenis
Terdapat tujuh jenis Azolla:

Asia
Azolla japonica Franch. & Sav. dari Jepang
A. filiculoides Lam.
A. pinnata R. Br. dari Asia Tenggara, juga dari Afrika
Afrika
A. nilotica Dcne. ex Mett.
Amerika
A. caroliniana Willd., dari Amerika Utara
A. mexicana Presl., dari Meksiko
A. microphylla Kaulf.

Klasifikasi Azolla pinnata


Menurut Simanjuntak (2005) menyatakan bahwa tumbuhan Azolla pinnata
dalam taksonomi tumbuhan mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Leptosporangiopsida (heterosporous)
Ordo : Salviniales
Family : Salviniaceae
Genus : Azolla

Spesies : Azolla pinnata


Morfologi Tanaman Azolla pinnata
Daun
Daun Azolla pinnata terdiri dari 2 cuping, cuping bagian tengah sirip
belakang dan sirip perut tipis tetapi berukuran agak besar. Pada bagian sirip
belakang ada klorofil, kecuali pada bagian tepi atau pinggir yang transparan terisi
oleh koloni Anabaena. Cuping yang berklorofil merupakan tempat
berlangsungnya proses fotosintesis dan simbion yang Anabaenanya berbeda.
Cuping bagian bawah tidak berwarna dan fungsinya sebagai pengapung (Lumpkin
and Plucknet, 1982). Menurut Anonymous dalam Setiyowati (1997) menyatakan
bahwa tanaman Azolla pinnata mempunyai jumlah stomata yang banyak terdapat
dipermukaan daun yang tersusun secara vertical dan tiap 1 mm terdapat kira-kira
100 stomata (Gambar 2.1).Gambar 2.1. Azolla pinnata

Akar
Tanaman Azolla pinnata mempunyai akar yang muncul pada sisi bawah
batang utama yang berfungsi sebagai pengambil air dan mineral-mineral, serta
nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Panjang akar bervariasi sesuai
dengan varietasnya yaitu sekitar 1,5-11 cm. Akar Azolla pinnata mengantung di
dalam air (Arifin, 1996).

Batang dan Cabang


Azolla pinnata tidak mempunyai batang, tetapi berupa rimpang. Pada
cabang tanaman Azolla pinnata terdapt akar-akar yang menempel yang tersusun
rapi seperti rambut yang lebat tumbuh secara horisontal dipermukaan air. Batang
(rimpang) utama tidak bercabang secara bergantian, setiap cabang terdapat daun
yang saling menindih (Djojosuwito, 2000).

Syarat Tumbuh Tanaman Azolla pinnata


Faktor lingkungan yang menjadi syarat untuk pertumbuhan Azolla
pinnata adalah sebagai berikut:

Air
Ketersediaan air harus mencukupi selama pertumbuhan Azolla pinnata. Ini
disebabkan Azolla pinnata merupakan tanaman air yang tumbuh dan berkembang
di atas permukaan air. Air yang cukup selama pertumbuhannya dapat
meningkatkan laju pertumbuhan relatif, total biomassa dan kandungan nitrogen
(Arifin, 1996).

Unsur Hara
Unsur hara sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan Azolla pinnata,
terutama unsur Phospor (P). Kekurangan phosphat pada Azolla pinnata ditandai
oleh penampilan tumbuhan yang kecil, warna daun agak merah tua, vigor rendah.
Kekurangan total nitrogen (N) tanaman Azolla pinnata daun mengerut dan
berwarna merah kehitam-hitaman, pertumbuhan akar menjadi keriting. Bila
kebutuhan unsur hara kurang tersedia dalam kultur air maka akar tanaman
mengalami pemanjangan untuk mengambil unsur hara yang dibutuhkan (Arifin,
1996).

Derajat Keasaman (pH) Air

Azolla pinnata dapat hidup yang mempunyai derajat keasaman (pH) pH


3,5-10 bila faktor-faktor lainnya telah memenuhi syarat pertumbuhannya.
Airdengan pH terlalu rendah dapat menimbulkan keracunan alumunium (Al) dan besi
(Fe) serta defisiensi fosfor. Ketersediaaan Fe dipengaruhi pH apabila nilai pH
yang semakin tinggi, maka Fe semakin rendah.pertumbuhan Azolla pinnata paling
baik terjadi pada ketersediaan Fe 0,01 meq/l – 0,02 meq/l (Djojosuwito, 2000).

Cahaya
Cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman Azolla pinnata untuk
pertumbuhan dan perkembangan selain itu diperlukan dalam proses fotosintesis
dan penambatan nitrogen diudara. Oleh karena itu kecepatan pertumbuhan dan
aktivitas dalam penambatan nitrogen dipengaruhi oleh cahaya yang diterima oleh
tanaman Azolla pinnata. Kisaran cahaya yang dibutuhkan tanaman Azolla pinnata
adalah antara 25-50% (Lumpkin dan Plucknet, 1982).

