Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN POSFOR

            Unsur hara fosfor adalah unsur hara makro, dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak dan esensial bagi pertumbuhan tanaman. Fosfor sering disebut sebagai “Kunci
Kehidupan” karena terlibat langsung hampir seluruh proses kehidupan. Ia merupakan
komponen setiap sel hidup dan cenderung lebih ditemui pada biji dan titik tumbuh.
            Sumber fosfor didalam tanah terdiri dari bentuk organik dan anorganik. Fosfor
organik tanah contohnya antara lain: asam nukleat, fitin dan turunannya, fosfolipid,
fosfoprotein, inositol fosfat dan fosfat metabolik.
            Sumber utama fosfor anorganik berasal dari kerak bumi, dan hasil dari pelapukan
batuan dan mineral yang mengandung fosfor seperti mineral apatit, dan kandungannya
mencapai 0,12% P. Sebagian besar fosfat anorganik tanah berada pada persenyawaan
kalsium, alumunium dan besi, yang kesemuanya sukar larut dalam air.
            Didalam tanaman P merupakan unsur yang mobil, dan bilamana terjadi kekurangan
unsur ini pada suatu tanaman, maka P pada jaringan-jaringan tua akan di translokasikan ke
jaringan yang masih aktif. Apabila terjadi kekurangan unsur P akan menghambat
pertumbuhan tanaman, dan gejalanya sulit diketahui sebagaimana gejala-gejala yang
kelihatan pada tanaman-tanaman yang kekurangan unsur N dan K.
ASIMILASI POSFOR