Perbanyakkan Azolla pinnata


Azolla pinnata dapat berkembangbiak dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif
dan generatif (fragmentasi). Perbanyakan vegetatif terjadi dengan cara pemisahan
cabang samping dari cabang utama, yang dapat membentuk tumbuhan baru.
Waktu penggandaan biomassa Azolla pinnata terjadi sekitar 3-5 hari.
Pertumbuhan cabang samping sampai menjadi Azolla pinnata memerlukan waktu
10-15 hari. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian, Jurusan
Mikrobiologi UGM Yogjakarta menunjukkan bahwa bibit Azolla pinnata
sebanyak 0,5 ton disebarkan dalam hamparan seluas 1 hektar tanah sawah, dalam
tempo 2 hari berkembang menjadi 20 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
waktu 2 minggu, Azolla pinnata telah berlipat menjadi 40 kali bibit awal yang
ditebarkan.
Pada tumbuhan yang sudah tua Azolla sp dapat membentuk sporacarp
(seperti kapsul), yang terletak dibawah daun. Pada umumnya terdapat sepasang
sporacarp yaitu mikrosporocarp dan megasporocrap. Microsporocrap berisi 7-
100 microsporangium dan tiap microsporocrap, yang berisi microspora.
Megasporocrap hanya membentuk satu megasporocrap, yang berisi megaspora.
Megaspora dan microspora berkecambah membentuk microgametofit (gametofitjantan) dan
megagametofit (gametofit betina). Kemudian, gametofit jantan
berkembang menjadi sel sperma yang dapat membuahi sel telur gametofit betina.

Cara Budididaya Kultur Azolla Sp.


Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda
dan dari spora.
1. Dengan Bibit Tanaman Muda
–   Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
–   Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
–   Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2 dan
pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
–   Taburkan bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
–   Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh
menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
2. Dengan Spora
–   Siapkan bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
–   Genangi air hingga ketinggian 2 – 3 cm.
–   Taburkan spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
–   Biarkan wadah agar terkena cahaya.
–   Spora selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup
permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
–   Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan
diperoleh bibit azolla muda.
–   Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit
tanaman muda
FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Azolla sebagai sumber protein dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan.
Sebelum azolla digunakan sebagai sumber pakan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan
fermentasi dengan campuran bahan pakan yang lain misalnya dedak. Fermentasi dilakukan
untuk mempermudah ikan dalam mencerna protein yang terdapat dalam azolla dan dedak
karena ikan tergolong ke dalam hewan usus pendek.
Adapun langkah-langkah dalam fermentasi azolla adalah:
–   Timbanglah azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
–   Campur dan aduk kedua bahan hingga homogen.
–   Masukan campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
–   Kantong selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa
fermentasi selama 3 – 4 hari.
–   Bongkar pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat
langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.
MANFAAT TANAMAN AZOLLA
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum
banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya. 
Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media
tanaman hias, azolla juga  bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.
Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sangat memungkinkan untuk dijadikan pupuk. Hal itu dikarenakan jika
dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos  (azolla kering) mengandung unsur
Nitrogen (N) 3 – 5 persen, Phosphor  (P) 0,5% –  0,9% dan Kalium (K)  2% – 4,5%.
Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca)  0,4% – 1%, Magnesium (Mg) 0,5%  – 0,6%,
Ferum (Fe) 0,06%  – 0,26%  dan Mangan (Mn) 0,11% – 0,16%.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk  pupuk mempertahankan
kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla  sejumlah 20 ton dalam bentuk segar,
atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15  persen) atau sekitar 1  ton dalam keadaan kering.
Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam,  maka  suatu saat tanah itu tidak
memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena  pada penebaran pertama 1/4 bagian  unsur yang dikandung 
azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk
Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan   1/4  – 1/3  dosis
pemupukan
Faktor yang memepengaruhi budidaya Kultur Azolla Sp.
1. Azolla microphylla membutuhkan cahaya matahari penuh, jadi sebaiknya tempat
budidaya tidak berada di tempat yang teduh.
2. Ketinggian air jangan terlalu tinggi, buatlah dangkal saja karena unsur hara terpenting
bagi Azolla microphylla adalah unsur P (hara utama tanaman yang penting untuk
perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa
diperoleh di air tapi terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya seperti disebut diatas,
pakai pupuk p (sp-36).
3. Jangan menggunakan Pupuk Urea (apabila kolam sudah terisi Azolla Microphylla,
sebaba Azolla akan MATI !!! Pupuk urea hanya boleh di gunakan saat tahap awal
pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. Setelah pemupukan dengan urea, kolam
dibiarkan dulu selama sekitar 2 minggu atau sampai kolam tidak berbau amonia, baru
bisa diisi azolla.
4. Apabila menggunakan pupuk kandang pada media, perhatikan bau air. apabila air
menjadi bau, berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, jangan dipakai !! sebab
Azolla bisa MATI.
5. Tempat terbaik untuk budidaya Azolla adalah kolam tanah, bila tidak memakai kolam
tanah, tambahkan media tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg
berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang. Ketebalan media (-+) 5cm.
6. Perlakuan awal saat bibit Azolla tiba dari pengiriman ekspedisi adalah letakkan
Azolla microphylla ditempat teduh (dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2
hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang
terkena matahari langsung.

Anda mungkin juga menyukai