            Terdapat tiga fase perubahan fosfat didalam tanaman. Didalam fase pertama, fosfat
anorganik diserap dan bergabung dengan molekul –molekul organik dan radikal. Didalam
fase berikutnya senyawa senyawa yang mengandung P mentransfer kelompok fosforil
menjadi molekul-molekul lainnya, proses mana dikenal sebagai transfosforilasi. Pada fase
terakhir, fosfat atau pirofosfat dipecah lagi dari “the phosphorilated intermediates”, baik
melalui proses hidrolisa maupun substitusi radikal organik. Sumber energi utama dalam
perubahan fosfat tersebut menjadi kombinasi organik berasal dari energi potensial oksidasi
reduksi didalam metabolisme oksidatif
Peredaran fosfor didalam tanah dapat diketahui yaitu masuknya fosfor kedalam biosfer
melalui penyerapan fosfat oleh tanaman dan jasad renik. Melalui proses pelapukan bahan
tanaman dan jasad renik, fosfat larut dan masuk kembali kedalam tanah.
            Pembebasan posfat dari bentuk tidak larut seperti batuan fosfat atau fosfat lain yang
terfiksasi adalah sangat rendah, tetapi jumlah fosfat yang diangkut air sungai dan berakhir
dilaut cukup besar. hanya sebagian kecil bentuk fosfat ini kembali ke tanah melalui bentuk
guano yang dihasilkan oleh burung-burung laut dan oleh manusia dalam bentuk ikan yang
ditangkap dilaut.
            Proses penurunan cadangan fosfat tanah dipercepat oleh manusia dimana batuan
fosfat diproduksi menjadi pupuk fosfat. Batuan fosfat yang sukar larut diubah manusia
menjadi bentuk bentuk yang lebih larut didalam air melalui reaksi-reaksi dengan asam
mineral. Dalam bentuk pupuk bahan ini disebar di atas permukaan tanah-tanah pertanian dan
sekarang menjadi lebih peka terhadap erosi atau tercuci. Sebagian besar fosfat itu dipercepat
penimbunannya didasar laut.
            Penurunan  kadar fosfat didalam tanah dapat dipercepat akibat pengangkutan dalam
bentuk hasil pemanenan, kehilangan fosfat dalam bentuk ini dapat semakin diperbesar bila
tanaman yang dipanen seluruh bagiannya tidak dikembalikan lagi kedalam tanah.
Bentuk-Bentuk Fosfor di Dalam Tanah
            Terdapat dua bentuk fosfor didalam tanah yakni fosfor anorganik dan fosfor organik.
Fosfat dalam bentuk anorganik merupakan senyawa satu hingga atom hidrogen dari asam
fosfat digantikan oleh kation logam, sedangkan dalam bentuk fosfor organik, satu atau
mungkin lebih atom hidrogen hilang didalam asam fosfat karena ikatan ester. Sisa dari atom
hidrogen, sebagian atau seluruhnya digantikan oleh kation logam. Kedua bentuk fosfor ini
merupakan sumber fosfor yang penting sebagai zat hara tanaman.
Posfat Anorganik Tanah
            Sumber utama fosfat anorganik di dalam tanah adalah hasil pelapukan dari mineral-
mineral apatit, dari pupuk-pupuk buatan dan dekomposisi bahan organik. Sebagian besar
fosfat anorganik tanah berada dalam persenyawaan kalsium, alumunium dan besi fosfat yang
kesemuanya larut di dalam air.
Posfat Organik Tanah
            Pengetahuan tentang fosfat organik tanah sangat sedikit, meskipun fraksi fosfat
organik ini melebihi setengah dari seluruh fosfat yang ada didalam tanah. Hal ini karena
penelitian-penelitian mengenai fosfat ini sangat sedikit, dan bentuknya yang kompleks.
Meskipun demikian dari data yang diperoleh, ternyata ada tiga grup senyawa fosfat organik
tanah yaitu : (1) Fitin dan turunannya. (2) Asam nukleat dan (3) Fosfolipida.
            Kadar fosfor organik tanah dijumpai lebih besar pada lapisan tanah atas (topsoil)
dibandingkan dengan tanah lapisan bawah (sub soil). Hal ini terjadi karena pada lapisan atas
terdapat penumpukan sisa-sisa tanaman atau bahan organik, sedangkan pada lapisan bawah
bahan organik sedikit, dan ditambah lagi dengan adanya serapan hara oleh akar tanaman
sampai kelapisan bawah.
Ketersediaan Fosfor di Dalam Tanah
            Pada umumnya fosfor di dalam tanah kebanyakan terdapat dalam bentuk yang tidak
tersedia bagi tanaman. Tanaman menyerap hara fosfor dalam bentuk ion orthofosfat yakni
H2PO4- HPO42- dan PO43- dimana jumlah dari masing masing bentuk sangat bergantung pada
pH tanah. Pada tanah-tanah yang bereaksi masam lebih banyak dijumpai bentuk H 2PO4-  dan
pada tanah alkalis adalah bentuk PO43-.
            Berdasarkan kelarutannya dan ketersediaannya didalam tanah bentuk fosfor tanah
deapat dibendakan menjadi (1) Fosfor yang larut didalam air, yaitu bentuk yang larut dan
tersedia bagi tanaman (2) bentuk Al-P (3) bentuk Fe-P dan (4) bentuk Ca-P.
Ketersedian Fosfat Anorganik
            Ketersediaan fosfat anorganik tanah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
(1) pH tanah (2) tersedianya Ca (3) jumlah dan tingkat pelapukan bahan oorganik dan (4)
aktifitas jasad renik.
Pengaruh pH Tanah terhadap Ketersediaan Fosfat
            pH tanah mempengaruhi bentuk-bentuk ion orthofosfat didalam tanah. Pada tanah
masam bentuk ion H2PO4- dijumpai lebih dominan sedangkan pada tanah agak basa dan basa
dijumpai bentuk ion HPO42- dan PO43- . perubahan bentuk ion fosfat berdasarkan keadaan pH
tanah diperlihatkan melalui reaksi berikut :
H2PO4-                     H2O + HPO42-                   H2O + PO43-
            Larutan tanah asam                 larutan tanah basa
            Bentuk ion H2PO4- pada umumnya lebih tersedia bagi tanaman dari pada bentuk ion
lainnya. Pada tanah masam kelarutan daripada unsur Al, Fe, dan Mn sangat tinggi sehingga
mereka cenderung mengikat ion-ion fosfat menjadi fosfat tidak larut dan tidak tersedia bagi
tanaman. Reaksi kimia antara ion fosfat dengan Al dan Fe larut menghasilkan senyawa
hidroksifosfat. Dalam hal ini ion fosfat menggantikan kedudukan ion OH dari koloid tanah
atau mineral.
            Mineral-mineral liat seperti Kaolinit, Montmoriolit dan Illit dapat juga memfiksasi ion
fosfat, meskipun pengikatan ini sebenarnya terjadi oleh karena adanya ion-ion Al dan Fe
yang terdapat pada permukaan koloid liat tersebut atau adanya pembebasan ion-ion Al dan Fe
dari pinggiran kristal yang membentuk hidroksi fosfat.
            Pada tanah yang bereaksi masam kelarutan atau konsentrasi ion-ion Al dan Fe sangat
tinggi. Selanjutnya ion Al dan Fe ini bersenyawa dengan ion H2PO4- membentuk fosfat
hidroksi fosfat yang tidak larut sehingga tidak tersedia bagi tanaman.
            Pada tanah-tanah alkalis (basa) fosfat yang larut dapat berubah menjadi fosfat yang
tidak larut, karena diikat oleh ion kalsium. Pada tanah-tanah yang demikian dijumpai banyak
ion kalsium bebas dari bentuk ion kalsium karbonat yang dapat mengendapkan fosfat menjadi
bentuk kalsium fosfat yang tidak larut.
Pengaruh Bahan Organik terhadap Ketersediaan Fosfat
            Pengaruh bahan organik terhadap ketersediaan hara fosfat didalam tanah melalui hasil
pelapukannya yaitu asam-asam organik dan CO2. Asam-asam organik seperti asam manolat,
tartarat, humat, fulvik akan menghasilkan anion organik. Anion organik ini dapat mengikat
logam-logam seperti Al, Fe, dan Ca dari dalam larutan tanah, kemudian membentuk senyawa
kompleks yang bersifat sukar larut. Dengan pengikatan Al, Fe dan Ca ini ion-ion akan bebas
dari pengikatan logam-logam tersebut sehingga tersedia didalam larutan tanah. Proses
pengikatan logam seperti Al, Fe dan Ca oleh senyawa asam-asam organik kompleks disebut
proses Khelasi.
Ketersediaan Fosfat Organik di Dalam Tanah
            Fitin dan asam nukleat merupakan sumber utama fosfat organik tanah, sedangkan
bentuk fosfolipid relatif lebih sedikit. Dekomposisi fitin menjadi bentuk organik dilakukan
oleh bakteri dan fungi dengan bantuan enzym phytase. Reaksi tanah (pH) mempengaruhi
ketersediaan fitin. Fiksasi fitin lebih besar pada tanah yang bereaksi masam dari pada tanah
yang bereaksi netral atau alkalis. Hal ini disebabkan karena fitin bersenyawa dengan ion-ion
Al dan Fe yang banyak terdapat pada tanah masam dan membentuk senyawa yang tidak larut.

Anda mungkin juga menyukai